Anda di halaman 1dari 111

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN KEPATUHAN PENJAGA PASIEN MELALUI


PENERAPAN SOP TATA TERTIB DI RUANGAN ISOLASI COVID 19 RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI

Oleh :
dr. L.M. Syahrial
NDH : 35

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN CIX TAHUN 2021

PEMERINTAH KOTA KENDARI


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN KEPATUHAN PENJAGA PASIEN MELALUI PENERAPAN


SOP TATA TERTIB DI RUANGAN ISOLASI COVID 19 RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KOTA KENDARI

Oleh :

dr. L.M. Syahrial


NDH : 35

Telah diseminarkan tanggal: 19 Agustus 2021


di Hotel Srikandi Kendari

COACH, MENTOR,

Ir. Hj. Ikah Atikah, MP dr. Hj. Rosita


NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19780503 201101 2 009

ii
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN KEPATUHAN PENJAGA PASIEN MELALUI PENERAPAN


SOP TATA TERTIB DI RUANGAN ISOLASI COVID 19 RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KOTA KENDARI

Oleh :

dr. L.M. Syahrial


NDH : 35

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor


pada Seminar Hasil Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CIX Tahun
2021

Kendari, 19 Agustus 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,

Syahruddin Nurdin, SE Ir. Hj. Ikah Atikah, MP dr. Hj. Rosita


NIP. 19660621 199012 1 001 NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19780503 201101 2 009

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Syahruddin Nurdin, SE
Pembina Utama Muda, Gol. IV/C
NIP. 19660621 199012 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Hasil Aktualisasi yang berjudul “Peningkatan
kepatuhan penjaga pasien melalui penerapan sop tata tertib di ruangan isolasi Covid 19
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari” dapat tersusun dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk setiap pihak yang mendukung baik berupa
bantuan ataupun doa dalam penyusunan hasil aktualisasi ini. Terkhusus penulis sampaikan terima kasih
kepada :

1. Pemerintah Kota Kendari atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan Pelatihan
Dasar CPNS Tahun 2021;
2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Kendari yang
telah mendukung kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS
3. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memfasilitasi dan arahan kegiatan berlangsung;
4. Ibu dr. Hj. Rosita selaku mentor yang telah memberi bimbingan, dukungan dan arahan kepada
penulis sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan;
5. Ir. Hj. Ikah Atikah, MP selaku coach yang telah bersedia meluangkan waktu dalam membimbing
serta memberi arahan dan dukungan kepada penulis;
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat;
7. Seluruh jajaran dan Staff Kantor BKPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah membantu
kami dalam pelaksanaan Latsar;
8. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa kepada penulis;
9. Semua teman-teman Latsar CPNS Golongan III Angkatan CIX dan Pengasuh;
10. Semua pihak yang ikut serta mendukung dalam pembuatan Rancangan Aktualisasi ini

Penulis menyadari masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran
yang membangun. Demikianlah semoga aktualisasi ini memberikan manfaat kepada setiap
pembacanya.

Kendari, 16 Agustus 2021

Penulis,

dr. L.M. Syahrial


NIP 198805282020121002

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI .......................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI ........................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 3

1.3 Manfaat .................................................................................................................... 3

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi……… …………………………………….4

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................... 5

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI KONSEP NILAI – NILAI DASAR,

KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU ................................................. 5

2.1 Gambaran Umum Organisasi .................................................................................. 5

2.2Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan, dan Peran ASN .............................................. ..16

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI..................................................................... .27


3.1 Deskripsi Kegiatan…..…………………………..………………………………..27
3.2 Gagasan Kreatif……..…………………………………………………...………..27
3.3 Estimasi Biaya Kegiatan………………...………………………………………...51
3.4 Jadwal Kegiatan……………………………………...……………………..……..53
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. ……….54

v
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman


Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota 6

Kendari

Gambar 4.1 Kegiatan Pertemuan dan Konsultasi 57

Dengan Direktur RS Dalam Rangka

Paparan Peserta Aktualisasi Untuk

Memperoleh Dukungan Aktualisasi

Gambar 4.2 Kegiatan Pertemuan dan Konsultasi 58

Dengan Direktur RS Dalam Rangka

Paparan Peserta Aktualisasi Untuk

Memperoleh Dukungan Aktualisasi

Gambar 4.3 Kegiatan Penyampaian Rencana 59

Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan

Kepada Direktur RS

Gambar 4.4 Kegiatan Penyampaian Rencana 59

Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan

Kepada Direktur Mentor

Gambar 4.5 Surat Pernyataan Dukungan 60

Aktualisasi Dari Pimpinan (Direktur

RS)

vi
Gambar 4.6 Lembar Pernyataan Dukungan 61

Mentor Terhadap Pelaksanaan

Aktualisasi

Gambar 4.7 Catatan Bimbingan Aktualisasi 61

Pimpinan (Direktur RSUD Kota

Kendari)

Gambar 4.8 Catatan Bimbingan Aktualisasi 62

Mentor

Gambar 4.9 Kegiatan Konsultasi Dengan 65

Mentor (dr. Hj. Rosita) Mengenai

SOP Tata Tertib Penjaga Pasien Di

Ruangan Isolasi Covid 19

Gambar 4.10 Kegiatan Konsultasi Dengan Kabag. 60

Tata Usaha Mengenai Pembuatan

SOP Tata Tertib

Gambar 4.11 Rancangan SOP Tata Tertib Penjaga 62

Pasien Di Ruangan Isolasi Covid 19

Yang Sudah Disetujui Oleh Mentor,

Kabag. Tata Usaha, Kabid.

Keperawatan

Gambar 4.12 Kegiatan Pengumpulan Referensi 68

SOP

vii
Gambar 4.13 SOP Tata Tertib Penjaga Pasien Di 70

Ruangan Isolasi Covid 19 RSUD

Kota Kendari Yang Telah Disahkan

Oleh Direktur RSUD Kota Kendari

Gambar 4.14 Kegiatan Konsultasi Dengan 73

Mentor Mengenai Rancangan Poster

Dan Tata Tertib Yang Akan Dicetak

Gambar 4.15 Desain Poster Dan Banner Tata 74

Tertib Penjaga Pasien

Gambar 4.16 Banner Tata Tertib Penjaga Pasien 75

Yang Sudah Dicetak Dan Dipasang

Di Pintu Masuk IGD Covid RSUD

Kota Kendari

Gambar 4.17 Proses Pemasangan Poster Tata 76

Tertib Penjaga Pasien Ruangan

Isolasi Covid 19 Di Depan Ruangan

Perawatan Covid Amarilis

Gambar 4.18 Poster Tata Tertib Penjaga Pasien 77

Yang Telah Tertempel Di Ruangan

Perawatan Covid Amarilis

Gambar 4.19 Foto Kegiatan Setelah Koordinasi 80

Dengan Penanggung Jawab Rawat

Inap Covid 19 Amarilis (Ners

Hardia Dan Ners Rajab)

viii
Gambar 4.20 Banner Materi Sosialisasi SOP Tata 81

Tertib Penjaga Pasien

Gambar 4.21 Banner Materi Sosialisasi SOP Tata 82

Tertib Penjaga Pasien

Gambar 4.22 Mempersiapkan Materi Sosialisasi 83

Berupa Banner Tata Tertib Penjaga

Pasien

Gambar 4.23 Kegiatan Sosialisasi SOP Tata 84

Tertib Penjaga Pasien Di Ruangan

Isolasi Covid Kepada Dokter Dan

Perawat

Gambar 4.24 Kegiatan Sosialisasi SOP Tata 85

Tertib Penjaga Pasien Di Ruangan

Isolasi Covid Kepada Dokter Dan

Perawat

Gambar 4.16 Banner Tata Tertib Penjaga Pasien 75

Yang Sudah Dicetak Dan Dipasang

Di Pintu Masuk IGD Covid RSUD

Kota Kendari

Gambar 4.25 Daftar Hadir Sosialisasi SOP Tata 86

Tertib Penjaga Pasien Di Ruangan

Isolasi Covid 19

Gambar 4.26 Sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga 87

Pasien Kepada Keluarga Pasien

ix
Yang Akan Dirawat Di Perawatan

Covid 19 RSUD Kota Kendari

Gambar 4.27 Form Evaluasi Penjaga Pasien Di 91

Ruangan Perawatan Amarilis

Gambar 4.28 Observasi Secara Langsung 92

Kepatuhan Penjaga Pasien Di

Ruangan Perawatan Amarilis

Gambar 4.29 Observasi Secara Langsung 93

Kepatuhan Penjaga Pasien Di

Ruangan Perawatan Amarilis

Gambar 4.30 Observasi Secara Langsung 94

Kepatuhan Penjaga Pasien Di

Ruangan Perawatan Amarilis

Gambar 4.31 Form Monitoring Dan Evaluasi 96

Penjaga Pasien Ruangan Amarilis

Isolasi Covid 19 RSUD Kota

Kendari

x
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman


Tabel 2.1 Menentukan Rumusan Isu 10

Tabel 2.2 Analisis isu melalui pendekatan APKL 13

Tabel 2.3 Identifikasi isu keterkaitan dengan agenda 3 14


Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak 28
“Menggalang Dukungan Kegiatan”
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak 34
“Menyusun SOP Tata Tertib Penjaga pasien
Covid 19”
Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak 40
“Membuar Poster dan Kartu Penjaga Pasien”
Tabel 3..4 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak 44
“Sosialisasi SOP dan Tata Tertib”
Tabel 3.5 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak 49
“Monitoring dan Evaluasi”
Tabel 3.6 Estimasi Biaya Kegiatan 52
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 53
Tabel 4.1 Realisasi kegiatan yang dilaksanakan pada 55

tahap aktualisasi dan habituasi nilai – nilai

dasar ANEKA

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan fungsinya, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai bagian dari
Aparatur Sipil Negara, harus bertindak sesuai dengan kode etik ASN karena masyarakat
mengharapkan adanya sebuah pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya. ASN
juga mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat
madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral
tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
UUD 1945.
Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS terdiri dari Kurikulum Pembentukan Karakter
PNS dan Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas. Kurikulum
Pembentukan Karakter PNS terdiri atas agenda sikap perilaku bela negara; agenda nilai-
nilai dasar PNS berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
serta Anti Korupsi (ANEKA); agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berupa
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government; serta agenda Habituasi
yaitu pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh.
Dalam Agenda Habituasi, hasil belajar yang termasuk di dalamnya adalah
mendapatkan pemahaman tentang konsepsi aktualisasi dan pembelajaran aktualisasi
sehingga peserta memiliki kemampuan mensintesakan substansi Mata Pelatihan ke
dalam rancangan aktualisasi, mendapatkan bimbingan penulisan rancangan aktualisasi,
melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan rancangan aktualisasi di
tempat kerja dan menyusun laporan aktualisasi, menyiapkan rencana presentasi laporan
pelaksanaan aktualisasi, dan melaksanakan seminar aktualisasi.
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi bagi upaya
pembangunan bangsa. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang di laksanakan oleh
semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan,

1
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya. (Sistem Kesehatan Nasional, 2009).
Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS – Cov 2). SARS – Cov
2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Tanda dan gejala umum infeksi Covid 19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, China. Pada tanggal 7
Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus.
Pada Tanggal 30 Januari 2020WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai kedaruratan
Kesehatan masyarakat dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan Covid
19 sebagai pandemi.
Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat dan menyebar ke berbagai
negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 17 Juni 2021, tercatat 177.880.699
orang yang terinfeksi dengan 3.850.452 orang yang meninggal dunia. Indonesia
melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus meningkat dan menyebar
dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tanggal 17 Juni 2021,
Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 1.950.276 kasus positif dengan 53.753
orang meninggal dunia.
Dilihat dari situasi penyebaran Covid 19 yang sudah menjangkau seluruh wilayah
provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian semakin
meningkat dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, social, budaya, pertahanan dan
keamanan serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana
Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 sebagai bencana nasional.
Sampai saat ini, situasi Covid 19 di tingkat global maupun nasional masih dalam
risiko sangat tinggi. Dunia dihadapkan pada kenyataan untuk mempersiapkan diri hidup
berdampingan dengan Covid 19. Oleh karenanya diperlukan pedoman dalam upaya
pencegahan dan pengendalian Covid 19 terutama di fasilitas kesehatan yang sangat
rentan untuk terjadinya penularan.
Ruangan Perawatan Isolasi Covid 19 RSUD Kota Kendari adalah salah satu unit
pelayanan terpadu yang baru diresmikan dan penggunaannya untuk merawat pasien
2
Covid 19 dilakukan sejak Bulan Januari Tahun 2021. Karena merupakan sebuah unit
pelayanan yang baru saja dibuka maka masih ada beberapa perbaikan yang perlu
ditingkatkan untuk meningkatkan pelayanan. Ruangan perawatan Isolasi Covid 19
adalah ruangan yang sangat Infeksius dan rawan terjadi penularan silang baik dari pasien
ke penjaga/keluarga pasien, penjaga pasien ke masyarakat umum, maupun pasien ke
petugas Kesehatan. Untuk meminimalisir terjadinya penularan terutama dari penjaga
pasien ke masyarakat umum, maka dibuat aturan yaitu 1 orang pasien maksimal penjaga
pasien 1 orang sejak awal dirawat hingga pasien keluar Rumah Sakit. Namun masih
ditemukan ketidakpatuhan penjaga pasien yang mendampingi pasien positif Covid 19
yang masih berganti – ganti sehingga resiko penularan Covid 19 dari penjaga pasien ke
masyarakat umum masih sangat rawan terjadi.
Diharapkan setelah adanya aktualisasi ini maka dapat meningkatkan pelayanan di
ruangan Isolasi Covid 19 dan penularan Covid 19 dari penjaga pasien ke masyarakat
dapat diminimalisir.

1.2 Tujuan
- Tujuan Umum
Adapun tujuan aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III
adalah mengimplementasikan rancangan kegiatan yang dikaitkan dengan nilai-nilai
dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mencakup Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Mengidentifikasikan
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS, Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI serta
mengaktualisasikannya.
- Tujuan Khusus
Terlaksananya penerapan SOP Tata Tertib penjaga pasien di ruangan Isolasi
Covid 19 RSUD Kota Kendari dalam rangka peningkatan kepatuhan penjaga
pasien.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilakukan aktualisasi ini adalah
1. Bagi penulis
Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada
instansi kerja sesuai dengan tupoksinya

3
2. Bagi unit kerja
• Terwujudnya visi misi rumah Sakit
• Meningkatkan kualitas kerja Rumah Sakit
3. Bagi masyarakat
Meminimalisir tingkat penularan Covid 19 pada masyarakat.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup kegiatan ini yaitu implementasi nilai dasar ASN yang akan
dilaksanakan sejak tanggal 25 Juni – 31 Juli2021 meliputi 5 kegiatan yaitu :

1. Menggalang dukungan kegiatan


2. Menyusun SOP Tata Tertib penjaga pasien
3. Membuat poster dan kartu penjaga pasien
4. Sosialisasi SOP Tata Tertib penjaga pasien
5. Monitoring dan Evaluasi
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi
Penerapan nilai nilai dasar profesi Aktualisasi ini mulai dilakukan pada tanggal
25 Juni 2021 sampai 31 Juli 2021. Bertempat Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kendari.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI , KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

2.1 Gambaran Umum Organisasi


2.1.1 Profil Dan Kedudukan Organisasi
RSUD Kota Kendari awalnya terletak di kota Kendari, tepatnya di
Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 M 2 dan luas
bangunan 1.800 M2. RSUD Kota Kendari merupakan bangunan atau gedung
peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1927 dan
telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain :
a. Dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1927
b. Dilakukan rehabilitasi oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1942 – 1945
c. Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 – 1960
d. Menjadi RSU. Kabupaten Kendari pada tahun 1960 – 1989
e. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 – 2001
f. Menjadi RSU Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda Kota
Kendari No.17 Tahun 2001
g. Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD. Abunawas Kota Kendari oleh
bapak Walikota Kendari pada tanggal 23 Januari 2003
h. Pada Tahun 2008 , oleh pemerintah Kota Kendari telah membebaskan
lahan seluas 13.000 ha untuk relokasi Rumah Sakit, yang dibangun secara
bertahap dengan menggunakan dana APBD, TP, DAK dan DPPIPD.
i. Pada tanggal 9 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas
Kota Kendari resmi menempati Gedung baru yang terletak di Jl. Brigjen
Z.A Sugianto No : 39 Kel Kambu Kec. Kambu Kota Kendari
j. Terakreditasi oleh TIM Komite Akreditasi Rumah Sakit ( KARS ), No.
SERT 139/I/2012 lulus tingkat dasar dengan 5 pelayanan (Administrasi
& Manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Medik
dan IGD)
k. Berdasarkan SK Walikota Kendari no 16 Tahun 2015 tanggal 13 Mei 2015
dikembalikan namanya menjadi RSUD Kota Kendari sesuai PERDA Kota
Kendari No. 17 Tahun 2001.

5
2.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Kendari

6
2.1.3 Visi, Misi, Moto dan Nilai Dasar
- Visi
“ RUMAH SAKIT PILIHAN MASYARAKAT "
- Misi
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang
bermutu, cepat, tepat serta terjangkau oleh masyarakat.
b. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan RSUD Kota Kendari menjadi
rumah sakit mitra keluarga.
Meningkatkan SDM, sarana dan prasarana medis serta non medis serta
penunjang medis, agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi petugas,
pasien dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya.
- Motto
“ SENYUM, SALAM, SAPA, SANTUN, SABAR DAN EMPATI”
( 5S + 1E ) “
- Nilai Dasar
a. Kejujuran
b. Keterbukaan
c. Kerendahan hati
d. Kesediaan melayani
e. Kerja keras
f. Kasih Sayang
g. Loyalitas
2.1.4 Tupoksi Organisasi
1. Tugas
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan
rumah sakit.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka RSUD kota Kendari
bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan dan berfungsi :
7
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis &non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan
e. Menyelenggarakan administrasi dan keuangan
2.1.5 Tupoksi Dokter
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 139
Tahun 2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya dalam Pasal
4, tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.5
Jenjang jabatan dokter adalah Dokter pertama, Dokter muda, Dokter madya,
serta Dokter utama. Rincian kegiatan dokter sesuai dengan jenjang jabatan saya
sebagai Dokter pertama adalah sebagai berikut:5
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
tingkat pertama
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
8
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayanai atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi tim penguji kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum komplek tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan /on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana
2.1.6. Ketenagaan
Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada tahun 2020
sebanyak 672 terdiri dari 258 PNS dan 394 Non PNS, 14 Partime dan 6
PNS Luar, meliputi :
a. Tenaga Medis
b. Tenaga Kesehatan dengan berbagai profesi
c. Tenaga Administrasi Umum

9
2.1.7 Identifikasi Isu Dan Penetapan Isu

1. Identifikasi Isu

Ruangan isolasi Covid 19 adalah salah satu unit pelayanan di RSUD Kota
Kendari. Ruangan ini merupakan ruangan khusus yang sangat infeksius yang
merawat pasien - pasien dengan dicurigai Covid 19 maupun Covid 19
terkonfirmasi. dan membutuhkan beberapa aturan di dalamnya. Berikut beberapa
isu mengenai pelayanan di ruang isolasi Covid 19 antara lain :

Tabel 2.1. Menentukan Rumusan Isu

No Tugas/Fungsi Sumber Keadaan Keadaan Rumusan


. Bermasalah Isu Sekarang Diinginkan Isu
1. 2 3 4 5 6
1. Melakukan Pelayanan Kurang Seluruh Kurang
penyuluhan Publik patuhnya penjaga patuhnya
medik Penjaga pasien penjaga
pasien paham pasien
tentang tentang mengenai
resiko resiko resiko
penularan penularan penularan
Covid 19 di Covid 19 di Covid 19 di
masyarakat masyarakat masyarakat
2. Melayani atau Pelayanan Terkadang Penyampaia Belum
Menerima Publik didapatkan n informasi optimalnya
Konsultasi dari penyampaia secara penyampaia
Dalam n informasi lengkap dari n informasi
dari dokter dokter atau dari dokter
atau perawat atau perawat
perawat terhadap yang kurang
yang kurang kondisi lengkap
lengkap pasien dan terhadap
terhadap Tindakan kondisi
kondisi yang akan pasien dan

10
pasien dan dilakukan. Tindakan
Tindakan (Inform yang akan
yang akan Consent) dilakukan.
dilakukan.
(Inform
Consent)
3 Melakukan Pelayanan Terkadang Tersedianya Masih
tindakan Publik masih seluruh obat didapatkan
khusus tingkat didapatkan – obatan adanya obat
sedang oleh adanya obat yang – obatan
dokter umum – obatan dibutuhkan tertentu yang
tertentu oleh pasien tidak
yang selama masa tersedia bagi
stoknya pengobatan. pasien.
tidak
tersedia
disaat
pasien
membutuhk
an obat
tersebut.
2. Penetapan isu

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,


perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Teknik analisis menggunakan
metode Analisa APKL dengan cara menentukan tingkat Aktualitas,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai
1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu
prioritas.
Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa:

11
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.

1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang


hangat dibicarakan di kalangan masyarakat

2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah


yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya;

3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup


orang banyak;

4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis,


serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

12
Tabel 2.2. Analisis isu melalui pendekatan APKL

Pendekatan APKL
Total
NO Identifikasi Isu A P K L
Score
1 Kurang patuhnya penjaga pasien mengenai resiko 4 4 5 5 18
penularan Covid 19 di masyarakat

2 Belum optimalnya penyampaian informasi dari dokter 3 4 3 5 15


atau perawat yang kurang lengkap terhadap kondisi pasien
dan Tindakan yang akan dilakukan.
3 Masih didapatkan adanya obat – obatan tertentu yang 2 3 2 5 12
tidak tersedia bagi pasien.

KETERANGAN :

A = Aktual

P = Problematik

K = Khalayak

L = Layak

Dari hasil analisis diatas ditetap kan isu utama yakni : Kurang patuhnya
penjaga pasien mengenai resiko penularan Covid 19 di masyarakat
Tabel 2.3 Tabel Identifikasi Isu keterkaitan Dengan Agenda III

Keterkaitan Dengan

No Tugas Dan Fungsi Isu Teridentifikasi Agenda III


Manajemen ASN :
Keterpaduan, Kurangnya
tingkat kepatuhan
pegawai dalam
memberikan pelayanan yang
prima.
Kurang patuhnya
Melakukan penjaga pasien Pelayanan publik :
1.
penyuluhan medik mengenai resiko Akuntabel, Dalam
penularan Covid 19 di melakukan pekerjaan,
masyarakat seorang dokter harus
bertanggung jawab terhadap
pasien dan masyarakat.

14
2. Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu ”Kurang patuhnya Penjaga pasien mengenai
resiko penularan Covid 19 di masyarakat” ini tidak dituntaskan melalui solusi
pemecahan isu, antara lain :

- Meningkatnya penularan Covid 19 pada masyarakat akibat dari kebiasaan penjaga


pasien Covid 19 yang berganti – ganti.
- Menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan public pada aparatur
penyelenggara negara.
3. Faktor Penyebab Isu
Setelah sebuah isu ditetapkan, perlu ditelusuri faktor penyebab terjadinya isu :
a) Latar belakang pendidikan penjaga pasien
b) SOP mengenai tata tertib penjaga pasien di ruangan Isolasi Covid 19 yang belum
ada.
c) Kurangnya pengawasan terhadap penjaga pasien di ruangan Isolasi Covid 19 dan
diperlukan suatu penanda seperti kartu penjaga pasien untuk memudahkan
pengawasan.

15
2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN

• Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horisontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi
sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan
akuntabilitas kebijakan.
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki sikap tanggung
jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens menyatakan bahwa akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Selain itu, akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis. Tingkatan akuntabilitas
terdiri dari 5 (lima) tingkatan sebagai berikut:
a. Akuntabilitas personal
b. Akuntabilitas individu
c. Akuntabilitas kelompok

16
d. Akuntabilitas organisasi
e. Akuntabilitas stakeholder
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak disengaja tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
b. Jujur: sikap untuk menyatakan sesuai sesuai dengan yang terjadi
c. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
d. Netral: Tidak memihak pada salah satu pihak serta tercipta keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
e. Mendahulukan kepentingan publik atas kepentingan pribadi atau kelompok
f. Adil: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
g. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.
h. Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
i. Partisipatif: semua aspek yang mendukung terlibat tanpa adanya monopoli oleh
sebagian orang
j. Legal: adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat
dipertanggungjawabkan.

• Nasionalisme
Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus menjiwai ASN. Bahkan tidak
hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila
agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

17
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini
sering disebut chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Nasionalisme dalam tataran sebagai warga negara Indonesia, diharapkan seluruh
pegawai ASN mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada setiap kebijakan yang
diambil serta dijiwai semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai ruhnya.

Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan
integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan.
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan sektor
publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di bidang
perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pelayan publik
seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integritas
tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku yang telah diatur
dalam Undang-Undang ASN. Etika-etika dalam kode etik tersebut harus diarahkan pada
pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas dengan
dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan Pancasila

• Etika Publik
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi
yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

18
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.

• Komitmen Mutu
LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin mutu
yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan untuk mengukur
tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari
capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan
tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.

19
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN
RI menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner)
atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu
kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan.
Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat
indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4. Berorientasi pada Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi
dan menjaga kredibilitas institusi.
20
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi
kualitas pelayan, yaitu:
1. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi;
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan
segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan
tanggap;
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya;
5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan
perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya. Manajemen mutu
harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen organisasi,
untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Bill
Creech memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses,
organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki keterkaitan dan
ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat diwujudkan bahkan dapat terus
ditingkatkan secara berkelanjutan.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan
kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu kerja aparatur dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan
peraturan perundang-undangan.

• Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015).
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu:
21
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan
sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
22
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu
memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan
dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian
dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan
perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan
tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang
ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang
adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu
ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa
seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat
menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik,
hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara public
.
23
• Kedudukan dan Peran ASN
1. Whole Of Goverment

WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan


integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang
sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat
antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government.
E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan
secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara
pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif,
produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government
antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien
dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan
banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan
publik juga meningkat

2. Pelayanan Publik
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir
mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat
dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya adalah
serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses
yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara
penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan
bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah

24
yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang
bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat
dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang
menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Dalam kamus
Bahasa Indonesia (1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang
dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia yang
memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan
baik berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur bahwa
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik
berasaskan kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak
dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompokrentan;
ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari
pelayanan public adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan
asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan

25
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.

3. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa
yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundangundangan sedangkanPegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi;
penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian;
jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.

26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Kegiatan

A. Unit Kerja : Ruangan Perawatan Isolasi Covid 19 RSUD Kota


Kendari
B. Isu yang diangkat : Kurang patuhnya Penjaga pasien mengenai resiko
penularan Covid 19 di masyarakat
C. Gagasan pemecahan isu : Tersedianya Tata Tertib penjaga pasien di ruangan
Isolasi Covid 19 RSUD Kota Kendari
D. Tujuan gagasan pemecahan isu : Mengurangi tingkat penularan Covid 19 yang
bersumber dari Fasilitas Kesehatan ke Masyarakat.
E. Kegiatan : 1. Menggalang dukungan kegiatan
2. Menyusun SOP Tata Tertib penjaga pasien
3. Membuat poster dan kartu penjaga pasien
4. Sosialisasi SOP Tata Tertib penjaga pasien
5. Monitoring dan Evaluasi
3.2 Gagasan Kreatif

“Tersedianya Tata Tertib penjaga pasien di ruangan Isolasi Covid 19 RSUD Kota
Kendari”

27
Tabel 3.1. Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak “Menggalang Dukungan Kegiatan”

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan


Pelatihan Terhadap Visi- Nilai
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menggalang 1. Melakukan • Diperolehnya • Akuntabilitas Kegiatan ini akan Kegiatan ini
dukungan konsultasi arahan dari Dalam melakukan
memenuhi visi mendukung
kegiatan dengan pimpinan pimpinan, konsultasi dengan
dan misi pelaksanaan tata
• D okumentasi atasan, memberikan
rumah sakit nilai rumah sakit
kegiatan rencana, tujuan dan
• Meningkatkan 1.Kejujuran
alasan yang benar dan
pelayanan Jujur
tepat mengenai rencana
kesehatan dalam
kegiatan
dengan melaksanakan
b. Nasionalisme
menciptakan tugas dan
Dalam konsultasi dengan
pelayanan yang tanggungjawab
atasan diperoleh mufakat
bermutu, cepat, dalam
c. Etika Publik
tepat serta pelayanan
Konsultasi dengan atasan
terjangkau oleh publik
dilakukan dengan sikap yang
masyarakat. 2.Keterbukaan
sopan dan santun
Mendorong Untuk selalu
masyarakat menerima masukan
untuk dan arahan
memanfaatkan 3.Kesediaan
RSUD Kota melayani
Kendari menjadi memiliki
RUMAH SAKIT integritas dan
mitra keluarga. loyalitas yang
agar tercipta tinggi terhadap
kondisi yang pekerjaannya
aman dan memaksimalkan
nyaman bagi pelayanan yang
petugas, pasien berkualitas
dan keluarganya 4.Kerja keras
serta masyarakat Untuk selalu tekun
pada umumnya. dalam bekerja
sehingga dapat
memaksimalkan
pelayanan.

d. Komitmen Mutu
Konsultasi dilakukan

29
secara langsung agar
komunikasi berjalan
efektif
e. Anti Korupsi
Dalam melakukan konsultasi
menerapkan nilai-nilai
kejujuran
2. Menyampaikan - Mendapat a.Akuntabilitas:
rencana kegiatan saran-saran dari Dalam menyampaikan
yang akan pimpinan, rencana kegiatan dilakukan
dilaksanakan dokumentasi dengan prinsip kejelasan
kepada pimpinan dan kesesuaian materi
dengan tujuan
b. Nasionalisme
Dalam konsultasi dengan
atasan diperoleh mufakat
c. Etika Publik Peserta
melakukan konsultasi
dengan ramah dan sopan
santun kepada pimpinan

30
d. Komitmen Mutu
Konsultasi dilakukan
dengan jelas dan sesuai
dengan isu yang diangkat
e. Anti Korupsi
Dalam menyampaikan
rencana kegiatan
menerapkan nilai-nilai
Kejujuran

31
3. Memohon Mendapat a. Akuntabilitas
persetujuan dari persetujuan dari Rencana kegiatan bisa
pimpinan pimpinan, dipertanggungjawaban oleh
dokumentasi peserta
b. Nasionalisme
Penulis mendapat
persetujuan pimpinan
c. EtikaPublik
Melakukan komunikasi
dengan ramah dan sopan
santun kepada pimpinan
d. Komitmen Mutu
Rencana kegiatan yang siap
dipresentasikan akan
mendapat persetujuan
pimpinan
e. Anti Korupsi
Rencana kegiatan harus
mendapat persetujuan pimpinan
sebelum dipresentasikan

32
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan : Adanya beberapa rencana kegiatan yang tidak disetujui oleh pimpinan Dampak bila kegiatan
tidak terlaksana : Kegiatan tidak dapat berjalan lancar Alternatif Solusi : Pendekatan personal melalui komunikasi efektif bila ada
beberapa rencana kegiatan yang tidak disetujui

33
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak ”Menyusun SOP Tata Tertib Penjaga Pasien Covid 19”
2. Menyusun 1.Konsultasi • Diperolehnya a. Akuntabilitas Kegiatan ini akan Kegiatan ini
SPO Tata dengan Kepala saran dan Dalam melakukan memenuhi visi dan mendukung
Tertib Rumah Sakit, masukan dari konsultasi dengan misi rumah sakit pelaksanaan tata
Penjaga Kabid Pelayanan Kepala atasan, memberikan Meningkatkan nilai rumah sakit
Pasien di Medik dan Rumah rencana, tujuan dan pelayanan Keterbukaan dan
Ruangan penanggung jawab Sakit, Kabid alasan yang benar dan kesehatan dengan Kesediaan melayani
Isolasi Covid ruangan rawat inap Pelayanan tepat mengenai rencana menciptakan
19 RSUD Isolasi Covid 19 Medik dan kegiatan pelayanan yang
Kota Kendari penanggung b. Nasionalisme bermutu, cepat,
jawab ruangan Dalam konsultasi dengan tepat
Rawat inap atasan diperoleh mufakat
c. Etika Publik
• dokumentasi Dalam konsultasi dengan
atasan dilakukan dengan
sikap yang sopan dan
santun
d. Komitmen Mutu :
Dalam melakukan
konsultasi
dilakukan secara

34
langsung agar
komunikasi
berjalan efektife.
e. Anti Korupsi
Dalam melakukan
konsultasi
menerapkan nilai-
nilai kejujuran
f. Manajemen ASN
Dalam melakukan
konsultasi dengan
Pimpinan menghasilkan
arahan dan perintah
atasan yang akan
dilaksanakan

35
2. Menyusun Tersedianya a. Akuntabilitas
Rancangan SOP rancangan SOP Dalam menyusun rancangan
Tata Tertib Penjaga Tata Tertib SOP dilakukan dengan
Pasien di Ruangan Penjaga Pasien prinsip kejelasan dan
Isolasi Covid 19 di Ruangan kesesuaian materi dengan
RSUD Kota Isolasi Covid 19 tujuan
Kendari RSUD Kota b. Nasionalisme
Kendari disiplin dan jujur dalam
penyusunan rancangan SOP
sebagai bentuk nasionalisme
c. Etika Publik
Dalam menyusun rancangan
SOP dilakukan dengan
memperhatikan saran
d. Komitmen Mutu
Dalam penyusunan rancangan
SOP referensi yang digunakan
adalah referensi terbaru dan
relevan yang sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit

36
e. Anti Korupsi
Dalam melakukan konsultasi
menerapkan nilai-nilai
kejujuran

3. Mengusulkan Diperolehnya a. Akuntabilitas


dan mengesahkan rancangan SOP Dalam mengusulkan
rancangan SOP Tata Tertib rancangan SOP diutamakan
Tata Tertib Penjaga Penjaga Pasien kejelasan dan kesesuaian
Pasien Ruangan Ruangan Isolasi materi dengan tujuan
Isolasi Covid 19 Covid 19 yang b. Nasionalisme
telah disahkan Melakukan musyawarah
untuk mengusulkan
rancangan SOP Tata tertib
penjaga pasien
c. Etika Publik
Dalam mengusulkan rancangan
SPO harus berdasarkan
referensi yang benar

37
d. Komitmen Mutu
Referensi yang digunakan
adalah referensi terbaru dan
relevan yang sesuai dengan
kebutuhan SPO
e. Anti Korupsi
Penulis menuliskan hal
sebenarnya yang bersumber
dari referensi terpercaya
pengetahuan mengenai SPO
Tata Tertib pasien
f. Manajeman ASN
Mencari referensi sebagai
bentuk peningkatan kompetensi
bagi petugas guna
meningkatkan kompetensi.

38
d. Komitmen Mutu
Referensi yang digunakan
adalah referensi terbaru dan
relevan yang sesuai dengan
kebutuhan SPO
e. Anti Korupsi
Penulis menuliskan hal
sebenarnya yang bersumber
dari referensi terpercaya
pengetahuan mengenai SPO
komunikasi terapeutik
f. Manajeman ASN
Mencari referensi sebagai
bentuk peningkatan kompetensi
bagi petugas guna
meningkatkan kompetensi.

Analisis Dampak Perkiraan Hambatan : Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang kurang merespon rencana kegiatan Pembuatan
SPO Penjaga pasien di ruangan Isolasi Covid 19 Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya Standar Operasional Prosedur
yang menjadi acuan bagi tenaga kesehatan di Ruang Perawatan Isolasi Covid 19 sehingga tidak adanya mutu kualitas pelayanan.
Alternatif Solusi : Dengan membuat SPO Penjaga pasien dan disahkan maka akan menjadi Sumber acuan pelaksanaan tindakan bagi tenaga
Kesehatan di ruangan Isolasi Covid.

39
Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak ”Membuat Poster dan Kartu Penjaga Pasien”
3. Membuat 1. Konsultasi Diperolehnya a. Akuntabilitas Kegiatan ini akan Kegiatan ini
Poster dan dengan mentor masukan dan Dalam melakukan konsultasi memenuhi visi dan mendukung
Banner Tata terkait isi dari saran dari dengan mentor, memberikan misi rumah sakit pelaksanaan tata
Tertib poster dan Banner mentor tentang rencana, tujuan dan alasan Meningkatkan nilai rumah sakit
Penjaga isi dari poster yang benar dan tepat pelayanan Keterbukaan dan
Pasien di dan Banner mengenai rencana kegiatan kesehatan dengan Kesediaan melayani
Ruangan b. Nasionalisme menciptakan
Isolasi Covid Tidak memaksakan kehendak pelayanan yang
19 RSUD saat mengajukan gagasan bermutu, cepat,
kota Kendari c. Etika Publik tepat
Ramah dan sopan saat
mengemukakan pendapat
d. Komitmen Mutu
Dalam melakukan konsultasi
dilakukan secara langsung
agar komunikasi berjalan
efektif
e. Anti Korupsi
Saya jujur dalam
mengemukakan pendapat

40
2. Merancang Adanya Desain a. Akuntabilitas
Desain Poster dan poster dan Saya akan bertanggung jawab
Banner Banner yang dalam pembuatan desain poster
akan dicetak dan Banner
b. Nasionalisme
Saya akan Amanah dalam
pembuatan desain
c. Etika Publik
Saya akan cermat dalam
membuat desain.
d. Komitmen Mutu
Saya akan melakukan
efektifitas dalam pengerjaan
desain.
e. Korupsi
Saya akan bekerja keras demi
terciptanya desain poster dan
Banner yang bagus dan
menarik

41
3. Mencetak Poster Adanya bukti a. Akuntabilitas
dan Banner fisik berupa Dalam melakukan pencetakan
poster dan poster, dilakukan dengan
Banner yang kejelasan target kapan akan
sudah tercetak selesai.
b. Nasionalisme
Dalam mencetak poster
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
c. Etika Publik
Dalam mencetak poster, tidak
menggunakan kata – kata yang
provokatif.
d. Komitmen Mutu
Melakukan efisiensi
penggunaan anggaran dalam
pencetakan.
e. Anti Korupsi
Bersifat jujur dan transparan
mengenai besaran biaya yang
dikeluarkan.

42
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan : Desain poster yang dibuat tidak menarik Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya
pedoman bagi penjaga pasien yang dapat dibaca secara jelas dan tidak adanya kartu penjaga pasien sebagai alat monitoring penjaga pasien
Alternatif Solusi : Menawarkan beberapa desain poster yang dapat dijadikan acuan.

43
4. Sosialisasi 1.Koordinasi Terlaksananya a. Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan
akan ini
SOP dan Tata dengan koordinasi Menerapkan nilai
memenuhi mendukung
Tertib penanggung dengan partisipatif dalam bekerja
visi dan misi pelaksanaan tata
jawab ruang penanggung sama
rumah sakit nilai rumah sakit
Rawat inap jawab b. Nasionalisme
Meningkatkan Keterbukaan dan
mengenai Instalasi rawat Mengedepankan
pelayanan Kesediaan
sosialisasi inap, tenggang rasa, persatuan
kesehatan melayani
SOP Tata Tertib dokumentasi dalam melakukan
dan
penjaga pasien sosialisasi
Meningkatkan
c. Etika Publik SDM, sarana dan
Menerapkan sopan
prasarana medis
santun dan saling
serta non medis
menghormati dalam
serta penunjang
melakukan sosialisasi
medis, agar
d. Komitmen Mutu tercipta kondisi
Efektif dan efisien dalam yang aman
melakukan sosialisasi
e. Anti Korupsi
Menerapkan nilai
kejujuran dan adil dan
bertanggung jawab

44
dalam sosialisasi
2. Mempersiapkan - Referensi a. Akuntabilitas
materi sosialisasi materi SOP Tata Materi sosialisasi
SOP Tata Tertib Tertib penjaga diperoleh dari referensi
penjaga pasien pasien diperoleh yang jelas
dengan referensi b. Nasionalisme
terbaru, Pengumpulan materi
-dokumentasi dilakukan dengan ikhlas
dan penuh tanggung
jawab
c. Etika Publik
Menerapkan keikhlasan
dalam proses persiapan
materi
d. Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam
mengumpulkan materi
e. Anti Korupsi
Menerapkan nilai kejujuran, adil
dan bertanggung jawab dalam
pengumpulan referensi

45
3. Mempersiapkan • Tersedianya a. Akuntabilitas

materi, sarana dan slide SPO Materi, sarana, dan prasarana

prasarana Tata Tertib dipastikan tersedia dengan

penjaga pasien baik

di ruangan b. Nasionalisme

Isolasi Covid 19 Materi yang akan

• dokumentasi dipresentasikan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar. Dalam penyiapan
sarana dan prasarana saling
bekerja sama.
c. Etika Publik
Menerapkan sikap sopan
santun dan saling
menghormati.
d. Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam
bekerja
e. Anti Korupsi
Menerapkan nilai kejujuran,

46
adil, dan bertanggung jawab
dalam melakukan sosialisasi.
a. Akuntabilitas
4. Melaksanakan
Pelaksanaan sosialisasi
kegiatan Sosialisasi
• Terdapatnya dilakukan dengan penuh
SPO penjaga pasien
bukti foto tanggung jawab
pada dokter dan
dan absensi b. Nasionalisme
perawat jaga
kegiatan Hormat menghormati dalam
sosialisasi, pelaksanaan sosialisasi
• dokumentasi c. Etika Publik
Menerapkan sopan santun dan
saling menghormati dalam
kegiatan sosialisasi
d. Komitmen Mutu
Teliti, cermat dan sesuai
prosedur
e. Anti Korupsi
Menerapkan sikap
bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan
Sosialisasi

47
➢ Analisis Dampak : Adanya peserta yang telah diberi undangan mengalami kesibukan dan kurang merespon kegiatan sosialisasi
➢ Perkiraan Hambatan: Kurangnya peningkatan pemahaman perawat tentang SOP Tata Tertib penjaga pasien
➢ Alternatif Solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan tentang penerapan Tata Tertib penjaga pasien sesuai SOP

48
Tabel 3.5 Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak “Monitoring dan Evaluasi”
5. Melakukan 1. Membuat - Tersedianya a. Akuntabilitas Kegiatan ini akan Kegiatan ini
Monitoring instrument evaluasi instrument Instrumen evaluasi tersedia memenuhi visi mendukung
dan Evaluasi evaluasi dengan baik dan misi pelaksanaan tata
- Dokumentasi b. Nasionalisme rumah sakit nilai rumah sakit
Disiplin dalam pembuatan Meningkatkan kejujuran,
instrumen evaluasi pelayanan Keterbukaan dan
c. Etika Publik kesehatan Kesediaan
dan
Terbuka dalam melakukan melayani
Meningkatkan
pembuatan instrument
SDM, sarana dan
evaluasi
prasarana medis
d. Komitmen Mutu
serta non medis
Melakukan inovasi dalam
serta penunjang
pembuatan instrument
medis, agar
evaluasi
tercipta kondisi
e. Anti Korupsi
yang aman
Kerja keras dalam
penyelesaian pembuatan
instrument

49
2. Melakukan Adanya a. Akuntabilitas
evaluasi monitoring Bertanggung jawab dalam
harian penjaga evaluasi harian dan
pasien di mingguan
ruangan Isolasi b. Nasionalisme
Covid 19 Bekerja sama Bersama
- Dokumentasi dokter dan perawat yang lain
dalam melakukan evaluasi
c. Etika Publik
Jujur dan terbuka dalam
melakukan evaluasi
d. Komitmen Mutu
Memiliki sikap responsive
dan berorientasi mutu dalam
melakukan evaluasi
e. Anti Korupsi
Jujur dalam melakukan
evaluasi

50
3. Membuat laporan Tersedianya a. Akuntabilitas
evaluasi laporan evaluasi Bertanggung jawab dalam
membuat laporan evaluasi
b. Nasionalisme
Bekerja sama Bersama
dokter dan perawat yang lain
dalam melakukan laporan
evaluasi
c. Etika Publik
Jujur dan terbuka dalam
melakukan laporan evaluasi
d. Komitmen Mutu
Memiliki sikap responsive
dan berorientasi mutu dalam
melakukan laporan evaluasi
e. Anti Korupsi
Jujur dalam melakukan
laporan evaluasi

51
3. 3 Estimasi Biaya Kegiatan

Tabel 3.6 Estimasi Biaya Kegiatan

No. Barang Satuan Harga Total

1. Kertas 1 rim Rp. 40.000 Rp. 40.000

2. Poster 1 buah RP. 200.000 Rp. 200.000

3. Banner 1 buah RP. 125.000 Rp. 125.000

Total Rp. 365.000

52
3.4 Jadwal Kegiatan

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah kota Kendari sejak tanggal 25 Juni hingga tanggal 31 Juli 2021.

Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN 25
JUNI JULI
26
27
28
29
30

10
11
12
13

14
15
16
17
18
19
20

21
22
23
24
25
26

27
28
29
30
31
1

2
3
4
5
6
7

8
9
1 Menggalang
dukungan kegiatan

2 Menyusun SOP
Tata Tertib penjaga
pasien

3 Membuat poster
dan kartu penjaga
pasien

4 Sosialisasi SOP
Tata Tertib penjaga
pasien

5 Monitoring dan
Evaluasi

53
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
4.1. Kendala dan Antisipasi
Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di Ruang Amarilis (Perawatan
Covid 19) RSUD Kota Kendari dan IGD Covid 19 RSUD Kota Kendari mulai tanggal
29 Juni 2021 – 31 Juli 2021. Dalam pelaksanaannya kegiatan aktualisasi terdapat
kendala yang dihadapi yaitu saat sosialisasi mengenai SOP tata tertib penjaga pasien
di ruangan isolasi covid 19 RSUD Kota Kendari bertepatan dengan puncak pandemi
Covid 19 yang mengakibatkan sosialisasi tidak dapat dilakukan langsung dengan
menghadirkan banyak orang secara bersamaan dalam suatu ruang tertutup mengingat
penularan Covid 19 varian delta yang begitu cepat menular. Dikarenakan pandemi
Covid 19, penulis mengambil Langkah antisipasi sosialisasi yaitu melakukan kegiatan
dengan mengikuti jadwal shift dokter dan perawat agar kegiatan sosialisasi dapat
terlaksana dengan baik.
4.2. Hasil Aktualisasi
Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) pada Instalasi Rawat Inap Amarilis RSUD Kota Kendari ini memiliki tujuan
yaitu, peserta mampu menerapkan nilai - nilai ANEKA yang telah dipelajari selama
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan mampu menganalisis dampak
penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan yang telah dirancang. Adapun
kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 7 Juni s/d 28 Juli 2021. Dengan
penyelesaian kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan maka peserta dapat mengerti dan
dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang akan diambil tidak hanya untuk aktualisasi “Peningkatan
Kepatuhan Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi Covid 19 RSUD Kota Kendari” tetapi
dalam bertindak kedepannya sebagai Aparatur Sipil Negara. Pelaksanaan nilai – nilai
dasar profesi ASN ini dilaksanakan sebagai berikut :

54
Tabel 4.1 Realisasi kegiatan yang dilaksanakan pada tahap aktualisasi dan
habituasi nilai – nilai dasar ANEKA

No. Uraian Kegiatan Waktu Capaian Ket.


Pelaksanaan Hasil

1. Menggalang dukungan 29 Juni 2021 Mendapat Terlaksana


kegiatab persetujuan
dan saran
pelaksanaan
aktualisasi

2. Menyusun SPO Tata 30 Juni - 9 Terciptanya Terlaksana


Tertib Penjaga Pasien di Juli 2021 SOP Tata
Ruangan Isolasi covid Tertib Penjaga
19 RSUD Kota Kendari Pasien di
Ruangan
Isolasi covid
19 RSUD
Kota Kendari

3. Membuat Poster dan 10 Juli – 13 Tercetaknya Terlaksana


Banner Tata Tertib Juli 2021 Poster dan
Penjaga Pasien Banner Tata
Tertib Penjaga
Pasien

4. Sosialisasi SOP Tata 13 Juli – 16 Terlaksananya Terlaksana


Tertib Penjaga Pasien di Juli 2021 Sosialisasi
Ruangan Isolasi covid SOP Tata
19 RSUD Kota Kendari Tertib Penjaga
Pasien kepada
Dokter,
Perawat, dan
Penjaga
Pasien

55
5. Melakukan Monitoring 17 Juli – 02 Diperoleh data Terlaksana
dan Evaluasi Agustus mengenai
2021 evaluasi
penjaga pasien
di Ruangan
Isolasi Covid
19 RSUD
Kota Kendari.

Tabel 4.3. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Judul Kegiatan 1 Menggalang dukungan kegiatan

Tanggal Pelaksanaan 29 Juni 2021

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 1. Foto – foto kegiatan

2. Lembar pernyataan dukungan


dari atasan langsung dan mentor

3. Lembar asistensi

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Deskripsi Kegiatan

Sebelum melakukan konsultasi kepada pimpinan, saya dan teman -


teman sebelumnya membuat janji temu dengan pimpinan melalui sekretaris
beliau dan menanyakan mengenai apakah ada jadwal lain yang akan
dilakukan pimpinan pada hari dimana kami melakukan janji temu. Setelah
ada jadwal konsultasi saya menyiapkan bahan yang akan dikonsultasikan dan
mempelajari bahan tersebut sehingga mampu menjelaskan dengan baik
tentang rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada pimpinan. Setelah
melalui tahap koordinasi dan penjelasan mengenai rancangan aktualisasi,
pimpinan dalam hal ini Direktur RS memberikan dukungan penuh atas
pelaksanaan aktualisasi dalam bentuk surat pernyataan. Selain itu, diperoleh

56
juga persetujuan dari mentor dan kabid tata usaha mengenai pelaksanaan
aktualisasi.

Atasan langsung juga memberikan beberapa penyampaian bahwa


pasien Covid 19 yang dirawat di ruangan isolasi Covid 19 selain mendapatkan
pengobatan dari RS haruslah mendapatkan dorongan dan dukungan
psikologis dari keluarganya terutama keluarga yang mendampinginya di
ruangan perawatan.

Dengan adanya dukungan dan persetujuan dari pimpinan baik itu


Direktur RS, Mentor, maupun kepala bidang merupakan kegiatan awal dalam
upaya pelaksanaan aktualisasi peningkatan kepatuhan penjaga pasien melalui
penerapan SOP Tata Tata Tertib di Ruangan Isolasi Covid 19 RSUD kota
Kendari.

2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi

a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan

Gambar 4.1 Kegiatan pertemuan dan konsultasi dengan Direktur RS dalam


rangka paparan peserta aktualisasi untuk memperoleh dukungan kegiatan
aktualisasi.

57
Gambar 4.2 Kegiatan pertemuan dan konsultasi dengan Direktur RS dalam
rangka paparan peserta aktualisasi untuk memperoleh dukungan kegiatan
aktualisasi.

• Akuntabilitas

Dalam menyusun agenda dan jadwal konsultasi dengan atasan, saya


lakukan dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan hasil seminar
rancangan aktualisasi serta menyesuaikan dengan kesiapan dari pimpinan
untuk bertemu melakukan koordinasi.

• Nasionalisme

Dalam menyusun agenda dan jadwal konsultasi dengan atasan, saya


mengedepankan penghormatan dan musyawarah dengan menyesuaikan
jadwal kegiatan dari pimpinan.

• Etika Publik

Dalam menyusun agenda dan jadwal konsultasi dengan atasan, saya


menjunjung tinggi standar etika luhur dan kesopanan dengan memperhatikan
tata bahasa yang digunakan kepada pimpinan.

• Komitmen Mutu

Dalam menyusun agenda dan jadwal konsultasi, saya mengedepankan


mutu dan kualitas dengan mempersiapkan dengan cermat agenda konsultasi.

• Anti Korupsi

58
Dalam menyusun agenda dan jadwal konsultasi dengan atasan saya
mengedepankan kedisplinan dan kejujuran dengan melaksanakan jadwal
konsultasi sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

b. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kepada


pimpinan.

Gambar 4.3 Kegiatan penyampaian rencana kegiatan yang akan


dilaksanakan kepada Direktur RS.

Gambar 4.4 Kegiatan penyampaian rencana kegiatan yang akan


dilaksanakan kepada mentor.

59
a. Akuntabilitas
Dalam menyampaikan rencana kegiatan telah dilakukan dengan prinsip
kejelasan dan kesesuaian materi dengan tujuan.
b. Nasionalisme
Penulis menyampaikan rencana kegiatan konsultasi dengan pimpinan,
dari hasil pertemuan diperoleh mufakat
c. Etika Publik
konsultasi telah dilaksanakan dengan berorientasi nilai ramah dan sopan
santun kepada pimpinan
d. Komitmen Mutu
Konsultasi dilaksanakan dengan jelas dan sesuai dengan isu
yang diangkat
e. Anti Korupsi
Dalam menyampaikan rencana kegiatan menerapkan nilai-nilai kejujuran

c. Memohon persetujuan dari pimpinan

Gambar 4.5 Surat pernyataan dukungan pelaksanaan aktualisasi dari


pimpinan (Direktur RSUD Kota Kendari)

60
Gambar 4.6 Lembar pernyataan dukungan mentor terhadap
pelaksanaan aktualisasi

Gambar 4.7 Catatan bimbingan aktualisasi pimpinan (Direktur


RSUD Kota Kendari)

61
Gambar 4.8 Catatan bimbingan aktualisasi mentor

a. Akuntabilitas
Rencana kegiatan telah disampaikan kepada pimpinan
sebagai bentuk Pertanggungjawaban oleh penulis

b. Nasionalisme

Konsultasi penulis dengan pimpinan diperoleh hasil mufakat


c. EtikaPublik
Penulis Melakukan komunikasi dengan ramah dan sopan santun
kepada pimpinan
d. Komitmen Mutu
Nilai Kejelasan terkait rencana kegiatan telah mendapat
persetujuan pimpinan
e. Anti Korupsi
Kegiatan yang telah disetujui oleh pimpinan harus saya laksanakan
dengan penuh rasa tanggung jawab

62
3. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi :


• Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang
bermutu, cepat, tepat serta terjangkau oleh masyarakat.
• Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan RSUD Kota Kendari
menjadi RUMAH SAKIT mitra keluarga.
• Meningkatkan SDM , sarana dan prasarana serta non medis serta
penunjang medis, agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi
petugas, pasien dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya.

Kontribusi Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi :


Kegiatan ini mendukung pelaksanaan tata nilai rumah sakit
1. Kejujuran
2. Keterbukaan
3. Ketersediaan Melayani
4. Kerja Keras

4. Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Pembuatan rencana awal kegiatan berupa konsultasi berjenjang kepada
pimpinan mulai dari mentor sekaligus kepala seksi pelayanan, dan
Direktur rumah sakit berfungsi untuk menjadikan semua tahapan
kegiatan menjadi lebih terarah. Sehingga tujuan dalam kegiatan ini yaitu
mendapatkan saran dan persetujuan dari pimpinan menjadi terwujud
b. Dampak Negatif

Apabila rencana kegiatan tidak disetujui oleh pimpinan maka kegiatan


tidak dapat berjalan dengan lancar
c. Permasalahan yang dihadapi

Kesibukan para unsur pimpinan dan mentor yang cukup padat terkait
dengan tupoksi sebagai ASN menyebabkan rencana kegiatan tidak
terlaksana sesuai jadwal
d. Solusi pemecahan masalah

63
Selalu berusaha mengkonfirmasi kepada para pimpinan dan mentor dalam
membuat jadwal yang tepat dalam proses bimbingan

Judul Kegiatan 2 Menyusun SOP Tata Tertib


penjaga Pasien di Ruangan
Isolasi Covid 19 RSUD kota
Kendari

Tanggal Pelaksanaan 30 Juni – 9 Juli 2021

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 1. Foto – foto kegiatan

2. Bahan – bahan SOP/


Referensi yang menjadi dasar
pembuatan SOP

3. Lembar Asistensi

4. Adanya SOP Tata Tertib


Penjaga Pasien di Ruangan
Isolasi Covid 19 yang telah
disahkan

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Deskripsi Kegiatan

Penulis melaksanakan pertemuan dengan Direktur Rumah Sakit, mentor,


kepala bagian tata usaha, kepala bidang keperawatan, kepala ruangan
Amarilis RSUD Kota Kendari untuk menyampaikan konsep dan meminta
saran/ petunjuk mengenai SOP tata tertib penjaga pasien di ruangan Isolasi
Covid 19 RSUD kota Kendari.

2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi

a. Konsultasi dengan Direktur Rumah Sakit, mentor (Kepala Seksi Pelayanan


Medik), Kepala bag. Tata Usaha, Kepala Bid. Keperawatan, Kepala Ruangan
Amarilis.

64
Gambar 4.9 Kegiatan konsultasi dengan Mentor (dr. hj. Rosita)
mengenai SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi Covid 19.

Gambar 4.10 Kegiatan konsultasi dengan Kabag. Tata Usaha


mengenai pembuatan SOP Tata tertib penjaga pasien.

65
Gambar 4.11. Rancangan SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan
Isolasi Covid 19 yang sudah disetujui oleh Mentor, Kabag. Tata Usaha,
Kabid. Keperawatan.

66
a. Akuntabilitas

Dalam melakukan konsultasi dengan mentor (Kepala Seksi Pelayanan


Medik), Kepala bag. Tata Usaha, Kepala Bid. Keperawatan, Kepala Ruangan
Amarilis penulis menyampaikan rencana, tujuan dan alasan yang benar dan
tepat mengenai rencana kegiatan

b. Nasionalisme

Hasil konsultasi dengan mentor (Kepala Seksi Pelayanan Medik), Kepala


bag. Tata Usaha, Kepala Bid. Keperawatan, Kepala Ruangan Amarilis RSUD
Kota Kendari telah diperoleh mufakat

c. Etika Publik

Pertemuan dengan mentor (Kepala Seksi Pelayanan Medik), Kepala bag.


Tata Usaha, Kepala Bid. Keperawatan, Kepala Ruangan Amarilis telah
dilakukan dengan sikap yang sopan santun

d. Komitmen Mutu :
Konsultasi telah dilakukan secara langsung sehingga komunikasi dapat
berjalan efektif
e. Anti Korupsi

Kegiatan konsultasi telah diterapkan nilai-nilai kejujuran

67
b. Menyusun Rancangan SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi
Covid 19 RSUD Kota Kendari

Gambar 4.12 Kegiatan pengumpulan contoh referensi SOP

68
a. Akuntabilitas
Dalam menyusun rancangan SPO telah dilakukan dengan prinsip
kejelasan dan kesesuaian materi dengan tujuan
b. Nasionalisme

Disiplin dan jujur dalam penyusunan rancangan SPO sebagai bentuk


nasionalisme

c. Etika Publik

Dalam penyusunan SOP telah dilakukan dengan memperhatikan saran


dan menggunakan Bahasa yang sopan.

d. Komitmen Mutu

Penyusunan rancangan SOP menggunakan referensi terbaru dan


mempertimbangkan fungsi dan kebutuhan Rumah Sakit.

e. Anti Korupsi

Dalam melakukan konsultasi tetap menggunakan nilai – nilai kejujuran.

c. Mengusulkan dan mengesahkan rancangan SOP Tata Tertib Penjaga


Pasien Ruangan Isolasi Covid 19

69
Gambar 4.13 SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi
Covid 19 RSUD Kota Kendari yang telah disahkan oleh Direktur RSUD Kota
Kendari.

a. Akuntabilitas

Dalam menjalankan SPO diutamakan kejelasan dan


pertanggungjawaban.
b. Nasionalisme
Disiplin dan jujur dalam mengesahkan dan menerapkan Tata Tertib
Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi covid 19 sebagai bentuk nasionalisme
c. Etika Publik

Penerapan SPO dengan disiplin, dan berintegritas

d. Komitmen Mutu

Penerapan SPO dengan efektif dan efisien sesuai tujuan yang ingin
dicapai SPO
e. Anti korupsi
Melaksanakan SPO dengan jujur

70
3. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi :

Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakit Meningkatkan
pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang bermutu, cepat,
tepat
Kontribusi Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi :

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan tata nilai rumah sakit yaitu


Keterbukaan dan Kesediaan melayani

4. Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan dilakukannya kegiatan ini maka SOP Tata Tertib Penjaga Pasien
di Ruangan Isolasi covid 19 menjadi baku dan menjadi acuan dalam
melakukan tindakan di ruangan serta dapat meminimalisir terjadinya
infeksi silang.
Dampak Negatif

Apabila SOP tidak dibuat maka tidak ada acuan/ dasar bagi petugas dalam
melakukan penertiban terhadap penjaga pasien di ruangan perawatan yang
sering berganti – ganti dan dapat menjadi masalah di kemudian hari.
Permasalahan yang dihadapi

Kesibukan para pihak terkait dan mentor yang cukup padat terkait dengan
tupoksi sebagai ASN menyebabkan rencana kegiatan tidak terlaksana
sesuai jadwal
Solusi pemecahan masalah

Selalu berusaha mengkonfirmasi kepada pihak terkait dan mentor dalam


membuat jadwal yang tepat dalam proses bimbingan

71
Judul Kegiatan 3 Membuat Poster dan Banner
Tata Tertib Penjaga Pasien

Tanggal Pelaksanaan 10 Juli – 13 Juli 2021

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 1. Foto – foto kegiatan

2. Screen Shoot percakapan WA


dengan mentor mengenai
konsultasi desain poster

3. Adanya Bukti fisik poster dan


banner tata tertib penjaga pasien
yang sudah dicetak dan
terpasang di RSUD Kota
Kendari

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Deskripsi Kegiatan

Setelah SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi Covid 19 telah
terbentuk dan disahkan oleh Direktur RSUD Kota Kendari, maka Langkah
selanjutnya yang dilakukan penulis adalah merancang desain poster dan
banner serta konsultasi dengan mentor mengenai rancangan desain poster dan
banner tersebut. Setelah disetujui, penulis kemudian mencetak poster dan
banner tersebut kemudian memasangnya di area yang mudah terlihat di
RSUD Kota Kendari.

72
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi

a. Konsultasi dengan Mentor terkait isi poster dan banner.

Gambar 4.14. Kegiatan konsultasi dengan mentor mengenai


rancangan poster dan tata tertib yang akan dicetak.

a. Akuntabilitas

Dalam melakukan konsultasi dengan mentor (Kepala Seksi Pelayanan


Medik), penulis menyampaikan rencana, tujuan dan alasan yang benar dan
tepat mengenai desain poster dan banner yang akan dicetak

b. Nasionalisme

Hasil konsultasi dengan mentor (Kepala Seksi Pelayanan Medik telah


diperoleh mufakat

c. Etika Publik

Konsultasi dengan mentor (Kepala Seksi Pelayanan Medik telah


dilakukan dengan sikap yang sopan santun

d. Komitmen Mutu :
Konsultasi dilakukan secara tepat dan jelas sehingga komunikasi dapat
berjalan efektif
e. Anti Korupsi

73
Kegiatan konsultasi telah diterapkan nilai-nilai kejujuran

b. Merancang Desain Poster dan Banner

Gambar 4.15. Desain Poster dan Banner Tata Tertib Penjaga


Pasien

a. Akuntabilitas

Dalam melakukan rancangan desain Poster dan Banner penulis telah


merancang desain secara bertanggung jawab

b. Nasionalisme

Dalam melakukan rancangan desain Poster dan Banner penulis tidak


memaksakan kehendak mengenai rancangan yang akan dicetak dan meminta
pendapat dari mentor

c. Etika Publik

74
Dalam membuar rancangan desain Poster dan Banner, penulis terbuka
dan jujur dalam memberikan informasi

d. Komitmen Mutu :
Isi desain Rancangan Poster dan Banner yang akan dicetak dibuat
dengan kreatifitas yang baik
e. Anti Korupsi

Desain yang akan dicetak dibuat dengan jujur dan bertanggung jawab

c. Mencetak Poster dan Banner Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi
Covid 19

Gambar 4.16. Banner Tata Tertib Penjaga Pasien yang sudah dicetak
dan dipasang di pintu masuk IGD Covid RSUD Kota Kendari

75
Gambar 4.17 Proses pemasangan Poster Tata Tertib Penjaga
Pasien Ruangan Isolasi Covid 19 di depan ruangan Perawatan Covid Amarilis

76
Gambar 4.18. Poster Tata Tertib Penjaga Pasien yang telah tertempel
di Ruangan Perawatan Covid Amarilis

a. Akuntabilitas

Dalam melakukan rancangan desain Poster dan Banner penulis telah


merancang desain secara bertanggung jawab

b. Nasionalisme

Dalam melakukan rancangan desain Poster dan Banner penulis tidak


memaksakan kehendak mengenai rancangan yang akan dicetak dan meminta
pendapat dari mentor

c. Etika Publik

Dalam membuar rancangan desain Poster dan Banner, penulis terbuka


dan jujur dalam memberikan informasi

d. Komitmen Mutu :
Isi desain Rancangan Poster dan Banner yang akan dicetak dibuat
dengan kreatifitas yang baik
e. Anti Korupsi

77
Desain yang akan dicetak dibuat dengan jujur dan bertanggung jawab

3. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi :

Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakit yaitu meningkatkan
SDM, sarana dan prasarana medis serta non medis serta penunjang medis,
agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi petugas, pasien dan
keluarganya serta masyarakat pada umumnya.
Kontribusi Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi :

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan tata nilai rumah sakit yaitu


Keterbukaan dan Kesediaan melayani

4. Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan dilakukannya kegiatan ini, maka pasien dan penjaga pasien yang
akan dirawat di unit perawatan Isolasi Covid 19 akan dapat melihat secara
jelas mengenai tata tertib penjaga pasien selama dilakukan perawatan
terutama mengenai poin penjaga pasien tidak boleh berganti – ganti sejak
pasien masuk hingga keluar untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi
silang.
Dampak Negatif

Apabila Papan Tata Tertib dan Banner penjaga pasien tidak tercetak maka
sosialisasi petugas Kesehatan baik itu dokter dan perawat mengenai tata
tertib penjaga pasien di ruangan Isolasi Covid 19 akan tidak optimal karena
penjaga pasien tidak dapat membaca mengenai peraturan penjaga pasien
selama di ruang perawatan Covid.

78
Judul Kegiatan 4 Sosialisasi SOP dan Tata Tertib
Penjaga Pasien

Tanggal Pelaksanaan 13 Juli – 16 Juli 2021

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 1. Foto – foto kegiatan

2. Daftar hadir sosialisasi

3. Tersedianya bahan materi


sosialisasi SOP dalam bentuk
Banner

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Deskripsi Kegiatan

Untuk mendukung terlaksananya penerapan tata tertib penjaga pasien di


Ruangan Isolasi Covid 19 agar berjalan maksimal, maka diperlukan upaya
sosialisasi terutama terhadap tenaga Kesehatan itu sendiri (dokter dan
perawat) agar mereka lebih paham dan dapat menjelaskan mengenai tata
tertib kepada penjaga pasien yang akan dirawat di Ruangan Isolasi Covid 19.
Selain itu sosialisasi juga akan terus dilakukan tiap hari kepada setiap penjaga
pasien covid yang masuk di ruang perawatan isolasi.

Sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid 19 di Kota Kendari maka


kegiatan yang awalnya akan dilakukan di ruang aula dengan mengumpulkan
banyak orang yang berkaitan secara langsung di lapangan tidak dapat
dilaksanakan dan diganti dengan sosialisasi secara bertahap di unit perawatan
kepada tim petugas Kesehatan yang sementara bertugas.

79
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi

a. Koordinasi dengan penanggung jawab ruang rawat inap mengenai


Sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi Covid 19.

Gambar 4.19. Foto kegiatan setelah koordinasi dengan penanggung


jawab rawat inap Covid Amarilis 9 (Ners Hardia dan Ners Rajab).

a. Akuntabilitas

Pertemuan penulis dengan kepala ruangan Amarilis telah dilaksanakan


menerapkan nilai partisipatif dalam bekerja sama
b. Nasionalisme

Penulis bermusyawarah dengan kepala ruangan Amarilis terkait kegiatan


sosialisasi

80
c. Etika Publik
Koordinasi dilaksanakan dengan menerapkan sikap sopan santun

d. Komitmen Mutu

Setiap kegiatan yang saya ajukan diteliti dengan baik oleh kepala
ruangan Amarilis, karena harus sesuai standar dalam kegiatan serta
efektif.
e. Anti Korupsi

Penulis menerapkan nilai kejujuran, adil dan bertanggung jawab terkait


kegiatan sosialisasi yang telah disetujui oleh kepala ruangan Amarilis.

b. Mempersiapkan materi sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di


Ruangan Isolasi Covid 19.

Gambar 4.20 Banner materi Sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga


Pasien

81
Gambar 4.21 Banner materi sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga
pasien

a. Akuntabilitas
Materi sosialisasi diperoleh dari referensi yang jelas
b. Nasionalisme
Pengumpulan materi dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab
c. Etika Publik
Penulis menerapkan keikhlasan dalam proses persiapan materi
d. Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam mengumpulkan materi
e. Anti Korupsi

82
Penulis menerapkan nilai kejujuran, adil dan bertanggung jawab dalam
pengumpulan referensi

c. Mempersiapkan materi, sarana, dan prasarana

Gambar 4.22 Mempersiapkan materi sosialisasi berupa Banner Tata


Tertib penjaga pasien

a. Akuntabilitas
Materi sosialisasi diperoleh dari referensi yang jelas
b. Nasionalisme
Pengumpulan materi dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab
c. Etika Publik
Penulis menerapkan keikhlasan dalam proses persiapan materi
d. Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam mengumpulkan materi
e. Anti Korupsi
Penulis menerapkan nilai kejujuran, adil dan bertanggung jawab dalam
pengumpulan referensi

83
d. Melaksanakan kegiatan sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga Pasien pada
dokter dan perawat

Gambar 4.23 Kegiatan Sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di


Ruangan Isolasi Covid kepada dokter dan perawat

84
Gambar 4.24 Kegiatan Sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di
Ruangan Isolasi Covid kepada dokter dan perawat

85
Gambar 4.25 Daftar hadir Sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga Pasien
di Ruangan Isolasi Covid 19

86
Gambar 4.26 Sosialisasi SOP Tata Tertib Penjaga Pasien kepada
keluarga pasien yang akan dirawat di Perawatan covid 19 RSUD Kota
Kendari

87
a. Akuntabilitas
Pelaksanaan sosialisasi pada perawat jaga dan dokter dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab
b. Nasionalisme
Hormat menghormati penulis dengan dokter dan perawat jaga telah
dilaksanakan dalam kegiatan sosialisasi
c. Etika Publik
Penulis menerapkan sopan santun dalam kegiatan sosialisasi pada
perawat jaga
d. Komitmen Mutu
Setiap materi sosialisasi dicermati oleh peserta sosiaslisasi
e. Anti Korupsi
Penulis menerapkan sikap bertanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan sosialisasi
3. Manfaat Kegiatan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi:

Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakit Meningkatkan
pelayanan kesehatan dan Meningkatkan SDM, sarana dan prasarana medis
serta non medis serta penunjang medis, agar tercipta kondisi yang aman

Kontribusi Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi:

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan tata nilai rumah sakit Keterbukaan dan
Kesediaan melayani
4. Analisis Dampak
a. Dampak Positif

Kegiatan Sosialisasi pada perawat tentang SOP Tata Tertib Penjaga Pasien
di Ruangan Isolasi Covid 19 akan memberikan tingkat pemahaman
perawat dan dokter di ruang instalasi rawat Inap mengenai Tata Tertib
yang berlaku bagi penjaga pasien di Ruangan Isolasi Covid 19.
b. Dampak Negatif

Apabila kegiatan sosialisasi ini tidak dilakukan, maka tidak adanya


peningkatan tingkat pemahaman dokter dan perawat dalam hal komunikasi

88
SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi Covid 19 sehingga
menyebabkan tidak adanya mutu kualitas pelayanan.
c. Permasalahan yang dihadapi

Adanya teman sejawat yang telah diberi undangan mengalami kesibukan.


d. Alternatif solusi
Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan mengenai penerapan
SOP Tata Tertib Penjaga Pasien di Ruangan Isolasi Covid 19

89
Judul Kegiatan 5 Melakukan Monitoring dan
Evaluasi

Tanggal Pelaksanaan 17 Juli – 02 Agustus 2021

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 1. Foto – foto kegiatan

2. Instrumen evaluasi

3. Laporan evaluasi kegiatan

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Deskripsi Kegiatan

Setelah sosialisasi telah selesai dilakukan, maka hal yang selanjutnya


penulis lakukan adalah melakukan monitoring dan evaluasi kepada penjaga
pasien yang mendampingi pasien Covid 19 yang dirawat di ruangan
perawatan Amarilis Covid 19 untuk memantau apakah sosialisasi yang
dilakukan oleh tenaga Kesehatan telah dipahami atau tidak oleh penjaga
pasien. Monitoring dilakukan tiap hari dengan metode observasi secara
langsung di ruangan perawatan Amarilis.

90
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi

a. Membuat Instrumen Evaluasi

Gambar 4.27 Form Evaluasi penjaga pasien di Ruangan Perawatan


Amarilis

a. Akuntabilitas

Penulis bertanggung jawab terhadap Form yang akan dilengkapi


b. Nasionalisme

Form evaluasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar


c. Etika Publik
Form evaluasi berisi Bahasa yang sopan

d. Komitmen Mutu

Penulis menyiapkan form evaluasi yang sesuai dan jelas dengan kualitas
yang diharapkan
e. Anti Korupsi

Penulis menyajikan hasil yang sebenarnya sesuai dengan yang diperoleh


dengan jujur

91
b. Melakukan Evaluasi

Gambar 4.28 Observasi secara langsung kepatuhan penjaga pasien di


Ruangan Perawatan Amarilis

92
Gambar 4.29 Observasi secara langsung kepatuhan penjaga pasien di
Ruangan Perawatan Amarilis

93
Gambar 4.30 Observasi secara langsung kepatuhan penjaga
pasien di Ruangan Perawatan Amarilis

94
a. Akuntabilitas

Penulis bertanggung jawab terhadap evaluasi harian penjaga pasien


b. Nasionalisme

Kegiatan evaluasi berorientasi dengan nilai kejujuran dan adil


c. Etika Publik
Penulis melakukan evaluasi observasi secara langsung dengan perilaku
yang ramah dan sopan

d. Komitmen Mutu

Penulis menyiapkan form evaluasi harian yang sesuai dan jelas sehingga
mudah dipahami
e. Anti Korupsi

Penulis melakukan observasi secara langsung dengan mandiri

95
c. Membuat laporan evaluasi

Gambar 4.31 Form Monitoring dan Evaluasi Penjaga Pasien


Ruangan Amarilis Isolasi Covid 19 RSUD Kota Kendari

96
a. Akuntabilitas

Penulis membuat laporan sebagai kejelasan dan pertanggungjawaban


dalam kegiatan yang telah dilakukan.
b. Nasionalisme

Penulis menyusun laporan hasil sosialisasi menggunakan bahasa


Indonesia yang baik
c. Etika Publik
Laporan kegian disusun dengan bahasa yang sopan

d. Komitmen Mutu

Penulis membuat laporan dengan sangat teliti dan cermat

e. Anti Korupsi

Pembuatan laporan telah dilaksanakan oleh penulis dengan jujur

3. Manfaat Kegiatan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi:

Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakit Meningkatkan
pelayanan kesehatan dan Meningkatkan SDM

Kontribusi Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi:

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan tata nilai rumah sakit:

1. Kejujuran

2. Keterbukaan

3. Kesediaan melayani

4. Kerja keras

4. Analisis Dampak
a. Dampak Positif

Dengan adanya laporan evaluasi maka dapat melihat capaian sosialisasi


tata tertib penjaga pasien di Ruangan Isolasi covid 19.
b. Dampak Negatif

97
Apabila laporan kegiatan tidak dilakukan maka tidak ada tolak ukur
mengenai keberhasilan sosialisasi SOP tata tertib penjaga pasien di
ruangan isolasi covid 19.

98
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan Kepatuhan


Penjaga Pasien Melalui Penerapan SOP Tata Tertib Di Ruangan Isolasi Covid 19 RSUD
Kota Kendari ” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terimplementasinya nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,


Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole of Government) baik dalam
melaksanakan tugas jabatan maupun dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
2. Terimplementasinya tata tertib penjaga pasien sesuai Standar Prosedur Operasional
(SPO) di ruangan perawatan Covid 19 RSUD Kota Kendari.
3. Apabila Peningkatan kepatuhan penjaga pasien dapat terlaksana dengan baik maka akan
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan dapat mengurangi resiko infeksi silang
Covid 19 ke masyarakat luas.

99
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Aktualisasi: Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.

Undang - Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan.

Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang jabatan perawat dan Angka kreditnya.

100

Anda mungkin juga menyukai