KELOMPOK V
NITA FABILLA SARI ( 2017353960 )
MAHESARANI OKTAVIA ( 2017353968 )
YOLANDA DAHLIA ( 2017353997 )
SETO DWI PUTRO ( 2017353998 )
• Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi setiap jenis
persediaan yang disimpan di gudang.
• Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem
pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi.
DESKRIPSI PERSEDIAAN
• Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu jenis, yaitu persediaan
barang dagang, yang merupakan barang yang dibeli untuk dijual kembali.
• Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu
persediaan.
• Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja
yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak
dicatat dalam kartu persediaan.
Contoh I :
Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan Januari 20X3 disajikan
pada Gambar 15.2.
Utang Dagang xx
• Pemakaian bahan baku ini dicatat pula dalam kartu persediaan pada kolom
“pemakaian”. Data transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan
Januari tersebut di atas, jika dicatat dalam kartu persediaan dengan metode MPKP,
tampak pada Gambar 15.3.
• Pemakaian bahan baku pada tanggal 6 Januari sebanyak 700 kg ditentukan harga
pokoknya berdasarkan anggapan bahwa bahan yang masuk pertama ke gudang,
dipakai yang pertama kali. Oleh karena 600 kg lebih awal berada di gudang, maka
700 kg bahan baku yang dipakai tersebut dianggap berasal dari 600 kg yang harga
pokoknya Rp2.400 per kg, ditambah sisanya sebanyak 100 kg (700 kg — 600 kg)
berasal dari 400 kg bahan yang harga pokoknya Rp2.500 per kg.
Pembelian Pemakaian Sisa
Kuantitas Harg Jumlah Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah
Tgl Keterangan Kg a per Rp Kg per Rp Kg per Rp
Kg Rp Kg Rp Kg Rp
1/1 Saldo awal 600 2.400 1.440.000
400 2.500 1.000.000
6/1 Pemakaian 600 2.400 1.440.00
100 2.500 0 300 2.500 750.000
1.000.00
0
15/ Pembelian 1.200 2.750 3.300.00 300 2.500 750.000
1 0 1.200 2.750 3.300.000
17/ Pembelian 500 3000 1.500.00 300 2.500 750.000
1 0 1.200 2.750 3.300.000
500 3000 1.500.000
21/ Pemakaian 300 2.500 750.000 400 2.750 1.100.000
1 800 2.750 2.200.00 500 3.000 1.500.000
0
Jumlah Pembelian 1.700 4.800.00
Jumlah Pemakaian 0 1.800 4.640.00
Sisa Akhir 0 900 2.600.000
• Pemakaian bahan baku ini dicatat pula dalam kartu persediaan pada kolom
“pemakaian”. Data transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan
Januari tersebut di atas, jika dicatat dalam kartu persediaan dengan metode MPKP,
tampak pada Gambar 15.3.
• Pemakaian bahan baku pada tanggal 6 Januari sebanyak 700 kg ditentukan harga
pokoknya berdasarkan anggapan bahwa bahan yang masuk pertama ke gudang,
dipakai yang pertama kali. Oleh karena 600 kg lebih awal berada di gudang, maka
700 kg bahan baku yang dipakai tersebut dianggap berasal dari 600 kg yang harga
pokoknya Rp2.400 per kg, ditambah sisanya sebanyak 100 kg (700 kg — 600 kg)
berasal dari 400 kg bahan yang harga pokoknya Rp2.500 per kg.
• Dari Gambar 15.3 tersebut dapat terlihat bahwa penghitungan biaya bahan baku
dengan metode MPKP menghasilkan jumlah yang sama, baik menggunakan metode
mutasi persediaan maupun metode persediaan fisik. Dengan menggunakan metode
penentuan harga pokok persediaan yang lain (misalnya metode masuk terakhir
keluar pertama dan metode harga pokok rata-rata tertimbang) perhitungan biaya
dan persediaan akhir yang dihasilkan oleh metode mutasi persediaan dan metode
persediaan fisik adalah berbeda.
untuk diolah
(MPKP) :
900*
2.600.000
• Sistem dan prosedur yang terkait dengan sistem akuntansi persediaan adalah:
3. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari
pembeli.
BARANG GUDANG
• Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem akuntansi
biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan bahan baku,
bahan penolong, bahan habis pakai pabrik, dan suku cadang yang dipakai dalam
kegiatan produksi dan kegiatan non produksi.
• Dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang.
• Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang dapat dilihat kembali pada
Gambar 12.14 Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang.
Beban Pemasaran xx
PROSEDUR PENGEMBALIAN BARANG GUDANG
- lanjutan
• Lihat bagan alir dokumen prosedur pengembalian barang gudang pada Gambar
12.15 Prosedur Pengembalian Barang Gudang dalam Bab 12.
3. Bukti memorial.
SISTEM PENGHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN
- lanjutan
1. Kartu persediaan.
2. Kartu gudang.
3. Jurnal umum.
2. Fungsi akuntansi.
3. Fungsi gudang.
- lanjutan
2. Prosedur kompilasi.
4. Prosedur penyesuaian.
SISTEM PENGHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN
- lanjutan
- lanjutan
SISTEM PENGHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN
- lanjutan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan –
lanjutan