Anda di halaman 1dari 3

A.

Efektifitas Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Multimedia Interaktif Terhadap Keterampilan Berfikir


Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Koloid di SMA Negeri 4 Pontianak
B. Abstrak
C. Pendahuluan

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan untuk
menciptakan bangsa yang beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, mencerdaskan kehidupan bangsa,
memiliki pribadi yang mandiri serta bertanggung jawab, serta kesehatan jasmani maupun rohani
(Kusnaidi,2014). Pendidikan nasional berperan penting untuk dapat membentuk manusia yang
berkualitas dan menumbuhkan jiwa bersaing yang tinggi. Agar tujuan pendidikan nasional dapat
terwujud pendidik memiliki peran penting di dalamnya dimana dapat menciptakan suatu proses
pembelajaran yang menarik, dan menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga pembelajaran berpusat
pada peserta didik dimana peserta didik lebih aktif dari pada pendidik dan proses pembelajaran
berlangsung secara interaktif.

Pemerintah juga memiliki peran aktif dalam mewujudkan tujuan tersebut, salah satunya dengan
cara memberlakukan kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013 menuntut keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, dan guru berperan sebagai fasilitator dan sebagai pembimbing untuk peserta didik.
Dalam implementasi kurikulum 2013 pendidik memiliki peran yang sangat besar di dalamnya, hal ini
dikarenakan pendidik selaku orang yang mengendalikan proses pembelajaran, dan menerapkan metode
mengajar seperti apa kepada peserta didik. Slameto (2003) menciptakan pembelajaran yang efektif
dan efisein merupakan salah satu upaya guru guna mendidik pembelajar. Pendidik yang kreatif,
mampu menerapkan strategi,model, maupun pendekatan baru dalam proses mengajarnya sehingga
dapat berpengaruh pada peserta didik (Komalasari, 2010: 231).
Pendidik harus dapat menguasai beberapa kompetensi meliputi kompetensi pedagogik, professional,
sosial, dan kepribadian (Fujiawati,2016). Upaya memahami dan mecapai keberhasilan dalam
menerapkan kurikulum adalah dengan penerapan pembelajaran kontekstual. Tercapainya kurikulum
2013 ditandai dengan kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan baik pada
invidu itu sendiri ataupun masyarakat. Peserta didik lebih aktif, berani, dan dapat membangun serta
meningkatkan potensi yang dia miliki, dapat menghubungkan informasi yang lama dengan yang baru
didapat, dan memiliki pemahaman konsep yang baik. Dengan keberhasilan penerapannya maka
otomatis hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
Selain peran guru yang diperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Keberhasilan
dipengaruhi oleh media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Seiring perkembangan zaman yang
semakin modern dan teknologi yang semakin canggih.Media yang digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran harus dapat mengikuti perkembangan zaman seperti berupa internet sehingga menarik
perhatian peserta didik dan proses pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik. Pengaplikasian
Teknologi informasi dalam dunia pendidikan yaitu berupa multimedia interaktif, yang memberikan
dampak positif pada peserta didik. Dimana pemelajaran berlangsung dua arah, serta peserta didik dapat
terampil dalam mengoperasikan teknologi serta dapat mengembangkan kemampuan berfikir krirtis di
era modern. Dalam media interaktif pendidik dapat langsung memberikan tanggapan atau respon
terhadap penampilan peserta didik. Pengunaan multimedia interaktif dapat membuat proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, efisien serta dapat memotivasi peserta didik untuk lebih
aktif,dan madiri sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik (Exline, 2004).
Penulisan paper ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kontekstual
berbantuan multimedia interaktif.
D. Latar Belakang
Ilmu sains terutama kimia merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
