Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aji Sakti Hidayatullah

Npm : 1865201045
Kelas/Prodi : A Malam/Ilmu Pemerintahan
Semester : IV (empat)
Dosen : Dr. Muljadi, MM
Mata Kuliah : Sistem Pemerintahan Desa

Jawaban
1) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga yang melaksankan
fungsi pemerintahan desa yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan jumlah gasal,
paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan
memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan kemampuan Keuangan
Desa. Masa keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa selama 6 (enam) tahun
terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji.

2) Struktur Pemerintahan Desa yang telah dibentuk, ditugaskan dan difungsikan


sesuai dengan undang-undang yang telah diatur untuk desa. Setiap perangkat
desa diharapkan melakukan fungsinya dengan baik. Bisa menata
masyarakat dan membangun desa sesuai dengan pembangunan yang
direncanakan oleh pemerintah pusat. Meskipun struktur desa dan tupoksinya
telah diatur, tidak menutup kemungkinan dapat berjalan dengan apa yang
diharapkan, baik dari bpd ataupun instrument-instrument yang lain di desa
tersebut.
Hal tersebut pun terjadi di desa yang telah diobservasi oleh kelompok saya, dan
saya menemukan penyebabnya. Yaitu, kurang adanya sinergi antara Kepala
Desa dengan Perangkat maupun lembaga-lembaga desa tersebut, karena setiap
pergantian Kades pasti anggota struktur nya pun ikut diganti pula. Sehingga
terjadi penghambatan dalam menjalankan pemerintahan di desa.

3) Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 94 ayat 1 UU


desa tahun 2014, merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra
Pemerintah Desa. Yang mana membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Dalam Permendagri BAB II pasal 3 menjelaskan bahwa;
1) LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat.
2) Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
memenuhi persyaratan:
a. berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. berkedudukan di Desa setempat;
c. keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa;
d. memiliki kepengurusan yang tetap;
e. memiliki sekretariat yang bersifat tetap; dan
f. tidak berafiliasi kepada partai politik.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembentukan LKD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Desa.
Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat
Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta
meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.

4) Pasal 95 UU no. 6 tahun 2014 menjelaskan. Pemerintah Desa dan masyarakat


Desa dapat membentuk lembaga adat Desa. Lembaga adat Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga yang menyelenggarakan fungsi
adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan
berkembang atas prakarsa masyarakat Desa. Lembaga adat Desa juga bertugas
membantu Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam memberdayakan,
melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat sebagai wujud pengakuan
terhadap adat istiadat masyarakat Desa.
Jenis dan kepengurusan Lembaga Adat Desa yang menyelenggarakan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Desa (Perdes) dan berpedoman pada Peraturan
Bupati/Peraturan Walikota

Anda mungkin juga menyukai