Anda di halaman 1dari 25

Penelitian Tindakan Kelas lebih dari sekedar mengajar menggunakan teknik dan trik, meskipun ide

standar akan lebih mengartikan " Efek dari Investigasi sistematis dari teknik pengajaran kita terhadap
siswa akan bertujuan meningkatkan instuksi kita pada siswa tersebut". Hal tersebut terdiri dari dua aspek
yang dapat kita lihat: repertoar teknik untuk mendapatkan informasi dari siswa tentang belajar mereka
dan upaya untuk mengatur informasi yang menjadi gambaran yang lebih besar dari teori pembelajaran
praktis.

PTK atau action research mulai berkembang sejak perang dunia ke dua, saat ini PTK sedang berkembang
dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Canada. Para ahli
penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Menurut
Stephen Kemmis seperti dikutip D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide to
Classroom Research, menyatakan bahwa action research adalah: a from of self-reflektif inquiry
undertaken by participants in a social (including education) situation in order to improve the rationality
and of (a) their own social or educational practices justice (b) their understanding of these practices, and
(c) the situastions in which practices are carried out.

Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana
praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.

Untuk petunjuk lengkap dan bagian-bagian dari PTK itu sendiri dapat di lihat dan copy di bawah ini yang
terdiri dari :
1. Pembuatan Proposal PTK
2. Pembuatan Laporan PTK
Jika anda memerlukan contoh PTK silahkan dopwnload disini :
download : Contoh PTK / Kumpulan Contoh PTK Sekolah Dasar/ Contoh- contoh PTK

PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN


TINDAKAN KELAS (PTK)

PROF. DR. H. A. FATCHAN, MPd, MSi


WAYAN DASNA, PhD, M.Ed
Lembaga Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(CLASSROM ACTION RESEARCH)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CATATAN KHUSUS:
PERTAMA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS MERUPAKAN PENELITIAN YANG BERTUJUAN
UTAMA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH DI KELAS YANG BAPAK IBU GURU AJAR,
BUKAN DIKELAS YANG DIAJAR OLEH ORANG LAIN.

KEDUA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS BUKAN UNTUK MENGUJI TEORI, TETAPI SUATU
PENELITIAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH PEMBELAJARN DI KELAS, JADI TIDAK
MEMERLUKAN HIPOTESIS KERJA, TAPI HIPOTESIS TINDAKAN.

KETIGA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS JUGA BUKAN PENELITIAN YANG MEMBANGUN


TEORI (GROUNDED THEORY), TETAPI SUATU PENELITIAN UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH PEMBELAJARN DI KELAS
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

FORMAT PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

-Halaman Judul
-Halaman Pengesahan
(yang ditandatangani oleh Ketua Peneliti dan Kepala Sekolah)

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Kerangka Konseptual
4. Hipotesis Tindakan
5. Tujuan Penelitian
6. Signifikansi Penelitian

B. KAJIAN PUSTAKA

C. METODE/PROSEDUR PENELITIAN
1. Pemilihan Setting Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran
- RPP
- Lembar Observasi
- Tes/asesmen
PENJELASAN KOMPONEN SISTEMATIKA PROPOSAL PTK

Bagaimana Menyusun Proposal PTK?


Sebelum melakukan PTK, guru diharapkan dapat menyusun proposal PTK yang digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan penelitian. Penyusunan proposal sangat diperlukan bila guru ingin memperoleh
bantuan dana untuk melaksanakan penelitian kepada penyandang dana. Kualitas proposal akan
menentukan apakah proposal tersebut didanai atau tidak.
Setelah proposal penelitian disetujui untuk didanai, peneliti membuat desain operasional (DO) yang telah
mendeskripsikan rencana penelitian lebih operasional. DO sudah harus dilengkapi dengan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan seperti RPP, alat evaluasi, lembar kerja, bahan ajar, dan hal lain yang
diperlukan untuk menerapkan tindakan. Bila penelitian telah memperoleh data, DO dapat dilengkapi
dengan hasil penelitian dan pembahasan, serta bagian Penutup sehingga menjadi laporan penelitian. Bila
guru melaksanakan PTK swadana dapat langsung membuat DO tanpa harus membuat proposal terlebih
fdahulu. Berikut disajikan unsur-unsur minimal yang harus ada pada proposal PTK.

Sistematika Usulan Penelitian Tindakan Kelas (Proposal PTK)

1. JUDUL PENELITIAN
1) Mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan, sedapat mungkin mengandung unsur
variabel utama yang diteliti.
2) Judul harus deklaratif, singkat, spesifik, jelas (8-15 kata) dan memberi gambaran mengenai penelitian
yang diusulkan.
3) Pada judul harus tampak masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang
diterapkan untuk memecahkan masalah.

