BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pembelajaran Kooperatif
menerapkan sistem kerjasama di dalam kelas karena beberapa alasan : alasan yang
utama adalah kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak
dan siswa tidak belajar jika mereka di tempatkan dalam grup. Salah satu
contohnya adalah dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif ( CBSA ). CBSA
merupakan suatu istilah (Sudjana : 1996), istilah lain yang bermakna dengan
yang mendorong siswa untuk aktif bertukar pikiran dengan sesamanya dalam
Dari hasil penelitian yang dilakukan Hulten dan De Vries ( Listya : 2006 :
belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan diantara teman
sebayanya “.
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
11
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat orang
mengerjakan tugas ‘.
‘ Belajar kooperatif adalah suatu model diskusi yang dibimbing oleh guru
terdiri dari beberapa kelompok di dalam kelas, satu kelompok terdiri dari
pembelajaran’.
tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis yang lebih
12
baik dari pada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan
memisah-misahkan siswa “.
Learning “ .
pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan
anggota dibagi tanggung jawab, semua siswa secara individu diberi tes yang akan
Siswa dalam satu kelas dipecah menjadi beberapa kelompok yang terdiri
atas 4-5 orang. Setiap Tim atau kelompok hendaknya memiliki anggota yang
heterogen baik jenis kelamin ( laki-laki dan perempuan ) ras, etnik, maupun
siswa ) dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya
jawab atau diskusi antar sesama anggota tim secara individual atau tim, tiap satu
terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. Tiap siswa dan tiap tim di beri
skor atas penguasaanya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu
atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna di beri
lakukan selama ini, siswa harus mengikuti cara belajar yang di pilih gurunya
dengan penuh mempelajari urutan yang diterapkan gurunya bahkan kurang sekali
tipe STAD membuka peluang dan kesempatan siswa mengembangkan diri sesuai
kemampuannya.
meliputi :
ekspositori, atau membahas buku pelajaran matematika. Dalam tahap ini guru
menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan memotivasi rasa ingin tahu siswa
tentang konsep yang akan dipelajari, agar siswa dapat menghubungkan apa yang
telah dimiliki dengan yang di sampaikan oleh guru. Dalam hal ini, siswa harus
oleh guru.
Guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang dipelajari
pahami bukan sekedar diisi dan diserahkan pada guru. LKS juga di gunakan
sebagai keterampilan kooperatif siswa. Dalam hal ini, apabila di antara anggoata
penjelasan kembali karena guru hanya sekedar menjadi fasilitator yang memonitor
Tes Individu atau hasil belajar ini dilakukan setelah kegiatan kelompok
usai dan di kerjakan secara individu. Tes ini bertujuan supaya siswa dapat
menunjukkan apa yang mereka pahami saat kegiatan kelompok berlangsung dan
Nilai tes di peroleh atas jawaban benar, setelah diperoleh nilai maka di
aktivitas dan jumlah siswa yang tuntas belajar. Bentuk penghargaannya sangat
situsional. Peneliti ( Guru ) bisa memberikan point pada kelompok dengan aturan-
aturan khusus ataupun dengan cara sederhana yang intinya kerja keras siswa
keuntungan, diantaranya :
B. Pemahaman Matematika
Pemahaman berasal dari kata dasar “ Paham “. Yang dalam kamus bahasa
pemahaman adalah konsepsi yang bisa di cerna atau di pahami oleh siswa
sehingga siswa mengerti apa yang dimaksudkan, mampu menemukan cara untuk
18
terkait ‘.
mengubah dari satu bentuk matematika ke bentuk matematika yang lainnya dan
1. Pemahaman konsep
2. Pemahaman prinsip, atuaran dan generalisasi
3. Pemahaman terhadap struktur matematika
4. Kemapuan untuk membuat transformasi
5. Kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan masalah sosial atau
data matematika.
membuat kategori jawaban dari seluruh hasil tes yang dikumpulkan untuk
Tidak Paham ( TP ).
20
menganalisis dan menarik kesimpulan (Karadinata, 2001: 17, Rina, 2006: 23).
Tujuan tersebut dapat tercapai jika guru menerapkan suatu pembelajaran yang
Dalam hal ini pembelajaran kooperatif memiliki pengaruh yang sangat penting
yang di berikan dengan cara bekerja kelompok, bertukar pikiran dan saling
Dengan demikian melalui kolaborasi yang baik antar anggota kelompok, siswa
adanya motivasi belajar di harapkan prestasi belajar siswa terus meningkat. Teori
21
yang dikemukakan di atas ternyata sesuai dengan beberapa hasil penelitian berikut
ini :
pembelajaran kooperatif.
antar anggotanya.
mayoriatas berada pada kategori baik. Dari segi aktivitas guru dan
dengan ceramah.