http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka
Aris Margono
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
In this study discussed the issue of the main character profiles, genderine quality, gender equality struggle and
the struggle of the most dominant, ideology, and the social context of novels by Abidah El Khalieqy. The study
is qualitative research tecniques of content analysis. The approach used is the sociology of literature premises
genetic structuralism theory. The data source oh this research is the seventh novel by Abidah El Khalieqy,
namely PBS, AS, GJ, MRI, N, MI, and MRA. Abidah El Khalieqy (The author of the novel), and Tri
Marhaeni Pudji Astuti (Figures gender equality).The results of this study. Profile the main character in novels
by Abidah El Khalieqy is abeautiful young woman, intelligent, explicit, religious, independent, brave and no
retrreat. Genderine quality is the most experienced violence. The struggle for gender equality is the most
dominant higher education. Islamic Ideology Liberalthe rationale Abidah El Khalieqy in looking at gender
issues, and The social context behind the writing ofnovels by Abidah El Khalieqy is apatriarchal society that
places women as these condsex. Basic motives that dirve the story into novels by Abidah El Khalieqy is a
conflict between patriarchal society with feminist gropus.
Alamat korespondensi: ISSN 2301-6744
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id
1
Aris Margono / SELOKA 4 (1) (2015)
2
Aris Margono / SELOKA 4 (1) (2015)
3
Aris Margono / SELOKA 4 (1) (2015)
ukuran keindahan psikis perempuan. ketimpangan gender yang paling banyak dialami
Kelembutan dapat menyebabkan unsur psikis oleh mereka adalah violence (kekerasan).
yang menyenangkan. Soraya menunjukkan citra Tokoh wanita novel PBS yang mengalami
perempuan transisi. Perempuan transisi adalah ketimpangan gender, yaitu Annisa, dan Mbak
perempuan yang memiliki ciri perempuan Kulsum, novel AS, yaitu Kamila, Hindun,
modern dan ciri perempuan tradisional (Ali Jihan, dan Sunti, novel GJ, yaitu Kejora, dan
1989:121). Soraya berpendidikan, tapi ia terikat Lola, novel MRI, yaitu Soraya, dan Mira, novel
oleh agenda keluarga, adat, dan nilai agama N, yaitu Firdaus, dan Ibunda Sidan, novel MI,
secara dogma. yaitu Nur Kemalajati, Sekar, dan Murni, novel
Firadus merupakan perempuan muda MRA, yaitu Raisa, Duhita, dan Rita.
yang cantik, cerdas, tegas, agamis, dan tegar Annisa dan Mbak Kulsum mengalami
mengahadapi cobaan hidup. Setelah ketimpangan gender berupa violence (kekerasan
menyelesaikan kuliahnya, ia mengisi hari- dalam rumah tangga) yang dilakukan oleh
harinya dengan membaca, menulis, dan Samsudin, suami mereka. Annisa mengalami
berbicara. Ia menunjukkan partisipasinya perkosaan yang dilakukan oleh Samsudin.
sebagai warga masyarakat dengan Menurut Fakih (2012:13) perkosaan terhadap
memperjuangkan kaum perempuan melalui perempuan, termasuk di dalamnya adalah
forum ceramah, dan konferensi. Firdaus pemerkosaan di dalam perkawinan. Adapun
memiliki citra perempuan modern dan ciri Mbak Kulsum, ia sering diminta untuk melayani
perempuan dewasa. perilaku seks Samsudin yang menyimpang. Jika
Nur adalah gadis yang cantik, agamis, tidak mau, Samsudin mengancam akan
tegas, pemberani, dan pekerja keras. Ia sangat menceraikannya. Saat masih kecil, Annisa
hormat dan sayang pada emaknya. Nur mengalami pelecehan seksual yang dilakukan
konsekuen dan bertanggungjawab mencapai oleh pamannya yang bernama Lek Mahmud.
tujuan hidupnya untuk menjadi orang yang Pada waktu mengajari Annisa mengaji, Lek
sukses. Untuk mewujudkan hal itu, ia kuliah Mahmud sering mengelus-elus kaki Annisa
sambil bekerja, dan menekuni bisnis MLM. dengan bernafsu.
Tindakan yang dilakukan Nur merupakan ciri Kamila sejak kecil sudah mengalami
perempuan dewasa. Nur juga memiliki citra ketimpangan gender. Ia dijual oleh ayahnya
perempuan modern, ia berpendidikan sarjana, seharga seratus ribu untuk taruhan judi. Pada
rasional, tidak statis, dan ingin maju. saat awal masuk kuliah, Kamila hampir saja
Raisa menggambarkan watak perempuan diperkosa oleh Haidar, pacarnya. Selain kuliah,
yang ideal. Menurut Kartono (1981:29) sifat Kamila juga bekerja. Di tempat kerjanya,ia
khas perempuan yang banyak disorot dan banyak mendapatkan pelecehan seksual yang
dituntut oleh masyarakat Indonesia adalah dilakukan oleh tamu hotel, tempatnya bekerja,
keindahan rohani, seperti kasih sayang terhadap dan juga oleh bosnya.
sesama manusia, sifat sabar, dan lemah lembut. Hindun adalah ibunya Kamila.
Raisa memiliki semua itu. Ia perempuan dewasa Kepalanya sering dibenturkan ke dinding oleh
yang mandiri, cantik, sabar, lemah lembut, dan Kamal, suaminya. Kamal juga sering mencaci
penuh kasih sayang. maki Hidun kalau ia terlambat memberikan
jatah uang dari hasil ia berjualan cendol.
2. Ketimpangan Gender yang Dialami oleh Hindun mengalami kekerasan fisik dan
Tokoh Wanita pada Novel-Novel Karya psikologis yang dilakukan oleh suaminya.
Abidah El Khalieqy Violence (kekerasan) merupakan assault (invasi)
Ketimpangan gender yang dialami oleh atau serangan terhadap fisik maupun integritas
tokoh wanita pada novel-novel karya Abidah El mental psikologis seseorang terhadap jenis
Khalieqy, yaitu marginalisasi, subordinasi, kelamin tertentu, umumnya perempuan sebagi
stereotipe, violence, dan beban kerja. Namun, akibat perbedaan gender (Nugroho 2011:13).
4
Aris Margono / SELOKA 4 (1) (2015)
Jihan mengalami ketimpangan gender Mira adalah seorang mahasiswi yang kost
karena ia dinikahkan dengan orang yang tidak ia di tempat mantan ibu kost Soraya. Ia mengalami
kenal. Jihan menikah atas keinginan orang kekerasan pada masa pacaran yang dilakukan
tuanya. Adapun ketimpangan gender yang oleh Khairil. Khairil mengkhianati cinta Mira.
dialami Sunti, yaitu prilaku Kamal yang Khairil juga sering minta dibelikan rokok, pulsa,
menghamilinya, dan teror terhadap kehamilan shampo, dan makanan, padahal Mira juga
Sunti yang dilakukan oleh anak-anak Kamal. masih mengadalkan kiriman dari orang tuanya.
Karena takut dan tertekan atas teror itu, Sunti Firdaus dan Ibunda Sidan sama-sama
melakukan aborsi yang hampir saja mengancam mengalami ketimpangan gender yang
nyawanya. diakibatkan oleh perang saudara dan bencana
Kejora dan Lola adalah dua kakak adik. tsunami yang terjadi di Aceh. Firduas dan Sidan
Mereka sama-sama mengalami pelecehan gagal menikah, sedangkan Ibunda Sidan harus
seksual yang dilakukan oleh pamannya. Paman kehilangan suaminya yang ditembak mati oleh
Hasan memegang dan menciumi tangan Kejora. serdadu. Marginalisasi yang menimpa laki-laki
Ia juga pernah memegang payudara Lola atau perempuan disebabkan oleh berbagai
dengan paksa. Tindakan yang dilakukan Paman kejadian, antara lain penggusuran, bencana
Hasan pada Kejora dan Lola termasuk jenis alam, atau proses eksploitasi (Nugroho 2011:9).
pelecehan seksual. Nugroho (2011:15) Nur Kemalajati, Sekar, dan Murni adalah
meyatakan bahwa menyentuh atau menyenggol anak, emak, dan nenek. Ketiga perempuan itu
bagian tubuh tanpa ada minat atau tanpa izin mengalami ketimpangan gender. Nur
dari pemilik tubuh merupakan tindakan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan
pelecehan seksual oleh tamu,dan bos di tempat kerjanya. Sekar
Soraya punya pacar bernama Halid mengalami kekerasan fisik dan psikis yang
Ambadar. Saat acara wisuda, ia ditinggal begitu dilakukan oleh Prakosa, ayah Nur. Prakoso
saja oleh Halid Ambadar. Halid Ambadar selingkuh dengan perempuan lain dan memukul
bersama perempuan lain yang dijodohkan oleh serta mambanting Sekar hingga Sekar pingsan.
orang tuanya. Den Mundu, lelaki yang kini Adapun Murni, harus mengalami beban kerja
mengisi hati Soraya memboncengnya dengan ganda setelah Susilo, kakek Nur meninggal
sepeda motornya, ia menarik tangan Soraya dan dalam kecelakaan kerja. Murni bekerja menjadi
menatanya di antara perutnya. Soraya telah buruh danmerawat Sekar, putrinya.
mengalami kekerasan pada masa pacaran yang Raisa seorang novelis terkenal. Ia banyak
dilakukan oleh Halid Ambadar dan Den mengalami kekerasan psikis pada saat acara
Mundu. Katjasungkana et al (2001:105) talkshow novel karyanya. Para laki-laki yang
meyebutnya sebagai “dating violence“. Jenis tidak siap menerima kritik yang disampaikan
kekerasan ini sering dialami oleh para remaja Riasa melalui karyanya, mereka mencerca dan
atau perempuan muda yang belum kawin. mencaci Raisa dengan kata-kata yang
Dalam masa pacaran itu seringkali mereka menyakitkan. Duhita adalah Ibunda Riasa.
mengalami kekerasan baik secara emosional Fuad, ayah Raisa menyamakan otak Duhita
(cemburu berlebihan, ancaman, pengisolasian dengan otak kerbau. Pemikiran-pemikiran
dari teman, kontrol, intimidasi, dan sebagainya), Duhita tidak dianggap oleh Fuad. Ia merasa
seksual (paksaan untuk melakukan sentuhan, dirinyalah yang paling pintar dan paling benar.
ciuman, pelukan, sampai dengan paksaan untuk Adapun Rita mengalami kekerasan psikis akibat
melakukan hubungan seks serta paksaan untuk perilaku pacarnya yang pergi meninggalkan
melihat gambar-gambar porno atau bahkan dirinya, setelah ia tahu kalau Rita hamil.
berpose secara porno) maupun fisik Kekerasan psikis dapat mengakibatkan
(mendorong, menarik rambut, menempeleng, ketakutan, hilangnya rasa percaya diri,
atau perbuatan-perbuatan yang membahayakan hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa
lainnya).
5
Aris Margono / SELOKA 4 (1) (2015)
tidak berdaya, dan atau munculnya penderitaan tekun dalam belajar sehingga ia menjadi murid,
psikis yang berat (Sulaeman et al 2010:62). santri, dan mahasiswa yang paling pandai di
antara teman-temannya. Berkat kecerdasan yang
3. Perjuangan Kesetaraan Gender yang dimilikinya, Kejora dapat mewujudkan
Dilakukan oleh Tokoh Wanita pada Novel- imipiannya pergi ke sebuah pertemuan paling
Novel Karya Abidah El Khalieqy monumental di antara perempuan sedunia
Perjuangan kesetaraan gender pada novel- untuk membicarakan kemajuan dan hari depan
novel karya Abidah El Khalieqy dilakukan oleh perempuan, di universitas al Akhawayn.
tokoh utamanya. Perjuangan kesetaraan gender Soraya berjuang dengan membuktikan
pada novel PBSdilakukan oleh Annisa, novel AS bahwa dirinya adalah siswa yang pandai. Pada
oleh Kamila, novel GJ oleh Kejora, novel MRI acara akhirsanah, ia selalu mendapat
oleh Soraya, novel N oleh Firdaus, novel MI penghargaan. Sorayalulus kuliah dengan
oleh Nur Kemalajati, dan novel MRA oleh predikat cumlaude, dan segera mendapat
Raisa.Perjuangan kesetaraan gender yang pekerjaan yang membuatnya mampu hidup
mereka lakukan, yaitu memperoleh pendidikan mandiri. Perjuangan Soraya menunjukkan
tinggi, mendapatkan kerja di sektor publik, dan tujuan dari feminisme liberal. Wiyatmi
memperjuangkan kaum perempuan melalui (2012:18) menjelaskan bahwa tujuan dari
organisasi, seminar, konferensi, workshop, dan feminsme liberal adalah pencapaian kesetaraan
forum ilmiah lainnya. Perjuangan yang paling hak-hak perempuan di segala bidang kehidupan
dominan adalah memperoleh pendidikan tinggi. sosial, politik, ekonomi dan personal.
Annisa berjuang untuk bisa terus Keberhasilan Firdaus luluskuliah di
bersekolah di Madrasah Tsanawiyah meskipun tengah kegagalan menyatukan cintanya dengan
ia sudah diperisteri oleh Samsudin. Annisa juga Sidan menjadi bukti perjuangannya. Ia
berjuang untuk bisa bercerai dari Samsudin. kemudian menyibukkan diri dengan membaca,
Setelah bercerai dengan Samsudin, ia menulis, dan berbicara. Hari-harinya sibuk
melanjutkan perjuangannya dengan belajar di dengan ceramah dan konferensi untuk
bangku kuliah. Sepeninggal Khudhori, suami memperjuangankan kaumnya yang masih
yang sangat dicintainya, hidup Annisa terpinggirkan dalam sejarah.
diabdikan untuk memperjuangkan kesetaraan Nur Kemalajati seorang pekerja keras. Ia
bagi kaumnya. berjuang menyelesaikan kuliah di tengah
Kamila meninggalkan Kalimantan himpitan ekonomi keluarga. Untuk dapat
menuju Yogya untuk menuntut ilmu. Ia tidak membiayai kuliahnya, ia bekerja dan menekuni
hanya kuliah, tetapi juga bekerja dan bisnis MLM. Kerja keras dan keuletannya
berorganisasi. Berkat kesungguhandalam membuahkan hasil. Bisnis MLM yang
memperjuangkan kaumnya, Kamila mendapat ditekuninya memberikan kelimpahan materi. Ia
kesempatan terbang ke Prancis berkumpul juga dapat lulus dan menjadi sarjana akutansi.
dengan perempuan dari berbagai penjuru dunia Perjuangan yang dilakukan oleh Nur
dalam sebuah pertemuan yang membahas menggambarkan tujuan dari feminsme liberal.
agenda perjuangan kaum Muslikhati (2004:32) menyatakan bahwa
perempuan.Perjuangan yang dilakukan oleh pendidikan membuat orang berpikir secara
Kamila merupakan tujuan dari feminsme liberal. rasional. Kehidupan modern menuntut karakter
Humm (1992:181) menyatakan “liberal feminism manusia yang ekspresif yaitu rasional,
aims to achieve equal, political and social rights for kompetitif dan mampu mengubah keadaan dan
women. Tujuan feminisme liberal yaitu untuk lingkungannya.
mencapai kesamaan yang sah, politik dan sosial Raisa mengawali perjuangannya dengan
yang benar untuk wanita. menempuh pendidikan di ma’had. Ia cerdas dan
Perjuangan kesetaraan gender yang mempunyai bakat mengarang. Bakat mengarang
dilakukan Kejora, yaitu sungguh-sungguh dan dan pendidikan S2 yang dimiliki Raisa
6
Aris Margono / SELOKA 4 (1) (2015)
7
Aris Margono / SELOKA 4 (1) (2015)
(dalam Supriyanto 2008:2) bahwa teks sastra penulisan novel-novel karya Abidah El Khalieqy
adalah situs ideologi yang di dalamnya ideologi- adalah masyarakat patriarkis yang
ideologi bersemi dan saling memperebutkan memposisikan perempuan sebagai the second sex.
pencapaian hegemoni. Motif dasar yang menjadi drive cerita novel-
novel karya Abidah El Khalieqy adalah
SIMPULAN pertentangan antara masyarakat patriarkis
dengan kelompok feminis.
Berdasarkan pembahasan itu dapat
disimpulkan bahwa profil tokoh utama novel- DAFTAR PUSTAKA
novel karya Abidah El Khalieqy adalah
perempuan muda yang cantik, cerdas, tegas, Abrams, M.H. 1979. The Mirror an Lamp: Romantic
agamis, mandiri, pemberani, pantang menyerah, Theory and the Critical Tradition. New York:
Oxford University Press.
memiliki sifat perempuan dewasa dan citra
Bhasin, Kamla. 1996. Menggugat Patriarki:
perempuan modern. Ketimpangan gender yang
Pengantar tentang Persoalan Dominasi
dialami adalahmarginalisasi, subordinasi, terhadap Kaum Perempuan. Yogyakarta:
stereotipe, violence, dan beban kerja. Perjuangan Bentang dan Kalyanamitra.
kesetaraan gender yang dilakukan Beauvoir, Simone de. 1993. The Secon Sex. London:
adalahmemperoleh pendidikan tinggi, Random House.
mendapatkan kerja di sektor publik, dan Khalieqy, Abidah El. 2004. Geni Jora. Yogyakarta:
memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaum Mahatari.
perempuan. Ideologi Abidah El Khalieqy dalam Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Sastra dan Cultural
Studies, Representasi Fiksi dan Fakta.
memandang persoalan gender adalah Islam
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Liberal. Konteks sosial yang melatarbelakangi