Anda di halaman 1dari 16

Pelatihan Pajak Brevet A/B

2016
1
DASAR HUKUM

UU KUP (Pasal 17B, 17C dan 17D) KMK-141/KMK.03/2010

UU PPN (Pasal 9) PER-20/PJ/2010

PMK-71/PMK.03/2010 PER-31/PJ/2010

PMK-72/PMK.03/2010 PER-63/PJ/2010

PMK-76/PMK.03/2010 KEP-184/PJ/2010

SE-47/PJ/2010 SE-76/PJ/2010

SE-57/PJ/2010 SE-144/PJ/2010

PMK-193/PMK.03/2007 stdd
PMK-54/PMK.03/2009

2
Kriteria Restitusi PPN

a. Restitusi pada saat pengajuan permohonan baik pada akhir tahun maupun
pada setiap masa (Pasal 17B UU KUP)

b. Pengembalian Pendahuluan (Pasal 9 ayat 4C UU PPN, Pasal 17C & D UU KUP)

c. Resitusi untuk Orang Pribadi pemegang Paspor luar negeri


Pasal 9 UU PPN jo PMK-
PENGKREDITAN PM 72/PMK.03/2010

Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih
besar daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan kelebihan pajak yang
dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya
Ayat (4)

Atas kelebihan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
diajukan permohonan pengembalian pada akhir tahun buku
Ayat (4a)

kecuali
a. PKP yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
b. PKP yang melakukan penyerahan BKPdan/atau penyerahan JKP kepada Pemungut PPN;
c. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang PPN-nya tidak dipungut;
d. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud;
e. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor JKP, dan/atau
f. Pengusaha Kena Pajak dalam tahap belum berproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2a)
Ayat (4b) 4
Alur Restitusi PPN
Penelitian SKPPKP
1 bln

-TPT
SPT LB - KP2KP 17C KUP, 17D KUP, SKPKPP
- Pos/Kurir 9 (4c) PPN
- e-filing
1 bln
Cara permohonan:
- Menggunakan SPT
Pemeriksaan SKPLB
- Surat tersendiri
SPMKP
12 bln

Selain 17C KUP, 17D


KUP, 9 (4c) PPN
MEKANISME RESTITUSI

PKP dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak adalah


PKP yang memenuhi ketentuan :
WP Syarat Tertentu
PKP Berisiko Rendah
WP Kriteria Tertentu Pasal 17D UU KUP
Psl 9 ayat (4C) UU PPN Pasal 17C UU KUP PMK-193/PMK.03/2007 stdd
PMK-54/PMK.03/2009
melakukan kegiatan: kriteria:
ekspor BKP; SPT Tepat waktu;
kriteria:
penyerahan BKP/JKP kpd Tdk ada tunggakan pajak, Omzet < Rp400 juta; dan
Pemungut PPN; kec ada izin angsur/tunda;
penyerahan BKP/JKP yang PPN- Hasil audit KAP WTP 3 tahun LB < Rp28 juta
nya tidak dipungut; berturut; dan

ekspor BKP TB; atau Tdk dipidana pajak 5 tahun


terakhir;
ekspor JKP 6
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PPN Pasal 9 UU PPN

Pengembalian kelebihan PM kepada PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (4b) huruf a
sampai dengan huruf e, yang mempunyai kriteria sebagai PKP berisiko rendah, dilakukan
dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak sesuai ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17C ayat (1) UU 6 Tahun 1983 tentang KUP dan perubahannya
Ayat (4c)

Ketentuan mengenai PKP berisiko rendah yang diberikan pengembalian pendahuluan


kelebihan pajak diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
Ayat (4d)
Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap PKP sebagaimana
dimaksud pada ayat (4c) dan menerbitkan surat ketetapan pajak setelah melakukan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
Ayat (4e)
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4e), Direktur
Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, jumlah kekurangan pajak
ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 ayat (2) UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP dan perubahannya

bukan Pasal 17C ayat (5) UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP dan perubahannya
7
PENELITIAN

PKP Risiko Rendah WP Patuh WP Persyaratan


Tertentu
• kebenaran • kelengkapan SPT dan • kelengkapan SPT dan
pemenuhan lampiran-lampirannya; lampiran-lampirannya;
ketentuan Pasal 9 • kebenaran penulisan dan • kebenaran penulisan
ayat (4b) UU PPN; penghitungan pajak; dan penghitungan
• kelengkapan SPT dan • Kebenaran Kredit Pajak pajak;
lampiran- atau PM berdasarkan hasil • kebenaran pembayaran
lampirannya; konfirmasi dalam sistem pajak yang telah
• kebenaran penulisan aplikasi DJP atau konfirmasi dilakukan oleh Wajib
dan penghitungan dengan menggunakan Pajak; dan
pajak; dan surat; • kebenaran alamat yang
• kebenaran pembayaran tercantum dalam SPT
• kebenaran pajak yang telah dilakukan atau dalam surat
pembayaran pajak oleh WP; dan pemberitahuan perubah
yang telah dilakukan • kebenaran alamat yang an alamat.
oleh Wajib Pajak tercantum dalam SPT
tersebut atau dalam
surat pemberitahuan
perubahan alamat.

8
PMK-71/PMK.03/2010
PKP BERISIKO RENDAH

Untuk ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah harus memenuhi syarat :


Tidak pernah
a. PKP merupakan perusahaan terbuka yg paling sedikit 40 % dari
dilakukan
seluruh saham disetornya diperdagangkan di bursa efek di Indonesia pemeriksaan
bukti permulaan
b. PKP merupakan perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki secara dan/atau
langsung oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah penyidikan dlm
jangka waktu 24
c. Produsen selain PKP pada huruf a dan b, yang memenuhi persyaratan : bulan terakhir

Tepat waktu dlm penyampaian SPT Masa PPN selama 12 bulan terakhir
Nilai BKP yg dijual pada tahun sebelumnya paling sedikit 75 % adalah produksi sendiri

Laporan keuangan untuk 2 tahun pajak sebelumnya diaudit Akuntan Publik dengan pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar Dengan Pengecualian

9
RESTITUSI UNTUK TURIS ASING PMK-76/PMK.03/2010
(VAT REFUND)

SUBJEK
Orang Pribadi Pemegang Paspor Luar Negeri, yang selanjutnya disebut
Orang Pribadi, adalah orang pribadi yang memiliki paspor yang diterbitkan oleh
negara lain dan memenuhi syarat sebagai berikut:
◦ bukan Warga Negara Indonesia atau bukan Permanent Resident of Indonesia, yang
tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 2 (dua) bulan sejak tanggal
kedatangannya; dan/atau
◦ bukan kru dari maskapai penerbangan.

OBJEK
Barang Bawaan yaitu BKP yang dibeli oleh Orang Pribadi dari Toko
Retail, kecuali atas perolehan:
 makanan, minuman, produk-produk tembakau;
 senjata api dan bahan peledak; dan
 barang yang dilarang dibawa ke dalam pesawat.
VAT REFUND

SYARAT
1. PPN yang dapat diminta kembali harus memenuhi syarat:
a. Nilai PPN paling sedikit Rp500.000,-;
b. Pembelian BKP dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum
keberangkatan ke luar Daerah Pabean.
2. PPN yang dapat diminta kembali adalah PPN yang tercantum dalam 1 FPK dari 1 Toko
Retail pada 1 tanggal yang sama.

TEMPAT PEMBELIAN BARANG BAWAAN


Toko Retail adalah toko yang menjual BKP di dalam Daerah Pabean dan telah
dikukuhkan sebagai PKP, serta berpartisipasi dalam skema pengembalian Pajak
Pertambahan Nilai kepada Orang Pribadi, yang ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Jendeal Pajak berdasarkan permohonan.

TEMPAT
Berdasarkan KMK, maka ditetapkan:
1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta
2. Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar
3. Adisumarno, Yogyakarta
PMK-81/PMK.03/2010

WP GAGAL PRODUKSI

Untuk PKP dalam tahap belum berproduksi, selain dapat mengkreditkan Pajak
Masukan atas perolehan dan/atau impor barang modal, juga diberi fasilitas berupa
restitusi dapat dilakukan setiap masa.

Pengusaha Kena Pajak yang mengalami gagal berproduksi wajib membayar


kembali Pajak Masukan atas impor dan/atau perolehan Barang Modal yang telah
dikreditkan dan telah diberikan pengembalian.
Suatu keadaan dari PKP dengan kegiatan usaha utama sebagai produsen yang
1
menghasilkan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak, apabila dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak pertama kali mengkreditkan Pajak Masukan
tidak melakukan kegiatan:
a. penyerahan Barang Kena Pajak;
b. penyerahan Jasa Kena Pajak;
c. ekspor Barang Kena Pajak; dan/atau
d. ekspor Jasa Kena Pajak
yang berasal dari hasil produksinya sendiri.

2 Suatu keadaan dari PKP dengan kegiatan usaha utama PKP selain produsen
sebagaimana dimaksud pada huruf a, apabila dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun sejak pertama kali mengkreditkan Pajak Masukan tidak melakukan
kegiatan:
a. penyerahan Barang Kena Pajak;
b. penyerahan Jasa Kena Pajak;
c. ekspor Barang Kena Pajak; dan/atau
d. ekspor Jasa Kena Pajak
Tata Cara Pembayaran :
Besarnya Pajak Masukan yang wajib dibayar kembali adalah sebesar Pajak
Masukan yang telah dikreditkan dan telah diberikan pengembalian. Pajak
Masukan yang wajib dibayar kembali, disetorkan paling lama akhir bulan
berikutnya setelah saat gagal berproduksi

Pembayaran kembali Pajak Masukan, dilakukan oleh PKP yang gagal


berproduksi dengan menggunakan Surat Setoran Pajak dengan
mencantumkan keterangan "Pembayaran kembali Pajak Masukan atas impor
dan/atau perolehan Barang Modal yang telah dikreditkan dan telah diberikan
pengembalian". Pembayaran kembali Pajak Masukan tersebut, dilaporkan
pada Masa Pajak dilakukan pembayaran
Sanksi Administrasi :

1 Terhadap PKP yang melakukan pembayaran kembali sebagaimana dimaksud


di atas, diterbitkan Surat Tagihan Pajak atas sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah pajak yang ditagih kembali,
dihitung dari tanggal penerbitan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak sampai dengan tanggal penerbitan Surat Tagihan Pajak,
dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan

2 Dalam hal PKP tidak melakukan kewajiban pembayaran kembali


sebagaimana dimaksud di atas, terhadap PKP diterbitkan Surat Tagihan Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf g UU KUP. Surat
Tagihan Pajak ini, terdiri dari Pajak Masukan yang belum dibayar dan
ditambah sanksi administrasi berupa bunga
Induk

PKP yang tidak memenuhi Pasal


9 (4b) UU PPN hanya dapat
mengajukan restitusi pada akhir
tahun buku

17C KUP  WP Patuh


17D KUP  PKP dg jumlah penyerahan max Rp
400jt & LB max Rp 28jt
9 (4c) PPN  PKP Berisiko Rendah

16

Anda mungkin juga menyukai