Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

A. Topik : Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak dengan Senam Otak (Brain Excercise)


B. Sasaran : Siswa/i kelas 2 SD Negeri 2 Peterongan Jombang
C. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan selama 60 menit diharapkan para
siswa/i kelas 2 SD Negeri 2 Peterongan Jombang dapat melakukan gerakan senam otak
agar terjadi peningkatan konsentrasi belajar.

D. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan selama 60 menit, diharapkan anak
dapat :
1. Memotivasi dan mendukung para siswa untuk bersemangat dalam belajar
2. Mengetahui pentingnya konsentrasi saat belajar
3. Membantu siswa berkonsentrasi dalam belajar dengan senam otak
4. Mengetahui cara-cara melakukan senam otak
E. Garis Besar Materi
1. Menjelaskan pengertian senam otak
2. Menjelaskan manfaat senam otak
3. Menjelaskan pelaksanaan senam otak
4. Menjelaskan gerakan-gerakan dalam senam otak
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Media dan Alat
Sap
Leaflet
H. Waktu
Hari, tanggal : Senin, 11 mei 2020
Pukul : 08.00 –09.00
I. Susunan Panitia
Pelaksana :
1. Moderator
2. Presentator
3. Notulen
4. Observed
J. Alokasi Waktu

Waktu Tahap Kegiatan Penanggung


Penyuluh Sasaran
kegiatan Jawab
10 mnt Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab
dengan salam
mengucapkan
salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan 2. Mendengarkan
topik dan tujuan penyuluh Moderator
penkes kepada menyampaikan
sasaran topik dan
tujuan.

3. Kontrak waktu 3. Menyetujui


untuk kesepakatan
kesepakatan waktu
pelaksanaan pelaksanaan
penkes dengan penkes
sasaran
35 mnt Penyampai 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan Presentator
an materi pengetahuan pengetahuannya
sasaran tentang tentang materi
materi penyuluhan
penyuluhan
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan Presentator
materi penyuluh
penyuluhan menyampaikan
kepada sasaran materi
dengan
menggunakan
leaflet
3. Mendemonstrasik 3. Mengikuti dan Presentator
an senam otak memperhatikan
diikuti panitia pendemostrasia
dan audience n senam otak
yang dilakukan
oleh panitia Moderator
4. Memberikan 4. Menanyakan
kesempatan kepada hal-hal yang
sasaran untuk tidak dimengerti
menanyakan hal- dari materi
hal yang belum di penyuluhan
mengerti dari
meteri yang
dijelaskan
penyuluh.
15 mnt Evaluasi / 1. Presentaror 1. Mereview Presentator
Penutup mereview senam senam otak
otak yang sudah di yang sudah di
demonstrasikan demonstrasikan
tadi
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan
materi penyuluhan penyampaian Moderator
yang telah kesimpulan
disampaikan
kepada sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan
mengucapkan penyuluh Moderator
salam serta terima menutup acara
kasih kepada dan menjawab
sasaran. salam

K. Tempat
L. Keterangan :
A : Audience
M : Moderator
N : Notulen
O : Observed
P : Presentator

Evaluasi
1. Evaluasi struktur : Audience terkoordinasi dengan baik hanya beberapa saja yang belum
terkoordinir
2. Evaluasi proses :
 Penyaji menyampaikan materi dengan baik.
 Audience mengikuti penyampaian materi oleh penyaji dan demonstrasi
senam otak dengan antusias.
 Ada beberapa audience yang kurang memperhatikan, tetapi lainnya lancar dan
kondusif.
3. Evaluasi hasil : Audience merespon/memberikan feedback dengan baik.
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
“BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”

A. Pengertian Brain Excercise


Senam otak (Brain excercise) adalah serangkaian
latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu
dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi
lateralis), meringankan atau merelaksasi belakang otak
dan bagian otak depan (dimensi pemfokusan), merangsang
sistem yang terkait dengan perasaan/emosi, yakni otak
tengah (limbik), serta otak besar (dimensi pemusatan)
(Dennison, 2009). Senam  otak atau brain excercise diperlukan untuk mengurangi stres di
otak akibat belajar terlalu keras, kurang berfungsinya bagian otak tertentu akibat
melemahnya integrasi mekanisme otak, dan perasaan kurang mampu dan percaya diri yang
mengakibatkan semangat belajar turun sehingga mempengaruhi semangat belajar
(Wulandari, 2014).
B. Manfaat Brain Excercise
Brain excercise memiliki beragam manfaat bagi anak-anak terutama anak yang
mengalami kesulitan dalam belajar,
gangguan hiperaktif, kerusakan otak,
dan depresi. Latihan yang diberikan
pada otak akan membuat otak bekerja
lebih aktif. Seseorang yang suka
berfikit akan memiliki otak yang lebih
sehat secara keseluruhan daripada
seseorang yang tidak mau
menggunakan otaknya secara
maksimal. Organ yang aktif (termasuk otak) akan memerlukan suplai oksigen dan protein
yang adekuat. Ketika suplai oksigen dan protein pada otak cukup maka dapat dikatakan
bahwa otak dalam keadaan sehat (Yanuarita, 2012). Senam otak sangat berpengaruh dalam
meningkatkan kemampuan berbahasa dan daya ingat, membuat anak menjadi lebih
bersemangat, lebih kreatif, dan menimbulkan perasaan yang lebih sehat karena stress
berkurang (Dennison, 2009).
Otak manusia memiliki cara kerja yang unik. Otak berfungsi sebagai pusat kegiatan tubuh,
artinya otak akan menaktifkan organ dan sistem tubuh melalui saraf sadar maupun saraf tidak
sadar. Otak bagian kanan mengatur pergerakan tubuh bagian kiri dan otak kiri berfungsi
mengatur pergerakan tubuh bagian kanan.
Maka dengan Brain excercise, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia
akan lebih rileks dan senang, lebih semangat berkonsentrasi, anak akan kreatif dan efisien
juga lebih sehat dan prestasi belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah
 Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress, karena dilakukan dalam waktu
singkat.
 Brain excercise juga tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat
menyesuaikan situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
 Dengan Brain excercise dapat meningkatkan kepercayaan diri.
 Hasil akan segera dirasakan dalam hal kemandirian anak dalam belajar dan seseorang
dalam bekerja.
 Secara aktif meningkatkan potensi dan keterampian yang dimiliki, karena Brain
excercise menyenangkan dan menyehatkan.

C. Pelaksanaan Brain Excercise


Senam otak (brain excercise) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana
saja. Pelaksanaannya dapat dilakukan tiga kali seminggu dengan durasi 10-15 menit. Bagian
otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat dapat terbuka dengan dilakukannya senam
otak. Selain itu, aliran darah dan oksigen ke kedua belahan otak akan meningkat secara
bersamaan (Dennison, 2009).

D. Gerakan Brain Excercise


Berikut ini merupakan gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dalam melakukan senam
otak (Yanuarita, 2012) :
1. Cross Crawl (Gerak Diagonal)
Meningkatkan komunikasi dan intergrasi di antara kedua hemisfer serebri dengan
terbentuknya percabangan dan mielinisasi persarafan di corpus callosum sehingga
komunikasi antara kedua hemisfer bertambah cepat dan lebih terintegrasi. Gerakan ini
meningkatkan koordinasi penglihatan,
pendengaran, kemampuan kinestetik sehingga
meningkatkan kemampuan mendengar,
membaca, menulis dan daya ingat.
Koordinasikan gerakan supaya kalau satu tangan
bergerak, kaki yang berlawanan bergerak pada
saat yang sama. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata
kesemua jurusan. Fungsi: Gerakan menyeberangi ini membantu menggunakan kedua 
belahan otak secara bersamaan dan harmonis.
2. Angka 8 Tidur
Gerakan ini membuat angka 8 tidur sebanyak 3 kali tiap tangan, kemudian 3 kali
dengan kedua tangan.
Fungsi: Bagi yang pelupa (seperti lupa dengan apa yang hendak dikatakan atau
membaca sampai halaman berapa).

3. Double Doodle (menggambar dengan dua


tangan)
Melukis dengan 2 tangan sebelah
menyebelah akan membangkitkan
keterarahan dan orientasi ruang, karena
terkait dengan garis tengah tubuh. Kegiatan
ini melatih kemampuan kedua mata secara bersamaan dan membantu pengembangan
koordinasi tangan 2 mata untuk
meningkatkan ketrampilan menulis.
Menggambar dengan kedua tangan pada
saat yang sama ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Fungsi: menumbuhkan bakat
seni, merelakskan mata dan tangan.
4. Belly Breathing (pernapasan perut)
Meningkatkan persediaan oksigen untuk seluruh
tubuh, terlebih untuk otak. Kegiatan ini merelakskan
SSP sambil meningkatkan kadar energi, Gerakan ini
terbukti meningkatkan kemampuan membaca dan
berbicara. Taruh tangan di perut. Buang napas
pendekpendek, lalu ambil napas dalam dan pelan-pelan.
Tangan mengikuti gerakan perut waktu membuang dan
mengambil napas. Fungsi: makanan lebih dicerna
dengan baik, membaca lebih ekspresif dan interpretasi.
5. The Elephant (gajah)
Gerakan ini mengaktifkan dan menyeimbangkan
semua sistem pada tubuh dan pikiran kita.
Mengaktivasi sistem vestibuler terutama kanalis
semisirkularis demikian juga koordinasi tangan dan
mata. Gerakan ini memadukan sisi kiri dan kanan otak
untuk penglihatan, pemahaman, pendengaran, memori
jangka pendek/panjang dan berpikir abstrak. Tekuk
lutut sedikit, lekatkan kepala kebahu dan tangan lurus
kedepan. Gunakan tulang dada untuk menggerakkan seluruh badan atas membuat
gerakan 8 tidur. Lihat ke jari anda dan ulangi dengan tangan satunya. Fungsi: membuat
mata dan leher menjadi lebih relaks, menjadi pendengar yang baik.
6. Neck Rolls (memutar kepala)
Gerakan ini mampu menurunkan tegangan otot leher, meningkatkan kemampuan
melaksanakan kegiatan mental tanpa tekanan. Gerakan ini meningkatkan pernapasan dan
relaksasi titik-titik vokal untuk pembicaraan yang lebih beresonansi. Karena ada
peningkatan di dalam kemampuan menggerakkan mata dari kiri ke kanan melewati
bidang tengah penglihatan, maka kemampuan baca juga meningkat. Tundukkan kepala ke
depan, dan pelan-pelan putar dari satu sisi kesisi lainnya. Tengadahkan kepala ke
belakang, dan putar lagi kekiri kekanan. Ulangi dengan bahu diturunkan. Fungsi: relaks,
melindungi dari kemungkinan pengaruh negatif peralatan eletronik.
7. The Rocker (olengan pinggul)
Gerakan dengan duduk di lantai, tangan
di belakang, siku ditekuk, kedua kaki diangkat
sedikit, dan olengkan pinggul ke kiri dan kanan
kemudian putar beberapa kali sampai relaks.
Fungsi: membuat pinggul relaks  setelah duduk
lama dan menulis,  koordinasi  seluruh tubuh
untuk olahraga dan bermain, berfikir kreatif,
kemampuan menghayati pelajaran dan
memasukkan ke dalam pikiran sendiri ataupun
tindakan.
8. Cross Crawl Sit Up (gerak diagonal
telentang)
Gerakan ini mengaktifkan kedua
belahan otak secara serempak. Ia
menggabungkan otak untuk koordinasi
penglihatan, pendengaran dan kemampuan
kinestetik. Jadi meningkatkan kemampuan
mendengar, membaca, menulis dan daya ingat. Gerakan ini membayangkan sedang naik
sepeda dengan posisi tidur, menyentuhkan lutut dengan siu yang berlawanan. Fungsi:
pemanasan sebelum olahraga, pikiran terasa
jernih.
9. Energizer (Kepala kobra)
Gerakan ini terdiri dari menarik napas
panjang dan dalam sehingga meningkatkan
oksigenasi, relaksasi otot leher dan bahu.
Gerakan ini membangkitkan sistem terutama
setelah bekerja di depan komputer dan duduk
dalam waktu yang lama. Dapat memperbaiki postur, konsentrasi & perhatian, secara
khusus berguna selama kita bekerja di depan komputer. Gerakan ini dengan duduk di
kursi dengan santai dan letakkan dahi diantara kedua tangan di atas meja. Tarik nafas
sambil rasakan udara naik di garis tengah badan ke atas seperti air mancur sambil
menegakkan kepala, tengkuk dan punggung bagian
atas. Sambil mengembuskan nafas, air mancur
hilang dan kepala bersentuhan dengan meja.
Fungsi: relaks dan memberi energi untuk malam
hari, refleks dasar  otak  badan  untuk pengambilan
keputusan ketika sedang bergerak.
10. The Owl (burung hantu)
Kegiatan ini menurunkan tegangan otot
bahu & leher. Pada saat otot leher rileks kemampuan mendengar, berpikir dan berbicara
meningkat. Cengkeram otot bahu, gerakkan kepala
menengok ke belakang, tarik napas dalam dan tarik
bahu ke belakang, kemudian menengok kesisi yang
lain. Tundukkan kepala, napas dalam, biarkan otot
relaks. Ulangi dengan mencengkeram bahu yang
lain.
11. Arm Activation (mengaktifkan tangan)
Gerakan ini meregangkan otot bahu & dada
atas. Gerakan ini merilekskan & mengkoordinasi
otot-otot bahu dan lengan serta membantu otak dalam kemudahan menulis dengan
tangan, mengucap dan menulis kreatif. Luruskan
satu tangan ke atas, ke samping kuping. Buang
napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan
mendorong tangan melawan tangan satunya
keempat jurusan (depan, belakang, ke dalam dan
keluar).
12. The Footflex (melenturkan sendi kaki)
Gerakan ini mengembalikan ukuran panjang
alamiah sendi-sendi bagian belakang kaki. Gerakan
ini akan merelakskan reflkesi untuk bertahan sekaligus meningkatkan kemampuan
komunikasi, konsentrasi dan menyelesaikan
pekerjaan. Cengkeram tempat-tempat yang
terasa sakit di pergelangan kaki., betis dan
belakang lutut satu persatu, sementara pelan-
pelan kaki digerakkan ke luar dan ke dalam.
Fungsi: bermanfaat membuka otak bahasa,
membaca dengan konsentrasi, kemampuan
mengingat  kembali  berbagai  pengalaman 
dan  mengungkapkannya  dengan  kata-kata sendiri.
13. Calf Pump (pompa betis)
Gerakan  dengan  memajukan  badan 
ke  depan  dan buang  nafas,  pelan-pelan 
telapak  kaki  belakang  ke lantai,  kemudian 
angkat  tumit  ke  atas  sambil  ambil afas 
dalam.  Ulangi  3x  tiap  kaki. Semakin  maju,
menekuk  lutut  depan,  peregangan  otot  di 
betis belakang lebih terasa. Fungsi: membantu
lebih semangat  dalam belajar dan bergerak,
kemampuan bekerja dalam media yang multi dimensi dan multi arah.
14. The Gravity Glider (bandul gravitasi)
Gerakan ini merelakskan kelompok otot, ini penting untuk keseimbangan dan
koordinasi seluruh tubuh dan membantu pemahaman. Silangkan kaki, lutut tetap relaks.
Tundukkan badan ke depan dengan tangan lurus, buang napas waktu turun, dan ambil
napas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian ganti kaki. Fungsi: relaks sebelum permainan,
pemahaman membaca dengan konsentrasi, antisipasi dan pendalaman bahasa.
15. The Grounder (kuda-kuda)
Kegiatan ini memperlancar dan merilekskan kelompok otot di paha yang
menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh. Melakukan gerakan ini dapat meningkatkan
pemahaman, memori jangka pendek, ekspresi & ketrampilan organisasi. Mulai dengan
kaki terbuka, arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus kedepan. Tekuk lutut
kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut kanan diluruskan kembali.
Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri. Fungsi: membantu konsentrasi pada apa
yang sedang dikerjakannya, juga mengingat kembali apa yang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA

Eva Imania Eliasa, S.Pd. 2007. BRAIN GYM, BRAIN GAMES (MARI BERMAIN OTAK
DENGAN SENAM OTAK). Yogyakarta.
Dr. Siti Irene Astuti D. SENAM OTAK BERSAMA KELUARGA. Yogyakarta.
http://denadenanda.blogspot.co.id/2017/07/materi-penkes-brain-excercise-pada-anak.html

Anda mungkin juga menyukai