SKRIPSI
Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
ii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Hari : Senin
Dewan Penguji
Mengetahui
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta
iii
MOTTO
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
iv
PERSEMBAHAN
hidayahnya.
Moms.
membuatku kuat.
♥ Sahabat-sahabatku
angkatan ’02.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya serta dengan usaha
Muhammadiyah Surakarta.
ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan pemikiran, bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak yang sangat besar arti dan nilainya bagi penulis, maka pada
dalamnya kepada:
2. Bapak Dr. Bambang Setiaji, MS., Selaku Rektor UMS, beserta jajaran & Staff
tingkat Unviersitas.
3. Bapak Dr. Aidul Fitriciada Azhari, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas
vi
4. Bapak Sandjojo, SH,M.Hum., selaku Pembimbing I yang dengan sabar dan
skripsi ini.
penulis.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang membantu
kepada mereka semua yang telah ikhlas membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan.
Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
Penulis
vii
ABSTRAK
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
ix
B. Perjanjian Kerja ..................................................................
Kerja..................................................................................... 70
A. Kesimpulan ......................................................................... 80
B. Saran-saran........................................................................... 80
x
A. Latar Belakang Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
kedamaian dan keadilan setiap orang.1 Apabila dalam pergaulan hidup terjadi
peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang
berakhir adanya perikatan. Jadi dalam bentuknya perjanjian itu berupa suatu
hubungan hukum antara dua orang atau lebih yang lazim disebut perikatan.
para pihak yang terikat dalam perjanjian dapat melaksanakan isi perjanjian
1 Kansil, 1986. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hal. 40.
2 Subekti, 1997. Aneka Perjanjian. Bandung: Citra Aditia Bakti. Hal. 1.
1
2
tercipta dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan yang dapat menuntut atas
Pada perjanjian untuk waktu tertentu, kedudukan majikan dan karyawan tidak
mempunyai dedikasi dan profesional dalam bidangnya maka akan lebih kuat
tujuan dari hukum. Jadi, sudah semestinya bila hukum yang mengatur
perjanjian untuk waktu tertentu memberikan rasa keadilan kepada para pihak.
73.
Dalam hubungan ini, maka isi atau klausul-klausul perjanjian untuk waktu
tertentu antara majikan dengan karyawan tidak dapat didasarkan hanya kepada
bebas yang dipelopori oleh Adam Smith dengan teori ekonomi klasiknya
mendasarkan pemikirannya pada ajaran hukum alam. Hal yang sama menjadi
bargaining power yang seimbang. Dalam kenyataan hal tersebut sering tidak
berkontrak hanya bisa mencapai tujuan bila para pihak mempunyai bargaining
position yang seimbang. Jika salah satu pihak lemah maka pihak yang
untuk menekan pihak lain demi keuntungan dirinya sendiri. Syarat-syarat atau
4 P.S. Atiyah.1979. Hukum Kontrak. Jakarta: Institut Bankir Indonesia, halaman 324.
4
negatif dalam arti pihak yang mempunyai bargaining position yang kuat dapat
memaksakan kehendaknya kepada pihak yang lemah, dan pihak yang kuat
ini terkandung dalam Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata yang berbunyi: “Semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
diperbolehkan membuat perjanjian yang berupa dan berisi tentang apa saja
dikehendaki.
dalam suatu kontrak yang dapat berakibat buruk atau merugikan kepentingan
undang Nomor 13 Tahun 2003 sangat berarti dalam mengatur hak dan
adalah perlindungan tenaga kerja yang bertujuan agar bisa menjamin hak-hak
tujuan bila para pihak mempunyai bargaining position yang seimbang. Jika
salah satu pihak lemah maka pihak yang memiliki bargaining position lebih
perjanjian untuk waktu tertentu yang semacam itu akhirnya akan melanggar
dengan perusahaan lain atau pihak lain yang mendukung kelancaran dan
karyawan mempunyai hak dan kewajiban tertentu yang telah ditetapkan dalam
waktu tertentu, maksudnya adalah jangka waktu yang telah ditentukan lebih
dahulu, yang digantungkan pada jangka waktu sampai pekerjaan selesai. Jadi
pekerjaan selesai. Apabila pekerjaan selesai, jangka waktu kerja sama dengan
dan lebih mendalam maka penelitian ini berjudul: Penerapan Asas Kebebasan
Sukoharjo.
B. Perumusan Masalah
yaitu:
Paloma Sukoharjo?
C
.
Tujuan Penelitian
7
ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini
adalah:
Paloma Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
komplek tersebut.
E. Metode Penelitian
sebagai berikut:
1. Metode Pendekatan
norma yakni perjanjian kerja untuk waktu tertentu antara majikan dan
2. Lokasi Penelitian
tertentu.
3. Jenis Penelitian
skripsi ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif, karena dalam
4. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan jenis data yang berasal dari sumber data
b. Data Primer
6 Soerjono Soekanto, 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. Hal. 43.
5.
M
tode Pengumpulan Data
10
a. Studi Pustaka
yang diteliti.
b. Wawancara
normative kualitatif karena penelitian ini bertitik tolak dari norma hukum
yang dikaji dan atau diteliti untuk kemudian ditarik kesimpulan akhir
secara deduktif.
F. Sistematika Skripsi
penulisan skripsi ini, maka secara garis besar dapat digambarkan sistematika
Tu
Pe
Bab I. Pendahuluan n
B. Perumusan Masalah
Manfaat Penelitian
11
E. Metode Penelitian
F. Sistematika Skripsi
A. Perjanjian
1. Pengertian Perjanjian
3. Jenis Perjanjian
tertentu
12
tertentu.
A. Kesimpulan
B. Saran-saran.
Daftar pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perjanjian
perbuatan hukum dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih” ketentuan pasal ini menurut Abdul Kadir
Hal ini dapat diketahui dari kalimat “Satu orang atau lebih mengikat
dirinya terhadap satu orang atau lebih lainnya”. Kata mengikat diri
adalah bersifat satu pihak saja, tidak dari kedua belah pihak.
13
c. Pengertian perjanjian terlalu luas
14
7 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perikatan, Citra Aditya, Bhakti, Bandung, 1990,
hal. 78.
8 R. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung 1987, hal. 49
9 R. Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta 1987, hal. 1.
15
di mana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu
saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari uraian tadi, bisa
antara dua orang atau lebih dalam lapangan hukum kebendaan untuk
a. Subyek perjanjian
yaitu:
hukum secara sah, yaitu harus sudah dewasa, sehat pikirannya dan
b. Obyek perjanjian
sejumlah uang
syarat bagi benda agar dapat menjadi obyek suatu perjanjian yaitu
17
sedangkan dua syarat yang kedua adalah syarat obyektif karena mengenai
dilaksanakan.11
apabila tipu muslihat, yang dipakai oleh salah satu pihak, adalah
sedemikain rupa hingga terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak
hukum. Pada asasnya setiap orang yang sudah dewasa atau akilbaliq
jawabkannya.
ada dalam pasal 1329 KUHPerdata yaitu ada dalam isi 1330
perjanjian yaitu:
adalah orang yang pada dasarnya cakap untuk bertindak atau tidak
yang mengatakan:
kekuasaannya
pengampuan adalah orang yang sakit gila atau mata gelap, orang
3) Orang perempuan
kedudukan suami dan istri adalah sama, yang berarti seorang istri
adalah cukup menurut hukum. Hal ini diatur dalam pasal 31 ayat
jumlah itu kemudian dapat ditentukan atau dihitung (jo pasal 1334
ayat 1 KUHPerdata).
perjanjian.16
kesusilaan, hal ini terlihat jelas dalam pasal 1337 KUHPerdata yaitu
umum”.
