Anda di halaman 1dari 9

IBADAH SABDA HARI MINGGU IV PASKAH

DI RUMAH MASING-MASING
MINGGU, 3 MEI 2020
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Keempat dalam
Masa Paskah. Kita tetap mendoakan situasi dunia
kita yang dilanda wabah virus ini. Semoga berkat
kuasa Tuhan, wabah ini segera berakhir.
Warna utama dari bacaan-bacaan di hari ini adalah
tentang Gembala yang menyelamatkan domba-
dombanya. Dalam bacaan pertama, kita dengarkan
Rasul Petrus berkotbah di Yerusalem, meminta para
pendengarnya untuk bertobat dan dibaptis dalam
nama Yesus. Dalam bacaan kedua, Rasul Petrus
menyebut bahwa kita adalah domba yang
diselamatkan Gembala utama kita. Gembala
menderita agar kita selamat.
Bacaan injil juga berbicara tentang Gembala Yang
Baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya
bagi domba-dombanya. Yesus juga menegaskan
bahwa Ia datang agar kita semua hidup.
Satu pertanyaan untuk kita di awal ibadah ini,
apakah kita sebagai domba mengenal Gembala kita
dan selalu mengikuti perkataan atau panggilan
Gembala kita?
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya siap mendengarkan Sabda Allah,
Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Ya Allah, kami amat bersyukur karena Engkau
memperhatikan keselamatan kami. Engkau
menuntun kami ke dalam kawanan domba
gembalaan-Mu. Bantulah agar kami mampu menjadi
domba yang mendengarkan suara-Mu dan yang juga
mampu menghadirkan suara-Mu di dalam keluarga
dan lingkungan kami.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 2:14,36-41)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas
rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata
kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu
semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan
camkanlah perkataanku ini. Jadi seluruh kaum
Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah
membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi
Tuhan dan Kristus."
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka
sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus
dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami
perbuat, saudara-saudara?" Jawab Petrus kepada
mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-
masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus
Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi
kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi
orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan
dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi
suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia
mengecam dan menasihati mereka, katanya:
"Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang
jahat ini." Orang-orang yang menerima perkataan-
nya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu
jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
09. BACAAN KEDUA (1Ptr. 2:20-25)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus.
Saudara-saudari, dapatkah disebut pujian, jika
kamu menderita pukulan karena kamu berbuat
dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu
kamu harus menderita, maka itu adalah kasih
karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu
dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk
kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu,
supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam
mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas
dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak
mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia,
yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah
memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah
sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba,
tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,
dan mempunyainya dalam segala kelimpahan
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 10:1-10)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang
masuk ke dalam kandang domba dengan tidak
melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia
adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah
gembala domba.
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-
domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil
domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua
dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di
depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia,
karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang
asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari
dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak
mereka kenal."
Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan
kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa
maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-
domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku,
adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba
itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat
dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan
padang rumput. Pencuri datang hanya untuk
mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil tadi berbicara tentang hubungan antara
Gembala dan domba. Kita akan melihat hubungan
keduanya ini dari dua sisi.
Pertama, Gembala memberikan hidup bagi domba-
dombanya. Domba-domba dituntunnya keluar dari
kandang lalu dibawanya ke padang untuk menemukan
makanan. Ia sendiri yang menuntun para domba itu
karena Dia mengetahui tempat yang baik untuk
mendapatkan makanan. Dengan memperoleh makanan
inilah, para domba itu bisa hidup. Yesus pun
mengatakan dengan terbuka, bahwa Dia datang agar
kita memiliki hidup, dan memilikinya dalam kelimpahan.
Kita bersyukur bahwa Yesus datang ke dunia dan
menjadi salah satu dari kita. Dia berjalan bersama kita.
Kita pun bisa belajar untuk memperoleh hidup yang
kekal dari cara hidup-Nya. Dia mengajarkan dan
menuntun kita untuk menemukan makanan yang
sesungguhnya bagi hidup kita. Makanan itu adalah
Sabda Tuhan, yang diwartakan dan dihidupi-Nya. Setiap
kali kita merenungkan dan mengamalkan Sabda Tuhan
itu dalam hidup kita, kita sudah menjadikan Sabda itu
sebagai makanan yang kemudian mendarahdaging
dalam hidup kita.
--
Kedua, Domba mengenal suara Gembala. Dalam injil
disebutkan bahwa Gembala memanggil kita dengan
nama kita masing-masing. Mereka yang mengenal
suara-Nya akan mengikuti Dia. Dia akan menuntun
mereka ke tempat yang benar.
Tuhan mengenal kita dengan baik karena kita adalah
kepunyaan-Nya. Kita selalu disapa-Nya, disapa-Nya
dengan nama kita masing-masing. Dia memperhatikan
kita. Di tengah situasi yang payah, Tuhan tetap
memanggil kita dan meminta kita untuk menghindarkan
diri dari bahaya. Kadangkala suara ini muncul dalam
suara hati kita. Seberapa sering kita mendengarkan
suara Tuhan yang berbicara dalam hati kita? Atau, suara
manakah yang lebih sering kita dengar? Suara dan
keinginan badani kita sendiri ataukah suara Tuhan?
Suara Sang Gembala menuntun kita kepada kehidupan,
ketenangan dan kedamaian. Sedangkan suara pencuri
itu mengarahkan kita kepada kebinasaan dan
kekacauan. Semoga kita selalu berusaha untuk
mengasah suara hati kita agar kita bisa lebih jernih
mendengarkan Suara Gembala kita.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Mari kita panjatkan doa-doa permohonan kepada
Allah kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Semoga semua keluarga Kristiani dapat merasakan
kehadiran Yesus, Sang Gembala di dalam keluarga
dan membangun kembali semangat doa bersama di
dalam keluarga. Marilah kita mohon….
P : Semoga para pemimpin negara dan petugas
penanganan virus corona selalu dikaruniai rahmat
kebijaksanaan dan kekuatan dalam menangani
wabah ini. Marilah kita mohon….
P : Semoga mereka yang sakit dan yang amat menderita
karena wabah virus corona ini, mendapatkan
peneguhan dan bantuan dari sesamanya. Marilah
kita mohon….
P : Semoga kita bisa saling menolong dalam situasi
sulit sekarang ini, agar kita bisa memperoleh
kehidupan yang baik dan normal kembali. Marilah
kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, demikianlah doa-doa permohonan kami.
Kabulkanlah demi Kristus Pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Setelah mendengar dan merenungkan Sabda
Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap
kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu,
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan
mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus
kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kita berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu ya Bapa, sebab kami telah
Engkau selamatkan, melalui ketaatan dan
penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam
sengsara dan wafat-Nya. Maka kita berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan
kebangkitan-Nya itu fajar hidup baru Engkau
terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka
kembali, dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam
surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka
kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman Gereja-
Mu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap
kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman
kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan.
Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan
berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke
dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
bertemakan TUHANLAH GEMBALAKU.

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon,
jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit,
kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
20. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, puji syukur kami atas rahmat penebusan
yang terlaksana melalui Yesus Putra-Mu. Dialah
Sang Gembala kami yang menuntun kami menuju
keselamatan, dan yang memberikan kami
kehidupan yang berlimpah-limpah. Semoga kami
mampu membangun keluarga kami menjadi bagian
dari satu kawanan Gembala kami yang utama, yaitu
Yesus Kristus. Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda Hari Minggu Keempat Masa
Paskah kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi
kebangkitan-Nya.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP
***

Roma, 30 April 2020


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai