Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Tanaman Buah Tahunan


2.1.1 Buah Apel
2.1.1.1 Sejarah
Apel ialah jenis buah, atau pohon yang menumbuhkan pohon ini. Buah apel biasanya merah di
luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning. Orang mulai pertama kali
menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin.
Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan
dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel
liar). Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis
makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk membuat saus apel. Apel juga dibuat menjadi
minuman sari buah apel.
Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub
tropis. Di Indonesia apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat ini. Tanaman apel tumbuh dengan
baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya
remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran
oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya optimal.
Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan tumbuhan
awal yang menjadi tanaman pertanian; buah-buahannya diperbaiki melalui proses seleksi selama
ribuan tahun. Iskandar Agung dihargai karena menemukan tumbuhan apel kerdil di Asia Kecil pada
tahun 300 SM. Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan dalam suhu
yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan penting di Asia dan Eropa selama ribuan
tahun, dan juga di Argentina dan Amerika Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa. Apel dibawa masuk
ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17. Pada abad ke-20, proyek irigasi di negeri
Washington dilancarkan untuk memacu pembangunan industri buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang
dikepalai oleh spesies apel.
Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel dalam bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk
mereka jual sendiri. Transportasi apel segar oleh kereta dan jalan yang terus berkembang berhasil
menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan.
2.1 Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan
umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama
dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari induknya. Teknik perbanyakan generatif
dilakukan dengan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan
(budding), sambungan (grafting) dan stek.
2.2 Pengolahan Media Tanam
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang yang telah difermentasi
dengan Biotama 3 sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu
dibiarkan selama 2 minggu. Tanaman apel dapat ditanam secara monokultur maupun intercroping.
Intercroping hanya dapat dilakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun atau sebelum 2
tahun. Tapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat
dilakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah, seperti cabai, bawang dan lain-lain. Tanaman apel
tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan
menyebabkan kelembaban tinggi, sirkulasi udara kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan
pertumbuhan penyakit.

2.3 Pembuatan Lubang Taman


Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah atas dan tanah bawah
dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang yang difermentasi dengan Biotama 3
sekurangkurangnya 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu, dan menjelang tanam tanah
galian dikembalikan sesuai asalnya.
2.4 Pemeliharaan Tanaman
A. Pemupukan
Pada musim hujan
 Bersamaan rompes daun (< 3 minggu). Semprot dengan Biotama 1 setiap 2 minggu, 3 – 5
tutup botol Biotama 1 dilarutkan dalam 1 liter air bersih. Penyemprotan dilakukan sore hari atau
sebelum matahari terbit.
 Melihat situasi buah, yaitu bila buah lebat (2,5-3 bulan setelah rompes. Disemprot lagi dengan
Biotama 1 dan Biotama 5 yang telah dilarutkan dalam air bersih
Pada musim kemarau
 2 – 3 mingggu setelah rompes semprot dengan Biotama 1 setiap 2 minggu, 3 – 5 tutup botol
Biotama 1 dilarutkan dalam 1 liter air bersih.
 2-3 bulan setelah rompes (ada hujan). Disemprot lagi dengan Biotama 1 dan Biotama 5 yang
telah dilarutkan dalam air bersih Setiap 6 bulan pupuk kandang sebanyak 5 – 10 kg yang telah
difermentasi dengan Biotama 3 disebar di sekeliling tanaman sedalam ± 20 cm sejauh lebar daun,
lalu ditutup tanah dan diairi

B. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan. Penyulaman dilakukan pada tanaman
yang mati atau dimatikan karena tidak menghasilkan buah. Caranya dengan menanam tanaman baru
atau menyulam tanaman lama. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan.

C. Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila di sekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat
mengganggu tanaman. Penyiangan juga tergantung dari jarak tanam apel. Pada kebun apel dengan
jarak tanam yang rapat (± 3m x 3 m), penyiangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun
menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak dapat tumbuh. Sedangkan jarak tanam apel
yang agak luas (lebih dari 3 m x 3 m), penyiangan dilakukan bila gulma benar-benar mengganggu
pertumbuhan dan keindahan.

D. Pembumbunan
Pembumbunan biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dimana penyiangan diikuti dengan
pembumbunan tanah. Pembumbunan dimaksudkan untuk meninggikan kembali tanah di sekitar
tanaman apel agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan tanah. Pembumbunan biasanya
dilakukan setelah panen atau bersamaan dengan pemupukan.

E. Pemangkasan/ perompesan
Pemangkasan dilakukan apabila benih sudah tumbuh setinggi 80 cm atau tunas yang tumbuh di
bawah 60 cm, selain itu pemangkasan dilakukan pada, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk 4 -
6 mata dan bekas tangkai buah kanopi yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produktif,
cabang yang menyulitkan pelengkungan ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan
dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan (4 tahun - 5 tahun). Perompesan
dilakukan untuk mematahkan masa dorman di daerah beriklim sub tropis/ sedang. Di daerah tropis
perompesan dilakukan untuk menggantikan musim gugur di daerah iklim sub tropis. Perompesan
dilakukan baik secara manual oleh manusia menggunakan tangan 10 hari setelah panen maupun
dengan menyemprotkan bahan kimia seperti urea 10 % ditambah ethrel 5000 ppm yang diberikan 1
minggu setelah panen 2 kali dengan selang satu minggu.

F. Drainase dan Penyiraman


Untuk pertumbuhannya, tanaman apel memerlukan pengairan yang memadai sepanjang musim. Pada
musim penghujan masalah kekurangan air tidak ditemui tetapi harus diperhatikan jangan sampai
tanaman terendam air. Karena itu perlu drainase yang baik. Sedangkan pada musim kemarau masalah
kekurangan air harus diatasi dengan cara menyirami tanaman sekurang-kurangnya 2 minggu sekali
dengan cara dikocor.

G.. Pelengkungan Cabang


Setelah dirompes dilakukan pelengkungan cabang untuk meratakan tunas lateral dengan cara menarik
ujung cabang dengan tali dan diikatkan ke bawah. Tunas lateral yang rata akan memacu pertumbuhan
tunas yang berarti memacu terbentuknya buah.

H. Penjarangan Buah
Penjarangan dilakukan untuk meningkatkan kualitas buah yaitu besar buahnya seragam, kulit baik,
dan sehat. Caranya dilakukan dengan membuang buah yang tidak normal (terserang hama penyakit
atau kecil-kecil). Untuk mendapatkan buah yang baik satu ranting hendaknya berisi 3 - 5 buah.

I. Pembelongsongan buah/ Penutupan Buah


Pembelongsongan atau penutupan buah dilakukan 3 bulan sebelum panen dengan menggunakan kertas
minyak berwarna putih sampai ke abu-abuan/ kecoklat-coklatan yang bawahnya berlubang. Tujuannya
agar buah terhindar dari serangan burung dan kelelawar serta menjaga warna buah agar tetap mulus.

2.6 Panen
Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada
varietas dan iklim. Rome Beauty dapat dipetik pada umur sekitar120-141 hari dari bunga mekar,
Manalagi dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari.
Pemanenan paling baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening),
yaitu tingkat dimana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri
masak fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak
cerah segar dan bila ditekan terasa kres.
pel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis. Di
Indonesia apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat ini. Oleh karena itu apabila ingin
memperoleh hasil/ produksi yang maksimal, pertanaman apel memerlukan pemeliharaan yang
optimal.

Anda mungkin juga menyukai