Anda di halaman 1dari 12

Tuturan, Vol. 6, No.

1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

PENGARUH LITERASI MEMBACA DENGAN PEMAHAMAN BACAAN


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta)

Chairunnisa
Chairunnisa.khis@stkipkusumanegara.ac.id
STKIP KUSUMANEGARA JAKARTA

I. PENDAHULUAN
Kita harus menyadari bahwa makna merupakan kegiatan membaca
membaca mempunyai peranan sosial sebenarnya.
yang sangat penting dalam kehidupan Pemahaman bacaan adalah
manusia sepanjang masa. Mengapa sebuah proses intelektual kompleks yang
demikian? Pertama, membaca itu melibatkan sejumlah kecakapan. Dua
merupakan suatu alat komunikasi yang kecakapan utama melibatkan pemaknaan
sangat di perlukan dalam suatu kata dan pemikiran verbal. Tanpa
masyarakat berbudaya. Kedua bahan pemaknaan kata dan pemikiran verbal,
bacaan yang dihasilkan dalam setiap tidak terjadi pemahaman bacaan dan
kurun kurun zaman dalam sejarah tanpa pemahaman tidak terjadi
sebagian besar dipengaruhi oleh latar pembacaan (Rubin, 1994:315).
belakang sosial tempatnya berkembang Menurut Roldan (1975:1)
itu. Ketiga, sepanjang masa sejarah yang membaca merupakan jalan utama
terekam, membaca telah membuahkan menuju ilmu pengetahuan. Untuk
dua kutub yang amat berbeda. Kutub memajukan ilmu pengetahuan, seseorang
pertama adalah membaca merupakan harus lebih banyak belajar, mengkaji,
suatu pemersatu yang baik, karena dan berpikir yang dapat dibantu
cenderung mempersatukan pengalaman mencapainya melalui membaca.
umum yang seolah-olah dialami sendiri Membaca merupakan suatu keterampilan
dan dengan menanamkan sikap-sikap, (skill) berbahasa, skill dapat dibentuk
ide-ide, minat-minat, dan aspirasi- melalui suatu proses latihan yang terus
aspirasi umum. Kutub kedua, membaca menerus. Keterampilan membaca dapat
itu telah bertindak sebagai suatu daya dilatih melalui seringnya banyak
pemecah belah, yang senderung membaca. Kemudian, keterampilan
mempertajam perbedaan-perbedaan membaca merupakan salah satu bagian
antar kelompok sosial dengan jalan dari keterampilan berpikir. Keterampilan
merangsang serta mempertebal berpikir adalah keterampilan mengolah
perbedaan pendapat-pendapat mereka. informasi yang masuk dalam
Demikianlah,membaca itu telah kognisi/otak manusia. Kemampuan
membuahkan kutub-kutub yang baik mengolah informasi sangat ditentukan
yang kontruktif maupun destruktif. oleh tingkat pengetahuan individu.
Dalam arti umum, membaca Pengetahuan individu berpengaruh besar
adalah apa yang terjadi ketika orang terhadap interpretasi hasil bacaan. Maka
melihat teks dan memberi makna diperlukan berpikir kritis untuk
terhadap simbol tertulis pada teks menunjang pemahaman bacaan. Tingkat
(Aebersold, 1995: 15). Teks dan pengetahuan individu menentukan
pembaca adalah dua entitas fisik penting kualitas interpretasi bacaan.Di perguruan
bagi proses terjadinya membaca. tinggi sekitar 85% kegiatan studi
Walaupun demikian, interaksi antara melibatkan membaca karena membaca
pembaca dan teks dalam membangun

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 745
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

