Anda di halaman 1dari 35

P4TKBBL

2019
BAHAN PRESENTASI
 
Mengkonfigurasi Routing pada Perangkat Jaringan
dalam Satu Autonomous System

Oleh :
RIYANDA PUTRA
TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN

SMK NEGERI 4 TANJUNGPINANG


BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT
JARINGAN
A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam
Mengkonfigurasi Router Pada
 
1. Mengkonfigurasi Interface Pada Router

a. Interfaces. Menu interface merupakan gerbang trafik keluar


atau masuk ke mikrotik. Secara default mikrotik hanya mengenali
interface yang secar fisik memang ada. Kita dapat merubah nama
interface tersebut dengan tujuan untuk memudahkan dalam
mengindetifikasi fungsi.
b. Bridge. Menu . merupakan menu untuk menghubungkan dua
segmen network terpisah bersama-sama dalam suatu protokol sendiri.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT
Lanjutan JARINGAN
g. MPLS. Pada Menu MPLS ini kita dapat membuat interface
virtual MPLS VPLS dan juga beberapa fitur-fitur MPLS
dapat kita setting pada menu ini.
h. Routing. Pada menu routing ini kita dapat melakukan berbagai fasilitas
yang ada dan juga fitur-fitur pendukung routing yaitu : BFD, BGP,
OSPF,RIP, Filters, MME, Prefix Lists.
i. System. Pada menu System ini terdapat sangat banyak menu yang
dapat kita lakukan yang berhubungan dengan system dari Mikrotik itu
sendiri.
j. Queues. Menu Queues ini adalah menu dimana kita dapat melakukan
limit koneksi pada suatu jaringan baik berdasarkan source address,
destinasio address, maupun berdasarkan paket yang telah ditandai dari
Mangle (intinya bisa kita pergunakan sesuai dengan kebutuhan jaringan
yang kita pakai).
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
c. PPP (Point to Point Protocol), merupakan paket yang
memuat protokol. Paket ini diperlukan untuk fitur komunikasi
serial dengan menggunakan PPP, ISDN PPP, L2TP, dan PPTP serta
komunikasi PPP on Ethernet(pppoe). Paket PPP digunakan
untuk komunikasi Wide Area Network dengan menggunakan
komunikasi serial.
d. Switch. Menu Switch ini merupakan penghubung
beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network
(LAN).
e. Mesh. Menu Mesh ini digunakan untuk melakukan
implementasi topologi
f.IP. Menu IP digunakan untuk pengaturan IP yang terdiri
dari ARP, Accounting, Adresses, DHCP Client, DHCP Relay, DHCP
Server, DNS, Server, Firewall, Hotspot, ipsec, Neighbors,
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
k. Files. Pada menu ini berfungsi untuk kita menyimpan file
dalam OS Mikrotik seperti file-file HTML login page hotspot,
files backup, files log dan files lain kita ingin kita simpan di
sana.
l. Log Pada menu log ini kita dapat melihat informasi LOG-LOG yang
terjadi baik dan informasi-informasi dari log ini sangat kita butuhkan
sebagian informasi bantuan disaat troubleshoot atau log informasi lain
yang kita butuhkan.
m. Radius. Menu Raidus ini berfungsi saat kita membuat system hotspot
pada Mesin Mikrotik kita dan kita ingin terkoneksi dengan baik ke server
radius terpisah maka kita confignya dari menu Radius ini.
n. Tools. Menu Tools adalah merupakan root menu dari beberapa tools
yang dapat kita fungsikan yang ada pada OS Mikrotik.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
o. New Terminal. Pada menu new terminal ini berfungsi sebagai console
pada OS Mikrotik dalam arti text mode sama halnya dengan Linux OS
yang berbasis server mode text. Jadi, semua menu yang ada pada OS
Mikrotik kita dapat melakukan confignya melalui new terminal ini dengan
perintah.
p. Make Supout.rif. Menu ini berfungsi untuk membuat sebuah backup
dari OS Mikrotik namun beda dari backup biasanya yg mana dari backup
ini kita dapat mengetahui informasi dari seri dari OS yang kita pakai dan
biasanya backup dari ini dipergunakan untuk menganalisa permasalahan
yang terjadi.
q. Manual. Menu ini berfungsi untuk membawa kita ke link
manual pengunaan OS Mikrotik sama halnya menu help atau -h pada
linux dan Windows.
r. Exit. Menu ini berfungsi untuk menutup windows interface pada OS
Mikrotik yang diakses melalui aplikasi winbox.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Sub Menu IP
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• ARP List : Fungsinya untuk melihat semua ARP yg terkoneksi dan
informasi yang dimunculkan yaitu IP, Mac Address dan Interface yang
terkoneksi.
• Address : bagian ini adalah yang paling penting dari suatu jaringan
yaitu IP Address. Pada menu ini kita bisa
menambah/menghapus/mengedit sebuah atau lebih IP Address
sesuai kebutuhan kita.
• DHCP Client : Dimenu ini berfungsi untuk mengaktifkan DHCP client
pada perangkat dengan OS Mikrotik.
• DHCP Relay : Di menu ini berfungsi untuk mengaktifkan DHCP relay
• DHCP Server : Pada menu ini berfungsi untuk membuat atau
mengaktifkan DHCP Server dan selain untuk mengaktifkan DHCP
Server pada menu ini kita juga bisa melihat IP-IP yang telah
didapatkan oleh client secara otimatis beserta network yang ada.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• DNS : pada menu ini berfungsi untuk menyetting DNS pada perangkat
Mikrotik.

