Anda di halaman 1dari 4

KASUS PENCURIAN, Satpam Kampus Menjawab

28-08-2013, 21:24 WIB

LAPORAN UTAMA
25480

Oleh:
Kasus pencurian tengah marak terjadi di kampus kuning. Berbagai kasus pencurian pun tercatat di
buku laporan Satuan Pengamanan (Satpam) kampus. Mulai dari laporan pembobolan mesin
Anjungan Tunai Mandiri (ATM), pencurian motor, pencurian helm, laptop, sampai pencurian kotak
amal masjid.

Bukan hanya itu, akhir-akhir ini Fakultas Teknik juga mengalami pencurian. Barang-barang jurusan
seperti infokus, laptop sampai kamera menjadi sasaran si "tangan panjang." Hal itu dialami hampir
setiap jurusan di fakultas orange. Seperti Jurusan Teknik Pertambangan, Teknik Sipil, Teknik
Elektronika, Teknik Otomotif dan Kesejahteraan Keluarga.

Menurut beberapa pihak, ketidakamanan kampus tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor. Selain
akses masuk yang terlalu banyak, keberadaan dan kinerja Satpam juga menjadi tanda tanya. Seperti
yang diungkapkan Ketua Jurusan Teknik Pertambangan, Drs. Bambang Heryadi, MT. Menurutnya
sudah selayaknya sebuah kampus besar seperti UNP memiliki porsi anggota satpam yang juga
memadai. "Jangankan untuk memiliki posko di jurusan, di fakultas saja masih kurang," ujarnya, Rabu
(10/7).

Saat ini UNP hanya mempunyai 62 anggota Satpam. Jumlah tersebut dibagi untuk mengamankan
fakultas, gedung rektorat, perpustakaan umum, gedung MKU, dan gedung-gedung lainnya. Sehingga
jumlah satpam yang berjumlah 62 tersebut dirasa kurang sebanding jika harus mengamankan posko
yang ada.

Hal itu pun mengundang tanda tanya besar yang tertuju pada Satpam kampus. Karena tanggung
jawab keamanan kampus berada di bawah naungan pos komando satpam. Bagaimana Satpam
kampus mengatasi hal tersebut? Apa sebenarnya faktor di balik ketidakamanan itu? Zulkifli
(Komandan Satpam UNP) dan Ferri Syaputra (Wakil Komandan Satpam UNP) sempat memaparkan
permasalahannya beberapa waktu lalu kepada reporter SKK Ganto,

Meri Susanti
dan

Wezia Prima Zolla


, Senin (15/7).

Siang itu, Komandan dan wakil Satpam UNP baru saja menyelesaikan rapat. Setelah menyelesaikan
rapat, mereka baru bersedia untuk diwawancarai. Sebelum wawancara berlangsung, mereka sempat
membersihkan lokasi yang akan dijadikan wawancara. Di ruangan komandan Satpam, wawancara
berlangsung. Selama satu jam lebih, kedua pimpinan Satpam kampus itu bergantian menjawab
pertanyaan yang diberikan. Berikut hasil wawancara yang berhasil direkam reporter SKK Ganto.

Bagaimana sistem pengamanan di UNP selama ini?


Sistem pengamanan di UNP ini bekerja selama 12 jam. Tugas dari Satpam di UNP berdasarkan
kepada Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). Tupoksi Satpam ini biasa disingkat menjadi Turjawali
(pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli). Apapun tugas yang dijalankan Satpam UNP,
maka selalu mengacu pada Tupoksi ini.

Apakah itu waktu yang seharusnya?


Sebenarnya waktu yang ditetapkan untuk kami bekerja hanya delapan jam.

Lalu, kenapa bisa begitu?


Hal ini karena jumlah tenaga pengaman di UNP yang kurang atau terbatas. Kampus UNP yang
memiliki lahan yang cukup luas dan mahasiswa yang bisa dikatakan banyak saat ini hanya
mempunyai 62 orang satpam. Itu sudah termasuk satu orang Komandan dan Wakil Komandan, tiga
Komandan Regu (Dandru) dan Wakil Komandan Regu (Wadandu). Sedangkan selebihnya adalah
anggota. Dandru bertugas mengkoordinir regu dalam menjalankan tugas. Mulai dari melakukan apel
sebelum melaksanakan tugas, mencek kehadiran anggota dan memantau jalannya tugas anggota.
Masing-masing regu beranggotakan 20 orang. Sedangkan Dandru itu sendiri tetap berkoordinasi
dengan Komandan Satpam.

Seharusnya berapa orang jumlah satpam di UNP?


Sekarang, pada setiap fakultas di UNP hanya ditugaskan satu orang satpam. Padahal, setidaknya
ada dua orang satpam untuk satu fakultas. Apalagi lokasi-lokasi yang harus dijaga jumlahnya juga
banyak, seperti BAAK, rektorat, gerbang, perpustakaan, perlengkapan, dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan pembagian kerja satpam?


Kami bekerja per-shift. Setiap shift terdiri dari komandan regu, wakil komandan regu, dan anggota-
anggota setiap pos. Dan yang bertanggungjawab pada tiap shift adalah komandan regu. Sedangkan
tugas kami yang sebenarnya yaitu menjaga inventaris negara. Sayangnya, melihat keadaan fakultas-
fakultas UNP yang semrawut juga menjadikan kami sebagai penjaga parkiran.

Apa yang menyebabkan UNP masih rawan dengan aksi pencurian?


Tidak bisa disimpulkan jika yang menjadi penyebabnya adalah kelalaian Satpam. Buktinya, Satpam
beberapa kali berhasil menggagalkan kasus pencurian, seperti pembobolan ATM, pencurian kotak
amal masjid sampai pencurian helm. Menurut saya, maraknya kehilangan itu lebih dikarenakan UNP
yang mempunyai akses masuk yang terlalu banyak. Itu juga diperparah dengan lokasi kampusnya
yang berada di tengah-tengah masyarakat. Mungkin permasalahan pada Satpam karena tidak
bekerja secara maksimal. Dan itu juga dikarenakan jumlah Satpam yang hanya beranggotakan 62.
Dan itu bisa dikatakan masih kurang banyak.

Kenapa bisa dikatakan kurang?


Jumlah Satpam yang ada sekarang tidak sebanding dengan banyaknya lokasi yang harus diawasi.
Di Fakultas Teknik misalnya, dimana di sana hanya memiliki satu orang Satpam. Padahal di fakultas
ini banyak lokasi yang harus diawasi oleh Satpam. Sebut saja akses masuknya yang terlalu banyak.
Karena lokasinya berada di tengah-tengan universitas, mungkin hal tersebut yang membuat akses
masuknya cukup banyak. Selain permasalahan akses masuk, kondisi parkirnya yang tidak tertata
dengan rapi juga menjadi permasalahan tersendiri. Di lain sisi, satu orang Satpam itu tadi diharuskan
untuk melakukan patroli.
Kehilangan apa saja yang sering dilaporkan?
Biasanya laporan yang sering masuk itu kehilangan sepeda motor. Mungkin karena mahasiswa UNP
saat ini yang mayoritas menggunakan sepeda motor. Merek kendaraan yang seringkali hilang itu
adalah jenis motor Yamaha dan Suzuki FU.

Menurut Anda, apa penyebab seringnya kehilangan kendaraan itu?


Kelalaian mahasiswa itu sendiri. Soalnya beberapa kali ada laporan kasus kehilangan motor
penyebabnya adalah karena gara-gara si pemilik lupa mengambil kunci motornya. Kunci tersebut
tertinggal di motor. Selain itu, kami juga telah menyarankan mahasiswa untuk menggunakan kunci
bantu demi keamanan motor mereka. Bahkan spanduk untuk menggunakan kunci ganda juga sudah
ada.

Jika ada laporan, tindakan apa yang diambil selanjutnya?


Jika ada laporan kehilangan, kami langsung akan mencek ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),
apakah memang betul kehilangan atau tidak. Selanjutnya kami akan laporkan ke pihak kepolisian
untuk ditindak lanjuti. Kalau nantinya kami yang menemukan akan kami kembalikan. Kami punya
berita acara penyerahan terima barang-barang yang kami temukan kepada pemiliknya. Tentunya
juga mereka harus menunjukkan identitasnya, seperti Kartu Tanda Mahasiswa. Jika yang hilang
kendaraan motor, berarti mereka harus menunjukkan STNK.

Apakah semua laporan itu benar adanya?


Terkadang tidak semua laporan itu benar. Kadang ada mahasiswa yang melapor kehilangan
motornya, tetapi setelah ditemui di lapangan, ia hanya lupa dimana memarkirkan kendaraan.

Apakah ada tanggung jawab dari keamanan jika ada laporan kehilangan?
Kami akan berusaha secepatnya menghubungi pihak kepolisian, agar mereka bisa cepat mengusut
kasus kehilangannya. Dan kami juga tetap mencatat seluruh kehilangan yang ada. Yang kami
lakukan hanya sebatas tanggung jawab kami sebagai keamanan kampus saja. Selanjutnya kami
hanya membantu saja, demi memperlancar proses hukum bagi si korban. Seperti proses
penangkapan sampai selesai di BAP, dan menghadirkan saksi di persidangan.

Jika ada pelaku yang tertangkap, hal apa yang dilakukan?


Jika tertangkap tangan dan ada buktinya, kami tidak ada wewenang untuk menghakiminya. Ingat,
kami hanya keamanan kampus. Biasanya setelah itu kami akan menyerahkan sepenuhnya pada
pihak kepolisian karena merekalah yang berwenang. Prosedurnya setelah ditangkap dan diinterogasi
maka kami berkoordinasi dengan Komandan Satpam dan di teruskan kepada Kapolsek Padang
Utara. Namun saat prosedur berlangsung, pimpinan Universitas tetap kami beritahukan dan
memberikan laporan.

Apa upaya Satpam UNP untuk meminimalisir kehilangan di kampus?


Sebenarnya kami sudah berupaya semaksimal mungkin dalam bekerja, seperti memperbanyak
patroli. Seorang Satpam kampus adalah jembatan penghubung terhadap tindakan kriminal atau
kejahatan yang terjadi di UNP. Jadi, kami hanya bisa menjalankan tugas semaksimal mungkin.

Apakah sarana untuk patroli telah terpenuhi?


Sebenarnya masih kurang. Contohnya saja pesawat (handy talky). Handy talky baru ada seminggu
ini, itupun hanya untuk beberapa titik yang rawan saja. Jangkauan jaringannya pun juga masih jadi
kendala. Dan lagi ketika jaga malam, kami tidak disediakan minuman (gula dan kopi). Kalau
diinstansi lain itu disediakan, mengingat bila jaga malam membutuhkan tenaga yang lebih, seperti:
senter, borgol, tongkat, dan hal lain yang dibutuhkan.

Apakah gaji yang diterima telah memadai?


Cukup memadai, nominalnya Rp 1.350.000,00. Sekarang masih dalam standar gaji provinsi.

Bagaimana dengan kebutuhan yang lainnya?


Yang menjadi masalah adalah cuti, di instansi lain satpam ada cutinya, untuk di UNP tidak ada. Hal
itu sepele, tapi sebenarnya dapat mempengaruhi kinerja anggota.

Apa saran Anda untuk keamanan kampus ini?


Mungkin ada beberapa upaya untuk meningkatkan keamanan kampus ini. Pertama, membuat satu
pintu masuk dan keluar itu hanya satu, jalan yang lainnya ditutup. Kedua, lahan parkiran dijadikan
satu tempat. Misalnya satu fakultas satu lahan parkir. Dengan demikian akan mudah mengawasinya.
Kami juga berharap antara Satpam dan civitas akademika di UNP itu ada saling menghargai, kita
harus sama-sama menjaga apa yang ada. Dan kami minta tolong perhatikan kami (Satpam) jika
seandainya kami salah, tolong diperingati, dan jika kami membuahkan prestasi dalam menjalankan
tugas, kami juga butuh penghargaan, minimalkan diberikan ucapan terimakasih. Sehingga lebih
termotivasi dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai