Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“TAK Berkebun Pada Pasien Hipertensi”

Dosen Pembimbing: Sugiharto, PhD

Disusun oleh:

FAJAR ARDIAN AJI PRADANA

(201902040042)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik
Terapi berkebun

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikutiterapi modalitas, terapi berkebun klien mampu
beradaptasi terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modelitas, terapi berkebun selama 45 menit diharapkan
klien dapat :
a) Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih
sayang terhadap lingkungan.
b) Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
c) Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.
d) Meningkatkan control diri dan perasaan.
e) Mengubah perilaku yang destruktif.
f) Mengembangkan kreativitas.
g) Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.

C. Landasan Teori
Terapi Modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak aktivitas dan
lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia untuk menurunkan tingkat
gangguan psikologis adalah terapi berkebun, yaitu terapi dengan menggunakan
berkebun secara terapeutik untuk meningkatkan fungsi fisik, psikologis, kognitif,
perilaku dan fungsi sosial serta meningkatkan hubungan yang terapeutik, juga dapat
memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status fisik dan mental (Nugroho, 2014).
Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan serta
rasa aman dan membuat lanjut usia merasa lebih baik dengan memanfaatkan waktu
luangnya. Jenis terapi berkebun adalah kegiatan bercocok tanam, mencangkok,
merawat dan memelihara tanaman sehingga energy yang dikeluarkan akan
menghasilkan keringat (Nugroho, 2014).
Terapi modalitas adalah berbagai pendekatan penanganan klien yang
bervariasi, yang bertujuan untuk menmgubah perilaku klien dengan oerilaku
maladaptive menjadi perilaku yang adaptif. Terapi modalitas merupakan proses
pemulihan fungsi fisik mental emosional dan sosial kearah keutuhan pribadi yang
dilakukan secara holistic.
Terapi modalitas menurut Perko & Kreigh :
1. Suatu tekhnik terapi dengan menggunakan pendekatan secara spesifik
2. Suatu system terapi psikis yang keberhasilannya sangat tergantung pada
adanya komunikasi atau perilaku timbal balik antara pasien dan terapis
3. Terapi yang diberikan dalam upaya mengubah perilaku maladaptive menjadi
perilaku adaptif.

D. Indikasi Terapi Berkebun


Dilakukan pada lanjut usia dengan kondisi :
1. Lansia yang masih bisa bergerak dan sehat secara fisik.
2. Deficit fungsional pad afisik, psikologis atau fungsi mental.
3. Marah, gusar dan kesepian.
4. Gangguan emosi dan perilaku.
5. Stress dan kecemasan.
6. Gangguan kepribadian (anti sosial).

E. Proses Seleksi
Seleksi dilakukan oleh mahasiswa selama pengkajian dan observasi serta wawancara
dengan menggunakan pedoman pengkajian fisik, psikososial, masalah emosional,
spiritual, pengkajian fungsional klien yaitu Katz indeks, Barthel indeks, pengkajian
status mental gerontik yaitu SPSMQ dan MMSE serta pengkajian keseimbangan,
yang dilakukan mulai tanggal 29 Juli 2020.

F. Sasaran Kegiatan
Semua klien lanjut usia, laki-laki dan perempuan dengan kriteria diatas yang
berjumlah 5 orang atau lebih.

G. Tempat
Ds Simpur Kec Belik Kab Pemalang
H. Waktu
Hari : Kamis
Tanggal : 2 Juli 2020
Jam : 16.00 WIB
Waktu : 45 menit

I. Metode dan Alat Bantu


Metode :
Dinamika kelompok
Alat bantu :
1. Tanah kosong
2. Alat bercocok tanam
3. Tong atau baskom
4. Air
5. Gayung
6. Pupuk
7. Bibit bunga

J. Seting Tempat

L1

CO L

K1 K2

F1 F1 F1

K5 K3
K4
F1

OBSR

Keterangan:

- L1 = Leader
CO L
- = kordinator Leader

- = Fasilitator
F

- = Klien
K

- = Klien
OBSR

K. Struktur Organisasi
Leader, Co-Leader, Fasilitato, Observer : Fajar ardian aji pradana

L. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang akan mengikuti TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam Perkenalan
“Selamat sore semua, bagaimana kabarnya? sebelumnya saya akan
memperkenalkan diri apakah sudah tahu belum mbah – mbahnya ? iya betul
nama saya Fajar Ardian Aji Pradana biasa dipanggil mas Fajar, saya yang
akan memimpin dan mendampingi dalam TAK kali ini, .”
b. Kontrak
“Sekarang kita akan melakukan TAK tentang Berkebun. Tujuannya yaitu
untuk meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa
kasih sayang terhadap lingkungan. mengurangi stress, menurunkan depresi,
melepaskan tekanan emosi yang dihadapi, mengembangkan kreativitas serta
menjadikan sebagai hiburan atau kegiatan yang menyenangkan. Waktunya
sekitar 45 menit, ditempat ini ya. Sebelum kita memulai permainannya saya
akan menjelaskan langkah-langkah terapi berkebun dan diharapkan semuanya
mengikuti kegiatan TAK ini dari awal sampai akhir, jika ada yang ingin
meninggalkan permainan TAK ini atau kekamar mandi, harus izin dengan mas
yang ada disini. Sekarang mari kita berdoa dulu menurut agama dan
kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai, Selesai.”
3. Tahap Kerja
“Sekarang mbah-mbahnya menggali tanah sedalam 10-15 cm. Lalu tanah yang
sudah digali diisi dengan bibit bunga Selanjutnya ditutup kembali dengan tanah,
lalu diberi pupuk serta disiram air. Tujuan kegiatan ini agar timbul interaksi sosial
dengan simbah yang lain, mengurangi sress, mengisi waktu luang dan menjadi
sarana kegiatan yang mampu menjadikan aktifitas fisik yang menyenangkan

a. Evaluasi
Bagaimana perasaannya sekarang setelah mengikuti TAK ini, bagus sekali
semuanya tertib dan mengikuti kegiatan ini sampai selesai.
b. Tindak Lanjut
Saya harap semuanya bisa melakukan terapi aktifitas berkebun secara
bersama-sama.
c. Kontrak yang akan datang
Setelah ini kita akan melakukan TAK relaksasi otot progresif, tempatnya
dirumah Ny N, waktunya sekitar 45 menit.
4. Evaluasi Dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
kemampuan yang diharapkan adalah mampu melakukan terapi aktifitas
kelompok secara bersama-sama. Hasil evaluasi sebagai berikut:

Tekanan darah sebelum senam ergonomik


No Nama Klien Tekanan darah
1. Tn. J 130/80 mmHg

2. Ny. N 130/100 mmHg

3. Ny. T
160/90 mmHg
4. Ny. A
150/100 mmHg
5. Ny. P
150/90 mmHg

Tekanan darah sesudah senam ergonomik


No Nama Klien Tekanan darah
1. Tn. J 12/80 mmHg

2. Ny. N 130/80 mmHg

3. Ny. T
140/90 mmHg
4. Ny. A
150/90 mmHg
5. Ny. P
140/90 mmHg

Petunjuk :
a) Leader memimpin peserta dan terapis untuk menggali tanah sedalam 10-15 cm
b) Lalu tanah yang sudah digali diisi dengan tanaman toga
c) Selanjutnya ditutup kembali dengan tanah
d) Lalu diberi pupuk
e) Serta disiram air
f) Leader membuat kesimpulan
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK Berkebun. Klien mampu mengikuti instruksi
dari leader dan mengkuti kegiatan sampai selesai.

DAFTAR PUSTAKA
Nugroho , W. (2014). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: ECG

Kuncoro. (2011). Dukungan social pada lansia. Of diakses dari Sociology and Psychology,
Delta State

Anda mungkin juga menyukai