• Firewall : Pada menu ini sangat banyak yang dapat kita lakukan, seperti:
melakukan blok pada content atau IP melalui Filter relus, melakukan NAT di menu
NAT, melakukan mangle yaitu penandaan pada sebuat trafik lalu diproses
sesuai kebutuhan, service port, Address List (pengelompokan IP) untuk
kebutuhan yg lebih advanced, Dan Layer7 Protocol.
• Hotspot : Pada menu ini kita bisa membuat sebuah server hotspot dan semua
yang dibutuhkan yang berhubungan dengan hotspot dapat kita lakukan pada
menu ini.  
• Neighbors : Pada menu ini kita dapat melihat informasi perihal Neighbors
• List perangkat2 yang terhubung ke perangkat kita. 
• IP Packing : fungsi dari fitur ini adalah untuk melakukan 're-packs'
(mengemas ulang) dari paket data yang dikirimkan.
• IP Pool : pada menu ini kita bisa menambahkan IP Pool/range IP yang akan
dipergunakan nantinya seperti di DHCP, hotspot atau PPTP dan kebutuhan
lainnya.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• Router : Pada menu Router ini berfungsi untuk menentukan sebuah
gateway dari jaringan yang ada sesuai kebutuhan
• SMB : Pada menu ini kita dapat mengaktifkan service SMB yang mana
fungsi SMB ini sama halnya dengan fungsi service Samba pada linux atau
file sharing pada Windows.
• SNMP : Pada menu ini berfungsi untuk mengaktifkan service SNMP pada
perangkat beros Mikrotik yang mana fungsi dari SNMP ini agar
dapat dilakukan graph baik itu Trafik, resource maupun yang lainnya dari
perangkat yang digunakan dalam bentuk grafik seperti MRTG dan cacti.
• Service : Pada menu ini kita bisa mengaktifkan atau menonaktifkan
service API, FTP, SSH, TELNET, WINBOX, WWW, WWW-ssl serta kita juga
dapat merubah port yang digunakan sesuai kebutuhan (biasanya
merubah port defaultnya untuk kebutuhan keamanan dan juga jika
agar tidak bentrok dengan port service lain jika kita ingin menggunakan
service yg sama namun dengan berbeda port atau sebaliknya).
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• IP Setting : Pada menu ini kita dapat mengaktifkan atau
menonaktifkan seperti IP Forward, Send Redirects, Accept Redirect,
Secure Redirect, dan Allow Fast Path.
• Socks : Ini menu untuk Socks Settings.
• TFTP : Pada menu ini kita dapat mengkatifkan atau menonaktifkan
TFTP. Traffic Flow : Pada menu ini kita dapat melakukan Traffic Flow
Setting. upnp : Pada Menu ini kita ada melakukan upnp Setting.
• Web Proxy : OS Mikrotik selain dari berfungsi sebagai router yang
handal juga dimanjakan dengan berbagai fitur yang sangat
menggiurkan dan salah satunya yaitu Web Proxy.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Sub Menu Routing
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• BFD (Bidirectional Forwarding Detection) adalah protocol-protokol durasi
pendek overhead rendah dan dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan
dijalur dua arah antara dua mesin forwarding, termasuk antar muka fisik, sub
interface, data link (s), dan sejauh mungkin forwarding mesin sendiri, dengan
latency berpotensi sangat rendah. Ini beroperasi secara independent dari media
protocol data dan protocol routing.
• BGP (The Border Gateway Protocol) yang menyiapkan sistem inter domain
routing dinamis yang secara otomatis update tabel routing perangkat yang
menjalankan BGP terjadi perubahan topologi jaringan.
• Fillters digunakan untuk mencegah penggunaan asing yang akan masuk ke router. 
• MME (Mesh Made Easy). Protokol routing mikrotik cocok untuk routing IP tingkat
dalam jaringan wirelees mesh. Hal ini didasarkan pada ide-ide dari B.A.T.M.A.N.
Pendekatan yang Lebih Baik untuk handphone Ad-hoc Jaringan) protokol routing.
• OSPF. Protocol link-state yang mengurus rute dalam struktur jaringan dinamis yang
dapat mempekerjakan jalur yang berbeda untuk sub jaringannya. Selalu memilih
jalur terpendek ke sub network yang pertama.
• Prefix. Tindakan untuk tampil di pencocokan aturan rute. 
• RIP. Untuk digunakan dalam jaringan ipv6.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Sub Menu System
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• Auto Upgrade. Pada bagian ini berfungsi untuk melakukan auto upgrade
pada system operasi Mikrotik.
• Certificate. Pada menu ini kita dapat Import, Decrypt dan Reset Keys
Certificate pada OS Mikrotik. 
• Clock. Pada menu Clock ini berfungsi untuk mengatur jam dan tanggal pada
system Mikrotik.
• Console. Ini merupakan menu untuk console namun saya belum pernah
pakai fitur ini jadi belum bisa info belih jauh. 
• Driver. Pada menu ini berfungsi untuk mengcek driver jika kita ada
penambahan periperal external tambahan seperti modem USB dll.
• Health. Pada menu Health ini kita dapat meilihat Voltage dan Temperature
dari perangkat yang beros Mikrotik.
• Identify. Pada menu ini berfungsi untuk membuat penamaan pada mesin
yang beros Mikrotik jika kita bandingkan dengan yang beros Windows maka
Identify ini sama halnya dengan compuer name pada Windows. 
• LED. LED Trigger adalah menu untuk pengaturan system led pada mikrotik
•  (lampu led pada setiap interface yg ada atau led indikator lainnya).
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• License. Pada menu License ini kita dapat melakukan semua
yang berhubungan dengan License Mikrotik itu sendiri mulai dari
informasi perihal License yang sedang digunakan, upgarde License,
update License key, export key, import key dan paste key.
• Logging. Pada menu Logging ini kita dapat melakukan settingan
untuk system Loggingnya yang mana fungsi Logging ini adalah agar
kita bisa mengetahui inlformasi2 dari system dan juga log2 yg sudah
terjadi apda system.
• Packages = Pada menu Packages ini kita dapat melihat Packages-
Packages apa saja yang telah terinstall pada system Mikrotik kita
beserta informasi versinya.
• Password. Pada menu ini berfungsi untuk kita dapat menyetting
password pada OS Mikrotik ini. 
• Reboot. Menu ini berfungsi untuk mereboot atau merestart mesin
Mikrotik.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• Reset Configuration. Menu ini jika kita clik maka akan mereset semua
configurasi yang telah kita setting pada OS Mikrotik, jadi semuanya bakal
kembali ke default lagi.
• Resource. Pada menu in berfungsi untuk melihat semua informasi
mengenai system yang kita pada pada OS Mikrotik itu sendiri mulai dari
versi OS yang dipakai, model Hardware yang dipakai, uptimes, kapasitas
HDD dan memory dan informasi2 lainnya yang sangat kita butuhkan.
• Routerboard. Menu ini berfungi untuk menampilkan informasi dari
seri routerboard yang kita pergunakan.
• NTP Client. Pada menu ini berfungsi untuk menyetting NTP client agar
clocknya dapat sinkron dengan system NTP yang ada.
• Scheduler. Pada menu Scheduler ini kita dapat membuat
penjadwalan sesuai kebutuhan yang ada sama halnya dengan crontab pada
OS Linux. 
• Script. Pada menu script ini kita dapat mebuat sebuah script sesuai dengan
fungsi yang kita butuhkan untuk dapat diproses secara terjadi dengan
menggunakan fitur dari scheduler di atas
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• Shutdown. Pada menu ini berfungsi untuk mematikan mesin yang
menggunakan OS Mikrotik sehingga jika kita memilih mengclik menu
shutdown maka mesinnya akan mati total.
• Special Login. Menu ini berfungsi untuk menambah atau mengurangi user
special dengan kegunaan tertentu.
• Stores. Pada menu ini berfungsi untuk membuat sebuah atau lebih store
(jika dilinux mirip2 dengan membuat directory lalu kita mount namun di
sini sangat terbatas penggunaannya), cek driver, format drive dan clean
driver.
• Users. Pada menu users ini kita dapat menambah/ menghapus/
mengedit/mengdisabled user, membuat dan menentukan hak akses
user (grouppermision) dan melihat informasi tentang user yang
sedang login (mirip perintah who pada linux).
• Watchdog. Nah menu Watchdog ini merupakan menu terakhir dari menu-
Root System yang mana salah satu fungsinya yaitu melakukan test koneksi
ke mesin lain dan jiak tidak terkoneksi maka systemnya akan reboot.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Sub Menu Tools
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• btest Server : Pada menu ini berfungsi untuk mengaktifkan falitas BW
test pada OS Mikrotik Yang mana BW Test ini sendiri bertujuan untuk
mengtest atau mengukur seberapa besarnya trafik yang dapat kita
lewatkan pada sebuah Interface yang ada pada perangkat tersebut.
• Bandwidth Test : Menu ini berfungsi untuk melakukan BW Test
terhadap mesin lawannya. Dengan beberapa pilihan seperti pilihan
protocol TCP/UDP dan Direction receive, send dan Both serta
melakukan limite TX dan RX pada saat BW Test.
• Email : Menu email ini berfungsi untuk melakukan fungsi pengiriman
dan menertima email dari mesin beros Mikrotik.
