Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKHIR PRAKTEK

POMPA DAN KOMPRESOR

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM


POMPA DAN KOMPRESOR

Disusun oleh

NAMA : ADHIE IRAWAN


NIM : 2015 54 024
MATA KULIAH : PRAKTEK POMPA DAN KOMPRESOR
KELAS : MES 2204A2
JADWAL PRAKTEK : SELASA 12.30-14.59 WIB
ASISTEN LAB. : KHAYAN KURNIAWAN
LABORAN : HARYANTO,ST.
DOSEN : BACHTIAR SATYA NUGRAHA,ST.MT.

LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS
JUNI 2017

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Praktikum : POMPA DAN KOMPRESOR

Disusun oleh
Nama : ADHIE IRAWAN
NIM : 2015 540 24
Mata Kuliah : Praktek Pompa dan Kompresor
Kelas : MES 220 4 A2
Jadwal Praktek : Selasa 12.30-14.59 WIB
Asisten Lab. : Khoirul Ayan
Laboran : HARYANTO,ST.
Dosen : Bachtiar Satya Nugraha,ST.MT.

Telah diperiksa : ....................................................

Laboran Asistan Lab.

Haryanto ST Khayan kurniawan

Menyetujui
Dosen Pengampu Mata Kuliah

Bachtiar Satya Nugraha,ST, MT.

2
DAFTAR ISI

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar Reynold Eksperimen......................................................................................................
2.1
Gambar Jenis Aliran....................................................................................................................
2.2
Gambar Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung...................................................................
2.3
Gambar Kapilaritas.....................................................................................................................
2.4
Gambar contoh gaya adhesi dan kohesi..................................................................................... 2.
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap terbuka................
2.5
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap terbuka............... 2.6
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap terbuka........... 2.7
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap terbuka........... 2.8
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap tertutup...........
2.9
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap tertutup...........
2.10
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap tertutup..............
2.11
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap tertutup............. 2.12
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap terbuka dengan
menambah design U pada saluran input....................................................................................
2.13
Gambar instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap terbuka dengan
menambah design U pada saluran output..................................................................................
2.14

4
DAFTAR TABEL
Tabel Koefisien tahanan pipa pada berbagai macam Fitting....................................................
3.1

5
BAB l
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Air adalah merupakan kebutuhan unsur yang penting bagi kelangsungan hidup umat
manusia, sehingga air menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan sehari-hari.untuk mendapatkan air tidak jarang orang harus berjalan jauh sekali
yang tentunya memakan waktu dan energi yang banyak.Dengan ketergantungan tersebut
timbullah pemikiran-pemikiran untuk mengusahakan memperoleh air dengan mudah namun pada
zaman dahulu mengalami kesukaran karena belum mengetahui caranya.Meskipun demikian
pemikiran-pemikiran pun semakin meningkat sehingga mereka memperoleh air tidak hanya dari
sungai namun juga memperoleh dengan jalan membuat sumur.Dan pembuatan sumur ini mereka
menemu kan kesulitan-kesulitan baru yaitu:bagaimana cara memindahkan air dari dalam sumur
kepermuka an.Maka untuk mengatasi masalah tersebut mereka mulai memikirkan alat pemindah
air yaitu: pompa sederhana yang digerakkan dengan tenaga manusia.
Pemindahan air dengan peralatan sederhana ini lama kelamaan membosankan,sehingga ber
samaan dengan penemuan ketel uap,maka direncanakan pompa-pompa zat cair untuk memenuhi
kebutuhannya.hal ini terus berkembang dengan penyempurnaan-penyempurnaan pompa.Dengan
listrik dan motor listrik.Dewasa ini pemakaian pompa zat cair sudah tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari.karena melihat dari kegunaan air tersebut disamping sebagai air minum
juga untuk mendukung berbagai bidang seperti dibidang pertanian,industri dan perikanan
1.2RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana cara Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap dengan
berbagai macam persoalan diantaranya pompa posisi dibawah fluida isap dalam kondisi fluida
isap tertutup maupun terbuka,posisi pompa diatas permukaan fluida isap dan kondisi fluida yang
diisap dalam kondisi terbuka,dan juga kombinasi design instalasi pipa U pada saluran input
dengan posisi pompa berada dibawah permukaan fluida isap dan juga posisi pompa berada diatas
fluida isap dan kondisi fluida dalam kondisi terbuka dan tertutup dan pengaruhnya terhadap debit
dan laju aliran fluida isap
2.Bagaimana cara menghitung/menentukan Debit air (Q) dalam kondisi apapun.?
3.Bagaimana cara menghitung/menentukan H total dalam kondisi apapun.?
4.Bagaimana cara menghitung/menentukan Suction static head dalam kondisi apapun.?
5.Bagaimana cara menghitung/menentukan Total static head dalam kondisi apapun.?
6.Bagaimana cara menghitung/menentukan Suction head dalam kondisi apapun.?
7.Bagaimana cara menghitung/menentukan Discharge head dalam kondisi apapun.?
8.Bagaimana cara menghitung/menentukan Discharge static head dalam kondisi apapun.?
9.Bagaimana cara menghitung/menentukan daya hidrolis pada pompa dalam kondisi apapun.?
10.Bagaimana cara menghitung/menentukan laju aliran fluida pada pompa dalam kondisi
apapun.?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan laporan praktik ini yaitu:untuk mengetahui,mengitung serta
menganalisa pengaruh instalasi pompa dalam bentuk apapun,H total,suction static head,total
static head,suction head,disharge head,discharge static,Daya hidrolis pompa,penempatan pompa
6
terhadap fluida yang dihisap serta kondisi fluida yang di hisap dalam kondisi terbuka atau
tertutup,diameter pipa yang digunakan,dan panjang pipa yang ada pada instalasi perpipaan yang
dipakai atau digunakan kondisi penampang pipa yang digunakan,jumlah sambungan belok atau
keni yang dipakai pada instalasi perpipaan sehingga bisa mempengaruhi terhadap Debit air yang
dihisap oleh pompa air

BAB ll
DASAR TEORI

Pompa adalah mesin atau suatu peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikan cairan
dari dataran rendah kedataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan
rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem
jaringan perpipaan.Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk
atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa.
Pada prinsipnya pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida.
Eergi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi
tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan hidrolik
yang besar.hal ini dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat.dalam operasi mesin.mesin
per alatan berat membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan hisap yang
rendah.akibat te kanan yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman
tertentu,sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk
naik sampai pada ke tinggian yang diinginkan.
Jenis-jenis pompa(klasifikasi pompa),pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori
yaitu:pompa perpindahan positif(positive displacement positive) dan pompa dinamik(dynamic
pump).pompa perpindahan positif yaitu pada pompa perpindahan positif energi ditambahkan ke
fluida kerja secara periodik oleh suatu gaya yang dikenakan pada satu atau lebih batas
(boundary) sistem yang dapat bergerak.pompa perpindahan positif terbagi menjadi 3
yaitu:1.pompa torak (reciprocating pump).2.pompa torak (rotary punp).3.pompa diafragma
(diapragm pump).
Pompa torak,pompa torak yaitu:sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa
dirubah menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang ber
gerak bolak balik didalam sebuah silinder.fluida masuk melalui katup isap dan keluar melalui
katup buang dengan tekanan yang tinggi.pompa ini mengeluarkan cairan dalam jumlah yang ter
batasdengan debit yang dihasilkan tergantung pada putaran dan panjang langkah torak.volume
cairan yang dipindahkan selama satu langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian
luas piston dengan panjang langkah.
Pompa putar adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak kecairan yang meng
gunakan elemen yang bergerak berputar didalam rumah (casting).Fluida ditarik dari reservoir
melalui sisi isap dan didorong melalui rumah pompa yang tertutup menuju sisi buang pada
tekanan yang tinggi.Berapa tekanan fluida yang akan keluar pompa tergantung pada tekanan atau
tahanan aliran sistem.sedangkan debit yang dihasilkan tergantung pada kecepatan putar dari
elemen yang berputar.Elemen yang berputar ini sering disebut dengan Rotor.
Pompa diapragma,pompa diapragma yaitu:pompa yang mentransfer energi dari
penggerak kecairan melalui barang penggerak yang bergerak bolak balik untuk menggerakkan
diapragma sehingga timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap dan katup
tekan.Ke untungan pompa diapragma ini adalah hanya pada diapragma saja yang bersentuhan

7
dengan fluida yang ditransfer sehingga mengurangi kontaminasi dengan bagian lain terutama
bagian penggerak.
Pompa dinamik,pompa dinamik terdiri dari suatu impeller atau lebih yang dilengkapi
dengan sudu-sudu yang dipasangkan pada poros-poros yang berputar dan menerima energi dari
motor penggerak pompa serta diselubungi dengan sebuah rumah (casing).Fluida berenergi me
masuki impeller secara aksial,kemudian fluida meninggalkan impeller pada kecepatan yang
relatif tinggi dan dikumpulkan didalam volute atau suatuseri lalulan diffuser,setelah fluida
dikumpulkan didalam volute atau diffuser terjadi perubahan head kecepatan menjadi head
tekanan yang diikuti dengan penuruan kecepatan.sesudah proses konversi ini selesai kemudian
fluida keluar dari pompa melalui katup discharge.pompa dinamik dapat dibagi dalam beberapa
jenis antara lain:1.pompa sentrifugal (centrifugal pump) dan berdasarkan arah aliran didalam
impeller pompa sentrifugal dibagi menjadi:aliran radial (radial flow),aliran aksial (axial
flow),aliran campur (mixed flow). 2.Pompa Efek Khusus (Spesial Effect Pump) antara
lain:Pompa jet(jet pump).pompa gas lift (Gas lift pump).Hidrolik pump.
Pompa sentrifugal,pompa sentrifugal yaitu: pompa yang digerakkan oleh motor,daya dari
motor diberikan pada poros pompa untuk memutar impeller yang dipasangkan pada poros
tersebut, Akibat dari putaran impeller yang menimbulkan gaya sentrifugal,maka zat cair akan
mengalir dari tengah impeller keluar lewat saluran diantara sudu-sudu dan meninggalkan dengan
kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeller dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran pe
nampangnya semakin membesar yang disebut volute,sehingga akan terjadi perubahan dari head
kecepatan menjadi head tekanan.Jadi zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya
bertambah besar,sedangkan proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh
impeller,ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum,sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens
masuk disebut sebagai head total pompa,Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa sentrifugal
berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida.energi inilah yang
mengakibatkan pertambahan head kecepatan,head tekanan dan head potensial secara
kontinu.sekarang ini pemakai an pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan telah
berkembang sedemikian maju sehingga banyak menggantikan pemakaian pompa-pompa lain.
Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa lain:1.pada head dan kapasitas
yang sama dengan pemakaian pompa sentrifugal umumnya paling murah.2.operasional paling
mudah.3.aliran seragam dan sangat halus.4.kehandalan dalam operasi.5,biaya pemelihara yang
rendah.
Pompa sentrifugal dapat digolongkan dalam berbagai macam antara lain:1.menurut kapa
sitasnya (a.kapasitas rendah(<20>3 jam,kapasitas sedang 20-60 m3/jam.kapasitas tinggi >60 m3/
jam).2.menurut tekanan yang dihasilkan (a.tekanan rendah<5>2.b.tekanan menengah 5-50
kg/cm2 tekanan tinggi .50kg/cm2).menerut kecepatan spesifik (a.kecepatan rendah.b.kecepatan
menengah c.kecepatan tinggi d.pompa aliran campur e.pompa aliran aksial.).4.menurut jumlah
impeller dengan tingkatannya:(a.pompa dengan impeller tunggal.b.pompa dengan impeller
banyak).5. menurut sisi masuk impeller (a.pompa isapan tunggal atau singel suction b.pompa
isapan ganda atau doubel suction).6.menurut perencanaan rumah pompa (a.rumah tunggal
b.rumah bersekat sekat digunakan pada pompa multi tingkat).7.menurut letak poros (a.pompa
poros horizontal b.pompa poros vertikal.) 8.menurut sistem penggerak (a.dikopel langsung pada
unit penggerak b. Melewati beberapa jenis macam transmisi (belt,roda gigi,dll).
Pompa efek khusus.
Pompa jet,pompa jet merupakan suatu kombinasi pompa sentrifugal volut dan susunan venturi-
nossel.Pompa jet biasanya digunakan untuk mengangkut atau menarik air dari sumur yang dalam
ke suatu tempat yang lebih tinggi.pada pompa jet,air pada tekanan tinggi dipompakan melewati
sebuah nossel dimana air akan dipercepat didalam nosel air akan masuk kedalam venturi, dimana
air yang trelah dipercepat akan menyebabkan tekanan menjadi turun,sehingga pompa jet dapat
mengisap air.
Pompa gas lift,prinsip dari pompa gas lift adalah memanfaatkan udara atau gas yang
tertekan untuk mengangkat air.campuran udara dan air akan naik didalam pipa yang dikelilingi

8
oleh air.pada dasarnya pompa gas lift terdiri dari pipa vertikal yang sebagaian terendam dalam
air dan tabung supplai udara yang menyediakan udara yang tertekan diberikan ke pipa vertikal.
campuran udara dan air bisa naik sampai keatas permukaan air karena massa jenis dari
campuran udara dan air tersebut lebih rendah dari massa jenis air itu sendiri.
Pompa hidrolik ram,pompa hidrolik ram merupakan suatu alat untuk menaikkkan
sebagian dari sejumlah besar air yang ada pada suatu tempat dengan ketinggian tertentu sampai
ketempat yang lebih tinggi,pompa hidrolik ram terpakai ketika beberapa sumber air alami seperti
mata air atau sungai berada pada ketinggian tertentu,misal pada daerah berbukit.
2.FENOMENA KAVITASI :PROSES DAN EFEK YANG DI TIMBULKAN
Kavitasi dikenal sebagai masalah terbesar dalam operasi pompa sentrifugal.oleh karena itu
penting untuk diperhatikan proses terjadinya kavitasi,gejala-gejala yang muncul,dan bagian-
bagian pompa yang rentan terhadap kerusakan akibat kavitasi ini.
Kavitasi terjadi bila tekanan fluida pada saat memasuki pompa turun hingga dibawah te kanan
uap jenuhnya (pada temperatur lingkungan),gelembung-gelembung uap kecil akan mulai
terbentuk.Gelembung-gelembung uap ini akan terbawaoleh aliran fluida dan masuk pada daerah
yang bertekanan lebih tinggi,sehingga gelembung akan pecah dan menimbulkan suara berisik
dan getaran.selain itu performansi pompa akan turun secara tiba-tiba sehingga pompa tidak dapat
ber operasi dengan baik.jika pompa dijalankan dalam keadaan kavitasi secara terus menerus
dalam jangka waktu yang lama,maka permukaan dinding saluran disekitar aliran akan termakan
sehingga menjadi berlubang-lubang.peristiwa ini yang dinamakan erosi kavitasi,sebagai akibat
tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah pada dinding secara terus menerus.
Bagian yang sering terkena kavitasi adalah sudu-sudu impeller dan difuser dan juga bagian
dalam dinding rumah pompa.pada pompa diagonal dan pompa aksial (propeller pumps).kavitasi
terjadi pada sudu impeller dekat sisi masuk,pada bagian dalam dari dinding rumah pompa,dan
pada sisi masuk sudu difuser.Penurunan tekanan pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal
antara lain:1.Kenaikan gaya angkat sisi statis (static lift) dari pompa sentrifugal.2.Penurunan te
kanan atmosfer seiring dengan bertambahnya ketinggian/elevasi.3.Penurunan tekanan absolut
sistem ,seperti dijumpai pada pemompaan fluida dari tabung vakum.4.kenaikan temperatur fluida
yang dipompa.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa terjadinya kavitasi akan mengakibatkan beberapa
kerugian sebagai berikut:1.Penurunan head dan kapasitas pemompaan.2.penurunan efisiensi
pompa.3.pecahnya gelembung-gelembung uap saat melalui daerah yang bertekanan lebih tinggi
akan menyebabkan suara berisik,getaran dan kerusakan pada beberapa komponen terutama
impeller dan disfuser.
3.HEAD TOTAL POMPA DAN PARAMETER PENCEGAHAN KAVITASI
Dalam perancangan pompa sentrifugal selain kapasitas pemompaan jenis fluida yang dipompa
dan kecepatan spesifik pompa,data lain yang diperlukan adalah besarnya tinggi tekan (head) total
pompa.untuk instalasi yang sudah direncanakan,head total pompa (H) dapat dihitung berdasarkan
persamaan:
H=Head Statis + Head Dinamis
= (ha+Δhs) + (hs+ )