merupakan alat utama kemajuan bacaan seseorang dipastikan akan lebih


akademik. baik. Informasi yang diberikan dari
Di samping itu, tidak kalah bacaan atau wacana akan lebih mudah
pentingnya penunjang pemahaman didapat. Pesan yang disampaikan oleh
bacaan harus dimilikinya literasi penulis akan lebih mudah untuk dicerna.
membaca yang tinggi karena dengan Seperti yang kita ketahui
literasi membaca, informasi yang sudah bersama mahasiswa adalah bagian dari
didapat sebelumnya dapat dikembangkan masyarakat yang diharapkan memiliki
dengan informasi baru. Sesuai dengan kemahiran membaca. Berdasarkan
pendapat Richards (2002:289) bahwa penjajagan yang dilakukan terhadap
literasi membaca adalah membaca teks mahasiswa Program Studi Pendidikan
bacaan dan memahami isi bacaan Bahasa Inggris semester I masih terkesan
tentang apa yang disebutkan di dalam bahwa kebanyakan dari mereka tidak
teks secara tersurat. Sehingga literasi menerapkan strategi membaca yang
membaca merupakan tolak ukur untuk optimal, misalnya memprediksi,
mengetahui seberapa pentingnya untuk meninjau, membuat catatan, mengenali
kegiatan membaca seseorang terhadap struktur teks atau membuat grafik
pemahaman bacaan. pengorganisasian.
Tidak terampilnya seseorang Di sinilah peran strategis
dalam kegiatan membaca karena tidak penelitian ini, untuk mengetahui apakah
dilatihnya kemampuan literasi membaca literasi membaca mempunyai pengaruh
seseorang tersebut dalam kegiatan terhadap keterampilan pemahaman
sehari-hari. Bila hal tersebut secara bacaan mahasiswa Program Studi
terus-menerus dilatih, selalu diberikan Pendidikan Bahasa Inggris STKIP
treatment maka dalam pemahaman Kusumanegara Jakarta.

II. PEMBAHASAN
1. Pemahaman Bacaan
a. Pengertian Pemahaman Bacaan Ini berarti memori kerja memainkan
Pemahaman bentuk kata benda dari peran penting selama membaca,
kata “paham” dan mempunyai bentuk terutama karena memori kerja memiliki
kata kerja yaitu memahami. kapasitas terbatas. Individu yang bisa
Pemahaman merupakan bagian dari mempertahankan banyak item dalam
domain kognitif yang ada pada memori akan sangat cepat dan akurat
taksonomi Bloom. Dalam bahasa dalam memahami kalimat yang
Inggris, pemahaman (comprehension) kompleks.
diartikan sebagai aktivitas atau Adapun menurut Snow (2002:88)
kemampuan otak untuk mengerti menyatakan bahwa pemahaman bacaan
(comprehension is the mind’s act or adalah sebuah proses yang secara
power of understanding). Jadi, bersamaan menggali dan membangun
seseorang dikatakan telah memahami makna melalui interaksi dan
suatu informasi apabila dapat keterlibatan melalui bahasa tulis. Hal ini
menerangkannya kembali dengan didukung oleh Sardjono (2002:42)
kalimat sendiri. Keterkaitannya dengan menyatakan bahwa pemahaman bacaan
pemahaman bacaan sesuai pendapat adalah proses menghubungkan bahan
Matlin (2008:19) yang menyatakan tertulis dengan apa yang telah diketahui
bahwa keterampilan membaca sangat dan ingin diketahui pembaca. Dengan
tergantung pada kemampuan kognitif. demikian dapat disimpulkan bahwa

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 746
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

orang yang membaca dituntut untuk terampil apabila ia mampu memadukan


mengerti, memahami maksud/makna pesan atau informasi yang terdapat
dan tujuan yang terkandung dalam dalam bacaan dengan pengetahuan yang
bacaan, sehingga tidak hanya dimiliki.Artinya, membaca merupakan
memperoleh informasi, melainkan juga sebuah kegiatan yang bersifat
menikmati apa yang dibacanya. komunikatif dan menuntut latar
Dengan demikian, pemahaman belakang pengetahuan yang selaras,
bacaan adalah hasil interpretasi karena tanpa pengetahuan yang
mahasiswauntuk mengerti sesuatu yang memadai mahasiswaakan menemukan
melibatkan keterampilan yang lebih kesulitan dalam memahami maksud dan
tinggi, serta kegiatan yang menggali dan tujuan dari isi bacaan.
membangun makna dari setiap kata Berdasarkan pendapat di atas
sehingga memunculkan informasi yang dapat disintesiskan bahwa pendekatan
baru bagi pembaca dan dapat menjawab yang bisa dilakukan untuk memahami
pertanyaan-pertanyaan yang muncul di suatu bacaan adalah dengan cara
kognitif pembaca dari bahan tertulis. menjabarkan kode simbol yang tertulis,
b. Pendekatan dalam Pemahaman secara berurutan ke dalam lisan
Bacaan pembaca, sehingga sampai pada makna
Suatu tujuan tercapai dengan yang terdapat di dalam bacaan
maksimal pastilah penggunaan tersebut.Hasil interpretasi pembaca
pendekatannya sudah sangat matang. untuk mengerti sesuatu yang lebih
Berdasarkan pendapat Richards dan tinggi, serta kegiatan yang menggali dan
Rodgers (1986:15) pendekatan adalah membangun makna dari setiap kata
seperangkat asumsi korelatif yang sehingga memunculkan informasi yang
berhubungan dengan sifat dasar baru bagi pembaca dan dapat menjawab
pengajaran dan belajar bahasa. Sebuah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di
pendekatan bersifat aksiomatik. kognitif pembaca dari bahan tertulis.
Pendekatan mendeskripsikan sifat dasar 2. Literasi Membaca
mata ajaran yang akan diajarkan. a. Pengertian Literasi Membaca
Sementara, Menurut Brown (2001:14) Literasi berasal dari Bahasa Inggris
pendekatan adalah asumsi, kepercayaan, literacy yang berarti keterampilan untuk
dan teori tentang sifat dasar bahasa dan membaca dan menulis. Literacy berasal
pembelajaran bahasa. dari kata latin littera yang berarti letter
Dalam pemahaman suatu bacaan, atau huruf, sehingga literacy sering
ada dua pendekatan yang bisa dilakukan diterjemahkan sebagai melek huruf atau
pembaca yaitu bottom-up dan top-down. sebagai bebas buta huruf (Thesen,
Nunan (1989:33) menyatakan bahwa 2006:12). Elvinaro (2007:215)
bottom-up adalah membaca dengan menjelaskan literasi adalah kemampuan
menjabarkan huruf, kata, klausa, dan membaca dan menulis atau melek
kalimat secara berurutan sehingga aksara/huruf, batasan literasi yaitu: (1)
sampai pada makna yang terdapat kemampuan seseorang dalam
dalam bacaan, sedangkan top-down menggunakan informasi tertulis atau
adalah membaca yang menekankan cetak untuk pengembangan
pada makna, dalam hal ini pentingnya pengetahuan sehingga mendatangkan
skemata atau pengetahuan dasar. Oleh manfaat bagi masyarakat; (2) melek
karenanya, membaca dalam pendekatan teknologi, politik, berpikir kritis, dan
ini merupakan suatu proses interaktif. peka terhadap lingkungan; (3)
Pembaca karenanya dapat dikatakan kemampuan yang memadai dalam

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 747
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

budaya pengetahuan keahlian dan sesuatu secara ringan, sehingga mudah


pekerjaan; (4) memiliki berbagai untuk dicerna pembaca.
keahlian yang dapat dikuasai Gee dalam Au (2005:45) yang
(membaca, menulis, berhitung dalam mengartikan literasi dari sudut pandang
artian yang sangat luas); (5) memiliki ideologis kewacanaan yang menyatakan
tingkat penguasaan atas berbagai jenis bahwa literasi adalah “mastery of, or
bidang yang berbeda. Jadi, literasi fluent control over, a secondary
bukanlah hanya sekadar keterampilan discourse” Gee menjelaskan bahwa
membaca dan menulis melainkan literasi merupakan suatu keterampilan
literasi juga dapat diartikan sebagai yang dimiliki seseorang dari kegiatan
tanggapan, pemahaman, dan berpikir, berbicara, membaca, dan
kemampuan dalam kegiatan sehari-hari menulis. Dengan demikian kemampuan
serta dapat mengaplikasikannya melalui literasi ini sangat kompleks dan
kegiatan pembelajaran yang membutuhkan proses pembelajaran
berkelanjutan. yang komprehensif pula dalam
Berkenaan dengan ini Kern membina mahasiswa agar memiliki
(2000:15) mendefinisikan istilah literasi kemampuan literasi yang baik.
secara komprehensif sebagai Beberapa tipe literasi yang dapat
penggunaan praktik-praktik situasi dikenali melekat pada tipe personal
sosial, dan historis, serta kultural dalam tertentu. UNESCO (2005:148)
menciptakan dan menginterpretasikan mengidentifikasi tipe-tipe tersebut
makna melalui teks. Literasi adalah: (1) Literasi dalam pengertian
memerlukan kepekaan tentang seperangkat keterampilan; (2) Literasi
hubungan-hubungan antara konvensi dalam pengertian aplikasi, praktek, dan
tekstual dan konteks sertai idealnya situasi; (3) Literasi dalam pengertian
kemampuan untuk berefleksi secara proses belajar; dan (4) Literasi dalam
kritis tentang hubungan-hubungan itu. pengertian penguasaan teks tertulis.
Literasi memerlukan serangkaian Dalam pengertian pertama, literasi
kemampuan kognitif, pengetahuan dihubungkan dengan keterampilan-
bahasa tulis dan lisan, pengetahuan keterampilan atau skills seperti
tentang genre, dan pengetahuan keterampilan mengoperasikan mesin,
kultural. Berdasarkan pengertian literasi komputer, kendaraan bermotor, dan
tersebut, yang dimaksud dengan teks lain-lain. Beberapa istilah melekat pada
adalah mencakup teks tulis dan teks penguasaan keterampilan-keterampilan
lisan. Sementara itu yang dimaksud tertentu seperti literasi komputer,
dengan genre yaitu pengetahuan tentang literasi navigasi, literasi robotik, dan
jenis-jenis teks yang berlaku/digunakan lain-lain. Secara umum, literasi jenis ini
dalam komunitas wacana misalnya, teks didapatkan setelah belajar atau berlatih.
naratif, eksposisi, deskripsi dan lain- Pada pengertian kedua, literasi
lain. Masing-masing genre tersebut berkaitan dengan penguasaan suatu
memiliki tujuan tersendiri dari teks aplikasi komputer. Perbedaan anatar
yang ditulis penulisnya. Dalam literasi jenis ini dengan literasi
pengertian setiap genre teks akan komputer adalah pada objeknya.
memiliki latar belakang tersendiri yang Literasi komputer lebih dekat kepada
akan turut memengaruhi makna teks. keterampilan mengopreasikan piranti
Misalnya, seorang penulis menulis keras komputer seperti keterampilan
dalam genre narasi memiliki maksud merakit komponennya. Sedang literasi
menyampaikan informasi tentang aplikasi komputer lebih dekat kepada

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 748
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

penguasaan piranti lunak pada mempengaruhi keterampilan kognitif


komputer. Saat ini, dua kemampuan ini baik keterampilan membaca maupun
telah dibedakan dalam dua profesi yang menulis.
berbeda di mana penguasaan aplikasi Berdasarkan pendapat para ahli di
memungkinkan subjeknya bekerja atas dapat disimpulkan bahwa literasi
dengan memanfaatkan aplikasi merupakan kemampuan untuk
komputer untuk aktivitas lebih luas mengidentifikasi, memahami,
seperti ilmu rancang bangun mulai dari menafsirkan informasi, berkomunikasi
yang paling soft seperti aplikasi untuk dan menghitung menggunakan bahan
menggambar, membuat video, game cetak dan tertulis terkait dengan
interaktif, serta berbagai desain kreatif berbagai konteks. Bahan cetak yang
lainnya seperti literasi media. Rancang berlaku berupa teks naratif, eksposisi,
bangun ini juga bisa digunakan untuk deskripsi, argumentasi, dan persuasi
merekayasa suatu desain yang rumit yang membutuhkan proses
dan detil seperti desain aplikasi untuk pembelajaran secara komprehensif.
industri atau untuk mengontrol kinerja Membaca merupakan salah satu
mesin secara digital. Meskipun suatu tuntutan dalam kehidupan
demikian, tampaknya kedua terminologi masyarakat modern. Membaca
ini batasannya ditentukan oleh industri ibaratnya adalah sebuah kompas menuju
teknologi informasi dan komunikasi pengetahuan yang baru. Melalui
(Gillen dan Barton, 2010:4). membaca seseorang akan memperoleh
Selain itu, literasi juga suatu informasi yang baru yang
dihubungkan dengan proses belajar sebelumnya belum pernah diketahuinya.
yaitu suatu set tahapan untuk Menurut Rahim (2008:2) membaca
menghasilkan pengetahuan baru. Secara pada hakikatnya merupakan suatu yang
filosofis, proses ini adalah alamiah dari rumit yang melibatkan banyak hal, tidak
cara kerja otak manusia untuk sekadar melafalkan tulisan tetapi juga
menggambarkan dunianya secara lebih melibatkan aktivitas visual, berpikir,
luas melalui mekanisme penuh teka-teki psikolinguistik, dan metakognitif.
dan problematika yang padat (McGinn, Banyak orang yang membaca kata demi
1993:8-9). Istilah-istilah yang kata, bahkan mengucapkannya secara
menggunakan kata literasi dalam cermat, dengan maksud untuk
penegrtian ini antara lain literasi memahami isi bacaan. Namun
teknologi, literasi digital, literasi semuanya tidak cocok untuk semua
lingkungan, literasi ekonomi, literasi tujuan. Apabila semakin banyak
sosial, literasi politik, dan lain membaca, maka semakin banyak pula
sebagainya. informasi yang diperoleh sehingga
Varian literasi terakhir berkaitan pembendaharaan kosakata akan
dengan penguasaan teks. Dalam diperoleh sebanyak yang dibaca. Oleh
pengertian ini, literasi terutama dikenali karena itu, membaca merupakan sebuah
melalui keterampilan membaca dan kompas menuju pengetahuan yang baru.
menulis. Pengertian ini merupakan Apabila seseorang kaya akan
pengertian yang ditarik dari disiplin pembendaharaan kosakata maka banyak
linguistik dan juga merupakan definisi pula segala sesuatu tentang pengetahuan
paling klasik tentang literasi. Literasi yang dimiliki. Menurut Yamin
jenis ini berkembang melalui (2010:106) membaca adalah suatu cara
keterampilan yang dipelajari (tangible untuk mendapatkan informasi yang
skills) yang secara khusus disampaikan secara verbal dan

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 749
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

merupakan hasil ramuan pendapat, memahami isi bacaan tentang apa yang
gagasan, teori-teori, hasil penelitian disebutkan di dalam teks secara tersurat.
para ahli untuk diketahui dan menjadi Literasi membaca merupakan kegiatan
pengetahuan. membaca sebatas mengenal dan
Hasil Studi PISA (2004) menangkap arti (meaning) yang tertera
menunjukkan bahwa literasi membaca secara tersurat (eksplisit). Artinya,
digunakan sebagai alat untuk menguasai pembaca hanya berusaha menangkap
ilmu pengetahuan dan keterampilan informasi yang terletak secara literal
dalam hidupnya. PISA melihat dalam bacaan dan tidak berusaha
keterampilan membaca ini dari cara menangkap makna yang lebih dalam
pembaca memproses wacana dalam tiga lagi, yakni makna tersiratnya, baik
keterampilan utama, yaitu: (1) terampil dalam tataran antar baris apalagi makna
mencari dan menemukan informasi yang terletak dibalik barisnya.
(retrieving information), (2) terampil Berdasarkan pemaparan teori di
mengembangkan makna yang diperoleh atas dapat disintesiskan literasi
dari informasi yang ditemukannya serta membaca adalah terampilnya seseorang
membuat inferensi menggunakan satu dalam memperoleh pesan yang
atau lebih informasi, (3) terampil disampaikan oleh sebuah wacana
melakukan refleksi dan evaluasi dengan memberikan rangsangan secara
terhadap isi wacana dalam kaitannya verbal serta meningkatkan suatu
dengan pengalaman sehari-hari, keterampilan dalam berpikir dan
pengetahuan yang sudah didapat membaca dalam mencari dan
sebelumnya, dan pengembangan menemukan informasi,
gagasan dari informasi yang mengembangkan makna, melakukan
diperolehnya. refleksi dalam menguasai ilmu
Richards (2002:289) menyatakan pengetahuan dan keterampilan dalam
bahwa pemahaman literasi membaca hidupnya.
adalah membaca teks bacaan dan

III.METODOLOGI PENELITIAN adalah suatu teknik untuk mengestimasi


A. Tujuan Penelitian pengaruh seperangkat variabel
Penelitianini bertujuan untuk independen (eksogen) terhadap variabel
mengetahui pengaruh langsung literasi dependen (endogen) dalam hubungan
membaca terhadap pemahaman sebab akibat.
bacaan.Penelitian ini menggunakan Variabel terdiri dari variabel
metode survei dengan pendekatan eksogen literasi membaca (X 1 ) dengan
kuantitatif. Penelitian survei yang variabel endogen yaitu pemahaman
dimaksud adalah bersifat menjelaskan bacaan (Y). Adapun desain penelitian
hubungan atau korelasional kausal yang ini adalah:
biasa disebut dengan analisis jalur (path
analysis). Penelitian analisis jalur
X1 Y

Gambar 3.1: Desain Penelitian


Keterangan:
X1 : Literasi Membaca
Y : Pemahaman Bacaan

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 750
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

Dalam desain penelitian di atas Mutu sebuah penelitian sangat


ditunjukkan bahwa variabel X 1 adalah ditentukan oleh instrumen. Instrumen
variabel eksogen, yang mempunyai adalah alat ukur yang disusun
jalur hubungan langsung dengan Y. berdasarkan kajian teoritik dan
Dalam hal ini variabel Y adalah variabel digunakan untuk mengumpulkan data
endogen. penelitian. Sebelum kegiatan
B. Populasi dan Sampel pengumpulan data dilakukan maka
Dalam penelitian ini yang perlu dilakukan penyusunan konstruk,
menjadi populasi target adalah perumusan definisi konseptual dan
mahasiswa STKIP definisi operasional, penyusunan kisi-
Kusumanegarasemester ganjil tahun kisi dan penyusunan butir-butir
akademik 2016/2017. Adapun populasi instrumen, ujicoba instrumen untuk
yang dapat dijangkau adalah mahasiswa mengetahui validitas dan reliabilitas,
semester tiga, yang sudah menerima dan diakhiri dengan perakitan butir
materi membaca. instrumen yang sudah final.
Pengambilan sampel penelitian
dilakukan dengan teknik acak sederhana G. Teknik Analisis Data
(simple random sampling). Agar kesimpulan yang diperoleh
Sebagaimana diketahui bahwa dalam dari pengujian hipotesis penelitian dapat
teknik acak sederhana setiap anggota dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
populasi rnempunyai peluang yang maka dilakukan analisis terhadap data
sama besar untuk terpilih menjadi hasil penelitian. Analisis yang
sampel, oleh karena itu pengambilan digunakan terhadap data penelitian
sampel dilakukan dengan cara diundi. meliputi: analisis deskriptif, analisis
terhadap uji persyaratan, dan analisis
C. Teknik Pengumpulan Data inferensial.
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini ada empat jenis data, yaitu H. Hipotesis Statistik
berpikir kritis, literasi membaca, Berdasarkan rumusan hipotesis
pengetahuan kebahasan, dan penelitian dan metode penelitian yang
pemahaman bacaan. Teknik digunakan yaitu analisis jalur (path
pengumpulan data untuk variabel analysis), maka hipotesis statistik dalam
berpikir kritis menggunakan tes objektif penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
yang dikembangkan dari Universal berikut:
Intellectual Standarts. Sedangkan untuk H0 : P 42 = 0
mengumpulkan data variabel literasi H1 : P 42 > 0
membaca menggunakan tes uraian Keterangan:
sesuai dengan rubrik yang sudah dibuat. p 42 = Pengaruh langsung literasi
Sementara untuk mengumpulkan data membaca terhadap
variabel pengetahuan kebahasaan pemahaman bacaan.
menggunakan tes objektif. Bila jawaban
salah diberi skor 0 dan jawaban yang IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
benar diberi skor 1. Sementara untuk Dalam hal ini akan disajikan
data variabel pemahaman bacaan, mengenai: (a) hasil dari masing-masing
pengumpulan data digunakan dengan variabel, pengujian hipotesis, serta
tes uraian tentang pemahaman bacaan. pengujian koefisien korelasi parsial,(b)
pembahasan temuan penelitian, dan (c)
F. Instrumen Penelitian simpulan.

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 751
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

koefisien korelasi parsial, dan


signifikansi korelasi. Pengujian ketiga
penelitian adalah sebagai berikut:
A. Hasil dari Masing-masing 1. Hubungan antara Literasi
Variabel, Pengujian Hipotesis, Membaca (X1) dan Pemahaman
serta Pengujian Koefisien Korelasi Bacaan (Y)
Parsial. Hipotesis pertama yang akan
Pengujian dilakukan untuk diuji adalah terdapat hubungan positif
masing-masing hipotesis penelitian antara literasi membaca (X1) dan
yang telah diajukan. Pengujian yang pemahaman bacaan (Y). Hubungan
dilakukan terhadap hipotesis penelitian tersebut dinyatakan dengan persamaan
adalah pengujian keberartian dan sebagai berikut:
linearitas regresi, koefisien korelasi,
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 31.301 10.501 2.981 .005
Literasi
.637 .120 .683 5.290 .000
Membaca
a. Dependent Variable: Pemahaman Bacaan
Dari output SPSS di atas, positif terhadap pemahaman bacaan
konstanta dan koefisien persamaan mahasiswa.
regresi linear diperoleh dari kolom B, Uji linearitas dan signifikansi
sehingga persamaan regresi: Ŷ = 31, persamaan regresi
301 + 0,637 X1. Dari hasil analisis Pengujian linearitas dan
diperoleh thit = 5,290 dan p-value = signifikansi persamaan regresi
0,000 < 0,05 atau H0 ditolak. Dengan ditentukan berdasarkan ANOVA Table
demikian literasi membaca berpengaruh dan ANOVAa, sebagai berikut.
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Pemahaman Betwee (Combined) 285.892 12 23.824 2.724 .021
Bacaan * n Linearity 219.071 1 219.071 25.048 .000
Literasi Groups Deviation
Membaca from 66.821 11 6.075 .695 .730
Linearity
Within Groups 183.667 21 8.746
Total 469.559 33

Hipotesis statistik:
H0 : Y = α + βX (regresi linear)
H1 : Y ≠ α + βX (regresi linear)
Uji linearitas persamaan garis regresi diperoleh dari baris Deviation from
Linearity, yaitu Fhit (Tc) = 0, 695, dengan p-value = 0, 730 > 0,05. Hal ini berarti H0
diterima atau persamaan regresi Y atas X1 adalah linear atau berupa garis linear.

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 752
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 219.071 1 219.071 27.986 .000b
Residual 250.488 32 7.828
Total 469.559 33
a. Dependent Variable: Pemahaman Bacaan
b. Predictors: (Constant), Literasi Membaca
Hipotesis statistik:
H0 : β = 0 (regresi tak berarti)
H1 : β ≠ 0 (regresi berarti)
Uji signifikansi persamaan garis membaca berpengaruh terhadap
regresi diperoleh dari baris Regression pemahaman bacaan.
kolom ke-5, yaitu Fhit (b/a) = 27,986, Uji Signifikansi koefisien korelasi X1
dan p-value = 0,000 < 0,05 atau H0 dan Y
ditolak. Dengan demikian, regresi Y Hipotesis statistik
atas X1 adalah signifikan atau literasi H0:ᵖ = 0
H0:ᵖ ≠ 0
Model Summary
Change Statistics
R
Adjust Std. Error Square F Sig. F
Mod R ed R of the Chang Chang Chang
el R Square Square Estimate e e df1 df2 e
a
1 .683 .467 .450 2.798 .467 27.986 1 32 .000
a. Predictors: (Constant), Literasi Membaca

Uji signifikansi koefisien Berdasarkan analisis data dan


korelasi diperoleh dari tabel Model pengujian hipotesis yang pertama
Summary. Terlihat pada baris pertama dengan menggunakan teknik
koefisien korelasi (rxy) = 0,621 dan Fhit korelasional literasi membaca memiliki
= 27,986, dengan p-value = 0,000 < hubungan positif dan signifikan dengan
0,05. Hal ini berarti H0 ditolak. Dengan pemahaman bacaan. Diperoleh
demikian, koefisien korelasi X1 dan Y persamaan regresi Ŷ=31,301 +
adalah berarti atau signifikan. 0,637X1, yang berarti bahwa apabila
Sedangkan koefisien determinasi dari literasi membaca ditingkatkan satu unit
tabel di atas terlihat pada baris ke-2, maka pemahaman bacaan akan
yaitu R Square = 0,467, yang meningkat sebesar 0,637 pada konstanta
mengandung makna bahwa 46,7% 31,301.Hal ini ditunjukkan pula oleh
variasi variabel pemahaman bacaan koefisien korelasi ry1 = 0,683 sangat
dapat dipengaruhi oleh variabel literasi signifikan dimana thitung = 5,290 > ttabel =
membaca. 2,981. Hal ini diperkuat pula oleh
B. Pembahasan Temuan Penelitian koefisien korelasi parsial (ry1.2) = 0,652
1. Hubungan Literasi Membaca (X1) sangat signifikan dengan thitung = 4,783
dengan Pemahaman Bacaan (Y)

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 753
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

dan p-value = 0,000<0,05 atau H0 pemahaman bacaan orang tersebut.


ditolak. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah
Hasil penelitian ini literasi membaca seseorang semakin
memberikan informasi bahwa, rendah pula pemahaman bacaan orang
mahasiswa yang terampil dalam tersebut. Jadi jika ingin pemahaman
menceritakan kembali teks sebuah bacaannya tinggi maka literasi
bacaan/gambar dengan bahasa sendiri, membaca mahasiswa harus
dapat menceritakan pengalaman dengan ditingkatkan.
bahasa yang beruntut lewat tulisan, dan
dapat memberikan pendapat terhadap DAFTAR PUSTAKA
sebuah bacaan lewat teks akan Aebersold, Jo Ann dan Marry Lee Field.
mempermudah mahasiswa dalam From Teacher to Reading
memahami isi sebuah bacaan. Sehingga, Teacher, Cambridge: Cambridge
jika mahasiswa memiliki literasi University Press, 1997.
membaca maka mahasiswa tersebut
memiliki pemahaman bacaan dengan Rubin, Dorothy. A Practical Approach
baik. Sesuai dengan koefisien to Teaching Reading, Boston:
determinasi (ry1)yang diperoleh sebesar Allyn and Bacon, 1994.
0,467 yang dapat diinterpretasikan
bahwa 46,7% variasi pemahaman Roldan, Aurora H. College Reading and
bacaan didukung oleh literasi membaca. Writing, Greenhill: Reading
Hal ini menunjukkan bahwa makin Dinamics, 1975.
tinggi literasi membaca yang dimiliki
seorang mahasiswa maka makin tinggi Richards, J. C. and Willy A. Renandya.
pula pemahaman bacaan. Methodology in Language
Teaching, New York : Cambridge
C. KESIMPULAN University Press, 2002.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan Singer, Harry dan Dan Donlan. Reading
pembahasan, maka terdapat kesimpulan and Learning from Text, Tononto:
dalam penelitian ini, yaitu terdapat Little Drown and Company,
hubungan positif literasi membaca (X1) 1980.
dan pemahaman bacaan (Y).
Berikut ini akan diuraikan Horny. Oxford Advanced Dictionary of
hasil penelitian yang lebih rinci: Current English, London: Oxford
Literasi membaca (X1) memiliki University, 1995.
hubungan positif dengan pemahaman
bacaan (Y). Hal ini dibuktikan dengan Matlin, Margaret W. Cognition,
nilai koefisien korelasi (ry1) = 0,647 dan Northwestern University: Wiley,
koefisien determinasi (ry1)2 = 0,234 2008.
yang menunjukkan bahwa 23,4% dari
pemahaman bacaan dipengaruhi oleh Snow, Chaterine. Reading for
literasi membaca. Dengan demikian, Understanding, Rand Education:
literasi membaca (X1) secara konsisten R&Paperback, 2002.
memiliki hubungan langsung dengan
pemahaman bacaan (Y); artinya Sardjono, B. Pembelajaran Membaca;
semakin tinggi literasi membaca untuk SMP, SMA, dan Perguruan
seseorang semakin tinggi pula

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 754
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

Tinggi, Jakarta: Rineka Cipta,


2002. Gillen, Julia dan David Barton. Digital
Literacies: A Research Briefing
Razak, Abdul. Pengetahuan by The Technology Enhance
Pembelajaran Bahasa Indonesia, Learning Phase of The Teaching
Jakarta: Bumi Aksara, 2001. and Learning Research
Tarigan, Henry Guntur. Keterampilan Programme, London: TLRP-
Membaca, Jakarta: Gramedia, ESRC, 2010.
2006.
McGinn, Colin. Problems in
Richards, Jack C. dan Theodhore S. Philosophy: The Limits of Inquiry,
Rodgers. Approaches and Massachusetts: Blackwell
Methods in Language Teaching, Publisher, 1993.
Cambridge: Cambridge University
Press, 1986. Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di
Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi
Brown, H. Douglas. Teaching by Aksara, 2008.
Principles An Interactive
Approach to Language Yamin, Martinis. Kiat Membelajarkan
Pedagogy,New York: Longman, Membaca, Jakarta: Gaung Persada
2001. Press, 2010.

Nunan, David. Designing Tass for the Tarigan, Henry Guntur. Membaca
Communicative Classroom, Sebagai Suatu Keterampilan
Cambridge: Cambridge Berbahasa, Bandung:
University Press, 1989. Angkasa, 2008.

Thesen, Lucia. Academic Literacy and Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di


the Languages of Change, Perguruan Tinggi, Jakarta:
London: British Grasindo, 2007.
Library, 2006.
Shaffat, Idri. Optimized Learning
Elvinaro. Komunikasi Massa, Bandung: Strategy, Jakarta: Prestasi Pustaka,
Refika Offset, 2007. 2009.

Kern, Richard. Literacy and Language Wiryodijoyo, Suwaryono. Membaca:


Teaching, California: Oxford Strategi, Pengantar, dan
University Press, 2000. Tekniknya, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan,
Au, Kathryn. Multicultural Issues and 1989.
Literacy Achievement, London:
Lawrence Erlbaum Associates, Baradja, M.F. “Beberapa Hal yang
2005. Menyebabkan Bahan Bacaan Sulit
Dipahami” Makalah Smposium
UNESCO, “Education For All, Literacy Pengajaran Bahasa dan Sastra di
For Live.” EFA Global Sekolah Menengah Jakarta.
Monitoring Report, Paris: Jakarta: Universitas Katolik
UNESCO Publishing, 2005. Atmajaya, 1988.

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 755
Tuturan, Vol. 6, No. 1, Januari 2017: 745-756 ISSN 2089-2616

Diakses Minggu 27 Desember


Suhendra Yusuf, Analisis Tes Pisa 2015, 13:35.
Literasi Membaca, Matematika,
dan Sains (Departemen Richards, J. C. and Willy A. Renandya,
Pendidikan Nasional: Pusat Methodology in Language
Penilaian Pendidikan, 2004) Teaching, New York : Cambridge
http://forumliterasi.blogspot.com. University Press, 2002.

Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan


(Penelitian Survei pada Mahasiswa STKIP Kusumanegara Jakarta) 756

Anda mungkin juga menyukai