Anda di halaman 1dari 7

PENUNTUN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
DASAR
(BIO241)

Penyusun :

Tim Pengajar Fisiologi Tumbuhan

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
KATA PENGANTAR

Setiap jenis tumbuhan, apakah itu tanaman setahun (annual) atau


tanaman tahunan (perennial) mengalami tahap-tahap tertentu dalam sejarah
hidupnya. Dengan kata lain, tumbuhan seperti juga organisme lain, tumbuh dari
kecil (benih), berkecambah, tumbuh dan berkembang secara optimal selama fase
vegetatif, dan kemudian melestarikan dirinya dengan berkembangnya fase
reproduktif. Semua kegiatan ini bertujuan mempertahankan kelangsungan hidup
baik sebagai individu maupun sebagai spesies.
Percobaan-percobaan yang disajikan dalam buku penuntun ini bertujuan
mempelajari fungsi tumbuhan. Apa yang dilakukan tumbuhan, kapan, dan
bagaimana bekerjanya serta apa yang diberikan dari masing-masing kegiatan itu
terhadap perkembangan vegetatif dan reproduktif tanaman. Pertanyaan-
pertanyaan diatas merangsang keingintahuan yang hanya dapat dijawab melalui
percobaan-percobaan Fisiologi Tumbuhan.
Setiap percobaan dalam buku penuntun ini dilengkapi dengan
pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mengarahkan setiap mahasiswa
menginterprestasikan hasil-hasil percobaannya. Mahasiswa diharuskan
memberikan laporan 1 (satu) minggu setelah percobaan selesai.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut membantu terwujudnya buku penuntun praktikum ini. Akhir kata
kami berharap kiranya buku penuntun ini dapat bermanfaat. Untuk dapat
meningkatkan mutu isi, penyusun sangat menghargai komentar, kritik dan saran
membangun.

Bogor, Januari 2017

Tim Penyusun:

Tim Pengajar
Fisiologi Tumbuhan Dasar

Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar ii


TATA TERTIB

1. Praktikan harus hadir pada semua acara praktikum (100 %). Praktikan
yang tidak dapat hadir karena sesuatu hal, harus melapor kepada
koordinator praktikum dengan membawa surat keterangan dari
departemen dimana praktikan belajar.
2. Praktikan yang terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum pada waktu
yang telah ditentukan, harus mengikuti praktikum pengganti bersama-
sama dengan kelompok praktikum yang lain pada minggu tersebut atas
persetujuan koordinator praktikum. Jika ternyata tidak dapat mengikuti
praktikum pengganti., maka praktikan harus melaksanakan tugas-tugas
pengganti yang setara dengan praktikum (diberi oleh asisten).
3. Setiap kali praktikum, praktikan harus sudah mempersiapkan materi yang
akan dipraktikumkan dan harus sudah berada dilaboratorium paling
lambat 5 menit sebelum praktikum dimulai. Apabila terlambat, maka
praktikan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum.
4. Setiap kali praktikum, akan dilakukan Kuis praktikum.
5. Proporsi penilaian adalah 30% nilai kuis harian, 40% nilai laporan, dan
30% nilai kerja.
6. Selama praktikum berlangsung praktikan harus ;
a. mengenakan jas laboratorium
b. bekerja dengan tenang dan tertib
c. melakukan peagamatan dengan benar dan jujur
d. mematuhi semua petunjuk asisten
7. Selama praktikum berlangsung, praktikan dilarang;
a. mengenakan t-shirt dan/atau sandal
b. meletakan tas dan/atau buku-buku diatas meja praktikum, kecuali
buku penuntun dan buku cacatan praktikum.
c. corat -coret dengan pensil, ballpoint atau spidol pada meja, kursi,
dinding serta alat alat laboratorium.
d. berjalan-jalan di laboratorium, mengobrol dan membuat gaduh
suasana praktikum.
8. Apabila dilakukan pengelompokkan dalam praktikum, praktikan harus
menunjuk seorang ketua kelompok yang bertanggung jawab atas
kelangsungan praktikum serta data praktikum.
9. Apabila bekerja dirumah kaca, jangan lupa untuk melihat percobaan
setiap hari, terutama apabila melakukan percobaan yang membutuhkan
penyiraman.
10. Selesai praktikum, tinggalkan laboratorium dalam keadaan bersih tanpa
sampah, dengan alat-alat yang bersih dan tersusun rapi seperti ketika
praktikan masuk ke laboratorium. Jika bekerja dengan pot-pot atau botol-
botol kultur, maka selesai praktikum, bersihkan kembali pot-pot dan
botol-botol kultur tersebut. Sisa tanaman yang sudah tidak terpakai harus
dibuang ke tempat sampah

Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar iii


11. Laporan praktikum dibuat pada kertas berukuran A4 sesuai dengan
format yang telah ditetapkan, ditulis tangan, dengan rapi dan jelas, serta
diserahkan kepada asisten paling lambat 1 (satu) minggu setelah data
terkumpul. Bagi yang terlambat nilai laporan akan dikurangi.
12. Pelanggaran terhadap tata tertib ini akan dikenakan sanksi.

ಋಋಋಋಋಋ SELAMAT BEKERJA ಋಋಋಋಋಋ

Bogor, Januari 2017

Koordinator Praktikum
Fisiologi Tumbuhan Dasar

Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar iv


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
TATA TERTIB iii
DAFTAR ISI v

PERCOBAAN 1 Komposisi Kimia Membran Sel dan Faktor-Faktor 1


yang Mempengaruhi Permeabilitas
PERCOBAAN 2 Penetapan Potensial Air Jaringan Tumbuhan 4
PERCOBAAN 3 Pengaruh Osmotik Konsentrasi Garam Hara terhadap 8
Absorbsi Air dan Tanaman
PERCOBAAN 4 Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Laju 10
Transpirasi
PERCOBAAN 5 Penetapan Kuosien Respirasi Jaringan Tumbuhan 13
PERCOBAAN 6 Pengaruh Intensitas Cahaya dan Suhu terhadap Laju 18
Fotosintesis
PERCOBAAN 7 Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim Katalase 21
PERCOBAAN 8 Unsur Hara Esensial untuk Perkembangan 24
Tumbuhan
PERCOBAAN 9 Akumulasi Unsur Klorida dalam Sel Tumbuhan 27
PERCOBAAN 10 Suplai Nitrogen pada Tumbuhan 29
PERCOBAAN 11 Kurva Sigmoid Pertumbuhan 32
PERCOBAAN 12 Uji Biologis 2,4-D 34
PERCOBAAN 13 Penghambatan Tumbuh Tunas Lateral dan Dominasi 36
Tunas Apikal
PERCOBAAN 14 Inisiasi Akar 38

Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar v


Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar

PERCOBAAN 11

KURVA SIGMOID PERTUMBUHAN

Salah satu ciri kehidupan tumbuhan adalah bahwa tumbuhan itu mengalami
proses tumbuh. Tumbuh adalah kenaikan volume yang tidak dapat balik. Besarnya
pertumbuhan per satuan waktu disebut laju tumbuh. Laju tumbuh suatu tumbuhan atau
bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karena itu, bila laju tumbuh digambarkan
dengan suatu grafik dengan laju tumbuh pada ordinat dan waktu pada absisa, maka grafik
itu merupakan suatu kurva berbentuk S atau kurva sigmoid. Kurva sigmoid pertumbuhan
ini berlaku bagi tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya, ataupun sel-selnya.
Kurva sigmoid berguna bagi para ahli dalam melakukan penelitian-penelitian lebih
lanjut tentang tumbuh dan perkembangan tumbuhan, karena menunjukkan tahapan-
tahapan perkembangan. Dalam percobaan-percobaan yang menggunakan tumbuhan
hidup, fase perkembangan tanaman perlu diperhatikan untuk dapat menganalisa suatu
fenomena dengan tepat.
Para ahli biologi dan matematika telah berusaha untuk merumuskan suatu
persamaan matematika dari kurva tumbuh. Diharapkan dengan persamaan semacam itu
dapat diperkirakan secara tepat pertumbuhan mulai dari kecambah sampai masa panen,
hanya dengan menggunakan data pertumbuhan pada fase-fase dini. Hal ini penting sekali
untuk tujuan pengembangan teori maupun untuk keperluan praktis.

Tujuan :
Meneliti laju tumbuh daun sejak embrio dalam biji sampai daun mencapai ukuran
tetap pada tanaman kacang jogo.

Bahan dan Alat :


Bahan tanaman : kacang jogo (Phaseolus vulgaris)
Alat-alat : kertas milimeter atau penggaris, pisau silet, pot berisi campuran pasir
dan tanah dengan perbandingan 1: 1.

Cara Kerja :
1. Rendam biji kacang jogo selama 2 sampai 3 jam dalam gelas piala
2. Pilih 30 biji yang baik untuk percobaan ini (bentuknya sempurna, dan tenggelam saat
direndam).
3. Kupas 3 biji dan buka kotiledonnya, ukur panjang daun embrionya (Gambar 7)
dengan kertas milimeter blok atau penggaris, kemudian hitung nilai rata-ratanya.
4. Tanam 25 biji dalam pot, siram dengan air secukupnya, dan pelihara dalam rumah
kaca selama 4 minggu. Adakan pengamatan sebagai berikut:

32
Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar

a. Ukurlah panjang dari pangkal petiolnya hingga ujung daun (daun pertama yang
merupakan sepasang daun tunggal) pada umur 3, 5, 7, 9, 12, 15, 18, 21, 24, dan
28 hari.
b. Pengukuran daun pada umur 3 dan 5 hari dilakukan dengan menggali biji. Tiap
pengukuran dilakukan terhadap 3 tanaman. Jangan menggunakan biji-biji yang
kelihatan tidak berkecambah.
c. Pengukuran selanjutnya dilakukan tanpa memotong kecambah/ tanaman kacang
jogo. Gunakan selalu 3 tanaman yang sama untuk pengukuran lanjutan ini.
d. Tentukan rata-rata panjang daun dari tiap-tiap seri pengukuran.
5. Buatlah grafik dengan panjang daun dari tiap-tiap daun (termasuk petiolnya) sebagai
ordinat dan waktu pengukuran (umur tanaman) sebagai absisa.

Gambar 7 Determinasi kurva sigmoid pertumbuhan, tanda panah merupakan bagian yang
diukur.

Pertanyaan:
1. Apakah arti fase pertumbuhan linier ?
2. Dimana pertumbuhan terjadi pada daun? Ceritakan proses pertumbuhan itu
berlangsung?
3. Jika laju tumbuh dinyatakan dalam berat kering, apakah akan terjadi perbedaan pada
bentuk kurva?

33

Anda mungkin juga menyukai