Data:
*Pada umumnya menggunakan α = 0,05. Artinya error atau kekeliruan yang di buat hanya 0,5%
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Terima H0 Jika nilai Sig. (p-value) > Taraf signifikansi (α), dan tolak H 0 untuk hal lainnya.
Langkah 5 : Kesimpulan
Karena Nilai Sig. Pada uji kolmogorov-smirnov lebi besar dari taraf signifikansi (0,128 > 0,05), dan
(0,128 > 0,05), maka H0 diterima. Kesimpulannya adalah data beraal dari populasi yang berdistribusi
normal
Analisis Regresi
Setalah pengujian normalitas, diketahui data berdistribusi nirmal. Selanjutnya dilakukan analisis
regresi dengan SPSS sbb:
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
= 93,773 + ,359X
Model regresi diatas perlu di uji signifikansi koefisiennya dan di uji linearitasnya.
Langkah – langkah uji signifikansi koefisien regresi sebagai berikut :
1. Hipotesis stastisitk:
Ho : β = 0
H1 : β ≠ 0
2. Taraf signifikansi α = 0,05
3. Stastistik Uji
Dari analisis regresi dengan SPSS yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh tabel
ANOVA (Analyzis of Variance)
ANOVAa
Total 638,000 29
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X
4. Kriteria pengujian
Jika nilai sig. (p-value) < taraf signifikansi, maka Ho ditolak
5. Kesimpulan
Dapat dilihat pada tabel ANOVA bahwa nilai sig. (p-value) = 0,002 < 0,05 artinya H o
ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi signifikan yang artinya midel regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel prestasi belajar (Y)
Berikutnya uji linieritas, langkah-langkahnya sbb:
1. Hipotesis Stastistik
Ho : Y^ = α + βX (linear)
H1 : Y^ ≠ α + βX (tidak linear)
2. Taraf Signifikansi α = 0,05
3. Stastistik Uji
Dari analisis liniearitas dengan SPSS yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh
tabel ANOVA (Analyzis of Variance)
ANOVA Table
Total 638,000 29
4. Kriteria Pengujian
Jika nilai sig. (p-value) Deviation form linearity < Taraf signifikansi, maka Ho ditolak
5. Kesimpulan
Dapat dilihat pada tabel ANOVA bahwa nilai sig. (p-value) = 0,002 < 0,05 Deviation
from linearity 119,906 > 0,05 artinya Ho diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan liniear secara signifikan antara variael motivasi belajar (x)
dengan variabel prestasi belajar (y).
Setealh pengujian model regresi yang menyatakan bahwa model regresi tersebut signifikan dan
linearm selanjutnya model regresi dapat diinterprtasikan sebagai berikut:
ANALISIS KORELASI
Amalisis korelasi menggunakan ada tabel model Summary yang diperoleh pada analisis
regresi sbb:
Model Summary
a. Predictors: (Constant), X
Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai koefisian korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,885
nilai koefisian tersebut dikonsultasikan dengan tabel interval sbb:
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 sangat kuat
Dapat disimpilkan bahwa koefisien korelasi R termasuk poada kategori tingkat hubungan yang
sangat kuat.
Selanjutnya, persentase pengaruh variabel motivasi belajar (X) terhadap variabbel PjBL(Y) dapat
diketahui dari koefisian determinan (R square) pada tabel model summary. Dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,775 yang mengandung pegertian bagwa
pengaruh variabel motivasi belajar (X) terhadap variabel prestasi belaajar (Y) adalah sebesar
88,5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain