Disusun oleh :
Nama : Kurnia Adi Putra
Kelas : 1.R.F
NIM : 195503884
JURUSAN S1 MANAGEMENT
STIE PUTRA BANGSA KEBUMEN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Permasalahan Di Desa Adikarto“ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Hendrawan Prasetyo,
S.Sos., M.Si pada bidang mata kuliah PKN. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
umtuk menambah wawasan tentang permasalahan ekonomi di daerah sekitar bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................................... 1
BAB II.................................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Kemiskinan.................................................................................................... 2
B. Faktor Penyebab Kemiskinan........................................................................................ 4
C. Cara Mengukur Kemiskinan.......................................................................................... 4
D. Upaya Mengurangi Kemiskinan................................................................................... 5
BAB III................................................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 6
B. Saran...................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap desa di Indonesia pasti memiliki permasalahan yang berbeda-
beda tergantung dari apa yang melatarbelakangi masalah tersebut. Desa tempat
saya tinggal yaitu desa Adikarto memiliki masalah di bidang kemiskinan yang
masih menjadi bahan perdebatan. Maksud dari perdebatan tersebut yaitu
ketika datang bantuan dari pemerintah. Terkadang banyak dari masyarakat
yang merasa diri mereka kurang mampu tetapi tidak mendapatkan bantuan dari
pemerintah dengan semestinya. Sehingga, terjadilah perdebatan antar
masyarakat yang seharusnya tidak perlu terjadi. Karena dari pihak pemerintah
pun sudah memiliki data yang akurat dari setiap masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kemiskinan ?
2. Apa saja yang menjadi faktor penyebab kemiskinan ?
3. Bagaimana cara mengukur kemiskinan ?
4. Apa saja upaya untuk mengurangi kemiskinan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui arti kemiskinan.
2. Mengetahui faktor yang menyebabkan kemiskinan.
3. Mengetahui cara mengukur kemiskinan.
4. Mengetahui upaya untuk mengurangi kemiskinan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadinya ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, pendidikan,
dan kesehatan . Kemiskinan adalah situasi yang serba terbatas. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun
sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan adalah
permasalahan yang dialami diberbagai Negara, termasuk di Negara Indonesia.
Kemiskinan dapat dipahami dengan berbagai cara. Pemahaman
utamanya mencakup :
1. Gambaran kekurangan materi, yang mencakup kebutuhan sandang, pangan,
papan, dana kesehatan. Kemiskinan ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
2. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Termasuk pendidikan dan informasi.
3. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Ada tiga aspek kemiskinan, yaitu pertama kemiskinan multidimensi
yang disebabkan karena kebutuhan manusia bermacam-macam, maka
kemiskinan memiliki banyak aspek. Dilihat dari kebijakan umum kemiskinan
meliputi aspek primer yang berupa miskin akan asset-aset, organisasi politik
dan pengetahuan serta keterampilan dan aspek sekundernya yang berupa
miskin akan jaringan sosial dan sumber keuangan serta informasi. Dimensi
kemiskinan tersebut yang mewujudkan dirinya dalam bentuk kekurangan gizi,
lingkungan yang tidak sehat dan perawatan kesehatan yang kurang baik serta
pendidikan yang rendah.
Kedua, aspek kemiskinan di atas saling berkaitan secara langsung
maupn tidak langsung. Hal tersebut berarti bahwa kemajuan atau kemunduran
pada salah satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan atau kemunduran aspek
lainnya.
v
Ketiga, miskin adalah manusianya baik secara individual maupun
kolektif. Kita sering mendengar kata kemiskinan pedesaan (rural proferty).
Namun bukan tentang desa atau kota saja, yang dimaksud kemiskinan adalah
manusianya. Ada beberapa ciri umum kemiskinan, yaitu :
1. Pada umumnya orang miskin tidak memiliki tanah modal maupun
keterampilan, hal ini yang menyebabkan pendapatan mereka terbatas.
2. Mereka tidak mampu untuk memiliki asset produksi sendiri.
3. Tingkat pendidikan yang rendah karena waktu mereka yang tersita hanya
untuk mencari nafkah.
4. Orang miskin yang berada di kota biasanya mereka yang tidak memiliki
keterampilan memadai untuk bekerja di kota.
Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) indikator kemiskinan adalah
sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar yaitu sandang,
pangan, papan.
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya seperti
kesehatan, pendidikan, dll.
3. Tidak adanya jaminan masa depan karena tidak memiliki investasi untuk
pendidikan dan keluarga.
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya
alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang
berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial seperti anak-anak
terlantar, wanita korban kekerasan, janda miskin, kelompok marginal dan
terpencil.
vi
B. Faktor Penyebab Kemiskinan
Penyebab kemiskinan sangat beragam. Pada umumnya penyebab
kemiskinan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya lapangan kerja yang ada di Indonesia. Lapangan kerja yang ada
di negara kita tidak seimbang dengan jumlah penduduknya. Sehingga
banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan/pengangguran. Hal tersebut
yang menyebabkan kemiskinan.
2. Pendapatan penduduk yang tidak merata. Pendapatan yang mereka
dapatkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan
ada penduduk yang pendapatannya melebihi kebutuhan. Ini yang disebut
tidak meratanya pendapatan penduduk.
3. Tingkat pendidikan masyarakatnya rendah. Masih sangat banyak
masyarakat yang tidak memiliki pendidikan tinggi. Sedangkan untuk saat
ini standar pendidikan dalam lingkungan kerja lebih diutamakan. Semakin
tinggin tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi pula penghasilan yang
didapatkan. Selain itu keterampilan individu yang memadai juga diperlukan
untuk mendukung seseorang dalam meningkatkan taraf hidupnya.
vii
mengkonsumsi barang dan jasa yang nilainya ekuivalen dengan 20 kg beras
per kapita per bulan untuk daerah pedesaan, dan 30 kg beras untuk daerah
perkotaan. Sedangkan kemiskinan relatif adalah kondisi perbandingan antara
kelompok pendapatan masyarakat, yaitu antara kelompok yang mungkin tidak
miskin karena mempunyai tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari garis
kemiskinan, dan kelompok masyarakat yang relatif lebih kaya. Dengan
menggunakan ukuran pendapatan, maka keadaan ini disebut sebagai
ketimpangan distribusi pendapatan.
Selain itu, jika dilihat dari pola waktu, kemiskinan dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu :
1. Persistent Poverty, yaitu kemiskinan kronis atau turun temurun.
2. Cyclical Poverty, yaitu kemiskinan yang mengikuti siklus ekonomi secara
keseluruhan.
3. Seasonal Poverty, yaitu kemiskinan musiman.
4. Accidental Poverty, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
atau adanya kebijakan tertentu.
viii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
ix
DAFTAR PUSTAKA