Format Pengk Manaj-Swot-Edit
Format Pengk Manaj-Swot-Edit
B. Pengorganisasin (Organizing)
1. Struktur Organisasi : Ada : √ Tidak Ada:
Jika ada gambarkan:
STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN CEMARA
KA.RUANGAN
Yuliana Mitha illa S.Kep.,Ns
Nip: 19851212 201001 2 054
WA.KA.RUANGAN
Novianis Koro Amd.Kep
Nip:
b. Pengarahan (Actuating)
a. Pelaksanaan Operan
- Ada : √Tidak Ada:
- Terjadwal: Ya
- Laporan : Ya
b. Pre dan Post Conference
- Ada : Tidak Ada:
- Terjadwal: Tidak ada
- Laporan : Tidak Ada
c. Supervisi langsung
- Ada : Tidak Ada:
- Terjadwal: Tidak ada
- Laporan : Tidak Ada
d. Supervisi Tidak langsung
- Ada : Tidak Ada:
- Terjadwal: Ya Tidak Ada
- Laporan : Tidak Ada
e. Pendelegasian
- Ada : √ Tidak Ada:
- Terjadwal: Ya Tidak Ada
- Laporan : Ya
c. Pengendalian (Controlling)
1. Indikator Mutu Ruangan
BOR:
INOS:
ILO:
TOI:
2. Audit Mutu Asuhan Keperawatan: Tim audit / Tahun
- Ada : √ Tidak Ada:
- Terjadwal: Ya Tidak Ada
- Laporan : Ya Tidak Ada
1). Pengkajian:
a). Menggunakan metode head to toe
b). Menggunakan metode per system :√
c). Ada Analisa Data :√
2). Diagnosa Keperawatan:
a) Sesuai hasil analisa data : √
b) Sesuai prioritas : √
c) Sesuai rumusan penulisan diagnosa yang benar : √
3). Perencanaan:
c) Ada Tujuan:
- Goal : √
- Objektif :√
- Kriteria Hasil : Tidak ada
d) Intervensi:
- Disusun per diagnose :√
- Disusun dari Mandiri, Interdependen dan dependen :√
- Ada Rasional / Kode NIC : √
4). Pelaksanaan:
- Sesuai intervensi yang telah disusun :√
- Menulis semua tindakan yang dilaksanakan :√
- Tanggal dan jam pelaksanaan jelas : √
- Menulis respon pasien setelah dilakukan tindakan :√
- Menulis inisial perawat :√
- Paraf perawat :√
5). Evaluasi
- Sesuai Tujuan yang telah disusun :√
- Menggunakan SOAP/ SOAPIER :√
3. Survey Kepuasan
- Ada : √ Tidak Ada:
- Terjadwal: Ya
- Laporan : Ya
Kupang, 2020
Kepala Ruangan,
2. Analisa Masalah
Prioritas penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,
- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,
- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai
berikut :
- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.
Tabel 2.2 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
1 Filosofi belum 2 3 4 3 4 288
Terbentuk (8)
2 Pelaksanaan pembuatan catatan 4 4 4 4 4 1024
harian, bulanan dan tahunan (5)
belum optimal/ belum ada format
baku
3 Pemahaman tentang metode 3125
penugasan tim-primer belum 5 5 5 5 5 (1)
Seragam
4 Timbang Terima belum berjalan
5 5 4 4 4 1600
dengan Baik
(3)
5 Pendokumentasian keperawatan 4 4 4 3 4 768
belum ada Kriteria Hasil (6)
6 Pendelegasian belum optimal 4 3 3 3 3 324
(7)
7 Pengendalian mutu belum optimal 4 4 4 4 5 1280
(4)
8 SOP dan SAK masih belum 5 4 5 5 5 2500
lengkap (2)
6
I. Analisa Data SWOT
KATEGORI ANALISA SWOT
PENILAIAN
INPUT I. STRENGTH
A. MAN AND MONEY
1. Jumlah ketenagaan di ruang Flamboyan sebanyak 13orang
dengan kualifikasi:
a. Tenaga keperawatan
1) Perawat S1 sebanyak 1 orang
2) D3 keperawatan sebanyak 5 orang
3) Perawat S1 + Ners 6 orang
2. Terdapat program pengembangan kinerja staf berupa
pelatihan untuk mendapatkan kompetensi tertentu, yang
terdiri dari:
Pasien savety
3. Metode pembagian tugas menggunakan system metode tim
B. METHOD
1. Metode pembagian tugas di ruang Flamboyan menggunakan
sistem tim.
2. Model pendokumentasian askep di ruang Flamboyan sudah
menggunakan form asuhan keperawatan yang dimulai dari
pengkajian, diagnosa, kriteria hasil sampai dengan rencana
tindakan keperawatan sehingga memudahkan pekerjaan
perawat karena dapat bekerja lebih cepat dan waktu yang
dibutuhkan lebih sedikit tetapi belum ada kriteria evaluasi
3. Supervisi manajemen ruangan belum dilakukan secara
optimal
4. Timbang terima dilakukan perawat setiap pergantian shift.
Timbang terima dilakukan oleh perawat shift sebelumnya
dengan perawat shift selanjutnya. Timbang terima ini
dilakukan oleh perawat di ruang Flamboyan tetapi belum
optimal karena belum ada SOP timbang terima
5. Hasil wawancara menunjukkan belum semua SOP lengkap
C. MATERIAL
1. Ruang Flamboyan secara umum memiliki perlengkapan-
perlengkapan ruangan yang dibutuhkan
II. WEAKNESS
A. MAN AND MONEY
1. Jumlah perawat yang memberikan pelayanan pun tidak
dihitung berdasarkan jumlah ataupun tingkat ketergantungan
pasien diruangan tapi berdasarkan pembagian tugas karena
keterbatasan tenaga
B. METHOD
1. Tidak semua perawat yang dinas selanjutnya mengikuti
timbang terima pasien, hanya perwakilan perawat saja
2. Timbang terima dilakukan setelah pre conference, namun
pelaksanaan pre conference ini sering kali kurang optimal
dilihat dari metode pelaksanaan yang seringkali kurang
berjalan.
3. Ronde keperawatan tidak pernah dilakukan di ruang
Flamboyan
4. Asuhan keperawatan di ruang Flamboyan merupakan hasil
kolaborasi dengan diagnosa medis dan program yang
diberikan oleh dokter
5. Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Flamboyan
dinilai belum sesuai standart yang telah ditetapkan karena
belum ada kriteria hasil
6. Form discharge planning telah diterima dari RS tetapi
perawat belum menuliskan program pulang dari pasien pada
form tersebut.
C. MATERIAL
1. Tata letak perlengkapan ruangan belum bisa dikondisikan
sesuai kebutuhan pelayanan
2. Peletakan perlengkapan yang kurang strategis
3. Keterbatasan alat-alat pelengkap tindakan asuhan
keperawatan
III. OPPORTUNITY
A. Adanya kerja sama yang baik antara institusi pendidikan dengan
rumah sakit
B. Adanya program pelatihan yang dapat diikuti oleh perawat
C. Adanya jadwal supervisi oleh supervisor bidang keperawatan
tetapi belum optimal
IV. THREATENED
Belum berlakunya sistem reward and punishment yang diberikan
secara konsisten yang dapat mempengaruhi motivasi kerja perawat.
Punishment yang ada hanya dilakukan secara teguran moral.
Perawat terbiasa dengan metode dan material ruangan sehingga
belum ada inisiasi untuk melakukan perubahan
PROSES I. STRENGTH
A. PLANNING
1. Sudah terdapat visi dan misi rumah sakit, visi dan misi serta
ruangan Flamboyan.
2. Terdapat rencana bulanan berupa penilaian kinerja perawat
oleh bidang keperawatan, jadwal shift sesuai permintaan,
dan rapat bulanan
3. Setiap bulan selalu mengadakan rapat bulanan untuk
membahas kinerja, evaluasi kekurangan dan kelebihan guna
meningkatkan kemajuan ruang larasti, jadwal shift dan
utilisasi alat.
4. Terdapat perencanaan tahunan berupa rotasi perawat yang
dilakukan sewaktu-waktu
5. Permintaan logistik sudah dilakukan sesuai kebutuhan
ruangan ke bagian CSSD.
6. Perencanaan bimbingan mahasiswa praktek sudah ada dan
dijalankan.
B. STAFFING
1. Sistem perekrutan tenaga dilakukan langsung oleh bidang
keperawatan, selanjutnya disalurkan langsung ke ruangan
yang membutuhkan pegawai
2. Jadwal dinas perawat di ruang Flamboyan dibagi menjadi 2
shift
3. Metode pembagian tugas menggunakan sistem tim yang
dikoordinasi langsung oleh kepala ruangan
4. Program pengembangan staff dilakukan rutin setiap tahun
untuk mengembangkan SDM staff
5. Pergantian staf dilakukan jika ada sistem mutasi/rotasi yang
dilakukan oleh Rumah sakit: Penggantian staf dilakukan
dengan penuh pertimbangan mengingat pergantian satu
anggota mampu berpengaruh pada sistem pelayanan dalam
ruangan tersebut
6. Cara meminimalisir ketidakhadiran pegawai dilakukan
dengan membicarakan secara bersama – sama dan menegur
pegawai tersebut secara langsung.
C. DIRECTING
1. Reward yang diberikan hanya dari rumah sakit secara umum
untuk karyawan rumah sakit
2. Punishment yang diberikan berupa teguran secara lisan oleh
kepala ruang
3. Penghasilan pegawai yang sesuai dengan yang diharapkan,
kondisi ruangan yang nyaman, lingkungan yang kondusif,
dan dukungan dari teman sejawat menjadi motivasi bagi
pegawai di ruangan
D. COORDINATING
1. Sistem timbang terima dilakukan antar perawat yang shift
sebelum dan sesudahnya tetapi belum optimal
2. Koordinasi terpusat pada kepala ruang yang disampaikan
melalui pesan memo maupun mulut ke mulut dan jarkom
E. CONTROLLING
1. Kinerja perawat dalam tim sudah terlihat jelas, yaitu system
control oleh kepala ruangan
2. Semua perawat bekerja sesuai kebutuhan klien dan sesuai
dengan program yang harus dijalani klien.
3. Perawat mampu membagi dan berkoordinasi dengan baik
satu sama lain untuk bergantian saat istirahat dan ibadah
4. Perawat selalu memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasien selama pasien membutuhkan meskipun perawat tidak
bisa berada di samping pasien selama 24 jam
5. Sistem controlling pemberian asuhan keperawatan dilakukan
setiap hari oleh kepala ruang
6. Kepala ruang setiap pagi selalu mengingatkan akan
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan
II. WEAKNESS
A. PLANNING
1. Perencanaan harian belum dijalankan sesuai rencana yaitu
pre conference
2. Perencanaan mingguan berupa ronde keperawatan belum
dilaksanakan dengan maksimal
3. Perencanaan bimbingan mahasiswa belum teratur sesuai
jadwal
B. STAFFING
1. Kepala ruangan dan perawat pelaksana bertanggung jawab
untuk merawat semua pasien yanga ada di ruangan
Flamboyan
2. Jumlah tenaga perawat di dalam ruang Flamboyan tidak
menggunakan ratio dan perhitungan ketenagaan karena
keterbatasan tenaga
C. DIRECTING
1. Belum ada Reward untuk karyawan ruangan
D. COORDINATING
1. Belum optimalnya kegiatan pre conference maupun timbang
terima dengan berkeliling kamar klien satu per satu
2. Pelaksanaan ronde keperawatan di ruang Flamboyan belum
terlaksana secara tersendiri
3. Hal yang paling sering dikeluhkan adalah masalah
penjadwalan dinas karena keterbatasan jumlah tenaga kerja
dan adanya pemintaan cuti maupun permintaan tukar dinas
sering hingga akhirnya terjadi ketidakoptimalan dalam
bekerja, sering memicu konflik kecil di antara pegawai
ruangan.
E. CONTROLLING
1. Perawat masih menuliskan dokumentasi secara umum dan
kurang spesifik ke tindakan yang dilakukan ke klien.
2. Baik kepala ruang, maupun perawat pelaksana semua turun
menangani pasien karena keterbatasan SDM
III. OPPORTUNITY
A. Adanya kerja sama yang baik antara institusi pendidikan dengan
rumah sakit
B. Adanya program pelatihan yang dapat diikuti oleh perawat
C. Adanya jadwal supervisi oleh supervisor bidang keperawatan
IV. THREATENED
Ketiadaan forum khusus untuk pelaksanaan koordinasi dalam
ruangan.
OUTPUT I. STRENGTH
Modifikasi pelaksanaan tugas dilakukan kepada semua perawat
pelaksana bagi shift pagi dan malam.
Pendokumentasian menggunakan prinsip keefektifan waktu
dan tindakan karena format pendokumetasian semi check list
(sebagian RM menggunakan check list sebagian lagi tulis
tangan)
BOR di ruang Flamboyan adalah ……
II. WEAKNESS
Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Flamboyan
belum dilakukan secara baik.
Tidak semua perawat yang dinas selanjutnya mengikuti
timbang terima klien, hanya perwakilan perawat saja.
Timbang terima shift pagi dan malam tidak kondusif untuk
saling berdiskusi dan fokus karena belum ada SOP timbang
terima
Ronde keperawatan belum bisa dilakukan di ruang Flamboyan
karena belum terbentuknya koordinasi yang baik antara
perawat dan petugas kesehatan yang lain seperti dokter.
Belum optimal pengisian lembar khusus untuk discharge
planning
Pengisian form kurang lengkap yang meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, pembuatan renpra dan belum ada
kriteria hasil.
III. OPPORTUNITY
Program kegiatan dan pemberian contoh pendokumentasian
yang benar oleh pihak manajemen rumah sakit telah disediakan
berupa berupa Catatan Perawat (CP) yang diberikan kepada
setiap ruangan.
IV. THREATENED
Adanya tuntutan hukum yang semakin kuat dalam aspek
legalitas pendokumentasian
Adanya tuntutan keluarga pasien untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang professional