Anda di halaman 1dari 7

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

1. ANALISIS VEKTOR
1.1 Skalar dan Vektor

Vektor merupakan besaran yang mempunyai besar dan arah, contohnya :


- Gaya
- Kecepatan
- Percepatan
- Garis lurus yang menghubungkan kutub positif dan kutub negatif baterai
Skalar merupakan besaran yang hanya mempunyai besar, tetapi tidak memiliki arah,
contohnya :
- Massa
- Kerapatan
- Tekanan
- Volume
- Hambatan Volume
- Dsb

Sebuah medan (skalar atau vektor) didefenisikan secara matematis sebagai fungsi dari
vektor yang menghubungkan titik asal dengan titik sembarang dalam ruang. Konsep medan selalu
dihubungkan dengan suatu daerah ruang . Kuantitas tertentu didefinisikan dalam suatu daerah
tertentu. Medan skalar dan medan vektor terdapat dalam kenyataan. Temperatur dalam
semangkuk sup dan kerapatan pada tiap titik di bumi ini merupakan contoh dari medan skalar,
sedangkan medan gravitasi dan medan magnetik bumi, gradien, tegangan dalam setiap kawat, dan
gradient temperatur pada ujung sebuah solder merupakan contoh dari medan vektor. Nilai besaran
medan pada umumnya berubah terhadap waktu dan kedudukan dalam ruang.

Penulisan vektor => Vektor A A atau A ( huruf cetak tebal )

Penulisan skalar => ( huruf cetak tipis )

Catatan : Notasi yang sembarangan, misalnya menghilngkan simbol garis atau anak
panah di atas panah vektor dapat menyebabkan kesalahan dalam penulisan vektor.

Suatu vektor satuan yakni dengan harga absolut ( magnitude/panjang ) satu dapat
dinyatakan dengan huruf kecil yang ditebalkan. Vektor satuan dalam arah A dapat dinyatakan
dengan membagi A dengan nilai absoltnya :

aA = A atau A

A A

Dimana A = A = √A . A
Dengan mempergunakan vektor satuan ax ay az sepanjang sumbu x, y, dan z dari sistem
koordinat kartesian, maka sembarang vector dapat ditulis dalam bentuk komponen :

A=AxaX + Ayay + Azaz

Dimana Ax, Ay Az merupakan komponen scalar.

Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 1. Komponen vector dalam sumbu koordinat x,y,z


VEKTOR POSISI DAN VEKTOR JARAK

Z vektor posisi

P1 (x1, y1, z1 ) P2 ( x2, y2, z2 )

o Y

( titik origin/asal )

Gambar 2. Vektor posisi dan vektor jarak

R1 = O P1 = x1ax + y1ay + z1az dan R2 = OP2 = x2 ax + y2 ay + z2 az

Sehingga vektor jarak dari P1 dan P2 adalah

R1 2 = P1 P2 = ( x2-x1 ) ax+ ( y2 – y1 ) ay + ( Z1 - Z2 ) az

Dan jarak dari P1 dan P2 adalah :

R1 2 = √ ( x2-x1 )2 + ( y2 –y1 )2+ ( z2- z1 )2

1.2 Aljabar Vektor


1). Penjumlahan Vektor

A + B = (Axax + Ayay + Azaz ) + (Bxax + Byay + Bzaz)


= (Ax + Bx ) ax+ (Ay + By ) ay + ( Az + By ) az

Berlaku Hukum :
 Asosiatif => A+ ( B + C ) = ( A + B ) + C
 Distributif => k ( A + B ) = kA + kB ( k1 + k2 ) A = k1A + k2A
 Komutatif => A + B = B + A
2). Pengurangan vector

Sama seperti penjumlahan vector, hanya tanda ( + ) berubah menjadi tanda ( - ). Dengan ketentuan : tanda
dan arah vector kedua dibalik, kemudian vector ini dijumlahkan dengan vector yang pertama.

B D = A-B

3). Perkalian Vektor


a. Perkalian Titik ( Dot Product )

A . B = │A │B │Cos ᴓ AB => berlaku hukum komutatif A . B = B . A =>


Baca : A titik B. Dimana ᴓ adalah sudut terkecil antara A dan B.
Dari bentuk komponen dapat ditunjukkan :
A . B = Ax Bx + Ay By + Az Bz ( perkalian titik 2 vektor )
A . A = │A │2 = Ax2 + Ay2 + Az2
Tiap vektor satuan dikalikan titik dengan dirinya,
Menghasilkan satuan : aA . aA = 1
Karena sudut antara dua vector satuan yang berbeda dalam sistem koordinat kartesian adalah 90 0
maka ax . ay = ay . ax = ax . az = az . ax= az . ay = ay. Az = 0
b. Perkalian Silang ( Cross Product )
A . B aµ │A ││B │Sin ᴓ AB dimana aµ vector satuan a Baca A
Arah A x B ialah arah majunya sekerup putar kanan, jika A diputar kearah B.
Dengan ketentuan : ax ay = az ay x ax =az dan az x ax = ay sehingga diperoleh hasil yang
arahnya seperti sekerup putar kanan, yaitu : a y x ax = -az x ay = -ax dan ax x az = -ay. Sedangkan
ketiga suku lainnya sama dengan nol, karena perkalian silang antara vector dengan dirinya adalah
nol, karena sudut diantaranya bernilai nol.
Perkalian silang dapat juga ditulis dalam bentuk determinan yang mudah diingat sebagai
berikut :
A x B = ax ay az
Ax Ay Az
Bx By By

Contoh Soal :

1. Tunjukkan bahwa vector yang ditarik dari M( x1,y1,z1) ke N(x2,y2,z2) pada gambar di
bawah adalah : (x2-x1) ax + (y2-y1) ay + (Z2-Z1)az
Z
N (x2 y2 z2

M(x1,y1,z1 ) y

Penyelesaian :

Koordinat-koordinat M dan N dipakai untuk menuliskan kedua vector posisi M dan N seperti pada
gambar.

A=x1 ax + y1 ay + z1 az

B=x2 ax + y2 ay + z2 az

Maka diperoleh : B - A = ( x2 – x1 ) ax + ( y2 – y1 ) ay + (Z2 – Z1 ) az (terbukti)

ax ay az

AXB= 1 0 1

1 0 2

A x B = (AyBz – AzBy)ax + (AXBz)ay + (AxBy – AyBx)az.

Maka :

ax ay az
(A x B ) x C = 2 -2 -1 = -2ax + 4az

0 2 1

Perhitungan yang serupa akan menghasilkan ax(BxC) = 2a x – 2ay + 3a, oleh karena itu, letak
kurang yang menunjukkan hasil kali silang mana yang harus diambil lebih dulu adalah penting
dalam hasil kali silang tiga vektor.

4. Dengan menggunakan vektor A,B, dan C dari soal no. 3 di atas, carilah A.B x C dan
bandingkanlah dengan A x B .c.

Penyelesaian :

Dari soal no. 3, BxC = -4ax – ay + 2a, sehingga AbxC = (1)(-4) + (1)(-1) + (0)(2) = -5

Juga dari soal no. 3, AxB = 2ax -2ay – az. Maka:

A x B . C = (2)(0) = (-2)(2) +(-1)(1) = -5

Kurung-kurung tidak diperlukan disini, karena hasil kali skalar tiga vektor akan
mempunyai makna kalau hasil silang dihitung lebih dulu. Pada umumnya dapat
ditunjukka bahwa :

Ax Ay Az

A.BxC= Bx By Bz

Cx Cy Cz

Sepanjang vektor itu muncul dalam urutan siklus yang sama, hasilnya

5. R12 = P1P2 = (x2-x1)ax + (y2 - 1/1)ay + (Z2 – Z1)az

= (1 – 2) ax + (-2 – 3)ay + (2 – 3) az

= -ax – 5 ay - az

6. Diberikan F = (Y-1)ax + 2Xay, carilah vektor F di (2, 2, 1) dan proyeksinya pada vektor
B dimana B = 5 ax – ay + 2 az

Penyelesaian :

Proyeksi vektor terhadap vektor lainnya diperoleh dengan mengambil hasil kali skalarnya
dengan vektor satuan dalam arah vektor terakhir (lihat gambar).
A

............................. B

aB

Gambar proyeksi A ke B

Proyeksi A ke B = A . aB = A . B

Vektor F di titik (2, 2, 1) = (2 – 1) ax + 2(2) ay

= ax + 4ay

Sehingga proyeksi F pada B = F . B = (1)(5) + (4)(-1) + (0)(2) = 1


√(5)2 + (-1)2 + (2)2 √30

Anda mungkin juga menyukai