Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROSEDUR TINDAKAN PERAWATAN COLOSTOMY

PENYUSUN KELOMPOK :
1. DINDA ISTIFARIN (0118055)
2. MAULIDIYAH AGUSTIN R (0118068)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MOJOKERTO 2019/2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

Latar Belakang.....................................................................................................................

Tujuan..................................................................................................................................

Rrumusan Masalah..............................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................

Definisi Colostomy..............................................................................................................

Indikasi Colostomy..............................................................................................................

Jenis colostomy....................................................................................................................

Komplikasi colostomy.........................................................................................................

Perawatan Colostomy..........................................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

Kesimpulan..........................................................................................................................

Saran....................................................................................................................................

BAB IV DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul perawatan colostomy.
Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kebodohan hingga jaman berilmu
seperti sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dari
segi isi maupun segi tulisan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita
semua.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah salah satu penyakit kanker dengan prealensi
yang cukup tinggi. Kanker kolorektal merupakan keganasan atau pertumbuhan sel abnormal
pada arean usus besar dan rectum.

Penatalaksanaan pada kanker kolorektal meliputi penatalaksanaan medis, bedah dan


keperawatan. Penatalaksanaan bedah dilakukan tergantung pada tingkat penyebaran dan
lokasi tumor itu sendiri.salah satu tindakan bedah yang dilakukan adalah dengan
pembentukan kolostomi. Kolostomi memungkinkan feses tetap keluar dari kolon meskipun
terjadi obstruksi pada kolon yang diakibatkan oleh massa tumor.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu colostomy ?
2. Apa saja indikasi dari colostomy ?
3. Apa saja jenis colostomy berdasarkan lubang dan lama penggunaannya ?
4. Apa komplikasi colostomy ?
5. Bagaimana tindakan perawatan colostomy ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi colostomy
2. Untuk mengetahui indikasi dari colostomy
3. Untuk mengetahui jenis colostomy
4. Untuk mengetahui komplikasi colostomy
5. Untuk mengetahui tindakan perawatan colostomy
BAB II

TINJAUAN TEORISTIS

A. Definisi Colostomy
Colostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor
(Harahap). Kolostomi adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah
pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen). Colostomi adalah
suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan
kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya.
(llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD).

Colostomi merupakan Suatu tindakan membuat lubang pada kolon tranversum kanan
maupun kiri Atau kolonutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yang dibuat
sementara atau menetap. Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu merupakan
tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang pathologis.
Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara. Colostomi dapat
menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri pasien.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa colostomi merupakan suatu


membuatan lubang di dinding perut dengan tujuan untuk mengeluarkan faces dapat
bersifat sementara ataupun permanen.

B. Indikasi colostomy
1. Atresia Ani , adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai
lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang
terjadi saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan mudah terbukti saat
lahir, tetapi kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau
pemeriksaan perineum.
2. Penyakit peradangan usus akut, Terjadi karena kotoran menumpuk dan
menyumbat usus di bagian bawah yang membuat tak bisa BAB. Penumpukan
kotoran di usus besar ini akan membuat pembusukan yang akhirnya menjadi
radang usus.
3. Tidak memiliki anus (imperforata anus), Kelainan ini biasanya diketahui sejak
lahir. Diduga karena terjadi infeksi saat ibu hamil yang membuat konstruksi usus
ke anus tidak lengkap hingga atau karena kelainan genetik.
4. Hirschsprung,yaitu kelainan bawaan sejak lahir karena kondisi saraf di usus besar
yang tidak berfungsi normal. Akibatnya kotoran akan menumpuk di usus bawah
karena fungsi saraf yang mendorong kotoran keluar tidak berjalan. Kondisi ini
membuat penderitanya terutama bayi tidak bisa BAB selama berminggu-minggu
yang akhirnya timbul radang usus. Bagian usus yang tak ada persarafannya ini
harus dibuang lewat operasi.

C. Jenis Colostomy Berdasarkan Lubang dan Lama Penggunaannya


Berdasarkan lubang colostomy dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Single barreled stoma
Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau
ditutup.
2. Double barreled
Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi
dikeluarkan melalui dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal
hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses.
3. Kolostomi lop-lop
Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat
ditempat dengan glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada
dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan terpajan dari usus dengan
menggunakan pemotong.

Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa
macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun
sementara.

 Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak
memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan,
atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses
melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single barrel (dengan
satu ujung lubang.
 Kolostomi temporer/ sementara
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk
mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula
dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang
yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut colostomy double barrel.

D. Komplikasi Colostomy
Insidens komplikasi untuk pasien dengan kolostomi sedikit lebih tinggi
dibandingkan pasien ileostomi. Beberapa komplikasi umum adalah prolaps stoma,
perforasi, retraksi stoma, impaksi fekal dan iritasi kulit. Kebocoran dari sisi
anastomotik dapat terjadi bila sisa segmen usus mengalami sakit atau lemah.
Kebocoran dari anastomotik usus menyebabkan distensi abdomen dan kekakuan,
peningkatan suhu, serta tanda shock. Perbaikan pembedahan diperlukan (Brunner dan
Suddarth, 2000).
Pasien dengan kolostomi harus menghubungi dokter atau perawat bila
ditemukan komplikasi seperti:
• bau yang tidak biasa yang berlangsung lebih dari seminggu.
• perubahan ukuran dan bentuk dari stoma yang tidak biasa
• Obstruksi pada stoma dan / atau prolaps dari stoma tersebut.
• perdarahan yang berlebihan dari pembukaan stoma, atau jumlah sedang dalam
kantong
• cedera yang parah dari stoma.
• perdarahan terus-menerus di peralihan antara stoma dan kulit.
• iritasi kulit kronis.
• Stenosis dari stoma (penyempitan).

E. Perawatan Colostomy
Perawatan Kolostomi adalah Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar
stoma dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.
Tujuan :
1. meningkatkan kebersihan klien
2. mencegah terjadinya infeksi
3. mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4. mempertahankan kenyamanan kulit dan lingkungan sekitar stoma

Persiapan Alat :
1. kantong kolostomi
2. bak instrumen
3. pinset anatomi
4. pinset cirrugis
5. cucing
6. gunting
7. korentang
8. kapas / kassa depres
9. kasa steril
10. larutan NaCl
11. zink salep/ zink oil
12. handscoon
13. bengkok
14. perlak
15. pengalas
16. handscrab

Pre Interaksi :
1. mengecek dokumentasi / data klien
2. mencuci tangan
3. menyiapkan alat

Tahap Orientasi :
1. memberikan salam kepada pasien, siapa nama pasien
2. memperkenalkan diri, memberitahu tujuan dan prosedur tindakan
3. menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap Kerja :
1. memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
2. menanyakan keluhan utama klien
3. jaga privasi klien
4. menyiapkan posisi pasien
5. cuci tangan
6. memasang perlak / pengalas dibagian kanan / kiri sesuai letak stoma
7. mendekatkan bengkok
8. memakai celemek
9. memakai handscon
10. membuka kantong kolostomi yang lama secara hati-hati dengan menggunakan
pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien
11. mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau dll)
12. membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas NaCl / kapas basah (air hangat)
13. membersihkan stoma dengan sangat hati- hati menggunakan kapas NaCl/ kapas
basah, hindari terjadinya perdarahan.
14. mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
15. observasi stoma dan kulit sekitar stoma
16. memberikan zink salep/ zink oil (tipis- tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar
stoma
17. mengukur stoma dan membuat lubang kantong kolostomi sesuai ukuran stoma
18. membuka salah satu sisi (sebagian) perekat kantong kolostomi
19. menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertikal / horizontal sesuai
kebutuhan
20. menggunakan pinset untuk mempermudah memasukkan stoma melalui lubang
kantong kolostomi
21. membuka sisa perekat indari masuknya udara ke dalam kantong kolostomi
22. merapikan klien
23. merapikan alat
24. melepas handscoon
25. cuci tangan

Tahap Terminasi :
1. mengevaluasi tindakan yang baru saja dilakukan (subjektif dan objektif), hasil
pembalutan: mudah lepas dapat mengganggu peredara darah, mengganggu
gerakan dan lain- lain.
2. berikan reinforcement positif pada klien
3. merapikan dan kembalikan alat
4. mencuci tangan
5. mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kolostomi merupakan salah satu pilihan tindakan pembedahan pada kanker. Kolorektal
yang dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri pasien. Kolostomi dibagi
menjadi dua yaitu permanen dan sementara. Perawatan pasien dengan kolostomi yang perlu
diperhatikan meliputi cara dan waktu mengganti kantong kolostomi, membersihkan stoma
dan kulit peristomal, memantau kondisi stoma, dan melakukan irigasi stoma. Hal lain yang
juga perlu dilakukan ialah memberikan edukasi terkait diet yang dibutuhkan pasien yang
memiliki stoma, serta kebutuhan aktiitas pasien.

B. Saran
pembentukan stoma atau kolostomi dapat berdampak pada perubahan peran, harga diri,
body image, seksual dan hubungan social. Beberapa pasien merasa tubuh mereka berada
diluar control, beberapa merasakan bahwa stoma mengatur hidup mereka merasa hilang rasa
percaya diri.

Klien dengan kolostomi akan beresiko untuk mengalami gambaran diri negative. Oleh
karena itu selama perawatan perawat perlu memberikan dukungan agar pasien dapat
menyesuaikan diri dalam pencapaian gambaran diri yang positif.
DAFTAR PUSTAKA

Smiltzer & Bare.v (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. (Penerjemah:Waluyo, A).
Jakarta: EGC

Sudoyo, W. A., dkk. (2006).v ilmu penyakit dalamv. Edisi I. Jakarta : pusat penerbitan
Dapartemen Ilmvu Penyakit Dalam FK UI

Canada Care Medical. (n.d). colostomy care. 20 mei 2013.


http://www.canadacaremedical.com/ostomy/ColostomyCare.php

Anda mungkin juga menyukai