Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh suhu dan lama thawing di dataran rendah terhadap kualitas semen beku sapi brahman

Sapi brahman merupakan tipe sapi potong yang baik untuk dikembangkan yang memiliki
pertumbuhaan yang cepat dan harga jualnya tinggi. Dalam meningkatkan populasi yaitu dengan
memanfaatan teknologi reproduksi peternakan teknik inseminasi buatan dengan semen beku.
Semen beku adalah semen yang telah diencerkan dan selanjutnya dibekukan dibawah titik beku air
untuk menghentikan aktivitas dari sel tanpa mematikannya. Semen beku sebelum digunaka harus di
thawig terlebih dahulu. Pronsip thawing itu peningkatkan suhu semen secara konstan, karena
perubahan yang mendadak membuat kematian spermatozoa. Dataran rendah sangat berpengaruh
terhadap suhu thawing. Di daerah yang panas dan daerah yang dingin menunjukan perbedaan yang
nyata terhadap penampilan reproduksi ternak. Penelitia ini dilakukan menggunakan rancangan acak
lengkap dengan faktor I suhu ( 34, 37 dan 40 derajat C) dan faktor II lama thawing ( 10, 15 dan 20
detik ) dengan 3 kali pengulangan. Pada penelitian motilits spermatozoa smen beku setelah thawing
antara lama thawing dan suhu tidak adanya interaksi terhadap kualitas semen beku sapi brahman.
Pada penelitian ini didapatkan lama thawing yang baik yaitu 15 detik karena semen beku telah
mencair secara sempurna akibat dari aktivitas metabolisme di dalam sel spermatozoa. Pada durasi
10 detik terlalu rendah sehingga aktivitasnya masih terhambat karena masih adanya kristal es. Pada
durasi 20 detik cukup lama karena menyebabkan penurunan motilitas dan semen akan mati.
Presentase motilits pada ketiga durasi tersebut sebenarnya tidak layak untuk digunakan untuk IB
karena presentasenya masih dibawah 40%. Pada suhu air yang baik dalam meghasilkan motilitas
yang tinggi pada suhu 40 derajatkarena proses metabolisme spermatozoa berlangsung dengan cepat
dan mampu mengurahi tekanan oanas sehingga daya gerak spermatozoa bergerak dengan baik.
Kaena semakin tinggi suhu thawing maka angka motilitas nya juga makin tinggi. Pada penelitian
presentase spermatozoa hidup setelah thawing yaitu pada durasi 10 detik 38,55% , 15 detik 39,77%
dan 20 detik 39,10%. Pada durasi 20 detik mengalami penurunan karena durasi nya terlalu lama
yang menyebabkan peroksidasi lipid yang makin banyak sehingga menyebabkan radikal bebas. Pada
durasi 10 detink presentase spermatozoa hidup renda karena dinding membran spermatozoa rusak.
Pada durasi 15 detik presentasenya paling tinggi karena dindingnya masih berfungsi dan terjaga
dengan baik. Pada suhu thawing 40 derajat memiliki presentase spermatozoa hidup lebih tinggi yaitu
40,83% karena mampu menyerap panas dengan cara konveksioleh suhu lingkungan tidak terlalu
jauh mengalami penurunan dibandingkan dengan suhu 34 dan 37 derajat. Maka pada suhu 40 dan
lama 15 detik pada daerah dataran rendah baik saat mealkukan thawing

Anda mungkin juga menyukai