Anda di halaman 1dari 103

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER II

FUNGSI MENU DAN SUB MENU PADA


MIKROTIK

MUHAMMAD RISKY MIRAD RACHMAN

E1E118057

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HALU OLEO
2020
TUGAS EVALUASI 1
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER II
CAPSMAN DAN QUICK SET

1. MENU CAPSMAN
CAPsMAN (Controller Access Point system Manager) merupakan sebuah fitur
wireless controller yang memudahkan kita untuk mengatur semua perangkat wireless
akses point yang ada di jaringan secara terpusat.
Fitur CAPsMAN saat ini yang tersedia antara lain ialah sebagai berikut :
• Authentikasi Radius berdasarkan MAC address
• Authentikasi menggunakan WPA/WPA2
• Grouping konfigurasi AP
Sedangkan fitur yang saat ini belum disupport jika menggunakan
CAPsMAN antara lain ialah sebagai berikut :
• NStreme
• NV2
• Custom Advanced Wireless Config

Sub-sub menu yang ada di CAPsMAN antara lain ialah sebagai berikut :

1.1. Interface , menu interface merupakan gerbang trafik keluar atau masuk
ke mikrotik. Secara default mikrotik hanya mengenali interface yang
secar fisik memang ada. Kita dapat merubah nama interface tersebut
dengan tujuan untuk memudahkan dalam mengindetifikasi fungsi.
Gambar 1.1. Menu Interface

1.2. Provisioning , merupakan menu yang digunakan untuk membuat Virtual


Access Point pada CAPsMAN dan juga digunakan mengkonfigurasikan
Virtual Access Point setelah template konfigurasi telah dibuat

Gambar 1.2. Menu Provisioning


1.3. Configuration : Pengaturan konfigurasi umum dapat dikonfigurasi dalam
'profil konfigurasi' dan beberapa antarmuka kemudian dapat merujuk ke
profil itu. Pada saat yang sama, pengaturan profil apa pun dapat diganti
secara langsung dalam konfigurasi antarmuka untuk fleksibilitas
maksimum.

Gambar 1.3. Menu Configuration

1.4. Channels ,yang mengatur lebar frekuensi,mengatur bandwidth dan


frekuensi yang digunakan. Untuk bandwidth, pastikan sudah sesuai
dengan spesifikasi perangkat, dan untuk frekuensi dapat digunakan
frekuensi yang paling jarang digunakan. Selain itu, channels digunakan
untuk mengontrol seberapa luas sinyal wifi dalam mentransfer data.
Gambar 1.4. Menu Channels

1.5. Datapaths , pengaturan datapath mengontrol aspek terkait penerusan


data. Pada CAPsMAN pengaturan datapath dikonfigurasi di menu profil
datapath / caps-man datapath atau langsung di profil konfigurasi atau
menu antarmuka sebagai pengaturan dengan datapath.

Gambar 1.5. Menu Datapaths


1.6. Security Configuration, adalah salah satu fitur pada mikrotik untuk
menambahkan metode autentikasi pada konfigurasi mikrotik.

Gambar 1.6. Menu Security Configuration

1.7. Access List , Daftar akses di CAPsMAN adalah daftar aturan yang
digunakan untuk mengizinkan / menolak klien untuk terhubung ke CAP
apa pun di bawah kendali CAPsMAN. Ketika klien mencoba untuk
menyambung ke CAP yang dikontrol oleh CAPsMAN, CAP meneruskan
permintaan itu ke CAPsMAN. Sebagai bagian dari proses registrasi,
CAPsMAN berkonsultasi dengan daftar akses untuk menentukan apakah
klien harus diizinkan untuk terhubung. Perilaku default dari daftar akses
adalah mengizinkan koneksi.
Gambar 1.7. Menu Access List

1.8. Remote CAP , Mengatur semua yang berhubungan dengan CAP

Gambar 1.8. Menu Remote CAP


1.9. Radio, Mengatur semua yang terhubung dengan mikrotik

Gambar 1.9. Menu Radio

1.10. Registation Table, Tabel registrasi berisi daftar klien yang terhubung ke
radio yang dikendalikan oleh CAPsMAN dan tersedia di menu / caps-
man registrasi-tabel

Gambar 1.10. Menu Registation Table


2. MENU QUICK SET
Sesuai namanya Quickset ini bisa digunakan untuk melakukan konfigurasi
Router secara lebih cepat. Jika biasanya dalam melakukan setting Mikrotik kita perlu
mengakses banyak menu, dengan Quickset kita tidak perlu melakukan itu.Pengaturan
standard yang diperlukan untuk terkoneksi ke internet dan untuk distribusi LAN sudah
tersedia pada Quickset.

Sub-sub menu Quick Set :

2.1. Konfigurasi Router Static, merupakan cara konfigurasi routing dengan


cara assign WAN IP Address, IP Gateway dan IP DNS Servers secara
manual.

Gambar 2.1. Konfigurasi Router Static


2.2. Konfigurasi Router Automatic, merupakan cara konfigurasi routing
dengan cara assign WAN IP Address, IP Gateway dan IP DNS Servers
tanpa harus secara manual.

Gambar 2.2. Konfigurasi Router Automatic

2.3. Konfigurasi PPPoE , merupakan cara konfigurasi routing jika


menggunakan atau berlangganan provider yang proses koneksi
menggunakan dial-up
Gambar 2.3. Konfigurasi PPPoE

2.4. Konfigurasi Bridge Static, merupakan cara konfigurasi bridging network


secara manual.

Gambar 2.4. Konfigurasi Bridge Static


2.5. Konfigurasi Bridge Automatic, merupakan cara konfigurasi bridging
network tanpa secara manual.

Gambar 2.5. Konfigurasi Bridge Automatic


TUGAS EVALUASI 2
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER II
INTERFACE DAN WIRELESS

1. MENU INTERFACE
Menu interface merupakan gerbang trafik keluar atau masuk ke mikrotik.Secara
default mikrotik hanya mengenali interface yang secar fisik memang ada. Kitadapat
merubah nama interface tersebut dengan tujuan untuk memudahkan
dalammengindetifikasi fungsi.

Sub-sub menu yang ada di Interface :

1.1. Interface , Interface yang merupakan penjembatan untuk


menghubungkan mikrotik dengan Winbox menggunakan protocol
berbasis MAC.

Gambar 1.1. Menu Interface


1.2. Ethernet , yaitu mikrotik Router OS mensupport bebagai macam tipe
Ethernet Interfaces

Gambar 1.2. Menu Ethernet

1.3. EoIP Tunnel , Ethernet over IP (EoIP) Tunneling MikroTik Router OS


adalah protokol yang membuat sebuah Ethernet tunnel antara dua router
di atas koneksi IP.

Gambar 1.3. Menu EoIP Tunnel


1.4. IP tunnel , IP Tunnel atau biasa sebut juga dengan IP terowongan,
merupakan sebuah IP (Internet Protocol ) network komunikasi antara dua
jaringan(menghubungkan 2 jaringan). Dengan adanya IP tunnel maka
kita bisa join dengan network yang lainnya, secara tidak langsung kita
membuat terowongan sendiri untuk menggabungkan network kita.

Gambar 1.4. Menu IP tunnel

1.5. GRE Tunnel , GRE bisa juga di sebut Generic Routing Encapsulation
ialah sebuah Tunneling protocol yang di kembangkan oleh Sistem Cisco.
Protokol ini juga Bisa Melakukan yang nama nya enkapsulasi berbagai
protokol yang di buat untuk kebutuhan sebuah link virtual PTP (point to
point).Point to Point adalah jaringan ini berfungsi sebagai data link
protokol yang umum nya di gunakan dalam membangun hubungan antara
dua node jaringan.. yang jadi nya dapat menyediakan layanan koneksi
dengan otentikasi yang ber transmisi enskripsi.
Gambar 1.5. Menu GRE Tunnel

1.6. VLAN , VLAN digunakan untuk mendistribusikan beberapa segment


jaringan yang berbeda pada perangkat router dengan interface ethernet
fisik yang terbatas. Dengan VLAN ini kita bisa membuat sebanyak 4095
segment LAN dalam sebuah interface.

Gambar 1.6. Menu VLAN


1.7. VRRP , Virtual Router Redundancy Protocol adalah sebuah protokol
pemilihan yang menyediakan availabelity tinggi untuk router. Sejumlah
router dapat berpartisipasi dalam satu atau lebih router virtual. Satu atau
lebih alamat IP mungkin ditugaskan ke router virtual. Sebuah node router
virtual dapat berupa salah satu dari status master state dan backup state.

Gambar 1.7. Menu VRRP

1.8. Bonding , Bonding adalah teknologi yang memungkinkan multiple


ethernet-like interfaces menjadi satu virtual link, sehingga mendapatkan
data rates yang lebih tinggi dan menyediakan failover.
Gambar 1.8. Menu Bonding

1.9. LTE , yaitu berfungsi mengubah konfigurasi ke 4G

Gambar 1.9. Menu LTE


2. MENU WIRELESS
Merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio
sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan
dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik tersebut.

Sub-sub menu Wireless :

2.1. Interface , pada bagian ini akan membahas tentang bagian terpenting dari
konfigurasi.

Gambar 2.1. Menu Interface

2.2. Nstream Dual , yaitu dua radio di nstreme-budak dual-mode dapat


dikelompokkan bersama- sama untuk membuat nstreme2 Point-to-Point.
Untuk menempatkan interface nirkabel ke grup nstreme2, lalu kita harus
mengatur modus mereka untuk nstreme-dual-budak
Gambar 2.2. Menu Nstream Dual

2.3. Access List , yaitu daftar akses yang digunakan oleh Access Point untuk
membatasi asosiasi client. Daftar ini berisi MAC address dan menentukan
tindakan apa yang harus diambil saat client mencoba untuk connect. Juga,
penyampaian frame yang dikirimkan oleh client dikendalikan akses poin.

Gambar 2.3. Menu Access List


2.4. Registation , dalam registration kita dapat melihat berbagai informasi
mengenai client sedang tersambung. Ini hanya digunakan untuk akses
poin.

Gambar 2.4. Menu Registation

2.5. Connect List , Connect List adalah daftar aturan (perintah sangatlah
penting), Yang menentukan AP the station terhubung ke mana.

Gambar 2.5. Menu Connect List


2.6. Security Profiles , pada bagian ini menyediakan WEP (Wired Equivalent
Privacy) dan WPA/WPA2 (Wi-Fi Protected Access) functions ke
wireless interfaces.

Gambar 2.6. Menu Security Profiles

2.7. Channels , yaitu berfungsi untuk mengontrol gangguan yang terjadi

Gambar 2.7. Menu Channel


TUGAS EVALUASI III PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER II
MENU BRIDGE DAN POINT TO POINT PROTOCOL

1. BRIDGE
Bridge adalah alat yang mampu menghubungkan jaringan komputer LAN yang
berbeda. Bridge memungkinkan untuk dilakukannya koneksi jaringan komputer
semisal Ethernet dengan fast Ethernet, ataupun segala tipe jaringan yang serupa
maupun sama namun dalam wilayah LAN yang berbeda.

Adapun sub-sub menu dari bridge antara lain ialah sebagai berikut :

1.1. Bridge
Fungsi bridge merupakan alat untuk menghubungkan dua buah
jaringan komputer LAN yang saling terpisah. Melalui Bridge ini, tiap user di
kedua jaringan komputer LAN tersebut bisa saling berkomunikasi dan
bertukar data.

Gambar 1.1 Tampilan Menu Bridge


1.2. Port
Merupakan soket koneksi yang ada di bagian luar system untuk tempat
kabel yang berbeda.

Gambar 1.2 Tampilan Menu Port

1.3. VLANs
Merupakan kumpulan perangkat dalam jaringan LAN atau lebih yang
terkonfigurasi dengan perangkat lunak atau pengelola, sehingga perangkat
tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan fungsi VLANs
adalah memberikan sebuah metode dalam jaringan untuk bisa membagi satu
pc network ke banyak broadcase atau domai
Gambar 1.3 Tampilan Menu VLANs

1.4. MSTIs
Pada interface bridge ada Namanya MSTP (Multiple Scanning Three
Protocol). Pada MSTP untuk memanejemen VLAN kita bisa dalam beberapa
grup, dan dengan VLAN grup kita bisa membuat load balancing dan
menentukan root bridge dalam suatu topologi MSTP.

Gambar 1.4 Tampilan Menu MSTIs


1.5. Port MST Overrides
Bekerja dengan mengelompokkan VLAN atau menjadikan suatu grup.
Konsep dari MTS adalah melakukan mapping ke MST grup VLAN tersebut.

Gambar 1. 5 Tampilan Port MSTOverrides


1.6. Filters
Merupakan salah satu firewall pada mikrotik yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu paket data dapat masuk atau tidak. Dalam hal ini
filters juga dapat diartikan sebagai pembatas.

Gambar 1.6 Tampilan Menu Filters


1.7. NAT
Berfungsi sebagai penghubung antara ip public ke ip komputer user.

Gambar 1.7 Tampilan Menu NAT


1.8. Hosts
Berfungsi sebagai penyedia informasi dimana siapa-siapa saja yang
user maupun klien yang bisa terhubung ke jeringan.

Gambar 1.8 Tampilan Menu Host


1.9. MDB
Merupakan metode perutean data pada jaringan komputer yang
memungkinkan sekelompok pengirim untuk berkomunikasi dengan efisien
dengan sekelompok receiver.

Gambar 1.9 Tampilan Menu MDB


2. POINT TO POINT PROTOCOL
PPP adalah sebuah protokol data link yang dihubungkan antara dua node secara
langsung atau disebut juga point to point. jaringan point to point adalah sebuah bentuk
jaringan yang sangat sederhana yang hanya dilibatkan antara dua buah node. setiap
node akan terkoneksi dengan node lainya dengan salah satu link koneksi.

2.1. Interface
Sub menu Interface ini adalah sub menu yang digunakan dan di setting
di mikrotik client.
2.2. PPPoE Server
Sub menu PPPoE Servers di setting di mikrotik server dimana dibuat
semacam hotspot agar client dapat terhubung di mikrotik server.

Gambar 2.2Tampilan Menu PPPoE Server

2.3. Secrets
Berfungsi sebagai penyimpan nama user dan password user. Di
sub menu ini juga dapat diatur berapa jumlah host dan user yang dapat
terhubung.

Gambar 2.3Tampilan Menu Secrets


2.4. Profiles
Berfungsi sebagai tempan informasi tentang data-data user.

Gambar 2.4Tampilan Menu Profiles

2.5. Active Connections


Berfungsi sebagai tempat pengecekkan apakah user telah terkoneksi
ke jaringan mikrotik atau belum.

Gambar 2.5 Tampilan Menu Active Connections


2.6. L2TP Secrets
Merupakan pengembangan dari Point to Point Link Protocol

Gambar 3. 10 Tampilan Menu L2TP Secret


TUGAS EVALUASI IV PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER II MENU
SWITCH DAN MESH

1. SWITCH
Menu switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN).

1.1. Switch
Berfungsi untuk menghubungkan sejumlah perangkat komputer agar
bisa melakukan pertukaran paket dan meneruskan data dari berbagai perangkat
tujuan.

Gambar 1.1 Tampilan Menu Switch

1.2. Port
Merupakan mekanisme yang mengizinkan komputer untuk mendukung
beberapa sesi koneksi dengan komputer lain serta program didalam jaringan.
Gambar 1.2 Tampilan Menu Port

1.3. Port Isolation


Berfungsi untuk membatasi komunikasi dari klien yang berada di port
tertentu, sehingga tidak dapat berkomuniakasi dengan port lain baik via layer 2
ataupun 3.

Gambar 1.3 Tampilan Menu Port Isolation


1.4. Host
Merupakan bagian yang digunakan untuk memonitoring perangkat yang
terhubung dengan host-host server.

Gambar 1.4 Tampilan Menu Host

1.5. VLAN
Berfungsi sebagai penyedia metode dalam jaringan untuk bisa membagi
satu pc network ke banyak broadcase domain.
Gambar 1.5 Tampilan Menu VLAN
1.6. Rule
Berfungsi untuk mengatur pembatasan user, bandwidth dan ip address.

Gambar 1.6 Tampilan Menu Rule


2. MESH
Secara singkat menu Mesh ini di gunakan untuk melakukan
implementasi topologi mesh.

1.1. Mesh
Didalam sub menu mesh ini terdapat 4 sub menu lagi
yaitu sebagai berikut.

1.1.1. Mesh General


Digunakan untuk menentukan pengaturan awal
dalam melakukan konfigurasi untuk interface mesh.

Gambar 1.1.1 Tampilan Sub Menu Mesh General


1.1.2. Mesh HWMP
Digunakan untuk menerapkan jaringan
mesh dengan hwmp plus, hwmp plus sendiri
merupakan sebuah protocol luping untuk layer 2
mikrotik yang digunanakan oleh jaringan wireless
mesh.

Gambar 1.1.2 Tampilan Sub Menu Mesh HWMP

1.1.3. Mesh Status


Berfungsi sebagai jendela informasi dan
monitoring data user yang terkoneksi dengan
mikrotik.
Gambar 1.1.3 Tampilan Sub Menu Mesh Status

1.1.4. Mesh Traffic


Berfungsi sebagai jendela informasi
tentang data banyaknya kunjungan atau
memperlihatkan jumlah user yang terhubung
dengan mikrotik.

Gambar 1.1.4 Tampilan Sub Menu Mesh Traffic


1.2. Ports
Berfungsi menentukan interface yang akan
masuk kedalam jaringan.

Gambar 1.2 Tampilan Sub Menu Port


1.3. FDB
Berfungsi untuk melihat perangkat-perangkat
apa saja yang terkoneksi dengan jaringan mesh.

Gambar 1.3 Tampilan Sub Menu FDB


MATERI KELOMPOK V
INTERNET PROTOCOL (IP)

A. Internet Protocol

Menu IP digunakan untuk pengaturan IP yang terdiri dari ARP, Accounting,


Addresses, DHCP Client, DHCP Relay, DHCP Server, DNS, Server, Firewall, Hotspot,
Ipsec, Neighbors, IP Packing, IP Pool, Router, SMB, SNMP, Service, IP Settings,
Socks, TFTP, Traffic Flow, UPnP, dan Web Proxy.

1.1 ARP
Fungsinya untuk melihat semua ARP yg terkoneksi dan informasi yang
dimunculkan yaitu IP, Mac Address dan Interface yang terkoneksi.

Gambar 1.1 Tampilan menu pada ARP


1.2 Accounting
Untuk ini saya tidak pernah menggunakan fungsinya jadi belum bisa saya
informasikan dengan baik namun dari namanya mungkin teman2 sudah pada bisa
membayangkan fungsi dan kegunaannya.

Gambar 1.2 Tampilan menu pada Accounting

1.3 Addresses
pada bagian ini adalah yang paling penting dari suatu jaringan yaitu IP Address.
Pada menu ini kita bisa menambah/menghapus/mengedit sebuah atau lebih IP Address
sesuai kebutuhan kita.

Gambar 1.3 Tampilan menu pada Addresses


1.4 DHCP Client
Dimenu ini berfungsi untuk mengaktifkan DHCP client pada perangkat dengan OS
Mikrotik.

Gambar 1.4 Tampilan menu pada DHCP Client

1.5 DHCP Relay


Di menu ini berfungsi untuk mengaktifkan DHCP relay.

Gambar 1.5 Tampilan menu pada DHCP Relay


1.6 DHCP Server
Pada menu ini berfungsi untuk membuat atau mengaktifkan DHCP Server dan
selain untuk mengaktifkan DHCP Server pada menu ini kita juga bisa melihat IP-IP
yang telah didapatkan oleh client secara otimatis beserta network yang ada. Sekilas
Perihal DHCP yaitu singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol yang mana
fungsinya yaitu untuk memberikan IP dan DNS secara otomatis pada client yang
merequestnya sehingga ketika siclient mau konek ke internet tidak perlu bersusah payah
untuk mensetting IP address dan DNS pada perangkat yang dipergunakan.

Gambar 1.6 Tampilan menu pada DHCP Server

1.7 DNS Setting


Pada menu ini berfungsi untuk mensetting DNS pada perangkat Mikrotik.

Gambar 1.7 Tampilan menu pada DNS Setting


1.8 Firewall
Pada menu ini sangat banyak yang dapat kita lakukan yaitu seperti : Melakukan
blok pada content atau IP melalui Filter relus, Melakukan NAT di menu NAT,
Melakukan mangle yaitu melakukan penandaan pada sebuat trafik lalu diproses sesuai
kebutuhan, Service port, Address List (pengelompokan IP) untuk kebutuhan yg lebih
advanced, Dan Layer7 Protocol.

Gambar 1.8 Tampilan menu pada Firewall

1.9 Hostpot
Pada menu ini kita bisa membuat sebuah server hotspot dan semua yang
dibutuhkan yang berhubungan dengan hotspot dapat kita lakukan pada menu ini.
Sangat banyak fitur-fitur yang berhubungan dengan system hotspot yang akan kita
temukan pada menu ini.

Gambar 1.9 Tampilan menu pada Hostpot


1.10 IPsec
Menu ini pada Mikrotik saya belum pernah pakai, namun kita akan
mencoba membahas perihal ipsec pada pembahasan selanjutnya.

Gambar 1.10 Tampilan menu pada IPsec

1.11 Neighbor List


Pada menu ini kita dapat melihat informasi perihal Neighbors List
perangkat2 yang terhubung ke perangkat kita.

Gambar 1.11 Tampilan menu pada Neighbor List


1.12 IP packing
Secara singkat fungsi dari fitur ini adalah untuk melakukan ‘re-
packs‘
(mengemas ulang) dari paket data yang dikirimkan.

Gambar 1.12 Tampilan menu pada IP


packing

1.13 IP Pool
pada menu ini kita bisa menambahkan IP Pool/range IP yang akan
dipergunakan nantinya seperti di DHCP, hotspot atau PPTP dan kebutuhan lainnya.

Gambar 1.13 Tampilan menu pada IP Pool


1.14 Router List
Pada menu Router ini berfungsi untuk menentukan sebuah gateway dari
jaringan yang ada sesuai kebutuhan.

Gambar 1.4 Tampilan menu pada Router list

1.15 SMB Setting


Pada menu ini kita dapat mengaktifkan service SMB yang mana fungsi SMB
ini sama halnya dengan fungsi service Samba pada linux atau file sharing pada
Windows.

Gambar 1.5 Tampilan menu pada SMB Setting


1.16 SNMP Setting
Pada menu ini berfungsi untuk mengaktifkan service SNMP pada perangkat
beros Mikrotik yang mana fungsi dari SNMP ini agar dapat dilakukan graph baik itu
Trafik, resource maupun yang lainnya dari perangkat yang digunakan dalam bentuk
grafik seperti MRTG dan cacti.

Gambar 1.6 Tampilan menu pada SNMP Setting

1.17 IP Servis List


Pada menu ini kita bisa menaktifkan atau menonaktifkan service API, FTP, SSH,
TELNET, WINBOX, WWW, WWW-ssl serta kita juga dapat merubah port yang
digunakan sesuai kebutuhan (biasanya merubah port defaultnya untuk kebutuhan
keamanan dan juga jika agar tidak bentrok dengan port service lain jika kita ingin
menggunakan service yg sama namun dengan berbeda port atau sebaliknya).

Gambar 1.17 Tampilan menu pada IP Servis


List
1.18 IP Setting
Pada menu ini kita dapat mengaktifkan atau menonaktifkan seperti IP
Forward, Send Redirects, Accept Redirect, Secure Redirect, dan Allow Fast Path.

Gambar 1.18 Tampilan menu pada IP


Setting

1.19 Sock Setting


Ini menu untuk Socks Settings.

Gambar 1.19 Tampilan menu pada Sock Setting


1.20 TFTP
Pada menu ini kita dapat mengkatifkan atau menonaktifkan TFTP.

Gambar 1.20 Tampilan menu pada TFTP

1.21 Traffic Flow Setting


Pada menu ini kita dapat melakukan Traffic Flow Setting.

Gambar 1.21 Tampilan menu pada Traffic Flow


Setting
1.22 UPnP Setting
Sub Menu UPnP Settings berfungsi mengatur dukungan arsitektur Universal
Plug and Play untuk konektivitas jaringan peer-to-peer transparan dari komputer
pribadi dan perangkat atau peralatan cerdas yang mendukung jaringan.

Gambar 1.22 Tampilan menu pada UPNP


Setting

1.23 Web Proxy Setting


OS Mikrotik selain dari berfungsi sebagai router yang handal juga dimanjakan
dengan berbagai fitur yang sangat menggiurkan dan salah satunya yaitu Web Proxy.
Pada menu web proxy ini kita bisa melakukan setting Web proxy Server pada
perangkat beros Mikrotik walaupun fitur dan kehandalannya belum sekalibar
yangtersedia untuk Linux yang memang sengaja dikembangkan untuk server.

Gambar 1.23 Tampilan menu pada Web Proxy Setting


MATERI KELOMPOK VI
MPLS DAN BOUTING

1. Menu MPLS
Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah teknologi penyampaian paket
pada jaringan backbone berkecepatan tinggi.
Prinsip kerja MPLS adalah menggabungkan kecepatan swithing pada layer 2
dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3.

1.1 Sub Menu LDP Interface


Sub Menu LDP Interface berfungsi untuk membuat protokol baru yang berfungsi
mendistribusikan informasi yang adalah pada label ke setiap LSR pada jaringan MPLS.

Gambar 2.1 Tampilan Sub Menu LDP Interface

1.2 Sub Menu LDP Neighbor


Sub Menu LDP Neighbor berfungsi untuk menampilkan konfigurasi antara dua
router yang tidak bertetangga langsung, hal ini membuat router memulai koneksi sesi
LDP dengan alamat ini dan juga mengiklankan alamat ini sebagai alamat transportasi
ke tetangga LDP.
Gambar 2.2 Tampilan Sub Menu LDP Neighbor

1.3 Sub Menu Accept Filter


Sub Menu Accept Filter berfungsi untuk menampilkan filter binding mana saja
yang diterima dengan tujuan penerapan filter ini dapat mendistribusikan label tertentu
sehingga dapat mengurangi penggunaan resource.

Gambar 2.3 Tampilan Sub Menu Accept Filter

1.4 Sub Menu Advertise Filter


Sub Menu Advertise Filter berfungsi sebagai menampilkan daftar pengikatan
label yang harus diiklankan ke tetangga LDP.
Gambar 2.4 Tampilan Sub Menu Advertise Filter

1.5 Sub Menu Forwarding Table


Sub Menu Forwarding table adalah tabel yang terdiri dari pasangan alamat IP
(alamat host atau alamat jaringan), alamat router berikut, dan antarmuka tempat keluar
datagram.

Gambar 2.5 Tampilan Sub Menu Forwarding Table


1.6 Sub Menu MPLS Interface
Submenu ini memungkinkan kita melakukan konfigurasi maximum transmission
unit (MTU) yang termasuk header MPLS yang dapat interface teruskan tanpa adanya
fragmentasi. RouterOS menggunakan nilai MTU 1508 secara default untuk semua
interface.

Gambar 2.6 Tampilan Sub Menu MPLS Interface

1.7 Sub Menu Local Bindings


Sub Menu Local Bindings berfungsi menampilkan label yang terikat pada rute
secara lokal di router. Pada menu ini juga memungkinkan kita untuk melakukan
konfigurasi binding statis jika tidak ada rencana untuk menggunakan protokol dinamis
apapun.

Gambar 2.7 Tampilan Sub Menu Local Binding


1.8 Sub Menu Remote Bindings
Sub menu ini menampilkan label yang terikat pada rute yang diterima dari router
lainnya. Tabel pada sub menu ini digunakan untuk membuat forwarding table.

Gambar 2.8 Tampilan Sub Menu Remote Bindings


2. Menu Routing
Routing adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
atau internet menuju tujuannya.

2.1 Sub Menu Traffic Engineering


Tunnel RSVP TE merupakan salah satu cara untuk membentuk jalur peralihan
label searah.

2.1.1 Sub Bagian Interface


Sub bagian Interface berfungsi sebagai memungkinkan untuk membuat dan
mengelola interface dari Traffic Engineering.

Gambar 3.1 Tampilan Sub Bagian Interface

2.1.2 Sub Bagian Tunnel Path


Sub Bagian Tunnerl Path berfungsi sebagai memungkinkan untuk membuat dan
mengelola tunnel traffic engineering.

Gambar 3.2 Tampilan Sub Bagian Tunnel Path


2.1.3 Sub Bagian Path State
Sub bagian Path State berfungsi sebagai memungkinkan untuk memantau kondisi
terkini dari RSVP Path.

Gambar 3.3 Tampilan Sub Bagian Path State

2.1.4 Sub Bagian Resv. State


Resv.State atau yang disebut juga Reservation State adalah sebuah menu yang
berfungsi untuk menampilkan informasi bandwith yang dialokasikan sekaligus label
yangkan akan dihubungkan ke interface di LSR.

Gambar 3.4 Tampilan Sub Bagian Resv. State


2.1.5 Sub Bagian Traffic Engineering Interface
Sub Menu Traffic Engineering Interface merupakan menu yang berfungsi untuk
membuat pembagian saluran data traffic agar dapat menyeimbangkan beban traffic
pada berbagai jalur dan titik di dalam suatu network.

Gambar 3.5 Tampilan Sub Bagian Traffic Engineering Interface

2.2 Sub Menu VPLS


VPLS adalah layanan virtual LAN yang bersifat pribadi, menghubungkan antara
dua titik/node pada jaringan komputer yang dilakukan melalui sebuah tunnel (semacam
terowongan).

2.2.1 Sub Bagian VPLS


Sub Bagian VPLS berfungsi sebagai menu untuk menyediakan Ethernet VPNs,
yang mengijinkan beberapa tempat dikoneksikan menggunakan sebuah jembatan
melalui sebuah jaringan yang diatur oleh penyedia layanan dengan dukungan MPLS.

Gambar 3.6 Tampilan Sub Bagian VPLS


2.2.2 Sub Bagian BGP VPLS
Sub Bagian BGP VPLS merupakan menu yang berfungsi untuk membuat Virtual
Private LAN Service dengan model signalling menggunakan Border Gateway Protocol
(BGP).

Gambar 3.7 Tampilan Sub Bagian BGP VPLS

2.2.3 Sub Bagian Cisco BGP VPLS


Sub Bagian Cisco BGP VPLS merupakan menu yang berfungsi untuk membuat
Virtual Private LAN Service dengan model signalling menggunakan Border Gateway
Protocol (BGP) dan juga Cisco sebagai perangkat router nya.

Gambar 3.8 Tampilan Sub Bagian Cisco BGP VPLS


2.3 Sub Menu BFD
Sub Menu BFD merupakan protokol durasi pendek overhead rendah dan
dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan di jalur dua arah antara dua mesin
forwarding, termasuk antarmuka fisik, sub-interface, datalink (s), dan sejauh mungkin
forwarding mesin sendiri, dengan latency berpotensi sangat rendah.

2.3.1 Sub Bagian Interface


Sub Bagian Interface berfungsi sebagai menampilkan pengukuran waktu dari
BFD yang akan diterapkan.

Gambar 3.9 Tampilan Sub Bagian Interface

2.3.2 Sub Bagian Neighbors


Sub Bagian Neighbors berfungsi untuk mendeteksi, menscanning, atau
mengetahui router apa saja yang yang terhubung ke dalam router mikrotik.

Gambar 3.10 Tampilan Sub Bagian Neighbors


2.4 Sub Menu BGP
BGP (Border Gateway Protocol) adalah salah satu jenis protokol routing yang
berfungsi untuk mempertukarkan informasi antar Autonomous System (AS).

2.4.1 Sub Bagian Instances


Sub bagian Instances berfungsi untuk menentukan nilai dari paramter AS
(Autonomus System Number). Selain itu dapat ditambahkan satu profile instance baru
atau dapat juga bisa mengubah konfigurasi pada profile yang telah ada (default).

Gambar 3.11 Tampilan Sub Bagian Instances

2.4.2 Sub Bagian VRFs


Sub Bagian Virtual Routing and Forwarding (VRF) adalah teknologi yang
digunakan pada suatu router dimana memungkinkan beberapa tabel routing instan
dapat eksis bersamaan pada suatu router yang sama dan pada waktu yang sama pula.

Gambar 3.12 Tampilan Sub Bagian VRFs


2.4.3 Sub Bagian Peers
Sub Bagian Peers berfungsi untuk menambahkan rule dengan peering
(memasangkan) dengan BGP router yang ada di ISP.

Gambar 3.13 Tampilan Sub Bagian Peers

2.4.4 Sub Bagian Networks


Sub Bagian Networks berfungsi untuk melakukan konfigurasi jaringan BGP.
BGP Networks juga berfungsi sebagai daftar prefiks yang akan diiklankan.

Gambar 3.14 Tampilan Sub Bagian Networks


2.4.5 Sub Bagian Aggregates
Sub Bagian Aggregates berfungsi untuk menentukan rute mana yang ingin
dikumpulkan, dan atribut apa yang akan digunakan untuk rute yang diambil dari
kumpulan tersebut..

Gambar 3.15 Tampilan Sub Bagian Aggregates

2.4.6 Sub Bagian VPN4 Routes


Sub Bagian VPN4 Routes berfungsi hanya membaca informasi tentang informasi
perutean VPN4 yang sedang diiklankan.

Gambar 3.16 Tampilan Sub Bagian VPN4 Routes


2.4.7 Sub Bagian Advertisements
Sub Bagian Advertisements berfungsi hanya membaca informasi mengenai
informasi perutean keluar yang sedang diiklankan.

Gambar 3.17 Tampilan Sub Bagian Advertisements

2.5 Sub Menu Routes Filters


Sub Menu Routes Filters berfungsi sebagai penyaring yang digunakan untuk
menyaring iklan yang tidak diperlukan untuk setiap peer.

Gambar 3.18 Tampilan Sub Menu Routes Filters


2.6 Sub Menu MME
Sub Menu MME (Mesh Made Easy) adalah protokol perutean mikrotik yang
cocok untuk perutean level IP dalam jaringan mesh nirkabel.

2.6.1 Sub Bagian Interface

Sub Bagian Interface berfungsi sebagai menu untuk nantinya dimana protokol
MME akan berjalan.

Gambar 3.19 Tampilan Sub Bagian Interface

2.6.2 Sub Bagian Networks


Sub Bagian Networks berfungsi sebagai menu untuk nantinya menampilkan
daftar jaringan yang akan diiklankan.

Gambar 3.20 Tampilan Sub Bagian Networks


2.6.3 Sub Bagian Originators
Sub Bagian Originators berfungsi sebagai menampilkan semua informasi routing
dari router asal dan juga bisa ditambahkan dengan prefix routing tertentu jika ada
advertise.

Gambar 3.21 Tampilan Sub Bagian Originators

2.7 Sub Menu OSPF


Sub Menu Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing
otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan
informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.
2.7.1 Sub Bagian Interfaces
Sub Bagian Interfaces berfungsi sebagai menampilkan interface dari setiap router
dimana network tersebut terpasang.

Gambar 3.22 Tampilan Sub Bagian Interfaces


2.7.2 Sub Bagian Instances
Sub Bagian Instances berfungsi sebagai menu untuk melakukan konfigurasi
protokol OSPF.

Gambar 3.23 Tampilan Sub Bagian Instances

2.7.3 Sub Bagian Virtual Links


Sub Bagian Virtual Links berfungsi sebagai metode yang menyeolahkan area non
backbone yang menghalangi router tersebut menjadi area netral juga sehingga area
yang terhalangi akan bisa mencapai area backbone.

Gambar 3.24 Tampilan Sub Bagian Virtual Links


2.7.4 Sub Bagian Neighbors
Sub Bagian Neighbors berfungsi sebagai menampilkan koneksi dengan router
tetangga pada OSPF.

Gambar 3.25 Tampilan Sub Bagian Neighbors

2.7.5 Sub Bagian NBMA Neighbors


Sub Bagian NBMA Neighbors berfungsi sebagai melakukan konfigurasi secara
manual untuk tetangga multi akses non siaran dan diperlukan hanya jika antarmuka
dengan 'network-type = nbma' dikonfigurasi.

Gambar 3.26 Tampilan Sub Bagian NBMA Neighbors


2.7.6 Sub Bagian Sham Links
Sub Bagian Sham Links berfungsi ketika diperlukannya diantara dua situs VPN
yang berasal dari OSPF yang sama dan berbagi link backdoor OSPF. Sub bagian ini
memungkinkan pembuatan sham link tersebut.

Gambar 3.27 Tampilan Sub Bagian Sham Links

2.7.7 Sub Bagian LSA


Sub Bagian LSA berfungsi sebagai menampilkan informasi mengenai instansi
yang memanfaatkan LSA.

Gambar 3.28 Tampilan Sub Bagian LSA


2.7.8 Sub Bagian Routes
Sub Bagian Routes berfungsi sebagai menampilkan mengenai informasi routing
instansi OSPF.

Gambar 3.29 Tampilan Sub Bagian Routes

2.7.9 Sub Bagian AS Border Routes


Sub Bagian AS Border Routes berfungsi sebagai menampilkan daftar router yang
terhubung ke Autonomus System Border.

Gambar 3.30 Tampilan Sub Bagian AS Border Routes


2.7.10 Sub Bagian Area Border Routes
Sub Bagian Area Border Routes berfungsi sebagai menampilkan daftar router
pada Area Border.

Gambar 3.31 Tampilan Sub Bagian Area Border Routes

2.7.11 Sub Bagian Context Menu


Sub Bagian Context Menu berfungsi untuk mempermudah navigasi antar
masing – masing tab sub bagian.

Gambar 3.32 Sub Bagian Context Menu


2.8 Sub Menu Prefix Lists
Sub Menu Prefix Lists berfungsi untuk memilih tindakan yang akan tampil di
pencocokan aturan rute.

Gambar 3.33 Tampilan Sub Menu Prefix Lists

2.9 Sub Menu RIP


Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu protokol pada routing
dinamis. Digunakan dalam jaingan ipv6, yang dikenal sebagai standar ripng (RIP Next
Generation / RIP generasi berikutnya).

2.9.1 Sub Bagian Interfaces


Sub Bagian Interfaces berfungsi pada saat akan melakukan konfigurasi routing
RIP.

Gambar 3.34 Tampilan Sub Bagian Interfaces


2.9.2 Sub Bagian Networks
Sub Bagian Networks berfungsi sebagai menampilkan daftar address atau alamat
network pada routing RIP.

Gambar 3.35 Tampilan Sub Bagian Networks

2.9.3 Sub Bagian Key


Sub Bagian Key berfungsi sebagai menampilkan kumpulan list atau daftar
password dari interface yang telah dibuat.

Gambar 3.36 Tampilan Sub Bagian Key


2.9.4 Sub Bagian Neighbours
Sub Bagian Neighbours berfungsi sebagai router yang terhubung dengan router
yang akan dikonfigurasikan pada routing RIP interfaces.

Gambar 3.37 Tampilan Sub Bagian Neighbours

2.9.5 Sub Bagian Routes


Sub Bagian Routes berfungsi sebagai menampilkan daftar informasi routing RIP
yang berhasil.

Gambar 3.38 Tampilan Sub Bagian Routes


MATERI KELOMPOK VII
System
1. Pengertian System

Pada menu System ini terdapat sangat banyak submenu yang dapat kita lakukan
yang berhubungan dengan system dari Mikrotik itu sendiri. Submenu pada system
adalah: Auto Upgrade , Certificates , Clock, Console, History, Identity, LEDs, License,
Logging, Packages, Password, Ports, Reboot, Reset Configuration, Resources,
RouterBOARD, SNTP Client, Schedule, Scripts, Shutdown, Special Login, Users,
Watchdog.

1.1 Auto Upgrade


Pada menu ini berfungsi untuk melakukan auto upgrade pada system perasi
Mikrotik.

Gambar 1. 1 Tampilan Submenu Auto Upgrade


1.2 Certificates
Pada menu ini kita dapat melakukan import, Decrypt dan reset Keys

Certificate pada OS Mikrotik.

Gambar 1. 1 Tampilan Submenu Certificates

1.3 Clock
Pada menu Clock ini berfungsi untuk mengatur jam dan tanggal pada
system Mikrotik.

Gambar 1. 3 Tampilan Submenu Clock


1.4 Console

Menu ini digunakan untuk mengakses konfigurasi dan managemen fitur


pada mikrotik dengan menggunakan terminal berbasis teks, atau console juga
dapat digunakan untuk menuliskan script.

Gambar 1.4 Tampilan Submenu Console

1.5 History
Sama seperti pengertian pada umumnya, namaun disini tujuannya yaitu
untuk melihat jalannya akses komunikasi data yang terjadi dan yang melewati
setiap port pada mikrotik

Gambar 1. 5 Tampilan Submenu History


1.6 Identity
Pada menu ini berfungsi untuk membuat penamaan pada mesin yang berOS
Mikrotik jika kita bandingkan dengan yang berOS windows maka Identity ini
sama hasilnya dengan komputer name pada windows.

Gambar 1. 6 Tampilan Submenu Identity

1.7 LEDs

Menu ini adalah menu untuk pengaturan system led pada mikrotik (lampu
led pada setiap interface yang ada atau led indikator lainnya).

Gambar 1. 7 Tampilan Submenu LEDs


1.8 License
Pada menu ini kita dapat melakukan semua yang berhubungan dengan
License Mikrotik, mulai dari informasi perihal License yang sedang digunakan,
upgrade license, update License key, export key, import key dan paste key.

Gambar 1. 8 Tampilan Submenu License

1.9 Logging

Pada menu ini kita dapat memlukan settingan untuk system Loggingnya
yang mana fungsi Logging ini adalah agar kita bisa mengetahui informasi-
informasi dari system dan juga log-log yang sudah terjadi pada system. Pada
informasi Logging ini sangat kita butuhkan dalam troubleshoot.

Gambar 1. 9 Tampilan Submenu Logging


1.10 Packages
Pada menu Packages ini kita dapat melihat Packages – Packages apa saja
yang telah terinstall pada system Mikrotik kita beserta informasi versinya. Dan
dari menu ini kita juga dapat melaukan disabled,enabled, downgrade dan
uninstall Packages yang ada.

Gambar 1. 10 Tampilan Submenu Packages

1.11 Password
Pada menu ini berfungsi untuk kita dapat mensetting password pada OS
Mikrotik ini.

Gambar 1. 11 Tampilan Submenu Password


1.12 Port
Pada menu port adalah sebuah identitas yang diberikan pada aplikasi
tertentu.

Gambar 1. 12 Tampilan Submenu Port

1.13 Reboot
Menu ini berfungsi untuk menreboot atau merestart mesin yang berOS
Mikrotik.

Gambar 1. 13 Tampilan Submenu Reboot


1.14 Reset Configuration
Menu ini jika kita click maka akan mereset semua configurasi yang telah
kita setting pada OS Mikroti, jadi semuanya bakal kembali ke default lagi.

Gambar 1. 14 Tampilan Submenu Reset Configuration

1.15 Resources
Pada menu ini berfungsi untuk melihat semua informasi mengenai system
pada OS Mikrotik itu sendiri, mulai dari versi OS yang dipakai, model Hardware
yang dipakai, uptimes, kapasitas HDD dan Memry dan informasi-informasi
lainnya yang sangat kita butuhkan.

Gambar 1. 15 Tampilan Submenu Resources


1.16 routerBOARD
Menu ini berfungsi untuk menampilkan informasi dari seri reuterboard
yang kita pergunakan.

Gambar 1. 16 Tampilan Submenu routerBOARD

1.17 SNTP Client


Pada menu ini berfungsi untuk mensetting SNTP Vlient agar clocknya
dapat sinkron dengan SNTP yang ada.

Gambar 1. 17 Tampilan Submenu SNTP Client


1.18 Scheduler

Pada menu ini kita dapat membuat penjadwalan sesuai kebutuhan yang ada
sama halnya dengan crontab pada OS Linux.

Gambar 1. 18 Tampilan Submenu Scheduler

1.19 Scripts
Pada menu script ini kita dapat mebuat sebuah script sesuai dengan fungsi
yang kita butuhkan untuk dapat diproses secara terjadi dengan menggunakan fitur
dari scheduler.

Gambar 1. 19 Tampilan Submenu Scripts


1.20 Shutdown
Pada menu ini berfungsi untuk mematikan mesin yang menggunakan OS
Mikrotik sehingga jika kita memilih mengclik menu shutdown maka mesinnya
akan mati total.

Gambar 1. 20 Tampilan Submenu Shutwdown

1.21 Special Login

Menu ini berfungsi untuk menambah atau mengurangi user special dengan
kegunaan tertentu.

Gambar 1. 21 Tampilan Submenu Spesial Login


1.22 Users
Pada menu user ini kita dapat menambah/ menghapus/ mengedit/
mengdisabled user, membuat dan menentukan hak akses user (group permision)
dan melihat informasi tentang user yang sedang login (mirip perintah who pada
linux).

Gambar 1. 22 Tampilan Submenu Users

1.23 Watchdog
menu Watchdog ini merupakan menu terakhir dari menu-root System yang
mana salah satu fungsinya yaitu melakukan test koneksi ke mesin lain dan jiak
tidak terkoneksi maka systemnya akan reboot.

Gambar 1. 33 Tampilan Submenu Watchdog


MATERI KELOMPOK VIII
Queues dan Tools

1. Queues
Menu Queues adalah menu yang dapat melakukan limite koneksi pada suatu
jaringan baik berdasarkan source address, destination address, maupun berdasarkan
paket yang telah di tandai dari Mangle(sesuai dengan kebutuhan jaringan yang kita
pakai).

1.1 Simple queues

adalah metode bandwidth management yang ada pada mikrotik. Metode


konfigurasi yang di lakukan pada simple queue mudah di pahami dan bisa di
sesuaikan dengan kebutuhan yang ingin di terapkan dalam jaringan. Parameter
dasar dari simple queue adalah target dan max-limix yang di dalamnya berupa ip
address, network address dan juga interface yang akan di atur di bandwidthnya.

Gambar 1. 4 Tampilan submenu Simple Queues


1.2 Interface queues

Adalah submenu yang mencantukan semua antarmuka yang tersedia di


RouterOS dan memungkinkan untuk mengubah jenis antrian untuk antarmuka
tersebut. ‘

Gambar 1. 5 Tampilan Submenu Interface Queues

1.3 Queue tree

adalah fitur bandwidth management di mikrotik yang sangat fleksibel dan


cukup complex. Pendefinisian target yang akan di limit pada queue tree tidak
dilakukan langsung saat penambahan rule queue, namun di lakukan dengan
melakukan marking paket data menggunakan firewall mangle.

Gambar 1. 6 Tampilan Submenu Queue Tree


1.4 Queue types

Adalah submenu yang digunakan untuk memilih type queue yang bisa di
buat secara khusus pada bagian queue types seperti limit at, maxlimit burst limit
dan burst time.

Gambar 1. 7 Tampilan Submenu Queue Types

2. Tools
Menu Tools adalah root menu dari beberapa tools yang dapat kita fungsikan
yang ada pada OS Mikrotik.

2.1 B Test Server


Pada menu ini berfungsi untuk mengaktifkan falitas BW test pada OS
Mikrotik Yang mana BW Test ini sendiri bertujuan untuk mengtest atau
mengukur seberapa besarnya trafik yang dapat kita lewatkan pada sebuah
Interface yang ada pada perangkat tersebut.
Gambar 2. 1 Tampilan Submenu B Test Server

2.2 Bandwidth Test


Menu ini berfungsi untuk melakukan BW Test terhadap mesin lawannya.
Dengan beberapa pilihan seperti pilihan protocol TCP/UDP dan Direction
receive, send dan Both serta melakukan limite TX dan RX pada saat BW Test.

Gambar 2. 2 Tampilan Submenu Bandwidth Test


2.3 Email
Menu email ini berfungsi untuk melakukan fungsi pengiriman dan
menertima email dari mesin beros Mikrotik.

Gambar 2. 3 Tampian Submenu Email

2.4 Flood Ping


Pada menu ini kita dapat melakukan test ping flood ke mesin lawan
(pembanjiran data ping ke suatu host).

Gambar 2. 4 Tampilan Submenu Flood


Ping
2.5 Graphing
Menu ini berfungsi untuk membuat dan mengaktifkan graph trafik pada
mesin yang beros Mikrotik.

Gambar 2. 5 Tampilan Submenu Graphing

2.6 IP Scan
Menu ini berfungsi untuk melakukan scan IP melalui perangkat Mikrotik
pada satu jaringan yang ada, dalam hal ini jika kita bawa ke OS Windows sama
halnya dengan aplikasi ipscanner.

Gambar 2. 6 Tampilan Submenu IP Scan


2.7 MAC Server
Sebagaimana kita ketahui untuk mengakses atau meremote sebuah
perangkat yang beros Mikrotik kita dapat melakukannya melalui Macc address
dan IP Address dari Winbox maka dari menu Mac Server ini kita dapat
menentukan atau membatasi untuk mengkases berdasarkan ethernet atau Mac
address dalam arti kita dapat membatasi aksesnya dari ethernet mana yang bisa
akses dan yang tidak bisa akses.

Gambar 2. 7 Tampilan Submenu MAC


Server

2.8 Netwatch
Menu netwatch berfungsi memonitor keadaan host pada jaringan. Ia
melakukannya dengan mengirimkan ping ICMP ke daftar alamat IP yang
ditetapkan. Untuk setiap entri dalam tabel netwatch Anda dapat menentukan
alamat IP, interfal.

Gambar 2. 8 Tampilan Submenu Netwatch


2.9 Packet Sniffer
Menu Packet sniffer adalah alat yang dapat menangkap dan menganalisa
paket-paket yang akan, meninggalkan atau pergi melalui router (kecuali lalu
lintas yang lewat hanya melalui chip switch).

Gambar 2. 9 Tampilan Submenu Packet Sniffer

2.10 Ping
Pada menu ping ini kita dapat melakukan ping ke suatu host atau beberapa
host untuk pengetesan koneksi pada suatu host atau beberapa host.

Gambar 2. 10 Tampilan Submenu Ping


2.11 Ping Speed
ICMP Bandwidth Tester atau yang lebih dikenal dengan ping speed dapat
digunakan untuk mengevaluasi seputar throughput untuk setiap remote host dan
dengan demikian membantu untuk menemukan jaringan yang ”bottlenecks”, jdi
tools ini dibutuhkan dalam troubleshoot jaringan.

Gambar 2. 11 Tampilan Submenu Ping Speed

2.12 Profile
Jika load dari sebuah perangkat yg menggunakan OS Mikrotik, Maka Pada
menu ini kita dapat melihat dari service apa saja load tersebut tinggi sehingga kita
punya data untuk melakukan tindakan fix atau troubleshoot.

Gambar 2. 12 Tampilan Submenu Profile


2.13 RoMON
RoMON yaitu router manajemen overline network di mana yang berfungsi
untuk melakukan rescovery atau pencarian perangkat mikrotik yang
mengaktifkan RoMON yang melewati multiple hops.

Gambar 2. 13 Tampilan Submenu RoMON

2.14 SMS
Jika kita hendak melakukan pengiriman dan penerimaan SMS pada
perangkat yang beros Mikrotik maka dari menu inilah kita dapat melakukan
configurasinya.

Gambar 2. 14 Tampilan Submenu RoMON


2.15 Telnet
Pada menu Telnet ini kita dapat melakukan remote ke suatu host melalui
remote telnet IP, remote SSH IP dan juga remote telnet Mac address.

Gambar 2. 15 Tampilan Submenu Telnet

2.16 Torch
Menu Torch ini merupakan tools Realtime Traffic Monitor yang digunakan
untuk pemantauan lalu lintas yang akan melalui sebuah interface. Anda dapat
memonitor trafik berdasarkan protokol, IP Sumber, IP tujuan, port. Sehingga dari
toolsnya dengan mudah kita mendapatkan informasi perihal trafik yang ada dari
IP mana saja dan menuju ke IP mana dengan port berapa dan protocal apa beserta
besaran nilai RX/txnya.

Gambar 2. 16 Tampilan Submenu Torch


2.17 Traceroute
Menu Tracertroute ini berfungsi untuk kita mengcek route dari suatu link
yang kita tuju melalui route/gateway yang mana saja sehingga dari informasi ini
akan sangat membantu kita dalam hal troubleshoot jaringan sehingga kita tahu
bagaimana perjalanan paket dalam menuju host tertentu.

Gambar 2. 17 Tampilan Submenu Traceroute

2.18 Traffic Generator


Menu Traffic Generator adalah alat yang memungkinkan untuk
mengevaluasi kinerja DUT (Perangkat Under Test) atau SUT (Sistem Under
Test). Atools ini dapat menghasilkan.

Gambar 2. 18 Tampian Submenu Traffic Generator


2.19 Traffic Monitor
Tools Traffic Monitor digunakan untuk menjalankan skrip konsol ketika
trafik interface melintasi batas limite tertentu. Setiap trafik yang dimonitor terdiri
dari (yang berguna jika Anda ingin menonaktifkan atau mengubah sifat item ini
dari script lain).

Gambar 2. 19 Tampilan Submenu Traffic Monitor

2.20 Wol (Wake On LAN)


Menu ini berfungsi untuk menghidupkan perangkat yang computer yang
terhubung di jaringan tersebut.

Gambar 2. 20 Tampilan Submenu WOL


Tugas :

1. Bagaimana Cara Kerja Paket Sniffer ?

Jawaban :

Packet Sniffer bekerja dengan memeriksa aliran paket data yang


mengalir antara komputer di jaringan serta antara komputer jaringan dan
internet yang lebih besar. Paket ini ditujukan untuk dan ditujukan ke mesin
tertentu, tetapi menggunakan packet sniffer dalam "mode promiscuous"
memungkinkan profesional TI, pengguna akhir, atau penyusup jahat untuk
memeriksa paket apa pun, apa pun tujuannya. Anda dapat mengonfigurasi
sniffer dengan dua cara. Yang pertama adalah "tidak difilter," artinya
mereka akan menangkap semua paket yang mungkin dan menuliskannya
ke hard drive lokal untuk pemeriksaan nanti. Berikutnya adalah mode
"difilter", yang berarti penganalisis hanya akan menangkap paket yang
berisi elemen data tertentu.

Packet sniffer dapat digunakan pada jaringan berkabel dan nirkabel,


kemanjurannya bergantung pada seberapa banyak mereka dapat "melihat"
sebagai hasil dari protokol keamanan jaringan. Pada jaringan kabel, sniffer
mungkin memiliki akses ke paket setiap mesin yang terhubung atau
mungkin dibatasi oleh penempatan sakelar jaringan. Pada jaringan
nirkabel, kebanyakan sniffer hanya dapat memindai satu saluran pada satu
waktu, tetapi penggunaan beberapa antarmuka nirkabel dapat memperluas
kemampuan ini.

Anda mungkin juga menyukai