Anda di halaman 1dari 15

Insan Sunan K.

Patihul Husni
 STERILITAS: Kondisi yang bebas
secara sempurna dari semua
mikroorganisme hidup.
 STERILISASI: Suatu proses baik secara
fisika, radiasi atau kimia dalam hal
menghilangkan atau mengeliminasi
semua mikroba hidup dan spora, dari
suatu larutan atau padatan.
 DISINFEKTAN: Suatu zat yang digunakan
untuk menjaga objek dari cemaran agar
tidak terinfeksi; membunuh bakteri
vegetatif, jamur, virus kecuali spora.
cth: Formaldehyde, Alkohol dll.
 BAKTERISIDA (GERMISIDA): Zat yang berfungsi
utk membunuh bakteri vegetatif dan
beberapa spora.
 BAKTERIOSTATIK: Zat yang berfungsi utk
menghentikan pertumbuhan dan replikasi
bakteri tanpa membunuhnya.
 ukuran populasi, semakin besar populasi
mikroba semakin panjang waktu yang
dibutuhkan untuk memusnahkan semua
mikroorganisme yang ada

 komposisi populasi, mikroorganisme yang


berbeda bervariasi sentivitasnya terhadap
agensia letal, dan efektivitasnya
dipengaruhi oleh umur, morfologi dan
kondisi fisiologis mikroba
 konsentrasi agensia antimikroba atau intensitas
perlakuannya, semakin tinggi konsentrasinya atau
semakin besar intensitasnya umumnya lebih efisien

 lama terpaparnya sel terhadap agensia


antimikroba, semakin lama terpapar semakin besar
jumlah sel mikroba yang terbunuh

 temperatur, secara normal semakin tinggi


temperatur menambah efektivitas kerja agensia

 kondisi lingkungan, seperti pH, viskositas medium


dan konsentrasi bahan organik, dapat berpengaruh
terhadap efektivitas agensia antimikroba
 Adalah suatu tingkat kepercayaan yang
dicapai setelah proses sterilisasi

 Sterilisasi tidak boleh mempengaruhi kualitas


dan stabilitas bahan

 Tujuan sterilisasi adalah untuk perusakan


semua mikroba, kemungkinan ada bakteri
hidup
 Standar industri yang dapat diterima
sekarang adalah kemungkinan 1 dari 106 unit
terkontaminasi untuk sterilisasi akhir (10-6)
dan 1 dari 103 untuk kerja dengan teknik
aseptik (10-3).
1) Penyimpangan dari spesifikasi
Pada sterilisasi dengan etilen oksida
persyaratan kelembaban harus diperhatikan
Kelembaban relatif < 30% dapat
menyebabkan proses sterilisasi gagal

2) Variasi dalam penanganan dan pemuatan


(“loading” alat sterilisasi)
Penempatan alat-alat yang disterilkan harus
sedemikian rupa dalam alat sterilisasi

3) Faktor sterilitas
Adalah tingkat kemungkinan unit
terkontaminasi setelah proses sterilisasi
Tergantung: Metoda, jenis dan jumlah unit
produk yang disterilkan
Misal: Sterilisasi dengan etilenoksida
kemungkinan unit terkontaminasi >
dengan panas lembab

4) Ukuran sampel pada uji sterilitas


♦Kepercayaan sterilitas produk tergantung
pada metoda sterilisasi yang dipilih

♦Tujuan sterilisasi tercapai dengan baik bila


pensteril jumlahnya cukup

♦Setiap proses sterilisasi mempunyai


keterbatasan masing-masing

♦Tidak ada metoda umum untuk mensterilisasi


semua produk / bahan
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan:
1. jenis produk yang akan disterilkan
2. sifat wadah
3. ekonomi
4. peraturan yang berlaku
5. keamanan
6. disiplin yang diperlukan
7. teknologi
8. fasilitas dan ruang
9. efek toksik
10. derajat kemudahan
11. waktu proses
Metode-metode:
1. Sterilisasi Panas (Panas basah
dan kering)
2. Sterilisasi Kimia
3. Sterilisasi Radiasi

NOTE: Semua produk akhir harus lulus


uji sterilitas.
 5 cara sterilisasi:
1. Sterilisasi Uap
2. Sterilisasi Panas Kering
3. Sterilisasi Gas
4. Sterilisasi dengan Radiasi Ion
5. Sterilisasi dengan Penyaringan

 Proses aseptik
 Jumlah Slide maksimal 20. Ada moderator.
 Bahan presentasi: Alasan/kriteria bahan/alat dgn
cara/metode sterilisasi tersebut, mekanisme kerja
sterilisasi, alatnya jika ada, kondisi yang
dipergunakan/ukuran penyaring, kelebihan-
kekurangan cara/metode sterilisasi tsb, sertakan
gambar-gambar.
 6 kelompok:
Kelompok 1. Sterilisasi Uap
Kelompok 2. Sterilisasi Panas Kering
Kelompok 3. Sterilisasi Gas
Kelompok 4. Sterilisasi dengan Radiasi Ion
Kelompok 5. Sterilisasi dengan Penyaringan
Kelompok 6. Proses Aseptik

Anda mungkin juga menyukai