A. TUJUAN PEMBELAJARAN
12. 1. Mahasiswa memahami pengertian kepemimpinan.
12. 2. Mahasiswa mampu menganalisis teori yang berhubungan dengan
kepemimpinan.
12. 3. Mahasiswa mampu menganalisis sifat pemimpin.
12. 4. Mahasiswa mampu menganalisis ketrampilan pemimpin.
12. 5. Mahasiswa mampu menganalisis gaya-gaya kepemimpinan.
B. URAIAN MATERI
12. 1. Mahasiswa memahami pengertian kepemimpinan.
Kepemimpinan (Leadership) dalam organisasi tidak bisa dipisahkan dari
ilmu manajemen. Tanpa adanya kepemimpinan tidak mugkin suatu organisasi
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Organisasi kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat untuk
efektifitas yang optimal, kita memerlukan para pemimpin untuk menantang status
quo, menciptakan visi dan misi masa depan, dan menginspirasi para anggota
untuk mencapai visi. Kita juga memerlukan pada manajer untuk merumuskan
rencana yang terperinci, menciptakan struktur organisasi yang efisien, dan
mengawasi kegiatan operasional sehari hari.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengertian kepeimpinan dalam
organisasi perlu diketahui terlebih dahulu definisi pemimpin.
Pemimpin merupakan kata dasar dari kepemimpinan. Pemimpin memiliki
arti yaitu seorang yang menjalankan suatu kelompok dengan mempengaruhi
individu lainnya dalam rangka untuk meraih suatu tujuan yang ditentukan
bersama.
Seperti yang diketahui dari penjelasan tersebut terdapat berbagai macam
definisi dari kepemimpinan dalam organisasi. Beberapa penjelasan tersebut adalah
:
119
1. Kepemimpinan merupakan sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin
yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain dalam kelompok untuk
menggapai tujuan yang disepakati bersama.
2. Pengertian lain dari kepemimpinan adalah suatu proses pada saat
pemimpin memberikan pengaruh dan contoh kepada setiap individu yang
dipimpinnya dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama.
3. Kepemimpinan dalam organisasi ialah entitas dalam pengarahan tugas atau
kewajiban para anggota dalam organisasi yang dimaksudkan untuk meraih
tujuan.
Teori Sifat
Dalam sepanjang sejarah, para pemimpin yang kuat dapat digambarkan
dengan sifat-sifat mereka, teori sifat kepemimpinan berfokus kepada kualitas dan
karakteristik personal. Pencarian atas kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual
120
yang membedakan seorang pemimpin dengan yang bukan pemimpin menjadi
tahap awal dalam riset kepemimpinan.
Teori sifat Kepemimpinan (trait theories of leadership) merupakan teori
yang mempertimbangkan kualitas dan karakteristi personal yang mendeferensikan
para pemimpin dari yang bukan para pemimpin.
Sifat lain yang akan mengindikasikan kepemimpinan efektif adalah
kecerdasan emosional (EI), para pendukung kecerdasan emosional menyatakan
bahwa tanpa kecerdasan emosional , seorang mungkin mendapat pelatihan yang
luar biasa, pemikiran analisis yang tinggi, visi yang efektif, dan pasokan gagasan
cerdas yang tiada habisnya tetapi masih belum menjadikannya seorang pemimpin
besar.
Kegagalan dari studi-studi sifat pada masa awal mengarahkan para peneliti
pada akhir tahun 1940 hingga 1960 untuk bertanya-tanya apakah terdapat sesuatu
yang unik dalam cara berprilaku dari para pemimpin yang efektif. Riset mengenai
sifat meberikan suatu dasar untuk memilih orang-orang yang tepat untuk
kepemimpinannya. Sebaliknya teori keprilaku kepemimpinan (behavioral theories
of leadership) menyaratkan bahwa kita dapat melatih orang-orang untuk menjadi
pemimpin.
Teori yang sangat komprehensif dihasilkan dari Studi Ohio State (Ahio
State Student) pada akhir tahun 1940, yang mana berupaya untuk mengedintifikasi
dimensi yang indipenden dari prilaku pimpinan. Dimulai lebih dari ribuan
dimensi, studi-studi mempersempit daftar menjadi dua yang pada dasarnya sangat
diperhitungkan sebagai perilaku kepemimpinan oleh para karyawan;
memprakarsai struktur dan keramahan
Memprakarsai Struktur (initial structure) adalah sampai sejauh mana
seorang pimpinan akan mendefinisikan serta menstrukturisasi peranan dan para
pekerjanya dalam pencapaian tujuan.
121
Keramahan (consideration) adalah sampai sejauhmana hubungan
pekerjaan seseorang dicirikan oleh rasa saling percaya, menghormati gagasan dari
para pekerja, dan menghargai perasaan mereka
Teori Kontigensi
Model Fiedler
Teori Situasional
Teori Jalur Tujuan
Model Pimpinan Partisipan
122
Teori Kepemimpinan Situasional (SLT); menitik beratkan kepada para
pengikutnya. Teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan yang berhasil akan
bergantung kepada pemilihan gaya kepemimpinan kontingensi yang tepat
terhadap kesiapan diri para pengikutnya, sampai sejauhmana mereka bersedia
dan mampu untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Seorang pemimpin
harus memilih salah satu dari empat perilaku yang bergantung pada kesiapan
dari pengikutnya.
123
kepemimpinan untuk menentukan bentuk dan jumlah partisipasi dalam
pengambilan keputusan.
1. Teori Genetik
Lahirnya pemimpin berdasrkan teori ini bersumber pada bakat. Bakat yang
dimiliki sejak lahir membawa sifat pemimpin. Dapat disimpulkan pada
pembahasan ini bahwa sifat kepemimpinan berasal dari warisan. Selanjutnya
warisan hanya dimiliki orang orang tertentu.
2. Teori Sosial
124
3. Teori Ekologis
1. Sebagai Motivator
125
digalakkan, kemampuan untuk berkomunikasi agar orang mau
bekerjasama tidak kalah penting.
Oleh karena itu pemimpin organisasi perlu benar-benar mengatur apa yang
dipimpinnya sebelum terjadi kesalahan yang lebih besar.
126
12. 4. Mahasiswa mampu menganalisis ketrampilan pemimpin.
Proses kepemimpinan merupakan proses untuk mengasah berbagai
keahlian an sebagai seorang pemimpin. Pada suatu organisasi tentunya keahlian
seorang pemimpin sangat menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Terdapat setidaknya empat keahlian yang harus dikuasai oleh pemimpin
sebuah organisasi. Keempat ketrampilan tersebut diantaranya :
1. Ketrampilan Konseptual
2. Ketrampilan Komunikasi
3. Ketrampilan Administratif
127
Pada proses menjalankan kepemimpinan khususnya pada suatu organisasi,
kemampuan administratif merupakan hal yang sangat urgent. Keahlian ini
merupakan keahlian yang berkaitandengan seluruh kegiatan manajemen
mulai dari perencanaan hingga pengawasan.
4. Ketrampilan Teknis
128
Berikut beberapa gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan di berbagai
organisasi :
Kepemimpinan Birokrasi
Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan Otokratis
129
Model kepemimpinan ini memusatkan setiap kebijakan dan pengambilan
keputusan organisasi pada pimpinan. Pemimpin mengatur segala peraturan
dan aktivitas serta memberikan pengaruh tunggal.
Kepemimpinan Karismatik
Sebagai contoh adalah Bung Tomo ketika melakukan orasi untuk melawan
penjajah, para ulama yang mengguncang Jiwa para muslimin untuk
melakuakan Jihad.
Kepemimpinan Melayani
Kepemimpinan Partisipatif
130
Pada gaya kepemimpinan partisipastif ini, segala bentuk gagasan berasal
dari bawah (anggota) yang disampaikan pada pimpinan.
Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan Laissez-Faire
131
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut delegasi. Dalam organsisasi, anggota
diberikan kebebasan dalam pelaksanaan aktvitas pencaapian tujuan.
Anggota dibiarkan untuk mengambil keputusan sendiri di dalam
organisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan semangat kerja anggota
menurun.
Kepemimpinan Tenang
Kepemimpinan Transformasional
Pimpinan dalam gaya ini menjabarkan visi misi tujuannya kepada para
anggotanya dengan cara yang menarik minat. Pimpinan sangat
memberikan motivasi besar terhadap anggota. Semangat pemimpin sangat
mempengaruhi semangat para anggota.Selain itu pimpinan sangat peduli
terhadap kesejahteraan dan perkembangan anggota.
132
D. DAFTAR PUSATAKA
Robbins. 2018. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Wibowo. 2018. Perlaku Dalam Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
133