4. Asas-asas Perjanjian
membuatnya.
adalah suatu asas yang menyatakan bahwa setiap orang pada dasarnya
umum.
b.
Asas konsensualisme
24
kesepakatan, dengan kata lain perjanjian itu sudah sah apabila telah
perdamaian yang menurut Pasal 1851 ayat (2) kontrak perjanjian harus
dibuat oleh para pihak, artinya pihak ketiga tidak dapat mencampuri
Undang bagi para pihak yang membuatnya, tidak bisa ditarik lagi tanpa
persetujuan kedua belah pihak serta harus dilaksanakan dengan itikad baik.
26
Karena isi dari suatu perjanjian ditentukan sendiri oleh para pihak.
Sehingga para pihak telah menentukan sendiri isinya maka para pihak
pihak ingin perjanjian itu batal, maka harus berdasarkan pada kemauan
Undang-Undang:20
penyewa
KUHPerdata)
harus dilaksanakan dengan itikad baik. Dalam pasal ini yang harus
masyarakat.
yaitu itikad baik subyektif dan itikad baik obyektif. itikad baik
melakukan perbuatan hukum yaitu apa yang terletak dalam sikap batin
merupakan suatu akibat dari kalimat janji itu mengikat. Para pihak
pihak.
kredit dengan perjanjian kredit dangan perjanjian pinjam uang atau dapat
dikata bahwa antara keduanya pada dasarnya adalah sama. Hanya dalam
hal ini sengaja ditulis tersendiri oleh penulis karena antara perjanjian
kredit dan perjanjian pinjam uang ada haltertentu yang oleh penulis perlu
bahwa didalam pasal 1754 buku III bab XIII KUHPerdata telah disebutkan
No.9 Tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh
perjanjian kredit sama dengan perjanjian pinjam uang. Hanya saja istilah
maksudnya dapat dilakukan pihak satu dengan pihak lain diluar lembaga
yang terjadi pada umumnya, obyeknya adalah uang atau barang dan terjadi
30
B. Perjanjian Kerja
menerima upah.
kerja berakhir demi hukum jika habis waktunya yang ditetapkan dalam
tenaga asing dalam perjanjian kerja tertulis untuk sekian tahun dan
Undang-undang.
suatu upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu
perintah yang harus ditaati oleh yang lain. Dalam Kitab Undang-Undang
24 Iman Soepomo, 1987, Hukum Perburuhan dalam bidang hubungan kerja, Jakarta.
Djambatan. Halaman 51.
a.
Pengaturan Perjanjian Kerja Antar Waktu dalam KUH Perdata
32
bekerja hingga saat berakhirnya hubungan kerja, tiada upah yang harus
Ketenagakerjaan
dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas jangka waktu atau selesainya
percobaan kerja”.
Tahun 2003 Pasal 59 ayat (1) bahwa: “Perjanjian kerja untuk waktu
jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu
tertentu, yaitu:
3)
Pekerjaan yang bersifat musiman, atau;
34
penjajakan.
berkontrak.
Tahun 2003, yaitu: “Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
35
demikian anak-anak atau orang yang sudah lanjut usia dapat disebut
sebagai tenaga kerja asalkan mereka sudah mampu atau masih mampu
umur 10 tahun atau lebih. Penduduk disebut tenaga kerja apabila meraka
digolongkan sebagai tenaga kerja karena fisiknya terlalu lemah atau muda
dan sebagian terlalu tua. Jadi dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah
yang berusia 15-59 tahun. Sedangkan umur 0-14 tahun atau lebih dari 60
penduduk kota. Batas umur yang termasuk angkatan kerja yaitu mereka
yang berumur 15-64 tahun. Penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja
dibedakan dalam dua hal, yaitu penduduk yang termasuk dalam angkatan
kerja dan penduduk bukan angkatan kerja. Penduduk yang termasuk dalam
37
atau yang mengurus rumah tangga dan lainnya (seperti usia lanjut, cacat
penduduk pada usia 10-64 tahun. Jadi semua penduduk yang berusia 10-64
tahun dapat disebut sebagai tenaga kerja meskipun mereka tidak mampu
kerja yaitu:
Indonesia.
C
.
Asas Kebebasan Berkontrak
39
1. Pengertian Asas Kebebasan Berkontrak
pasar bebas yang dipelopori oleh Adam Smith dengan teori ekonomi
modernsilistis.28
bargaining position yang seimbang. Jika salah satu pihak lemah maka
negatif dalam arti pihak yang mempunyai bargaining position yang kuat
Perdata yang berbunyi: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
perjanjian yang berupa dan berisi tentang apa saja dan diperolehkan pula
kepada para pihak untuk: (1) membuat atau tidak membuat perjanjian; (2)
tanggal 30 April 1847, stb. 1847, Nomor 23. Berlakunya KUH Perdata
dari ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH
Perdata);
tentang perancangan kontrak yaitu Pasal 1865 s.d Pasal 1894 KUH
U
ng
undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
43
kontrak konstruksi.
dapat dilihat pada Pasal 10 ayat (2) dan Pasal 11 s.d Pasal 17 Undang-
undang Nomor 4 Tahun 1986 tentang Hak Tanggungan atas tanah serta
perjanjian, yaitu (1) adanya kesepakatan kedua belah pihak; (2) kecakapan
untuk melakukan perbuatan hukum; (3) adanya objek, dan (4) adanya
44
(4) iktikad baik, (5) peralihan risiko, (6) ganti kerugian, (7) keadaan
darurat, (8) alasan pemutusan, (9) pilihan hukum dan (10) penyelesaian
sengketa.
yaitu (1) beginselen der contractvrijheid atau party autonomy, dan (2)
langkah pertama yang mesti dilakukan oleh para pihak yaitu menjelaskan
itu, yang harus diperhatikan oleh pihak adalah berkaitan dengan asas pacta
sunt servanda.
secara sah (memenuhi Pasal 1320) "Maka perjanjian itu berakibat bagi
para pihak yang membuatnya, yaitu perjanjian itu berlaku sebagai undang-
undang bagi si pembuatnya oleh karenanya akibat atas asas pacta sunt
para pihak, artinya pihak ketiga tidak dapat mencampuri isi perjanjian dan
4.
P
engakhiran Kontrak (termination of contract)
46
Pada tahun 2000 telah berdiri sebuah home industri yang bergerak di
bidang assesoris. Usaha tersebut dirintis oleh Joko Santosa dengan jumlah
2002 karyawan bertambah menjadi 15 orang. Pada tahun 2002, Joko Santosa
bekerja sama dengan CV. Krisma yang bergerak dalam bidang Jasa dan
tahun 2004, Joko Santosa memisahkan diri dengan mendirikan PT. Paloma
47
1. Visi Paloma Group
48
terpercaya.
3. Pimpinan Perusahaan
Dewan Komisaris
49
Bidang Perdagangan
General Manager Divisi Perdagangan Umum : Ari Wuryanto, SE
Bidang Produksi
Bidang Pembangunan
C. Perkembangan Perusahaan
bertanggung jawab. Hingga saat ini, 4 (empat) Bidang Usaha mandiri yang
berada dalam sinergi PALOMA GROUP, meliputi Bidang Jasa dengan sketsa
Alat Berat yang bernaung dibawah sketsa bendera PT. PALOMA GRAHA
Produk & Bahan Dasar). Keempat; Bidang Produksi dengan sketsa bendera
gagasan, wacana dan trend bisnis yang terus berkembang serta mempunyai
Produk dan Program; serta Biro Public Relations & Kerjasama yang
Biro HRD & Umum, Biro Administrasi, Biro Keuangan serta Biro
Konsolidasi.
Paloma Swalayan
Tengah
Telp. 0271-7060919
Paloma Accessories 1
HP. 085647134278
Paloma Accessories 2
7038108/5809742
2.
B
id
a
ng Lembaga Keuangan
52
BMT Muara Utama
Telp 0271-7071910
Telp. 0271-5820320
3. Bidang Distribusi
4. Bidang Produksi
Telp. 0271-893601
Att: Sumiran
Telp. 081578611646
5. Bidang Property
7071910
53
Sukoharjo
dengan perusahaan lain atau pihak lain yang mendukung kelancaran dan
karyawan mempunyai hak dan kewajiban tertentu yang telah ditetapkan dalam
waktu tertentu, maksudnya adalah jangka waktu yang telah ditentukan lebih
dahulu, yang digantungkan pada jangka waktu sampai pekerjaan selesai. Jadi
pekerjaan selesai. Apabila pekerjaan selesai, jangka waktu kerja sama dengan
mengenai hal-hal yang diperjanjikan. Apa yang dikehendaki pihak yang satu
dipekerjakan.
54
PT. Paloma Sukoharjo sudah cukup umur karena minimal usia pekerja adalah
23 tahun. Jadi perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang dibuat antara kedua
objek dari perjanjian kerja antar pekerja dengan pengusaha, yang akibat
merupakan salah satu unsur perjanjian kerja yang harus disebutkan secara
jelas.
kemauan bebas kedua belah pihak pada kemampuan atau kecakapan kedua
belah pihak dalam membuat perjanjian dalam hukum perdata disebut sebagai
55
objek perjanjian. Kalau syarat objektif tidak dipenuhi, maka perjanjian itu
batal demi hukum artinya dari semula perjanjian tersebut dianggap tidak
pernah ada. Jika yang tidak dipenuhi syarat subjektif, maka akibat hukum dari
persetujuan secara tidak bebas, demikian juga oleh orang tua/wali atau
pengampu bagi orang yang tidak cakap membuat perjanjian dapat meminta
selama belum dibatalkan oleh hakim. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu
1. Para pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian kerja untuk waktu
tertentu.
karyawan yang bersangkutan sebagai pihak kedua. Pada hari yang telah
kerja untuk waktu tertentu pada PT. Paloma Sukoharjo. Dalam klausul-
suatu upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu
perintah yang harus ditaati oleh yang lain. Dalam Kitab Undang-Undang
membayar upah.1
1 Iman Soepomo, 1987, Hukum Perburuhan dalam bidang hubungan kerja, Jakarta.
Djambatan. Halaman 51.
57
upahnya pada waktu yang telah ditentukan dan upah ditetapkan menurut
lamanya waktu, harus dibayar sejak saat si buruh mulai bekerja hingga
saat berakhirnya hubungan kerja, tiada upah yang harus dibayar untuk
2.
Pengangkatan
58
pihak kedua sebagai tenaga kontrak lepas pada PT. Paloma Sukoharjo dan
(1) didasarkan atas jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaan tertentu”.
2003 Pasal 58 ayat (1): “Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat
melaksanakan pekerjaan menurut jenis dan sifat serta selesai dalam waktu
2003 Pasal 59 ayat (1) bahwa: “Perjanjian kerja untuk waktu tertentu
hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat
3.
59
Tugas Karyawan.
memberikan tugas kepada pihak kedua dan pihak kedua menerima tugas
dari pihak pertama untuk dipekerjakan di bagian tertentu pada PT. Paloma
Sukoharjo tersebut.
Berlakunya Perjanjian
Upah
Upah merupakan imbalan kerja atau jasa yang telah dilakukan atau
Indonesia.
3 Iman Soepomo, 1987, Hukum Perburuhan dalam bidang hubungan kerja, Jakarta.
Djambatan. Halaman 51.
6.
Dukungan perjanjian kerja
62
berkontrak.
Tahun 2003, yaitu: “Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
demikian anak-anak atau orang yang sudah lanjut usia dapat disebut
sebagai tenaga kerja asalkan mereka sudah mampu atau masih mampu
64
8. Penutup
Dalam klausal ini menjelaskan bahwa perjanjian tersebut berlaku
tersebut, para pihak yang terikat dalam perjanjian dapat melaksanakan isi
maka apa yang diharapkan sebagai maksud dan tujuan diadakannya perjanjian
akan tercipta dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan yang dapat
73.
Pada perjanjian untuk waktu tertentu, kedudukan majikan dan karyawan tidak
mempunyai dedikasi dan profesional dalam bidangnya maka akan lebih kuat
tujuan dari hukum. Jadi, sudah semestinya bila hukum yang mengatur
perjanjian untuk waktu tertentu memberikan rasa keadilan kepada para pihak.
Dalam hubungan ini, maka isi atau klausul-klausul perjanjian untuk waktu
tertentu antara majikan dengan karyawan tidak dapat didasarkan hanya kepada
7. Syarat-syarat kerjanya.
10. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat dan tanggal mulai berlaku.
kerja setempat untuk didaftar. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu harus
tertentu isinya tidak boleh lebih rendah dari syarat-syarat kerja yang termuat
maka yang berlaku adalah isi peraturan perusahaan atau kesepakatan kerja
bersama (KKB) tersebut. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu (tidak dapat
kembali atau dirubah kecuali atas persetujuan kedua belah pihak atau karena
dalam pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata. Dengan demikian, asas kebebasan
67
kar n
perkataan lain, sudah sah apabila sudah sepakat mengenai hal-hal yang pokok
tertulisnya itu hanya sebagai alat bukti adanya perjanjian bukan merupakan
menyetujui. Artinya, apa yang dikehendaki oleh pihak yang satu dikehendaki
juga oleh pihak yang lain. Kedua kehendak itu bertemu dalam sepakat
sebagai tanda bukti bahwa pihak karyawan telah menyetujui segala apa yang
tertera di atas tulisan itu. Dari asas kebebasan berkontrak ini dapat
disimpulkan bahwa suatu perjanjian itu sudah sah dan mempunyai akibat
hukum sejak saat tercapainya kata sepakat antara pihak-pihak mengenai pokok
perjanjian. Perjanjian yang dibuat itu dapat secara lesan saja, dan dapat
ditangankan dalam bentuk tulisan berupa akta, jika dikehendaki sebagai alat
bukti.
pembuatan suatu perjanjian kerja untuk waktu tertentu pihak perusahaan atau
instansi tertentu adalah melihat pada saat lahirnya suatu perjanjian kerja waktu
tertentu itu lahir sejak detik tercapainya kata sepakat antara pihak atau pada
saat ditandatangani surat perjanjian kerja untuk waktu tertentu tersebut dan di
antara kedua belah pihak sudah ada kesesuaian dan tidak ada paksaan atau tipu
68
berkontrak.
berkontrak untuk waktu tertentu pada PT. Paloma Sukoharjo maka dengan
Khususnya saat lahirnya perjanjian kerja untuk waktu tersebut. Adapun saat
lahirnya perjanjian kerja untuk waktu tertentu pada PT. Paloma Sukoharjo
perusahaan.
tersebut.
pihak menandatanganinya.
69
undang Nomor 13 Tahun 2003 sangat berarti dalam mengatur hak dan
adalah perlindungan tenaga kerja yang bertujuan agar bisa menjamin hak-hak
Sukoharjo dibuat secara tertulis. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 57 ayat 1
kerja untuk waktu tertentu tersebut dapat merugikan pihak buruh atau
karyawan karena sebagian dari isi perjanjian kerja tersebut mewajibkan buruh
70
dalam perjanjian kerja untuk waktu karena pekerjaan yang berlangsung di PT.
Paloma Sukoharjo menurut sifat, jenis atau kegiatannya aakn selesai dalam
2. Yang diperkirakan penyelesaian dalam waktu tidak terlalu lama dan paling
4. Yang bukan merupakan kegiatan yang bersifat tetap dan tidak terputus-
putus.
5. Yang berhubungan dengan produk atau kegiatan baru atau tambahan yang
sifatnya timbal balik antara satu dengan lainnya. Jadi dengan perkataan lain
apa yang menjadi hak bagi pengusaha. Hal tersebut merupakan kewajiban bagi
karyawan. Begitu pula sebaliknya, apa yang menjadi hak buruh atau karyawan
terjadi adanya hak pengusaha untuk memberikan hadiah kepada buruh dan hak
pekerja tetap, dan pekerja tidak mempunyai pekerjaan lagi, perusahaan tetap
harus memberikan:
- ASTEK
- Tunjangan
- Cuti 12 hari
berakhirnya waktu dan saat selesainya pekerjaan yang telah disepakati dalam
dipalsukan.
M
gk
rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan.
72
2. Kesalahan berat akibat perbuatan pengusaha adalah sebagai berikut:
dilakukan.
diadakan.
selesai. Kecuali bila putusnya hubungan kerja itu karena berat atau
atasan memaksa.
4.
telah ditetapkan dalam perjanjian kerja
74
sedangkan kepadanya telah diberikan surat peringatan pertama atau
Melanggar ketentuan yang Setelah surat peringatan terakhir pekerja masih tetap melakukan
kerja untuk waktu tertentu dengan meminta ijin pemutusan hubungan kerja
waktu tertentu tersebut berakhir untuk PT. Paloma Sukoharjo, perjanjian kerja
persyaratan minimal yang harus dimuat dalam perjanjian kerja untuk waktu
tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER
perjanjian kerja untuk waktu tertentu adalah pokok atau gaji pokoknya saja.
waktu tertentu adalah bahwa di dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu itu
penyelesaian dengan menerbitkan dua macam surat yaitu surat perjanjian kerja
menetapkan gaji pokoknya dan surat keputusan (SK) gaji untuk menetapkan
upah keseluruhannya.
Waktu Tertentu
tersebut di atas tampak bahwa ciri perjanjian kerja adalah “ di bawah perintah
76
perjanjian lainnya.
Dalam hal perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara lisan
4. Besarnya upah.
tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya dilakukan
4.
Tidak bersifat musiman.
77
Di dalam perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu juga berisi hak-
1. Mendapat ASTEK.
2. Mendapat tunjangan.
kerja..
waktu yang relatif lama maka dapat mensyaratkan masa percobaan kerja
paling lama 3 (tiga) bulan dan dalam waktu masa percobaan itu pengusaha
dijelaskan bahwa dalam perjanjian untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis
harus menggunakan bahasa Indonesia dan huruf latin. Perjanjian kerja untuk
itu tertentu hanya dapat dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut
jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu,
yaitu:
78
jenis pekerjaan yang sifatnya sementara atau paling lama 3 (tiga) tahun, maka
79
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
dari isi perjanjian untuk waktu tertentu tersebut dapat merugikan pihak
buruh atau karyawan karena sebagian dari isi perjanjian kerja tersebut
oleh perusahan.
2. Alasan-alasan Majikan Mengikat Buruh dengan Perjanjian Kerja
bulan penuh
79
80
Apabila perjanjian kerja untuk waktu tertentu terbatas pada jenis pekerjaan
yang sifatnya sementara atau paling lama 3 (tiga) tahun serta fasilitas
cuti 4 (empat) hari kerja, upah dihitung harian. Tetapi di dalam perjanjian
untuk waktu yang relatif lebih lama serta fasilitas kesejahteraan karyawan
belas) hari kerja, upah dihitung harian di dalam perjanjian kerja untuk
B. Saran-saran
D
81
Kansil, 1986. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.