Anda di halaman 1dari 99

Dr. James Thimoty, Sp.A(K), M.

Kes

Divisi Neonatologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak


FKUNCEN – RSUD JAYAPURA

1
Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia

Mortality profiles. Geneva, World Health Organization,


2007
2
Setiap enam menit
dua bayi Indonesia
meninggal

Setiap hari 500 bayi


meninggal
3
Cerebral palsy Chronic lung disease ROP

4
The First Golden Hour
Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama  dampak
bermakna bagi luaran bayi terutama pada bayi prematur

Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama harus


memfokuskan untuk mencegah kematian dan
menurunkan komplikasi : hipotermi, IVH, CLD dan ROP

Kerja tim, perawatan konsisten dan aplikasi sesuai


praktek berbasis bukti akan meningkatkan kualitas
pelayanan neonatus

5
Periode Awal
Bayi Baru Lahir Lahir

(BBL)
Adaptasi

Gagal
Berhasil
STABLE
Resusitasi
IMD

Warm Transport

Rawat Pink Sweet Rawat


Gabung NICU/SCN 6
Tujuan Resusitasi dan Transportasi BBL
Resusitasi Upayakan Bayi  STABLE

Thermoregulasi

Warm
Airway

Breathing
Sweet Pink
Circulation

Drugs

7
FASE TRANSISI BBL : RESPIRASI

8
Fase Transisi : Respirasi

Cairan di alveoli  diserap jaringan paru 


diganti udara  O2 udara berdifusi ke
pembuluh darah sekeliling alveoli
(Dilatasi pembuluh darah)
9
FASE TRANSISI :SIRKULASI

DUCTUS
ARTERIOSUS

FORAMEN
OVALE

DUCTUS
VENOSUS
RESUSITASI BBL
100% bayi lahir perlu
didampingi oleh
seseorang/tim ahli resusitasi

10% bayi baru lahir butuh


intervensi setingkat Bag &
Mask ventilation untuk
dapat bernapas saat lahir

1% bayi lahir butuh intubasi


sampai bantuan obat-obatan

Barkemeyer BM. Critical Concepts NICU. [diakses pada: 24 Januari 2012]. Diunduh dari : URL: www.medschool.lsuhsc.edu.
11
BAYI BUGAR 90 % BAYI Sesak /Merintih 9 % BAYI Apnea 1 %

IMD CPAP VTP


12
PERSIAPAN RESUSITASI
Persiapan Keluarga: Edukasi dan Persetujuan
Keluarga
Persiapan Tim: Pembentukan dan Pengarahan Tim
Resusitasi
Persiapan Alat Resusitasi
Persiapan tranportasi dan ruang perawatan BBL

13
TIM RESUSITASI NEONATUS

PEMBAGIAN TUGAS MENGURANGI


KOMUNIKASI
YANG JELAS KESALAHAN
EFEKTIF
DALAM RESUSITASI

INFORMASI MATERNAL: INFORMASI BAYI:


• Riwayat Kehamilan • Taksiran Usia Gestasi
• Jumlah bayi (satu, kembar, triplet)
Sebelumnya • Neonatus Risiko tinggi
• USG antenatal • Ketuban Hijau Kental
• Riw Penyulit dalam antenatal • Variasi dari denyut jantung janin
• Risiko Infeksi Kehamilan • Kelainan Kongenital
• Riwayat obat yang dikonsumsi
ibu
14
asisten 1: sirkulasi, berada di
kanan bayi, bertanggung jawab
menjaga sirkulasi bayi (HR,
regulasi PIP dan monitor SpO2,
kompresi dada, akses vena)

kapten/ pemimpin  berada di


kepala bayi. Tugas utama :
ventilasi (airway, breathing)

asisten 2: utk kelengkapan Tim Resusitasi


peralatan dan obat, posisi : kiri
bayi, bertanggung jawab :
menghitung waktu, ganti kain,
suhu, peralatan suction, obat2
resusitasi
Thermoregulasi

 Ruangan yang optimal untuk


bayi dilahirkan:
 Suhu ruangan yang hangat : 24-260C.
 AC jangan di atas tempat tidur
bayi, angin tidak kencang.
 Nyalakan infant warmer sebelum
bayi lahir  hangatkan matras
bayi, bila perlu selimut/alas
penghangat
 Siapkan kain hangat dan kering
 Gunakan plastik pembungkus bayi
BB < 1500 g
 Topi bayi
 Incubator transport yang sudah
dihangatkan
 Metoda Kangguru bila tidak
tersedia inkubator 16
Airway

• Penghisap De Lee/ balon karet


• Kateter pengisap, ukuran 8, 10, 12, 14 Fr
• Aspirator mekonium
• Pengisapan mekanik
• Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
• Kain Pengganjal Bahu
Peralatan intubasi
• Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No.
1 (neonatus cukup bulan)
• Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
• Pipa ET: 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
• Gunting
• Sarung tangan
• Plester Hipafix
• Tali Benang Kasur
• OGT 5 Fr, 8 Fr
17
Breathing

• Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur


• Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan
• Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
• Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan slang
oksigen
• Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk
neonatus cukup bulan dan prematur
• Kanul hidung atau kateter hidung
• T-Piece Resusitator
• Pulse Oxymetri
• Blender Oksigen
• Oksigen transpor
• Surfactan (usia < 28 minggu)

18
JENIS PERALATAN VTP

Balon Tidak
Mengembang Sendiri
(BTMS)

Balon Mengembang
Sendiri (BMS)
T-piece resuscitator

19
Circulation Drugs

Infus Set , Umbilikal Set


OGT 5 Fr
Epinefrin 1:10.000 dlm spuit 1 cc
NaCl 0.9% dalam spuit 50 cc
Dekstrosa 10% dalam spuit 20 cc
Aqua steril

20
ALGORITMA
RESUSITASI
NEONATUS IDAI
2013

21
22
Langkah Awal Bayi Bugar

23
Kegiatan-kegiatan yang Menunjang
Pemberian ASI
Pada Bayi Normal
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2. Rawat Gabung
3. 24 jam pertama menyusu 8-12 kali, selanjutnya ASI ad lib

24
25
PASTIKAN BAYI TETAP HANGAT

26
Hipotermi
• Termoregulasi  hal utama pada perawatan bayi
• Berbahaya bagi bayi prematur
 Gangguan vasomotor paru  Hipoksia
 Gangguan aliran darah ke  Ketidakseimbangan
otak asam basa
 Hipoglikemi  Hipotensi
 Penumpukan asam laktat  Hipovolemi
 menyebabkan kerusakan
jaringan dan otak
permanen, bahkan
kematian
27
hyperthermia

Moderate hypothermia

28
 Metode kehilangan panas :
1. Evaporasi : Kehilangan panas ke udara di dalam
ruangan melalui kulit atau selaput mukosa (kulit
basah
karena cairan amnion)
2. Konduksi : Terjadi jika BBL diletakkan pada
permukaan
yang dingin dan padat (alas bayi)
3. Radiasi : panas berpindah dari BBL ke benda padat
lainnya tanpa melalui kontak langsung (lemari
besi)
4. Konveksi : Kehilangan panas dari kulit BBL ke
udara yang bergerak (dekat jendela,AC)
29
Mekanisme hilangnya panas

30
MELETAKKAN PADA POSISI YANG BENAR

31
 Posisikan, bersihkan jalan napas  Hanya jika
ada sumbatan jalan nafas yang nyata  Tidak
rutin

Then nose

Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung 32


 Keringkan, merangsang pernapasan dan
meletakkan pada posisi yang benar

33
LANGKAH AWAL BAYI PREMATUR / BERAT
LAHIR < 1500 g  Dibungkus Plastik Transparan
Segera setelah lahir:
• Bayi diletakkan di bawah
radiant warmer dan Kepala
dikeringkan dengan
handuk hangat
• Kepala ditutup dengan
topi, badan langsung
dibungkus dengan plasti

34
Bayi bugar :
usaha nafas kuat, tonus otot baik, frekuensi jantung > 100x/menit
35
36
37
Balon dan sungkup resusitasi
Sebelum melakukan resusitasi :
 Pilih sungkup dengan ukuran yang sesuai
 Pastikan jalan napas terbuka
 Posisikan kepala bayi
 Posisikan diri penolong di sisi meja
resusitasi
 Meletakkan posisi sungkup tepat pada
wajah, memantapkan lekatan antara
sungkup dan wajah

38
Bagaimana Cara Memberikan Ventilasi
Tekanan Positif (VTP)

PEEP

39
Dengan Apa Kita Memberikan VTP ??
Balon Mengembang Balon Tidak T-piece resuscitator
Sendiri (BMS) Mengembang Sendiri
(BTMS)

40
41
Breathing

 Frekuensi meremas balon : 40 – 60 x/menit


Pompa … Dua ... Tiga … Pompa … Dua … Tiga
(remas) (lepas……..) (remas) (lepas)

 VTP dihentikan bila :


 Frekuensi jantung meningkat
 Perbaikan warna kulit
 Adanya napas spontan
42
VTP dengan
T Piece resusitator
Lakukan VTP dengan Tekanan puncak
inspirasi 25 sd 30 cmH20
Tekanan akhir ekspirasi 5 CmH2O

43
Bila Dada Tidak Mengembang Saat Ventilasi
Tekanan Positif....
 Perlekatan Sungkup Tidak TepatBocor
 Sumbatan jalan nafas lendir/Darah
 Posisi leher terlalu menunduk / menengadah
 Tekanan Kurang

44
Evaluation-Decision-
Action cycle
Evaluation

Action Decision

45
46
BAYI SESAK / MERINTIH

47
Evaluasi distres napas
Skor Downe
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis
dengan O2 menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
48
Evaluasi distres napas
Skor Downe

Skor < 4 Gangguan pernapasan ringan


(nasal kanul)
Skor 4 – 5 gangguan pernapasan sedang
(pakai CPAP)
Skor > 6 gangguan pernapasan berat
(pemeriksaan gas darah harus
dilakukan) pakai ventilator

49
PASANG CPAP DENGAN PEEP 7 CM H2O

Face mask

Single nasal prong

50
TAHAP PEMASANGAN NASAL PRONG UNTUK
PEMBERIAN CPAP

51
CPAP dengan single nasal prong

Putar searah
jarum jam

PEEP 7 CmH2O
Udara
mengalir
melalui selang
Pemberian CPAP dengan Infant T-piece system
(Jackson-Rees)

PEEP 7 CmH2O

dengan ETT single nasal prong


Tanpa PEEP

Dengan PEEP

54
55
TIMBUL KARENA SEL DARAH MERAH TIDAK TERIKAT CUKUP OKSIGEN 
SATURASI OKSIGEN DALAM DARAH KURANG
56
Oksigen ? Perlukah?
Berapa Banyak? Kapan?

TARGET SATURASI  88 % sd 92 %
BUKAN 100 %!!!!!!
57
NEC RETINOPATI
BPD

TOKSISITAS OKSIGEN TERJADI BILA SATURASI OKSIGEN


DALAM DARAH 100%!!!

SELALU MULAI RESUSITASI NEONATUS DENGAN UDARA


HIRUP FIO2 21%

58
Free Flow Oxygen
Bayi yang dapat bernapas tetapi mengalami sianosis sentral
 free flow oxygen

Resusitasi Selang oksigen di Balon Mengembang Sendiri


mengunakan Neopuff antara telapak Laerdal (dekat, tidak rapat)
(1 cm di atas wajah) tangan seperti Tidak diremas dengan oksigen
≥ 96% (termasuk PEEP) bentuk sungkup 100% dan kecepatan aliran 5
≥ 93% (tidak termasuk (1 cm di atas wajah) L/min (1 cm di atas wajah )
PEEP) ≥ 90% 39-56% 59
Alat yang diperlukan untuk
terapi oksigen secara optimal
Blender oksigen/Pencampuran Oksigen

Oksigen 21%
(udara tekan)

Oksigen 100 %
(oksigen Murni)

60
CAMPURAN UDARA DAN OKSIGEN  INGAT RUMUS 8!!!

61
62
63
Circulation

64
KOMPRESI DADA : DIPERLUKAN 2 ORANG

65
Penekanan : ± 1/3 diameter anterior-posterior dada
66
67
68
69
70
60

71
72
73
Drugs

Berikan epineprin sambil terus melanjutkan


kompresi dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
  kontraksi jantung
 Fase konstriksi perifer   aliran darah ke
arteri koronaria dan ke otak.
 Jalur : melalui endotrakeal atau IV (Vena
Umbilicalis
 Dosis : 0,1 – 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000

(0,01 – 0,03 mg/kg)


 Kecepatan : secepat – cepatnya 74
Drugs

B. NaCl 0,9%
Solusio plasenta
Plasenta previa
Kehilangan darah tali pusat

Syok hipovolemik  pucat, nadi lemah  beri


garam fisiologis 10 mL/kg IV selama 10 – 15
menit.
75
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL…

11

Potong tali pusat menggunakan pisau bedah no. 11

Saat tali pusat dipotong, berikan tekanan ringan pada puntung umbilikal

untuk mengontrol perdarahan 76


PEMASANGAN VENA UMBILICALIS EMERGENSI

• MASUKKAN KATETER 2-4 CM KEDALAM VENA DAN LAKUKAN PENJAHITAN


MELINGKAR DENGAN SILK 3-0
• LEPASKAN IKATAN UMBILIKAL SEGERA SETELAH PROSEDUR SELESAI 
OBSERVASI PERDARAHAN
• CATAT ALIRAN DARAH SAAT MEMBUKA STOPCOCK & SEMPRIT DIASPIRASI
• PADA PREMATUR, KEDALAMAN KATETER <<<
• BILA KATETER DIMASUKKAN TERLALU DALAM DAPAT MERUSAK HEPAR 77
60 Detik ketiga.....!!!

78
… intubasi endotrakeal
Valekula

Trakea Bronkus
utama

Posisi
setengah
tengadah

Epiglotis Esofagus

Potongan saluran napas saat intubasi


79
INTUBASI ENDOTRAKEA…

Cara Pengenceran Dosis


Konsentrasi
Nama Obat Volume Konsentrasi
sediaan
Volume obat pengencer
(NaCl 0,9%)

Morfin 10 mg/mL 0,1 mL 0,9 mL 1 mg/mL 0,1-0,2 mg/kg 0,1-0,2 mL/kg

Sulfas Atropin 250 mcg/mL 0,40 mL 0,60 mL 100 mcg/mL 20 mcg/kg 0,2 mL/kg

Midazolam 1 mg/mL - - 1 mg/mL 0,15-0,3 0,15-0,3


(Dormicum) mg/kg mg/kg
Suxamethonium 50 mg/mL 0,2 mL 0,8 mL 10 mg/mL 3 mg/kg 0,3 mL/kg

Berikan morfin lebih dahulu,tunggu 3-5 menit, lalu berikan sulfas atropin.
1 menit kemudian berikan midazolam/suxamethonium.
80
UKURAN DAUN LARINGOSKOP
Ukuran Usia Gestasi

1 CUKUP BULAN

0 KURANG BULAN

00 BAYI BERAT LAHIR RENDAH

No. 1

No. 0

No. 00
81
UKURAN PIPA ENDOTRAKEA
Berat Badan (g) Usia Gestasi (mgg) Ukuran ETT (mm)

< 1000 < 28 2.5

1000 – 2000 28 - 34 3.0

2000 - 3000 34 - 38 3.5

3000 - 4000 > 38 3.5 – 4.0

82
INTUBASI ENDOTRAKEA…
 Kedalaman pipa endotrakea (intubasi dari mulut)

Jarak ujung bawah pipa endotrakea ke bibir = berat lahir (kg) + 6

Berat Badan (g) Kedalaman ETT (cm)

< 1000 6.5 – 7

1000 – 2000 7–8

2000 - 3000 8–9

3000 - 4000 >9

83
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop Lidah di sekitar Masukkan daun


kurang dalam daun laringoskop lebih
dalam
84
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA…
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop terlalu Dinding esofagus di Tarik daun laringoskop


dalam sekitar daun perlahan sampai terlihat
epiglotis dan glotis
85
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA…
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Geser daun laringoskop ke


Laringoskop miring ke Bagian glotis terletak tengah dengan perlahan.
satu sisi miring di satu sisi Kemudian masukkan atau
daun cabut, tergantung pada
petunjuk yang terlihat
86
FIKSASI PIPA
ENDOTRAKEA…
Rekatkan plester dimulai
dari sudut bibir sebelah
kanan, melingkari pipa
endotrakea dengan ujung
satunya berada di sudut
bibir sebelah kiri

87
FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA…

▫ Ulangi fiksasi dengan cara yang sama pada bibir bawah


88
.... pipa endotrakea
 Tekan pipa endotrakea ke arah langit-langit untuk mencegah
terekstubasi, cek berapa cm kedalaman pipa di bibir

 Cek suara napas di kedua lapang paru dan perhatikan


kembang dada

 Potong pipa endotrakea  4 cm di atas bibir kemudian


dihubungkan ke connector

 Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung

89
BILA TIDAK BISA / KOMPETEN INTUBASI  PASANG
LARYNGEAL MASK (LMA)

90
VTP Dilakukan Lebih dari 2 Menit
- Pasang Sonde Lambung
• Ukuran sonde 5 Fr – BB < 2000 g
Ukuran sonde 8 Fr – BB > 2000 g
 Mengukur jarak dari
nasal bridge – ujung
bawah daun telinga – titik
pertengahan antara
processus xyphoideus dan
umbilikus.

91
Resusitasi Upayakan Bayi

Temperature

Airway Warm

Breathing

Sweet Pink
Circulation

Drugs
92
PENANGANAN NEONATUS

ABCD STABLE

Resusitasi Stabilisasi

93
• Target gula darah: 50-110 mg/dL
Sugar • Skrining gula darah dilakukan sebelum usia 1 jam terutama pada
bayi berisiko (KMK, premature, bayi sakit, ibu DM)

• Target suhu tubuh: 36.5-37.50C (Aksila)


Temperature • Khusus untuk bayi <1500 g, gunakan pembungkus plastic
transparan

• Target SpO2 88-92% dan tidak ada peningkatan usaha napas


Airway • Gunakan CPAP / Intubasi (jika perlu)

• Pastikan sirkulasi baik (frekuensi nadi 120-160 x/menit, capillary


Blood pressure refill time ≤ 3 detik, pulsasi radialis kuat) dan ukur tekanan darah
jika diperlukan (MAP: usia gestasi ± 5 mmHg)

Laboratory work • Darah perifer lengkap, analisis gas darah, septic work up (jika perlu)

Emotional • Jelaskan kondisi bayi dan tata laksana yang dilakukan kepada orang
tua, beri dukungan emosi jika perlu
support 94
Transportasi bayi
 Transportasi bayi yang
membutuhkan CPAP
dini di kamar bersalin
 menggunakan ETT
yang dimasukkan ke
lubang hidung sebatas
garis hitam (± 2 cm),
dipotong ± 5 cm dan
dihubungkan ke T-
piece resuscitator
95
CPAP dengan single nasal prong

96
97
BACK
99

Anda mungkin juga menyukai