Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN


KABUPATEN MAGELANG
Jl. Kartini No.13 Muntilan 56411Informasi (0293)587004
Sekretariat (0293)587017 Fax (0293)587017IGD(0293)585392
E-mail : rsudkabmgl@gmail,com

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN


PRA LATSAR CPNS FORMASI TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
A. Gambaran umum / latar belakang
Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Calon PNS yang selanjutnya disingkat CPNS adalah warga Negara Indonesia yang lolos
seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serat telah medapatkan
persetujuan teknis dan penetapan nomo induk pegawai.
Pegawai negeri sipil (PNS) sebagai nsur utama sumber daya manusia Aparatur sipi
Negara (ASN) memiliki peranan penting dalammenentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan PNS yang mampu memainkan peranan
tersebut adalah PNS yang mmilii ompetensi yang di indikasikan dari sikap dan
perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan
bermental baik, professional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan public, serta
mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pendidikan dan Pelatihan bagi sumber daya Calon Pegawai Negeri Sipil dalam hal ini
diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Peraturan
pemerintah danUndang-Undang tersebut menjelaskan beberapa persyatan untuk menjadi
PNS dan tujuan dari diadakannya diklat tersebut telah diatur dalam Undang-Undang No.
5 tahun 2014 Pasal 63-64 dan Peraturan Pemerintah tahun 2017 Pasal 34-35 adalah
sebagai berikut : a. CPNS wajib mengikuti masa percobaan. b. Masa percobaan melalui
pendidikan dan Pelatihan yang terintegrasi c. Masa percobaan dilakukan selama 1 tahun.
d. Tujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) berpedoman pada PERLAN
Nomor 1 Tahun 2021 adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang
dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan
sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis
yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. 

Berdasarkan penemuan pada observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
menemukan hal yang menarik ketika pelatihan dilakukan oleh orang yang sama, instansi
yang sama bisa menghasilkan hasil yang berbeda ketika pedoman penyelenggaraannya
berbeda. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mendeskripsikan pengelolaan pelatihan
Dasar CPNS yang dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. PP No. 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan LAN Nomor 1 tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (Latsar CPNS)

C. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan peraturan lembaga administrasi Negara republik Indonesia Nomor 1 tahun
2021 tentang pelatihan dasar calon pegawai ngeri sipil. Pelatihan dasar calon pegawai
ngeri sipil (latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegras untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
betanggung jawab, dan memperkuat proesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan
dasar CPN bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi diantaranya:
1. Menunjukkan sikap perilaku bela Negara;
2. Mengaktualissikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas.

II. Kegiatan yang dilaksanakan


Penyelenggaraan pra latsar CPNS kabupatn magelang dilaksanakan atas kerjasama anata adan
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan daerah (BKPPD) kabupaten magelang dengan lembaga
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN
KABUPATEN MAGELANG
Jl. Kartini No.13 Muntilan 56411Informasi (0293)587004
Sekretariat (0293)587017 Fax (0293)587017IGD(0293)585392
E-mail : rsudkabmgl@gmail,com

Komando pelaksana yang bertugas menyelengarakan DODIKJUR Rindam IV Diponegoro.


Penyelenggaraan pra latsar CPN yaitu dibagi menjadi 2 (dua) Angkatan dalam melaksanakan
pelatihan. Nerikut adalah kegiatan penyelenggaraan pada Angkatan 1 (satu).

Hari/ Pukul Mata pelajaran Pengampu


tanggal
Selasa, 05.30-07.00 Apel pagi Danki/pengasuh
17 Mei 07.00-09.00 Gladi upacara bukadik Kapten Inf Tarjono
2022 09.00-10.00 Jam pimpinan Zaenal arifin, S.I.P
10.15-11.00 Jam komandan Kolonel Inf M. Aif Hidayat
11.00-12.00 Informasi pegawai Sungendi, S.H.,M.M
13.00-14.00 Pembinaan kepegawaian Rujito, S.H.,M.M
14.00-15.00 Pengembangan karier ASN Herlina nurochmah,
S.STP.,M.Si
15.15-16.45 Tata upacara sipil Kapten Inf Hadi Suyatno
Rabu, 04.45-05.15 Senam pagi Tim jasman
18 Mei 06.30-07.00 Apel pagi Danki/pengasuh
2022 07.00-07.45 PBB/PPM Tim permildas
08.00-09.00 Kode etik ASN Eko tavip haryanto, S.E
09.00-10.00 Jam kerja & pakaian Dinas Drs. Arief koestanto setiadi
10.15-11.15 ASN
11.1512.15 Pengembangan Kompetensi Dr. RR sri wayuningsih
13.00-14.30 ASN
14.30-15.15 Kompetensi teknis bidang SKPD terkait
15.30-16.15 Tugas
16.15-17.00 Kepemimpinan Mayor Inf nodelismen Hulu
S.Pd
Berbicara efektif Mayor Inf sairin
PBB/PPM Tim permildas
Kamis, 04.45-05.15 Senam pagi Tim jasmani
19 Mei 06.30-07.00 Apel pagi Danki/pengasuh
2022 07.00-08.30 Tata upacara sipil Kapten Inf Hadi suyanto
08.30-10.00 Wasbang Colonel Inf Efdal Nazra
10.15-11.45 S.I.P
13.00-15.15 KHUB Letkol Inf Moh. Ahsanul
Haq
Senam bekerja Mayor Inf Joko Santoso
MALAM
18.15-21.15 Caraka malam Tim caraka malam
Jum’at, 04.45-05.15 Senam pagi Tim jasmani
20 Mei 06.30-07.00 Apel pagi Danki/Pengasuh
2022 07.00-10.00 Mountenerring Tim mountenerring
10.15-11.45 PBB/PPM Tim permildas
13.00-14.30 Analisis Isu Konteporer Mayor Inf suroso
14.30-15.15 Pancasila Mayor Inf Puji widayat
19.00-20.30 Kebulatan Tekad Lettu Inf Hartanta

Sabtu, 04.45-05.15 Senam pagi Tim jasmani


21 Mei 06.30-07.00 Apel pagi Danki/ Pengasuh
2022 07.00-08.30 PBB/PPM Tim Permildas
08.30-09.15 Jam komandan Kolonel Inf Arif Hidayat
09.15-10.00 penutupan Kapten Inf Tarjono
III. Hasil yang dicapai
1. Materi Informasi kepegawaian
a. Manajemen ASN
1) Manajemen PNS
a) Penyususnan dan penetapan kebutuhan;
b) Pengadaan;
c) Pangkat dan Jabatan;
d) Pengembangan karier;
e) Pola karier;
f) Promosi;
g) Mutasi;
h) Penilaian kerja;
i) Penggajian dan tunjangan;
j) Penghargaan;
k) Disiplin;
l) Pemberhentan;
m) Pension dan tabungan hari tua;
n) Perlindungan.

2) Manajemen PPPK
a) Penetapan kebutuhan;
b) Pengadaan;
c) Penilaian kerja;
d) Penggajian dan tunjangan;
e) Pengembangan kompetensi;
f) Pemberian penghargaan;
g) Pemutusan perjanjian kerja;
h) Perlindungan.

2. Materi Disiplin pegawai negeri


a. Dasar hukum
Pasal 86
1) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS
wajib mematuhi disiplin PNS.
2) Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.
3) PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
b. Instrument pembinaan disiplin
1) Peraturan didiplin PNS
2) Daftar hadir
3) Apel pagi
4) Inspeksi mendadak
5) Penilaian petasi kerja
6) Pengawasan atasan
7) Tambahan penghasilan pegawai

c. Permasalahan pembinaan PNS


1) PNS sakit tidak diajukan cuti sakit
2) Tugas Belajar (Melebihi Waktu/DO)
3) PNS mangkir tidak diperiksa secara kumulatif
4) Atasan langsung yang melakukan pembiaran
5) Presensi manual / td tngn abesnesi di rapel
6) Mangkir dengan alasan lupa absen namun dilakukan berulang kali
7) Penyalahgunaan wewenang
8) Nikah siri/perselingkuhan Cerai:
9) Tanpa ijin/ket Terlabat lapor

d. Kewajiban PNS
Pasal 3
1) setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Pasal 4
1) menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji PNS;
2) menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3) mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan/ atau golongan;
4) melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau
merugikan keuangan negara;
5) melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6) Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
7) menggunakan dan memelihara barang rnilik Negara dengan
sebaik-baiknya;
8) memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
kompetensi;
9) menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

e. larangan PNS pasal 5


1) Menyalahgunakan wewenang;
2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi
konflik kepentingan dengan jabatan;
3) menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
4) bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
5) bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
6) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen
atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
7) melakukan pungutan di luar ketentuan;
8) melakukan kegiatan yang merugikan negara;
9) bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan
10) menghalangi berjalannya tugas kedinasan; ;
11) menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau
pekerjaan;
12) meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;;
13) melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
14)

f. Sanksi hukum didiplin kerja tidak masuk kerja


Jumlah mangkir Hukuman didiplin
Hukuman ringan (pasal 9)
3 hari kerja Teguran lisan
4 s.d 6 hari kerja Teguran tertulis
7 s.d 10 hari kerja Pernyataan tidak puas secara tertulis
HUKUMAN SEDANG (PASAL 10)
11 s.d. 13 hari kerja pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%
(dua puluh lima persen) selama 6 (enam)
bulan;

14 s.d. 16 hari kerja pemotongan tunjangan kinerja


sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama
9 (sembilan) bulan;

pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%


17 s.d. 20 hari kerja (duapuluh lima persen) selama 1 (satu) tahun.

HUKUMAN BERAT (PASAL 11)

21 s.d. 24 hari kerja penurunan jabatan setingkat


lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan ;

25 s.d. 27 hari kerja pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan


pelaksana selama 12 (dua belas) bulan

28 hari kerja atau lebih pemberhentian dengan hormat tidak atas


permintaan sendiri atau pemberhentian tidak
dengan hormat sebagai PNS

3. Pengembangan karier
1) Otoritas kewenangan
a) Kementrian PANRB
b) BKN
c) KASN
d) LAN
2) Prinsip Pola karier PNS
a) Kepastian
b) Profesionalisme
c) Transparan
d) Integritas
e) Keadilan
f) Nasional
g) Rasional
3) Perencanaan pola karier PNS
a) Penyusunan
(1) Urutan Karier yang berkesinambungan (Kecuali dari JF ke JPT)
 JPT melalui rencana suksesi, seleksi terbuka / sesuai
ketentuan perundang-undangan
 JA melalui suksesi, rotasi, dan mutasi
 JF melalui pengangkatan pertama, perpindahan jabatan,
penyesuaian/inpassing, dan promosi
(2) Tugas Serumpun, Kompetensi yang berkaitan dan Kualifikasi
Pendidikan
b) Rencana Pengembangan karier yang disusun oleh BKN
c) Rencana Pola Karier
(3) Rencana Pola Karier meliputi jumlah, komposisi, distribusi calon
pemegang Jabatan, dan jangka waktu melintasi alur
karier/Jabatan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kompetensi Manajerial, Kompetensi Teknis, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai
dengan peraturan perundangundangan.
b. Komposisi dalam pembinaan karier harus seimbang untuk seluruh calon peserta seleksi
yang ada di instansi bersangkutan. dalam arti bagi setiap 1 (satu) Jabatan yang akan diisi,
para calon harus memiliki syarat kompetensi, kualifikasi, dan kinerja.
c. Distribusi calon pemegang jabatan harus merata dalam arti tidak terlalu banyak untuk
Jabatan tertentu dan
terlalu sedikit untuk Jabatan lainnya.

4. Materi kode etik ASN dan integritas ASN oleh eko tavip, SE
a. Pengertian
 Nilai dasar: pernyataan ideal mengenai kondisi moralitas tertentu yang
diharapkan/ kewajiban moral yan umum.
 Kode etik: norma yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh ASN dalam
menjalankan tugas orientasi maupun menjalani kehidupan pribadi dan
mencegah perilaku yang tidak etis.
 Kode perilaku: pengaturan mengenai perbuatan tertentu yang wajib
dipatuhi dan dilaksanakan oleh ASN dalam menjalankan tugas-tugas
organisasi mauoun menjalani kehidupan pribadi serta sanksi yang dapat
dikenakan apabila melakukan pelanggaran terhadap pengaturan tersebut.
b. Kode etik PNS
1) Etika dalam bernegara
 melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945;
 mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara;
 menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
 menaati semua peraturan perundang-undangan dalam
melaksanakan tugas;
 akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa;
 menjauhi perbuatan yang mendorong/mengarah pada praktek
KKN;
 tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam
melaksanakan setiap kebijakan dan program pemerintah;
 menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya negara
secara efisien dan efektif; dan
 tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak
benar.
2) Etika dalam berorganisasi
 menjunjung tinggi institusi dan menempatkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi atau golongan;
 menjujung tinggi kehormatan institusi dalam pelaksanaan tugas
kedinasan maupun di luar kedinasan;
 melaksanakan tugas dan wewenang sesuai peraturan perundang-
undangan;
 melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang;
 bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan perintah sesuai
dengan tata cara dan peraturan yang berlaku;
 tidak menyampaikan dan menyebarluaskan informasi yang
bersifat rahasia baik karena sifat maupun perintahnya kepada
orang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
 menunjukkan sikap kepemimpinan melalui keteladanan, ketulusan
dan kewibawaan dalam pelaksanaan tugas untuk tujuan
organisasi;
 membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;
 menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang
terkait dalam rangka pencapaian tujuan organisasi;
 memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas;
 patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja;
 mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam
rangka peningkatan kinerja organisasi; dan
 berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

3) Etika dalam bermasyarakat


 mewujudkan pola hidup sederhana;
 memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun tanpa
pamrih, serta tanpa unsur pemaksaan;
 memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta
tidak diskriminatif;
 bersikap terbuka dan responsif terhadap kritik, saran, keluhan,
laporan serta pendapat dari lingkungan masyarakat;
 berperan aktif dalam kegiatan sosial masyarakat untuk
kepentingan masyarakat umum;
 menunjukkan sikap keteladanan dan kewibawaan dalam
kehidupan bermasyarakat; dan
 berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas.
4) Etika terhadap diri sendiri
 jujur terhadap diri sendiri;
 terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar;
 bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
 menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun
golongan;
 berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan sikap;
 memiliki daya juang yang tinggi;
 memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
 menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;
 berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan; dan
 tidak melakukan perkataan maupun perbuatan yang dapat
menurunkan harkat dan martabat sebagai pribadi maupun PNS
5) etika terhadap sesama PNS
 menghormati dan menjujung tinggi toleransi antar sesama, suku
dan umat beragama/kepercayaan;
 memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama PNS;
 saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal
maupun horisontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar
instansi;
 menghargai perbedaan pendapat;
 menjunjung tinggi harkat dan martabat PNS;
 menjunjung tinggi kesetaraan gender;
 menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama PNS;
dan
 berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia
yang menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua PNS
dalam memperjuangkan hak-haknya.

5. Kompetensi teknis bidang Tugas
a. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang
 Sebagai salah satu bentuk upaya implementasi cita-cita Bupati Magelang
yang dituangkan dalam visi
 Rencana strategis Perangkat Daerah harus berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magelang.
 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang
juga mempertimbangkan Sistim Kesehatan Nasional (SKN) dan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan
 Penetapan kegiatan dalam Rencana Strategis salah satunya didasarkan
pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
b. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
 Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang memiliki tujuan yaitu
meningkatnya kinerja pembangunan Kesehatan.
 Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas derajat Kesehatan masyarakat
Indikator :
1) Angka kesakitan
2) Jumlah kematian ibu
3) Angka Kematian Balita
4) Angka Kematian Bayi
5) Angka Kematian Neonatal
 2. Meningkatnya kualitas pelayanan Kesehatan
 Indikator :
 Persentase kualitas pelayanan Kesehatan
 Persentase kualitas sarana dan prasarana puskesmas dan rumah sakit
pemerintah
c. Berdasarkan Tujuan, Sasaran, dan kebijakan yang telah ditetapkan, Dinas
Kesehatan menetapkan 5 (lima) program, yaitu :
 Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
 Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
 Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
 Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

6. Kepemimpinan
a. Konsep dasar kepemimpinan
 A. KEMAMPUAN MEMIMPIN ATAU KEPEMIMPINAN YG
BAIK SANGAT DITENTUKAN OLEH KUALITAS JIWA & SIFAT
SESEORANG / PEMIMPIN KARENANYA DIPERLUKAN UTK
MENGEMBANGKAN & MENINGKATKAN KUALITAS
PRIBADINYA.
 B. PEMAHAMAM THDP KONSEP DASAR
KEPEMIMPINAN MRPKN SUATU KEHARUSAN BG SETIAP
PEJABAT PEMIMPIN. NAMUM DEMIKIAN TDKLAH CUKUP
HANYA MENGETAHUI ATAU HAFAL KONSEP DASAR TSB
TETAPI DIPERLUKAN PERANAN DILAPANGAN SECARA TEPAT
SESUAI WAKTU SITUASI & KEBUTUHAN LINGKUNGAN.
b. Syarat pemimpin
 - MEMILIKI KESJAS & ROHANI YG BAIK
 - PEGANG TEGUH TUJ
 - SEMANGAT
 - CAKAP DLM BERIKAN BIMBINGAN
 - CEPAT & BIJAKSANA DLM BILTUS
 - JUJUR
 - CERDAS
 - CAKAP DLM MENGAJAR & DIPERCAYA DPT CAPAI TUJ

7. Materi PBB / PPM oleh Tim Permildas


PBB / PPM ( Peraturan Baris Berbaris/ Peraturan Penghormatan Militer), Pelaksanaan
Materi gerakan ditempat dan berjalan, diantaranya:
a. Hadap kanan, hadap kiri, dan balik kanan
b. Hadap serong kanan dan serong kiri
c. Sikap siap dan sikap istirahat
d. Sikap hormat diam dan sikap hormat berjalan
8. Materi tata upacara sipil
Pelaksanaan materi gerakan: Cara hormat yang benar dalam upacara sipil, cara
penghormatan kepada atasan saat berpapasan/lewat, rangkaian acara upacara militer dan
sipil serta perbedaan anatara keduanya.

9. Materi Mountenerring
Bertujuan melatih kekompakan, kerjasama, menyelesaikan masalah satu persatu,
ketelitian dalam melaksanakan pekerjaannya. Mountenerring melakukan berbagai
permainan yang seru dan bermanfaat agar bisa dijadikan pembelajaran oleh siswa.

10. Materi kebulatan tekad


Mempersiapkan siswa supaya mempunai sikap perilaku warga Negara untuk berjuang
membela negaranya. Siswa yakin dan benar-benar membulatkan tekad menjadi ASN
yang artinya wajib ikut serta membela Negara, menertibkandunia, dan menjadi peratuan
dan kesatuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai