Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi jenis-jenis gulma akan membantu dalam proses pengendalian gulma.

Kompetisi antara tanaman budidaya dan gulma tidak mematikan tanaman pokok namun

dapat menyebabkan kerugian bagi usaha pertanian, kompetisi dalam perebutan unsur hara

dan air dapat meningkatkan komponen produksi. Selain itu, biaya pengendalian gulma

cukup besar dan seringkali lebih mahal dari biaya pengendalian hama dan penyakit.

Dengan demikian perlu dilakukan pengendalian gulma yang tepat (Syarifa, 2018).

Salah satu kendala yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah adanya gulma

yang tumbuh dalam jaliur tanam. Gulma adalah tumbuhan yang mengganggu atau

merugikan tanaman pokok. Karena sifatnya yang merugikan, maka perlu untuk

dikendalikan. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan teknik

pengendalian gulma dengan pola lajur dan pola melingkar setempat sebagai upaya untuk

meningkatkan pertumbuhan tanaman pokok dengan jalan menekan vegetasi lain yang

menjadi pesaing(Ngatiman & Fajri, 2018).

Beberapa jenis gulma dan tumbuhan tertentu diketahui menghasilkan senyawa

alelopati yang berpeluang digunakan sebagai agensia hayati lokal pengendali gulma.

Dengan demikian, setiap jenis gulma yang kita kenal merugikan dapat dimanfaatkan secara

positif pengaruh alelopatinya terhadap gulma lain untuk mengembangkan green herbicides

yang ramah lingkungan, murah dan efektif. Penggunaan senyawa alami sebagai herbisida

memberikan beberapa keuntungan, yaitu: senyawa fitotoksis yang dihasilkan tanaman

menghasilkan struktur kimia yang kompleks yang tidak mungkin dapat diperoleh dengan

cara buatan yang secara tradisional diterapkan oleh perusahaan pestisida, degradasi
senyawa alami dalam lingkungan lebih cepat dibandingkan senyawa kimia buatan sehingga

mengurangi polusi lingkungan dan kontaminasi air tanah dan lain-lain, sebagian besar

senyawa alami pada tanaman tidak berbahaya terhadap kesehatan sehingga aman terhadap

lingkungan(Darana, 2011).

Gulma memiliki banyak manfaat. Beberapa tumbuhan gulma tidak selalu merugikan

karena gulma juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias, pakan ternak, serta indikator

biologi pencemaran lingkungan. Suhartono & Winara (2018) menyatakan bahwa meskipun

gulma termasuk kedalam tumbuhan pengganggu tetapi gulma masih memiliki banyak

manfaat. Selain itu terdapat pula gulma yang memiliki potensi positif yaitu dapat dijadikan

sebagai obat. Gulma yang memiliki banyak khasiat baik itu dalam penyembuhan maupun

ke dalam pencegahan penyakit. Bagian yang dapat dijadikan sebagai obat ialah akar,

batang, daun, buah, bunga, kulit, maupun bijinya dan yang paling sering digunakan yaitu

daun serta akar yang dapat digunakan sebagai obat baik obat herbal maupun obat

tradisional.

Darana, S. (2011). Efektivitas Ekstrak Daun Lamtoro ( Leucaena Sp .) Terhadap


Pertumbuhan Gulma Di Pertanaman Teh Belum Menghasilkan. Jurnal Penelitian
Teh Dan Kina, 1(14), 32–37.
Ngatiman, & Fajri, M. (2018). Teknik Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan Shorea
Leprosula Miq. Di Khdtk Labanan, Berau, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian
Ekosistem Dipterokarpa, 4(1), 35–48.
Syarifa, ,. I. (2018). Identifikasi Gulma Tanaman Padi (Oryza Sativa L. Var. Ciherang)
Sumatara Selatan. Jurnal Biolgi, 40-44.

Anda mungkin juga menyukai