Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS

STIE-MURA
LUBUK LINGGAU
SK. MENDIKBUD NO.146 /D /0 /1999
STATUSTERAKREDITASI
Jalan Yos Sudarso kel.Lubuk Kupang kec.Lubuk linggau Selatan1 lubuk LinggauTelp.0733452218 / HP.085368015556

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


TAHUN AKADEMIK 2018 /2019

Mata Kuliah : Etika Profesi


Hari / Tanggal : Sabtu/ 20 April 2019
Waktu :
Jurusan/Semester/Kelas : Akuntansi/ II/A1 Pagi
Dosen Pengasuh : Herlina, SE., M.Ak
Kode soal : NIM Ganjil (Reguler)

Petunjuk Soal : 1.Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal


2.Tulislah identitas Anda pada lembar jawaban yang telah disediakan
3.Dilarang kerjasama dalam bentuk apapun

Soal :
1. Sebutkan dan jelaskan manfaat dari good corporate governance (GCG) ?
2. Analisis Kasus Volkswagen
Skandal emisi Volkswagen terbuka pada September 2015 ketika mereka mengakui kecurangan
dalam tes emisi di Amerika Serikat (AS). Sekitar 600.000 unit di AS dan 11 juta unit mobil berbahan bakar
disel di seluruh dunia yang terkena selama kecurangan itu terjadi enam tahun. Kasus ini bukan sekadar
recall karena cacat komponen. Bahkan Chief Executive Officer (CEO) Volkswagen saat itu Martin
Winterkorn telah mengundurkan diri. Para pakar otomotif menyebut skandal ini sebagai kegagalan
sistemik yang disengaja.Demikian heboh skandal ini hingga aktor dan aktivis lingkungan hidup Leonardo
DiCaprio hendak membuatkan film tentang hal ini.

Departemen Perlindungan Lingkungan Hidup AS (Environmental Protection Agency) dan


California Air Resources Board menyatakan Volkswagen menggunakan software yang dirancang untuk
mengelabui hasil tes emisi di AS selama hampir satu dekade. VW juga mengakui bahwa mereka
melakukan hal yang sama untuk 11 juta unit mobil di seluruh dunia. Kerugian VW sebagai produsen
mobil terbesar kedua di dunia ini jika dihitung dari turunnya nilai saham mencapai US$ 29 miliar.
Kepercayaan konsumen AS diduga merosot tajam. Bahkan Departemen Perlindungan Lingkungan Hidup
AS (Environmental Protection Agency) menyatakan VW bisa dikenakan penalti US$ 18 miliar. Sedangkan
US Department of Justice akan menggugat perdata hingga US$ 90 miliar dengan perincian penalti US$
37.500 per unit. Diperkirakan para pengguna yang terkena akan juga melakukan class action lawsuit,
sehingga jumlah kerugian VW semakin membengkak.

Software ini juga pada saat yang sama menyalakan komponen khusus yang menurunkan emisi.
Namun komponen tersebut tidak bekerja ketika unit mobil sedang berjalan di jalan raya, sehingga emisi
yang dihasilkan melebihi standar.Mengapa demikian? Tujuannya mungkin meningkatkan akselerasi, daya
tarik, dan hemat bahan bakar. Sampai sekarang, belum jelas komponen sistem bagian mana yang telah
dimodifikasi. Para pakar berpendapat bahwa emisi berlebihan yang dihasilkan dari kecurangan ini dapat
mengakibatkan masalah pernapasan, seperti emfisema, bronkitis dan sebagainya.

Lalu, tes yang mana yang berhasil mengungkap adanya kecurangan tersebut? Tes di jalan (on-road
testing) di bulan Mei 2014 yang dijalankan di West Virginia University menarik perhatian California Air
Resources Board. Dua model VW dengan spesifikasi mesin disel 4 silinder dengan turbocharge 2 liter
menghasilkan nitrogen oksida 40 kali lipat batas legal.Yang menarik, dari kasus skandal emisi VW ini,
ternyata ini bukan yang kali pertama di Amerika Serikat. Di tahun 1970an, Amerika Serikat, VW termasuk
salah satu dari beberapa produsen mobil yang nakal dan tertangkap kecurangannya. Di tahun 1973, VW
terkena dipenalti US$ 120.000 karena menginstalasi alat tertentu yang mematikan sistem kontrol polusi.
Dan ternyata, beberapa dekade kemudian, VW kembali berbuat nakal dan mengelabui konsumen melalui
tes emisi ini.
Pelanggaran Undang-undang :

Jika dilihat menurut UUD, VW sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :


Pasal 4, hak konsumen adalah :
Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau
jasa”.
Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa”.
Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :
Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan”
Pasal 8
Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang
tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan”
Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang
memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran”
Pasal 19 :
Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau
kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”
Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau
penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau
pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal
transaksi”
Menurut pasal tersebut, PT Nabisco harus memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah
merugikan para konsumen.

Dilihat dari kasus diatas berikan tanggapan anda ?


Nama : DESI RAHMA INA SAPUTRI
Nim : 218.02.0021
Prodi : akuntansi

Jawaban no 1
1. Meningkatkan kualitas kerja para karyawan
Dengan adanya good corporate governance, maka kondisi lingkungan pekerjaan akan menjadi
lebih baik. Bertambah baiknya lingkungan dan suasana dari lingkungan pekerjaan, maka
karyawan akan merasa lebih dihargai dalam pekerjaannya. Hal ini akan bermanfaat pada lebih
baiknya dan meningkatnya kualitas kerja yang dilakukan oleh para karyawan. Karyawan bisa
merasa nyaman dan senang dalam bekerja di perusahaan yang menerapkan good corporate
governance tersebut.

2. Meningkatkan keterikatan kerja para karyawan


Kualitas pekerjaan dari para karyawannya bertambah dan juga kondisi dari lingkungan pekerjaan
yang membuat nyaman, maka karyawan pun akan memiliki keterikatan kerja yang baik dengan
perusahaannya. Hal ini akan berdampak pada perusahaan yang tidak perlu repot dalam
mengevaluasi hasil kerja dari para karyawannya. Karena dengan meningkatnya keterikatan kerja
dari para karyawan, maka hasil pekerjaan pun akan menjadi lebih baik dan juga lebih fokus.

3. Meningkatkan kinerja perusahaan


Manfaat GCG yang berdampak pada kualitas pekerjaan pada karyawan, maka hal ini akan
berdampak langsung pada kinerja keseluruhan dari perusahaan tersebut. Good corporate
governance dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan dari karyawan, dan juga akan berpengaruh
pada meningkatnya kinerja keseluruhan dari perusahaan itu sendiri.

4. Neraca perusahaan yang lebih baik


Dengan meningkatnya kondisi kualitas pekerjaan dari karyawan dan juga meningkatnya kinerja
dari perusahaan secara keseluruhan, maka hal ini juga akan berdampak pada kondisi neraca
keuangan dari perusahaan yang akan menjadi lebih baik dan mengarah kea rah yang positif. Itu
artinya, kemungkinan perusahaan merugi resikonya akn menjadi lebih kecil, dibandingkan
perusahaan yang tidak menerapkan good corporate governance.

5. Penggunaan sumber daya yang lebih efektif


Selain itu manfaat GCG bagi perusahaan yang diterapkan , pengelolaan dan penggunaan sumber
daya akan menjadi lebih efektif. Perusahaan hanya akan menaruh karyawan yang sesuai dengan
kemampuannya. Hal ini tidak terjadi tumpang tindih tugas yang menagkibatkan kekacauan pada
tubuh perusahaan tersebut.

6. Dapat mencegah munculnya KKN


KKN atau yang sering kita kenal dengan istilah korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan salah
satu faktor penghambat dari kemajuan suatu perusahaan.

7. Suasana lingkungan bekerja yang lebih baik


Manfaat Good corporate governance juga berguna untuk meningkatkan lingkungan bekerja
menjadi lebih baik. Setiap karyawan akan merasa dihargai dan membuat mereka akan merasa
betah. Dengan begitu, penerapan good corporate governance akan menyebabkan lingkungan
pekerjaan darikaryawan menjadi lebih baik.

8. Mencegah terjadinya turnover pada karyawan


Turnover merupakan istilah lain untuk pindah kerja pada karyawan. Sering sekali kita mendengan
ada istilah karyawan yang tidak betah, baru 1 – 2 tahun bekerja sudah ingin berhenti dan pindah
dari pekerjaannya. Tentu saja hal ini dapat merugikan pihak perusahaan. Namun demikian,
dengan penerapan konsep good corporate governance, intensi karyawan dalam melakukan
turnover ini dapat ditekan dan diminamilisir.
9. Melindungi hak para pemegang saham
Manfaat GCG bagi perusahaan dalam konsep ini dapat melindungi hak dan kepentingan dari
para pemegang saham perusahaan. Dengan adanya good corporate governance, maka
kepentingan dan juga hak dari pemegang saham untuk menjalankan tugasnya menjadi lebih
optimal, sehingga para pemegang saham dapat menciptakan kebijakaan – kebijakan yang
nantinya akan bermanfaat bagi perusahaan dan karyawannya.

10. Meningkatkan nilai perusahaan dan menarik investor


Suatu perusahaan yang menerapkan good corporate governance dengan bak dan optimal akan
memiliki suasana dan kualitas pekerjaan yang baik. Selain itu good corporate governance juga
dapat berpengaruh pada kondisi neraca keuangan perusahaan. Hal ini akan menjadi nilai tambah
dari suatu perusahaan di mata para investor.

11. Hubungan antar perangkat perusahaan yang lebih baik


Biasanya beberapa karyawan terutama bawahan seringkali merasa takut apabila berhadapan
dengan atasannya. Namun, dengan penerapan good corporate governance secara tepat, hal ini
tidak akan tejadi. Hubungan antara perangkat perusahaan, baik horizontal maupun vertical akan
menjadi lebih harmonis.

Jawaban no 2

VW pun telah mempersiapkan provisi US$ 7,3 miliar untuk mengatasi masalah ini. Bagi
setiap unit mobil yang terkena problem ini, akan disediakan US$ 1.000 dengan perincian US$ 500
untuk perbaikan dan US$ 500 untuk produk VW lainnya. Angka ini jelas tidak mencukupi, tapi
merupakan langkah awal yang menunjukkan itikad baik (good faith) VW.
Selain itu, mereka juga sedang mempertimbangkan untuk buyback alias membeli
kembali unit-unit yang telah terjual. Meskipun, sampai saat ini, belum ada realisasi pasti.
Yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana VW bisa melakukan kecurangan itu selama hampir satu
dekade? Jawaban singkat teknisnya: software khusus yang dirancang untuk mendeteksi bahwa
unit mobil sedang dites pengeluaran emisinya akan menyala secara otomatis.
Selama ini, masyarakat mengesankan VW adalah kendaraan praktis, ekonomis, dan
bertanggung jawab. Branding yang mereka lakukan cukup berhasil, namun sayangnya tidak
disertai dengan etika bisnis terbaik.
Pelajaran berharga bagi semua bisnis. Perbaiki setiap masalah yang timbul secepat mungkin.
Semakin lama ditunggu, semakin tinggi biaya perbaikan.
Jangan cari-cari masalah dengan mengelabui konsumen karena akhirnya akan ketahuan juga.
Ingat, kepercayaan konsumen sangat menentukan keberhasilan setiap bisnis.
Produk apapun yang dijual dengan kepercayaan konsumen, niscaya sukses di pasar.
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan olehVW yaitu Prinsip Kejujuran dimana
perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada
pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak
memberi tahu.
Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal
tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya
lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan
meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri
akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen
terhadap produk itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai