Anda di halaman 1dari 14

Clinical Science

Session

DIABETES MELITUS DI BULAN


RAMADHAN

Oleh
YESTI PARAMITA

Pembimbing
dr. Merylla Filianty Sipayung, SpPD
PENDAHULUAN

•DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik


hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.

•Puasa ramadhan: menahan makan +/- 14 jam sehari selama 30 hari

•Perubahan pola makan/minum dan pemberian obat


Apa guna gula darah?

SUMBER GULA DARAH ADALAH:


Gula darah diperlukan tubuh 1. MAKANAN & MINUMAN YANG
sebagai sumber energi terutama KITA MAKAN
bagi organ-organ penting seperti: 2. CADANGAN /SIMPANAN GULA
otak,saraf, sel darah, otot dll. DARI HATI, LEMAK, & OTOT
Guladarah selalu dipertahankan
antara 60-150 MG%
Pada orang normal dan diabetes yang gula darahnya tidak terlalu tinggi:
Selama berpuasa, sumber energi diperoleh dari cadangan gula dari hati, cukup untuk
puasa 12-16 jam, kemudian bila puasa lebih lama, baru digunakan cadangan gula dari
lemak dan otot

Pada diabetes yang gula darahnya masih tinggi (>250 mg%):


Sumber energi dari hati tidak mencukupi, sehingga lebih cepat dipergunakan
cadangan energi dari lemak. Akibatnya, penggunaan energi dari lemak menghasilkan
keton, yang dalam jumalah besar merupakan racun bagi tubuh.
Apakah penderita diabetes boleh
berpuasa?

•Dm terkontrol:
Berpuasa +/- 14 jam sehari tidak
mengganggu kesehatan
•Dm tidak terkontrol:
Bila berpuasa:
-Dapat timbul komplikasi yang berat
(ketoasidosis).
--dehidrasi
Penderita diabetes yang sebaiknya tidak berpuasa:
1. Diabetes tipe 1 yang sulit terkendali
2. Diabetes yang menggunakan suntikan >2 kali perhari
3. Diabetes tipe 1 atau 2 yang gula darahnya tidak terkendali
4. Diabetes yang pernah mengalami koma ketoasidosis
5. Penderita Diabetes yang sedang hamil
6. Diabetes usia lanjut yang diperkirakan sulit memahami komplikasi-komplikasi yang
mungkin timbul
7. Diabetes yang pernah mengalami lebih kurang 2 kali episode hipoglikemia/hiperglikemia
selama puasa.
8. Diabetes dengan penyakit lain yang berat (jantung, ginjal, lever, darah tinggi)
Bila gula darah masih tinggi

•Penggunaan cadangan energi dari lemak lebih awal dan menyisakan benda
keton yang dapt meracuni otak

•Tubuh kekurangan cairan karena banyak dikeluarkan (sering buang air


kecil) & tidak ada asupan minum selama puasa.
Pengaturan pola makan

Jumlah energi (kalori) dari makanan yang dibutuhkan pada waktu puasa sama seperti bila
tidak berpuasa

Perlu pengaturan dan distribusi makanan serta obat-obatan.

pengaturan makanan :
1. Buka puasa: 50% kebutuhan energi sehari
a. Sebelum shalat maghrib : makanan ringan (10%)
b. Sesudah shalat maghrib : makanan utama (40%)
2. Sesudah sholat tarawih : makanan ringan (10%)
3. Sahur : makanan utama (40%)
Perubahan jadwal dosis obat tablet
penderita diabetes pada saat puasa
Bila biasanya minum tablet sulfonilurea (glibenclamide, daonil, euglucon,
glucodex, glurenorm, amaryl,metrix, gluvas dll) 1x sehari, sebelum sarapan:
-obat diminum 1x sehari pada saat berbuka puasa
-dosis obat mungkin dikurangi sesuai pertimbangan dokter
Bila biasanya minum tablet sulfonilurea (glibenclamide, daonil, euglucon,
glucodex, glurenorm, amaryl,metrix, gluvas dll) 2x sehari, sebelum sarapan &
makan petang:

-Obat pertama yang biasa diminum dipagi hari, dipindahkan diminum saat
berbuka puasa

--obat kedua yang biasa diminum petang dialihkan saat makan sahur dengan dosis
yang dikurangi
Bila biasanya minum tablet sulfonilurea 3x sehari, sebelum makan:

•-obat pertama yang biasa diminum dipagi hari,dipindahkan diminum saat berbuka
puasa
•Obat kedua yang biasa diminum petang dialihkan saat makan sahur
•Obat ketiga yang biasa diminum malam hari tidak diminum

Bila biasanya minum tablet metformin, 3x 500 mg sehari:


•1 tablet diminum sesudah sahur
•2 tablet diminum sesudah buka puasa

Bila biasanya minum tablet metformin, 2x500 mg/850 mg sehari:


•1 tablet diminum sesudah sahur,
• 1 tablet diminum sesudah buka puasa.
Diabetes dengan suntikan insulin Diabetes dengan suntikan
1x sehari, pagi hari. insulin 2xsehari, sebelum
• Insulin disuntikkan sore hari sarapan & sebelum makan
menjelang berbuka puasa malam:
• Dosis insulin akan disesuaikan • Insulin pagi disuntikkan sore
oleh dokter hari menjelang berbuka
Diabetes dengan suntikan insulin puasa, dosis mungkin
1xsehari, malam hari: dikurangi 1/3 nya
• Insulin tetap disuntikkan malam • Insulin sore disuntikkan
hari seperti biasa sebelum sahur, dosis
• Dosis insulin akan disesuaikan mungkin dikurangi hingga ½
oleh dokter nya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan

•Dm usia lanjut cenderung dehidrasi

Waspada terhadap hipoglikemia


•makan sahur mendekati imsak
•Kurangi aktivitas fisik yang berat pada siang hari
•Kenali tanda-tanda hipoglikemia :
1. berkeringat, gelisah
2. gemetar, jantung berdebar
3. Lidah & bibir kesemutan
4. penglihatan ganda
5. bingung,pembicaraan tidak jelas
6. bila berlanjut: kejang, pingsan
7. gula darah <60 mg/dl
kesimpulan
▪ Kebudayaan dan agama memberikan dampak terhadap tatalaksana penyakit
kronik seperti diabetes. Puasa ramadhan merupakan salah satu pilar (rukun)
Islam bagi umat muslim diseluruh dunia. Banyak pasien DM tetap ingin
menjalankan ibadahnya meski secara medis tidak dianjurkan, misalnya mereka
dengan kadar glukosa belum terkendali, perempuan diabetes yang hamil,
mereka dengan riwayat ketoasidosis atau koma hiperosmolar, dan pasien
dengan komplikasi serius seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal kronik,
pasien diabetes usia lanjut, dan pasien dengan riwayat berulang hipoglikemia
atau hiperglikemia sebelum dan selama puasa.
▪ Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pasien diabetes yang
menjalankan puasa, yaitu: Tatalaksana bersifat individual, teratur kadar glukosa
darah, Nutrisi tidak boleh berbeda dari kebutuhan nutrisi harian, Olahraga tidak
boleh berlebihan, dan pasien harus tahukapan membatalkan puasa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai