Anda di halaman 1dari 2

Kehamilan usia remaja (teenage pregnancy) dan dampak merugikan pada

kelahiran (adverse birth outcomes): populasi besar berdasarkan studi kelompok


retrospektif
ABSTRAK
Hubungan antara kehamilan usia remaja dengan dampak merugikan pada kelahiran
(adverse birth outcomes) masih tetap menjadi kontroversi. Adverse birth outcomes
diantaranya adalah: berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, dan kematian
bayi baru lahir. Kehamilan usia remaja dapat dikaitkan dengan faktor lingkungan sosial
ekonomi ibu yang buruk, perawatan prenatal yang tidak teratur, dan biologis ibu yang
belum matang. Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan apakah kehamilan usia
remaja berkaitan dengan peningkatan dampak merugikan pada kelahiran(adverse birth
outcomes), terlepas dari adanya faktor-faktor perancu di atas.
Metode yang digunakan adalah studi kohort retrospektif terhadap 3.886.364 nulipara
usia < 25 tahun dengan kelahiran tunggal hidup selama tahun 1995-2000 di Amerika
Serikat.
Hasil penelitian: semua kelompok usia remaja dikaitkan dengan peningkatan risiko
terjadinya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan kematian neonatal. Bayi
yang lahir dari ibu berusia 17 tahun atau lebih muda memiliki risiko lebih tinggi untuk
Skor Apgar rendah di 5 menit pertama kelahiran.
Sedangkan penambahan berat badan selama kehamilan, ibu dengan pendidikan sesuai
usia dan status sosial yang memadai, perawatan prenatal yang memadai, tanpa
merokok dan alkohol selama kehamilan menghasilkan hasil yang sama.
Kesimpulan: kehamilan usia remaja meningkatkan risiko terjadinya dampak kelahiran
yang merugikan terlepas dari adanya faktor-faktor perancu. Temuan ini bertentangan
dengan pendapat bahwa adverse birth outcomes pada kehamilan remaja disebabkan
oleh status sosial ekonomi yang rendah, perawatan prenatal yang tidak memadai dan
penambahan berat badan yang tidak memadai selama kehamilan.

PENDAHULUAN
Ada beberapa faktor penting yang sangat mempengaruhi peningkatan jumlah
kehamilan usia remaja pada dekade terakhir ini. Faktor pertama adalah usia saat
wanita mendapatkan haid/menstruasi. Faktor kedua adalah aktivitas seksual dilakukan
pada usia yang lebih dini. YRBS (Youth Risk Behaviour Study) menyatakan bahwa
separuh dari siswa sekolah menengah atas di Amerika telah melakukan hubungan
seksual, dimana 7% diantaranya melakukan hubungan seks sebelum umur 13 tahun.
Faktor ketiga adalah rendahnya penggunaan alat kontrasepsi. Walaupun pengetahuan
dan penggunaan kontrasepsi meningkat, namun penggunaannya pada remaja masih
rendah.

MATERIAL DAN METODE


Data penelitian berasal dari kumpulan data kelahiran / kematian bayi nasional pada
tahun 1995-2000, yang disusun oleh Pusat Nasional untuk Statistik Kesehatan dan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Informasi yang tersedia dalam
kumpulan data ini termasuk ras ibu, pendidikan, status perkawinan, riwayat kebidanan,
risiko tinggi antenatal, faktor gaya hidup ibu seperti merokok dan konsumsi alkohol,
waktu perawatan prenatal, intensitas total kunjungan prenatal, komplikasi persalinan
dan kelahiran, usia kehamilan, berat lahir dan penyakit neonatal / bayi dan kematian.
Usia ibu didefinisikan sebagai usia ibu pada tahun dimana terjadi persalinan. Semua
wanita nulipara berusia 10-24 tahun yang memiliki kelahiran tunggal selama periode
antara 1995 dan 2000 di Amerika Serikat dimasukkan dalam penelitian ini. Usia ibu
dikategorikan ke dalam 4 kelompok: kurang dari 16, 16 hingga 17, 18 hingga 19, dan 20
hingga 24 tahun. Karena ibu dengan 20-24 tahun memiliki risiko terendah untuk hasil
kelahiran yang merugikan, mereka bertindak sebagai kelompok referensi dalam semua
analisis.
Studi ini mengkategorikan pendidikan ibu sesuai atau tidak sesuai untuk usia. Ibu yang
berusia lebih dari 19 tahun dianggap memiliki tingkat pendidikan yang sesuai dengan
usia jika mereka telah menyelesaikan sekolah menengah atas. Perawatan prenatal
dikategorikan sebagai memadai, sedang atau tidak memadai sesuai dengan kriteria
Modified Kessner Index. Usia kehamilan dihitung sebagai interval antara tanggal
persalinan dan tanggal periode menstruasi normal terakhir. Ketika tanggal periode
menstruasi normal terakhir hilang, estimasi klinis usia kehamilan digunakan sebagai
gantinya. Imputasi dan penggantian usia kehamilan dengan estimasi klinis dilakukan
oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional. Informasi tentang skor Apgar 5 menit tidak
termasuk dalam akta kelahiran di California (1995-2000) dan Texas (1995-2000). Data
penggunaan tembakau tidak dilaporkan dari California (1995–2000), Indiana (1995–
1998), South Dakota (1995–1999) dan Negara Bagian New York (kecuali New York
City, 1995–1998). California (1995–2000) dan South Dakota (1995–1999) tidak
memasukkan item tentang penggunaan alkohol pada akta kelahiran mereka. Akta
kelahiran di California (1995-2000) tidak memiliki informasi tentang kenaikan berat
badan selama kehamilan. Cacat lahir tidak termasuk dalam kumpulan data akta
kelahiran New Mexico (1995-2000). Subjek tanpa informasi yang tersedia tentang
penggunaan tembakau ibu, penggunaan alkohol atau kenaikan berat badan selama
kehamilan ditetapkan sebagai kategori independen dalam penelitian ini. Dalam analisis
skor Apgar pada 5 menit, subjek dari California dan Texas tidak dimasukkan. Subjek-
subjek dengan informasi yang hilang tentang pendidikan ibu, status perawatan prenatal,
usia kehamilan, berat lahir atau cacat lahir dikeluarkan dari penelitian ini.
Hasil kelahiran yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah: persalinan sangat
prematur (bayi hidup lahir kurang dari 32 minggu kehamilan), persalinan prematur (bayi
hidup lahir pada usia <37 minggu), sangat BBLR (berat bayi hidup <1500) g saat lahir),
BBLR (berat bayi hidup <2500 g saat lahir), SGA (bayi hidup dengan berat lahir di
bawah 10 persentil untuk usia kehamilan dan jenis kelamin), skor Apgar sangat rendah
pada 5 menit (<4), skor Apgar rendah pada 5 mnt (<7) dan kematian neonatal
(kematian kelahiran hidup dalam 28 hari).
Risiko relatif (RR) dengan interval kepercayaan 95% (CI) yang terkait dengan
kehamilan remaja, dengan merujuk pada usia 20-24 tahun yang diturunkan melalui
model regresi logistik multivariat, dengan penyesuaian untuk faktor perancu potensial.
Variabel perancu termasuk: status kelahiran, ras ibu, tingkat pendidikan sesuai usia,
status perkawinan, pemanfaatan perawatan prenatal, penggunaan tembakau dan
penggunaan alkohol selama kehamilan. Interaksi yang signifikan antara usia ibu dan
penggunaan tembakau/alkohol dikontrol dalam model. Untuk mengeksplorasi
mekanisme dimana kehamilan remaja berdampak pada kematian neonatal, kami juga
mengevaluasi hubungan antara kehamilan remaja dan kematian neonatal dengan
penyesuaian lebih lanjut usia kehamilan (setiap 1 minggu) dan berat lahir (setiap 500
g). Untuk memahami peran independen faktor biologis vs sosial dalam hubungan
antara kehamilan remaja dan hasil kelahiran yang merugikan, kami juga mengevaluasi
hubungan kenaikan berat badan selama kehamilan. Kenaikan berat badan (per minggu)
selama kehamilan dikategorikan rendah, yaitu <0,16 kg / minggu. Untuk lebih
mengurangi sisa perancu, efek kehamilan remaja pada hasil kelahiran dievaluasi pada
ibu yang berkulit putih, menikah, memiliki usia. pendidikan yang sesuai, menerima
perawatan prenatal yang memadai dan tidak merokok tembakau atau minum alkohol
selama kehamilan. Semua data dianalisis menggunakan Sistem Analisis Statistik, Versi
9.1 (SAS Institute Inc., Cary, NC, USA).

HASIL
Tingkat adverse birth outcomes seperti persalinan sangat prematur, persalinan
prematur, BBLR, SGA, skor Apgar sangat rendah, skor Apgar rendah, dan kematian
neonatal lebih tinggi pada kehamilan usia remaja dan secara konsisten meningkat
dengan semakin mudanya usia ibu terutama pada ibu berusia ≤15 tahun atau lebih
muda.
Faktor kenaikan berat badan selama kehamilan tidak mengubah hasil, begitupun
analisis pada wanita kulit putih yang sudah menikah dengan tingkat pendidikan yang
sesuai usia, perawatan prenatal yang memadai, dan tanpa merokok/alkohol selama
kehamilan memberikan hasil yang serupa.Hubungan antara kehamilan remaja dan skor
Apgar yang rendah dan kematian neonatal tidak signifikan pada ibu muda berusia 10-
15 tahun karena ukuran sampel yang terbatas pada kelompok usia ini.

Anda mungkin juga menyukai