dapat menjebatani ilmu-ilmu yang lain seperti fisika, dan biologi. Kimia memuat kajian mengenai
struktur,atom,molekul, perubahan materi. Ilmu kimia juga sangat bermanfaat di dalam
kehidupan sehari-hari salah satu contohnya dalam bidang kedokteran seperti menciptakan obat-
obatan guna menyembuhkan penyakit pasien dan pada bidang pertanian seperti menciptakan
produk peptisida yang berfungsi untuk membunuh hama. Tujuan mempelajari ilmu kimia di
sekolah yaitu menuntut peserta didik dapat memahami serta menguasai standar kompetensi
yang telah ditetapkan. Menurut (Nuraini,2018) Mempelajari ilmu kimia salah satunya dapat
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik pada seperti berfikir kritis, logis,
sistematis serta kreatif .Oleh karena itu penguasaan ilmu kimia sangat penting hal ini
dikarenakan kita hidup selalu berdampingan dengan benda-benda yang diciptakan melalui
implementasi ilmu kimia.
Krakteristik kimia yaitu memuat beberapa konsep yang bersifat abstrak, sehingga
menyebabkan sebagian besar pelajaran kimia dianggap sulit bagi peserta didik. Hal ini
dikarenakan Pendidik tidak pernah mengaitkan konsep kimia yang dianjarkan dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga peserta didik tidak memiliki gambaran terhadap materi yang diajarkan. Hal
tersebut mengakibatkan peserta didik cenderung menghafal materi tanpa mengerti konsep yang
sesungguhnya. Menurut hasil obeservasi pada guru peserta didik diberikan soal mengenai
materi minggu lalu, peserta didik cenderung bingung dan tidak dapat mengerjakan akibatnya
hasil belajar peserta didik cenderung rendah. Hal ini menunjukkan bahwa guru kurang tepat
dalam memilih strategi atau metode mengajar. Pembelajaran dilakukan dengan metode
ceramah atau konvensional sehingga peserta didik kurang tertarik dan jenuh mendengar
penjelasan guru.
Materi kimia yang dirasakan sulit diajarkan oleh guru yaitu materi koloid. Karakteristik materi
koloid itu sendiri kebanyakan mengkaji tentang hubungan koloid itu sendiri dengan kehidupan
sehari-hari. Sehingga diharapkan peserta didik dapat mengaitkan antara teori dengan aktivitas
atau fenomena yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu
penggunaan cat, kosmetik, hair spray dan lainnya (Rahardiana,2015).
Pendidik harus menemukan strategi pemelajaran yang tepat untuk
meningkatkan tingkat pemahaman dan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran yang
cocok untuk permasalahan diatas adalah dengan pendekatan kontekstual dimana
konsep pembelajaran tersebut mengaitkan konsep berupa teori yang dipelajari di
sekolah dan mengaitkannya dengan fenomena yang kita alami di dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga implikasinya peserta didik menjadi lebih aktif dan memiliki
pemahaman yang tinggi terhadap konsep serta dapat memecahkan permasalahan yang
ada di sekitarnya secara mandiri.Pembelajaran lebih bermakna apabila menerapkan
pembelajaran kontekstual dimana memfokuskan pada perkembangan ilmu,
keterampilan, mengaitkan antara kedua hal tersebut dengan kehidupan sehari-hari.
Sehingga peserta dapat menguasai konsep tersebut karena berkaitan dengan kehidupan
nyata (Ismulyati,2015).
Pembelajaran kontekstual dapat berpengaruh lebih maksimal bagi peserta didik
apabila didukung dengan penggunaan media berbasis teknologi informasi. Menurut
Muhammad Taufik Syastra (2015) media pembelajaran adalah suatu alat atau perangkat
yang dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dimana dalam
menyampaikan materi guru menggunakan alat tersebut. Salah satu media yang dapat
digunakan dalam proses mengajar yaitu multimedia interaktif. Penggunaan multimedia
interaktif mengaktifkan pengamatan visualisasi peserta didik sehingga dapat
menjelaskan fenomena yang nyata dalam kehidupan sehari-hari (Muntari,2014).
Berdasarkan uraian di atas penulis melakukan penelitian Efektifitas Pembelajaran
Kontekstual Berbantuan Multimedia Interaktif Terhadap Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi
dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Koloid di SMA Negeri 4 Pontianak.

E. Metode

Anda mungkin juga menyukai