PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tempat, serta tidak mudah menerima hal atau ide baru. adapun
lain kulit mulai mengendur, timbul keriput rambut beruban gigi mulai
8% atau 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia
meningkat tiga kali lipat dari tahun ini. Pada 2010 jumlah lansia
populasi. Tahun 2016 Indonesia memiliki 22,6 juta lansia atau 8,75%
jumlah itu akan naik menjadi 41 juta orang atau 13,82 persen penduduk
5,48 juta jiwadan dari jumlah tersebut 510,100 orang adalah penduduk
lansia. Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang
tahun 2018 didapatkan cakupan lansia sebanyak 86,164 orang. (BPS dan
tahan tubuh dan kekebalan tubuh turut berpengaruh. Menjadi tua ditandai
reaksi emosional pasien yang sering muncul. Hal ini sebagai respon
Semakin tua usia seseorang maka semakin sedikit jumlah jam tidur yang
atas 60 tahun adalah 6 jam per hari. seseorsng lanjut usia akan
membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai tidur dan memiliki
lebih 18% penduduk dunia pernah mengalami gangguan sulit tidur dan
Indonesia sekitar 10%. Artinya kurang lebih 28 juta dari total 238 juta
2018).
tidur. Kualitas tidur pada lansia mengalami perubahan yaitu tidur REM
tubuh lanjut usia agar tetap bugar dan segar, karena senam lanjut usia ini
senam lansia juga dapat merangsang peningkatan aktivitas HPA Axis dan
tekanan darah dan nadi menjadi normal. Pada kondisi ini akan
dilakukan yaitu senam aerobic low impact. Senam aerobik low impact
dapat memberikan efek relaksasi bagi lansia. Senam aerobik low impact
juga dapat merangsang sintesis serotonin dan aktivasi saraf para simpatik
olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih
Lansia yang mempunyai kualitas tidur yang buruk yaitu mengeluh tidak
bisa tidur, sering terbangun 3 sampai 5 kali pada malam hari dan ketika
terbangun tengah malam sulit untuk tidur kembali, dan sering mengantuk
padang 2020.”
B. Rumusan Masalah
aerobic low impact terhadap kualitas tidur pada lansia di wilayah kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pengaruh senam aerobic low impact terhadap kualitas tidur pada lansia
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui rata-rata kualitas tidur pada lansia sebelum dilakukan
2020.
2020.
2020.
D. Manfaat Penelitian
lansia.
4. Manfaat Bagi Lansia
tidurnya.
Januari – Juli 2020. Populasi pada penelitian ini seluruh Lansia yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian Lansia
usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit, dan hilangnya gigi,
ekonomi, dan aspek sosial. Dimana aspek sosial salah satu aspek yang
berkisaran antara 60-65 tahun. Berikut ini pendapat para ahli tentang
yaitu :
25 tahun.
tahun), terbagi :
a) Mudah Jatuh
untuk faktor ekstrinsik seperti lantai licin dan tidak rata, tersandung
b) Mudah lelah
penenang, obat jantung, dan obat yang melelahkan daya kerja otot
(Nugroho,2014).
c) gangguan kardiovaskular
ada beberapa macam gangguan kardiovaskular seperti nyeri
dada, sesak nafas pada kerja fisik, palpitasi,edema kaki, nyeri atau
e) gangguan eliminasi
g) gangguan pendengaran
lambat (Nugroho,2014).
h) gangguan tidur
i) mudah gatal
B. Konsep Tidur
1. Pengertian Tidur
namun pada saat itu juga otak sedang bekerja lebih keras selama
hari. Tujuan seseorang tidur tidak jelas diketahui, namun diyakini tidur
2. Siklus Tidur
3. Manfaat Tidur
4. Kualitas Tidur
seperti kualitas tidur subjektif dan gangguan tidur. Pada lanjut usia
dan berdampak pada kehidupan manusia. Tidur yang baik adalah tidur
REM dan NREM yang pantas (Khasanah, 2012). Kualitas tidur yang
memiliki kualitas tidur baik sangat penting untuk hidup sehat semua
a) Usia
b) Penyakit
faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas tidur lansia. Hal ini
masalah tidur seperti kesulitan tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur
c) Faktor Psikologi
Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyebab dari
terjadinya insomnia.
d) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berada di sekitar
e) Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat memicu munculnya
jam kerja yang tidak teratur juga dapat menjadi faktor penyebab
tetapi, ada banyak orang yang tidak beraturan dalam tidur. Tidur
tidur dan pola tidur orang dewasa maupun lansia. PSQI dikembangkan
buruk.
b) latensi tidur
waktu 30 menit.
c) durasi tidur
8 jam.
d) efisiensi tidur
e) gangguan tidur
obat tidur
7 Penatalaksanaan tidur
a. Farmakologi
Benzodiazepin paling sering digunakan dan tetap merupakan
yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen juga dapat digunakan
hari dan dapat diulang tidak lebih dari tiga kali. Penggunaan jangka
b. Non Farmakologi
1. Terapi relaksasi
2. Higene tidur
memerlukan biaya.
insomnia:
beratnya.
4. Sleep Restriction
hari.
1. Pengertian senam
terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang
peregangan bagi para lanjut usia, namun dengan gerakan yang tidak
agar stamina dan energi para lanjut usia tidak terkuras habis. Waktu
olahraga yang baik untuk bersenam adalah pagi hari karena udara
bising, dan lain-lain. Lokasi yang baik untuk berolah raga adalah di
memulai tidur
b. Senam Yoga
menstabilkan emosi
lansia adalah dengan olahraga senam lansia. Senam lansia ini sangat
membiasakan diri untuk berolahraga ringan setiap hari itu sangat baik
e. Gangguan tidur
(Nugroho,2014)
Faktor yang mempengaruhi :
1. Usia
2. Penyakit
3. Faktor psikologis
penatalaksanaan
4. Lingkungan fisik
1. Farmakologi
5. Gaya hidup
obat-obatan seperti benzodiazepine,
6. Tidur siang berlebihan
estazolam
2. non farmakologi
a. Terapi relaksasi
b. Higene tidur
diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan didapat ukur maka
2012)
senam lansia.
Memberikan Terapi
Bagan 2.2 Kerangka Konsep senam aerobic low impact terhadap kualitas
tidur lansia
F. Defenisi Operasional
Ha : Ada pengaruh senam aerobic low impact terhadap kualitas tidur pada
A. Jenis Penelitian
kali yaitu pengukuran yang dilakukan sebelum senam lansia (pretest) dan
2010).
O1 X O2
Keterangan :
1. Populasi
Tahun 2020.
2. Sampel
n = (Z-1/2α)2 x p(1-p)N
d2(N-1)+(Z-1/2α)2x p(1-p)
Keterangan :
n : besar sampel
p : proporsi kasus,(0,5)
N : populasi
n = (1,96)2 x 0,5(1-0,5)200
(0,5 2(200-1)+(1,96)2x 0,5(1-0,5)
n = 3,84.0,25.200
0,025.200)+(3,84).0,25
n= 192
5,96
= 32 orang
1998)
mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati atau alat
komponen, yakni: kualitas tidur secara subjektif, latensi tidur, durasi tidur,
efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi pada
siang hari
dimana responden diminta untuk untuk memberi tanda ceklis pada kolom
yang tersedia. untuk pengetahuan jika sangat baik diberi nilai 0, 1 cukup
1. Data Primer
lansia yang isinya tentang kualitas tidur secara subjektif, latensi tidur,
durasi tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan
berikut :
responden.
lengkap.
disajikan dalam bentuk tabel rerata, data yang sudah di olah kemudian
di analisa.
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
(Notoatmodjo, 2014).
2. Analisis Bivariat
95% (α = 0,05). data yang didapat diolah dengan uji normalitas untuk
0,05). jika p = < 0,05 berarti ada pengaruh senam aerobic low impact