Anda di halaman 1dari 120

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman. Dari sekian banyak unsur sumber daya
pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang
signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta
didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis,bertanggung jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-


undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 1
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi manusia dewasa yang paripurna.
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia
supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kancah peradaban dunia.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah membutuhkan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Sebagai jantungnya pendidikan,
kurikulum perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk
merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Karakteristik dan
keunikan Indonesia sangat beragam yang meliputi antara lain segi geografis, potensi
sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial
budaya, dan keragaman lainya yang dimiliki setiap daerah. Keragaman tersebut
kemudian menciptakan tingkatan kebutuhan dan tantangan yang berbeda pula pada
masing-masing daerah guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di setiap
daerah.
Terkait dengan upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan
pencegahan kerusakan alam, SMP Negeri 3 Tanjungsari menetapkan pendidikan
lingkungan hidup yang diajarkan secara integratif atau melalui kegiatan kelompok kerja
yang meliputi tema sampah , energi, keanekaragaman hayati, air dan makanan serta
kantin sekolah.
Sebagai sebuah kurikulum operasional, kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari
dirancang dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan strategis
masyarakat . Disamping itu berbagai isu kritis dan strategis yang bersifat lokal, regional,
nasional, maupun global juga menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan
kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 2


2
SMP Negeri 3 Tanjungsari yang berdiri di atas lahan seluas 6.000 m ini berada
di wilayah Kecamatan Tanjungsari, tepatnya, di Jalan Baron Km.13 Kemiri
Tanjungsari,Gunungkidul. Sebelah Utara, Timur,Selatan dan Barat sekolah ini Dusun
merupakan perkampungan penduduk, sedangkan di sebelah utara dan timur merupakan
perkampungan penduduk. Masyarakat sekitar SMP Negeri 3 Tanjungsarin yang
heterogen menambah tingkat keragaman latar belakang peserta didik dan orang tuanya.
Keberadaan SMP Negeri 3 Tanjungsari sangat diperhitungkan oleh masyarakat
Tanjungsari bahkan hingga masyarakat sekitarnya. Ini terbukti setiap tahunnya selalu
tidak mampu menampung rata-rata 125 calon peserta didik yang mendaftar ke sekolah
ini.
Sementara itu, prestasi akademik dan prestasi nonakademik peserta didik SMP
Negeri 3 Tanjungsari dari tahun ke tahun sangat menonjol . Untuk prestasi akademis
dapat dibuktikan dari persentase kelulusan yang selalu menunjukkan angka 100% pada
setiap tahunnya. Ditinjau dari sudut input pada tahun pelajaran 2019/2020, SMP Negeri
3 Tanjungsari menerima peserta didik yang memiliki NUN bervariatif (untuk peserta
didik dari SD/MI di Tanjungsari). SMP Negeri yang selalu menduduki peringkat teratas
di Kecamatan Tanjungsari ini memiliki keunggulan yang memadai dalam mengolah
input yang diterima setiap tahunnya. Dari sisi output, SMP Negeri 3 Tanjungsari
menampilkan wajah cukup membanggakan.
Keunggulan lain yang dimiliki SMP Negeri3 Tanjungsari adalah sumber daya
pendidikan yang cukup memadai. Guru di SMP Negeri 3 Tanjunsari untuk saat ini
berjumlah 10 orang dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 9 orang, yang
berpendidikan S2 sebanyak 1 orang.
Sebagai sekolah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai sekolah yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 Harapan yang terpancang dalam konsep
tersebut adalah terwujudnya kontribusi nyata dari sekolah kepada masyarakat dan
pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam menghadapi segenap gejala dimensi
kehidupan di era global. SMP Negeri 3 Tanjungsari sebagai lembaga layanan
pendidikan yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat diharapkan
mampu mengakomodasikan semua kepentingan peserta didik, potensi daerah, dan
dinamika perkembangan masyarakat.
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 3
Dengan demikian, layanan pendidikan yang diberikan secara signifikan dapat
memberikan sumbangsih yang dapat dirasakan manfaatnya. Konsep-konsep ini secara
strategis perlu dapat dituangkan dalam sebuah desain kurikulum yang secara
keseluruhan merupakan gambaran nyata dari proses pendidikan yang akan dilaksanakan
oleh Satuan Pendidikan.
Sebagai kurikulum operasional, Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari
dipandang sebagai model kurikulum yang sangat potensial dapat menampung prinsip-
prinsip serta konsep-konsep yang diungkapkan di depan. Selanjutnya, pada gilirannya
secara efektif dapat menjadi pedoman dan panduan arah bagi pelaksanaan proses
layanan pendidikan bagi segenap pendidik kepada masyarakat. Demikian juga halnya
dengan Kurikulum ini.
Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari dirancang sedemikian rupa dengan
harapan sedapat-dapatnya mampu menjadi seperangkat perencanaan yang berisi visi,
misi, tujuan sekolah, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, serta proses
pembelajaran dan sistem penilaian yang secara keseluruhan mencerminkan proses
layanan pendidikan kepada masyar akat yang didesain dan diimplementasikan sesuai
potensi dan kondisi masyarakat di sekitar SMP Negeri 3 Tanjungsari .

B. Landasan Hukum
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik pada tahun pelajaran 2019/2020
mengembangkan Kurikulum 2013. Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada
1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang RI No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 4


4. Undang-undang RI No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
5. Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
7. Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
8. Permendikbud Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;
9. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
10. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
12. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informai dalam
Implementasi Kurikulum 2013
14. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
15. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
14. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
15. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013
16. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Tindakan Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Sekolah
18. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi pekerti
19. Permendikbud Nomor 64 tahun 2015 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Di
lingkungan Sekolah.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 5


20. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
21. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
22. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
23. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
24. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pemerntah melalui Ujian Nasional dan penilaian hasil belajar oleh Satuan
Pendidikan melalui Ujian Seekolah/Madrasah.
25. Permendikbud No. 35 Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
26. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Tahun 2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa
Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah
28. Peraturan Gubernur DIY Nomor 66 Tahun 2013 tentang Kurikulum Berbasis
Budaya.
29. Surat keputusan Bersama Menteri Lingkungan Hidup dengan Mendiknas
No.03/MENLH/02/2010 serta No.01/11/KB/2010, tanggal 1 Pebruari 2010 tentang
pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup.
30. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup N0. 5 tahun 2013 tentang Pelaksaan
Adiwiyata
31. Peraturan Kepala Dians Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul
Nomor : 090 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
32. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul,
Nomor : , 124 Tahun 2019, 4 Juli 2019 Tentang Penyusunan Kalender Pendidikan
Tahun 2019/2020.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum


Kurikulum SMP Neger 3 Tanjungsari disusun sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di tingkat
satuan pendidikan dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kurikulum

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 6


SMP Negeri 3 Tanjungsari juga menjadi acuan operasional bagi Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahrga Kabupaten Gunungkidul dan/atau Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Gunungkidul dalam melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan
kurikulum di SMP Negeri 3 Tanjungsari.

Penyusunan dan pengembangan Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari bertujuan


untuk:
1. Meningkatkan iman dan takwa serta akhlak mulia
Peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMP Negeri 3 Tanjungsari diisi dengan
kegiatan istighosah pada kegiatan Jumat Beriman secara klasikal setiap 3 minggu
sekali, dan penanaman akhlak dan budi pekerti terintegrasi pada proses
pembelajaran untuk semua mapel. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan
dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan
warga sekolah juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar
sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.

2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan


dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari disusun
dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual, dan kinestetik dengan tujuan peserta didik dapat berkembang
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diwujudkan dalam kegiatan intra dan
ekstra kurikuler antara lain, penyusunan karya tulis, pembinaan Olimpiade Sain
(OSN), Pembinaan Kegiatan Kepramukaan, dan Kegiatan Keagamaan.

3. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma


agama yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang
diharapkan melalui kegiatan bakti sosial dan keagamaan.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 7


4. Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing secara global dan
dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka
mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
Kegiatan tersebut antara lain, TIK, dan Karya tulis.

5. Menerapkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian


autentik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

6. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri


peserta didik, serta melaksanakan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra
kurikuler wajib yang harus diikuti.

7. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk


memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara
lain melalui kegiatan Upacara Rutin/ Hari Besar .

8. Mengembangkan Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari secara berkala dan


berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.

9. Menghasilkan lulusan SMP Negeri 3 Tanjungsari yang memiliki kecerdasan sesuai


dengan bakat/minatnya, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, mengerti
dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.

10. Menghasilkan lulusan SMP Negeri 3 Tanjungsari yang memiliki kemampuan


berkomunikasi, berpikir kritis dan jernih serta memiliki rasa tanggung jawab
terhadap lingkungan, memiliki minat luas dalam kehidupan dan berkemampuan
hidup dalam masyarakat yang mengglobal

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 8


D. Acuan Penyusunan Kurikulum.
Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari tahun pelajaran 2019/2020
dikembangkan berdasarkan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur
operasional sebagai berikut:
1. Acuan konseptual meliputi:
a. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari disusun agar
semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

b. Toleransi dan kerukunan umat beragama


Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari dikembangkan untuk memelihara dan
meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.

c. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari diarahkan untuk membangun karakter
dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh
karena itu, kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari menumbuhkembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

d. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari disusun dengan
memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan;

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 9


intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
e. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu
Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

f. Kebutuhan kompetensi masa depan


Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis, kreatif,
kolaboratif, komunikatif, mandiri, dan produktif dalam membuat keputusan,
memecahkan masalah yang kompleks sesuai lintas bidang keilmuan.

g. Tuntutan dunia kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam
melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik
pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.

h. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 10


i. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan
lingkungan.

j. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional.

k. Dinamika perkembangan global


Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari dikembangkan untuk meningkatkan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika
dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 11


m. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari n dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan
ciri khas SMP Negeri 3 Tanjungsari,Gunungkidul.

2. Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari tahun


pelajaran 2019/2020 meliputi:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsarindikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMP Negeri3 Tanjungsarindikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum SMP
Negeri 3 Tanjungsarinmeliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsarin dikembangkan atas dasar kesadaran
bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 12


Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsarin mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 13


3. Prosedur operasional meliputi analisis, penyusunan, penetapan dan pengesahan.
a. Analisis mencakup
1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
2) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
3) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

b. Penyusunan mencakup:
1) perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
2) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
3) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat
kelas;
4) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
5) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan

4). penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.


c. Penetapan sebagaimana dimaksud dilakukan kepala sekolah/madrasah
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan
komite sekolah/madrasah
d. Pengesahan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.

Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsarin dilakukan oleh Tim


Pengembang Kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari. Pengembangan kurikulum ini
dilaksanakan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari
merupakan tanggung jawab satuan pendidikan.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 14


BAB II
TUJUAN VISI DAN MISI SEKOLAH

A. Visi Sekolah
Visi: “BERPRESTASI, MANDIRI, TERAMPIL BERDASARKAN IMTAQ
DAN IPTEK SERTA BERBASIS BUDAYA”
1. Peningkatan prestasi Akademik
2. Terwujudnya pembelajaran dan bimbingan yang optimal
3. Peningkatan kegiatan olahraga, kesenian dan keterampilan dalam rangka
mencapai prestasi non-akademik.
4. Terwujudnya pembiasaan perilaku santun dalam rangka peningkatkan
pengamalan nilai-nilai budi pekerti luhur.dan mandiri
5. Terwujudnya kegiatan iman dan taqwa dalam rangka meningkatkan
penghayatan dan pengamalan ajaran agama
6. Terampil dalam menghasilkan karya
7. Terampil dalam menggunakan teknologi.
B. Misi
Misi SMP Negeri 3 Tanjungsari adalah;
1. Meningkatkan mutu akademik dengan melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan yang efektif, sehingga prestasi siswa dapat maksimal
2. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan yang terencana, kondusif
dan terevaluasi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
dan optimal
3. Meningkatkan kegiatan olahraga, kesenian dan keterampilan sehingga bakat dan
prestasi siswa di bidang non-akademik dapat berkembang secara optimal.
4. Melaksanakan pembiasaan perilaku santun dengan meningkatkan pengamalan
nilai-nilai budi pekerti luhur dan mandiri melalui pembiasaan pada rutinitas
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 15
kegiatan sehari-hari di sekolah ataupun pada proses pembelajaran sehingga
menjadi sumber kearifan dalam bertindak
5. Melaksanakan kegiatan iman dan taqwa melalui pembiasaan sehari -hari dan
kegiatan ekstra kurikuler.
6. Menghasilan karya-karya praktis dan nyata dengan memanfaatkan potensi yang
ada terutama pada pelajaran keterampilan
7. Melaksanakan siswa yang mampu memanfaatkan teknologi secara terampil dan
bijaksana.

C. Tujuan Satuan Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan Pendidikan Dasar


Berdasarkan Undang -Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3, Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab." Sedangkan
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak manusia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 3 Tanjungsari nmeliputi Tujuan Jangka
Menengah (empat tahunan) dan Tujuan Pendidikan pada tahun pelajaran
2019/2020 sebagai berikut:
a. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 3 Tanjungsari untuk jangka menengah
(empat tahunan) yaitu:
1) Terwujudnya warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2) Tewujudnya warga sekolah yang memiliki sikap dan perilaku toleran
terhadap pemeluk agama.
3) Tewujudnya pencapaian delapan standar nasional pendidikan.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 16


4) Berkembangnya potensi setiap peserta didik sesuai tuntutan standar
kompetensi lulusan.
5) Berkembang dan berdayanya potensi setiap tenaga pendidik dan
kependidikan.
6) Terlaksananya Penguatan Pendidikan Karakter dan Gerakan Literasi
Sekolah.
7) Terbangun jejaring atau kerjasama antara sekolah, orang tua, dan
masyarakat.
8) Tumbuh dan berkembangnya budaya gemar melakukan upaya pelestarian
lingkungan, mencegah pencemaran, dan mencegah kerusakan
lingkungan.
9) Tumbuh dan berkembangnya etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan
yang tinggi.
10) Terwujudnya kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti
luhur, berestetika dan kinestetika yang tinggi.
11) Terwujudnya lulusan yang bebas narkoba, bermartabat, berbudaya,
berkarakter, berilmu, dan berketerampilan untuk berkompetisi di kancah
global.

12) Terwujudnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.


13) Terbangunnya jiwa kompetitif pada diri peserta didik.

b. Tujuan pendidikan SMP Negeri 3 Tanjungsari pada tahun pelajaran 2019/2020


yaitu:
1) Tewujudnya warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2) Tewujudnya warga sekolah yang memiliki sikap dan perilaku toleran
terhadap pemeluk agama.
3) Tewujudnya 100 % pencapaian standar kompetensi lulusan.
4) Tewujudnya 100 % pencapaian standar isi.
5) Tewujudnya 100 % pencapaian standar proses.
6) Tewujudnya 100 % pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 17


7) Tewujudnya 100 % pencapaian standar sarana prasarana.
8) Tewujudnya 100 % pencapaian standar pengelolaan.
9) Tewujudnya 100 % pencapaian standar pembiayaan.
10) Tewujudnya 100 % pencapaian standar penilaian.
11) Meningkatnya pencapaian rerata DKHUN.
12) Meningkatnya pencapaian rerata UN.
13) Meningkatnya pencapaian perolehan gelar kejuaraan akademik dan
nonakademik tingkat kota/kabupaten, regional, dan nasional
14) Berkembangnya potensi setiap peserta didik.
15) Berkembang dan berdayanya potensi setiap tenaga pendidik dan
kependidikan.
16) Terlaksananya penguatan pendidikan karakter dan gerakan literasi sekolah.
17) Terbangun jejaring atau kerjasama antara sekolah, orang tua, dan
masyarakat.
18) Tumbuh dan berkembangnya budaya gemar melakukan upaya pelestarian
lingkungan, mencegah pencemaran, dan mencegah kerusakan lingkungan.
Tumbuh dan berkembangnya etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang
tinggi.
19) Terwujudnya kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur,
berestetika dan kinestetika yang tinggi.
20) Terwujudnya lulusan yang yang bebas narkoba, bermartabat, berbudaya,
berkarakter, berilmu, dan berketerampilan untuk berkompetisi di kancah
global.
21) Terwujudnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

D. Standar Kompetensi Lulusan.


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta
didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 18


satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana
yang ditetapkan pemerintah yang tertuang pada Permendikbud Nomor 20 Tahun
2016.
Setiap lulusan SMP Negeri 3 Tanjungsari memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
a. Dimensi Sikap:
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2) berkarakter, jujur, dan peduli,
3) bertanggungjawab,
4) pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5) sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat


dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
b. Dimensi Pengetahuan:
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1) ilmu pengetahuan,
2) teknologi,
3) seni, dan
4) budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
dijelaskan sebagai berikut.
a) Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 19
b) Konseptual
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi dan teori,
yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
c) Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait
dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode tingkat sederhana
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.

d) Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.

c. Dimensi Keterampilan:
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif

melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan


dan sumber lain secara mandiri.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 20


Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan:
1) perkembangan psikologis anak
2) lingkup dan kedalaman
3) kesinambungan
4) fungsi satuan pendidikan dan lingkungan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 21


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar


bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa


masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal
ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 22
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 23
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk
membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di


atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama,
seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan
pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja,
dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab
tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta
konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik
transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 24


mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh karena itu implementasi
pendidikan di SMP yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan
yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi
ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat
melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan
sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan
peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan


pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught


curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 25
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Perubahan
kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SMP Negeri 3 Tanjungsari Tahun Pelajaran 2019/2020 terdiri
atas muatan nasional dan muatan lokal yaitu:

1. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A
dan kelompok mata pelajaran B, termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler
wajib pendidikan kepramukaan.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit dan 40 jam pelajaran per pekan
da

2. Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi sesuai


Peraturan Gubernur DIY No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa
Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah. Oleh karena itu

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 26


substansi muatan lokal yang ditentukan SMP Negeri 3 Tanjungsari adalah Bahasa
Jawa dan mata pelajaran yang berdiri sendiri pada kelompok B

Tabel 1 : Struktur Program Kurikulum 2013 SMP Negeri 3 Tanjungsari


Kurikulum Tahun Pelajaran 2019/2020

Alokasi
Mata Pelajaran Waktu
KELAS
7,8,9
Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3

3 Bahasa Indonesia 6

4 Matematika 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

7 Bahasa Inggris 4

Kelompok B

1 Seni Budaya 3

2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3

3 Prakarya 2

Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 38


Pendidikan lingkungan hidup diajarkan melalui
integrasi dengan mata pelajaran kelompok A, mata
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 27
pelajaran kelompok B dan kegiatan ekstrakurikuler

Tabel 2 : Kegiatan Pengembangan Diri

C. Pengembangan Diri VII VIII IX


1. Rutin/terstruktur
a. Bimbingan Konseling 2*) 2*) 2*)
b. Bimbingan Tekhnologi Informasi dan
Komunikasi
c. Upacara Bendera
d. Kegiatan Kerohanian
e. Pendidikan Kepramukaan
2. Bina Prestasi Nonakademik
a. Baca Tulis Al Qur’an

b. Bola voli
c. Futsal

d. Karawitan

e. Sepak Bola
. Pengembangan Diri VII VIII IX
3. Bina Prestasi Akademik: 2*) 2*) 2*)
a. Bimbingan Olimpiade Matematika
b. Bimbingan Olimpiade IPA
c. Bimbingan Olimpiade IPS

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Penjelasan muatan pembelajaran dan tujuan dari masing-masing mata pelajaran,


kegiatan pengembangan diri dan layangan konseling/IT dipaparkan sebagai berikut:

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 28


1. Mata Pelajaran :
a. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Adapun karakteristik mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah:
1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al-Qur’an dan
Hadis, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam).
2) Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI dan Budi Pekerti merupakan
mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan
moral dan kepribadian peserta didik. Maka, semua mata pelajaran yang
memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
3) Diberikannya mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti bertujuan untuk
terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.,
berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki pengetahuan
yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam
lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk memelajari berbagai bidang
ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif
yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.
4) PAI dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan
peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih
menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman
tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di
tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI dan Budi Pekerti tidak
hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah
pada aspek afektif dan psikomotornya.
5) Secara umum mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti didasarkan pada
ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 29
Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad (dalil
aqli), para ulama dapat mengembangkannya dengan lebih rinci dan mendetail
dalam kajian fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.
6) Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah terbentuknya
peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur),
yang merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw di dunia. Hal ini
tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak memerhatikan pendidikan
jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya
adalah bahwa pendidikan Islam memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak
seperti juga segi-segi lainnya.

b. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan, disebutkan bahwa: pendidikan agama berfungsi
membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan
hubungan inter dan antar umat beragama (Pasal 2 ayat 1). Selanjutnya disebutkan
bahwa pendidikan agama bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal
2 ayat 2).
Mata pelajaran PAK berfungsi untuk:
1) Memperkenalkan Allah Tritunggal dan karya-karya-Nya agar peserta didik
bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya.
2) Menanamkan pengertian tentang Allah Tritunggal dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya.

Tujuan PAK:
1) Membentuk peserta didik yang dapat memahami kasih Allah Tritunggal di
dalam Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 30


2) Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk.

PAK di sekolah disajikan dalam dua ruang lingkup, yaitu Allah Tritunggal dan
karya-Nya, dan Nilai-nilai kristiani. Secara holistik, pengembangan Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar PAK pada pendidikan Dasar dan Menengah mengacu
pada pengajaran tentang Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap
Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak pula dalam nilai-nilai kristiani yang
dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.

c. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan agar peserta didik memiliki
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap membangun hidup yang semakin beriman.
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi. Ketrampilan diperoleh melalui
aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan
mencipta. Sikap dibentuk melalui kemampuan: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
d. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti.
Tujuan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti yang ingin dicapai dalam buku
pedoman ini, antara lain:
1) Menumbuh-kembangkan, dan meningkatkan kualitas śraddhā dan bhakti
peserta didik, untuk mengenal, mengerti, memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran agama Hindu.
2) Membentuk perilaku peserta didik yang dapat mewujudkan kebahagian jasmani
dan rohani (Mokshartham Jagadhita).
3) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti yang berlandaskan Kitab Suci
Veda, dalam pembelajarannya, diharapkan mampu:
a) Membentuk peserta didik memiliki śraddhā dan bhakti, berakhlak mulia,
berbudi pekerti yang luhur yang tercermin dalam perilaku sehari-hari,

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 31


menjalin hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara manusia
dengan Sang Hyang Widhi, manusia dengan manusia, dan manusia dengan
alam lingkungan, berkarma dan beryajña yang baik dan benar, mampu
menjaga kerukunan inter dan antar umat beragama, serta mampu membaca
dan memahami Veda.
b) Membentuk peserta didik yang berkarakter, memahami dan mengamalkan
nilai-nilai ajaran agama dengan baik, berwawasan luas, kritis, kreatif,
inovatif dan dinamis serta memiliki integritas yang tinggi.

c) Mencerdaskan kehidupan dan meningkatkan kualitas anak bangsa, mampu


menjadikan peserta didik sebagai anggota masyarakat yang agamais,
toleran dan bertanggung jawab.
d) Membentuk pertahanan moral peserta didik dalam menghadapi tantangan
global, transformasi budaya dan arus informasi yang sulit dibendung.

e. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Buddha bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk meningkatkan keyakinan kepada Triratna dan mengantarkan pencapaian
pembebasan dari penderitaan. Secara operasional, Pendidikan Agama Buddha
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama Buddha yang juga menyerasikan
antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Tujuan pendidikan agama Buddha di sekolah sebagai berikut;
1) Menumbuhkembangkan karakter buddhis melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang Agama Buddha sehingga menjadi siswa
Buddha yang terus berkembang keyakinan, kemoralan dan kebijaksanaannya;
2) Mewujudkan peserta didik yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, taat beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
disiplin, toleran, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya kehidupan beragama Buddha di sekolah;

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 32


3) Meningkatkan keyakinan, kemoralan, dan kebijaksanaan dalam diri peserta
didik melalui pengenalan, pemahaman, penghayatan terhadap kebenaran yang
yang disampaikan Buddha dalam kitab suci Tripitaka;
4) Membentuk karakter Buddhis dalam diri peserta didik melalui pengenalan,
pemahaman, dan pembiasaan norma-norma dan aturan-aturan yang budhistik
dalam hubungannya dengan kebenaran mutlak, diri sendiri, sesama, dan
lingkungan secara harmonis; dan
5) Mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan keyakinan yang
buddhistik dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan
warga dunia.

f. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan:
1) membangun persepsi dan sikap positif terhadap mata pelajaran PPKn sesuai
dengan ide, regulasi, karakteristik psikologis-pedagogis, dan fungsinya dalam
konteks sistem pendidikan nasional;
2) memahami secara utuh dan menyeluruh karakteristik PPKn Kurikulum 2013
sebagai landasan membangun pola sikap dan pola prilaku profesional sebagai
guru PPKn;
3) memfasilitasi tumbuhnya kesejawatan (kolegialisme) guru PPKn untuk
mewujudkan pembelajaran PPKn dan pengembangan budaya kewarganegaraan
di lingkungan satuan pendidikan dan lingkungan sosial-Budayaal peserta didik;
dan
4) mengembangkan diri sebagai guru PPKn yang profesional dan dinamis dalam
menyikapi dan memecahkan masalah-masalah praktis terkait visi dan missi
PPKn di lingkungan satuan pendidikan.

g. Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia diturunkan dari Permendikbud
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 33


Lulusan kemudian diturunkan menjadi Kompetensi Inti (KI).Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP dan MTs memiliki empat tujuan utama yang tertuang dalam
kompetensi inti masing-masing jenjang pendidikan. Secara keseluruhan tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP dan MTs adalah
1) memiliki sikap religius
2) memiliki sikap sosial,
3) memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai genre teks bahasa
Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya, dan
4) memiliki keterampilan membuat berbagai genre teks bahasa Indonesia.

Setiap pengetahuan tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia harus


diimplementasikan dalam produk berupa karya, artinya pengetahuan tersebut harus
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat karya sesuai
dengan genre teks yang ada. Selanjutnya pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari
siswa harus bisa mengubah perilaku siswa terutama yang berhubungan dengan
sikap sosial dan religiusnya.

h. Matematika
Terdapat kaitan antara penguasaan matematika dengan ketinggian,
keunggulan dan kelangsungan hidup suatu peradaban. Penguasaan matematika
tidak cukup hanya dimiliki oleh sebagian orang dalam suatu peradaban. Setiap
individu perlu memiliki penguasaan matematika pada tingkat tertentu. Penguasaan
individual demikian pada dasarnya bukanlah penguasaan terhadap matematika
sebagai ilmu, melainkan penguasaan akan kecakapan matematika (mathematical
literacy) yang diperlukan untuk dapat memahami dunia di sekitarnya serta untuk
berhasil dalam kehidupan atau kariernya. Kecakapan matematika yang
ditumbuhkan pada siswa merupakan sumbangan mata pelajaran matematika
kepada pencapaian kecakapan hidup yang ingin dicapai melalui kurikulum
matematika. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik dapat:
1) Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 34


keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Indikator-
indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
b) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan yang membentuk konsep tersebut
c) mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
d) menerapkan konsep secara logis.
e) memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang
dipelajari
f) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
(tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara
lainnya)
g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar
matematika.
h) mengembangkan syarat perlu dan /atau syarat cukup suatu konsep
Termasuk dalam kecakapan ini adalah melakukan algoritma atau
prosedur, yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan
konsep-konsep matematika seperti melakukan operasi hitung, melakukan
operasi aljabar, melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan
pengukuran dan melukis/ menggambarkan /merepresentasikan konsep
keruangan. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma

b) memodifikasi atau memperhalus prosedur


c) mengembangkan prosedur
d) menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan
operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi
aljabar) dalam menyelesaikan masalah matematika
2) Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu
membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada.Indikator-

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 35


indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) mengajukan dugaan (conjecture)
b) menarik kesimpulan dari suatu pernyataan
c) memberikan alternatif bagi suatu argument
d) menemukan pola pada suatu gejala matematis
3) Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik
dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam
pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika
(kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami
masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperolehtermasuk dalam rangka memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Masalah ada yang bersifat
rutin maupun yang tidak rutin. Masalah tidak rutin adalah masalah baru bagi
siswa, dalam arti memiliki tipe yang berbeda dari masalah-masalah yang telah
dikenal siswa. Untuk menyelesaikan masalah tidak rutin, tidak cukup bagi
siswa untuk meniru cara penyelesaian masalah-masalah yang telah
dikenalnya, melainkan ia harus melakukan usaha-usaha tambahan, misalnya
dengan melakukan modifikasi pada cara penyelesaian masalah yang telah
dikenalnya, atau memecah masalah tidak rutin itu ke dalam beberapa masalah
yang telah dikenalnya, atau merumuskan ulang masalah tidak rutin itu
menjadi masalah yang telah dikenalnya. Indikator-indikator pencapaian
kecakapan ini, meliputi:

a) memahami masalah
b) mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
mengidentifikasi masalah.
c) menyajikan suatu rumusan masalah secara matematis dalam berbagai
bentuk
d) memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah

e) menggunakan atau mengembangkan strategi pemecahan masalah

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 36


f) menafsirkan hasil jawaban yang diperoleh untuk memecahkan masalah
g) menyelesaikan masalah.
4) Mengkomunikasikan gagasan,penalaran serta mampu menyusun bukti
matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:

a) memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan


b) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
c) memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran
induksi
d) menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduksi
e) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b) bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika
c) bersikap antusias dalam belajar matematika
d) bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan
e) memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah
6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika
dan pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi
kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi,
ulet, tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan),
kerjasama, adil, jujur, teliti, cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki
kemauan berbagi rasa dengan orang lain
7) Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan
matematika
8) Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 37


kegiatan-kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuan-kemampuan
tersebut saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan
yang lain. Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit, kemampuan
berkomunikasi muncul

dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan gagasan


pada Pemahaman Konseptual, menyajikan rumusan dan penyelesaian
masalah, atau mengemukakan argumen pada penalaran.

i. Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi:
1) Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan materi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan sehingga bertambah keimanannya, serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2) Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
3) Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
guna memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerja sama dengan orang lain;
4) Mengembangkan pengalaman untuk menggunakan, mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, merancang, dan merakit instrumen percobaan,
mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan
hasil percobaan secara lisan dan tertulis;
5) Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip IPA untuk menjelaskan
berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 38


maupun kuantitatif;
6) Menguasai konsep dan prinsip IPA serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
j. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan utama pembelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan dalam berpikir logis dan kritis untuk memahami konsep dan prinsip
yang berkaitan dengan pola dan persebaran keruangan, interaksi sosial,
pemenuhan kebutuhan, dan
perkembangan kehidupan masyarakat untuk menciptakan kondisi kehidupan yang
lebih baik dan atau mengatasi masalah-masalah sosial. Secara rinci tujuan mata
pelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya;
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

k. Bahasa Inggris
Meskipun nama mata pelajaran ini adalah ‘Bahasa Inggris’, dalam mata
pelajaran ini siswa tidak belajar tentang ‘bahasa’ Inggris, tetapi belajar melakukan
berbagai hal yang berguna bagi hidupnya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif
dalam wacana interpersonal, transaksional, dan fungsional, dengan menggunakan
berbagai teks berbahasa Inggris lisan dan tulis, secararuntut dengan menggunakan
unsur kebahasaan yang akurat dan berterima, tentang berbagai pengetahuan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 39


faktual dan prosedural, serta menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam
konteks kehidupan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Untuk itu semua aspek pembelajaran (tujuan, materi, proses belajar
mengajar, media, sumber, dan penilaian) diupayakan untuk mendekati
penggunaan bahasa Inggris di dunia nyata di luar kelas. Dalam konteks tersebut,
unsur kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata, termasuk pengucapan dan
penulisannya) lebih tepat dilihat sebagai alat, bukan sebagai tujuan: alat untuk
melaksanakan tindakan berbahasa secara benar, strategis, sesuai tujuan dan
konteksnya. Langsung ‘melakukan’ tindakan yang ingin dikuasi adalah cara yang
lebih alami. Belajar berterimakasih dengan cara membiasakan diri berterimakasih,
belajar bertanya dengan cara bertanya, belajar memuji dengan cara memuji,
belajar membaca koran dengan cara membaca koran, belajar membacakan cerita
dengan cara membacakan cerita, belajar menyunting surat dengan cara
menyunting surat, dst. “Learning by doing”, dan terpusat pada siswa.
Kesempatan seperti ini tentunya tidak mungkin muncul jika pola
pembelajaran masih dilaksanakan sebagaimana lazimnya saat ini: terpusat pada
guru, berbasis buku teks, dan didominasi bahasa tulis. Proses pembelajaran perlu
memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan proses belajar yang lebih
alami. Proses belajar di luar sekolah biasanya dimulai dengan cara melihat,
mendengar, dan mengamati orang lain melakukan tindakan yang ingin dikuasai.
Pada saat mengamati akan timbul keinginan untuk bertanya dan mempertanyakan
hal-hal yang baru, yang asing, atau berbeda dengan diketahui selama ini. Setelah
itu akan timbul keinginan untuk mencoba atau berpengalaman sendiri melakukan
tindakan atau perilaku yang dituju. Dalam upaya untuk menyempurnakan
penguasaannya, akan dirasakan perlunya meningkatkan penalarannya tentang
yang dipelajari dengan mengasosiasikan dengan sumber dan konteks lain.
Langkah terakhir adalah melakukan tindakan yang sudah dikuasai dalam konteks
pergaulan di dunia nyata.

l. Seni Budaya
Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 40
rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta
pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan
serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Mata pelajaran Seni
Budaya memiliki tujuan khusus, yaitu;

1) Menumbuhkembangkan sikap toleransi,


2) Menciptakan demokrasi yang beradab,
3) Menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk,
4) Mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
5) Menerapkan teknologi dalam berkreasi
6) Menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai warisan budaya Indonesia
7) Membuat pergelaran dan pameran karya seni.

m. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan


Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah
sebagai berikut:
1) Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk mencapai
pertubuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.
2) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan
dengan benar serta pola hidup sehat.
3) Mengembangkan keterampilan gerak dasar, motorik, keterampilan, konsep/
pengetahuan, prinsip, strategi dan taktik permainan dan olahraga serta konsep
gerakan.
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
percaya diri, sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, pegendalian
diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivisas fisik.
5) Meletakkan dasar kompetitif diri (self competitive) yang sportif, percaya
diri,disiplin, dan jujur.
6) Menciptakan iklim sekolah yang lebih positif

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 41


7) Mengembangkan muatan lokal yang berkembang di masyarakat
8) Menciptakan suasana yang rekretif, berisi tantangan, ekspresi diri
9) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk aktif dan sehat
sepanjang hayat, dan meningkatkan kebugaran pribadi.

n. Prakarya
1) Tujuan material
Menemukan, membuat karya (produk) prakarya, merancang ulang produk dan
mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan
melalui kegiatan mengidentifikasi, memecahkan masalah, merancang,
membuat, memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan produk yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang
dikembangkan adalah: kemampuan memodifikasi, menggubah,
mengembangkan, dan menciptakan serta merekonstruksi karya yang ada, baik
karya sendiri maupun karya orang lain (lihat Skema 3).
2) Tujuan formal
a) Menemukan atau mengemukakan gagasan atau ide-ide yang mampu
memunculkan bakat atau talenta peserta didik, terutama pada jenjang
pendidikan dasar (SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/Paket B).
b) Mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, merancang, memodifikasi
(menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar,
kewirausahaan dan kearifan lokal, dimulai pada jenjang pendidikan
menengah pertama (SMP/MTs/SMPLB/Paket B).
c) Melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk menjadi inovator dengan
mengembangkan: rasa ingin tahu, rasa kepedulian, rasa memiliki bersama,
rasa keindahan dan toleransi.
d) Membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur,
bertanggungjawab, disiplin, dan peduli.
e) Menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat, tepat, cekat

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 42


serta estetis, ekonomis dan praktis, dimulai pada jenjang
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
f) Menempa keberanian untuk mengambil resiko dalam mengembangkan
keterampilan dan mengimplementasikan pengetahuannya.

2. Program Muatan Lokal.


Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lain.
Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa untuk menyampaikan pikirannya.
Dengan demikian bahasa merupakan unsur terpenting dalam sebuah komunikasi.
Bahasa jawa adalah salah satu bahsa komunikasi yang digunakan secara khusus di
lingkunan etnis jawa termasuk di kota Mojokerto. Bahasa ini merupakan bahasa
pergaulan, yang digunakan untuk berinteraksi antar individu. Pengembangan muatan
lokal bahasa Jawa bertujuan untuk mewujudkan tata karma, tata susila dan budi
pekerti luhur serta untuk melestarikan bahasa Jawa yang kita milikiBahasa jawa
merupakan bahasa pergaulan, yang digunakan untuk berinteraksi antar individu.
Bahasa jawa memiliki fungsi sebagai 1) lambang kebanggaan daerah, 2) lambang
identitas daerah, 3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat sekitar. Oleh
karena itu generasi muda suku jawa sudah sepantasnya melestarikan bahasa jawa
demi kelangsungan dan tetap terjaganya bahasa jawa di pulau jawa khusunya kota
mojokerto. Bahasa jawa merupakan bahasa budi yang menyiratkan budi pekerti
luhur, atau merupakan cerminan dari tata karma dan tata karma berbahasa
menunjukkan budi pekerti pemakainya. Bahasa jawa memiliki nilai sastra yang
tinggi, serta struktur dan tata bahasa yang rumit oleh karena itu, pendidikan
berbahasa jawa yang baik dan benar perlu ditanamkan sejak dini supaya bahsa jawa
yang dikenal berbudi luhur dan memiliki tata karma yang baik tetap terjaga. Generasi
muda suku Jawa sudah sepantasnya melestarikan bahasa Jawa demi kelangsungan
dan tetap terjaganya bahasa Jawa di Pulau Jawa. Apalagi, bahasa Jawa merupakan
bahasa budi yang menyiratkan budi pekerti luhur, atau merupakan cerminan dari tata
krama dan tata krama berbahasa menunjukkan budi pekerti pemakainya.
Berdasarkan uraian diatas maka SMP Negeri 3 Tanjungsari memandang

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 43


penting dan menetapkan bahasa jawa sebagai muatan lokal yang dipelajari peserta
didik kelas 7, 8 dan 9 dengan alokasi 2 jam per minggu dan hal ini sesuai dengan
peraturan peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata
Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah. Adapun
kompetensi inti dan kompetensi dasar Bahasa Jawa terlampir.

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling dan ekstrakurikuler. Tujuan umum pengembangan diri adalah
kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, kondisi dan perkembangan peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi
sekolah. Tujuan khususnya adalah untuk menunjang pendidikan peserta didik di
dalam mengembangkan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan, kemampuan kehidupan beragama, kemampuan sosial, kemampuan
belajar, wawasan dan perencanaan karier, kemampuan pemecahan masalah dan
kemandirian.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Pengembangan diri
bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan
secara kualitatif. Berikut ini adalah tujuan mata pelajaran
Berdasarkan kondisi objektif sekolah, peserta didik memilih maksimal dua
kegiatan pengembangan diri dan kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan
ditetapkan adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Pengembangan Diri Rutin/terstruktur


Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 44
1) Bimbingan Konseling
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik:
a. Layanan bidang akademik/belajar
Layanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan di sekolah dan belajar secara mandiri
maupun klasikal.
b. Layanan bidang pribadi
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi serta kecakapan, bakat, minat, dan kondisi diri
sesuai dengan karakteristik kepribadian, dan kebutuhan dirinya secara
realistis.
c. Layanan bidang sosial
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan yang lebih
luas.
d. Layanan bidang pengembangan karier
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
informasi serta memilih dan mengambil keputusan dalam karier.

2) Bimbingan Teknologi Informasi dan


Komunikasi Bimbingan TIK melayani:
− Melayani peserta didik untuk mencari, mengolah, menyiapkan,
mendistribusikan, menyajikan, menginfomasikan serta memanfaatkan data
dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses
pembelajaran Memfasilitasi guru dalam menggunakan TIK untuk
persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada satuan
pendidikan.
− Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam menerapkan dan mengembangkan
sistem informasi manajemen sekolah berbasis TIK.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 45


3) Upacara Bendera Tujuan:
− Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri peserta didik.

4) Kegiatan Kerohanian. Tujuan:


− Meningkatkan kebiasaan peserta didik dalam mengaplikasikan dan
menerapkan nilai-nilai ajaran agama yang diyakini menuju pembentukan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan secara utuh
5) Pendidikan Kepramukaan Tujuan :
− memberi wahana kepada peserta didik untuk berlatih berorganisasi
− melatih peserta didik agar terampil dan mandiri
− melatih peserta didik untuk mempertahankan hidup
− menanamkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah airnya.

b. Pengembangan Bakat, minat, dan prestasi peserta didik


Peserta didik SMP Negeri 3 Tanjungsari sebagian dijaring melalui jalur prestasi
bidang non-akademik. Oleh karena itu, perlu adanya wadah kegiatan yang dapat
mengakomodasi potensi peserta didik untuk bisa mengembangkan prestasi
dibidang:
1. Non akademik

1) Bola Voli Tujuan:


− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang bola voli
sebagai olahraga prestasi
− meningkatkan kesehatan fisik dan mental peserta didik
− menumbuhkan sportifitas.

2) Sepak Bola/FutsalTujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang futsal
sebagai olahraga prestasi
− meningkatkan kesehatan fisik dan mental peserta didik

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 46


− menumbuhkan sportifitas.

3) Karawitan Tujuan :
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam seni karawitan
− menumbuhkan rasa bangga dan cinta pada kesenian daerah, khususnya
seni karawitan

2. Akademik
Mengingat potensi peserta didik dengan input peserta didik yang
terjaring melalui jalur akademik yaitu seleksi Nilai Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional dan jalur non akademis dan meraih beberapa kejuaraan
tingkat propinsi dan nasional baik akademis maupun non akademis, maka
dengan kondisi yang ada tersebut SMP Negeri 3 Tanjungsari perlu mengadakan
kegiatan bina prestasi atau pembinaan materi olimpiade pada bidang studi
Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris yang akan dapat menjadi jembatan
kokoh mengantarkan peserta didik ke International Junior Science Olympiade.

Tujuan Bina Prestasi Akademik:


1) Mengakomodasi potensi peserta didik dan learning support meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan peserta didik.
2) Memasyarakatkan like learn science dan terbentuknya masyarakat belajar
di sekolah
3) Memahami bekerja secara tim dan menghargai perbedaan pendapat serta
selalu mencari solusi yang terbaik
4) Mengembangkan budaya to do solve problem dan terbentuknya jiwa yang
mandiri, bekerja keras dan pantang menyerah dalam pemecahan masalah.
5) Memperkuat kemampuan teknis mengambil keputusan dan berpikir
alternatif dalam memecahkan masalah
6) Mempertebal rasa sosial-kebangsaan, berkarakter dan kompetitif yang
mampu bersaing dan berkolaborasi secara global dalam rangka

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 47


membangun Bangsa dan Negara
7) Mampu berpikir kritis, logis, cerdas dan kinestetika yang setinggi dan
bahkan dalam beberapa aspek lebih tinggi daripada yang dicapai oleh
lulusan sekolah-sekolah di negara-negara maju.
8) Meraih prestasi baik tingkat nasional

Kegiatan Pengembangan Diri yang bersifat rutin/terstruktur


dilaksanakan pada waktu pembelajaran efektif dengan mengalokasikan waktu
khusus dalam jadwal pelajaran, dibina oleh guru dan konselor sekolah.

Kegiatan Pengembangan Diri pilihan dan Bina Prestasi dilaksanakan di


luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dibina oleh guru, praktisi, atau alumni
yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala
sekolah.

c. Jadwal Kegiatan.
NO NAMA KEGIATAN KELAS HARI PUKUL
1 a. Bimbingan Konseling VII, VIII, IX Senin – Diatur sesuai
Jumat dengan jadwal
pelajaran

b. Upacara Bendera VII, VIII, IX Senin 07.00 – 07.40


c. Kegiatan Kerohanian VII, VIII, IX Jumat 11.30 – 13.00
d. Pendidikan Kepramukaan VII,VIII, IX Kamis 14.30 – 16.15
2. Bina Prestasi Non-akademik
a. Bola Voli
VII, VIII Rabu 14.00 – 16.00
e. Futsal /Sepak bola VII,VIII Rabu 14.00 – 16.00
f. Karawitan VII,VIII Jumat 14.30 – 17.00
q. BTA VII, VIII Jumat 13.00 – 15.00

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 48


3 Bina Prestasi Akademik
a. Bimbingan Olimpiade VII,VIII Senin 14.15 – 16.30
Matematika
b. Bimbingan Olimpiade IPA VII,VIII Selasa 14.15 – 16.30
c. Bimbingan Olimpiade IPS VII,VIII Rabu 14.15 – 16.30

d. Alokasi Waktu

Pengembangan diri untuk kelas VII dan VIII dialokasikan 2 jam pelajaran
(ekuivalen 2 × 40 menit)

e. Perekrutan pada Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri ini dapat diikuti oleh peserta didik melalui
proses seleksi yang diadakan oleh masing-masing unit kegiatan. Perekrutan
melalui seleksi ini diharapkan akan menjaring peserta didik berbakat pada bidang
pengembangan diri yang diikutinya. Perekrutan Kegiatan Pengembangan Diri
dimulai dengan: 1)
sosialisasi masing-masing kegiatan ektrakurikuler oleh pengurus osis kepada
peserta didik baru pada waktu kegiatan pengenalan lingkungan sekolah di awal
tahun pelajaran; 2) pendaftaran diri peserta sesuai dengan bakat dan minat dengan
mengisi angket dan menyertakan persetujuan orang tua/wali; 3) seleksi atau
penyaringan peserta melalui unjuk kebolehan untuk jenis ekstrakurikuler
psikomotorik dan tes tulis untuk jenis ekstrakurikuler bina prestasi/ bimbingan
olimpade yang sekaligus untuk mengetahui kemampuan awal peserta.
Agar keikutsertaan kegiatan ekstra kurikuler tidak mengganggu kegiatan
intra sekolah, peserta dibatasi hanya boleh mengikuti 1 jenis ekskul seni dan 1
jenis ekskul olahraga dan 1 jenis ekskul bimbingan olimpiade. Dengan demikian,
peserta didik yang terpilih bisa mengikuti bimbingan dengan maksimal dan meraih
prestasi sesuai yang diharapkan.
f. Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri dan Bina Prestasi

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 49


Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap
akhir semester) kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif.

g. Kegiatan Pendidikan Kepramukaan


Dalam Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan
kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan
sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan
sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren
dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan.
Dengan
demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2),
dan Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning)
melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan
pendidikan.

Dalam Kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan


ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) dan
pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK). Pelaksanaannya dapat bekerja
sama dengan Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang. Oleh karena itu Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya.
Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
dalam konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan
penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 50


1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten
dan koheren
dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses saling
interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing.) Secara
programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan
dalam Model sebagai berikut.

No. Nama Model Sifat Pegorganisasian


Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun sekali, Kolaboratif
berlaku bagi seluruh Bersifat intramural atau
Peserta didik, ekstramural (di luar dan/atau
terjadwal, penilaian didalam lingkungan satuan
pendidikan
2. Model Wajib, rutin, terjadwal, Pembina Pramuka
Aktualisasi berlaku untuk seluruh Bersifat intramural (dalam
peserta didik dalam lingkungan satuan
setiap kelas, pendidikan)
3. Reguler di Sukarela, berbasis Sepenuhnya dikelola
oleh Gugus Depan
Gugus Depan Minat Pramuka
pada satuan pendidikan.

Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai


berikut.
-

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 51


- Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
- Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS).
- Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam.
- Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
- Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku
- Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh
Pembantu

Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).


Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Diikuti oleh seluruh siswa.
- Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

Model Reguler
- Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di
dalam Gugus Depan.
- Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.

Sesuai dengan landasan filosofis dan kerangka dasarnya, Kurikulum 2013,


memiliki karakteristik mengandung muatan sikap spiritual, sikap sosial, dan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 52


keterampilan yang sangat signifikan. Muatan sikap dan keterampilan dikemas
secara generik dalam KI-1, KI-2, dan KI-4. Masing-masing Muatan Sikap dan
Keterampilan dalam Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
1. Beriman 22. Cekatan
2. Kebhinneka-tunggalikaan 23. Peka
3. Toleransi 24. Tanggap
4. Kebersama an 25. Komunikatif
5. Syukur 26. Mandiri
6. Disiplin 27. Cermat
7. Tanggung-jawab 28. Taat aturan
8. Percaya diri 29. Rasa ingin tahu
Pantang me
9. Berani 30. nyerah
10. Cinta tanah air 31. Berpikir logis
11. Pemaaf 32. Kreatif
12. Jujur 33. Inovatif
13. Ksatria 34. Produktif
14. Rela berkorban 35. Menghargai
15. Teladan 36. Ilmiah
16. Sadar kewajiban dan hak 37. Tekun
17. Demokratis 38. Hati-hati
18. Cakap 39. Terbuka
19. Peduli 40. Bijaksana
20. Santun Kritis 41. Bersahaja
21. Sopan 42. Rasa kebangsaan

43
. Estetis 49. Kerjasama
44
. Gotong-royong 50. Sadar
45
. Partisipatif 51. Berbagi
46
. Imajinatif 52. Sportif
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 53
47
. Citra diri 53. Cinta
48
. Sadar bahaya

Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan Muatan


Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan
dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada sesama manusia
5. Kecintaan kepada tanah air Indonesia
6. Kecintaan kepada bangsa Indonesia
7. Kedisiplinan
8. Keberanian
9. Kesetiaan
10. Tolong menolong
11. Bertanggungjawab
12. Dapat dipercaya
13. Jernih dalam berpikir
14. Jernih dalam berkata
15. Jernih dalam berbuat
16. Hemat
17. Cermat
18. Bersahaja
19. Rajin
20. Terampil

Prosedur Pelaksanaan Model Blok Kurikulum 2013 Pendidikan


Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 54


- Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi
oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
- Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
- Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.

Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013


Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.

- Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-


muatan
pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
- Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada
Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
- Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka menyampaikan
hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.
Adapun Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai
berikut:
- Penilaian dilakukan secara kualitatif.

- Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta


didik.
- Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
- Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
- Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
- mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.

Kegiatan kepramukaan di SMP Negeri 3 Tanjungsari tahun pelajaran


2019/2020 sendiri menggunakan model aktualisasi dan menjadi program ekstra
kurikuler wajib bagi seluruh peserta didik kelas VII, VIII, dan IX melalui kegiatan
gugus depan, Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan akhir pekan (Persami).

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 55


BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Kegiatan Pembelajaran Reguler, Penugasan Terstruktur


B. . 1. Kegiatan Pembelajaran Reguler
Pada tahun pelajaran 2019/2020, beban belajar di SMP Negeri 3 Tanjungsari
menggunakan sistem paket dengan ketentuan sebagai berikut:

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 56


Satu jam Jumlah jam Minggu efektif Waktu
Kelas pembelajaran tatap pembelajaran per tahun pembelajaran/
muka/menit per minggu pelajaran jam per tahun

Reguler 40 40 34 1360

Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses


interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Kegitan pembelajaran meliputi
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri. Baik penugasan terstruktur maupun
kegiatan mandiri merupakan kegiatan yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
kompetensi dasar.
2. Penugasan Terstruktur.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, sementara
untuk kegiatan mandiri waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas
dasar kesepakatan dengan pendidik. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam
kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam
praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur di
SMP Negeri 3 Tanjungsari maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.

Tabel Penugasan Terstruktur


Kurikulum Tahun 2013
Alokasi Waktu Kegiatan/jam
pelajaran per minggu
Komponen
Penugasan
Tatap Muka
terstruktur

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 57


Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 1

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 1


3. Bahasa Indonesia 6 3
4. Matematika 5 3
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
7. Bahasa Inggris 4 2
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 1
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 1
3. Prakarya 2 1
1. Bahasa Jawa 2 1

B. Program Pembelajaran Saintifik


Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah),merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam
mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi
searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta
diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber
melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 58


Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan
proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan,
dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru
diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan
semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
a berpusat pada siswa.
b melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip.
c melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d dapat mengembangkan karakter siswa.

1. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik


Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuanembelajaran dengan pendekatan
saintifik adalah:
a untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
b untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
c terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
d diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah.
f untuk mengembangkan karakter siswa.

2. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik


Beberapa prinsippendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 59
sebagai berikut:
a pembelajaran berpusat pada siswa
b pembelajaran membentuk students’ self concept
c pembelajaran terhindar dari verbalisme
d pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip
e pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
f pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar
guru
g memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi
h adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi
siswa dalam struktur kognitifnya.

3. Pelaksanaan Program Pembelajaran Saintifik


Proses pembelajaran pada SMP Negeri 3 Tanjungsari untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran ilmiah (saintifik) dan
menggunakan model-model pembelajaran diantaranya Discovery Learning,
Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Creative Problem Solving.
Discovery Learning, adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Dalam Konsep Belajar,
sesungguhnya.

Metode Discovery Learning merupakan pembentukan kategori-kategori


atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan terjadinya generalisasi.
Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran.
Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat
pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah,
dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 60


tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistematik untuk
memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam
karir dan kehidupan sehari-hari. strategi pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Project Based Learning (PjBL) adalah metoda pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk
hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas
secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
insvestigasi dan memahaminya.
Creative Probem Solving (CPS) adalah suatu model pembelajaran yang
berpusat pada ketrampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan
kreatifitas. Ketika dihadapkan dengan situasi pertanyaan, siswa dapat melakukan
keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan
tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, keterampilan
memecahkan masalah memperluas proses berpikir.
Langkah-langkah pembelajaran saintifik meliputi menggali informasi
melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi,
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,
kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi
tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan
secara prosedural. Pada
kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-
nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Pendekatan saintifik dalampembelajaran disajikan sebagai berikut: a. Mengamati

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 61


(observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran


(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya.Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan
rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran,
hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik
untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak,
mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,
mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi
yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari
informasi.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,
dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang
konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,
atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai
kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.Dari situasi di mana peserta didik
dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru
untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu
mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan
sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu
peserta didik.Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin
dapat dikembangkan.Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi
yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang
ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 62
beragam.
Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran adalah mengajukan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati


(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari
bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik
dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek
yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi.Aktifitas mengumpulkan informasi dilakukan
melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek/kejadian, aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya.
Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar


Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan
pembelajaran adalahmemproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 63


kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan.Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu
informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
tersebut.Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses
berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas
menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran
asosiatif.Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan
mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk
kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer
peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi
dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang
sudah tersedia.
e. Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan
saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi.
Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola
dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan
kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.
f. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 64
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik
tersebut.Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya.
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Lingkup Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat
menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model
pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri,
sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based
learning, problem-based learning, inquiry learning.
Dalam mengimplementasikan pembelajaran saintifik tersebut guru harus
dapat menterjemahkan “kehendak” Kompetensi Dasar sebagai penjabaran dari
Kompetensi Inti pada setiap mata pelajaran. Oleh karena itu guru harus
memahami keterkaitan antara Standar Kompeletensi Lulusan (SKL) satuan
pendidikan, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan selanjutnya
mampu merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) pada setiap KD.
Tahapan kegiatan yang harus dilakukan guru adalah :
a. Analisis kompetensi melalui kegiatan analisis keterkaitan SKL, KI, KD,
IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.

b. Mengembangkan indikator pencapaian komopetensi (IPK)


c. Merancang pembelajaran dan penilaian.
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan prinsip sebagai berikut:
1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 65


4. pembelajaran berbasis kompetensi;
5. pembelajaran terpadu;
6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban
divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
7. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara
hard-skills dan soft-skills;
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik; dan
14. suasana belajar menyenangkan dan menantang.
C. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.

Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi


belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi
pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.Ciri
penilaian autentik antara lain adalah: 1) Memandang penilaian dan pembelajaran
secara terpadu.; 2) Mencerminkan masalah dunia nyata bukan hanya dunia sekolah.; 3)
Menggunakan berbagai cara dan kriteria; 4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 66


sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kegiatan pembelajaran selalu diakhiri dengan penilaian. Ciri penilaian oleh
pendidik yaitu; 1) belajar tuntas (mastery learning). Peserta didik tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik. (John B. Carrol, A Model of School
Learning); 2) otentik (telah diuraikan di atas); 3) berkesinambungan yaitu memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk Penilaian Harian,
Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Semester dan Penilaian Akhir Tahun; 4)
berdasar Acuan Kriteria/Patokan Mengacu ukuran pencapaian kompetensi/patokan
yang ditetapkan. Prestasi kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan peserta
didik yang lain, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan
yang ditetapkan; 5) menggunakan berbagai teknik dan alat penilaian; 6)
mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan penilaian yang bervariasi:
tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri.

D. Ketuntasan Belajar.
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap
semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta
didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam
tingkat satuan pendidikan adalah

keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu
satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 67


Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni
predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana tertera
pada tabel berikut.

Nilai Ketuntasan Sikap


(Predikat)

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

Ketuntasan seorang peserta didik pada KD dari KI-1 dan KI-2 dengan
memperhatikan aspek sikap untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta
didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
Nilai ketuntasan kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 didasarkan pada analisis
KKM setiap mata pelajaran. Berdasarkan analisis KKM mata pelajaran tersebut diambil
KKM terendah sebagai KKM untuk semua mata pelajaran. Berikut hasil analisis KKM
per mata pelajaran :

KKM
KELAS
NO MAPEL
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 775 875 9 75

7 1Bahasa
Pendidikan
Inggris Agama dan Budi Pekerti 75
67 7567 75
67

8 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


2Seni Budaya 75
75 7575 75
75

Bahasa
Kurikulum3SMP Negeri Indonesia Tahun 2019/2020
Tanjungsari,Gk 75 75 75 68
4 Matematika 67 67 67

5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70


9 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75

10 Prakarya 75 75 75

11 Bahasa Jawa 75 75 75

Berdasarkan data hasil analisis penentuan KKM setiap mata pelajaran diatas,
1. KKM SMP Negeri 3 Tanjungsari pada tahun pelajaran 2019/2020 ditetapkan
berdasarkan KKM yang terendah dari setiap mata pelajaran yaitu 67.
Predikat capaian kompetensi peserta didik disajikan sebagai berikut:
RENTANGAN PREDIKAT KETERANGAN

89 - 100 A SANGAT BAIK

78 – 88 B BAIK

67 – 77 C CUKUP

<67 D KURANG

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 69 dari
hasil penilaian setiap kompetensi dasar.

2. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran, yakni
jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori Baik (B).
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas).

E. Beban Belajar Tambahan.


Berdasarkan Permen No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013, SMP
Negeri 3 Tanjungsari menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 69


belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain
yang dianggap penting yaitu 2 (dua) jam/minggu untuk muatan lokal Bahasa Jawa.

Bimbingan konseling memerlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja antara


konselor atau guru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, pimpinan
sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu
kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal
dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Selain itu, bimbingan terhadap
penguasaan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga penting
dilakukan oleh tenaga pendidik yang professional dalam bidang IT. Oleh karena itu
bimbingan konseling dan bimbingan IT perlu diberi kesempatan memberikan layanan
klasikal masing-masing 1 jam/minggu.

F. Mutasi Peserta Didik.


Pemerintah memberikan hak kepada setiap SMP untuk membuat juknis dan
persyaratan tambahan penerimaan peserta didik pindahan sesuai dengan aturan yang
berlaku dimasing-masing sekolah. Persyaratan tambahan dan tatacara penerimaan
peserta didik pindahan yang berlaku ditiap-tiap sekolah tidak boleh
bertentangan/melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal
ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Pasal 75 ayat 2 yang
menyatakan bahwa satuan pendidikan dapat menetapkan tata cara dan persyaratan
tambahan penerimaan peserta didik pindahan selain persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74 dan tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan uraian diatas kriteria mutasi yang ditentukan oleh SMP


Negeri 3 Tanjungsari adalah sebagai berikut:
1. SMP Negeri 3 Tanjungsari menerima peserta didik pindahan dari SMP/MTS atau

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 70


sederajat lainnya, dengan kriteria sebagai berikut:
a. warga negara berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun
sebagai peserta didik
b. berasal dari sekolah yang nilai akreditasinya minimal sama
c. tidak melebihi daya tampung/kuota

2. SMP Negeri 3 Tanjungsari menerima mutasi/pindahan peserta didik Pendidikan


Dasar setara SMP di negara lain setelah memenuhi persyaratan:
a. menunjukkan ijazah atau dokumen lain yang membuktikan bahwa yang
bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan dasar setara SD; dan
3. SMP Negeri 3 Tanjungsari memberikan bantuan penyesuaian akademik, sosial,
dan/atau mental yang diperlukan oleh peserta didik berkelainan dan peserta didik
pindahan dari satuan pendidikan formal lain atau jalur pendidikan lain. (Pasal 73
ayat 7, PP No. 17 Tahun 2010). Dalam hal ini bantuan berupa penyesuaian nilai
mata pelajaran dan nilai raport, bantuan pengenalan lingkungan sekolah dan lain-
lain.
4. Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan secara
mandiri oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah. (sesuai dengan
Pasal 74 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).

G. Kenaikan Kelas.
1. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/ data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun
(PAT), Ujian Sekolah (US), dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN),
dengan menggunakan berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber.
Penilaian harus dilakukan secara efektif, oleh karena itu, meskipun informasi
dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan berbagai upaya,tapi kumpulan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 71


informasi tersebut tidak hanya lengkap dalam memberikan gambaran, tetapi juga
harus akurat yang digunakan untuk penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari
satuan pendidikan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang


menekankan pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi siswa
memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada
penilaian yang harus meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan baik selama
proses (formatif) maupun pada akhir periode pembeajaran (sumatif).

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan


penilaian:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD)
pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang dilakukan dengan
membandingkan capaian siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan.
Hasil penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang siswa tidak
dibandingkan dengan skor siswa lainnya namun dibandingkan dengan
penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
c. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua
indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi
dasar (KD) yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan belajar siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program
peningkatan kualitas pembelajaran, program remedial bagi siswa yang
pencapaian kompetensinya di bawah KBM/KKM, dan program pengayaan
bagi siswa yang telah memenuhi KBM/KKM. Hasil penilaian juga digunakan
sebagai umpan balik bagi orang tua/wali siswa dalam rangka meningkatkan
kompetensi siswa

Dalam rangka implementasi Kurikulum 2013, SMP Negeri menerapkan3


Tanjungsari penilaian hasil belajar yang mengacu pada Permendikbud Nomor 3

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 72


Tahun 2017 dan Panduan Penilaian Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah menyatakan 1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,

2) Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan


informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah, 3) Penilaian
Akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun, 4) Ujian
Sekolah/Madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian
dari
suatu Satuan Pendidikan, 5) Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya
disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Satuan
Pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi Satuan Pendidikan
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik SMP Negeri 3 tanjungsari memiliki tujuan
untuk: a) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi; b) menetapkan ketuntasan
penguasaan kompetensi; c) menetapkan program perbaikan atau
pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan d) memperbaiki
proses pembelajaran Penilaian hasil belajar peserta didik SMP Negeri 3
Tanjungsari didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a) sahih, berarti
penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; b)

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 73


objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai; c) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan
atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; d)
terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; e) terbuka, berarti prosedur
penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan; f) menyeluruh dan
berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik; g) sistematis, berarti
penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-
langkah baku; h) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan i) akuntabel, berarti penilaian
dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.

Sedangkan mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik SMP Negeri 3


Tanjungsari meliputi:
a. perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar
c. penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas;
d. hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat atau deskripsi;
e. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 74


f. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
g. hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan
h. peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remidi.

Berikut uraian singkat mengenai pengertian dan teknik-teknik penilaian sikap,


pengetahuan dan keterampilan.

a. Penilaian Sikap.
1) Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku
spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas
sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui
capaian/perkembangan sikap siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa
sesuai butir-butir nilai sikap dalam KD dari KI-1 dan KI-2

2) Teknik Penilaian Sikap


Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru
mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan
konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi catatan anekdot
(anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain
yang valid dan relevan. Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat
langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan
dan valid yang diterima dari berbagai sumber. Selain itu, penilaian diri dan penilaian
antarteman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil
penilaian sikap oleh pendidik. Berikut ini adalah teknik penilaian sikap:
a) Observasi

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 75


Penerapan teknik observasi dapat dilakukan menggunakan lembar
observasi atau buku jurnal. Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat
digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat laporan hasil
pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang berkaitan dengan sikap spiritual
dan sikap sosial. Sikap yang diamati adalah sikap yang tercantum dalam
indikator pencapaian kompetensi pada KD untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti (PABP) dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn).

Pada mata pelajaran selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati
tercantum pada KI-1 dan KI-2.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat berupa
lembar observasi tertutup dan lembar observasi terbuka.
a. Lembar observasi tertutup
Ketika menggunakan lembar observasi terbuka, pendidik menentukan
secara sistematis butir-butir perilaku yang akan diobservasi beserta indikator-
indikatornya. Tabel berikut adalah contoh lembar observasi tertutup.

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada


kolom sesuai dengan keadaan sebenarnya “Ya” atau “Tidak” sesuai

No Pernyataannn Ya Tidak
1 Berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Beribadah tepat waktu.
3 Tidak mengganggu teman yang bergama lain
berdoa sesuai agamanya.
4 Berani mengakui kesalahan sendiri.
5 Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.

6 Berani mene

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-


butir sikap yang dinilai.
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 76
b. Lembar observasi terbuka
Ketika menggunakan lembar observasi terbuka, pendidik tidak
mempersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi karena
pendidik tidak memfokuskan observasi pada butir-butir perilaku tertentu.
Dalam melakukan observasi pendidik tidak menggunakan instrumen baku
melainkan hanya rambu- rambu observasi. Tabel berikut adalah contoh
lembar observasi terbuka, yang dapat juga disebut sebagai jurnal

Tabel : Contoh Lembar Observasi Terbuka


No Tanggal Nama Catatan Butir Tanda Tindak
Peserta didik Perilaku Sikap tangan lanjut

1
2
3

Jurnal biasanya digunakan untuk mencatat perilaku peserta didik yang


“ekstrim.” Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh
pendidik, walikelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan
valid yang diterima dari berbagai sumber. Pengamatan dengan jurnal mencatat
perilaku peserta didik yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku
peserta didik yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang
sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan butir sikap yang terdapat
dalam aspek sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi
perilaku yang dilengkapi denganwaktu teramatinya perilaku tersebut, serta perlu
dicantumkan tanda tangan peserta didik

Apabila seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang
baik, jika pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan
perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator
sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 77
didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik.
Dengan demikian, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang
baik dan sangat baik, tapi juga setiap perkembangan menuju sikap yang

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan


penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan teknik observasi:
(1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata
pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester;

(2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung-jawabnya; bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan
untuk setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan
untuk setiap kelas di bawah bimbingannya;
(3) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat dicatat dalam
satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah;
(4) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang
menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami
(siswa-siswa yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam
jurnal);

(5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut
tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak
ditanamkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung
sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap
lainnya yang ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut
ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya secara alami;
(6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan)
sikap siswa segera setelah mereka menyaksikan dan/atau memperoleh
informasi terpercaya mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik yang
ditunjukkan siswa secara alami;
(7) Apabila siswa tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang baik, ketika

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 78


yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik (sesuai
harapan), sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal;.
(8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK meringkas
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap siswa dan
menyerahkan ringkasan tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih
lanjut;
b) Penilaian diri.
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap
diri sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya
dalam

berperilaku. Hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi
perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan
untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi
atau mawas diri.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi
butir-butir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom Ya dan Tidak
atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk
penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Hasil penilain diri perlu ditindak lanjuti oleh guru dengan melakukan
fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.

c) Penilaian Antar teman


Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh
seorang siswa (penilai) terhadap siswa yang lain terkait dengan sikap/perilaku
siswa yang dinilai. sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat
digunakan sebagai data konfirmasi. selain itu penilaian antarteman juga dapat
digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa,
dan saling menghargai.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi
butirbutir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom ya dan tidak

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 79


atau dengan likert scale. satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk
penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

b. Penilaian Pengetahuan.
1) Pengertian Penilaian Pengetahuan.
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang
berupa kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik
penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian
dimulai dengan perencanaan yang
dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah
mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil
penilaian digunakan
memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru untuk perbaikan mutu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
2) Teknik Penilaian Pengetahuan.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendidik dapat
memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar,
indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Segala sesuatu yang akan
dilakukan dalam proses penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang biasa digunakan
adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Berikut disajikan uraian mengenai pengertian, langkah-langkah, dan contoh
kisi-kisi dan butir instrumen tes tertulis, lisan, penugasan dalam penilaian

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 80


pengetahuan. a) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis
berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes
tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah
berikut:
i. Memeriksa kompetensi dasar dan indikatornya
KD dan indikator biasanya sudah dicantumkan dalam RPP. Indikator
untuk KD tertentu sebaiknya ditingkatkan, dalam arti menetapkan kata kerja
operasional yang lebih tinggi daripada yang dirumuskan dalam KD.
Misalnya jika kata kerja operasional KD sebatas memahami, maka pendidik
dapat menetapkan indikator sampai menganalisis atau mengevaluasi. Tentu
saja tidak semua KD dapat dan perlu ditingkatkan.

ii. Menetapkan tujuan penilaian


Menetapkan tujuan penilaian apakah untuk keperluan mengetahui
capaian pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses pembelajaran, atau
untuk kedua-duanya. Tujuan penilaian harian berbeda dengan tujuan
penilaian tengah semester (PTS), dan tujuan untuk penilaian akhir semester
(PAS). Sementara penilaian harian biasanya diselenggarakan untuk
mengetahui capaian pembelajaran atau untuk memperbaiki proses
pembelajaran (formatif), PTS dan PAS umumnya untuk mengetahui capaian
pembelajaran (sumatif).
iii. Menyusun kisi-kisi

Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan


ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator
soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-kisi disusun untuk memastikan
butir-butir soal mewakili apa yang seharusnya diukur secara proporsional.
Pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dengan
kecakapan berfikir tingkat rendah hingga tinggi akan terwakili secara
memadai.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 81


iv. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
v. Menyusun pedoman penskoran
Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat
disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/model
jawaban dan rubrik
b) Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pendidik secara
lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Selain bertujuan mengecek penguasaan pengetahuan
peserta didik (assessment of learning), tes lisan terutama digunakan untuk perbaikan
pembelajaran (asessment for learning). Tes lisan juga dapat menumbuhkan sikap
berani berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Tes
lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan peserta didik terhadap materi
yang diajarkan dan motivasi peserta didik dalam belajar (assessment as learning).
c) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur
dan/atau memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses
pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan untuk meningkatkan
pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for
learning).

3) Perencanaan Penilaian Pengetahuan


Salah satu langkah penting dalam melakukan penilaian pengetahuan adalah
perencanaan. Perencanaan dilakukan agar tujuan penilaian yang akan dilakukan
menjadi jelas. Perencanaan penilaian juga akan memberikan gambaran dan desain
operasional terkait tujuan, bentuk, teknik, frekuensi, pemanfaatan dan tindak lanjut
penilaian.
Perencanaan dilakukan untuk menetapkan tujuan penilaian dan KD tertentu
akan dinilai menggunakan bentuk apa, teknik apa, berapa frekuensinya, untuk apa

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 82


pemanfaatannya, serta bagaimana tindak lanjutnya. Perencanaan penilaian tersebut
harus dilaksanakan secara sistematis agar tujuan dapat tercapai. Perancangan
strategi penilaian dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus. Berikut ini adalah langkah-langkah
penting dalam perencanaan penilaian.
4) Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan dan penyusunan
instrumen penilaian. Waktu dan frekuensi pelaksanaan penilaian dilakukan
berdasarkan pemetaan dan perencanaan yang dilakukan oleh pendidik sebagaimana
yang tercantum dalam program semester dan program tahunan. Berdasarkan
bentuknya, pelaksanaan penilaian terdiri dari pelaksanaan penilaian harian (PH) dan
penilaian tengah semester (PTS). Penilaian harian dilaksanakan setelah serangkaian
kegiatan pembelajaran berlangsung sebagaimana yang direncanakan dalam RPP.
Penilaian tengah semester (PTS) merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan
pembelajaran berlangsung 8-9 minggu. Cakupan PTS meliputi seluruh KD pada
periode tersebut.
Frekuensi penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik ditentukan
berdasarkan hasil pemetaan penilaian dan selanjutnya dicantumkan dalam program
tahunan dan program semester. Penentuan frekuensi penilaian tersebut didasarkan
pada analisis KD. KD-KD “gemuk” dapat dinilai lebih dari 1 (satu) kali, sedangkan
KD-KD “kurus” dapat disatukan untuk sekali penilaian atau diujikan bersama.
Dengan demikian frekuensi dalam penilaian atau ulangan dalam satu semester
dapat bervariasi tergantung pada tuntutan KD dan hasil pemetaan oleh pendidik.

5) Pengolahan Hasil Penilaian


Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian
tengah semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan dengan
beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar (KD). Penulisan
capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 83


deskripsi.

c. Penilaian Keterampilan
1) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.

Penilaian keterampilan tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak. Sedangkan,


keterampilan ranah berpikir meliputi antara lain keterampilan menggunakan,
mengurai,
merangkai, modifikasi, dan membuat. Keterampilan dalam ranah bertindak meliputi
antara lain membaca, menulis, menghitung, menggambar, dan mengarang
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain
penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan teknik
lain misalnya tes tertulis. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih
sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4
2) Teknik Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan teknik-teknik penilaian
sebagai berikut:
a) Penilaian Praktik
Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas
proses mengerjakan/melakukan suatu tugas. Penilaian praktik bertujuan untuk
dapat menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan keterampilannya
dalam melakukan suatu kegiatan. Penilaian praktik lebih otentik daripada
penilaian paper and pencil karena bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan
kemampuan yang diperlukan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Contoh
penilaian praktik adalah membaca karya sastra, membacakan pidato (reading

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 84


aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), menggunakan peralatan laboratorium
sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain tenis, berenang,
menyanyi, menari, dan sebagainya.

b) Penilaian Proyek
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam
waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses
maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk
yang dihasilkan. Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa
dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk
mempelajari keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan
inovasi dan kreasi. Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat
karya sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan,
mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

c) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
instrumen proyek dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan
untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta
pelaporan. Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor
keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis proyek.
Dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan
mereka tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik
tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat
digunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja independen atau
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 85
kelompok. Produk suatu proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan
siswa dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang
tepat, misalnya presentasi hasil melalui visual display atau laporan tertulis.
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis
keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah
segar, membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama,
dan sebagainya.

d) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Tujuan utama
dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses
bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat
menunjukkan pencapaian belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditetapkan.

Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa,


portofolio juga berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa.
Terdapat beberapa tipe

portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio


pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan karakteristik
kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran. Pada akhir suatu periode,
hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama peserta
didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat
menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan. Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan perkembangan
kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya. Portofolio peserta didik
disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan sehingga
perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke waktu. Portofolio dapat
digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian portofolio bersama
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 86
dengan penilaian lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan
penilaian kompetensi peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari penilaian
autentik, yang secara langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik
secara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan
dan dipilih bersama oleh guru dan peserta didik. Karya-karya terbaik menurut
pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio. Pendidik
dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya
tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio. Setiap karya pada dokumen
portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik,
dan orang tua peserta didik. Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari
pendidik, dan orangtua peserta didik. Karya peserta didik yang dapat disimpan
sebagai dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/lukisan,surat
penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta didik
sehingga dapat mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Pendidik dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik
mencapai sukses dan membangun kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal
ini berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan
individualnya. Di samping itu pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil
keputusan penilaian
karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan
peserta didik. Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta
didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai
berikut:

1) Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat


hasil belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
2) Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 87


3) Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan
untuk ditindaklanjuti peserta didik.
4) Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan
menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
5) Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik
diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar
peserta didik.

Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.


1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode
tertentu, dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan
capaian kompetensi keterampilan.

2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada


orangtua/wali peserta didik, sehingga mengetahui perkembangan belajar
putera/puterinya. Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi
komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke
sekolah.
3) Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi
awal peserta didik yang bersangkutan.
e) Teknik Lain
Untuk mengukur keterampilan dalam ranah berpikir abstrak (membaca,
menulis, menyimak, dan menghitung) dapat digunakan teknik lain seperti tes
tertulis. Dalam mata pelajaran matematika atau IPA, misalnya siswa
menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep-konsep dalam kedua mata
pelajaran tersebut. Dalam mata pelajaran rumpun bahasa, siswa menyusun
berbagai jenis teks
1. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian meliputi penyusunan kisi-kisi, penyusunan
instrumen, dan penyusunan rubrik penilaian. Penyusunan kisi-kisi meliputi

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 88


menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai, dalam hal ini adalah KD dari
KI 4 dan menyusun indikator berdasarkan kompetensi yang akan dinilai.
Instrumen yang disusun mengarah kepada pencapaian indikator hasil belajar,
dapat dikerjakan oleh siswa, sesuai dengan taraf perkembangan siswa, memuat
materi yang sesuai dengan cakupan kurikulum, bersifat adil (tidak bias gender
dan latar belakang sosial ekonomi); danmenetapkan batas waktu penyelesaian.
Hal lain yang perlu disiapkan adalah rubrik penilaian. Rubrik penilaian
hendaknya (1) memuat seperangkat indikator untuk menilai kompetensi tertentu,
(2) memiliki indikator yang diurutkan berdasarkan urutan langkah kerja pada
instrumen atau sistematika pada hasil kerja siswa, (3) dapat mengukur
kemampuan yang diukur (valid), (4) dapat digunakan untuk menilai kemampuan
siswa, (5) dapat memetakan kemampuan siswa, dan (6) disertai dengan
penskoran yang jelas.

2. Pelaksanaan Penilaian.
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan
penilaian yang telah dilakukan. Adapun teknis pelaksanaan
penilaian praktik, produk, dan projek meliputi:
a. pemberian tugas secara rinci;
b. penjelasan aspek dan rubrik penilaian;
c. pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah siswa
melakukan pembelajaran; dan
d. pendokumentasian hasil penilain.

3. Pengolahan Penilaian
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek,
dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan proyek diratarata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka
pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
2. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta
didik. a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 89
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap
selama satu semester:
1) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing
mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap jurnal yang dibuatnya ke
dalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom
butir nilai).
2) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing membuat
rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-
catatan jurnal untuk setiap siswa.

3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran
dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan
sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan,
wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan
sosial setiap
siswa.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi perkembangan sikap selama satu
semester:
1) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras,
2) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku siswa yang sangat baik
dan/atau baik dan yang mulai/sedang berkembang.
3) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap siswa tersebut diasumsikan
BAIK.
4) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi
nilai/perkembangan sikap siswa didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir
semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru
mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan
hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan
bahwa sikap siswa tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 90


5) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan siswa tersebut
belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap siswa tersebut
dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir semester.
b. Nilai Pengetahuan.
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester,
dan penilaian akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penulisan
capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan
dalam skema berikut:

Gambar : Skema ulangan dalam satu semester

1) Hasil Penilaian Harian


Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil
penilaian harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD..
Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk
(cakupan materi yang luas) sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu
selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian untuk KD
gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut.
Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, penilaian harian dapat dilakukan setelah
pembelajaran lebih dari satu KD.
2) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 91


3) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian
akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.
4) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS
dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan yaitu pembobotan
HPH : HPTS :

HPAS = 2 : 1 : 1, perhitungan nilai akhir (HPA) adalah: HPA 2(HPH) HPTS HPAS
4
Perhitungan HPA dengan pembulatan dan diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 89-100
Baik (B) : 78-88
Cukup (C) : 67-77
Kurang (D) : < 67
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi
capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan
deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor.
1) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras.
2) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh
peserta didik dan yang penguasaannya mulai berkembang.
3) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada skor angka yang dicapai oleh KD
tertentu.

c. Nilai Keterampilan.
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk),
proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata
untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.

Penilaian keterampilan dalam satu semester dapat digambarkan dengan skema


Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 92
berikut:

Gambar : Skema penilaian keterampilan

1) Jika penilaian suatu KD dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, maka
skor akhir dari KD tersebut adalah skor optimum. Jika penilaian untuk suatu KD
dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek,
maka skor akhir KD tersebut adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik
yang berbeda tersebut.
2) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD
keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
3) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:

: 80-
Baik (B) 89
: 70-
Cukup (C) 79

Kurang (D) : < 70


Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian
keterampilan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan
deskripsi capaian keterampilan.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 93


1) Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif. hindari frasa yang bermakna kontras,
2) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh
siswa dan yang penguasaannya mulai meningkat.
3) Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti karya siswa yang
didokumentasikan dalam portofolio keterampilan. Apabila KD tertentu tidak
memiliki
karya yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada
skor angka yang dicapai. Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam bentuk angka

Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa


sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan hasil
belajar (rapor) siswa.Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian siswa pada ranah sikap
(sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Nilai sikap dalam rapor berupa deskripsi dalam rumusan kalimat singkat yang
bersifat memotivasi, sedangkannilai pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam
bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat, dan deskripsi singkat.

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Program Remedial.
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi
pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa
yang belum mencapai KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang
telah mencapai atau melampaui KKM. Pembelajaran remedial dapat dilakukan
dengan cara:
a) pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
b) pemberian bimbingan secara perorangan;
c) pemberian instrumen-instrumen atau latihan secara khusus, dimulai dengan
instrumen-instrumen atau latihan sesuai dengan kemampuannya;

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 94


d) pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang
telah
mencapai KKM.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa diketahui belum mencapai
KKM berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai
mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester
pembelajaran remedial belum bisa

membantu siswa mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi siswa tersebut dapat
dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester
adalah penilaian setinggi-tingginya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk
mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KKM, nilai yang dimasukkan
adalah nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak
dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada siswa yang belum
mencapai KKM.

b. Program Pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi instrumen pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
b) Belajar mandiri, yaitu siswa diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
c) Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu
sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.

Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa mencapai KKM


berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan
PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulang-kali sebagaimana pembelajaran remedial.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 95


4. Kriteria Kenaikan Kelas
SMP Negeri 3 Tanjungsari menetapkan ketentuan kenaikan kelas sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
c. Nilai ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan minimal BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilan.
e. Kenaikan kelas mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dan genap. Apabila
pada semester genap terdapat lebih dari dua mapel di bawah KKM, maka dapat
mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dengan menghitung rata-rata mapel
yang di bawah KKM tersebut

f. Kenaikan kelas ditetapkan berdasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran dan ketaatan
pada tata tertib sekolah
g. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) maksimal 5% dari jumlah hari efektif
dalam satu semester.

H. Kelulusan.
1. Kriteria kelulusan
SMP Negeri 3 Tanjungsari menetapkan kriteria kelulusan dari satuan
pendidikan sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus ujian sekolah US/USBN dengan ketentuan nilai rata-rata minimal 67 dan
nilai setiap mata pelajaran minimal 67

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 96


d. lulus ujian sekolah; nilai ujian sekolah diambil dari nilai ujian tulis dan praktik
dengan pembobotan 60 % untuk ujian tulis dan 40% untuk ujian praktik
e. memeroleh rerata nilai sekolah (NS) minimal 67 dan rerata nilai tiap mata
pelajaran 67.
f. nilai sekolah dimaksud diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan
nilai rata-rata rapor semester I, II, III, IV,V dan VI dengan pembobotan 40%
untuk nilai US/USBN dan 60% untuk rerata rapor. Pembulatan nilai sekolah
yang merupakan gabungan dari ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor
dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka
dibelakang koma
g. telah mengikuti Ujian Nasinal
h. ditentukan berdasarkan rapat dewan guru
i. ditetapkan setelah peserta didik menerima hasil Ujian Nasional yang telah
diikuti
j. kriteria ini akan menyesuaikan petunjuk teknis ujian nasional tahun pelajaran
2019/2020.

Jika berdasarkan kriteria di atas seorang peserta didik dinyatakan tidak lulus dari
satuan pendidikan, peserta didik yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mengulang di
kelas yang sama.
2. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar (POS). Hasil UN digunakan untuk (1) salah satu
pertimbangan dalam
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, (2) pemetaan mutu, dan (3)
pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
Di samping UN, satuan pendidikan juga melaksakan ujian sekolah. US
diselenggerakan oleh satuan pendidikan. Berbeda dengan UN, US merupakan bagian
penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kegiatan ujian sekolah
dilakukan dengan langkah-langkah (1) menyusun kisi-kisi ujian; (2) mengembangkan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 97


(menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen; (3) melaksanakan ujian; (4) mengolah
(menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan (5) melaporkan
dan memanfaatkan hasil penilaian. Waktu pelaksanaan US mendahului UN.
SMP Negeri 3 Tanjungsari melaksanakan ujian sekolah dalam bentuk tulis dan
praktik dengan rincian sebagai berikut:
UJIAN TULIS UJIAN
NO MATA PELAJARAN
US USBN PRAKTIK
Pendidikan Agama dan √
1 Budi Pekerti - √

Pendidikan Pancasila √
2 - -
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia √ - √
4 Matematika √ - -
Ilmu Pengetahuan -
5 Alam √ √

Ilmu Pengetahuan √
6 Sosial - √

7 Bahasa Inggris √ - √
8 Seni Budaya √ - √
Pendidikan Jasmani, -
9 Olah Raga, dan √ √
Kesehatan
10 Prakarya √ - √
11 Bahasa Jawa √ - √

3. Target Kelulusan
SMP Negeri 3 Tanjungsari mempunyai target lulus 100 % dengan ketentuan,
yaitu (1) pencapaian individu di atas standar minimal yang ditetapkan pemerintah, (2)
meraih peringkat terbaik di Tanjungsari , baik rerata maupun jumlah nilai individu, (3)
masuk sepuluh besar tingkat provinsi, baik rerata maupun jumlah nilai individu.

4. Program Sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan


Untuk mewujudkan target hasil kelulusan, beberapa program direncanakan dan
dilaksanakan: (1) melakukan kajian terhadap kisi-kisi UN/US/USBN, (2) menyusun
dan menghimpun bank soal UN/US/USBN, (3) menambah jam bimbingan khusus

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 98


latihan soal-soal UN/US/USBN, (4) melaksanakan uji coba (try out) UN/US/USBN

5. Program Pasca Ujian Nasional


Ujian Nasional (UN) bukan lagi bagian penentu kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian SNP, yang
dilaksanakan secara nasional.
Walupun bukan sebagai penentu kelulusan, UN tetap menjadi isu yang populer
di masyarakat. Sebuah sekolah akan dianggap gagal jika rerata NUN-nya rendah.
Sebaliknya, sekolah akan dianggap berhasil jika rerata NUN-nya tinggi meskipun
prestasi bidang yang lain tidak ada.

I. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup ( life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga akhirnya mengatasinya. Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah
mengfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya yaitu mengembangkan potensi
peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa mendatang secara menyeluruh.

Kurikulum 2013 SMP Negeri 3 Tanjungsari tahun pelajaran 2019/2020


memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup: 1) kecakapan personal
yaitu beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berfikir rasional,
memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggung jawab, menghargai dan menilai diri;
2) kecakapan sosial yaitu kecakapan bekerja sama, menunjukkan tanggung jawab
sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi
fisik, membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin, membudayakan
sikap hidup sehat; 3) kecakapan akademik yaitu menguasai pengetahuan,
menggunakan metode dan penelitian ilmiah, bersikap ilmiah, mengembangkan
kapasitas sosial untuk belajar sepanjang hayat, mengembangkan berfikir strategis,
berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh kompetensi lanjut akan ilmu pengetahuan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 99


dan tehnologi, membudayakan berpikir dan berperilaku ilmiah, membudayakan
berpikir kreatif; 4) kecakapan vokasional yaitu keterampilan yang berkaitan dengan
kejuruan (membatik, dan tata boga), keterampilan kewirausahaan ( membuat jamu
kunyit ase. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran yang direncanakan secara khusus.

J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang


memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,
bahasa, teknologi dan lain-lain, yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi
peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Dalam kegiatan pembinaan Olimpiade Sains dan Matematika, siswa dapat
mengembangkan kemampuannya dalam pengetahuan dan ketrampilannya dengan cara
menyelesaikan soal-soal dengan tingkat soal yang tinggi dalam dua Bahasa (Indonesia
dan Inggris) dan dapat melakukan pratikum dan percobaan untuk
mengimplementasikan pengetahuan yang sudah di dapatkan, serta mempunyai
kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan kreatif untuk dapat memecahkan masalah di
sekitarnya. Dengan tujuan tersebut siswa dapat meraih juara di bidang sains dan
matematika di tingkat kota, propinsi, nasional dan dapat berkancah di event-event
internasional.
Untuk membekali siswa dan mengembangkan kemampuannya di bidang
teknologi, sekolah juga mengadakan ekstrakurikuler robotika. Dalam kegiatan ini
siswa diharapkan untuk dapat menghasilkan produk yang dapat berguna bagi siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dari ekstrakurikuler ini, siswa dapat
mengembangkan kemampuannya dalam berpikir kritis, inovatif, dan kreatif untuk
memecahkan masalah diri sendiri, dan lingkungan sekitarnya, serta dapat berkancah

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 100


dalam lomba-lomba yang diadakan di tingkat regional dan nasional.

K. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Budaya diartikan sebagai keseluruhan system berpikir, nilai, moral, norma,


dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Karakter adalah watak,
tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi
berbagai kebajikan ( virtues ) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan
untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang


mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik
sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga Negara yang religious,
nasionalis, produktif, dan kreatif.

Pendidikan karakter dilaksanakan secara integral dalam


pendidikan/pembelajaran semua mata pelajaran untuk mewujudkan bangsa yang
unggul, peserta didik perlu dipersiapkan masuk ke dalam persaingan global dengan
membekali pendidikan karakter yang dibangun atas pondasi nilai-nilai budaya dan
berorientasi ke masa depan melalui penanaman jiwa dan semangat kewirausahaan.
Diantara karakter yang dikembangkan adalah religius, patuh terhadap aturan,
menghargai keberagaman, dan berpikir logis sebagai berikut:
1. Religius
2. Jujur
3. Disiplin
4. Tanggung jawab
5. Toleransi
6. Gotong royong
7. Percaya diri
8. Santun

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 101


9. Peduli sosial dan lingkungan

Pendidikan budaya dan karakter bangsa di dalamnya termasuk gerakan


penumbuhan budi pekerti dan gerakan literasi sekolah (GLS). Metode pelaksanaan
kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti dilakukan dengan kemandirian peserta didik
membiasakan keteraturan dan pengulangan, yang dimulai sejak dari peserta didik baru
masuk sekolah yaitu dengan mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang
dilaksanakan selama 3 hari, proses kegiatan ekstrakurikuler, intra kurikuler, sampai
dengan mereka lulus. Adapun jenis kegiatan gerakan penumbuhan budi pekerti dan
aktualisasi di SMP Negeri 3 Tanjungsari melalui pembiasaan:
1. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan Spiritual, dengan kegiatan berdoa
bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing, sebelum dan sesudah hari
pembelajaran, membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya, membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan
yang sederhana dan hikmat, melaksanakan sholat dhuha dan doa bersama setiap
hari Jumat minggu ketiga pukul 06.00-07.00 dipimpin oleh guru pendidikan agama
( Islam, Kristen, Katolik dan Hindu) ditempat masing-masing;
2. Menumbuh kembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinnekaan, dengan
kegiatan melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin, menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran dan
lagu daerah/nasional sesudah berdoa setiap mengakhiri hari pembelajaran,
membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan
pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan,
mengenalkan beragam keunikan potensi daerah Gunungkidul melalui berbagai
media (pameran, madding, bulletin sekolah);

3. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan Orangtua
yang dibutuhkan untuk membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling
dukung demi terwujudnya pendidikan yang efektif dengan mengadakan pertemuan
dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a)

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 102


visi;
(b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut
mendukung keempat poin tersebut, membiasakan gerakan 5 S memberi Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan Santun kepada setiap orang di komunitas sekolah,
membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan
orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat
yang dibangun masing-masing keluarga ; secara bersama peserta didik mengucapkan
salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang
peserta didik secara bergantian.
4. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik, Peserta didik hadir di
sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi juga belajar bersosialisasi
dengan Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk
belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua, Gerakan kepedulian
kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang
mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.
5. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah akan mempengaruhi
warga sekolah baik dari aspek fisik, emosi, maupun kesehatannya dengan kegiatan
melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah, Membiasakan
penggunaan sumber daya sekolah (air dan listrik) secara efisien melalui berbagai
kampanye kreatif, menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan,
Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga, kebersihan di bangkunya
masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas
dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama, Mengajarkan
simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian
memakai fasilitas sekolah, Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara
beregu dan bergantian regu, Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah,
bergilir antar kelas,
6. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh dengan kegiatan wajib
baca 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain bukumata
pelajaran (setiap hari), melaksanakan kegiatan olah fisik yaitu jalan sehat dan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 103


senam kesegaran jasmani, dilaksanakan pada setiap hari Jumat minggu kedua
pukul 06.00 – 07.45, Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan
dalam berbagai bentuk
(rekening bank, celengan, dan lainnya), membangun budaya bertanya dan
melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis, membiasakan setiap peserta
didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan
kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir
dalam kegiatan-kegiatan bersama, mengekspresikan kemampuan dan wawasan
pengetahuan sosial dengan berbagai topic terkini, dilaksanakan setiap hari Jumat
minggu keempat pukul 06.00 - 07.45.
7. Pelibatan Orangtua dan Masyarakat di Sekolah. Pendidikan adalah tanggung
jawab bersama. Keterlibatan ini diharapkan akan berbuah dukungan dalam
berbagai bentuk dari orangtua dan masyarakat dengan kegiatan mengadakan
pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang
orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa, masyarakat
bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh
peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan
sekitar sekolah, masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan
pengalaman kepada siswa di dalam sekolah.

a. Penguatan Pendidikan Karakter.


Karakter merupakan cirri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengacu
pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan
keterampilan (skills) sebagai manifestasi dari nilai, kemampuan, kapasitas moral dan
ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Penguatan Pendidikan Karakter merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk
memperkuat karakter melalui proses pembentukan, transformasi, transmisi, dan
pengembangan potensi peserta didik dengan cara harmonisasi olah hati ( etik dan
spiritual), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi dan numerisasi), dan olah raga
(kinestetik) sesuai falsafah hidup Pancasila. Penguatan pendidikan karakter merujuk

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 104


pada lima nilai utama yang meliputi: (1) religius; (2) nasionalis;(3) mandiri; (4) gotong
royong; (5) integritas.

Strategi implementasi PPK di SMP Negeri 3 Tanjungsari dilakukan melalui


kegiatan berikut:
1. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah
secara teratur dan terjadwal, yang wajib diikuti oleh peserta didik.
2. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang terkait dan menunjang
kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan di luar jadwal intrakurikuler.
3. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter yang
dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai religius sebagai
berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
PPK
1 Pembiasaan a. Tadarus Al Berbasis Menyusun jadwal tadarus Al Quran
Kehidupan Quran/ (khusus Budaya dan sholat dhuha terintegrasi dalam
Religius Islam) sekolah jadwal pelajaran. Guru Pendidikan
(Religius b. Sholat Dhuha Berbasis Agama Islam yang mendampingi
Culture) (khusus Islam) Budaya kegiatan tersebut.
sekolah
c. Sholat Jumat Berbasis Sholat Jumat dilakukan setiap hari
(khusus Islam) Masyarakat Jumat secara bergiliran dengan
mengundang penceramah dari luar
sekolah.
d. Pendalaman Berbasis Pendalaman iman dilakukan
Iman *) Budaya bersamaan dengan kegiatan tadarus
sekolah Al Quran, Sholat Dhuha, dan
dan Sholat Jumat, ketika siswa muslim
Masyarakat melaksanakan kegiatan tersebut,
siswa non muslim berkelompok
sesuai agamanya dibimbing oleh
guru agama untuk melaksanakan
kegiatan pendalaman Iman atau
bisa juga mengundang guru agama
dari luar sekolah.
e. Penanaman Berbasis Mengintegrasikan nilai religus
nilai religius kelas dalam kegiatan pembelajaran baik

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 105


dalam perencanaan (silabus dan
RPP) maupun dalam pelaksanaan
di kelas.

2 Peningkatan a. Kajian Berbasis Dilaksanakan setiap jumat


Pemahaman Keputrian Masyarakat bersamaan dengan sholat Jumat.
Keagamaan (Khusus Islam) Ketika peserta didik putra
melaksanakan sholat Jumat, peserta
didik putri melaksanakan kajian
keputrian. Kegiatan ini juga
bergiliran menyesuaikan kelas yang
mengikuti sholat Jumat. Guru
berasal dari luar sekolah.
b. Pesantren Berbasis Membentuk Tim, menentukan
Ramadhan Masyarakat jadwal kegiatan, melaksanakan
(khusus Islam) kegiatan dengan mengundang nara
c. Retret Berbasis sumber dari luar sekolah misalnya
(Selain Islam) Masyarakat kerja sama pondok pesantren.
Ketika peserta didik muslim

b. Seni Baca Berbasis melaksanakan kegiatan pesantren


Alquran Budaya ramadhan maka peserta didik non
(Khusus Islam) sekolah dan muslim melakukan kegiatan retret,
masyarakat dengan mekanisme pelaksanaan
kegiatan sama dengan pesantren
ramadhan.
Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai nasionalis sebagai berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
1 Penumbuhan a. Upacara Berbasis Dilaksanakan setiap hari Senin jam
semangat bendera. budaya pertama
nasionalisme sekolah
Dilaksanaka
b. Penanaman Berbasis n terintegrasi dalam
nilai-nilai kelas pembelajaran. Guru
nasionalisme mengintegrasikan nilai nasionalis
dalam silabus dan RPP
Dilaksanaka
c. Menyanyikan Berbasis n setiap hari selesai
lagu-lagu budaya pelajaran
nasionalis sekolah
2 Menggali nilai- a. Lomba Berbasis Membentuk tim pelaksana lomba
nilai mengarang budaya dari guru dan siswa, membuat
kepahlawanan dengan tema sekolah jadwal, melaksanakan lomba antar
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 106
dalam kepahlawanan siswa, (waktu pelaksanaan

peringatan bersamaan dengan peringatan hari


b. Lomba Berbasis
“Hari pahlawan)
membaca puisi budaya
pahlawan”
kepahlawanan sekolah

Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai mandiri sebagai berikut:
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
1 Peningkatan a. Gerakan Berbasis Disusun jadwal pelaksanaan
kemandirian membaca 15 budaya kegiatan terintegrasi dengan jadwal
dalam literasi menit sebelum sekolah pembelajaran. Dilaksanakan 15
memulai menit
pelajaran
b. Wajib kunjung Berbasis Dilaksanakan setiap jam istirahat
perpustakaan budaya minimal sekali sehari
sekolah
c. Menulis di Berbasis Dilaksanakan dengan pemberian
Majalah dinding budaya tugas kepada siswa untuk menulis
sekolah sekolah di majalah dinding sekolah. Hasil
tulisan anak akan dimuat di
majalah dinding secara bergiliran
2 Pengintegrasian a. Melaksanakan Berbasis Mengintegrasikan nilai-nilai
nilai pembelajaran Kelas kemandirian dalam pembelajaran
kemandirian ke dengan metode mulai dari perencanaan
dalam kolaboratif (pengembangan silabus dan RPP)
kurikulum (Colaborative
dengan Learning)
menggunakan b. Pembelajaran Berbasis
Metode dengan Kelas
pembelajaran menggunakan
presentasi di
depan kelas

(Class
Presentation)
c. Melaksanakan Berbasis
pembelajaran Kelas
dengan metode
penyelesaian
persoalan
(Problem
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 107
Based
Learning)
d. Pembelajaran Berbasis
dengan Kelas
pemanfatan IT

3 Kepramukaan a. Melaksanakan Berbasis Dilaksanakan setiap Kamis sore


ekstrakurikuler budaya bagi siswa 7 dan 8 secara
wajib sekolah bergiliran. Dan merupakan
kepramukaan kegiatan ekstrakurikuler yang
wajib diikuti.
b
. Kemah Berbasis Kemah diawali dengan
Penggalang budaya pembentukan tim/panitia,
sekolah penentuan lokasi kemah,
perencanaan kegiatan, pelaksanaan
kegiatan, dan pelaporan. Kemah
dilaksanakan pada akhir tahun
pelajaran
c. Persami Berbasis Dilaksanakan pada hari Sabtu
budaya minggu pertama tahun ajaran baru,
sekolah sekaligus sebagai penutupan
pelaksanaan PLS dan pelantikan
anggota Penggalang baru.

Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:

No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan


1 Pengembangan a. Kampanye anti Berbasis Pemasangan slogan kejujuran.
nilai kejujuran menyontek budaya
sekolah
b. Lomba poster Berbasis Pembentukan tim/panitia yang
anti korupsi Budaya beranggotakan guru dan siswa,
Sekolah menyusun perencanaan program,
menentukan waktu pelaksanaan
kegiatan
d. Sosialisasi Berbasis Pembentukan tim, menentukan
pendidikan anti masyarakat waktu, menghadirkan nara
korupsi sumber dari KPK
2 Penanaman Pembelajaran yang Berbasis Menyusun Silabus dan RPP yang
nilai-nilai mengintegrasikan kelas mengintegrasikan nilai-nilai
integritas nilai-nilai integritas integritas, melaksanakan

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 108


pembelajaran
Melaksanakan penilaian harian
berbasis IT.

Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas sebagai berikut:

No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan


1 Peduli a. Perayaan Hari Berbasis Membentuk tim, mengumpulkan
Idul
terhadap Adha. masyarakat dana, penyembelihan hewan
lingkungan kurban, pembagian daging ke
masyarakat. Waktu dilaksanakan
pada bulan Zulhijah
b. Pembersihan Berbasis Koordinasi dengan masyarakat
lingkungan luar masyarakat sekitar sekolah, melaksanakan
sekola
h kerja bakti bersama jumat minggu
ketiga pada jam ke
0.
2 Penanaman Menyelenggarakan Berbasis Menyusun Silabus dan RPP yang
Nilai-nilai pembelajaran yang Kelas mengintegrasikan nilai-nilai
kegotong mengintegrasikan kegotong royongan.
royongan nilai-nilai kegotong
royongan dengan
pemilihan model
pembelajaran
kooperatif

b. Gerakan Literasi Sekolah.


Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau
berbicara. GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang
hayat melalui pelibatan publik. Sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang literat

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 109


adalah sekolah yang menyenangkan dan ramah anak di mana semua warganya
menunjukkan empati, kepedulian, semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan, cakap
berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya. Pelibatan publik
adalah peran serta warga sekolah (guru, kepala sekolah, peserta didik, orang tua,
tenaga kependidikan, pengawas sekolah, dan Komite Sekolah) akademisi, dunia usaha
dan industri dan pemangku kepentingan di bawah

koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan. Pelaksanaan kegiatan literasi terbagi menjadi
tiga tahap, yaitu: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.

Berikut bentuk-bentuk kegiatan gerakan literasi sekolah di SMP Negeri 3


Tanjungsari :

No Kegiatan Sasaran Keterangan

1 Membaca lima Seluruh warga sekolah Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai
belas menit

2 Penciptaan Area lingkungan sekolah


lingkungan kaya
teks

3 Pengadaan sudut Di setiap kelas dan di


baca beberapa tempat strategis
di area sekolah

4 Festival literasi Seluruh siswa Lomba Cipta dan Baca Cerpen, Cipta dan
sekolah Baca Puisi, Mading, dan Lomba
Mendongeng tentang budaya dan kearifan
lokal dalam tiga bahasa (bahasa Inggris,
bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa)
Dilaksanakan di bulan Oktober

5 One Month One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membaca

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 110


Book satu judul buku dalam satu bulan.

6 One Week One Seluruh guru dan siswa Setiap guru dan siswa wajib membuat
Writing Product satu karya tulis dalam bentuk fiksi/
nonfiksi.

c. Pendidikan Antinarkoba
Tahun 2015 ditetapkan oleh pemerintah sebagai tahun darurat narkoba, karena
ada sekitar 4,5 juta pemuda pengguna narkoba tidak bisa direhabilitasi. Di seluruh
dunia terdapat lebih dari 200 juta orang pengguna narkoba dan dari jumlah tersebut
ada 2%-nya berada di Indonesia. Hampir seluruh penyalahguna narkoba pernah
merokok (98%) dan peminum alkohol (93%), sebagian besar mereka memulai
merokok pada usia 12 tahun dan minum alkohol pada usia 16 tahun (BNNP Jatim).
Dari pelbagai penelitian, kalangan muda merupakan kelompok yang paling rentan
terhadap penyalahgunaan narkoba. Umumnya, mereka sudah mengenal narkoba dalam
rentang usia 10-19 tahun. Dari hasil temuannya diketahui, rata-rata seorang anak mulai
mengenal narkoba sejak usia menginjak 13 tahun.
Pada usia tersebut rata-rata adalah pada masa sekolah yakni tingkat SMP dan SMA.
Narkoba adalah ancaman terbesar generasi bangsa ini ke depan. Narkoba ibarat penjajah
tanpa wajah yang siap untuk menghancurkan negara kapan saja. Menghadapi kasus
narkoba di tanah air yang semakin marak, maka perlu bekerja sama, bahu-membahu
dengan seluruh komponen masyarakat. Dukungan dan keikutsertaan organisasi
masyarakat maupun badan penegakan hukum, badan kesehatan, sosial dan pendidikan
yang terlibat dalam program pencegahan penyalahgunaan narkotika, sangat diperlukan
dalam menanggulangi faktor-faktor berbahaya yang dapat mendorong berkembangnya
penyalahgunaan narkotika. Dari fakta tersebut maka perlu dilakukan langkah pasti untuk
mencegah semakin maraknya penyalahgunaan narkoba. Salah satu langkah yang
dilakukan SMP Negeri 3 Tanjungsari adalah mengintegrasikan materi pencegahan
penyalahgunaan narkoba itu dalam kurikulum pendidikan.
Dengan adanya kegiatan mengintegrasikan materi Pencegahan dan
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 111
Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ke dalam mata
pelajaran berupa pembuatan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, LKS dan Buku
Siswa) yang memuat materi P4GN. Selain itu juga pembuatan panduan P4GN untuk
guru bimbingan konseling (BK), Organisasi Intra Sekolah (OSIS), dan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) serta untuk kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul), semua warga sekolah
terpanggil untuk bersama-sama memikul tanggung-jawab yang berat untuk
melaksanakan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Pada kegiatan
Jumat Ekspresi yang diadakan setiap hari jumat minggu ke empat, sekolah mengadakan
dialog interaktif, atau stand up comedy, atau debat dengan topik yang terkini tentang
P4GN, pemasangan slogan antinarkoba, mengundang narasumber dari BNN untuk
sosialisasi dampak penyalahgunaan narkoba.
Dengan integrasi materi P4GN dalam kurikulum SMP Negeri 3 Tanjuyngsari
tersebut diharapkan lingkungan sekolah akan kondusif dan bersih dari penyalahgunaan
narkoba. Berawal dari lingkungan sekolah yang bersih dari narkoba diharapkan akan
membawa dampak yang baik bagi lingkungan di sekitar sekolah yakni menciptakan
lingkungan yang bersih narkoba. Program pencegahan narkoba di sekolah tidak dapat
berdiri sendiri. Masyarakat, termasuk orang tua siswa adalah bagian integral dari sekolah
dengan segala permasalahannya. Sekolah bisa membantu para orang tua siswa untuk
mencegah anak-anak mereka dari penyalahgunaan narkoba dengan cara mendorong para
orang tua untuk mengadakan strategi-strategi pencegahan di rumah serta membentuk
jaringan orang tua untuk bersama-sama mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba.
Dengan terintegrasinya P4GN secara maksimal di sekolah, diharapkan cita-cita
SMP Negei 3 Tanjungsari untuk mewujudkan sekolah BENAR (Bebas Narkoba) .

d. Pendidikan Lalu Lintas


Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sangat penting. Untuk itu, harus
ditanamkan sejak dini pada anak-anak, khususnya pelajar. Dengan penanaman sejak
dini, diharapkan akan membentuk karakter pelajar untuk selalu tertib berlalu lintas
hingga dewasa. Dengan masuknya pendidikan lalin dalam kurikulum, diharapkan dapat
menekan angka kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, selama ini kecelakaan lalu lintas pasti
diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 112


SMP Negeri 3 Tanjungsari menanamkan pendidikan berlalu lintas dalam
bentuk, (1) sosialisasi pada orang tua dan siswa tentang berlalu lintas dengan
melibatkan pihak dari kepolisian, (2) pemasangan slogan tentang tertib berlalu lintas,
(3) larangan berkendara sepeda motor, (4) tidak menyediakan lahan parkir di sekolah
untuk kendaraan bermotor bagi siswa, (5) mengirim siswa untuk mengikuti
seminar/pertemuan ilmiah tentang berlalu lintas

e. Adiwiyata

Salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong


terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup adalah program Adiwiyata. Dalam program ini diharapkan setiap
warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta
menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga
dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-
upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Untuk
mewujudkan kesadaran tersebut bukanlah merupakan hal yang mudah karena
kesadaran tidak hanya didasarkan pada pengetahuan atau pemahaman dari informasi
yang diterima semata, namun kesadaran lebih berdasarkan pada kebiasaan yang
terbangun.
Terkait dengan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan, untuk itu perlu
ditanamkan sejak dini. Dengan penanaman sejak dini, diharapkan akan membentuk
karakter warga sekolah untuk selalu ramah dan peduli terhadap lingkungan. Dengan
masuknya pendidikan lingkungan hidup dalam kurikulum, diharapkan dapat
menumbuhkan perubahan perilaku ke arah ramah lingkungan dan rasa tanggungjawab
dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan pencegahan
kerusakan alam yang berdampak besar terhadap keberlanjutan pembangunan dan
lingkungan hidup.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 113


SMP Negeri 3 Tanjungsari menanamkan pendidikan lingkungan hidup dalam
bentuk integrasi pada mata pelajaran dan melalui kegiatan kelompok kerja: (1)
Kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan; (2) Pelaksanaan kurikulum berbasis
lingkungan; (3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; serta (4) Pengelolaan sarana
pendukung ramah lingkungan.

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran di SMP Negeri 3 Tanjungsari dimulai pada 15
Juli 2019 dan akhir tahun pelajaran pada 10 Juli 2020.
Pada permulaan tahun pelajaran ini dilaksanakan Pengenalan Ligkungan
Sekolah pada tanggal 15 s.d. 17 Juli 2019. Kegiatan ini diikuti oleh semua peserta
didik kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungsari. Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS)
ini meliputi pengenalan budaya sekolah, lingkungan, serta stakeholder SMP Negeri 3
Tanjungsari. Kegiatan PLS tahun pelajaran 2019/2020 dikemas dalam konsep fun
orientation, yaitu menanamkan peserta didik baru bahwa kegiatan belajar adalah
suatu kegiatan yang menyenangkan. Di samping itu, pengenalan dan atau pendalaman
pemahaman tentang struktur dan muatan kurikulum, pemberdayaan sumber daya
belajar di SMP Negeri 3 Tanjungsari..
Yang lebih strategis dalam kegiatan PLS dilaksanakan program penelusuran
bakat dan minat peserta didik sebagai langkah awal layanan pendidikan di sekolah
agar setiap layanan pembelajaran kepada peserta didik benar-benar efektif dan sesuai
dengan bakat, minat dan kebutuhan peserta didik.
Setelah mengikuti kegiatan PLS tersebut diharapkan peserta didik akan
mendapatkan bekal dalam mengembangkan kompetensi akademik, keterampilan, dan
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 114
sikap mereka sehingga dalam proses pembelajaran nantinya mereka akan memiliki
karakter yang lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai
berikut:

HARI WAKTU BELAJAR BANYAK JAM


Senin 07.00 – 14.15 7 jam 30 menit
Selasa 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Rabu 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Kamis 07.00 – 14.15 7 jam 15 menit
Jumat 07.00 – 11.00 4 jam 25 menit

Minggu efektif belajar di SMP Negeri 3 Tanjungsari ditetapkan selama 40


minggu efektif atau 247 hari efektif, 5 hari efektif fakultatif ( kegiatan Pondok
Romadhon) dan 6 hari kegiatan tengah semester dalam satu tahun pelajaran. Dengan
rincian, minggu efektif belajar dalam semester ganjil berlangsung selama 18 minggu
efektif atau 125 hari efektif sedangkan pada semester genap berlangsung sama yaitu
selama 18 minggu efektif atau 122 hari efektif.
Jumlah pembelajaran efektif di SMP Negeri 3 Tanjungsari ditetapkan sebanyak
40 jam efektif setiap minggu. Jumlah ini meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh
mata pelajaran, muatan lokal, bimbingan konseling, dan pengembangan diri
sebagaimana terinci dalam struktur kurikulum SMP Negeri 3 Tanjungsari yang telah
dideskripsikan pada bagian struktur dan muatan kurikulum di depan.

C. Libur Sekolah
Waktu libur SMP Negeri 3 Tanjungsari meliputi (1) libur jeda antar semester
(libur semester ganjil), (2) libur akhir tahun pelajaran, (3) libur hari - hari keagamaan,
Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 115
(4) libur umum dan libur hari – hari besar nasional, (5) libur khusus.
1. Libur jeda antarsemester (libur semester ganjil)
Libur jeda antar semester (libur semester ganjil) berlangsung selama 7
(tujuh belas) hari dimulai pada tanggal 23 Desember 2019 sampai dengan 31
Desember 2019. Hari pertama semester genap dimulai pada tanggal 2 Januari
2020

.
2. Libur akhir tahun pelajaran
Libur akhir tahun pelajaran berlangsung selama 7 (tujuh ) hari dimulai
pada tanggal 10 Juni 2019 dan berakhir pada tanggal 17 Juni 2020.
3. Libur hari–hari keagamaan
Libur hari–hari keagamaan meliputi : Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah,
Maulud Nabi Muhammad SAW, Hari Raya Natal, Tahun Baru Imlek, Hari Raya
Nyepi, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Isro’ Miroj, Hari Raya
Waisak. Berlangsungnya libur hari-hari kagamaan sesuai dengan ketetapan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah libur hari–hari keagamaan
dalam satu tahun pelajaran maksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari kalender.

4. Libur umum dan libur hari–hari besar nasional


Libur meliputi hari-hari Minggu, HUT RI, Tahun Baru Masehi, dan Hari
Buruh Internasional (sesuai peraturan pemerintah yang ditetapkan). Jumlah libur
umum dan libur hari–hari besar nasional dalam satu tahun pelajaran maksimal 2
(dua) minggu atau 14 hari kalender.
5. Libur khusus
Libur khusus diperuntukkan bagi peserta didik kelas VII dan VIII karena
sekolah secara keseluruhan dimanfaatkan untuk pelaksanaan Ujian Sekolah
(US/USBN 6 hari) dan Ujian Nasional (4 hari).

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 116


D. Rencana Kegiatan
SMP Negeri 3 Tanjungsari menetapkan hari–hari untuk kegiatan khusus. Hari–
hari ini tidak termasuk hitungan hari efektif pembelajaran. Hari–hari kegiatan khusus
ini terdiri atas:
1. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah: kegiatan ini berlangsung selama 3 hari
dimulai tanggal 15 s.d. 17 Juli 2019.
2. Perayaan HUT RI: kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai tanggal 14-16
Agustus 2019

3. Penilaian Tengah Semester (PTS) : kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari


dimulai tanggal 16 September 2019 s.d. 22 September 2019
4. Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil: kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari
dimulai tanggal 2 s.d. 9 Desember 2019
5. Penialaian Akhir Tahun (PAT) Genap: kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari
dimulai tanggal 10 s.d 16 Juniu 2020
6. Penerimaan Rapor Hasil Belajar: kegiatan ini diadakan sebanyak 2 kali. Satu hari
diadakan untuk penerimaan rapor semester ganjil pada tanggal 20 Desember 2019
dan satu hari untuk penerimaan rapor semester genap pada tanggal 24 Juni 2020.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 117


BAB VI
PENUTUP

Proses penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 3


Tanjungsari Tahun Pelajaran 2019/2020 ini melalui tahapan yang cukup panjang dan
melibatkan seluruh jajaran tenaga pendidik dan kependidkan, komite sekolah, beberapa
peserta didik, serta pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul..

Dimulai dari pemahaman konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


dan Kurikulum 2013 melalui workshop, diskusi- diskusi kelompok, menampung masukan
dan saran dari warga sekolah dan kalangan stakeholder, konsultasi kepada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul . Pada akhirnya membuahkan
hasil yang berwujud desain operasional layanan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan
yang diberi nama KTSP SMP Negeri 3 Tanjungsari Tahun Pelajaran 2019/2020..

Secara garis besar kurikulum ini memuat jangkauan ke depan yang tergambar
dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Titik berat rumusan visi, misi dan tujuan sekolah
tersebut adalah cita-cita warga sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan
yang dipastikan akan berimbas pada peningkatan kualitas kompetensi lulusan.

Potensi unggulan lokal dan wawasan global tecermin pada deskripsi komponen
mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang memuat harapan dapat
membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi untuk menghadapi masa depan yang

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 118


sarat dengan tantangan.

Pada tingkat operasional beban belajar peserta didik diatur dalam struktur program
berdasarkan kalender pendidikan yang di dalamnya juga memuat penentuan hari-hari
effektif dan hari- hari libur.

Di samping itu, agar layanan kepada peserta didik dapat lebih effektif sekaligus
dapat merealisasi keinginan untuk meningkatkan kualitas layanan, kurikulum ini
mengamanatkan kepada sekolah untuk menyelenggarakan program penelusuran bakat dan
minat peserta didik pada setiap awal tahun pelajaran.

Namun demikian, perlu disadari bahwa sebuah kurikulum masih sebatas


perencanaan di atas kertas, meskipun memiliki peran vital sebagai pedoman dan petunjuk
arah bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Yang tidak kalah penting adalah komitmen
dan dedikasi warga sekolah di semua lini untuk menindaklanjuti dalam bentuk kegiatan
nyata secara terarah dan berkelanjutan.

Semua upaya tentu belum dapat menjamin sebuah kepastian karena semuanya
sangat tergantung pada kehendak Yang Maha Menentukan. Oleh karena itu, sangat penting
apabila semua upaya juga disertai permohonan kepada-Nya melalui persembahan doa-doa.
Kurikulum ini bukan bersifat abadi. Evaluasi terhadap keefektifan kurikulum ini akan
dilakukan secara terus-menerus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan SMP Negeri 3
Tanjungsari . Kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan kurikulum ini.
Kurikulum ini dipergunakan sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada kekurangannya dapat
ditinjau ulang.

Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 119


Kurikulum SMP Negeri Tanjungsari,Gk Tahun 2019/2020 120

Anda mungkin juga menyukai