• Flood Ping : Pada menu ini kita dapat melakukan test ping flood ke
mesin lawan (pembanjiran data ping ke suatu host).
• Graphing : Menu ini berfungsi untuk membuat dan mengaktifkan
graph trafik pada mesin yang beros Mikrotik.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• IP Scan : Menu ini berfungsi untuk melakukan scan IP melalui perangkat
Mikrotik pada satu jaringan yang ada, dalam hal ini jika kita bawa ke OS
Windows sama halnya dengan aplikasi ipscanner.
• Mac Server : Sebagaimana kita ketahui untuk mengakses atau meremote
sebuah perangkat yang beros Mikrotik kita dapat melakukannya melalui
Macc address dan IP Address dari Winbox maka dari menu Mac Server ini kita
dapat menentukan atau membatasi untuk mengkases berdasarkan ethernet
atau Mac address dalam arti kita dapat membatasi aksesnya dari ethernet
mana yang bisa akses dan yang tidak bisa akses.
• Netwatch : Menu netwatch berfungsi memonitor keadaan host pada
jaringan. Ia melakukannya dengan mengirimkan ping ICMP ke daftar alamat
IP yang ditetapkan. Untuk setiap entri dalam tabel netwatch Anda dapat
menentukan alamat IP, interfal ping dan skrip konsol.
• Ping Speed : ICMP Bandwidth Tester atau yang lebih dikenal dengan ping
speed dapat digunakan untuk mengevaluasi seputar throughput untuk setiap
remote host dan dengan demikian membantu untuk menemukan jaringan
yang ''bottlenecks'', jdi tools ini dibutuhkan dalam troubleshoot jaringan.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• Profile : Jika load dari sebuah perangkat yg menggunakan OS
Mikrotik, Maka Pada menu ini kita dapat melihat dari service apa saja
load tersebut tinggi sehingga kita punya data untuk melakukan
tindakan fix atau k
• SMS : Jika kita hendak melakukan pengiriman dan penerimaan SMS
pada perangkat yang ber OS Mikrotik maka dari menu inilah kita
dapat melakukan konfigurasinya.
• Telnet : Pada menu Telnet ini kita dapat melakukan remote ke suatu
host melalui remote telnet IP, remote SSH IP dan juga remote telnet
Mac address.
• Torch : Menu Torch ini merupakan tools Realtime Traffic Monitor
yang digunakan untuk pemantauan lalu lintas yang akan melalui
sebuah interface. Anda dapat memonitor trafik berdasarkan protokol,
IP Sumber, IP tujuan,port
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
Lanjutan
• Traffic Monitor : Tools Traffic Monitor digunakan untuk menjalankan
skrip konsol ketika trafik interface melintasi batas limit tertentu.
• Packet Sniffer : Menu Packet Sniffer adalah alat yang dapat menangkap
dan menganalisa paket-paket yang akan, meninggalkan atau pergi
melalui router (kecuali lalu lintas yang lewat hanya melalui chip switch).
• Ping : Pada menu ping ini kita dapat melakukan ping ke suatu host atau
beberapa host untuk pengetesan koneksi pada suatu host atau
beberapa host.
• Tracertroute : Menu Tracertroute ini berfungsi untuk kita mengcek
route dari suatu link yang kita tuju melalui route/gateway yang mana
saja sehingga dari informasi ini akan sangat membantu kita dalam hal
troubleshoot jaringan sehingga kita tahu bagaimana perjalanan paket
dalam menuju host tertentu.
• Traffic Generator : Menu Traffic Generator adalah alat yang
memungkinkan untuk mengevaluasi kinerja DUT (Perangkat Under Test)
atau SUT (Sistem Under Test).
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
2. Mengkonfigurasi Hubungan Antar Router
Untuk mengkonfigurasi interface pada router hal yang harus
diperhatikan yaitu memperhatikan slot mana yang aktif atau dipakai
dalam hubungan antara router- router dan router client atau perangkat
jaringan semisal switch. Kode R menandakan bahwa slot yang terpakai
ada2 yaitu ethernet1 dan ethernet2
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
2. Mengkonfigurasi Hubungan Antar Router
• Selanjutnya diberikan IP pada masing-masing ethernet. Disini
digunakan 2 buah router untuk dilakukan pengujian aktifasi routing
nantinya. Topologi sebgai berikut:
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
2. Mengkonfigurasi Hubungan Antar Router
IP Router 1 IP Router 2
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
3. Mengaktifkan Roting Pada Router
• Berdasarkan hasil pemberian IP pada masing-masing router yang telah dilakukan sebelumnya, hal
yang harus dilakukan dalam mengkonfigurasi routing adalah dengan masuk ke menu IP → Route baik
pada router 1 maupun router2.
 
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan konfigurasi dalam melakukan routing pada
router 1 yaitu:
• Masuk ke meni IP → Route, maka akan muncul jendela Route List
• Tambahkan dengan menekan tombol +
• Selanjutnya akan muncul jendela New Route pada pada router
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
3. Mengaktifkan Roting Pada Router
• Pilih tab general kemudian isikan Dst.Address dengan alamat Network
192.168.3.0/24
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
3. Mengaktifkan Roting Pada Router
• Setelah itu isikan gateway dengan menggunakan alamat
ethernet2 dengan IP 192.168.2.2
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
3. Mengaktifkan Roting Pada Router
• Setelah itu maka pada tab route list akan muncul kode AS yang
menandakan router 1 dan 2 sudah terkonfigurasi.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
3. Mengaktifkan Roting Pada Router
• Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan konfigurasi dalam
melakukan routing pada router 2 yaitu:
• Langkah yang dilakukan pada router 2 sama dengan router satu sampai tahapan
munculnya jendela New Route 
• Pilih tab general kemudian isikan Dst.Address dengan alamat Network
192.168.1.0/24
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
3. Mengaktifkan Roting Pada Router
• Setelah itu maka pada tab route list akan muncul kode AS yang
menandakan router 1 dan 2 sudah terkonfigurasi.
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
4. Mengkonfigurasi Default Routing
• buka tab IP kemudian pilih Addresses, kemudian berikan IP pada masing- masing ethernet baik pada router 1 maupun
pada router 2
• setelah itu, buka tab IP kemudian pilih Routes, kemudian klik tanda (+).
• Pada tab general, masukkan dst address 0.0.0.0/0 atau jika router belum pernah dilakukan konfigurasi amaka akan muncul
secara default dst addressnya 0.0.0.0/0
BAB II
MENGKONFIGURASI ROUTER PADA PERANGKAT JARINGAN
4. Mengkonfigurasi Default Routing
• Lakukan langkah diatas pada router 1 dan router 2
• Setelah itu, untuk melihat apakah konfigurasi default dari router berhasil atau tidak
maka pada tab router list akan ada tanda AS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai