B. LATAR BELAKANG
Undang –undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan tujuan
perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Masih adanya kasus gizi buruk di Puskesmas Pulo Lor sebesar 2,7 % pada tahun
2017 menunjukkan bahwa masih perlunya upaya perbaikan gizi balita untuk
menangangi kasus gizi buruk tersebut.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui kejadian gizi buruk dan gizi kurang diwilayah puskesmas PuloLor
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk
dipuskesmasPuskes
Mas Pulo Lor.
.
b.Dapat memetakkan balita gizi buruk dan balita gizi kurang
berdasarkan desa.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelacakan balita gizi buruk dan gizi a. Mendatangi posyandu atau rumah
kurang balita yang di duga menderita gizi
buruk dan gizi kurang
b. Menyiapkan alat pengukur Panjang
Badan / tinggi badan
c. Menanyakan tanggal kelahiran /
umur balita
d. Mengukur panjang /tinggi badan
balita
e. Mengukur lingkar lengan atas
balita
f. Mencatat hasil pengukuran
panjang/ tinggi badan dan lingkar
lengan atas
g. Menilai status gizi balita dengan
indeks BB/TB ( WHO-2005)
h. Mencatat nama balita yang
menderita gizi buruk di form W1
i. Membuat laporan pelacakan gizi
buruk dan atau KLB ke Dinas
kesehatan
MISI UPTD PUSKESMAS PULO LOR
1. Menggerakkan Pembangunan berwawasan Kesehatan
- Penyelenggarakan Pelayanan Gizi di lingkungan wilayah kerja
Puskesmas Pulo lor .
- Sosialisasi tentang Gizi mengadakan mengadakan pertemuan
Lintas sektor .
- Penyuluhan Gizi akan pentingnya di masyarakat dan di posyandu.
2. Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
- Pemberdayaan masyarakat melalui tokoh agama ( TOGA ) , Toko
Masyarakat ( TOMA ), aparat desa dan kader,
3. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, adil dan terjangkau
- Memberikan pelayanan Gizi yang bermutu, adil dan terjangkau
Sesuai dengan pedoman terbaru.
- Memberikan pelayanan Gizi sesuai SOP.
- Pelayanan Gizi di berikan setiap hari
4 Meningkatkan sumber daya kesehatan
- Penguatan pemerintah Wilayah Setempat PWS dengan memetakan
wilayah berdasarkan cakupan dan analisah masalah untuk menyusun
kegiatan dalam rangka mengatasi permasalahan setempat setiap
bulan untuk meningkatkan cakupan.
- Membangun kemitraan dengan lintas sektor, lintas program dalam
Meningkatkan cakupan dan jangkauan, sewilayah kerja Puskesmas
Pulo Lor dengan program KIA, Promkes.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan Program gizi dilakukan dengan berpedoman pada tata nilai:
SEHAT
S Santun Senyum,salam,sapa,sopan, dan santun
E Empati Pelayanan Gizi bagi seluruh masyarakat
H Handal Pelayanan oleh tenaga profesional
A Aman Pelayanan Gizi sesuai dengan alur dan prosedur
T Teladan Setiap sasaran berhak mendapatkan layanan
Dilakukan komunikasi dan kordinasi dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam penentuan jadwal, tempat dan petugas pelaksana kegiatan. Selain itu
komunikasi dan kordinasi dilakukan agar yang terlibat dalam kegiatan dapat mengetahui
tugas dan perannya yang secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Koodinator gizi sebagai pelaksana kegiatan
2. Bidan desa membantu dalam pelaksanaan kegiatan
3. Kader membantu dalam pelaksanaan kegiatan
4. Kepala Desa sebagai penanggung jawab wilayah
F. SASARAN
Balita gizi buruk dan gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Pulo Lor
NO JUMLAH KASUS BULAN KETERANGAN 1 1 Kasus Januari 2016 3 3 Mare 4 3 April 5 3 Me 6 2 Jun 7 2 Ag
PELAKSANAAN 2 3 kasus Pebruari 2016 Kasu t Kasu 2016
s 2016 s Kas i Kas i kas ust
us 20 us 20 us us
16 16 20
16
2. Rincian Anggaran
Transport petugas
2 orang x 12 kasus x 1 kegiatan x Rp 50.000,- = Rp 1.200.000,-
BAB III. PENUTUP
Gizi buruk merupakan masalah bersama yang penanganannya membutuhkan
waktu yang lama, oleh karena itu kerjasama dari semua pihak sangat dibutuhkan.
BAB IV.
RENCANA TINDAK LANJUT
F. Pemantauan secara berkala
G. Pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan
H. Pemberian PMT-P