Anda di halaman 1dari 26

Mengenal Fitur Aplikasi WinBox

Kelompok 5
1. IP
Menu IP digunakan untuk pengaturan IP yang terdiri dari ARP, Accounting,
Addresses, DHCP Client, DHCP Relay, DHCP Server, DNS, Server, Firewall, Hotspot,
Ipsec, Neighbors, IP Packing, IP Pool, Router, SMB, SNMP, Service, IP Settings, Socks,
TFTP, Traffic Flow, UPnP, dan Web Proxy. Submenu pada IP yaitu :

a. ARRP, berfungsi untuk melihat semua ARP yang terkoneksi dan informasi yang
dimunculkan yaitu IP mac address dan interface yang terkoneksi.

b. Traffic Accounting, berfungsi untuk mencatat seluruh informasi mengenai traffic IP


nya di accounting seperti traffic lalu lintas IP di mikrotik yang sedang terhubung di
catat di accounting.
c. Address List, pada bagian ini yang paling penting dalam suatu jaringan yaitu IP
address. Pada menu ini kita bisa menambah, menghapus, mengedit sebuah atau lebih
IP address sesuai kebutuhan kita.

d. DHCP Client, menu ini berfungsi untuk mengaktifkan DHCP client pada perangkat
dengan sistem operasi mikrotik.

e. DHCP relay, menu ini berfungsi untuk mengaktifkan DHCP relay.


f. DHCP server, menu ini berfungsi untuk membuat atau mengaktifkan DHCP server.
Selain itu, pada menu ini kita juga bisa melihat IP yang telah didapatkan oleh client
secara otomatis beserta network yang ada. Sekilas perihal DHCP yaitu singkatan dari
Dynamic Host Configuration Protocol yang mana fungsinya yaitu untuk memberikan
IP dan DNS secara otomatis pada client yang merequestnya sehingga ketika si client
mau konek ke internet tidak perlu bersusah payah untuk mensetting IP address dan
DNS pada perangkat yang dipergunakan.

g. DNS setting, pada menu ini berfungsi untuk mensetting DNS pada perangkat
mikrotik dimana DNS (Domain Name System) yang memberi nama IP address.
h. Firewall, pada menu kita dapat melakukan blog pada konten atau IP melalui filter
renus, melakukan NAT pada menu NAT dan melakukan mangle yaitu melakukan
penandaan pada sebuah traffic lalu diproses sesuai kebutuhan, service port, address
list, (pengelompokan IP) untuk kebutuhan yang lebih advanced, dan layer 7 protokol.

i. Hotspot, pada menu ini kita bisa membuat sebuah server hotspsot dan semua yang
dibutuhkan yang berhubungan dengan hostpsot dapat kita lakukan pada menu ini.
Sangat banyak fitur-fitur yang berhubungan dengan sistem hotspot yang akan kita
temukan pada menu ini.

j. Ipsec, tempat menscane IP address jaringan untuk menghindari pemakaian IP oleh


orang yang tidak bertanggung jawab.
k. Neighbor List, pada menu ini kita dapat melihat informasi perihal neighbor list
perangkat-perangkat yang terhubung ke perangkat kita.

l. IP packing, fitur ini berfungsi untuk melakukan re-packs atau mengemas ulang dari
paket data yang dikirimkan.

m. IP pool, pada menu ini kita bisa menambahkan IP pool atau range ip yang
dipergunakan nantinya seperti DHCP hotspot atau PPTP dan kebutuhan lainnya.
n. Router List, menu ini berfungsi untuk menentukan sebuah gateway dari jaringan yang
ada sesuai dengan kebutuhan.

o. SMB settings, pada menu ini kita dapat mengaktifkan servis SMB yang mana fungsi
SMB sama halnya dengan fungsi servis samba pada linux atau file sharing pada
windows.

p. SNMP settings, menu ini berfungsi untuk mengaktifkan servis SNMP pada perangkat
mikrotik. Dimana fungsi dari SNMP ini agar dapat dilakukan graph baik itu traffic,
reseource, maupun yang lainnya dari perangkat yang digunakan dalam bentuk grafik
seperti MRTG dan cacti
q. IP service list, pada menu ini kita bisa mengaktifkan atau menonaktifkan service API
FTP, SSH, Telnet, Winbox, WWW, WWW-ssl. Serta kita juga dapat merubah port
yang digunakan sesuai kebutuhan ( biasanya merubah port defaultnya untuk
kebutuhan keamanan dan juga agar tidak bentrok dengan port services lain jika kita
ingin menggunakan service yang sama namun dengan berbeda port atau sebaliknya).

r. IP settings, pada menu ini kita dapat mengaktifkan atau menonaktifkan seperti IP
forward, send redirect, except redirect, secure redirect dan allow fast path.

s. Sock setting, adalah server proxy yang memungkinkan data aplikasi berbasis TCP
untuk merelay melintasi firewall, meskipun firewall akan memblokir paket protokol
shock tidak bergantung pada protokol aplikasi sehingga dapat digunakan untuk
banyak layanan. Misalnya WWW, http, telnet dan lainnya.
t. TFTP adalah protokol yang sangat sederhana yang digunakan untuk mentransfer file
dari sinilah namanya berasal. Pada menu ini kita dapat mengaktifkan atau
menonaktifkan TFTP.

u. Traffic Flow Settings, merupakan sebuah sistem yang menyediakan tentang informasi
statistik mengenai paket yang keluar masuk dalam rute yang terhubung dengan
mikrotik kita. Sehingga dengan mengakses menu ini kita diberikan kemampuan untuk
memonitoring jaringan kita dan mengenai accountingnya. Selain itu, traffic flow ini
dapat dijadikan sebagai tempat kita mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin
saja terjadi saat terhubung dengan sebuah jaringan atau bisa juga digunakan untuk
memaksimalkan kinerja jaringan untuk lebih jauh lagi.
v. UpnP settings, merupakan singkatan dari Universal clock n play merupakan sebuah
arsitektur yang digunakan untuk jaringan peer to peer yang dibuat untuk jaringan peer
to peer. Jadi, menu ini memudahkan kita untuk terhubung ke jaringan peer to peer
melalui mikrotik. Biasanya menu ini digunakan untuk banyak aplikasi modern seperti
Xbox.

w. Web Proxy Settings, mikrotik ini selain berfunsgi sebagai rute yang handal, juga
memiliki fitur yang namanya web proxy yang mana pada fitur ini kita bisa melakukan
setting proxy server pada perangkat yang memiliki OS mikrotik. Tetapi, walaupun
banyak fiturnya namun banyak orang yang lebih memilih untuk menggunakan linux.
Kelompok 6.
1. MPLS
Multiprotocol label switching (MPLS) adalah teknologi penyampaian paket pada
jaringan backbone berkecepatan tinggi. Asas kerjanya menggambungkan beberapa
kelebihan dari sistem komunikasi sirkuit switched yang melahirkan teknologi yang lebih
baik dari keduanya.
Prinsip kerja MPLS adalah menggabungkan kecepatan swithing pada layer 2 dengan
kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3. Menu-menu pada MPLS yaitu :
a. LDP interfaces, fungsinya untuk menampilkan daftar antarmuka yang
menghubungkan router label dengan switching.

b. LDP neighbor, mendefensisikan apakah item itu bisa diabaikan atau dapat digunakan.

c. Accept Filter, berfungsi sebagai menampilkan ikatan label yang harus diterima dari
LDP neighbor.
d. Advertise Filter, berfungsi untuk menampilkan daftar pengikatan label yang harus
diiklankan ke LDP neighbor.

e. Forwarding Table, merupakan entri. Di submenu ini menunjukan ikatan label untuk
rute tertentu yang akan digunakan dalam pengalihan label MPLS.

f. MPLS interfaces, menu ini memungkinkan kita untuk melakukan konfigurasi


maksimum transmission unit atau MTU yang termasuk didalamnya berupa header
MPLS itu sendiri, yang dapat interfaces teruskan tanpa adanya fragmentasi. Oleh
mikrotik ini nilai yang MTU yang digunakan secara default adalah 1508 untuk semua
interfaces.
g. Local Bindings, pada menu ini menampilkan label yang terikat pada rute secara lokal
didalam router. Pada menu ini juga memungkinkan kita untuk melakukan konfigurasi
binding secara statis jika tidak ada rencana untuk menggunakan protokol dinamis
ataupun kedepannyaa seperti contoh LDP.

h. Remote bindings, menu ini menampilkan label yang terikat pada rute yang diterima
dari router lainnya. Tabel pada menu ini, dapat digunakan nantinya untuk membuat
sebuah forwarding table.
A. Traffic Eng.
Tunnel RSVP TE merupakan salah satu cara untuk membentuk jalur peralihan label
searah. RSVP TE Secara umum, memiliki tujuan yang sama dengan distribusi label
menggunkan LDP namun terdapat sejumlah fitur tambahan diantaranya memungkinkan
kita untuk membentuk jalur peralihan label menggunkan antara eksplisit yang penuh atau
sebagian. Selain itu, pembentukan LSP berbasis kendala, jalur peralihan label dibentuk
diatas link yang memenuhi persyaratan seperti bandwith dan properti link.
RSVP TE berbasis pada protokol RSVP dengan ekstensi yang diperkenalkan pada
RFC 3209 yang menambah dukungan untuk rute eksplisit dan pertukaran label.
Menu-menu pada Traffic Eng yaitu :
a. Interfaces, menu ini memungkinkan kita untuk membuat dan mengelola dari interface
TE.

b. Tunnel Path, memungkinkan kita untuk membuat dan mengelola dari Tunnel TE

c. Path State, submenu ini memungkinkan kita untuk memantau kondisi terkini dari
RSPV path. Informasi yang dapat dilihat itu berupa sourcesnya, destination,
bandwith, out interfaces, serta out next help
d. Revs State (Reservation Message State), adalah sebuah menu yang berfungsi untuk
menampilkan informasi bandwith yang dialokasikan sekaligus label yang akan
dihubungkan di LSR.

e. Traffic Eng interfaces, merupakan menu yang berfungsi untuk membuat pembagian
saluran data traffic agar dapat menyeimbangkan beban traffic pada berbagai jalur dan
titik di dalam suatu default sehingga mengemat waktu yang diperlukan untuk
mentransmisikan data serta lebih efisien.
- VPLS, adalah layanan Virtual LAN yang bersifat pribadi menghubungkan anatara 2
titik atau node pada jaringan komputer yang dilakukan melalui sebuah tunnel atau
semacam terowongan. VPLS merupakan salah satu cara paling inovatif untuk
menyediakan ethernet VPNS yang mengijinkan beberapa kontak dikoneksikan
menggunakan sebuah jembatan melalui sebuah jaringan yang diatur oleh penyedia
layanan dengan dukungan MPLS. Seluruh klien yang menggunakan VPLS terlihat
seolah olah berada pada jaringan LAN yang sama padahal mereka berada pada
lokasi-lokasi yang berbeda. VPLS menggunakan interface ethernet pada pelanggan
dimana mengijinkan penyedia layanan yang lebih cepat dan fleksibel.

- BGP VPLS, merupakan menu yang berfungsi untuk membuat virtual privat LAN
servis dengan model signal yang menggunakan border gateway protocol atau BGP.

- Cisco BGP VPLS, merupakan menu yang berfungsi untuk membuat virtual privat
LAN service dengan model signalling menggunakan border gateway protocol atau
BGP dan juga Cisco sebagai perangkat routernya.
2. Routing
Routing adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
atau internet menuju tujuannya. Proses rouitng terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan
seperti internet protokol) dari protokol tumpukan (stack protokol) tujuh lapisan OSI.
Adapun menu-menu dalam routing yaitu :
a. BFD
BFD merupakan protokol durasi pendek overhead rendah dan dimaksudkan untuk
mendeteksi kesalahan dijalur dua arah, antara dua mesin proding termasuk antar muka fisik
sub inteface, data link, dan sejauh mungkin proding mesin sendiri dengan potensi sangat
rendah.
 Interfaces, Menu ini berfungsi tempat mengukur waktu BFD akan diterapkan.

 Neighbors, Menu ini berfungsi mengukur kecepatan aktual dimana paket kontrol
BFD dikirim.
b. BGP
BGP adalah salah satu jenis protokol routing yang berfungsi untuk mempertukarkan
informasi antar autonomun sistem (AS).
 Instances, Menu ini berfungsi untuk menentukan nilai dari pada parameter AS, kita
bisa menambahkan satu profile instances baru atau kita juga bisa mengubah
konfigurasi profile yang telah ada atau default.

 VRFs (Virtual Routing and Forwarding) adalah teknologi yang digunakan pada suatu
router dimana memungkinkan beberapa tabel routing instan dapat eksis bersamaan
pada suatu router yang sama dan waktu yang sama pula.
 Peers, Menu ini berfungsi untuk menambahkan rule dengan memasangkan dengan
BGP Router yang ada di ISP.

 Networks, Menu yang digunakan untuk konfigurasi jaringan BGP. Jaringan BGP
adalah daftar periksa yang akan diiklankan.

 Aggregates, adalah atribut yang akan digunakan untuk rute yang diambil dari
kumpulan tersebut.
 VPN4 routes, Merupakan menu yang digunakan untuk membaca informasi perutean
VPN4 yang sedang diiklankan.

 Advertisement, Merupakan menu yang digunakan untuk membaca informasi perutean


keluar yang sedang diiklankan.

c. Route Filters
Menu ini berfungsi untuk mengatur BGP VPLS karena BGP VPLS ini diiklankan
disemua instance dan semua peer. Kita perlu menyaring iklan yang tidak perlu untuk setiap
peer dalam hal ini BGP VPLS dengan RT 1/1 akan melewati Peer BGP pertama dan RT 1 /
2 akan melewati Peer BGP kedua.
d. MME
MME (Mesh Made Easy) merupakan protokol perutean mikrotik yang cocok untuk
perutean level IP dalam jaringan mesh nirkabel.
 Interface, Menu ini digunakan untuk menjalankan protokol MMEnya.

 Networks, Menu ini berfungsi untuk menampilkan daftar jaringan yang akan
diiklankan.

 Originators, Menu ini berisi informasi routing dari router asal (Router Originator) dan
juga bisa ditambahkan dengan prefix routing tertentu jika ada advertise.
e. OSPF
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis yang
mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routingan antar network
mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.
 Interfaces, Menu ini digunakan untuk menjalankan protokol OSPF.

 Instances, berfungsi untuk mengecek apakah suatu objek merupakan intansi dari
suatu kelas.
 Visual links, berguna untuk penghubung antara router-router pada ABR yang
mengkomunikasikan area yang tidak terhubung.

 Neighbors, berfungsi untuk metode yang melakukan klasifikasi terhadap objek yang
jaraknya dekat dengan objek tersebut.

 NBMA neighbors, berfungsi untuk menambahkan neighbors supaya bisa melakukan


pengecekan setiap neighbors OSDF.
 Sham links, berfungsi untuk menghubungkan jaringan OSDF ke beberapa area yang
tergabung dalam satu as.

 LSA, adalah submenu yang berisi informasi yang memanfaatkan LSA.

 Routers, adalah submenu yang berisi informasi mengenai informasi routing instansi
OSPF.
 AS border routers, submenu ini berisi daftar router AS border.

 Area border routers, submenu ini berisi daftar router Area border.

f. Prefix list, berfungsi untuk memilih tindakan untuk tampil di pencocokan aturan rute.
Tindakan (menerima | membuang | melompat | log | passthrough | menolak | kembali;
default:passthrough)
g. RIP
RIP (Routing Information Protocol) adalah salah satu protokol pada routing dinamis.
Digunakan dalam jaringan ipv6 yang dikenal sebagai standar ripng (Rip Next Generation /
RIP generasi berikutnya).
Routing information protocol (RIP) adalah merupakan routing protocol yang sangat
sederhana dan masuk kategori interion gateway protocol. RIP merupakan routing protocol
dengan algoritma routing distance vector atau routing protocol yang hanya melihat arah dan
jarak untuk menuju suatu jaringan tujuan. RIP tidak memiliki peta yang lengkap tentang
jaringan yang ada.
Membuat topologi jaringan, Lakukan konfigurasi IP address pada setiap router
mikrotik. Setelah selesai melakukan konfigurasi IP pada router dan PC client, selanjutnya
kita akan melakukan konfigurasi RIP pada setiap router. Submenu pada RIP yaitu :
 Interfaces, melakukan konfigurasi routing RIP

 Networks, berisi daftar address network pada routing RIP


 Keys, list password dari interfaces yang telah dibuat

 Neighbors, router yang terhubung dengan router yang kita konfigurasikan pada
routing RIP interfaces

 Routes, yaitu daftar informasi routing RIP yang berhasil.

Anda mungkin juga menyukai