Anda di halaman 1dari 7

Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Tembelekan (L.camara L.)


terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi

1
Ulilta Muktadira, 2Satrio Wicaksono, 2Hartati

1
Program Pendidikan Dokter FK UHO
2
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
Email: swicaksono67@yahoo.co.id

ABSTRACT

Background: Infectious diseases are the prime reason of high morbidity and mortality rate especially in developing
countries like Indonesia which is mostly caused by bacteria. One of the plants which can be used as an
antibacterial alternative ingredient is tembelekan leaf. Research Purpose: This study aimed to determine the
activity of ethanol extract of tembelekan leaf on the growth of S.typhi. Research Method: The research uses post
test only control design.Independent variable is the ethanol extract of tembelekan leaf and dependent variable is
the inhibition zone of the growth of bacteria. Antibacterial activity was tasted using pitting diffusion
method.Chloramphenicolusedas a positive controland aquadest as a negativecontrol. Testing activity by
concentration of 12,5%, 10%, 7,5% and 5% in threetimesrepetition. Research result: Ethanol extract of tembelekan
leafwith concentration 12,5%, 10% and 7,5% resulted inhibitory zone of the growth of S.typhi, respectively for 6,6
mm, 5,3 mm and 2,6 mm. Conclution:The conclusion of the research was ethanol extract of tembelekan leaf has
antibacterial activity against S.typhi.
Keywords :tembelekan leaf (L.camara L.), S.typhi, infection

PENDAHULUAN antibiotik. Akibat pemakaian antibiotik


Penyakit infeksi merupakan penyebab secara berlebihan dan kurang terarah
paling utama tingginya angka kesakitan menyebabkan terjadinya resistensi sehingga
(morbidity) dan angka kematian (mortility) terjadi kegagalan dalam pengobatan (Hadi,
terutama pada negara-negara berkembang 2009). Salmonella typhi diketahui menjadi
seperti halnya Indonesia. Penyakit infeksi resisten terhadap beberapa antibiotik.
merupakan suatu penyakit yang disebabkan Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010
karena adanya mikroba patogen (Darmadi, di RSUD Dr. Soetomo menunjukkan bahwa
2008). Menurut Riskesdas tahun 2007, kloramfenikol masih sensitif untuk S. typhi
penyakit menular merupakan penyebab 63,3% dan RSUD Dr. Saiful Anwar
kematian ke-2 di Indonesia sebanyak menunjukkan bahwa kloramfenikol resisten
28,1%. Penyakit menular juga menempati untuk S. typhi, sedangkan seftriakson
urutan ke-2 dalam proporsi kasus baru resisten untuk S. typhi pada kedua RSUD
rawat jalan yaitu 24,87% dan proporsi tersebut (Suswati dan Juniarti, 2010).
kasus baru rawat inap yaitu 27,94% setelah Bagian anak RSUD ULIN Banjarmasin
penyakit tidak menular (SIRS, 2010 dalam pada tahun 2012 menunjukan bahwa S.
Kemenkes 2012). typhi terhadap kloramfenikol 65% sensitif
Pencegahan serangan bakteri saat ini dan 10% resisten, terhadap amoksisilin 15%
umumnya dilakukan dengan pemberian sensitif dan 85% resisten, terhadap

464
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

kotrimoksazol 80% sensitif dan 20% Berdasarkan uraian di atas,


resisten (Juwita dkk., 2013). Hasil penelitian mengindikasikan pentingnya dilakukan
tahun 2016 di Jayapura menunjukan S. typhi penelitian pada daun tembelekan (L.
telah resisten terhadap amoksilin (100%), camara L.), untuk mengetahui apakah
cefazolin (75%), ampisilin (75%), amikasin ekstrak etanol daun tembelekan dapat
(62,5%) trimetoprim-sulfametoksazol menghambat pertumbuhan bakteri S. typhi,
(62,5%) dan gentamisisn (50%) serta sehingga dapat digunakan sebagai alternatif
sensitif (87,5%) meropenem, (75%) pengobatan penyakit yang ditimbulkan oleh
kloramfenikol, (75%) ceftadizim, (75%) infeksi bakteri S. typhi.
ceftriaksone, (62,5%) siprofloksasin dan
levofloksasin (Kelanit dkk., 2016). Hal ini
METODE PENELITIAN
menunjukkan resistensi antibiotik masih
Penelitian ini merupakan penelitian
menjadi masalah yang besar. Langkah yang
eksperimental laboratorium dengan
dapat dilakukan untuk mengatasi hal
menggunakan desain post test only control.
tersebut yakni diperlukan pengobatan
Ekstrak etanol daun tembelekan (L. camara
alternatif yang memiliki potensi sama besar
L.) dibuat dalam empat seri konsentrasi,
dengan antibiotik yang telah digunakan
yaitu konsentrasi 12,5%, 10%, 7,5%, 5%,
sebelumnya.
dan dua kelompok kontrol, yaitu kontrol
Indonesia kaya dengan tumbuhan yang positif dan kontrol negatif. Setiap perlakuan
berkhasiat obat. Banyak tumbuhan yang diulang sebanyak tiga kali. Penelitian ini
dikenal oleh masyarakat dan diketahui dilakukan pada bulan April-Mei 2017 di
memiliki khasiat menyembuhkan penyakit, Laboratorium Riset Mikrobiologi Fakultas
salah satunya adalah tanaman tembelekan Kedokteran dan Laboratorium Fakultas
(Lantana camara L.). Menurut Marry Farmasi Universitas Halu Oleo Kendari,
(2011) dalam Saputri dkk. (2015) ekstrak Sulawesi Tenggara.
dari bunga, daun, batang dan akar L.
camara L. menunjukkan aktivitas Pengambilan dan Persiapan Sampel
antibakteri terhadap Escherichia coli, Sampel yang digunakan berupa daun
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus tembelekan (L. camara L.) yang berasal
aureus dan Staphylococcus saprohiticus. dari Desa Kampobalano, Kec. Sawerigadi,
Uji fitokimia dari tanaman tembelekan (L. Kab. Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
camara L.) dilaporkan memiliki kandungan Kriteria pengambilan sampel yaitu daun
flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, steroid, tembelekan (L. camara L.) yang masih
dan triterpenoid. Terdapat 3 senyawa muda yaitu daun ke-4 sampai ke-5 dari
spesifik diantaranya flavonoid, saponin, dan ujung tangkai. Daun tembelekan (L.
minyak atsiri. Kandungan zat-zat camara L.) dibersihkan di bawah air
tersebutlah yang membuat tanaman mengalir dan diangin-anginkan sampai
tembelekan (L. camara L.) memiliki fungsi kering, kemudian dipotong hingga
sebagai antimikroba, antiinflamasi, dan berukuran kecil. Selanjutnya, sampel kering
antipiretik (Rini dkk., 2016). dimaserasi menggunakan pelarut etanol

465
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

selama 3 x 24 jam. Kemudian filtrat aquades. Selanjutnya diinkubasi selama 24


dikumpulkan dan dipekatkan dengan rotary jam pada suhu 370C. Uji aktivitas
vacum evaporator hingga diperoleh ekstrak antibakteri ditentukan berdasarkan zona
etanol kental. hambat yang terbentuk disekitar sumuran
dalam cawan petri.
Uji Aktivitas Antibakteri
Pengujian aktifitas antibakteri HASIL
dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil pengamatan dilakukan setelah
Pembuatan medium Mueller Hinton Agar masa inkubasi bakteri 1x24 jam.
(MHA) sebanyak 5,1 g yang dilarutkan Pengukuran terhadap diameter zona hambat
dalam 150 mL aquades kemudian yang terbentuk menggunakan mistar.
disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit Diameter zona hambat pada pertumbuhan
pada suhu 1210C dengan tekanan 1 atm. bakteri uji tertinggi didapatkan pada
Media MHA yang telah disterilkan konsentrasi 12,5% dengan zona hambat
kemudian dituang ke dalam cawan petri rata-rata 6,6 mm. Sedangkan diameter zona
steril sebanyak 15 mL dan dibiarkan hambat terendah terdapat pada konsentrasi
memadat. Suspensi bakteri uji dengan 7,5% dengan zona hambat rata-rata 2,6 mm.
konsentrasi 0,5/mL (standar Mc Farland) Kontrol positif yaitu kloramfenikol
sebanyak 100 µL dimasukkan dalam cawan 0,03g/mL didapatkan diameter zona hambat
petri kemudian diinokulasikan secara rata-rata 16,08 mm.
merata. Sumuran yang telah dibuat Hasil penelitian menggunakan metode
diteteskan ekstrak etanol daun tembelekan difusi sumuran menunjukkan bahwa makin
(L. camara L.) yang telah dibuat dalam besar konsentrasi ekstrak etanol daun
berbagai konsentrasi. Sebagai kontrol tembelekan (L. camara L.), makin besar
positif digunakan kloramfenikol 0,03g/mL. zona hambat yang terbentuk.
Kontrol negatif yang digunakan adalah

Tabel 1. Klasifikasi respon hambatan pertumbuhan bakteri pada ekstrak tanaman


Diameter (mm) Respon Hambatan Pertumbuhan
0-3 mm Lemah
3-6 mm Sedang
> 6 mm Kuat
Sumber:Pan, dkk. (2009)

Tabel 2. Zona hambat antibiotik kloramfenikol terhadap bakteri S.typhi


Zona Diameter (mm)
Antibiotik R I S
(Resistant) (Intermediate) (Susceptible)
Kloramfenikol ≤ 12 mm 13-17 mm ≥ 18 mm
Sumber : Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI, 2014)

466
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

Tabel 3. Hasil Pengukuran Rata-Rata Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Tembelekan
(L. camara L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri S. typhi
Diameter Zona
Sampel Interpretasi Keterangan
Hambat (mm)
12,5% 6,6 Kuat*
*0-3=Lemah
10% 5,3 Sedang* *3-6=Sedang
*>6=Kuat
7,5% 2,6 Lemah*

5% 0 Lemah* **≤12mm=Resistant
**13-17mm=Intermediate
Kontrol Positif 16,08 Intermediate** **≥18mm=Susceptible

Kontrol 0 Tidak memiliki zona hambat


Negatif
Sumber : Data Primer 2017

PEMBAHASAN mempengaruhi hasil uji antibakteri dari


Penelitian ini menguji aktivitas ekstrak.
ekstrak etanol daun tembelekan (L. camara Kontrol positif yang digunakan
L.) terhadap pertumbuhan bakteri S. typhi adalah antibiotik kloramfenikol yang
secara in vitro dengan melihat terbentuk diencerkan. kloramfenikol umumnya
atau tidaknya diameter zona hambat. bersifat bakteriostatik. Banyak perbedaan
Ekstrak dilarutkan dalam aquades sebanyak pendapat mengenai indikasi penggunaan
10 mL dengan konsentrasi 12,5%, 10%, kloramfenikol, tetapi sebaiknya obat ini
7,5% dan 5% yang penentuan konsentrasi hanya digunakan untuk mengobati demam
ekstrak mengacu pada penelitian yang tifoid dan meningitis oleh H. influenza
sudah dilakukan oleh Lestari dkk.,2013. (Setiabudy, 2012).
Dalam penelitiannya ekstrak etanol daun Hasil uji aktivitas ekstrak etanol daun
tembelekan memiliki efek sebagai tembelekan (L. camara L.) terhadap bakteri
antibakteri terhadap bakteri Escherichia uji menunjukkan adanya respon hambatan
coli. Pada penelitian ini mencoba untuk terhadap pertumbuhan bakteri S. typhi atau
menguji konsentrasi tersebut dengan bakteri memiliki aktivitas antibakteri yang
yang berbeda yaitu pada S. typhi. Kedua bervariasi tergantung pada konsentrasi
bakteri ini merupakan bakteri Gram negatif. ekstrak yang diuji. Respon hambatan yang
Kontrol negatif yang digunakan pada terjadi pada penelitian ini disebabkan oleh
penelitian ini adalah pelarut aquades steril adanya kandungan atau senyawa aktif yang
yang diteteskan pada sumuran. Hasil zona dimiliki oleh sampel yang diuji.
hambat kontrol negatif terhadap ketiga Hasil pengujian aktivitas ekstrak
bakteri adalah 0 mm. Hal ini menunjukkan etanol daun tembelekan (L. camara L.)
bahwa penggunaan pelarut aquades tidak berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi
yang digunakan. Konsentrasi 5% dan 7,5%

467
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

ekstrak etanol daun tembelekan (L. camara Alkaloid diduga memiliki kemampuan
L.) yang telah diteteskan pada sumur agar sebagai antibakteri dengan mekanisme
menunjukkan adanya respon hambatan mengganggu komponen penyusun
lemah terhadap pertumbuhan bakteri S. peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga
typhi yaitu dengan rata-rata diameter zona lapisan dinding sel tidak terbentuk secara
hambat sebesar 0 mm dan 2,6 mm. Hal ini utuh dan menyebabkan kematian sel
dapat disebabkan pada konsentrasi ini tersebut (Robinson, 1995 dalam Paju dkk.,
senyawa aktif pada ekstrak etanol daun 2013). Efek antibakteri tanin antara lain
tembelekan (L. camara L.) masih relatif melalui reaksi dengan membran sel,
sangat sedikit. Selanjutnya untuk inaktivasi enzim, dan destruksi atau
konsentrasi 10% ekstrak etanol daun inaktivasi fungsi materi genetik (Juliantina,
tembelekan (L. camara L.) yang diuji 2009). Senyawa saponin memiliki banyak
menunjukkan adanya respon hambat sedang khasiat antara lain, dapat menghambat
yaitu dengan rata-rata diameter zona bakteri dengan cara merusak membran
hambat sebesar 5,3 mm. Konsentrasi 12,5% sitoplasma pada bakteri. Senyawa saponin
ekstrak etanol daun tembelekan (L. camara ini dapat merusak membran sitoplasma
L.) yang diuji menunjukkan peningkatan yang menyebabkan bocornya membran sel
respon hambatan yang kuat yaitu dengan bakteri. Kerusakan membran sel bakteri ini
rata-rata diameter zona hambat sebesar menyebabkan keluarnya berbagai
6,6mm. Hal ini dikarenakan senyawa aktif komponen penting dari dalam bakteri yaitu
yang terdapat pada ekstrak etanol daun protein, nukleotida dan lain-lain yang akan
tembelekan (L. camara L.) di setiap menyebabkan bakteri mati (Ganiswarna,
konsentrasi semakin besar sehingga daya 1995 dalam Zahro, 2013). Senyawa
kerja dalam menghambat pertumbuhan golongan triterpenoid menunjukkan
bakteri semakin efektif. Peningkatan aktivitas farmakologi yang signifikan
konsentrasi ekstrak etanol daun tembelekan terhadap antibakterisebagai inhibisi
(L. camara L.) mempengaruhi diameter terhadap sintetis kolesterol (Balafif
zona hambat yang terbentuk, diameter zona dkk.,2013).
hambat yang berbeda-beda menunjukkan
Dari hasil penelitian yang telah
kemampuan ekstrak yang berbeda dalam
dilakukan sesuai dengan H1, bahwasannya
menghambat pertumbuhan bakteri uji.
ekstrak etanol daun tembelekan (L. camara
Perbedaan diameter zona hambat ini dapat
L.) mampu menghambat pertumbuhan
disebabkan besarnya konsentrasi metabolit
bakteri S. typhi, khususnya pada konsentrasi
sekunder yang terkandung pada ekstrak.
12,5% memiliki respon hambatan yang
Aktivitas antibakteri ekstrak etanol
kuat. Sehingga ekstrak etanol daun
daun tembelekan (L. camara L.) dalam
tembelekan (L. camara L.) dengan
menghambat pertumbuhan bakteri
konsentrasi 12,5% dapat menjadi
dipengaruhi oleh kandungan senyawa aktif
pertimbangan dimasa yang akan dating
yang terdapat dalam sampel uji seperti
untuk dikembangkan lebih jauh dengan
alkaloid, tanin, saponin, triterpenoid.
menambah konsentrasi, menguji toksisitas,

468
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

dan diujikan ke hewan coba sehingga dapat


dijadikan sumber alternatif pengobatan bagi CLSI Clinical and Laboratory Standards
penderita demam tifoid akibat bakteri S. Institute (US). 2014. M100-S24
typhi. Performance Standards for
Antimicrobial Susceptibility;
SIMPULAN Twenty-Fourth Informational
Ekstrak etanol daun tembelekan (L. Supplement.
camara L.) memiliki aktivitas antibakteri
terhadap pertumbuhan bakteri S.typhi. Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial:
Ekstrak etanol daun tembelekan (L Problematika dan
.camara L.) memiliki zona hambat rata-rata Pengendaliannya. Jakarta.
terhadap pertumbuhan bakteri S. typhi Salemba Medika.
untuk konsentrasi 12,5% sebesar 6,6 mm Hadi,U. 2009. Resistensi Antibiotik dalam
dikategorikan kuat, konsentrasi 10% Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
sebesar 5,3 mm dikategorikan sedang, Jakarta. Interna Publishing.
konsentrasi 7,5% sebesar 2,6 mm dan
konsentrasi 5% sebesar 0 mm dikategorikan Juliantina, R.F., 2008. Manfaat Sirih Merah
lemah. (Piper crocatum) sebagai Agen
Antibakterial terhadap Bakteri
SARAN Gram Positif dan Gram Negatif.
Penelitian uji aktivitas ekstrak etanol JKKI-Journal Kedokteran dan
daun tembelekan (L. camara L.)terhadap Kesehatan Indonesia.
pertumbuhan S. typhi dapat digunakan
sebagai referensi ataupun acuan yang Juwita, S., Hartoyo, E., Budiarti, L.Y. 2013.
sifatnya ilmiah untuk melakukan penelitian Pola sensitivitas in vitro S.typhi
eksperimental selanjutnya. terhadap antibiotik kloramfenikol,
Penelitian ini dapat digunakan amoksisilin, dan kotrimoksazol.
sebagai salah satu sumber informasi bagi Berkala Kedokteran. 2: 25-34.
masyarakat luas bahwa daun tembelekan (L.
camara L.) mempunyai aktivitas sebagai Kelanit, R.S., Runtuboi, D.Y.P., Gunaedi,
antibakteri yang nantinya dapat T. 2016. Uji resistensi antibiotik
dimanfaatkan dalam bidang pengobatan dan deteksi gen plasmid IncHI1
terhadap bakteri S. typhi. Salmonella typhi Isolat Jayapura.
Jurnal Biologi Papua. 8: 48-56.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2012. Data dan Informasi
Balafif, R.A.R., Yayuk, A., Erin, R.G. Kesehatan Penyakit tidak Menular.
2013. Analisis Senyawa Jakarta.
Triterpenoid Dari Hasil Fraksinasi
Ekstrak Air Buah Buncis (Phaseolus
vulgaris Linn). Chem. Prog. 6 (2).

469
Volume 5 Nomor 2 Bulan April 2018 E-ISSN: 2443-0218

Lestari, A., Jamhari, M., Kundera, I.N. Kedokteran Universitas Indonesia.


“Daya Hambat Ekstrak Daun
Tembelekan (L.camara L.)terhadap Suswati dan Juniarti. 2010. Sensitivitas
pertumbuhan bakteri Escherichia S.typhi terhadap Kloramfenikol dan
coli”, E-Jipbiol. Juni 2013, 1, Seftriakson di RSUD Dr. Soetomo
hal.42-49. Surabaya dan di RSUD Dr, Saiful
Anwar Malang. Malang. Fakultas
Paju, N , YamLean, P.V.Y., Kojong, N.
Kedokteran Universitas
2013. Uji Efektivitas Salep Ekstrak
Muhammadiyah Malang.
Daun Binahong (Anrederacordifolia
Ten Steenis) pada Kelinci
Zahro, L., Rudiana, A. 2013. Uji Efektivitas
(Oryctolaguscuniculus) yang
Antibakteri Ekstrak Kasar Saponin
Terinfeksi Bakteri Staphylococcus
Jamur Tiram Putih (Pleurotus
aureus”. Jurnal Ilmiah Farmasi –
Ostreatus) terhadap Staphylococcus
UNSRAT. 2 (01): 9.
aureus dan Escherichia coli.
Journal of Chemistry. 2 (3).
Pan, X., Chen, F., Wu, T., Tang, H., dan
Zhao, Z. 2009. The Acid, Bile
Tolerance and Antimicrobial
Property of Lactobacillus
acidophilus. NIT.J.Food Control.
20: 598-602.

Rini, E.S., Kartika, R., Gunawan, R. 2016.


Uji Aktivitas Antihiperglikemik
Ekstrak Etanol Daun Tembelekan
(L.camara L.) terhadap Mencit
Putih Jantan Terinduksi Aloksan.
Kalimantan. Jurusan Kimia Fakultas
MIPA Universitas Mulawarman.

Saputri, D.D., Bintang, M., Fachriyan, H.,


Pasaribu. 2015. Isolasi dan
Karakterisasi Bakteri Endofit dari
Tanaman Tembelekan (L.camara
L.) sebagai Penghasil Senyawa
Antibakteri. Bogor. Agricultural
University.

Setiabudy, R. 2012. Farmakologi dan


Terapi Edisi 5. Jakarta. Fakultas

470

Anda mungkin juga menyukai