BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan masa yang sangat dinanti oleh seorang ibu kehamilan
merupakan masa yang paling penting untuk menyiapkan suatu keturunan yang baik.
Selain itu kehamilan juga saat yang rawan, baik bagi ibu maupun janin. Untuk itu
dibutuhkan sebuah asuhan agar ibu dan janin tetap dalam kondisi sehat. Asuhan
biasanya diberikan oleh tenaga ahli yaitu bidan. Bidan memberikan sedikitnya 4 kali
asuhan antenatal. bidan diharapkan dapat mengenal resiko tinggi atau adanya
kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, penyakit menular seksual (PMS)
kesehatan. Bidan juga harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila
ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
terdapat 50 indikator mencapai Indonesia Sehat 2015. Salah satunya yaitu Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut Survey Demografi
dan pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan, persalinan dan paska persalinan.
Penyebab yang lain adalah cakupan “continuity of ANC” yang relative masih kurang
Angka Kematian Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat
dasar dan rujukan yang pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “empat
pilar safe mother hood” dimana pilar kedua adalah asuhan antenatal yang bertujuan
yang menyertai kehamilan secara dini dan ditangani secara benar ( DepKes RI, 2007)
Antenatal care merupakan pelayanan yang diberikan kepada ibu selama masa
care yang meliputi, tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, imunisasi TT,
pemberian tablet FE (besi), tes terhadap infeksi menular seksual dan tamu wicara
adalah 84,54% sedang cakupan K4 adalah 64,06% ini berarti masih terdapat 15,46%
ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan (DEPKES RI,
2005).
Kunjungan K4 ini ibu hamil dapat mengetahui secara dini tentang komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan baik yang disebabkan oleh kehamilan secara
langsung seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, hepatitis, anemia, malaria dan
3
Pada tahun 2009, dari 35 Kota yang ada di Jawa Tengah Kota Semarang
dengan hasil 60,39% kemudian Puskesmas Halmahera dengan hasil 28,65 % yang
care kunjungan K4 terendah pada Kecamatan Padang Selatan yaitu terdapat pada
KIA, pada tahun 2007 mencapai K1 dan K4 76,85%, pada tahun 2008, pemeriksaan
ibu hamil untuk K1 90%, K4 61,3%, pada tahun 2009, pemeriksaan ibu hamil
untuk K1 99,3%, K4 89,3%, dan pada tahun 2010, pemeriksaan ibu hamil K1
jarak, umur, dan sebagainya. Dengan pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
halnya dengan pekerjaan, jika ibu bekerja mencari nafkah, akan berkurang
dengan ibu primigravida. Hal ini terjadi karena ibu multigravida kurang mempunyai
pelayanan antenatal care yaitu umur ibu hamil, pendidikan ibu hamil, jumlah anak
(paritas) ibu hamil, jarak anak ibu hamil, pengetahuan ibu hamil, sikap ibu hamil,
jarak tempat tinggal ibu hamil dengan pusat sarana kesehatan, social support dan
dengan baik. Faktor ini erat kaitannya dengan jumlah anak (paritas) dan jarak hamil.
Ibu hamil yang mempunyai anak kurang dari 3 orang memeriksakan kehamilannya
sekitar 58,9% sedangkan ibu hamil yang mempunyai anak 3 orang atau lebih
memeriksakan kehamilannya 35,6%. Jadi ibu hamil dengan jumlah anak lebih sedikit
cenderung akan lebih baik dalam memeriksakan kehamilannya daripada ibu hamil
dengan jumlah anak lebih banyak. Bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang
baik tentang kesehatan ibu hamil dengan jarak kehamilan yang jarang serta dekatnya
lokasi pusat pelayanan antenatal dan dengan mendapat dorongan dari keluarganya,
5
baik.
Dari survei awal yang peneliti lakukan ada pada 16,6% orang ibu hamil
dan dari segi umur rata-rata ibu sudah berumur diatas 25 tahun,dan dari jumlah anak
rata-rata sudah lebih dari dua, sehingga ibu merasa sudah memiliki pengalaman
dengan kehamilan terdahulu. Oleh karna itu ibu malas untuk memeriksakan
lengkap, dari hasil wawancara rata- rata dari segi umur, ibu berumur dibawah 23
tahun dan dari segi jumlah anak ibu rata-rata merupakan kehamilan pertama, dan
faktor apa saja yang berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care kunjungan K4
pada ibu post partum 0-40 hari Di Puskesmas Rawang Barat padang Tahun 2011”
dengan maksud dan harapan semoga bermanfaat bagi masyarakat khususnya wanita.
1.4.1 Peneliti
Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi cakupan K4, dan
selanjutnya.
mengevaluasi program Kesehatan Ibu dan Anak baik ditingkat Puskesmas dan
Puskesmas Rawang Barat Padang tahun 2010. Peneliti hanya meneliti faktor
motivasi, pengetahuan, sikap, jarak, umur ibu dengan pemeriksaan antenatal care
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian K4
Presentase ibu hamil di suatu wilayah, dalam kurun waktu tertentu yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang paling sedikit 4 kali, dengan
Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu Selama masa
care yang meliputi, 7T yaitu : timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi
fundus uteri, imunisasai TT, pemberian tablet FE (besi), tes terhadap penyakit
infeksi menular seksual dan tamu wicara (Profil Kesehatan Sumatra Barat,
2006:34).
10
edukasi dan penanganan medic pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, perawat) untuk ibu hamil selama
yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan, yang dilakaukan sesuai standar
2.2.1 Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
selama kehamilan.
komplikasi.
11
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologis dan social.
Pertambahan berat badan selama hamil rata-rata 0,5 kg/minggu. Pada akhir
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila
lebih dari 15 mmHg atau lebih, masalah ini harus diperhatikan dan
toksoid ini 2 kali selama hamil dengan interval 4 minggu. Jika ibu hamil
12
tidak dengan air kopi atau teh kerana dapat mengganggu penyerapan
tablet Fe tersebut.
dilapangan baru 6T. Sementara tes penyakit menular seksual atau (PMS)
keterbatasan alat, obat dan biaya yang belum terjangkau oleh masyarakat.
2.4.1. Pengertian
fisik dan mental selama hamil yang bersifat preventif yang ditujukan kepada
mempengaruhi kehamilan.
hamil.
dengan kehamilan.
persalinan, nifas sehingga mendapatkan ibu dan anak yang sehat, (DepKes
RI, 2001).
a. Berat badan ibu hamil perlu di kontrol secara teratur setiap kali
darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan
darah meningkat, yaitu sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolic lebih
dari 15 mmHg
1. Pemeriksaan luar
sempit.
Pemeriksaan darah
15
kehamilan.
kehamilan.
Adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih pada petugas
minimal satu kali pada trimester pada pertama, minimal satu kali
pada trimester kedua, minimal dua kali pada trimester ketiga. Dalam
Kunjungan K4.
2.7.1 Motivasi
individu.
Motivasi adalah dorongan untuk bertindak dan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Dorongan untuk keinginan tersebut membentuk perilaku dan tindakan yang
mengarahkan kepada pencapaian tujuan. Tindakan tersebut atau berbuat atau tidak
keinginan pada diri seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan dapat berupa
pengaruh dari dalam diri seseorang (intrinsic) atau dari luar dirinya (ekstrinsik).
adalah :
a. Pengetahuan
b. Pengalaman
c. Harapan
b. Budaya
keinginan yang berbeda-beda, tetapi motivasi pada setiap orang tidak sama akan
tetapi berbeda-beda pula dan merupakan hal yang penting dalam kehidupan (Ngalim,
P, 2006).
Adapun teori lain mengenai motivasi menurut Hasibuan M (2007) terbagi atas:
Teori ini menekan pada pentingnya pengetahuan pada faktor-faktor dalam diri
perilakunya.
Teori ini diarahkan pada usaha untuk memberikan jawaban atas pertanyaan
seseorang bekerja serta hasil yang akan diperolehnya, jika bekerja baik saat
ini, maka hasilnya akan diperoleh baik pula untuk esok hari.
2.7.2 Pengetahuan
Pengetahuan berasal dari kata “tahu” dan ini terjadi setelah orang
rasa dan raba sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
hal yang didapat secaraa formal maupun informal. Pengetahuan atau kognitif
2003). Lebih lanjut dikatakan bahwa apabila penerimaan perilaku baru didasari
oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif maka perilaku tersebut akan
19
stimulasi tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
lebih baik.
1. Tahu (know)
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
2. Memahami (Comprehension)
20
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
3. Aplikasi (Application)
dipelajari pada situasi dan kondisi yang real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip, dan lain sebagainya dalam kontek atau stimulasi yang lain
4. Analisis (Analysis)
objek didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
dengan yang lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata
5. Sintesis (syntesis)
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain
6. Evaluasi (Evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada suatu
ada.
yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau
2.7.3 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi
1. Menerima
yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari
2. Merespon
yang diberi adalah suatu indukasi dari sikap, karena dengan usaha untuk
pekerjaan itu benar atau salah, adalah bahwa orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai
4. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
2.7.4 Jarak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jarak adalah ruang sela
(panjang dan jauh) antara dua benda atau tempat. Jarak menggambarkan
kegagalan paling kritis dalam sistem kesehatan (IBI, 1997). Jarak dikatakan jauh bila
lebih dari 3.000 m dan dikatakan dekat jika kurang dari 3.000 m.
2.7.5 Umur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Umur adalah lama waktu
hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat menentukan suatu kesehatan ibu, ibu
dikatakan beresiko tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35
tahun. Umur berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan
1) Usia menikah
Adalah usia yang dianggap cocok secara fisik dan mental untuk menikah (kira-kira
di atas 20 tahun).
2) Usia produktif
Adalah usia ketika seorang atau masih mampu bekerja menghasilkan sesuatu.
3) Usia reproduksi
Adalah masa diantara pubertas dan menopause yang pembuahannya sering kali
jadi positif.
24
4) Usia sekolah
Adalah usia dianggap cocok bagi anak secara fisik dan mental untuk masuk
sekolah.
5) Usia lanjut
6) Usia senja
Adapun kerangka konsep yang dapat penulis uraikan adalah sebagai berikut :
Karakteristik
Motivasi
Pengetahuan
Sikap
Jarak
Umur
Paritas
Ekonomi
Pendidikan
Motivasi Pemeriksaan
Pengetahuan antennal care K4
Sikap
Jarak
Umur
Gambar 2.1 :
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care
kunjungan K4 pada ibu hamil Di Puskesmas Rawang Barat Padang
Tahun 2011
25
Definisi operasional merupakan salah satu cara dan penuntun bagi peneliti
1=dekat
(apabila ≤
3000 m)
6 Umur Lama ibu hidup samoai Kuisioner wawancara 0=Beresiko Ordinal
sekarang (umur < 20
dan > 35
tahun)
1=tidak
beresiko
(umur 20-
30 tahun)
2.11 Hipotesis
kunjungan K4.
kunjungan K4.
BAB III
METODE PENELITIAN
yang sama.
Kecamatan Padang Selatan. Waktu penelitian akan direncanakan pada bulan April
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum 0-40 Hari yang
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum 0-40 hari yang
menjadi sasaran wilayah Puskesmas Rawang Barat. Sampel dalam penelitian ini
diambil secara total sampling yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian
a. Ibu post partum 0-40 hari yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Rawang
Barat.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan
berupa kuisioner.
Data sekunder adalah data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Propinsi
yang telah disusun untuk menjawab informasi yang ingin diketahui dari ibu post
partum 0-40 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Rawang Barat Padang sesuai dengan
tujuan penelitian. Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat
permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan DIII kebidanan Poltekes Siteba
Padang, dan mengajukan surat izin permohonan ke Dinas Kesehatan Kota Padang.
yang berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care kunjungan K4 pada ibu post
kunjungan K4, Lembaran kuesioner langsung diisi oleh peneliti dengan wawancara
Data diperiksa setelah diisi dengan benar dan semua item telah diwajibkan oleh
Memasukkan data yang telah diberi kode kedalam master table dan diolah
apabila nilai probabilitas p < 0.05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, ini
berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dan variabel
dependen, tapi jika p > 0,05 Ho gagal ditolak ini berarti tidak ada hubungan
Eko, 2002).