-Contohnya:
1) Penggunaan metode Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di
SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi”.
2) Penggunaan metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas 11
SMAN ............
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
pada Mata Pelajaran PKn SMAN......

2. PENDAHULUAN/ LATAR BELAKANG MASALAH


1) Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks
permasalahan, uraikan dan jelaskan berbagai masalah yang dijumpai di kelas yang akan dipakai sebagai
subjek PTK (sebaiknya lebih dari 3 masalah yang disajikan di sini)
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-
angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada
matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel
persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu,
secara singkat yang terkait dengan penelitian yang akan saudara teliti.
4) Dari berbagai masalah yang telah diuraikan di atas, pilihlah salah satu atau dua masalah yang dianggap
penting untuk dipecahkan/ diberikan solusinya
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika
pelaksanaannya telah selesai.

3. RUMUSAN MASALAH
1) Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan
problematis.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran)
yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
3) Rumusan masalah harus sejalan dengan judul penelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan
memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK. Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan
untuk PTK selanjutnya.
6) Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-tahap
diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran keberhasilan
atau keefektifan tindakan yang diambil.

-Contohnya:
1) Apakah penggunaan metode Pembelajaran Peta Konsep dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas 9 di SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi?
2) Bagaimana implementasi metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas
anak kelas 11 SMAN ............?
3) Apakah penggunaan Media Foto Berwarna dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam?
4) Apakah Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas
Siswa pada Mata Pelajaran PKn SMAN......?

4. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk bukan kalimat tanya.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang
telah dirumuskan
3) Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.

-Contohnya:
1) Penerapan metode Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di
SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi.
2) Implementasi metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas
11 SMAN ............
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
pada Mata Pelajaran PKn SMAN......

5. DEFINISI OPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau
dalam rumusan masalah.
2) Beberapa istilah itu diuraikan dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang diinginkan, yang
sesungguhnya, atau yang ada dilapangan seperti yang dimau dalam penelitian ini.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian tentang
istilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.

6. MANFAAT PENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau
manfaat hasil penelitian.
2) Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, guru dan atau siswa, pengambil keputusan
atau kebijakan, dan sebagainya.

7. KAJIAN PUSTAKA ATAU KERANGKA KONSEPTUAL


Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian
atau pemandu kegiatan penelitian.
2) Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
3) Menguraikan secara perspektif tentang Konsep variabel-variabel yang diteiliti yang telah ditulis dalam
rumusan masalah. Misal: Konsep Hasil Belajar; Konsep Media Pembelajaran Foto Berwarna, dsb
4) Terkait dengan butir 3) sebaiknya peneliti mengutip minimal tiga pendapat dari para ahli pada setiap
konsep itu. Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan
atas kajian dari beberapa ahli tersebut. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste”
tulisan orang lain.

Kedua:
1) Berisi sejumlah paparan hasil penelitian terdahulu yang sejenis, baik hasil penelitiannya sendiri atau
hasil penelitian orang lain.
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh
peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa
judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya
dijelaskan dalam kajian pustaka ini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian
dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan penelitian
terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy
paste” hasil penelitian orang lain tersebut.

8. HOPOTESIS TINDAKAN (JIKA DIPERLUKAN)


1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal
penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan
sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

9. METODE PENELITIAN
Metode atau prosedur penelitian menguraikan secara rinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator, atau partisipan (misalnya: penelitian dilakukan pada
materi Pasar siswa kelas 11 SMAN 50 Malang),
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data
(misalnya cheklist pengamatan dan soal untuk tes hasil belajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi.
Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian memberikan soal untuk
tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data pendukung di kantor Sekolah,
Diknas, atau di TU sekolah, dsb.
5) Analisis data: analisis data dalam PTK sebaiknya cukup berupa tabel persentase dan perbandingan
peningkatan antartabel (gain-score) hasil siklus pertama dengan siklus kedua, siklus 2 dengan 3, dan
seterusnya.
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan
penjelasan sebagai berikut.

SIKLUS, TAHAPAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

START IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHANNYA

PERENCANAAN ACTION (OBSERVASI

PERBAIKAN UNTUK
PERENCANAAN BARU
REFLEKSI

PENJELASAN MASING-MASING KOMPONEN SIKLUS

Masing-masing siklus dalam penelitian tindakan kelas saling mempunyai keterkaitan, sehingga siklus
tersebut merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh. Beberapa ahli berpendapat hasil yang afdol pada
pelaksanaan PTK minimal sebanyak tiga kali putaran siklus. Karena ketika pada putaran siklus yang
ketiga pada umumnya semua problem telah dapat dipecahkan.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang
selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada. Semua permasalahan
yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan
yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui metode pembelajaran
yang menurut bapak-ibu guru tepat. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai.
Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian. Berdasarkan proposal penelitian
dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan dilakukan pengamatan
(observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru lainnya. Berdasarkan pelaksanaan
tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama
sejawat guru yang membantu pengamatan. Selanjutnya, berdasarkan hasil refleksi dilakukan perencanaan
lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.

1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (RIIL), PENYEBAB MASALAH, DAN


ALTERNATIF PEMECAHANNYA
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian)
seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi
dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau
Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau
pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan
yang paling urgen (paling penting dan mendesak).

2. MELAKUKAN PERENCANAAN
Membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru sebagai peneliti terlebih
dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka
mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau
kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat
atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan
mendesak). Kemudian, dicanangkan dan diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui pendekatan
atau metode pembelajaran. Metode pembelajaran apa yang menurut bapak-ibu guru yang tepat untuk
memecahkan permasalahan yang mendesak itu. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu
kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya bapak-ibu tuangkan dalan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Semua yang diuraikan di atas dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal
penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas,
terutama mengidentifikasi dan mementukan masalah penelitian, sebagai berikut.
1) Permasalahan yang diidentifikasi harus merupakan masalah riil guru. Untuk itu perlu disertai data
empirik, yaitu data yang berupa angka-angka, persentase, jumlah, dan sejenisnya. Bukan hanya data
kualitatif seperti sebagiab besar, sebagian kecil, kebanyakan, dan sejenisnya;
2) Bersifat prblematik (dapat dipemecahkan & mendesak);
3) Masalah yg dipecahkan bermanfaat jelas;
4) Feasible & researchable;
5) Perumusan masalah berbentuk kesenjangan atau kalimat tanya;
6) Mengidentifikasi penyebab masalah;
7) Berbagai alternatif pemecahannya (brainstorming dengan guru lain/kolaboratif); dan
8) Siap di-action-kan.

3. MELAKSANAKAN TINDAKAN/ ACTION DAN (DAN OBSERVASI)


Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP itulah bapak-ibu
melaksanakan penelitian tindakan kelas (action). Selama melaksanakan penelitian tindakan kelas (action)
dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri. Untuk melakukan pengamatan itu sebaiknya
bapak-ibu dibantu oleh teman sejawat guru lainnya. Sehingga pengamatan dapat dilakukan secara
objektif.
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1) Bagaimana organisasi kelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam
kelas) selama action.
3) Siapa yang mengamati dan bagaimana bentuk alat (instrumen) untuk observasi
4) Dalam hal pelaksanaan PTK siswa harus dilibatkan

4. REFLEKSI
1. Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan
seterusnya terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya;
2. Dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent;
3. Mencatat kekurangan/kelemahan yang ada; dan
4. Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi (perenungan)
bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan.
Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi untuk siklus berikutnya. Hal
ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum maksimal. Perencanaan
berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan
termasuk perubahan atau pengembangan RPP. Yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu
melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
1) Kegiatan mengulas secacar kritis tentang perubahan ygan terjadi pada baik pada siswa, guru, suasana
kelas, dan sejenisnya.
2) Merefleksi dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan
tindakan (action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika
pelaksaan pada saat itu masih belum maksimal.

PERBAIKAN RENCANA (BARU)


Upaya perbaikan untuk perencanaan “baru” (untuk kegiatan siklus berikutnya), dilakukan atas dasar hasil
catatan tindakan (action) dan refleksi. Perencanaan baru ini tentu dilakukan perubahan-perubahan atau
pengembangan-pengembangan perencanaan metode pembelajarannya. Dan tentunya termasuk perubahan
atau pengembangan RPP yang akan dilakukan pada siklus atau putaran berikutnya.

AKHIR TINDAKAN
1) Biasanya setelah 3 kali putaran PTK sudah dianggap/bias diakhiri dan dilaporkan hasilnya
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan
(kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap
keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3) Berbagai perubahan yang perlu dicatat:
Siswa:
-Hasil belajar (harian, tengah semester, semester)
-Motivasi terhadap proses belajar mengajar
-Aktivitasnya
-Catatan portofolio
-Perubahan sikap dan lain sebagainya
Guru:
-Peningkatan pengetahuan
-Pengelolaan kelas
-Kepercayaan diri
-Peningkatan keterampilan mengajar
-Kecekatan
-Kemampuan proses belajar mengajar dan lain sebagainya

10. DAFTAR PUSTAKA


1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya
nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul buku
(ditulis/dicetak miring), kota tempat terbit, dan nama penerbit
3) Disusun dengan urutan secara abjad nama pengarang,

11. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN


1) Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dilapangan
dan penyusunan laporan.
2) Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Penelitian.
3) Jadwal penelitian dibuat sejak pembuatan proposal sampai dengan pembuatan laporan penelitian
(selama 6 sampai 10 bulan)
4) Dengan demikian, yang realistik seorang guru atau sekelompok guru hanya mampu melakukan PTK
satu atau dua kali dalam satu tahun.

12. PERSONALIA
Semua tim peneliti yang melaksanakan penelitian di lapangan harus tercantum semua, kecuali kalau guru
melaksanakan PTK sendiri.

13. RENCANA BIAYA PENELITIAN


Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode
Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan habis,
penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian ini tidak
perlu dilengkapi.

14. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1) RPP
2) Instrumen penelitian
3) CV para peneliti, dll

PEMBUATAN LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

OLEH
PROF. DR. H. A. FATCHAN, MPd, MSi
I WAYAN DASNA, PhD, MS.Ed
Lembaga Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MEMBUAT LAPORAN HASIL


PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROM ACTION RESEARCH)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CATATAN KHUSUS:
PERTAMA: DALAM LAPORAN PENELITIAN PTK, PENELITI TINGGAL MENYALIN
PROPOSAL PTK MENJADI = BAB I: PENDAHULUAN; BAB II: KAJIAN PUSTAKA; DAN BAB
III: METODE PENELITIAN; YANG DITAMBAHI DENGAN BAB IV: HASIL DAN
PEMBAHAHASAN dan; BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

KEDUA: PENELITI HARUS MEMBUAT ABSTRAK HASIL PENELITIAN YANG DITULIS PADA
LEMBAR DEPAN SETELAH COVER LAPORAN HASIL PENELITIAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

FORMAT LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Cover/Halaman Judul Halaman Pengesahan (yang ditandatangani oleh Ketua Peneliti dan Kepala
Sekolah) Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kerangka Konseptual/ Definisi Operasional
5. Hipotesis Tindakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. BERBAGAI KONSEP TENTANG VARIABEL YANG DITELITI (dapat dilihat di rumusan masalah
dan/atau judul)
2. BEBERAPA TEMUAN PENELITIAN TERDAHULU
BAB III METODE/PROSEDUR PENELITIAN
1. Pemilihan Setting Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Setting daerah penelitian
2. Sajian data penelitian
1) siklus I,
2) siklus II, dst)
3. Analisis Data
4. Temuan Penelitian atau Pengujian Hipotesis Tindakan
5. Pembahasan Implementasi Tindakan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
- RPP
- Lembar Observasi
- Tes/asesmen
- Data (mentah)/ Foto Kegiatan Pelaksanaan PTK

PENJELASAN KOMPONEN DALAM SISTEMATIKA LAPORAN PTK

Cover/Halaman Judul
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota), lambang
sekolah/lambang tutwuri handayai, nama sekolah dan Depdiknas Kab/kota dimana penelitian itu
dilakukan. (semua tulisan diformat tengah/center)

Halaman Pengesahan
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota), tempat
penelitian, waktu penelitian berapa bulan, dana penelitian berapa besarnya, tandatangan oleh Ketua
Peneliti sebelah kanan dan mengetahui serta ditandatangani Kepala Sekolah disebelah kiri dan/Diknas
yang disertai stempel)

Kata Pengantar
Isinya: Ucapan terimakasih dari berbagai fihak, judul penelitian yang telah diselesaikan, singkatan hasil
penelitian ini, dan mohon koreksi perbaikan dari para pihak.

Abstrak
Khusus abstrak ditulis satu spasi. Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim, semua disebutkan
baik ketua maupun anggota), singkatan latarbelakang masalah (satu paragraf), metode penelitian,
tujuan/rumusan masalah penelitian, subjek penelitian, cara pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Selanjutnya, ringkasan/simpulan hasil penelitian serta beberapa sarannya. Kemudian dibawahnya ditulis
kata-kata kunci yang terkait dengan judul penelitiannya.

Daftar Isi
Isinya: Tulis nama semua bab dan sub-bab yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan
beri nomor halamanya

Daftar Tabel
Isinya: Tulis nama semua Tabel yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri
nomor halamannya

Daftar Gambar
Isinya: Tulis nama semua Gambar yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri
nomor halamannya

BAB I PENDAHULUAN (sama dengan proposal penelitian)


1. LATAR BELAKANG MASALAH
1) Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks
permasalahan, uraikan dan jelaskan berbagai masalah yang dijumpai di kelas yang akan dipakai sebagai
subjek PTK (sebaiknya lebih dari 3 masalah yang disajikan di sini)
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-
angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada
matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel
persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu,
secara singkat yang terkait dengan penelitian yang akan saudara teliti.
4) Dari berbagai masalah yang telah diuraikan di atas, pilihlah salah satu atau dua masalah yang dianggap
penting untuk dipecahkan/ diberikan solusinya
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika
pelaksanaannya telah selesai.

2. RUMUSAN MASALAH
1) Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan
problematis.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran)
yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
3) Rumusan masalah harus sejalan dengan judul penelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan
memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK. Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan
untuk PTK selanjutnya.
6) Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-tahap
diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran keberhasilan
atau keefektifan tindakan yang diambil.

3. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk bukan kalimat tanya.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang
telah dirumuskan
3) Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.

4. HOPOTESIS TINDAKAN (JIKA DIPERLUKAN)


1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal
penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan
sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

5. DEFINISI OPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau
dalam rumusan masalah.
2) Beberapa istilah itu diuraikan dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang diinginkan, yang
sesungguhnya, atau yang ada dilapangan seperti yang dimau dalam penelitian ini.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian tentang
istilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.

6. MANFAAT PENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau
manfaat hasil penelitian.
2) Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, guru dan atau siswa, pengambil keputusan
atau kebijakan, dan sebagainya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA (sama dengan proposal penelitian)


Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian
atau pemandu kegiatan penelitian.
2) Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
3) Menguraikan secara perspektif tentang Konsep variabel-variabel yang diteiliti yang telah ditulis dalam
rumusan masalah. Misal: Konsep Hasil Belajar; Konsep Media Pembelajaran Foto Berwarna, dsb
4) Terkait dengan butir 3) sebaiknya peneliti mengutip minimal tiga pendapat dari para ahli pada setiap
konsep itu. Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan
atas kajian dari beberapa ahli tersebut. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste”
tulisan orang lain.

Kedua:
1) Berisi sejumlah paparan hasil penelitian terdahulu yang sejenis, baik hasil penelitiannya sendiri atau
hasil penelitian orang lain.
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh
peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa
judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya
dijelaskan dalam kajian pustaka ini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian
dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan penelitian
terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy
paste” hasil penelitian orang lain tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN (sama dengan proposal penelitian)
Metode atau prosedur penelitian menguraikan secara rinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator, atau partisipan (misalnya: penelitian dilakukan pada
materi Pasar siswa kelas 11 SMAN 50 Malang),
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data
(misalnya cheklist pengamatan dan soal untuk tes hasil belajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi.
Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian memberikan soal untuk
tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data pendukung di kantor Sekolah,
Diknas, atau di TU sekolah, dsb.
5) Analisis data: analisis data dalam PTK sebaiknya cukup berupa tabel persentase dan perbandingan
peningkatan antartabel (gain-score) hasil siklus pertama dengan siklus kedua, siklus 2 dengan 3, dan
seterusnya.
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan
penjelasan sebagai berikut.

SIKLUS, TAHAPAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

START IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHANNYA

PERENCANAAN ACTION (OBSERVASI

PERBAIKAN UNTUK
PERENCANAAN BARU

REFLEKSI

PENJELASAN MASING-MASING KOMPONEN SIKLUS


Masing-masing siklus dalam penelitian tindakan kelas saling mempunyai keterkaitan, sehingga siklus
tersebut merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh. Beberapa ahli berpendapat hasil yang afdol pada
pelaksanaan PTK minimal sebanyak tiga kali putaran siklus. Karena ketika pada putaran siklus yang
ketiga pada umumnya semua problem telah dapat dipecahkan.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang
selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada. Semua permasalahan
yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan
yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui metode pembelajaran
yang menurut bapak-ibu guru tepat. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai.
Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian. Berdasarkan proposal penelitian
dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan dilakukan pengamatan
(observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru lainnya. Berdasarkan pelaksanaan
tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama
sejawat guru yang membantu pengamatan. Selanjutnya, berdasarkan hasil refleksi dilakukan perencanaan
lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.

1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (RIIL), PENYEBAB MASALAH, DAN


ALTERNATIF PEMECAHANNYA
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian)
seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi
dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau
Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau
pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan
yang paling urgen (paling penting dan mendesak).

2. MELAKUKAN PERENCANAAN
Membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru sebagai peneliti terlebih
dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka
mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau
kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat
atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan
mendesak). Kemudian, dicanangkan dan diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui pendekatan
atau metode pembelajaran. Metode pembelajaran apa yang menurut bapak-ibu guru yang tepat untuk
memecahkan permasalahan yang mendesak itu. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu
kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya bapak-ibu tuangkan dalan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Semua yang diuraikan di atas dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal
penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas,
terutama mengidentifikasi dan mementukan masalah penelitian, sebagai berikut.
1) Permasalahan yang diidentifikasi harus merupakan masalah riil guru. Untuk itu perlu disertai data
empirik, yaitu data yang berupa angka-angka, persentase, jumlah, dan sejenisnya. Bukan hanya data
kualitatif seperti sebagiab besar, sebagian kecil, kebanyakan, dan sejenisnya;
2) Bersifat prblematik (dapat dipemecahkan & mendesak);
3) Masalah yg dipecahkan bermanfaat jelas;
4) Feasible & researchable;
5) Perumusan masalah berbentuk kesenjangan atau kalimat tanya;
6) Mengidentifikasi penyebab masalah;
7) Berbagai alternatif pemecahannya (brainstorming dengan guru lain/kolaboratif); dan
8) Siap di-action-kan.
3. MELAKSANAKAN TINDAKAN/ ACTION DAN (DAN OBSERVASI)
Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP itulah bapak-ibu
melaksanakan penelitian tindakan kelas (action). Selama melaksanakan penelitian tindakan kelas (action)
dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri. Untuk melakukan pengamatan itu sebaiknya
bapak-ibu dibantu oleh teman sejawat guru lainnya. Sehingga pengamatan dapat dilakukan secara
objektif.
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1) Bagaimana organisasi kelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam
kelas) selama action.
3) Siapa yang mengamati dan bagaimana bentuk alat (instrumen) untuk observasi
4) Dalam hal pelaksanaan PTK siswa harus dilibatkan

4. REFLEKSI
1. Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan
seterusnya terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya;
2. Dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent;
3. Mencatat kekurangan/kelemahan yang ada; dan
4. Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi (perenungan)
bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan.
Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi untuk siklus berikutnya. Hal
ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum maksimal. Perencanaan
berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan
termasuk perubahan atau pengembangan RPP. Yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu
melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
1) Kegiatan mengulas secacar kritis tentang perubahan ygan terjadi pada baik pada siswa, guru, suasana
kelas, dan sejenisnya.
2) Merefleksi dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan
tindakan (action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika
pelaksaan pada saat itu masih belum maksimal.

PERBAIKAN RENCANA (BARU)


Upaya perbaikan untuk perencanaan “baru” (untuk kegiatan siklus berikutnya), dilakukan atas dasar hasil
catatan tindakan (action) dan refleksi. Perencanaan baru ini tentu dilakukan perubahan-perubahan atau
pengembangan-pengembangan perencanaan metode pembelajarannya. Dan tentunya termasuk perubahan
atau pengembangan RPP yang akan dilakukan pada siklus atau putaran berikutnya.

AKHIR TINDAKAN
1) Biasanya setelah 3 kali putaran PTK sudah dianggap/bias diakhiri dan dilaporkan hasilnya
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan
(kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap
keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3) Berbagai perubahan yang perlu dicatat:
Siswa:
-Hasil belajar (harian, tengah semester, semester)
-Motivasi terhadap proses belajar mengajar
-Aktivitasnya
-Catatan portofolio
-Perubahan sikap dan lain sebagainya
Guru:
-Peningkatan pengetahuan
-Pengelolaan kelas
-Kepercayaan diri
-Peningkatan keterampilan mengajar
-Kecekatan
-Kemampuan proses belajar mengajar dan lain sebagainya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berisi tentang:
1. Setting daerah/lokasi penelitian
yang berisi tentang uraian secara rinci dan kronologis tentang kondisi daerah/lokasi penelitian

2. Sajian data penelitian


Hasil penelitian berisi paparan tentang uraian penelitian yang sejalan dengan tujuan penelitian. Pada
dasarnya uraian hasil penelitian berisi menjawab pertanyaan penelitian atau menjawab tujuan penelitian
berdasarkan banyaknya siklus yang diterapkan/di action-kan:
SIKLUS I:
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan. Paparkan hasil pengamatan (termasuk
kemajuan yg dicapai). Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan komentar
tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya tentang:
Siswa:
-hasil belajar (harian, tengah semerter, semesteran)
-motivasi terhadap PBM
-aktivitasnya
-catatan portofolio
-perubahan sikap, dls
Guru:
-peningkatan pengetahuan
-pengelolaa kelasnya
-kepercayaan diri
-peningkatan keterampilan mengajar
-kecekatan mengajar
-kemampuan PBM, dls
2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini.
Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Berbagai perubahan
yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya.

SIKLUS II:
Pada dasarnya uraian pada siklus dua sama dengan siklus pertama, namun perlu dijelaskan apa saja
perkembangan/ perubahan pembelajaran yang dilakukan pada siklus dua ini, isinya sebagai berikut.
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan. Paparkan hasil pengamatan (termasuk
kemajuan yg dicapai). Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan komentar
tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya tentang:
Siswa:
-hasil belajar (harian, tengah semerter, semesteran)
-motivasi terhadap PBM
-aktivitasnya
-catatan portofolio
-perubahan sikap, dls
Guru:
-peningkatan pengetahuan
-pengelolaa kelasnya
-kepercayaan diri
-peningkatan keterampilan mengajar
-kecekatan mengajar
-kemampuan PBM, dls

2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini.
Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Berbagai perubahan
yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya, dan begitu seterusnya. Jika pada siklus dua dirasa sudah
cukup maka laporan pemaparan data cukup sampai disini.

3. Analisis Data Temuan Penelitian


Isi sub-bab analisis data yaitu:
1) Sandingkan dan bandingkan data (Tabel persentase) pada siklus pertama dan siklus dua.
2) Jika dilakukan 3 siklus, maka bandingkan dan sandingkan ketiga data (Tabel %) yang ada tersebut
3) Berikan penjelasan/uraian seberapa besar peningkatan yang terjadi antarsiklus tersebut (siklus 1, 2, dan
3) dan berikanlah komentar-komentar saudara sebagai peneliti

4.Temuan Penelitian atau Pengujian Hipotesis Tindakan


Isinya:
-Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan pada sub-bab di atas, maka jelaskan apakah temuan
penelitian saudara sejalan dengan tujuan penelitian yang telah saudara tulis didepan atau tidak.
-Dengan kata lain, saudara juga menguji hipotesis tindakan yang telah saudara sebutkan di atas (di Bab I,
bila saudara menggunakan sub-bab hipotesis tindakan).
-Dengan begitu, uraian sub-bab ini sebenarnya menjawab tujuan penelitian suadara. Jika ada dua tujuan,
maka ada dua temuan. Jika ada tiga tujuan, maka ada tiga temuan penelitian.

5.Pembahasan Hasil Penelitian


Pembahasan hasil penelitian, rambu-rambu penulisan pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
(1) Pembahasan hasil dilakukan terhadap keseluruhan siklus;
(2) Misalnya dengan memaparkan tabel hasil antarsiklus dan berbagai pengalaman keuntungan dan
keutamaan temuan yang dialami pada waktu pelaksanaan (action) semuanya dijelaskan di sini;
(3) Temuan penelitian hendaknya didiskusikan/didialogkan dengan berbagai kajian teori dan temuan
penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan di bab tiga tentan kajian pustaka.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1) Kesimpulan pada dasarnya menjawab secara singkat tujuan penelitian. Jika tujuan penelitiannya 2
kesimpulannya ya dua, Jika tujuan penelitiannya 1 kesimpulannya ya simpulannya satu. Dan begitu
seterusnya
2) Paparkan kesimpulan biasanya berupa beberapa simpulan yang sejalan atau berurutan dengan rumusan
masalah/tujuan penelitian.

Saran
Isinya yaitu paparkan beberapa saran sejalan dengan temuan penelitian.
Saran bisa ditujukan kepada penelitian lanjutan apa, aktivitas belajar siswa, guru, sekolah, dan komponen
sekolah/pendidikan lainnya yang terkait dengan temuan peneitian.

DAFTAR PUSTAKA
1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya
nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul buku
(ditulis/dicetak miring), kota tempat terbit, dan nama penerbit
3) Disusun dengan urutan secara abjad nama pengarang,
Contoh:
Fatchan, Ach, 2009, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Jenggala Pustaka Utama-
Lemlit UM.
Stringer, Ernie, 2004, Action Researh in Education, Columbus – New Jersey - Ohio, Merrill
Prentice Hall.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
1) Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dilapangan
dan penyusunan laporan.
2) Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Penelitian.
3) Jadwal penelitian dibuat sejak pembuatan proposal sampai dengan pembuatan laporan penelitian
(selama 6 sampai 10 bulan)
4) Dengan demikian, yang realistik seorang guru atau sekelompok guru hanya mampu melakukan PTK
satu atau dua kali dalam satu tahun.

2.PERSONALIA
Semua tim peneliti yang melaksanakan penelitian di lapangan harus tercantum semua, kecuali kalau guru
melaksanakan PTK sendiri.

3.RINCIAN BIAYA PENELITIAN


Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode
Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan habis,
penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian ini tidak
perlu dilengkapi.

Untuk menyusun / membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seorang guru harus
memperhatikan langkah-langkah berikut :

JUDUL :

Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan
yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat,
jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian
formal. Judul ditulis di halaman judul yang dilengkapi dengan identitas peneliti (nama dan NIP
guru), lembaga/satuan pendidikan tempat guru bekerja, dan bulan serta tahun penulisan PTK.

KATA PENGANTAR

HALAMAN PERSETUJUAN (bila diperlukan, lazimnya diketahui dan ditandatangani oleh


pimpinan/kepala sekolah setempat)

DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK : (Berisi judul, nama peneliti, uraian singkat PTK. Ditulis satu spasi dengan jumlah
kata kurang lebih 250 kata. Disertai kata kunci)

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah (Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan
urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus
ditunjukkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari observasi seorang guru
selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian –penelitian
terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta
signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu.
Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam
uraian di bagian ini.)
2. Perumusan Masalah (Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu
dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar – benar di
angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan
melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud hendaknya bukan permasalahan
yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada
hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah
serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani
itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan
perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten
tertampilkan.)
3. Tujuan Penelitian (Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran
antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat
permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan
sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat
dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam
mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan
strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian
tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif. Syukur apabila juga dapat
dikuantifikasikan.) Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan
kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik
keuntungan – keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris
langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi
rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru. Berbeda
dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu. Teknologi dan
seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kemungkinan
kehadirannya tidak ditolak
4. Manfaat Penelitian (Menjelaskan manfaat penelitian ini untuk
penambahan/pengembangan wawasan, manfaat aplikasi hasil penelitian bagi keberhasilan
pembelajaran siswa, bagi guru, sekolah dan mungkin pihak lain yang relevan dengan
pemanfaatan hasil penelitian ini)
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

1. Tinjauan Pustaka (Pada bagian ini diuraikan landasan substantif dalam arti teoritik
dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif, yang
akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik
pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku – pelaku PTK lain
di samping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan.
Argumentasi logic dan teoritik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Aras
kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan.)
2. Kerangka Pemikiran
3. Hipotesis Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN (CARA PENELITIAN)

1. Setting Penelitian Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di
kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria
dan wanita, latar belakang kemampuan akademik, kesulitan-kesulitan/kendala-kendala
yang dihadapi siswa dalam pembelajaran, latar belakang sosial dan ekonomi yang
mungkin relevan dengan permasalahan dan lain sebagainya. Aspek substantif kompetensi
dan permasalahan yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran pada kelas yang diteliti
seperti IPA atau IPS atau Matematika kelas II SMP, juga dikemukakan pada bagian ini.
2. Subjek Penelitian (Pada bagian ini dijelaskan jumlah dan deskripsi siswa)
3. Variabel Penelitian (faktor yang diselidiki) Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel
penelitian yang dijadikan titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi.
Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan
pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2)
variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan
bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode
mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa keingintahuan
siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar
siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan
dan sebagainya.
4. Teknik pengumpulan data (Data dan Cara Pengambilannya) Pada bagian ini ditunjukkan
dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses
maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran
yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi
keduanya. Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan
dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi
aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang
akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran
hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam
prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK,
para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata – mata sebagai sumber
data. Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat
penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun
mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan
teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang
ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.
5. Indikator Kinerja (Pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan
secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK
yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria
keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah, jenis dan atau tingkat kegawatan)
miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi
tindakan perbaikan yang dimaksud.)
6. Analisis Data (Pada bagian ini menjelaskan teknik, tata cara/prosedur dalam menganalisis
data, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk/jenis data dan uji statistik yang
digunakan juga dijelaskan, misalnya rumus uji statistik dan lain-lainnya)
7. Prosedur Penelitian (langkah-langkah PTK) Pada bagian ini digambarkan rencana
tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti : (1) Perencanaan, yaitu persiapan
yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry
behavior. Pelancaran tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario
pembelajaran, pengadaan alat–alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain–lain yang
terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di
samping itu juga diuraikan alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan
masalah, (2) Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar.
Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan, (3)
Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data
mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang, dan
(4) Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang
akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan
siklus/daur berikutnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Siklus I
2. Siklus II
3. Siklus III
4. Siklus berikutnya (jika ada)
5. Pembahasan antar siklus

Uraian tiap siklus meliputi: (a) Perencanaan tindakan (Skenario pembelajaran), (b) Pelaksanaan
tindakan (deskripsi proses pembelajaran), (c) Pelaksanaan observasi (sajian hasil analisis data),
dan (d) Refleksi (kajian terhadap indikator kinerja terhadap hasil dan proses pembelajaran dan
analisis kritis hasil tiap siklus).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai