Anda di halaman 1dari 5

1

SOAL - 2

I. KASUS

1. Tuan A meninggalkan Harta Peninggalan (HP) berupa:


- Rumah dan Tanah di Pondok Indah (SHM No. 100/Luas 1.000m2) = 20.000.000.000,-
- Rumah dan Tanah di Bintaro (SHM No. 50/Luas 2.000m2) = 10.000.000.000,-
- Saham Hotel Alexis = 50.000.000.000,-
- Mobil Lamborghini = 10.000.000.000,-
Total HP A (Rp) = 90. 000.000.000,-

2. Tuan X adalah anak luar kawin yang diakui sah oleh Tuan A.
3. Tuan A berstatus kawin dengan Nyonya C (istri pertama), dan memiliki anak Tuan E dan
Tuan F.
4. Tuan A memiliki hubungan luar nikah dengan B (pada saat keduanya masih single) pada
tahun 1980 dan dari hubungan itu mereka mempunyai seorang anak D. Jadi D bukanlah
anak zina, sehingga dapat diakui sebagai ALK.
5. Pada tahun 1993 Tuan A menikah dengan Nyonya C secara sah (dicatatkan) dan dikaruniai
2 (dua) orang anak, yaitu Tuan E dan Tuan F.
6. Pada tahun 1995 Tuan A mengakui D sebagai ALK nya.
7. Pada tahun 2000 Tuan A menikah siri (tidak dicatatkan) dengan B.
8. Wasiat untuk Nyonya B dan Tuan X masing-masing sebesar 1/4 (satu per empat).
9. Tuan F menolak waris.
2

II. GAMBAR

C A B = 1/4

E F D
D lahir pada tahun 1980 sebagai hasil
X = 1/4 hubungan A dan B sebelum A kawin dengan C.
Tahun 1995 A kawin dengan C dan mengakui D
sebagai ALK-nya. Tahun 2000 A kawin siri
(tidak dicatatkan) dengan B.

III.PERHITUNGAN

DENGAN MENERAPKAN ATURAN HARTA GONO-GINI yang mengacu pada:

a. Pasal 126 KUHPerdata jo. Pasal 128 KUHPerdata, harta bersama bubar demi hukum
karena beberapa sebab, yang salah satunya disebabkan oleh kematian. Lalu, setelah
bubarnya harta tersebut, harta bersama tersebut kemudian dibagi dua antara suami dan
istri, atau antara para ahli waris mereka.

b. Yurisprudensi Mahkamah Agung dan beberapa putusan pengadilan, seperti Putusan


Mahkamah Agung No. 3764/Pdt/1992 tanggal 30 Maret 1992, yang kaidah hukumnya
menyatakan:
“seorang janda akan mendapat ½ (setengah) bagian dari harta bersama dan ½
(setengah) bagian lagi selebihnya menjadi harta warisan dari almarhum suaminya,
yang akan dibagi antara janda itu dan anak-anaknya, dan masing-masing
mendapatkan bagian yang sama besarnya”

Harta Gono-gini sebesar 1/2 dari total harta diberikan kepada istrinya (B)
Sisa Harta adalah = 1 – Gono-gini untuk B
= 1 - 1/2 = 1/2  inilah Harta Waris (HW) atau Boedel Waris yang akan
kita bagi-bagi untuk semua Ahli Waris (termasuk B istri dari
almarhum A).
3

a. Pelaksanaan Wasiat:

Wasiat untuk B dan X masing-masing 1/4 dari sisa harta tersebut, sehingga:

B = sisa harta x 1/4


= 1/2 x 1/4 = 1/8
X = sisa harta x 1/4
= 1/2 x 1/4 = 1/8

Jumlah wasiat B + X = 2/8 = 1/4, sehingga sisa HW = 1/2 – 1/4 = 1/4.

Sekarang kita perlu mencari LP bagi para ahli waris (X, E, F, D).
Sedangkan C tidak memiliki LP karena dia adalah ahli waris Non-legitimaris  (Pasal
913).

Untuk mencari LP tersebut, kita hitung dulu a.i.


Dalam perhitungan a.i., adanya Penolakan ataupun Tidak Patut (onwaardig) tidak
mempengaruhi dalam perhitungan a.i. tersebut, artinya bagian warisannya tetap dihitung.

b. Perhitungan a.i.
X = anak luar kawin
Kalau X adalah anak sah, maka X akan memperoleh:
= 1/5 x HW = 1/5 x 1/2 =1/10
Karena X adalah ALK maka sesuai Pasal 863.
X = 1/3 x SAS (seandainya anak sah) = 1/3 x 1/10 = 1/30
D juga ALK, maka D = 1/3 x SAS = 1/3 x 1/10 = 1/30

C = 1/4 x (HW – ALK X – ALK D) =1/4 x (1/2 – 1/30 – 1/30) ……… (Pasal 852)
= 13/120
E = 1/4 x (HW – ALK X – ALK D) =1/4 x (1/2 – 1/30 – 1/30) ……… (Pasal 852)
= 13/120
F = 1/4 x (HW – ALK X – ALK D) =1/4 x (1/2 – 1/30 – 1/30) ……… (Pasal 852)
= 13/120
4

Sehingga dengan demikian maka diketahuilah:


a.i. X = 1/30  adalah a.i. berhak LP
a.i. D = 1/30  adalah a.i. berhak LP
a.i. C = 13/120  adalah a.i. tidak berhak LP
a.i. E = 13/120  adalah a.i. berhak LP
a.i. F = 13/120  adalah a.i. berhak LP, tapi menolak HP A sehingga juga menolak LP

Dengan demikian, maka yang berhak LP adalah X, D, dan E.

c. Perhitungan LP
X = 1/2 x a.i. ………………………………………………. Pasal 916
= 1/2 x 1/30 = 1/60
D = 1/2 x a.i. ………………………………………………. Pasal 916
= 1/2 x 1/30 = 1/60
E = 2/3 x a.i. ………………………………………………. Pasal 914 (2)
= 2/3 x 13/120 =26/360

Jumlah LP X, LP D, dan LP E = 1/60 + 1/60 + 26/360 = 38/360

Jumlah LP X, LP D dan LP E lebih kecil dari Sisa HW (1/4) jika wasiat


dilaksanakan, sehingga LP X, LP D, dan LP E tidak terlanggar.

d. Pembagian Harta Peninggalan (termasuk gono gini) :


X = wasiat X + LP X = 1/8 + 1/60 = 17/120 ……………….. = 51/360
B = wasiat B = 1/8 …………..…………..… ……………… = 45/360
E = ……..……………………………………………………. = 26/360
D = …. ……………………………………………………… = 6/360
C = gono gini = 1/2 …………………………………………. = 180/360 +
= 308/360
Masih terdapat sisa sebesar = 360/360 – 308/360
= 52/360.
5

Sisa ini kita berikan kepada anak sah dari perkawinan yang sah antara Tuan A dengan
Nyonya C, yaitu Tuan E. (Pemberian ini asal saja, tanpa dasar hukum…. ??)
Sehingga Tuan E akan mendapat bagian sebesar = 26/360 + 52/360 = 78/360

e. Hasil Akhir Bagian Harta Masing-Masing:

1) X = 51/360 x 90.000.000.000 = Rp 12.750.000.000-


2) B = 45/360 x 90.000.000.000 = Rp 11.250.000.000,-
3) E = 78/360 x 90.000.000.000 = Rp 19.500.000.000,-
4) D = 6/360 x 90.000.000.000 = Rp 1.500.000.000,-
5) C = 180/360 x 90.000.000.000 = Rp 45.000.000.000,- +
= Rp 90.000.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai