Anda di halaman 1dari 3

F.1.

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk Indonesia
belum baik, Kepadatan penduduk yang begitu tinggi utamanya di kota-kota
besar dan fasilitas kesehatan yang jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah
penduduk menyebabkan pemerataan kesehatan belum sepenuhnya dapat
terlaksana dengan baik. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan
dan kematian karena berbagai penyakit.
Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu
lingkungan hidup yang yang dapat menjamin kesehatan, Semua kegiatan
penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilakukan oleh staf
Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan masyarakat
secara bergotong-royong. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Kebiasaan merokok adalah salah satu indikator tercapainya PHBS untuk
mencapai Indonesia sehat. Kebiasaan merokok tidak hanya penting didalam
kehidupan pribadi tetapi juga sangat mempengaruhi kesehatan keluarga,
masyarakat, dan negara. Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan
beberapa jenis penyakit pada manusia. Penyakit yang timbul akan
tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu
kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang
mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit saat
tua.
BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 Permasalahan
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, (200 jenis
diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh
sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan
bronkitis kronik. )tau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut,
esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim), aterosklerosis atau
pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi,
risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.

3.1 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi (Metode Peyuluhan,


Menetapkan Prioritas Masalah dan Intervensi)
Untuk mencegah dan menghentikan kebiasaan merokok tentunya harus
dilakukan usaha preventif dari instansi terkait. Puskesmas Balangnipa
bekerjasama dengan Kecamatan Panaikang untuk menyelenggarakan
penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan, diharapkan
masyarakat daerah tersebut paham bahaya rokok dan menjauhinya serta
mampu membagikan ilmu yang positif kepada masyarakat lainnya.

4.1 Pelaksanaan
Penyuluhan ini dilakukan oleh dr. Halik Alif peserta Dokter Internsip
Puskesmas Jongaya pada hari Jumat tanggal 8 Desember 2019. Penyuluhan
ini diikuti oleh kurang lebih 15 orang.
5.1 Monitoring dan Evaluasi
A. Kegiatan
Penyuluhan/promosi kesehatan mengenai bahaya merokok
B. Waktu
Sabtu, 9 Desember 2019
C. Sasaran
Mayarakat disekitar wilayah posyandu Asoka 9 Jongaya, Kota
Makassar
D. Monitoring
1. Para audience dapat mengerti mengenai bagaimana bahaya rokok
bagi kesehatan
E. Evaluasi
Masyarakat yang telah mengikuti penyuluhan mampu memahami
detail dari bahaya merokok yang telah dijelaskan. Evaluasi hasil pada
penyuluhan ini, lebih dari 80% audience mampu menjawab pertanyaan
singkat dari pemateri secara benar. Hal ini membuktikan bahwa peserta
memperhatikan materi yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai