Akib
M. Akib
ABSTRAK
Latar balakang: Makanan merupakan kebutuhan utama manusia. Untuk menjamin keamanan
makanan, prinsip higiene dan sanitasi makanan yang terdiri dari faktor tempat atau bangunan,
peralatan, orang/ penjamah makanan dan bahan makanan perlu diperhatikan. Tujuan: untuk
mengetahui penerapan prinsip-prinsip higiene sanitasi makanan di kantin di Lingkungan STIK Bina
Husada Palembang tahun 2016. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan survei deskriptif untuk menganalisis penerapan higiene
sanitasi makanan berdasarkan persyaratan tenaga kerja, makanan, peralatan, tempat pengolahan
makanan, dan penyimpanan di Lingkungan STIK Bina Husada Palembang tahun 2016. Hasil:
didapatkan persyaratan tenaga kerja sesuai 6% karena belum dilakukan pemeriksaan kesehatan dan
pelatihan higiene sanitasi makanan terhadap para pekerja; persyaratan makanan sesuai 62% karena
pengolahahan makanan masih kontak langsung dengan tubuh, waktu tunggu makanan lebih dari 4 jam;
persyaratan peralatan sesuai 23 % karena belum ada alat keselamatan kerja, peralatan tidak langsung
dicuci setelah dipakai, penyimpanan peralatan belum terbebas dari debu dan serangga; persyaratan
tempat sesuai 36 %, karena masih terdapat sudut mati antara dinding dengan lantai, sumber air yang
belum cukup aman; persyaratan penyimpanan mencapai 37% karena penyimpanan makanan kering
belum terpisah antara makanan kering dan basah, belum adanya penyimpanan makanan yang bersuhu
0°C. Penerapan Higiene Sanitasi Makanan di kantin lingkungan STIK Bina Husada Palembang secara
keseluruhan sesuai hanya 32 % sehingga tidak sesuai dengan PERMENKES No.
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga, dimana pencapaian Higiene Sanitasi
Makanan di suatu usaha jasaboga harus mencapai pencapaian lebih atau sama dengan 83 %. Saran:
Disarankan agar memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pekerja di kantin tentang higiene
sanitasi makanan, melakukan pemeriksaan kesehatan pada pekerja secara berkala setiap 6 (enam)
bulan sekali, mengawasi proses pengolahan makanan dikantin, dan menunjuk penanggung jawab
khusus untuk memantau kesehatan pekerja di kantin.
Kata Kunci : Higiene Sanitasi, Makanan
ABSTRACT
Background: Food is a basic human need. To ensure food safety, the principle of food higiene and
sanitation which consists of factors of place or building, equipment, people/ food handlers and food
ingredients need to be considered. Objective: At determining the application of the principles of food
sanitation higiene in the canteen in the STIK Bina Husada Palembang Environment in 2016. Method:
This research was a study that used a type of quantitative research. This research was a descriptive
survey to analyze the application of food sanitation higiene based on the requirements of labor, food,
equipment, food processing, and storage in the environment of STIK Bina Husada Palembang in 2016.
Result: Based on the results of the research found that the requirement of workers that was suitable
only reached 6%, this was due to the lack of health checks on workers, and the workers had not
received training, especially food sanitation higiene training. Second, food requirement fulfillment was
only 62%, this was because the food processing still had direct contact with the body, and food
waiting time was more than 4 hours. Third, the equipment fulfillment requirements reached 23%, due
to the absence of safety equipment, equipment not immediately washed after use, storage of equipment
was not free from dust and insects. Fourth, the fulfillment of place requirements reached 36%, this was
because there was still a close angle between the wall and the floor, the water source that was not safe
enough. Fifth, fulfillment of storage requirements reached 37%, this was due to the dry food storage
that had not been separated between dry and wet foods, the absence of food storage with a temperature
of 0 ° C. From the results of this study it was found that the application of Food Sanitation Higiene in
the canteen in the STIK Bina Husada Palembang environment in 2016 as a whole only reached 32%,
melalui distribusi frekuesi setiap aspek sanitasi jasaboga yang meliputi pemenuhan
higiene sanitasi berdasarkan Permenkes persyaratan tenaga kerja (penjamah
No.1096/MENKES/PER/VI/2011. makanan), pemenuhan persyaratan
makanan, pemenuhan persyaratan
HASIL PENELITIAN peralatan, dan pernenuhan persyaratan
Analisis Univariat tempat diuraikan berikut ini.
Penerapan higiene sanitasi makanan Persyaratan Tenaga Kerja
di Kantin di Lingkungan STIK Bina Penerapan higiene sanitasi
Husada Palembang pada tahun 2016 dapat makanan di Kantin di Lingkungan STIK
ditinjau dari pernenuhan persyaratan yang Bina Husada berdasarkan pemenuhan
terdapat dalam KEPMENKES RI No. 715 persyaratan tenaga kerja dapat dilihat pada
tahun 2003 tentang persyaratan higiene tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Pemenuhan
Persyaratan Tenaga Kerja
Hasil Temuan
Jenis Temuan Kantin A Kantin B
F % F %
Sesuai 1 6 1 6
Tidak Sesuai 16 94 16 94
Total 17 100 17 100
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Pemenuhan
Persyaratan Makanan
Hasil Temuan
Jenis Temuan Kantin A Kantin B
F % F %
Sesuai 9 70 7 54
Tidak Sesuai 4 30 6 46
Total 13 100 13 100
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Pemenuhan
Persyaratan Peralatan
Hasil Temuan
Jenis Temuan Kantin A Kantin B
F % F %
Sesuai 3 33 1 13
Tidak Sesuai 6 67 8 87
Total 9 100 9 100
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Pemenuhan
Persyaratan Tempat
Hasil Temuan
Jenis Temuan Kantin A Kantin B
F % F %
Sesuai 6 40 5 33
Tidak Sesuai 9 60 10 67
Total 15 100 15 100
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Pemenuhan
Persyaratan Penyimpanan
Hasil Temuan
Jenis Temuan Kantin A Kantin B
F % F %
Sesuai 4 50 2 25
Tidak Sesuai 4 50 6 75
Total 8 100 8 100
Tabel 6.
Persentase Hasil Checklist Penilaian Higiene Sanitasi Makanan
A 62 22 35 40 65
B 62 18 29 44 71
Rata-rata 32 Rata-rata 68
yang tidak memiliki tutup dan ada juga lapangan ternyata dari 15 pertanyaan yang
yang memiliki tutup tapi tidak menutup ada, di kantin A hanya 6 pertanyaan yang
sempurna. sesuai dengan tingkat pencapaian 40%,
Untuk mengetahui pemenuhan sedangkan di kantin B dan ada 5
persyaratan kebersihan peralatan maka pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
terdapat 2 pertanyaan, dan dari kedua pencapaian 33 % untuk persyaratan
pertanyaan tersebut tidak ada yang sesuai. tempat.
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa Untuk mengetahui pemenuhan
peralatan makanan tidak dicuci persyaratan dapur maka terdapat 9
menggunakan airhangat tetapi hanya pertanyaan, di kantin A dan B terdapat 4
menggunakan air biasa dan sabun cuci pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
piring biasa. Di 2 kantin sudah memiliki pencapaian 44% dan 5 pertanyaan yang
rak tempat penyimpanan peralatan makan tidak sesuai dengan tingkat pencapaian
tetapi masih ada juga yang meletakkan 56%.
peralatan di luar lemari atau di gantung di Dari hasil pengamatan didapatkan
dinding sehingga masih bisa terkena debu, bahwa bangunan dapur di kantin A dan B
ataupun hewan pengerat lainnya. bersih dan rapi karena tidak banyak lalat
Pembersihan dan sanitasi yang yang hinggap dilantai. Tempat
seksama harus dilakukan pada peralatan pembuangan sampah dilakukan dengan
yang mempunyai kontak langsung dengan cara dikumpulkan terlebih dahulu ketika
mulut.Peralatan ini dapat menjadi pekerja pulang maka sampah tersebut di
perantara penyebaran penyakit dari buang di di temapat sampah yang berada di
konsumen apabila sanitasinya tidak luar perusahaan. Dinding dan langit-langit
sempurna. Peralatan bersih yang siap pakai dapur dalam keadaan baik tetapi masih ada
tidak boleh dipegang di bagian yang sedikit debu, Di 2 kantin masih terdapat
kontak langsung dengan makanan atau sudut mati dimana tempat berkumpulnya
yang menempel di mulut. kotoran. Di 2 kantin tidak memiliki ruang
Persyaratan Tempat ganti pakaian dan ruang belajar/kantor.
Terlihat pada tabel bahwa penerapan Untuk mengetahui pemenuhan
Higiene Sanitasi Makanan di Lingkungan persyaratan fasilitas sanitasi maka terdapat
STIK Bina Husada Palembang tahun 2016 6 pertanyaan, di kantin A hanya 2
berdasarkan persyaratan tempat di 2 (dua) pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
kantin belum memenuhi. Hal ini sesuai pencapaian 33% dan 4 pertanyaan yang
dengan hasil temuan (bukti objektif) di tidak sesuai dengan tingkat pencapaian
disimpan maka, risiko kerusakan akan tenaga kerja yang menggunakan alat
semakin besar dan semakin rendah suhu kelengkapan kerja.
makananakan semakin lama pula bakteri 3. Penerapan Higiene Sanitasi Makanan
tumbuh sehingga makanan lebih tahan berdasarkan persyaratan makanan
lama. Hal ini juga sesuai dengan hasi yang belum memenuhi persyaratan
penelitian Asmuni (2013) yang karena hanya mencapai 63%, di kantin
menyatakan bahwa makanan akan lebih A dengan tingkat pencapaian 70%,
bertahan lama jika disimpan di tempat dan di kantin B tingkat pencapaian
penyimpanan yang benar dan mempunyai 54%. yang belum memenuhi
suhu yang sejuk. persyaratan diantaranya ialah karena,
cara pengolahan makanan yang masih
KESIMPULAN DAN SARAN kontak langsung dengan tubuh, waktu
Kesimpulan tunggu makanan yang lebih 4 jam.
Dari hasil penelitian dan pembahasan 4. Penerapan Higiene Sanitasi Makanan
yang pada bab sebelumnya, maka peneliti berdasarkan persyaratan peralatan di 2
menyimpulkan sebagai berikut: kantin yang belum penuhi persyaratan
1. Penerapan Higiene Sanitasi Makanan karena hanya mencapai 23%, di
yang belum memenuhi persyaratan. Di kantin A tingkat pencapaian 33% dan
kantin A, tingkat pencapaian hanya di kantin B tingkat pencapaian 13%.
35%, Di kantin B, tingkat pencapaian Berdasarkan temuan dilapangan yang
hanya 29%. Hasil dari 2 kantin, belum tepenuhi diantaranya belum
tingkat pencapaiannya hanya 32%. adanya lemari pendingin / freezer,
2. Penerapan Higiene Sanitasi Makanan wadah makanan jadi ada yang tidak
berdasarkan persyaratan tenaga kerja mempunyai tutup, tidak adanya alat
yang belum memenuhi persyaratan. Di keselamatan kerja, penyimpanan
kantin A dan kantin B, tingkat peralatan masak yang belum terbebas
pencapaian 6%. Dari 17 pertanyaan dari debu.
yang sesuai hanya 1 pertanyaan, 5. Penerapan Higiene Sanitasi Makanan
diantaranya dikarenakan belum berdasarkan persyaratan tempat yang
adanya pemeriksaan kesehatan secara belum memenuhi persyaratan karena
rutin bagi para pejamah makanan, hanya mencapai 36%, yaitu di kantin
belum adanya tenaga kerja yang sudah A tingkat pencapaian hanya 40 %, di
terlatih mengenai higiene sanitasi kantin B tingkat pencapaian 33%.
makanan, dan tidak keseluruhan Berdasarkan temuan dilapangan yang
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Mewi. 2010. Analisis Aplikasi Higiene Sanitasi Makanan di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Umum Daerah Palembang Bari ahun 2009. Pusat Kajian Bina Husada.
Palembang.
Depkes RI. 2014. Kumpulan Modul Kursus higiene Sanitasi Makanan dan Minuman
Handoko. 2008. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Penelitian
Kesehatan (Plus Aplikasi Software Spss). Mitra Cendikia Press. Yogyakarta.
Malaka, T. 2010. Dasar- dasar Higiene Sanitasi Makanan. Bahan Ajar kuliah Mahasiswa
Pasca Sarjana STIK Bina Husada, Palembang.
Malaka T., dan Baktiansyah, 2004. Supervisi Higiene dan Sanitasi Kantin. Pusat Kajian Bina
Husada. Palembang
Marriot, Norman G. 2010. Essential of Food Sanitation. Polytechnic institute and state
university. London.
Mubarak,W, I. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Salemba Medika.
Jakarta.
Ningsih, Riyan. 2014. Higiene Sanitasi Makanan Dan Minuman, Serta Kualitas Makanan
Yang Dijajakan Pedagang Di Lingkungan Sdn Kota Samarinda. Jurnal Kesmas
- Volume 10 No 1. Semarang.
Prasetyaningsih A., dkk, 2005. Pengetahaan, Sikap dan Ketrampilan Penjamah Mahanan
yang Diberi Pelqtiltan Keamanan pangan di Instalasi Gizi RS. Jantung Harapan Kita.
Iwnal Gizi Klinik Indonesia Artikel-Juli 2005, Vo1.2, No. 2
Rauf, Rusdin. 2013. Sanitasi Pangan dan HACCP. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Yulianto, Atun dan Nurcholis. 2015. Penerapan Standard Higienes Dan Sanitasi Dalam
Meningkatkan Kualitas Makanan Di Food & Beverage Departement @Hom Platinum
Hotel Yogyakarta. Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 6 No 2. Yogyakarta.