Dimana :
ha = perbedaan tinggi antara muka air sisi keluar dan sisi isap (m) tanda (+) dipakai muka sisi
keluar lebih tinggi dari pada sisi isap.
Δhp =perbedaan head tekanan yang bekerja pada kedua permukaan air (m)
Δhp=P2-P1
γ
h1 = berbagai head kerugian (losses) pada pipa,katup,belokan,sambungan,dll (m)
1
h = h1 suction + h1 discharge
2
2
v d/2g =head kecepatan keluar (m)
besarnya head kerugian pada sisi isap dan sisi tekan ini dapat ditentukan melalui persamaan:
h1 = (f x L.v2/2 g.d) +Σ k . v s/2 g
9
dimana: f = koefisien gesekan pipa saluran
L= panjang pipa
V= kecepatan aliran fluida didalam pipa
d= diameter pipa
K= koefisien tahanan fitting (katup,belokan,dsb)
V2/2g = head kecepatan masuk/keluar
g = percepatan gravitasi.

1.Pompa menghisap cairan dari tempat terbuka,posisi pompa diatas permukaan cairan yang di
isap;
2.Pompa menghisap cairan dari tangki terbuka,posisi pompa dibawah permukaan cairan yang
dihisap.
3.Pompa menghisap cairan dari tangki tertutup,letak pompa dibawah cairan yang dihisap:
faktor f (koefisen gesekan pipa) besarnya sangat tergantung dari jenis/pola aliran fluida
pada saluran yang sangat bergantung (aliran laminer atau turbulen).kedua macam aliran ini
dapat diketahui dengan menggunakan parameter Reynold Number (Re).

Reynold number Re=v.d/v dimana v = viskositas kinematik aliran jika Re<4000,maka


aliran fluida yang terjadi laminer,dan f: Re/64 sedangkan jika Re > 4000 maka aliran fluida
adalah turbulen dan f :0.020 +0.0005/D (formula Daicy).

Besarnya koefisien tahanan fitting (K) berbeda untuk setiap jenis fitting dan katup yang
berlainan dalam satu instalasi .standart fitting yang banyak digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.Harga koefisien tahanan pipa pada berbagai macam fitting.
Fitting and Valve Koefisien Tahanan (K)
Globe valve,fully open 10,0
Angle valve,fully open 5,00
Swing check valve,fully open 2,50
Gate valve,fully open 0,19
Gate valve,three-fourths open 1,15
Gate valve,one half open 5,60
Gate valve,one-fourth open 24,0
10
Close return bend 2,20
Standrat tee 1,80
o
Standart 90 elbow 0,90
Medium sweep 90o elbow 0,75
o
Long sweep 90 elbow 0,60
45o elbow 0,42
Antisipasi terhadap kavitasi memperhatikan beberapa parameter sebagai berikut.
3.1 NET POSITIVE SUCTION HEAD AVAILABLE (NPSHa)
Head isap positif netto yang tersedia atau (NPSH a) merupakan head yang dimiliki fluida pada
sisi isap pompa (ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa) dikurangi dengan
tekanan uap jenuh fluida ditempat tersebut.Perhitungan NPSH avalible dilakukan berdasarkan
instalasi dan posisi/letak pompa,beberapa diantaranya seperti berikut ini:
Gambar 4.Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah tangki hisap tertutup
4.pompa menghisap cairan dari tangki tertutup,pompa terletak diatas permukaan yang dihisap:
Gambar 5.instalasi pompa dengan posisi pompa diatas tangki isap tertutup
Besarnya NPSH yang tersedia untuk empat sistem diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPSHa : (pa-py / y) ± h1-h2

Dimana Pa : tekanan atmosfer


Py: tekanan uap jenuh
ha : head isap statis (+) untuk kondisi pompa dibawah permukaan cairan yang dihisap (-)
untuk kondisi pompa diatas permukaan cairan ang dihisap.
hi.a : head kerugian isap
g : berat jenis fluida
3.2 NET POSITIVE SUCTION HEAD REQUIRED (NPSHr)
Head isap positif netto yang diperlukan atau NPSH required (NPSH r) adalah head minimal yang
diperlukan untuk mencegah kavitasi pada laju aliran fluida yang diberikan besarnya harga NPSH r
biasanya ditentukan dari pabrik pembuat pompa melalui beberapa pengujian.untuk keperlu an
perancangan,Besarnya NPSHr dihitung dengan persamaan:

NPSHr :σxH
Dimana:
Q : kapasitas pompa (m3/s)
H : head per tingkat(m)
n : putaran pompa (rpm)
agar pompa dapat beroperasi dengan aman dan terhindar dari peristiwa kavitasi,maka se bagai
syarat utama adalah harga NPSH yang tersedia (NPSHa) harus lebih besar dari pada NPSH yang
diperlukan (NPSHr).
4.BEBERAPA METODE PENCEGAHAN KAVITASI
Fluida yang dipompa akan menguap ketika tekanan menjadi sangat rendah atau temperatur nya
terlalu tinggi,sehingga akan memacu terjadinya kavitasi,untuk mencegah penguapan fluida ini
,beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain: menaikkan besarnya head statis pompa dengan
cara menambah ketinggian level fluida dalam tangki.menaikkan posisi tangki.meletakkan pompa
dalam sebuah sumuran penampung.mengurangi kerugian head pada pipa.memasang pompa pe
nguat ( booster pump).memberi tekanan pada tangki penyalur
Kerugian head pada pipa dapat terjadi karena beberapa alasan diantaranya sebagai berikut:
1.kesalahan dalam perencanaan sistem,terlalu banyak fitting dan atau diameter pipa terlalu kecil.
2.kebocoran dalam saluran pipa.
3.timbul kerak dan atau terjadi korosi pada bagian dalam pipa.
Menurunkan temperatur fluida yang dipompa dengan cara sebagai berikut:1.menginjeksi fluida
pendingin pada sisi isap (telah banyak dilakukan).2.mengisolasi pipa-pipa dari sinar matahari.
Menurunkan besarnya NPSH yang diperlukan (NPSH r) dengan cara sebagai berikut:1.
menggunakan pompa isap ganda (doubel suction pump).hal ini dapat menurunkan NPSHr hingga
27 %.2.menggunakan pompa dengan kecepatan yang lebih rendah.3,jika dimungkinkan dapat
11
digunakan inducer,hal ini dapat mengurangi NPSHrhingga 50%.4.menggunakan pompa yang
lebih kecil.
5.GAYA ADHESI DAN GAYA KOHESI
5.1Gaya Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang sejenis. Kohesi
dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat. Dengan demikian, kamu pasti tahu
bahwa gaya kohesi zat padat lebih besar dibandingkan dengan zat cair dan gas.Gaya kohesi
mengakibatkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat.Contoh peristiwa kohesi
adalah:Tidak bercampurnya air dengan minyak,tidak melekatnya air raksa pada dinding pipa
kapiler,dan air pada daun talas.
Gaya Adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang tidak sejenis.Gaya
adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan.Contohnya:
Bercampurnya air dengan teh/kopi,melekatnya air pada dinding pipa kapiler,melekatnya tinta
pada kertas,dll.
5.2.Ada 3 kondisi yg mungkin terjadi jika kita mencampurkan 2 macam zat.
1. Jika gaya kohesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya
adhesinya, kedua zat tidak akan bercampur. Contohnya, minyak kelapa dicampur dengan air.
2. Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya
kohesinya,kedua zat akan bercampur merata. Contohnya, air dicampur dengan alkohol.
3. Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya
kohesinya,kedua zat akan saling menempel. Contohnya, air yang menempel pada kaca.
5.3Akibat adanya kohesi dan adhesi, terjadi beberapa peristiwa menarik dalam fisika.
Berikut ini beberapa di antaranya :
5.3.1. Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung:Meniskus adalah peristiwa mencekung
atau mencembungnya permukaan zat cair.Berdasarkan bentuk permukaan zat cair,meniskus
dibedakan menjadi dua,yaitu meniskus cembung dan meniskus cekung.Meniskus cembung
terjadi jika kohesi lebih besar daripada adhesi (kohesi > adhesi).Sedangkan meniskus cekung
terjadi jika adhesi lebih besar daripada kohesi (adhesi > kohesi).

5.3.2. Kapilaritas:Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa
kapiler (pipa yang diameternya sangat kecil).Contoh peristiwa kapilaritas antara lain naiknya
minyak tanah pada sumbu kompor,naiknya air dari akar ke daun pada tumbuhan melalui
pembuluh xylem,Basahnya dinding dalam rumah ketika dinding luar basah terkena
air,dll.Permukaan zat cair (contohnya air dan raksa) pada bejana berhubungan yang memiliki
pipa kapiler dapat dilihat pada gambar di bawah ini,

12
Sedangkan pada bejana berhubungan yang tidak memiliki pipa kapiler bila diisi dengan zat
cair sejenis dan dalam keadaan diam,maka tinggi permukaan zat cair pada setiap bejana adalah
sama.Keadaan itu disebut dengan“asas bejana berhubungan”.
5.3.3. Tegangan Permukaan:Tegangan permukaan merupakan kecenderungan zat cair
untuk menegang sehingga pada permukaan zat cair seolah olah terdapat selaput atau lapisan yang
tegang, sehingga dapat menahan benda.Hal ini terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara
partikel zat cair (kohesi).Beberapa contoh peristiwa tegangan permukaan diantaranya yaitu
serangga air dapat berjalan di atas permukaan air,tetesan air pada permukaan daun talas
berbentuk seperti bola,tetesan embun yang menempel di atas rumput berbentuk seperti bola,silet
dapat mengambang dipermukaan air

TEKANAN
Tekanan adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang hidrolika atau keairan yang meng
gambarkan gaya yang dikeluarkan oleh air pada luasan bidang tertentu dari suatu obyek yang
tenggelam dalam air,tekanan umumnya dinyatakan dalam satuan kilonewton (kN/m2).Sebagai
alternatif lain sering pula digunakan satuan “bar” dimana 1 bar setara dengan 100
kN/m2.Tekanan dinyatakan dengan persamaan berikut
Sebagai contoh, suatu pompa irigasi bekerja dengan tekanan sebesar 300 kN/m 2,hal ini
berarti bahwa setiap luasan 1 m2 pada pipa dan pompa mempunyai gaya seragam sebesar 300 kN
yang bekerja padanya.Selain satuan bar dan N/m2,beberapa satuan yang sering dipakai dalam
bidang pompa adalah kilogram gaya per sentimeter persegi (kgf/cm 2) atau pounds-force per inci
persegi atau psi (lbf/in2).Konversi dari satuan-satuan tersebut adalah:
1bar=14,7lbf/in2 =1 kgf/cm2 = 100 kN/m2.
Tekanan air dalam pipa dapat diukur dengan Bourdon Gage (Gambar 9.2).Di dalam alat ini
terdapat suatu tabung berbentuk lengkung yang akan meregang apabila diberi tekanan.Tabung
ini  disambungkan dengan penunjuk berskala sehingga besarnya tekanan dapat dibaca.Jika
pengukur Bourdon digantikan dengan selang vertikal,maka air dalam slang akan naik sampai
ketinggian tertentu sesuai dengan besarnya tekanan.Jika tekanannya 1 bar maka air akan naik
setinggi sekitar 10 meter.
Head tekanan (m) = 0,1 x tekanan (kN/m2) = 10 x tekanan (bar).
Tekanan atmosfir.
Tekanan atmosfer adalah tekanan udara pada titik manapun di atmosfer bumi. Tekanan udara
pada setiap lapisan mempersentasikan total massa dari udara diatas level tersebut. Tekanan udara
berkurang sesuai ketinggian. Meskipun udara kelihatannya ringan, jika mempunyai kolom udara
yang besar pada permukaan bumi akan menghasilkan tekanan sekitar 100 kN/m2 atau ekivalen
dengan 1 bar atau 10 m kolom air.
Tekanan atmosfir = 100 kN/m2 = 1 bar = 10 m kolom air.
Debit
Kecepatan atau velocity adalah laju air mengalir per satuan waktu dalam pipa atau saluran yang
dinyatakan dengan satuan m/detik. Debit adalah volume air mengalir dalam pipa atau saluran per
satuan waktu yang dinyatakan dengan.
m3/detik.
Sebagai contoh pada Gambar 9.1 dimana air mengalir dalam pipa berdiameter 100 mm pada
kecepatan 1,5 m/detik. Maka dalam 1 detik sejumlah air akan mengalir dalam pipa dengan
volume sama dengan yang diarsir pada Gambar 9.1. Volume ini besarnya sama dengan
kecepatan dikalikan dengan luas penampang aliran yakni 1.5 x 0.008 = 0.012 m3/detik.
Debit aliran (m3/detik) = luas penampang aliran (m2) x Kecepatan (m/detik)
13
Kapasitas pompa
Kapasitas adalah volume air yang keluar dari pompa per satuan waktu.Biasa disebut juga debit
aliran,umumnya dinyatakan dalam satuan liter/detik atau liter/menit.
Tinggi Isap Statik (Static Suction Lift):
Tinggi isap static adalah jarak vertikal dari poros pompa ke muka air sumber lihat Gambar.

Sistem pemompaan dimana sumber air di bawah pusat pompa keluar secara gravitasi
Total Tinggi Isap (Total Suction Lift).
Jumlah dari tinggi isap statik dengan semua kehilangan energi pada pipa isap (pipa, saringan dan
klep kaki) ditambah dengan velocity head pada pipa isap.
Tinggi Tekan Statik (Static Discharge Head).
Tinggi tekan static adalah jarak vertikal dari poros pompa ke elevasi muka air yang keluar dari
pompa.
Total Head tekan (Total Discharge Head).
Total head tekan adalah jumlah tinggi tekan statik dengan semua kehilangan energi pada pipa
tekan berupa pipa dan smabungan ditambah velocity head dan pressure head.

Total Head.
Total head tekanan atau energi yang harus diberikan pompa pada air yang besarnya merupakan
penjumlahan dari total head tekan dengan total suction lift.
Total Head Statik.
Total head statik adalah jarak vertikal dari muka air pada pipa isap ke muka air keluar.
Head Gesekan (Friction Head).
Friction head adalah head ekuivalen dinyatakan dalam meter kolom air untuk menanggulangi
gesekan aliran dalam pipa.
Head Tekanan (Pressure Head).
Pressure head adalah tekanan dinyatakan dalam meter kolom air dalam ruang tertutup dimana
pompa mengisap atau menekan air (Hp = p/g).
Head Kecepatan (Velocity Head).
Head kecepatan (Velocity head) adalah tekanan air yang dinyatakan dalam meter kolom air yang
diperlukan untuk menghasilkan kecepatan aliran. (Hv= v2/2g).
Maksimum tinggi isap pompa (maximum practical suction lift). Untuk opersional pompa
sentrifugal tanpa cavitasi, tinggi isap ditambah dengan semua kehilangan lainnya harus lebih
kecil dari tekanan atmosfir teoritis.
Maksimum tinggi isap dihitung dengan persamaan:
Hs = Ha - Hf - es - NPSH - Fs
dimana:
Hs = adalah maksimum tinggi isap, atau jarak dari pusat pompa ke muka air (meter).
Ha = tekanan atmosfir pada permukaan air (meter atau 10,33 m pada permukaan laut);
Hf = kehilangan karena gesekan pada saringan, pipa, sambungan dan klep pada pipa isap (m);
es = tekanan uap air jenuh (m);
NPSH = net positive suction head pompa termasuk kehilangan di sudu-sudu dan velocity head
(m);
Fs = Faktor pengaman (biasanya diambil sekitar 0,6 m)
Catatan
Koreksi Ha untuk ketinggian tempat adalah sekitar 0,36 m per 300 m tinggi tempat.Kehilangan
gesekan dan tinggi angkat harus dijaga serendah mungkin.Untuk alasan tersebut umumnya
diameter pipa isap lebih besar dari pipa tekan, dan pompa ditempatkan sedekat mungkin dengan
muka air sumber air.
Hubungan antara ketinggian tempat dengan tekanan atmosfir dinyatakan dengan persamaan:

14
dimana
Pa: tekanan atmosfir (m H2O);
h: ketinggian tempat di atas muka laut (m)

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

PRAKTEK 1
Instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap
2.Menentukan Debit air (Q).
3.Menentukan H total
4.Menentukan Suction static head
5.Menentukan Total static head
6.Menentukan Suction head
7.Menentukan Discharge head
8.Menentukan Discharge static head

Bahan dan Alat:


1.Pipa Pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah

Langkah kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini.

2.Menghitung parameter dari pompa


a.Menentukan Debit air (Q)
b.Menghitung Suction static head
c.Menghitung Total static head
d.Menghitung Suction head
e.Menghitung Discharge head
f.Menghitung Discharge static head.

Hasil kerja:
a.Menentukan Debit air (Q).
Rumus debit:v (liter)
16
T (detik)
Percobaan pertama :Q; 26 = 0.43 liter/detik
60
Percobaan kedua : Q; 25 = 0.42 liter/detik
60
Rata-rata Q= 0.43+0,42: 0,425 liter/detik
2
b.Suction static head:
61 cm:0,61 M
c.Total static head
113 cm:1,13 M
d.Suction head
80 cm:0,80 m
e.Discharge head
74 cm:0,74 m
f.Discharge static head
90 cm :0,90m

Analisa hasil praktek


1.

PRAKTEK 2

Instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap.
2.Menentukan H total.
3.Menentukan Daya hidrolis.
4.Menentukan Laju aliran fluida
5.Menentukan Suction static head
6.Menentukan Total Static head
7.Menentukan Suction head
8.Menentukan Discharge head
9.Menghitung Discharge static head

Bahan dan Alat


1.Pipa pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan Belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1buah

Langkah kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini:

17
2.Menghitung parameter dari pompa
a.Menentukan H total
b.Menetukan Daya hidrolis
c.Menentukan Laju aliran fluida
d.Menentukan Suction static head
e.Menentukan Total static head
f.Menentukan Sution head
g.Menentukan Discharge head
h.Menghitung Discharge static head.
Hasil kerja:
1.Menentukan H total :
H total ; suction static head + total static head =60+115 =175 cm
2.menentukan Daya hidrolis
Daya hidrolis
Pl:p.g.h,q
: 1000 kg/m.9,81.1,75.0,43
: 7.382.025 watt : 9,89 Hp/Pk
3.menentukan laju aliran fluida
:V:Q
A
A:π X d2 d:20,75 mm :0,02075 m
4
:3,14X(0,02075)2 v:0,43 : 1272,2 m/s
4 0,0003779916
= 0,785 X 0,0004305625
= 0,0003379916

4.menentukan suction static head : 60 cm :0,60 m


5.menentukan total static head : 139 cm – 24 cm : 115 cm
6.menentukan suction head : 83 cm :0,83cm
7.menentukan discharge head : 76 cm :0,76 m
8.menentukan discharge static head :85 cm :0,85 m

Analisa hasil praktek:


1.

18
PRAKTEK 3
Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi dibawah permukaan fluida isap
2.Menentukan Debit air (Q)
3.Menentukan Suction static head
4.Menentukan Total static head
5.Menentukan Suction head
6.Menentukan Discharge head
7.Menentukan Dicharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah

Langkah Kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini.

2.Menghitung parameter dari pompa


a.Menentukan Debit air (Q)
b.Menghitung Suction static head
c.Menghitung Total static head
d.Menghitung Suction head
e.Menghitung Discharge head
f.menghitung Disharge static head
Hasil Kerja:
1.menentukan debit air (Q)
Rumus debit : v (liter)
T (detik)
Percobaan pertama ; 25,5= 0,425 liter/detik
60
Percobaan kedua : 27,9 = 0,465 liter/detik
60
Percobaan ketiga : 27,8 = 0,463 liter/detik
60
Rata-rata = 0,451 liter/s
2.) menentukan suction static head = 117 cm - 41cm = 76 cm=0,76 m
3.) menentukan total static head = 92 cm = 0,92 m
4.) menentukan suction head = 86 cm = 0,86 m
5.) menentukan discharge head = 71 cm = 0,71 m
6.) menentukan static head = 140 cm-15 cm =125 cm =1,25 m
Analisa hasil praktek:
19
PRAKTEK 4
Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap.

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap
2.Menentukan H total
3.Menentukan Daya hidrolis
4.Menentukan Laju aliran fluida
5.Menentukan Suction static head
6.Menentukan Total static head
7.Menentukan Suction head
8.Menentukan Discharge head
9.Menghitung Disharge static head.
Bahan dan Alat
1.Pipa pralon/PVC ¾ in
2.Shock /sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini:
2.Buatlah design parameter pompa
a.Menghitung parameter dari pompa
b.Menentukan H total
c.Menentukan Daya hidrolis
d.Menentukan Laju aliran fluida
e.Menentukan Suction static head
f.Menentukan Total static head
g.Menentukan Suction head
h.Menentukan Discharge head
i.Menghitung Disharge static head
Hasil Kerja:
a.) menentukan H total:
suction static head + total static
88,5 cm + 168 cm =256,5 cm =2,56.5 m
b.) menentukan daya hidrolis
diket : p = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/s
h = 2,56 m
q = 0,00044
ditanya; pl;.....?
jawab ; ph = p.g.h.q
= 1000.9,81.2,56.0,00044
= 11,049 watt
= 14,81 Hp/Pk
c.) menentukan laju aliran fluida
20
V; Q =0,00044 = 1346,19 m/s
A 0,00033716
A; μ =3,14 = 0,020752 = 0,000337916 m2
4 4
d.) Menentukan suction static
117,5 cm-29 cm=88,5 cm
e.) menentukan total static head
90 cm+78 cm =168 cm
f.) menentukan suction head
77 cm = 0,77 m
g.) menentukan discharge
74 cm = 0,74 m
h.) menentukan discharge static head
139,5 cm -15 cm = 124,5 cm

PRAKTEK 5
Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida hisap tertutup

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa dengan posisi dibawah permukaan fluida isap tertutup:
2.Menentukan Debit air (Q)
3.Menentukan Suction Static head
4.Menentukan Total Static head
5.Menentukan Suction head
6.Menentukan Discharge head
7.Menentukan Disharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah Kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini
2.Mendesign parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Menghitung Suction static head
5.Menghitung Total static head
6.Menghitung Suction head
7.Menghitung Discharge head
8.Menghitung Discharge static head.
Hasil Kerja:
3.)menentukan debit air
Percobaan pertama Q1 : 13,8 liter = 13,8liter /30 detik = 0,46 liter/detik.
Percobaan kedua Q2 : 14 liter = 14 liter /30 detik = 0,466 liter/detik.
Percobaan ketiga Q3 : 13,9 liter = 13,9 liter/30 detik = 0,463 liter/detik.
4.) menentukan suction static head
Suction static head : 119 cm-16 cm = 93 cm = 0,93 m
5.) menentukan static head
Suction static : 206 cm – 119 cm = 87 cm = 0,87 m
6.) menentukan suction head
Suction head : 103 cm = 1,03 m
7.) menentukan discharge head
21
Discharge head : 81 cm = 0,81 m
8.) menentukan discharge static head
Discharge static head 200 cm = 2 m

PRAKTEK 6

Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap tertutup

Tujuan Praktek:
1.Membuat Instalasi pompa posisi dibawah permukaan fluida isap tertutup:
2.Menentukan H total
3.Menentukan daya hidrolis
4.Menentukan Laju aliran fluida
5.Menentukan Suction static head
6.Menentukan Total static head
7.Menentukan suction head
8.Menentukan Discharge head
9.Menentukan Discharge Static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa Pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah Kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini
2.Mendesign parameter dari pompa
3.Menentukan H total
4.Menentukan Daya hidrolis
5.Menentukan Laju aliran fluida
6.Menghitung Suction static head
7.Menghitung Total static head
8.Menghitung Suction head
9.Menghitung Discharge head
10.Menghitung Disharge static head
Hasil Kerja:
1.) menentukan h total
H total = total static head + suction static head
= 0,895 m +1,005 m
= 1,9 m
2.menentukan daya hidrolis (ph)
Q1 = 13,7 L/det = 0,457 X 10-3 m3/s
Q2 = 13,9 L/det = 0,463 X 10-3 m3/s
Q3 = 13 L/det = 0,433 X 10-3 m3/s
Q rata-rata = Q1 + Q2 + Q3
3
22
= (0,457 X 10-3) + (0,463 X10-3) + (0,433 X 10-3)
3
= 0,451 X 10-3 m3/s
ph = p.g.H.Q
= 1000 kg/m3. 9,81 m/s2.1,9 m.(0,433 X 10-3) m3/s
= 8,406 watt
= 11,26 Hp/Pk
c.)menentukan laju aliran fluida
V : Q; 0,451 X 10-3 m3/s
A 3,14 (0,75X0,254)2 m2
4
: 0,451 X 10-3 m3/s
0,000285 m2
= 1,582 m/s
d.) menentukan suction static head
suction static head = 100,5 cm =1,005 m
e.) menghitung total static head
total static head = 89,5 cm =0,895 m
f.) menghitung disharge head
discharge head = 35 cm =0,35 m
g.) menghitung Suction head
suction head = 153 cm =1,53 m
h) menghitung disharge static head
discharge static head = 198,5 cm =1,985 m

PRAKTEK 7

Instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap tertutup

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap tertutup:
2.Menentukan Debit air (Q)
3.Menentukan Suction static head
4.Menentukan Total static head
5.Menentukan Suction head
6.Menentukan Discharge head
7.Menentukan Discharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa Pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawh ini
2.Mendesign parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Menghitung Suction static head
5.Menghitung Total static head
6.Menghitung Suction head
7.Menghitung Discharge head
8.Menghitung Discharge static head
23
Hasil Kerja:
3.)menentukan debit air (Q)
Percobaan pertama : Q = v
T
= 13,8= 0,46 liter/detik
30
Percobaan kedua : Q = 12,8= 0,43 liter/detik
30
Percobaan ketiga : Q = 14 = 0,46 liter/detik +
30
Sehingga rata-rata dari ketiga percobaan yaitu : 0,46 liter/detik
4.) menentukan suction static head
Suction static head = 53 cm =0,53 m
5.) menentukan total static head
Total static head = 178 cm – 35 cm =143 cm =1,43 m
6.) menentukan suction head
Suction head = 79 cm = 0,79 m
7.) menentukan discharge head
Discharge head = 73 cm = 0,73 m
8.) menentukan discharge static head
Discharge static head = 99 cm = 0,99 m

PRAKTEK 8
Instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap tertutup

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi dibawah permukaan fluida isap tertutup:
2.Menentukan H total
3.Menentukan Daya hidrolis
4.Menentukan Laju aliran fluida
5.Menentukan Suction static head
6.Menentukan Total static head
7.Menentukan Suction head
8.Menentukan Discharge head
9.Menentukan Discharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa pralon PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah kerja
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini
2.Mendesign parameter dari pompa
3.Menentukan Daya hidrolis
4.Menentukan H total
5.Menentukan Laju aliran fluida
6.Menentukan Suction static head
7.Menentukan Total static head
8.Menentukan Suction head
9.Menentukan Disharge head
10.Menentukan Disharge static head.
Hasil kerja:
24
3.)Menentukan daya hidrolis
Pl : p.g.h.Q
: 1000.9,81.2.0,29
: 5689,8 watt
: 7,62 Pk/Hp
4.)menentukan h total
Suction static head +total static head
55 cm + 145 cm =200 cm =2,00 m
5.)menentukan laju aliran fluida
V = Q A = π.d4
A 4
V = 0,29 = 3,14 0.020752 m
0,000379913 4
=856,0110121 m/s = 0,000379913
6.) menentukan suction static head
Suction static head = 55 cm =0,55 m
7.) menentukan total static head
Total static head = 90 cm +55 cm =145 cm =1,45 m
8.) menentukan suction head
Suction head = 33 cm =0,33 m
9.) menentukan discharge head
Discharge head = 79 cm = 0,79 m
10.) menentukan discharge static head
Discharge static head = 100 cm = 1 m
Analisa hasil praktek yaitu sebagai berikut:
PRAKTEK 9
Instalasi pompa dengan posisi diatas permukaan fluida isap terbuka

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap dengan menambah design
U pada saluran input:
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya hidrolis
7.Menentukan Laju aliran fluida
8.Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge Static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa Pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Filter 1 in
5.Shock ulir 1 in
6.Perapat 1 buah.
Langkah Kerja:
1.Buatlah design instalasi pompa seperti gambar dibawah ini ditambah design pada saluran
masuk.
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
25
4.Mendesign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan daya hidrolis
7.Menentukan Laju aliran fluida
8.Menentukan suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge static head.
Hasil Praktek:
3.) menentukan debit air (Q)
Debit (Q) percobaan 1 = 22,8 liter/60 detik = 0,38 liter/s
Percobaan 2 = 22,8 liter/60 detik = 0,38 liter/s
Percobaan 3 = 22,8 liter/60 detik = 0,38 liter/s
Rata – rata dari hasil 3 x percobaan 1,14/3 = 0,38 liter/s
4.) menentukan H total
H total = Total suction + suction static head
= 131 cm + 33 cm
= 164 cm = 1,64 m
5.) menentukan Daya hidrolis
Daya hidrolis p : ρ.g.H.Q
: 1000 kg/m3.9,81 m/s2.1,64 m/s2.0,00038
= 6,114 watt
= 8,19 Pk/Hp
6.) menentukan laju aliran fluida
D= 3/4.0,025 = 0,019 m
A= ¼ .V.D2
= π. D2
4
= 0,785 X0,0192 =0,0002834 m2
V= Q= 0,00038
A 0,0002834
= 1,341 m/s
7.) menentukan suction static head
Suction static head = 33 cm = 0,33 m
8.) menentukan total static head
Total static head = 131 cm = 1,31 m
9.) menentukan suction head
Suction head = 252 cm = 2,52 m
10.) menentukan discharge head
discharge head = 80 cm = 0,80 m
11.) menentukan discharge static head
discharge static head = 91 cm = 0,91 m

26
PRAKTEK 10
Instalasi pompa dengan posisi diatas permukaan fluida isap terbuka

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap dengan menambah design
U pada saluran output
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya hidrolis
7.Menentukan Laju aliran fluida
8.Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Dicharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah kerja:
1.Buatlah Design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini ditambah design pada saluran
Output.
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya hidrolis
7.Menentukan laju aliran fluida
8Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge static head.
Hasil Kerja:
3.)menentukan debit air (Q)
Percobaan 1 Q = 23 liter /60 detik = 0,38333 liter/det
Percobaan 2 Q = 22,8 lter/60 detik = 0,38 liter/det
Percobaan 3 Q = 22,8 lter/60 detik = 0,38 liter/det +
= 1,143313 liter/detik
1,143313 liter/detik : 3 = Q 0,38111 liter
4.) menentukan H total
27
= total suction (TS) + suction static head (SSH)
= 146 cm + 56 cm
= 202 cm =2,02 m
5.) menentukan daya hidrolis
Pl : ρ.g.H.Q
Pl : 1000 kg/m3.9,81 m/s2.2,02 m.0,3811
: 7549,97 watt
: 10,12 hp/pk
6.) menentukan Laju aliran Fluida
V=Q
A
V = 0,3811 = 1346,289 m/s
0,000283
7.) menentukan suction static head
Suction static head = 56 cm = 0,56 m
8.) menentukan Total static head
Total static head = 146 cm = 1,46 m
9.) menentukan suction head
Suction head = 32 cm = 0,32 m
10.) menentukan discharge head
Discharge head = 244 cm = 2,44 m
11.) menentukan discharge static head
Discharge static head = 96 cm = 0,96 m

PRAKTEK 11

Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap terbuka

Tujuan Praktek :
1.Membuat instalasi pompa posisi dibawah permukaan fluida isap dengan menambah
Design U pada saluran input
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya hidrolis
7.Menentukan Laju aliran fluida

28
8.Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Disharge head
12.Menentukan Discharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pralon PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.perapat 1buah
Langkah kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini ditambah design pada saluran
masuk.
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya hidrolis
7.Menentukan laju aliran fluida
8.Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge static head
Hasil Kerja:

PRAKTEK 12

Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap terbuka

Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi dibawah permukaan fluida isap dengan menambah
Design U pada saluran output
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign Parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya hidrolis
29
7.Menentukan Laju aliran fluida
8.Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah Kerja:
1.Buatlah Design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini ditambah design pada saluran
masuk
2.Menghitung parameter dari pompa.
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya hidrolis
7.Menentukan Laju aliran fluida
8.Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge static head.
Hasil Kerja:

PRAKTEK 13
Instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap terbuka
Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap dengan menambah
Desaign U pada saluran input dan output
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesaign parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Daya Hidrolis
7.Menentukan laju aliran fluida
30
8.Menentukan Sution static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction Head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa pralon PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah Kerja:
1.Buatlah Design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini ditambah design U pada
saluran output
2.Menghitung parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Mendesign Parameter dari pompa
5.Menentukan H total
6.Menentukan Laju aliran fluida
7.Menentukan Daya hidrolis
8.Menentukan Suction static head
9.Menentukan Total static head
10.Menentukan Suction head
11.Menentukan Discharge head
12.Menentukan Discharge static head.
Hasil Kerja:

PRAKTEK 14
Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap tertutup.
Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi dibawah permukaan fluida isap tertutup dan
Penambahan design pipa U pada saluran output.
2.Menentukan Debit air (Q)
3.Menentukan Suction static head
4.Menentukan Total static head
5.Menentukan Suction head
6.MenentukanDischarge head
7.Menentukan Disharge static head
31
Bahan dan Alat:
1.Pipa Pralon PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1 buah
Langkah Kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini
2.Mendesign parameter dari pompa
3.Menentukan Debit air (Q)
4.Menghitung Suction static head
5.Menghitung Total static head
6.Menghitung Suction head
7.Menghitung Discharge head
8.Menghitung Discharge static head.
Hasil Kerja:

PRAKTEK 15
Instalasi pompa dengan posisi pompa dibawah permukaan fluida isap tertutup
Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi dibawah permukaan fluida isap tertutup dan penambahan
Design pipa U pada saluran input dan output.
2.Menentukan Debit air (Q)
3.Menentukan Suction static head
4.Menentukan Total static head
5.Menentukan suction head
6.Menentukan Discharge head
32
7.Menentukan Discharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1buah
Langkah Kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini
2.Mendesign Debit air (Q)
3.Mendesign parameter pompa
4.Menghitung Suction static head
5.Menghitung Total static head
6.Menghitung Suction head
7.Menghitung Discharge head
8.Menghitung Disharge static head
Hasil Kerja:

PRAKTEK 16
Instalasi pompa dengan posisi pompa diatas permukaan fluida isap tertutup
Tujuan Praktek:
1.Membuat instalasi pompa posisi diatas permukaan fluida isap tertutup dan penambahan
Pipa U pada saluran Input
2.Menentukan Debit air (Q)
3.Menentukan Suction static head
4.Menentukan Total Static head
5.Menentukan Suction head
33
6.Menentukan Discharge head
7.Menentukan Discharge static head
Bahan dan Alat:
1.Pipa Pralon/PVC ¾ in
2.Shock/sambungan lurus 1 in
3.Keni/sambungan belok 1 in
4.Shock ulir 1 in
5.Filter 1 in
6.Perapat 1buah
Langkah Kerja:
1.Buatlah design instalasi pipa seperti gambar dibawah ini.
2.Mendesign parameter dari pompa
3,Menentukan Debit air (Q)
4.Menghitung Suction Static head
5.Menghitung Total static head
6.Menghitung Suction head
7.Menghitung Discharge head
8.Menghitung Discharge static head
Hasil kerja:

BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan pengujian,pengambilan data pengolahan,perhitungan data dan analisa maka
dapat disimpulkan beberapa hal antara lain :
1.) pompa memiliki H (heat total),BHP (daya motor),WHP (daya fluida),dan efisiensi tersendiri.
2.)debit yang dihasilkan dari masing-masing praktek hasilnya berbeda hal ini dikarenakan
banyak faktor,berikut faktor yang menyebabkan hasil debit yang berbeda yaitu:
-instalasi pipa yang dipakai untuk praktek,semakin panjang lintasan pipa yang digunakan atau
semakin banyak keni (sambungan belok) yang digunakan pada lintasan pipa berpengaruh pada
debit yang dihasilkan dengan waktu yang praktek yang sama (60 detik).meskipun dengan
menggunakan pompa air yang dipakai sama.
-posisi pompa diatas dan dibawah permukaan fluida yang dihisap juga akan berpengaruh pada
debit yang dihasilkan.meskipun dengan menggunakan pompa air yang dipakai sama.
-posisi fluida yang tertutup dan terbuka yang dihisap juga akan berpengaruh pada debit yang
dihasilkan.meskipun menggunakan pompa air yang dipakai sama.
-posisi instalasi yang sambungan belokannya naik turun juga akan berpengaruh pada debit yang
dihasilkan, kecepatan laju aliran fluida,daya hidrolis dari pompa akan berpengaruh.meskipun
dengan menggunakan pompa air yang dipakai sama
-posisi instalasi sambungan belok (naik turun) atau penambahan saluran pada bagian saluran
input dan antara saluran output hasil debitnya juga berpengaruh,laju aliran fluida,daya hidrolis
dari pompa juga akan berpengaruh.meskipun dengan menggunakan pompa air yang dipakai
sama.
- perbedaan antara instalasi pipa yang seperti biasa dan penambahan design U pada instalasi pipa
debit,daya hidrolis pompa,laju aliran fluida juga hasilnya akan berbeda.meskipun dengan meng
gunakan pompa air yang dipakai sama.
- perbedaan antara waktu yang digunakan waktu 30 detik dan waktu 60 detik hasil
debit,kecepatan laju aliran fluida,daya hidrolis hasilnya akan berbeda.
34
3.) sehingga dapat disimpulkan pada saat menggunakan pompa air untuk memindahkan air dari
tempat yang rendah ketempa yang tinggi pada instalasi perpipan dalam penggunaan keni
(sambung an belok) harus seminimal mungkin karena akan berpengaruh pada debit.hal ini keni
merupakan kerugian
4.2 SARAN
Setelah penulis menyelesaikan laporan akhir praktikum pompa dan kompresor,penulis ingin
memberikan saran yang mungkin dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan,khususnya untuk
lab pompa dan kompresor universitas muria kudus dan adapun sarannya sebagai berikut:
1.Dalam melakukan pengujian sebaiknya dengan benar dan teliti dalam membaca alat ukur.
2.Menjaga pompa.motor penggerak,serta komponen pendukung lainnya dalam keadaan baik dan
benar sehingga tidak terjadi suatu kesalahan dalam melakukan pengujian.
4.3 DAFTAR PUSTAKA
1.) Fritz,Dakso Sriyono.1993.Turbin Pompa dan Kompresor ,Penerbit Erlangga,Jakarta.
2.) 1ng A.Nouwern.1998.Pompa,Jilid 1& 2,Penerbit Batara Karya Aksara,Jakarta.
3.) Laksda TNI (Purn).H.Marsono.Pompa,Penerbit Unas Yayasan Pembinaan Keluarga UPN
Veteran,Jakarta.
4.) Sularso,Haruo Tahara.2006.Pompa dan Kompresor.Penerbit Pradnya Pramita.Jakarta.
5.) Victor L.Streeter.1996.Mekanika Fluida,Penerbit Erlangga.Jakarta.

35

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Hasil Penjualan
    Laporan Hasil Penjualan
    Dokumen1 halaman
    Laporan Hasil Penjualan
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Chapter 2
    Chapter 2
    Dokumen16 halaman
    Chapter 2
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Mekanika Fluida
    Mekanika Fluida
    Dokumen10 halaman
    Mekanika Fluida
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Informasi SUNAN Pertemuan
    Informasi SUNAN Pertemuan
    Dokumen1 halaman
    Informasi SUNAN Pertemuan
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Moulding Pasir Cetak PDF
    Moulding Pasir Cetak PDF
    Dokumen15 halaman
    Moulding Pasir Cetak PDF
    Aksan
    Belum ada peringkat
  • Chapter 1
    Chapter 1
    Dokumen8 halaman
    Chapter 1
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Pesawat Terbang
    Perawatan Pesawat Terbang
    Dokumen5 halaman
    Perawatan Pesawat Terbang
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Pressure Cooker
    Pressure Cooker
    Dokumen12 halaman
    Pressure Cooker
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Soal Pengukuran
    Soal Pengukuran
    Dokumen4 halaman
    Soal Pengukuran
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Take Home Test
    Take Home Test
    Dokumen20 halaman
    Take Home Test
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Bab 8 Kompresor
    Bab 8 Kompresor
    Dokumen8 halaman
    Bab 8 Kompresor
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Tap 1
    Tap 1
    Dokumen1 halaman
    Tap 1
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Soal K3
    Soal K3
    Dokumen8 halaman
    Soal K3
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Industri
    Manajemen Industri
    Dokumen6 halaman
    Manajemen Industri
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pengapian Baterai
    Sistem Pengapian Baterai
    Dokumen1 halaman
    Sistem Pengapian Baterai
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Modul Sensor Dan Transduser2
    Modul Sensor Dan Transduser2
    Dokumen62 halaman
    Modul Sensor Dan Transduser2
    yosferdi
    100% (1)
  • Perawatan Mesin
    Perawatan Mesin
    Dokumen16 halaman
    Perawatan Mesin
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Alat Pencuci Piring
    Alat Pencuci Piring
    Dokumen5 halaman
    Alat Pencuci Piring
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Materi Kuliah Teknik Tenaga Listrik
    Materi Kuliah Teknik Tenaga Listrik
    Dokumen23 halaman
    Materi Kuliah Teknik Tenaga Listrik
    Zakki Mubarok
    Belum ada peringkat
  • Teknik Perawatan. Ak
    Teknik Perawatan. Ak
    Dokumen65 halaman
    Teknik Perawatan. Ak
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persiapan Kerja
    Lembar Persiapan Kerja
    Dokumen2 halaman
    Lembar Persiapan Kerja
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Tap 2
    Tap 2
    Dokumen1 halaman
    Tap 2
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Mesin Cuci Piriing
    Mesin Cuci Piriing
    Dokumen11 halaman
    Mesin Cuci Piriing
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Analisa Roda Gila2ppt
    Analisa Roda Gila2ppt
    Dokumen10 halaman
    Analisa Roda Gila2ppt
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Materi PKN X
    Materi PKN X
    Dokumen8 halaman
    Materi PKN X
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Implementasi POLSTRANAS
    Implementasi POLSTRANAS
    Dokumen10 halaman
    Implementasi POLSTRANAS
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kerja Praktek
    Proposal Kerja Praktek
    Dokumen5 halaman
    Proposal Kerja Praktek
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • 1 Motivasi Dan Usaha
    1 Motivasi Dan Usaha
    Dokumen15 halaman
    1 Motivasi Dan Usaha
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat
  • Makalah Motor Diesel
    Makalah Motor Diesel
    Dokumen18 halaman
    Makalah Motor Diesel
    Pramulantoro Sedyo Panunggal
    Belum ada peringkat