Anda di halaman 1dari 3

I.

HUKUM COULOMB DAN INTENSITAS MEDAN LISTRIK

II.1 HUKUM EKSPERIMENTAL COULOMB

Prinsip Hukum Coulomb :


“ Gaya antara dua benda yang sangat kecil dalam ruang hampa, yang terpisah pada
jarak yang besar dibandingkan dengan ukurannnya, berbanding lurus dengan muatan
masing-masing benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”.

Rumus Gaya Coulomb :

F = K Q1Q2
R2
Dimana:
F= Gaya listrik (N)
K= Tetapan Boltzman (9x109 N.m2.C2)
Q= Muatan listrik (C)
R= Jarak (m)
Atau : K= 1/36∏ 10-9 F/m (Permitivitas ruang hampa)
Sehingga Hukum Coulomb sekarang dapat ditulis sebagai berikut:
Q1Q2
F=
4∏ƐῼR2

Coulomb merupakan suatu muatan yang sangat besar karena muatan yang terkecil
yang diketahui saat ini ialah muatan elektron (negatif) atau proton (positif).
Dalam satuan mks (meter kilogram sekon) besarnya adalah 1,6029 x 10 -19 C. Agar
persamaan hukum Coulomb dapat ditulis dalam bentuk vektor, maka kita memerlukan
fakta lain yang juga diberikan oleh kolonel Coulomb yaitu :
” Bahwa gaya tersebutberaksi sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan
tersebut dan merupakan gaya tolak, jika muatannya mempunyai tanda yang sama dan
gaya tarik jika tandanya berlawanan”.
Untuk lebih memperjelas perhatikan keterangan berikut ini :
Jika Q1 dan Q2 tandanya sama, arah vektor gaya arah F2 dan Q2 sama dengan arah
vektor R’12.
R12 = r2-r1
Dengan ketentuan :
Vektor r1 = kedudukan Q1
Vektor r2 = kedudukan Q2
Sehingga diperoleh bentuk vektor dari hukum Coulomb adalah sebagai berikut :
F2 = Q1Q2 / 4∏ƐoR12 2 (a12) ; dimana a12 menyatakan vektor satuan dalam arah R12.

II.2 Intesitas Medan Listrik


Jika sekarang kita meninjau suatu muatan dalam kedudukan tetap, misalnya Q1 dan
menggerakkan muatan kedua lambat mengelilinginya, kita mendapatkan bahwa dimanapun
muatan kedua ini ditempatkan, selalu ada gaya yang bertumpu atau beraksi pada muatan
tersebut. Dengan kata lain, muatan kedua ini menunjukka adanya Medan Gaya.
Misalkan muatan kedua ini uji Qt, ‘gaya yang bertumpu padanya dapat dinyatakan dalam
hukum Coulomb :

F1 = Q1Qt a1t
4∏ƐῼR2t

Sedangkan gaya yang bertumpu pada satu satuan muatan adalah :

F1 = Qt a1t
2
Qt 4∏ƐῼR t

Besaran pada ruas kanan rumus di atas hanya merupakan fungsi dari Q1 dan segmen
garis yang arahnya dari Q1 ke kedudukan muatan uji Qt. Hal tersebut yang menggambarkan
sebuah medan vektor yang disebut intensitas Medan Listrik.
Intensitas medan listrik harus diukur dalam satua Newton Per Coulomb (gaya
persatuan muatan).
Sehingga diperoleh rumusannya sebagai berikut :

E = Ft / Qt Q1Qt a1t (untuk mendefenisikan IML)


4∏ƐῼR2t
Maka : E = Qt a1t intensitas medan listrik yang ditimbulkan oleh Muatan titik
4∏ƐῼR2t
Tunggal Q1 dalam vakum
Contoh soal :
1) Tinjaulah muatan sebesar 3 x 10-4 C pada titik P ( 1, 2, 3) dan muatan sebesar 10 -4 C
pada titik Q (2, 0, 5) dalam vakum. Tentukan besarnya gaya pada Q2!
Penyelesaian :
R12 = r2 . r1 = (2 . 1)ax + (0-2)ay + (5-3)az
= ax – 2ay + 2az
a12 = ax – 2ay + 2az
3
Q1Q2 a12
F2 =
4∏ƐoR212
= 3 x 10-4(-1 x 10-4) (ax – 2ay + 2az)
4∏(1/36∏)10-9 x 9 3
Sehingga F2 = -30 (ax – 2ay + 2az) N = 30
3
Atau F2 = -10ax + 20ay + 2az, jika gaya pada Q2 dipandang sebagai gaya dengan 3
komponen.
2) Carilah intensitas medan listrik pada P (-4, 6, -5) dalam ruang bebas yang ditimnulkan
oleh muatan 0,1 C pada : (a) titik asal ; (b) (2, -1, -3)
Penyelesaian :
R12 = r2 . r1 = (-4 - 0)ax + (6 - 0)ay + (-5 - 0)az
= -4ax + 6ay - 5az
a12 = -4ax + 6ay – 5az
√77
E = Q1 a12
4∏ƐoR212
(a) E = K Q
4∏ƐoR212
= 9 x 109 . 0,1 -4ax + 6ay – 5az
√77 √77
= 9 x 108 (-4ax + 6ay -5az)
675,29
= -5,32ax + 7,98ay – 6,63az
(b) E = K Q a23 = (2 + 4)ax – (1+6)ay – (3 + 5)az
R212 √89
9
E = 9 x 10 . 0,1 -6ax + 7ay - 2az)
√89 √89
8
= 9 x 10 (-6ax + 7ay – 2az)
839,62
= -6,42ax + 7ay – 2,14az

Anda mungkin juga menyukai