PENDAHULUAN
Ada beberapa faktor penting yang sangat mempengaruhi peningkatan jumlah
kehamilan usia remaja pada dekade terakhir ini. Faktor pertama adalah usia saat
wanita mendapatkan haid/menstruasi. Faktor kedua adalah aktivitas seksual dilakukan
pada usia yang lebih dini. YRBS (Youth Risk Behaviour Study) menyatakan bahwa
separuh dari siswa sekolah menengah atas di Amerika telah melakukan hubungan
seksual, dimana 7% diantaranya melakukan hubungan seks sebelum umur 13 tahun.
Faktor ketiga adalah rendahnya penggunaan alat kontrasepsi. Walaupun pengetahuan
dan penggunaan kontrasepsi meningkat, namun penggunaannya pada remaja masih
rendah.
HASIL
Tingkat adverse birth outcomes seperti persalinan sangat prematur, persalinan
prematur, BBLR, SGA, skor Apgar sangat rendah, skor Apgar rendah, dan kematian
neonatal lebih tinggi pada kehamilan usia remaja dan secara konsisten meningkat
dengan semakin mudanya usia ibu terutama pada ibu berusia ≤15 tahun atau lebih
muda.
Faktor kenaikan berat badan selama kehamilan tidak mengubah hasil, begitupun
analisis pada wanita kulit putih yang sudah menikah dengan tingkat pendidikan yang
sesuai usia, perawatan prenatal yang memadai, dan tanpa merokok/alkohol selama
kehamilan memberikan hasil yang serupa.Hubungan antara kehamilan remaja dan skor
Apgar yang rendah dan kematian neonatal tidak signifikan pada ibu muda berusia 10-
15 tahun karena ukuran sampel yang terbatas pada kelompok usia ini.