Gambar 1.1 Beberapa contoh hukum di USA untuk melawan diskriminasi pekerjaan
Sexual harrasment terjadi ketika seseorang mengalami perlakuan, baik lisan maupun fisik
mengenai seksual yang mempengaruhi situasi pekerjaannya. Kekerasan seksual terbagi
menjadi dua, yaitu :
a. Quid pro quo sexual harrasment, yaitu keputusan pekerjaan dibuat
berdasarkan apakah pekerja menerima atau menolak perlakuan seksual.
b. Hostile work environment sexual harrasment terjadi ketika perlakuan seksual
menimbulkan perasaan ketidaknyamanan, terintimidasi, atau setting pekerjaan yang
ofensif.
Comparable worth menekankan bahwa orang yang melakukan pekerjaan yang tingkat
kepentingannya sejenis harus dibayar pada level yang dapat dibandingkan.
Independent contractors dipekerjakan ketika dibutuhkan dan bukan merupakan bagian dari
angkatan kerja permanen suatu organisasi.
Permatempts adalah pekerja yang dipekerjakan dalam masa yang temporer untuk jangka
waktu yang diperpanjang.
Workplace privacy adalah hak individu untuk mendapatkan privasi dalam bekerja.
Takeaway 2
Human resource planning menganalisis pekerjaan apa yang harus dihandle dan kemampuan
apa yang dibutuhkan untuk menghandle pekerjaan tersebut.
Gambar 1.3 Tahap dalam proses seleksi : kasus ketika pelamar ditolak
Seleksi adalah proses memilih individu dari sekian banyak pelamar untuk menempati
pekerjaan. Seleksi melibatkan proses mendapatkan dan menilai informasi tentang pelamar
dan membuat keputusan tentang siapa yang akan diterima. Proses seleksi biasanya
melibatkan : 1. Penyaringan awal 2. Wawancara karyawan 3. Administrasi tes pekerja, dan 4.
Melakukang tinjauan pra-pekerjaan
Reliability berarti alat seleksi yang dilakukan memberikan hasil yang konsisten dengan
pengukuran berulang
Validity berarti skor yang ditampilkan instrumen selesi mendemonstrasikan hubungan
dengan performa pekerjaan masa depan. Contoh : Individu yang nilai tesnya lebih tinggi
harusnya lebih baik dalam melakukan pekerjaan
Dalam interview tidak terstruktur, pewawancara tidak bertanya dari rincian pertanyaan yang
sudah ditetapkan. Hal ini biasanya terjadi ketika pewawancara terlalu mendominasi
wawancara sehingga menyisakan sedikit waktu untuk menggali informasi tentang pekerja dan
kesanggupannya.
Behavioral interviews berfokus mewawancara karyawan berdasarkan pengalaman masa lalu.
Contoh : Bagaimana cara anda mengatasi konflik bersama teman OSIS saat anda SMA dulu?
Situational interviews berfokus mewawancara karyawan dengan menempatkan mereka pada
situasi tertentu. Contoh : Bagaimana sikap anda sebagai team leader apabila ada dua anggota
organisasi yang tidak akur?
Biodata methods mengambil serangkaian informasi biografis yang telah terbukti berkorelasi
dengan performa pekerjaan yang baik.
Assesment center mengevaluasi bagaimana kandidat menangani situasi pekerjaan yang
disimulasi
Dalam work sampling, pelamar dievaluasi ketika melakukan tugas aktual.
Perusahaan harus mengkombinasikan berbagai metode tersebut agar meningkatkan validitas
proses seleksi.
Takeaway 3
Socializations adalah proses adaptasi dengan budaya organisasi. Sosialisasi yang berjalan
selama enam bulan awal biasanya menentukan seberapa baik seseorang melakukan
pekerjaannya.
Orientations adalah proses memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaan, kolega, dan
peraturan organisasi.
Training menyediakan kesempatan belajar untuk mendapatkan dan mengembangkan skill
terkait pekerjaan yang dilakukan.
Dalam job rotation, pekerja bertukar tugas untuk mempelajari banyak pekerjaan.
Coaching berlangsung ketika pekerja yang sudah berpengalaman memberikan nasihat,
arahan, dan saran kepada pekerja yang kurang berpengalaman.
Mentoring menetapkan pekerja yang karirnya masih awal sebagai anak didik dari pekerja
yang lebih senior.
Pengembangan manajemen adalah pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan skill
dalam proses manajerial.
Sistem manajemen performa menetapkan standar, menilai hasil, dan rencana untuk
pengembangan performa.
Penilaian performa adalah proses mengevaluasi performa secara formal dan menyediakan
feedback terhadap pekerja yang bersangkutan
Graphic rating scale menggunakan checklist karakteristik untuk mengevaluasi performa.
Behaviorally Anchored Rating Scale (BRAS) menggunakan performa aktual sebagai
pedoman untuk menilai/mengklasifikasikan performa.
Gambar 1.4 Contoh BRAS untuk penilaian performa
Recency bias terlalu menekankan perilaku terkini ketika mengevaluasi performa individu.
Critical-incident technique mencatat perilaku efektif maupun inefisien seseorang terkait
perilaku kerja.
Leniency merupakan kecenderungan untuk memberikan rating performa yang berlebihan
kepada pekerja.
Multiperson comparison membandingkan performa seseorang dengan orang lain.
360-degree appraisals termasuk superior/ orang yang lebih berkuasa, subordinasi, rekan, dan
bahkan konsumen dalam proses penilaian.
Takeaway 4
Kompleksnya permintaan baik dari sisi pekerjaan maupun keluarga telah membuat program
work-life balance semakin penting dalam manajemen SDM.
Kompensasi dan paket manfaat harus menarik sehingga organisasi mampu kompetitif di
pasar tenaga kerja.
Rencana pembayaran jasa menghubungkan kompensasi dan performa, bonus, pembagian
keuntungan, dan opsi saham yang juga merupakan bentuk kompensasi insentif.
Keputusan retensi dalam manajemen SDM meliputi promosi, pemberhentian, dan/atau
PHK.
Proses tawar-menawar kolektif dan hubungan manajemen tenaga kerja sangat diatur
oleh hukum.
Referensi :
Schermerhorn. 2015. Introduction to Management (13th edition). United States of America:
John Wiley & Sons, Inc.