Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN GIZI

PELAKSANAAN PROGRAM GIZI MASYARAKAT


UPT PUSKESMAS PULASAREN

UPT PUSKESMAS PULASAREN


Jl. Siliwangi Gg. Cempaka No. 6 Cirebon Telp.0231-244128
E-mail: pkmpulasaren@go.id.com. Kode Pos: 45121
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENDATAAN KADARZI
BULAN MARET TAHUN 2014

A. PENDAHULUAN

Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan; penyelenggaraan Pusat Kesehatan
Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan
kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta
menyukseskan program jaminan sosial nasional bidang kesehatan. Salah satu sasaran
dari strategi Departemen Kesehatan adalah seluruh Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi),
sebagaimana tertuang dalam KEMENKES RI No : 564/MENKES/SK/VII/2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Salah satu program yang
dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan Keluarga Sadar
Gizi, dimana keluarga tersebut mampu mengenal dan mengatasi masalah gizi setiap
anggota keluarganya

Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan


mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya. Suatu keluarga disebut KADARZI
apabila telah berperilaku gizi yang baik secara terus-menerus. Perilaku sadar gizi yang
diharapkan terwujud minimal adalah :
1. Menimbang berat badan secara teratur.
2. Memberikan air susu ibu (ASI) saja kepada bayi (ASI Eksklusif).
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.

Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Visi Puskesmas Pulasaren


sebagai pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas, dengan cara menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan, memberdayakan serta mendorong kemandirian
masyarakat menuju keluarga sehat, meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
efektif dan terjangkau bagi seluruh masyarakat serta menggalang kemitraan lintas
sektor dan sesuai dengan Tata Nilai Puskesmas Pulasaren yang telah di tetapkan yaitu
memberikan pelayanan dengan “ SMART” ( Sederhana, Mudah, Adil, Ramah, Tepat,
yaitu :
1. Sederhana , memberikan pelayanan dengan prosedur yang sederhana dan tidak
berbelit
2. Mudah, memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan kemudahan sesuai
prosedur yang berlaku
3. Adil, tidak membedakan status sosial pasien
4. Ramah, pelayanannya ramah
5. Tepat, pelayanannya cepat, tepat dan teliti

B. LATAR BELAKANG

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,


Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan
Peraturan menteri kesehatan nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pusat kesehatan
Masyarakat, bahwa Puskesmas merupakan salah satu unit fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
terpadu. Pelayanan terpadu meliputi program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan
(janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen,
tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
Sekitar 30 juta wanita usia subur menderita kurang energi kronis (KEK), yang
bila hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan BBLR. Setiap tahun, diperkirakan
sekitar 350 ribu bayi BBLR (≤2500 gram), sebagai salah satu penyebab utama
tingginya angka gizi kurang dan kematian balita. Pada tahun 2005 terdapat sekitar 5
juta balita gizi kurang; 1,7 juta diantaranya menderita gizi buruk. Pada usia sekolah,
sekitar 11 juta anak tergolong pendek sebagai akibat dari gizi kurang pada masa balita.
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal,
mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya mengenal, mencegah dan
mengatasi masalah gizi, mengetahui kemampuan keluarga. Suatu keluarga disebut
Kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik. Oleh karena itu keluarga berperan
penting dalam pencegahan masalah gizi, maka dilakukan pemantauan Kadarzi

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dibuatnya suatu kerangka acuan pada pelaksanaan kegiatan
sebuah program yiatu agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai
rencana sehingga dapat terukur, terjangkau dan dapat di evaluasi.
Dalam hal ini tujuan secara umum yaitu :

Untuk meningkatkan derajat kesehatan seluruh keluarga berperilaku sadar gizi.

Tujuan secara khusus :

1. Menimbang berat badan secara teratur.


2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan
(ASI eksklusif).
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplemen gizi (TTD, kapsul Vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran.

D. KEGIATAN POKOK

Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan baik secara umum maupun
secara khusus perlu adanya langkah-langkah kongkrit yang harus dilaksanakan, oleh
karena itu perlu disusun secara sistematis.

Adapun susunan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan, yaitu:

NO Kegiatan Pokok Rincian kegiatan

1 Kader melaksanakan pemantauan kadarzi kader melakukan


pemantauan kadarzi
melalui kunjungan rumah

2 Rekapitulasi pemantauan kadarzi Merkap hasil pemantauan


kadarzi oleh kader

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

N Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas Sektor Ket


o Pokok Program Program terkait
terkait

1 Bersama Berkordinasi lintas Promkes,KIA Kader,


lintas program program tentang
dan lintas pelaksanaan
sektor pemantauan
berkordinasi kadarzi
tentang
pelaksanaan
pemantauan
kadarzi

2 Kader a. Menyiapkan - kader


instrument
melakukan
pemantauan
kegiatan kadarzi.
b. Responden
Kadarzi
yang di
wawancara ibu
rumah tangga
atau anggota
keluarga yang
lain paling
mengetahui
keadaan gizi
keluarga.
c. Validasi data.
.

3 Pencatatan a. Pengolahan - Kader


dan analisa
Hasil
data.
b. Mencatat
pemantauan
kadarzi pada
formulir RR
pemantauan
kadarzi

F. SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:

 85% balita ditimbang setiap bulan


 60 % bayi 0-6 bulan diberi ASI saja (ASI eksklusif)
 90% keluarga menggunakan garam beryodium
 80% keluarga makan beraneka ragam sesuai kebutuhan
 Semua balita gizi buruk dirawat sesuai standar tata laksana gizi buruk
 Semua anak 6-24 bulan GAKIN mendapatkan MP-ASI
 80% balita (6-59 bulan) dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A sesuai anjuran
 80% ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90 tablet selama kehamilannya.

G. JADWAL PELAKSANAAN
NO TANGGAL KEGIATAN TUJUAN INDIKATOR
2 Pebruari Sosialisasi kepada Kader megetahui Kader
Kader tentang akan ada mengetahui
pelaksanaan Kadarzi pelaksanaan pelaksanaan
kadarzi. pemantauan
kadarzi.
3 Maret Menentukan Jadwal Pelaksanaan Pemantauan
Pelaksanaa Pemantauan Kadarzi
Pemantauan Kadarzi Kadarzi sesuai dilaksanakan
dengan Jadwal sesuai Jadwal
yang disepakati. yang disepakati.
4 Maret Pelaksanaan Mendapatkan data Diperolehnya
Pemantauan Kadarzi Kadarzi data kadarzi.
5 Mei Melaporkan hasil Dinas Kesehatan Mengetahui hasil
Pemantauan Kadarzi Kabupaten data Kadarzi.
ke Dinas Kesehatan mengetahui hasil
Kota Cirebon pemantauan kadarzi
H. HASIL PENDATAAN KADARZI

MENIMBANG BB MAKAN BERANEKA ASI GARAM


SUPLEMENT GIZI JUMLAH KK
TERATUR RAGAM MAKANAN EKSKLUSIF BERYODIUM
JUML T T
NO RW AH Ti Ti Ti i i Tdk
KK Ya da % Ya da % Ya da % Ya d % Ya d % Kadarzi % Kadar %
k k k a a zi
k k

1 Pulasaren timur 254 49 7 87,5 254 0 100,0 1 1 50,0 254 0 100,0 49 0 100,0 246 96,9 8 3,1

2 Kacirebonan 194 41 2 95,3 194 0 100,0 2 1 66,7 194 0 100,0 38 0 100,0 191 98,5 3 1,5

3 Pulasaren barat 203 41 1 97,6 203 0 100,0 3 4 42,9 203 0 100,0 24 0 100,0 198 97,5 5 2,5

4 Pekalipan selatan 193 31 3 91,2 193 0 100,0 1 2 33,3 193 0 100,0 32 0 100,0 188 97,4 5 2,6

5 Purwasari 378 91 1 98,9 378 0 100,0 1 12 7,7 378 0 100,0 78 0 100,0 365 96,6 13 3,4

6 Pulobaru utara 220 57 6 90,5 220 0 100,0 1 5 16,7 220 0 100,0 52 0 100,0 209 95,0 11 5,0

7 Pulobaru selatan 258 69 1 98,6 258 0 100,0 0 5 0,0 258 0 100,0 66 0 100,0 252 97,7 6 2,3

8 Cantilan 253 57 1 98,3 253 0 100,0 7 2 77,8 253 0 100,0 49 0 100,0 250 98,8 3 1,2

1.95 1.95
1953
9 JUMLAH 3 436 22 95,2 0 100,0 16 32 33,3 3 0 100,0 388 0 100,0 1.899 97,2 54 2,8

                                 

Analisa:                                  

Berdasarkan hasil pendataan Kadarzi Tahun 2014 di Wilayah Kel. Pulasaren :


* Jumlah KK = 1953      

* Jumlah KK yang menimbang BB teratur 436 KK (95,2%) drai KK yang mempunyai balita<      

* Jumlah KK yang makan aneka ragam makanan 1953 KK (100%)      

* Jumlah KK yang memberikan asi eksklusif 16 KK (33,33%) dan 32 KK dari KK yang memiliki bayi 0-6 bulan      

* Jumlah KK yang memberikan suplemen gizi 1953 (100%)

* Jumlah KK yang telah kadarzi sebanyak 1899 (97,2%) sedangkan yang belum kadarzi sebanyak 54 KK (2,8%)

* Jumlah KK yang menggunakan garam beryodium sebanyak 1953 (100%)

Kesimpulan: Perlu di upayakan pembinaan dan penimbangan untuk meningkatkan KK yang belum Kadarzi sehingga menjadi
keluarga Kadarzi
MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program UKM dan Kepala Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Pulasaren dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Mengetahui, Cirebon, 5 Januari 2017
Kepala UPT Puskesmas Pulasaren Penanggung Jawab Program

Dr Yati Hayati Azizah Sri Hildawati


NIP. 19670621 200604 2 004 NIP. 19791108 200312 2 006
Mengetahui, Cirebon, 5 Januari 2017
Kepala UPT Puskesmas Pulasaren Penanggung Jawab Program

Dr Yati Hayati Azizah Sri Hildawati


NIP. 19670621 200604 2 004 NIP. 19791108 200312 2 006

Anda mungkin juga menyukai