Kurikulum SMP 3
Kurikulum SMP 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman. Dari sekian banyak unsur sumber daya
pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang
signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta
didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis,bertanggung jawab.
B. Landasan Hukum
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik pada tahun pelajaran 2019/2020
mengembangkan Kurikulum 2013. Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada
1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang RI No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015.
b. Penyusunan mencakup:
1) perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
2) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
3) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat
kelas;
4) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
5) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
A. Visi Sekolah
Visi: “BERPRESTASI, MANDIRI, TERAMPIL BERDASARKAN IMTAQ
DAN IPTEK SERTA BERBASIS BUDAYA”
1. Peningkatan prestasi Akademik
2. Terwujudnya pembelajaran dan bimbingan yang optimal
3. Peningkatan kegiatan olahraga, kesenian dan keterampilan dalam rangka
mencapai prestasi non-akademik.
4. Terwujudnya pembiasaan perilaku santun dalam rangka peningkatkan
pengamalan nilai-nilai budi pekerti luhur.dan mandiri
5. Terwujudnya kegiatan iman dan taqwa dalam rangka meningkatkan
penghayatan dan pengamalan ajaran agama
6. Terampil dalam menghasilkan karya
7. Terampil dalam menggunakan teknologi.
B. Misi
Misi SMP Negeri 3 Tanjungsari adalah;
1. Meningkatkan mutu akademik dengan melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan yang efektif, sehingga prestasi siswa dapat maksimal
2. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan yang terencana, kondusif
dan terevaluasi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
dan optimal
3. Meningkatkan kegiatan olahraga, kesenian dan keterampilan sehingga bakat dan
prestasi siswa di bidang non-akademik dapat berkembang secara optimal.
4. Melaksanakan pembiasaan perilaku santun dengan meningkatkan pengamalan
nilai-nilai budi pekerti luhur dan mandiri melalui pembiasaan pada rutinitas
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 15
kegiatan sehari-hari di sekolah ataupun pada proses pembelajaran sehingga
menjadi sumber kearifan dalam bertindak
5. Melaksanakan kegiatan iman dan taqwa melalui pembiasaan sehari -hari dan
kegiatan ekstra kurikuler.
6. Menghasilan karya-karya praktis dan nyata dengan memanfaatkan potensi yang
ada terutama pada pelajaran keterampilan
7. Melaksanakan siswa yang mampu memanfaatkan teknologi secara terampil dan
bijaksana.
d) Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
c. Dimensi Keterampilan:
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif
A. Kerangka Dasar.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 23
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk
membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan
pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja,
dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab
tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta
konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik
transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Perubahan
kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SMP Negeri 3 Tanjungsari Tahun Pelajaran 2019/2020 terdiri
atas muatan nasional dan muatan lokal yaitu:
1. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A
dan kelompok mata pelajaran B, termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler
wajib pendidikan kepramukaan.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit dan 40 jam pelajaran per pekan
da
Alokasi
Mata Pelajaran Waktu
KELAS
7,8,9
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 6
4 Matematika 5
7 Bahasa Inggris 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 3
3 Prakarya 2
b. Bola voli
c. Futsal
d. Karawitan
e. Sepak Bola
. Pengembangan Diri VII VIII IX
3. Bina Prestasi Akademik: 2*) 2*) 2*)
a. Bimbingan Olimpiade Matematika
b. Bimbingan Olimpiade IPA
c. Bimbingan Olimpiade IPS
Tujuan PAK:
1) Membentuk peserta didik yang dapat memahami kasih Allah Tritunggal di
dalam Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama.
PAK di sekolah disajikan dalam dua ruang lingkup, yaitu Allah Tritunggal dan
karya-Nya, dan Nilai-nilai kristiani. Secara holistik, pengembangan Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar PAK pada pendidikan Dasar dan Menengah mengacu
pada pengajaran tentang Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap
Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak pula dalam nilai-nilai kristiani yang
dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.
g. Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia diturunkan dari Permendikbud
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi
h. Matematika
Terdapat kaitan antara penguasaan matematika dengan ketinggian,
keunggulan dan kelangsungan hidup suatu peradaban. Penguasaan matematika
tidak cukup hanya dimiliki oleh sebagian orang dalam suatu peradaban. Setiap
individu perlu memiliki penguasaan matematika pada tingkat tertentu. Penguasaan
individual demikian pada dasarnya bukanlah penguasaan terhadap matematika
sebagai ilmu, melainkan penguasaan akan kecakapan matematika (mathematical
literacy) yang diperlukan untuk dapat memahami dunia di sekitarnya serta untuk
berhasil dalam kehidupan atau kariernya. Kecakapan matematika yang
ditumbuhkan pada siswa merupakan sumbangan mata pelajaran matematika
kepada pencapaian kecakapan hidup yang ingin dicapai melalui kurikulum
matematika. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik dapat:
1) Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan
a) memahami masalah
b) mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
mengidentifikasi masalah.
c) menyajikan suatu rumusan masalah secara matematis dalam berbagai
bentuk
d) memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah
k. Bahasa Inggris
Meskipun nama mata pelajaran ini adalah ‘Bahasa Inggris’, dalam mata
pelajaran ini siswa tidak belajar tentang ‘bahasa’ Inggris, tetapi belajar melakukan
berbagai hal yang berguna bagi hidupnya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif
dalam wacana interpersonal, transaksional, dan fungsional, dengan menggunakan
berbagai teks berbahasa Inggris lisan dan tulis, secararuntut dengan menggunakan
unsur kebahasaan yang akurat dan berterima, tentang berbagai pengetahuan
l. Seni Budaya
Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 40
rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta
pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan
serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Mata pelajaran Seni
Budaya memiliki tujuan khusus, yaitu;
n. Prakarya
1) Tujuan material
Menemukan, membuat karya (produk) prakarya, merancang ulang produk dan
mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan
melalui kegiatan mengidentifikasi, memecahkan masalah, merancang,
membuat, memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan produk yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang
dikembangkan adalah: kemampuan memodifikasi, menggubah,
mengembangkan, dan menciptakan serta merekonstruksi karya yang ada, baik
karya sendiri maupun karya orang lain (lihat Skema 3).
2) Tujuan formal
a) Menemukan atau mengemukakan gagasan atau ide-ide yang mampu
memunculkan bakat atau talenta peserta didik, terutama pada jenjang
pendidikan dasar (SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/Paket B).
b) Mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, merancang, memodifikasi
(menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar,
kewirausahaan dan kearifan lokal, dimulai pada jenjang pendidikan
menengah pertama (SMP/MTs/SMPLB/Paket B).
c) Melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk menjadi inovator dengan
mengembangkan: rasa ingin tahu, rasa kepedulian, rasa memiliki bersama,
rasa keindahan dan toleransi.
d) Membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur,
bertanggungjawab, disiplin, dan peduli.
e) Menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat, tepat, cekat
2) Sepak Bola/FutsalTujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang futsal
sebagai olahraga prestasi
− meningkatkan kesehatan fisik dan mental peserta didik
3) Karawitan Tujuan :
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam seni karawitan
− menumbuhkan rasa bangga dan cinta pada kesenian daerah, khususnya
seni karawitan
2. Akademik
Mengingat potensi peserta didik dengan input peserta didik yang
terjaring melalui jalur akademik yaitu seleksi Nilai Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional dan jalur non akademis dan meraih beberapa kejuaraan
tingkat propinsi dan nasional baik akademis maupun non akademis, maka
dengan kondisi yang ada tersebut SMP Negeri 3 Tanjungsari perlu mengadakan
kegiatan bina prestasi atau pembinaan materi olimpiade pada bidang studi
Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris yang akan dapat menjadi jembatan
kokoh mengantarkan peserta didik ke International Junior Science Olympiade.
c. Jadwal Kegiatan.
NO NAMA KEGIATAN KELAS HARI PUKUL
1 a. Bimbingan Konseling VII, VIII, IX Senin – Diatur sesuai
Jumat dengan jadwal
pelajaran
d. Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII dan VIII dialokasikan 2 jam pelajaran
(ekuivalen 2 × 40 menit)
Model Reguler
- Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di
dalam Gugus Depan.
- Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.
43
. Estetis 49. Kerjasama
44
. Gotong-royong 50. Sadar
45
. Partisipatif 51. Berbagi
46
. Imajinatif 52. Sportif
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 53
47
. Citra diri 53. Cinta
48
. Sadar bahaya
Reguler 40 40 34 1360
D. Ketuntasan Belajar.
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap
semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta
didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam
tingkat satuan pendidikan adalah
keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu
satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
Ketuntasan seorang peserta didik pada KD dari KI-1 dan KI-2 dengan
memperhatikan aspek sikap untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta
didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
Nilai ketuntasan kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 didasarkan pada analisis
KKM setiap mata pelajaran. Berdasarkan analisis KKM mata pelajaran tersebut diambil
KKM terendah sebagai KKM untuk semua mata pelajaran. Berikut hasil analisis KKM
per mata pelajaran :
KKM
KELAS
NO MAPEL
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 775 875 9 75
7 1Bahasa
Pendidikan
Inggris Agama dan Budi Pekerti 75
67 7567 75
67
Bahasa
Kurikulum3SMP Negeri Indonesia Tahun 2019/2020
Tanjungsari,Gk 75 75 75 68
4 Matematika 67 67 67
10 Prakarya 75 75 75
11 Bahasa Jawa 75 75 75
Berdasarkan data hasil analisis penentuan KKM setiap mata pelajaran diatas,
1. KKM SMP Negeri 3 Tanjungsari pada tahun pelajaran 2019/2020 ditetapkan
berdasarkan KKM yang terendah dari setiap mata pelajaran yaitu 67.
Predikat capaian kompetensi peserta didik disajikan sebagai berikut:
RENTANGAN PREDIKAT KETERANGAN
78 – 88 B BAIK
67 – 77 C CUKUP
<67 D KURANG
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 69 dari
hasil penilaian setiap kompetensi dasar.
2. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran, yakni
jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori Baik (B).
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas).
G. Kenaikan Kelas.
1. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/ data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun
(PAT), Ujian Sekolah (US), dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN),
dengan menggunakan berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber.
Penilaian harus dilakukan secara efektif, oleh karena itu, meskipun informasi
dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan berbagai upaya,tapi kumpulan
a. Penilaian Sikap.
1) Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku
spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas
sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui
capaian/perkembangan sikap siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa
sesuai butir-butir nilai sikap dalam KD dari KI-1 dan KI-2
Pada mata pelajaran selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati
tercantum pada KI-1 dan KI-2.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat berupa
lembar observasi tertutup dan lembar observasi terbuka.
a. Lembar observasi tertutup
Ketika menggunakan lembar observasi terbuka, pendidik menentukan
secara sistematis butir-butir perilaku yang akan diobservasi beserta indikator-
indikatornya. Tabel berikut adalah contoh lembar observasi tertutup.
No Pernyataannn Ya Tidak
1 Berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Beribadah tepat waktu.
3 Tidak mengganggu teman yang bergama lain
berdoa sesuai agamanya.
4 Berani mengakui kesalahan sendiri.
5 Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Berani mene
1
2
3
Apabila seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang
baik, jika pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan
perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator
sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 77
didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik.
Dengan demikian, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang
baik dan sangat baik, tapi juga setiap perkembangan menuju sikap yang
(2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung-jawabnya; bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan
untuk setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan
untuk setiap kelas di bawah bimbingannya;
(3) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat dicatat dalam
satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah;
(4) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang
menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami
(siswa-siswa yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam
jurnal);
(5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut
tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak
ditanamkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung
sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap
lainnya yang ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut
ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya secara alami;
(6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan)
sikap siswa segera setelah mereka menyaksikan dan/atau memperoleh
informasi terpercaya mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik yang
ditunjukkan siswa secara alami;
(7) Apabila siswa tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang baik, ketika
berperilaku. Hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi
perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan
untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi
atau mawas diri.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi
butir-butir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom Ya dan Tidak
atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk
penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Hasil penilain diri perlu ditindak lanjuti oleh guru dengan melakukan
fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
b. Penilaian Pengetahuan.
1) Pengertian Penilaian Pengetahuan.
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang
berupa kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik
penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian
dimulai dengan perencanaan yang
dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah
mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil
penilaian digunakan
memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru untuk perbaikan mutu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
2) Teknik Penilaian Pengetahuan.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendidik dapat
memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar,
indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Segala sesuatu yang akan
dilakukan dalam proses penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang biasa digunakan
adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Berikut disajikan uraian mengenai pengertian, langkah-langkah, dan contoh
kisi-kisi dan butir instrumen tes tertulis, lisan, penugasan dalam penilaian
c. Penilaian Keterampilan
1) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
b) Penilaian Proyek
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam
waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses
maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk
yang dihasilkan. Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa
dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk
mempelajari keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan
inovasi dan kreasi. Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat
karya sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan,
mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.
c) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
instrumen proyek dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan
untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta
pelaporan. Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor
keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis proyek.
Dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan
mereka tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik
tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat
digunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja independen atau
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 85
kelompok. Produk suatu proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan
siswa dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang
tepat, misalnya presentasi hasil melalui visual display atau laporan tertulis.
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis
keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah
segar, membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama,
dan sebagainya.
d) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Tujuan utama
dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses
bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat
menunjukkan pencapaian belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan Penilaian.
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan
penilaian yang telah dilakukan. Adapun teknis pelaksanaan
penilaian praktik, produk, dan projek meliputi:
a. pemberian tugas secara rinci;
b. penjelasan aspek dan rubrik penilaian;
c. pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah siswa
melakukan pembelajaran; dan
d. pendokumentasian hasil penilain.
3. Pengolahan Penilaian
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek,
dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan proyek diratarata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka
pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
2. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta
didik. a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 89
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap
selama satu semester:
1) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing
mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap jurnal yang dibuatnya ke
dalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom
butir nilai).
2) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing membuat
rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-
catatan jurnal untuk setiap siswa.
3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran
dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan
sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan,
wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan
sosial setiap
siswa.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi perkembangan sikap selama satu
semester:
1) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras,
2) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku siswa yang sangat baik
dan/atau baik dan yang mulai/sedang berkembang.
3) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap siswa tersebut diasumsikan
BAIK.
4) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi
nilai/perkembangan sikap siswa didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir
semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru
mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan
hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan
bahwa sikap siswa tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
HPAS = 2 : 1 : 1, perhitungan nilai akhir (HPA) adalah: HPA 2(HPH) HPTS HPAS
4
Perhitungan HPA dengan pembulatan dan diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 89-100
Baik (B) : 78-88
Cukup (C) : 67-77
Kurang (D) : < 67
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi
capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan
deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor.
1) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras.
2) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh
peserta didik dan yang penguasaannya mulai berkembang.
3) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada skor angka yang dicapai oleh KD
tertentu.
c. Nilai Keterampilan.
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk),
proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata
untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.
1) Jika penilaian suatu KD dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, maka
skor akhir dari KD tersebut adalah skor optimum. Jika penilaian untuk suatu KD
dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek,
maka skor akhir KD tersebut adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik
yang berbeda tersebut.
2) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD
keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
3) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:
: 80-
Baik (B) 89
: 70-
Cukup (C) 79
membantu siswa mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi siswa tersebut dapat
dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester
adalah penilaian setinggi-tingginya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk
mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KKM, nilai yang dimasukkan
adalah nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak
dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada siswa yang belum
mencapai KKM.
b. Program Pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi instrumen pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
b) Belajar mandiri, yaitu siswa diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
c) Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu
sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
f. Kenaikan kelas ditetapkan berdasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran dan ketaatan
pada tata tertib sekolah
g. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) maksimal 5% dari jumlah hari efektif
dalam satu semester.
H. Kelulusan.
1. Kriteria kelulusan
SMP Negeri 3 Tanjungsari menetapkan kriteria kelulusan dari satuan
pendidikan sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus ujian sekolah US/USBN dengan ketentuan nilai rata-rata minimal 67 dan
nilai setiap mata pelajaran minimal 67
Jika berdasarkan kriteria di atas seorang peserta didik dinyatakan tidak lulus dari
satuan pendidikan, peserta didik yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mengulang di
kelas yang sama.
2. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar (POS). Hasil UN digunakan untuk (1) salah satu
pertimbangan dalam
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, (2) pemetaan mutu, dan (3)
pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
Di samping UN, satuan pendidikan juga melaksakan ujian sekolah. US
diselenggerakan oleh satuan pendidikan. Berbeda dengan UN, US merupakan bagian
penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kegiatan ujian sekolah
dilakukan dengan langkah-langkah (1) menyusun kisi-kisi ujian; (2) mengembangkan
Pendidikan Pancasila √
2 - -
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia √ - √
4 Matematika √ - -
Ilmu Pengetahuan -
5 Alam √ √
Ilmu Pengetahuan √
6 Sosial - √
7 Bahasa Inggris √ - √
8 Seni Budaya √ - √
Pendidikan Jasmani, -
9 Olah Raga, dan √ √
Kesehatan
10 Prakarya √ - √
11 Bahasa Jawa √ - √
3. Target Kelulusan
SMP Negeri 3 Tanjungsari mempunyai target lulus 100 % dengan ketentuan,
yaitu (1) pencapaian individu di atas standar minimal yang ditetapkan pemerintah, (2)
meraih peringkat terbaik di Tanjungsari , baik rerata maupun jumlah nilai individu, (3)
masuk sepuluh besar tingkat provinsi, baik rerata maupun jumlah nilai individu.
Kecakapan hidup ( life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga akhirnya mengatasinya. Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah
mengfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya yaitu mengembangkan potensi
peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa mendatang secara menyeluruh.
3. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan Orangtua
yang dibutuhkan untuk membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling
dukung demi terwujudnya pendidikan yang efektif dengan mengadakan pertemuan
dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a)
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai religius sebagai
berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
PPK
1 Pembiasaan a. Tadarus Al Berbasis Menyusun jadwal tadarus Al Quran
Kehidupan Quran/ (khusus Budaya dan sholat dhuha terintegrasi dalam
Religius Islam) sekolah jadwal pelajaran. Guru Pendidikan
(Religius b. Sholat Dhuha Berbasis Agama Islam yang mendampingi
Culture) (khusus Islam) Budaya kegiatan tersebut.
sekolah
c. Sholat Jumat Berbasis Sholat Jumat dilakukan setiap hari
(khusus Islam) Masyarakat Jumat secara bergiliran dengan
mengundang penceramah dari luar
sekolah.
d. Pendalaman Berbasis Pendalaman iman dilakukan
Iman *) Budaya bersamaan dengan kegiatan tadarus
sekolah Al Quran, Sholat Dhuha, dan
dan Sholat Jumat, ketika siswa muslim
Masyarakat melaksanakan kegiatan tersebut,
siswa non muslim berkelompok
sesuai agamanya dibimbing oleh
guru agama untuk melaksanakan
kegiatan pendalaman Iman atau
bisa juga mengundang guru agama
dari luar sekolah.
e. Penanaman Berbasis Mengintegrasikan nilai religus
nilai religius kelas dalam kegiatan pembelajaran baik
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai mandiri sebagai berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
1 Peningkatan a. Gerakan Berbasis Disusun jadwal pelaksanaan
kemandirian membaca 15 budaya kegiatan terintegrasi dengan jadwal
dalam literasi menit sebelum sekolah pembelajaran. Dilaksanakan 15
memulai menit
pelajaran
b. Wajib kunjung Berbasis Dilaksanakan setiap jam istirahat
perpustakaan budaya minimal sekali sehari
sekolah
c. Menulis di Berbasis Dilaksanakan dengan pemberian
Majalah dinding budaya tugas kepada siswa untuk menulis
sekolah sekolah di majalah dinding sekolah. Hasil
tulisan anak akan dimuat di
majalah dinding secara bergiliran
2 Pengintegrasian a. Melaksanakan Berbasis Mengintegrasikan nilai-nilai
nilai pembelajaran Kelas kemandirian dalam pembelajaran
kemandirian ke dengan metode mulai dari perencanaan
dalam kolaboratif (pengembangan silabus dan RPP)
kurikulum (Colaborative
dengan Learning)
menggunakan b. Pembelajaran Berbasis
Metode dengan Kelas
pembelajaran menggunakan
presentasi di
depan kelas
(Class
Presentation)
c. Melaksanakan Berbasis
pembelajaran Kelas
dengan metode
penyelesaian
persoalan
(Problem
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 107
Based
Learning)
d. Pembelajaran Berbasis
dengan Kelas
pemanfatan IT
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:
1 Membaca lima Seluruh warga sekolah Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai
belas menit
4 Festival literasi Seluruh siswa Lomba Cipta dan Baca Cerpen, Cipta dan
sekolah Baca Puisi, Mading, dan Lomba
Mendongeng tentang budaya dan kearifan
lokal dalam tiga bahasa (bahasa Inggris,
bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa)
Dilaksanakan di bulan Oktober
5 One Month One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membaca
6 One Week One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membuat
Writing Product satu karya tulis dalam bentuk fiksi/
nonfiksi.
c. Pendidikan Antinarkoba
Tahun 2015 ditetapkan oleh pemerintah sebagai tahun darurat narkoba, karena
ada sekitar 4,5 juta pemuda pengguna narkoba tidak bisa direhabilitasi. Di seluruh
dunia terdapat lebih dari 200 juta orang pengguna narkoba dan dari jumlah tersebut
ada 2%-nya berada di Indonesia. Hampir seluruh penyalahguna narkoba pernah
merokok (98%) dan peminum alkohol (93%), sebagian besar mereka memulai
merokok pada usia 12 tahun dan minum alkohol pada usia 16 tahun (BNNP Jatim).
Dari pelbagai penelitian, kalangan muda merupakan kelompok yang paling rentan
terhadap penyalahgunaan narkoba. Umumnya, mereka sudah mengenal narkoba dalam
rentang usia 10-19 tahun. Dari hasil temuannya diketahui, rata-rata seorang anak mulai
mengenal narkoba sejak usia menginjak 13 tahun.
Pada usia tersebut rata-rata adalah pada masa sekolah yakni tingkat SMP dan SMA.
Narkoba adalah ancaman terbesar generasi bangsa ini ke depan. Narkoba ibarat penjajah
tanpa wajah yang siap untuk menghancurkan negara kapan saja. Menghadapi kasus
narkoba di tanah air yang semakin marak, maka perlu bekerja sama, bahu-membahu
dengan seluruh komponen masyarakat. Dukungan dan keikutsertaan organisasi
masyarakat maupun badan penegakan hukum, badan kesehatan, sosial dan pendidikan
yang terlibat dalam program pencegahan penyalahgunaan narkotika, sangat diperlukan
dalam menanggulangi faktor-faktor berbahaya yang dapat mendorong berkembangnya
penyalahgunaan narkotika. Dari fakta tersebut maka perlu dilakukan langkah pasti untuk
mencegah semakin maraknya penyalahgunaan narkoba. Salah satu langkah yang
dilakukan SMP Negeri 3 Tanjungsari adalah mengintegrasikan materi pencegahan
penyalahgunaan narkoba itu dalam kurikulum pendidikan.
Dengan adanya kegiatan mengintegrasikan materi Pencegahan dan
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 111
Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ke dalam mata
pelajaran berupa pembuatan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, LKS dan Buku
Siswa) yang memuat materi P4GN. Selain itu juga pembuatan panduan P4GN untuk
guru bimbingan konseling (BK), Organisasi Intra Sekolah (OSIS), dan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) serta untuk kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul), semua warga sekolah
terpanggil untuk bersama-sama memikul tanggung-jawab yang berat untuk
melaksanakan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Pada kegiatan
Jumat Ekspresi yang diadakan setiap hari jumat minggu ke empat, sekolah mengadakan
dialog interaktif, atau stand up comedy, atau debat dengan topik yang terkini tentang
P4GN, pemasangan slogan antinarkoba, mengundang narasumber dari BNN untuk
sosialisasi dampak penyalahgunaan narkoba.
Dengan integrasi materi P4GN dalam kurikulum SMP Negeri 3 Tanjuyngsari
tersebut diharapkan lingkungan sekolah akan kondusif dan bersih dari penyalahgunaan
narkoba. Berawal dari lingkungan sekolah yang bersih dari narkoba diharapkan akan
membawa dampak yang baik bagi lingkungan di sekitar sekolah yakni menciptakan
lingkungan yang bersih narkoba. Program pencegahan narkoba di sekolah tidak dapat
berdiri sendiri. Masyarakat, termasuk orang tua siswa adalah bagian integral dari sekolah
dengan segala permasalahannya. Sekolah bisa membantu para orang tua siswa untuk
mencegah anak-anak mereka dari penyalahgunaan narkoba dengan cara mendorong para
orang tua untuk mengadakan strategi-strategi pencegahan di rumah serta membentuk
jaringan orang tua untuk bersama-sama mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba.
Dengan terintegrasinya P4GN secara maksimal di sekolah, diharapkan cita-cita
SMP Negei 3 Tanjungsari untuk mewujudkan sekolah BENAR (Bebas Narkoba) .
e. Adiwiyata
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai
berikut:
C. Libur Sekolah
Waktu libur SMP Negeri 3 Tanjungsari meliputi (1) libur jeda antar semester
(libur semester ganjil), (2) libur akhir tahun pelajaran, (3) libur hari - hari keagamaan,
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 115
(4) libur umum dan libur hari – hari besar nasional, (5) libur khusus.
1. Libur jeda antarsemester (libur semester ganjil)
Libur jeda antar semester (libur semester ganjil) berlangsung selama 7
(tujuh belas) hari dimulai pada tanggal 23 Desember 2019 sampai dengan 31
Desember 2019. Hari pertama semester genap dimulai pada tanggal 2 Januari
2020
.
2. Libur akhir tahun pelajaran
Libur akhir tahun pelajaran berlangsung selama 7 (tujuh ) hari dimulai
pada tanggal 10 Juni 2019 dan berakhir pada tanggal 17 Juni 2020.
3. Libur hari–hari keagamaan
Libur hari–hari keagamaan meliputi : Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah,
Maulud Nabi Muhammad SAW, Hari Raya Natal, Tahun Baru Imlek, Hari Raya
Nyepi, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Isro’ Miroj, Hari Raya
Waisak. Berlangsungnya libur hari-hari kagamaan sesuai dengan ketetapan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah libur hari–hari keagamaan
dalam satu tahun pelajaran maksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari kalender.
Secara garis besar kurikulum ini memuat jangkauan ke depan yang tergambar
dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Titik berat rumusan visi, misi dan tujuan sekolah
tersebut adalah cita-cita warga sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan
yang dipastikan akan berimbas pada peningkatan kualitas kompetensi lulusan.
Potensi unggulan lokal dan wawasan global tecermin pada deskripsi komponen
mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang memuat harapan dapat
membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi untuk menghadapi masa depan yang
Pada tingkat operasional beban belajar peserta didik diatur dalam struktur program
berdasarkan kalender pendidikan yang di dalamnya juga memuat penentuan hari-hari
effektif dan hari- hari libur.
Di samping itu, agar layanan kepada peserta didik dapat lebih effektif sekaligus
dapat merealisasi keinginan untuk meningkatkan kualitas layanan, kurikulum ini
mengamanatkan kepada sekolah untuk menyelenggarakan program penelusuran bakat dan
minat peserta didik pada setiap awal tahun pelajaran.
Semua upaya tentu belum dapat menjamin sebuah kepastian karena semuanya
sangat tergantung pada kehendak Yang Maha Menentukan. Oleh karena itu, sangat penting
apabila semua upaya juga disertai permohonan kepada-Nya melalui persembahan doa-doa.
Kurikulum ini bukan bersifat abadi. Evaluasi terhadap keefektifan kurikulum ini akan
dilakukan secara terus-menerus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan SMP Negeri 3
Tanjungsari . Kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan kurikulum ini.
Kurikulum ini dipergunakan sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada kekurangannya dapat
ditinjau ulang.