Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

N DENGAN

POST OPERASI FRAKTUR FEMUR SINISTRA POD III

1. Pengkajian
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. Y
Usia : 40 tahun
Tanggal pengkajian : 09 agustus 2016
Diagnosa medis : fraktur femur sinistra
b. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan
 Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan, klien terlihat meringis kesakitan,
dengan skala nyeri 6 (1-10), nyeri dirasakan ketika menggerakan kaki dan
nyeri berkurang ketika kaki tidak di gerakkan.
c. Pengkajian fisik
1) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 16x/menit
Suhu : 36°C

2) Skala nyeri : 6 dari (1-10)


3) Luka operasi : 20 cm
4) Jumlah jahitan : 20 jahitan
5) Pemeriksaan fisik
a) Sistem muskuloskeletal
1) Inspeksi
Rentang gerak bebas pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
bagian kiri sedangkan pada ekstremitas bawah bagian kanan rentang
geras nya terbatas, kekuatan otot
5 5
3 5
b) Sistem integument
1) Inspeksi
Terdapat luka post operasi fraktur femur, luka sedikit basah tidak ada
nanah, tampak jari kaki berawarna kebiruan, kulit tampak lengket dan
terdapat bau tidak sedap
2) Palpasi
Nyeri pada area luka post op, CRT>2detik pada pada ekstremitas kanan
bawah.
d. Data Biologis
Dalam melakukan aktivitas tidak bisa mandiri harus dengan bantuan perawat.

2. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


. Keperawatan
1. DS : Fraktur Nyeri akut
Klien mengeluh nyeri
pada luka post op kaki Kehilangan integritas tulang
kanan
DO : Ketidakstabilan posisi fraktur,
apabila organ fraktur di
- Klien tampak
gerakkan
meringis
kesakitan Fragmen tulang yang patah
menusuk organ sekitar
- Skala nyeri 6 dari
(1-10)
Nyeri akut
- TD : 110/70
mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Respirasi :
16x/menit
2. DS : Fraktur Gangguan mobilitas
DO : fisik
- Rentang gerak Prosedur tindakan operasi
klien terbatas
- Kekuatan otot Luka terbuka (pemasangan pen
pada ekstremitas plate)
kanan bawah
menurun Gangguan mobilitas fisik
3. DS : Fraktur Deficit perawatan
Klien mengatakan diri
dalam melakukan Kehilangan integritas tulang
aktivitas tidak bisa
mandiri dan Ketidakstabilan posisi fraktur,
apabila organ fraktur di
membutuhkan
gerakkan
bantuan perawat.
DO : Fragmen tulang yang patah
menusuk organ sekitar
- kulit tampak
lengket dan
Sindroma kompartemen
terdapat bau tidak
keterbatasan aktivitas
sedap

Deficit perawatan diri


4. DS : Fraktur Perfusi perifer tidak
efektif
DO : Oerubahan fragmen tulang
- jari kaki tampak kerusakan pada jaringan dan
kebiruan pembuluh darah
- CRT>2 detik
Spasme otot

Peningkatan tekanan kapiler

Pelepasan histamin

Protein plasma hilang

Penekanan pembuluh darah

Penurunan perfusi jaringan


Perfusi jaringan tidak efektif
5. DS : Fraktur Resiko Gangguan
DO : integritas kulit
- terdapat luka post Prosedur tindakan operasi
op
Luka terbuka (pemasangan pen
plate)

Gangguan integritas kulit

3. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi, trauma) (D.0077)
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan aliran arteri/vena (D.0009)
3. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot. (D.0054)
4. Deficit perawatan diri b.d gangguan musculoskeletal. (D.0109)
5. Resiko gangguan integritas kulit b.d penekanan pada penonjolan tulang. (D.0139)
4. Rencana tindakan keperawatan

No Diagnosa keperawatan Luaran Intervensi


.
1. Nyeri akut agen pencedera Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen nyeri (I.08238)
fisik (abses, amputasi, keperawatan dihrapkan tingkat nyeri Observasi
trauma, terbakar, menurun, dengan kriteria hasil : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
terpotong, mengangkat - Kemampuan meningkatkan kualitas, intensitass nyeri
berat, prosedur operasi, aktivitas meningkat - Identifikasi skala nyeri
trauma, latihan fisik - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi respom nyeri non verbal
berlebihan) - Merringis menurun - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
- Frekuensi nadi membaik nyeri
- Tekanan darah membaik Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
- Fasiltasi istirahat dan tidur
- Kontrol lingkungan yang memperberat nyerri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Gangguan mobilitas fisik setelah dilakukan asuhan keperawatan Dukungan mobilisasi (I.05173)
b.d penurunan kekuatan diharapkan mobilitas fisik membaik, Observasi
otot dengan kriteria hasil : - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Pergerakan ekstremitas - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
meningkat - Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
- Kekuatan otot meninkat Terapeutik
- Rentang gerak (ROM) meningkat - Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
- Gerakan terbatas menurun - Fasilitasi melakukan perrgerakan
Edukasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana
3. Deficit perawatan diri Setelah dilakukan asuhan keperawatan Dukungan perawatan diri (I.11348)
berhubungan dengan diharapkan perawatan diri meningkat, Observasi
muskuloskeletal dengan kriteria hasil : - Identifikasi kegiatan perawatan diri sesuai usia
- Keampuan mandi meningkat - Monitor tingkat kemandirian
- Kemampuan mengenakan - Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri
pakaian meningkat Terapeutik
- Kemampuan makan meningkat - Sediakan lingkungan yang terapeutik
- Kemampuan ke toilet meningkat - Damping dalam melakukan perawatan diri sampai
- Verbalisasi keinginan mandiri
melalakukan perawatan diri - Jadwalkan rutinitas perawatan diri
meningkat Edukasi
Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan
4. Resiko gangguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan integritas kulit (I.11353)
integritas kulit b.d diharapkan integritas kulit dan Observasi
penekanan pada jaringan meningkat, dengan kriteia - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
penonjolan tulang. hasil : Terapeutik
- Elastisitas meningkat - Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang
- Hidrasi meningkat - Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
- Perfusi jaringan meningkat hipoalergenik pada kulit sensitive
- Kerusakan jaringan menurun Edukasi
- Kerusakan lapisan kulit menurun - Anjurkan minum air yang cukup
- Suhu kulit membaik - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
5. Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan asuhan keperawtan Manajemen perfusi
b.d penurunan aliran diharapkan perfusi perifer meningkat, Observasi
arteri/vena. dengan kriteria hasil : - Periksa sirkulasi perifer (nadi perifer, edema, kapiler,
- Denyut nadi perifer meningkat warna, suhu)
- Penyembuhan luka meningkat - Identifikaasi faktor risiko gangguan sirkulasi
- Warna kulit pucat menurun - Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pda
- Akral membaik ekstremitas
- Turgor kulit membaik Terapeutik
- Pengisian kapiler membaik - Hindari pemassangan infus tau pengambila darah di
area keterbatasan perfusi
- Hindari pemeriksaan TD di area ketebatasan perfusi
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan hidrasi
Edukasi
Anjurkan program rehabilitasi vaskular
LIST DATA YANG BELUM ADA

1. Keluhan SMRS
2. Pemeriksaan penunjang
 Pememriksaan darah lengkap (Hb, HT, leukosit, trombosit)
 Pemeriksaan rontgent
3. Terapi obat dan cairan
4. Asupan nutrisi, cairan, personal hygine

TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

Perawatan luka operasi

Anda mungkin juga menyukai