Anda di halaman 1dari 2

Teknik Pengendalian Gulma dan HPT

Pendahuluan

Organisme pengganggu tanaman dibagi menjadi penyakit, gulma, dan hama tanaman. Gulma
merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak dikehendaki dalam suatu populasi tanaman
budidaya. Gulma dapat bersaing memperebutkan CO2, air, cahaya matahari, dan nutrisi
dengan tanaman utama sehingga dapat menurunkan hasil baik kuantitas maupun kualitas
tanaman (Prayogo et al. 2017). Selain gulma, penurunan hasil tanaman juga disebabkan oleh
hama tanaman. Hama merupakan hewan pengganggu tanaman yang biasanya berukuran
makro dan tidak menyebabkan kerusakan sistemik pada tanaman. Sebagian besar hama
merupakan kelompok serangga yang juga dapat berfungsi sebagai inang penyakit tanaman
(Meilin et al. 2016).

Serangan gulma dan hama pengganggu tanaman (HPT) dengan intensitas tinggi
menyebabkan kerugian hingga dibawah ambang ekonomi. Kerugian yang paling nyata yaitu
penurunan hasil akibat menurunnya bobot tanaman oleh serangan hama. Hama menggaggu
tanaman dengan cara memakannya atau sebagai vektor penyakit (Meilin et al. 2016). Selain
itu, kompetisi tanaman utama dalam memperoleh air dan nutrisi dengan gulma juga
menyebabkan bobot hasil rendah. Berdasarkan morfologinya, gulma dibedakan menjadi
golongan rerumputan (Grasses), golongan teki (Sedges), golongan berdaun lebar (Broad-
Leaved), dan golongan paku-pakuan (Fern) (Arfianto 2016). Besarnya kerugian akibat gulma
dan HPT mendorong pihak terkait untuk mencari cara pengendalian yang tepat sehingga
bahasan ini disusun sebagai referensi tentang pengendalian gulma dan HPT yang tepat.

pengertian gulma hpt, macam2 gulma hpt, kerugian akibat hpt, cara pengendalian gulma
hpt

Dapus

Prayogo DP., Sebayang HT., dan Nugroho A. 2017. Pengaruh pengendalian gulma pada
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada berbagai sistem
olah tanah. Jurnal Produksi Tanaman. 5 (1): 24-32.

Anda mungkin juga menyukai