Anda di halaman 1dari 10

KATA PENAGNTAR

Puji  syukur  kehadirat  Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyusun makalah tentang “HUBUNGAN USIA
DENGAN HIPERTENSI”.
Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya saya mengalami berbagai
masalah.
Dan Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata perkuliahan “EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR” yang
telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.
Say sebagai penyusun  menyadari makalah ini masih belum sempurna,
baik dari isi maupun penjelasan dari makalah ini, maka dari itu kami  saya
meminta maaf jika makalah kami masih banyak kekurangannya  apabila ada kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kami mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENAGNTAR.............................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................3
C. TUJUAN....................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. KETERKAITAN SISTEM INFORMASI DENGAN HIV AIDS..............4
B. DEFENISI HIV-AIDS................................................................................5
C. TANDA DAN GEJALA............................................................................5
D. CARA PENULARAN HIV AIDS.............................................................6
E. CARA PENCEGAHAN HIV AIDS..........................................................6
F. PENGOBATAN HIV AIDS.......................................................................7
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
A. KESIMPULAN..........................................................................................8
A. SARAN......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan
kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV) yang mudah menular dan mematikan.
Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang berakibat
turun atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit dan
meninggal karena infeksi, kanker dan lain-lain, sampai saat ini belum
ditemukan vaksin dan pencegahnya. Pengobatan yang ada saat ini hanya
untuk menghambat perkembangan virus dalam darah. Pada umumnya
jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada
orang dewasa memakan waktu rata-rata 6-10 tahun. Cara penularan HIV
adalah melalui hubungan seksual yang tidak aman, menggunakan jarum
suntik secara bergantian, transfusi darah yang terinfeksi HIV dan
penularan dari ibu yang terinfeksi HIV ke janin dan bayi. Semua cara
penularan HIV dan AIDS berkaitan dengan perilaku, sehingga perlu
adanya intervensi untuk mengidentifikasi perilaku pada sasaran kelompok
beresik (Depkes RI, 2010).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah itu HIV / AIDS?
2. Apakah tanda dan gejala HIV/AIDS?
3. Bagaimana penularanran HIV/ AIDS?
4. Bagaimana cara pencegahan HIV /AIDS?
5. Bagaimana cara pengobatan HIV /AIDS
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu hiv aids
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penyebaran dan tanda tanda
HIV AIDS
3. Untuk pengetahui cara penanggulangan dan pengobatan HIV AIDS
BAB II
PEMBAHASAN

A. KETERKAITAN SISTEM INFORMASI DENGAN HIV AIDS


WHO menggungkapkan bahwa dua puluh tahun sejak ditemukanya
virus HIV secara klinis telah menjangkiti sekitar 56 juta orang di seluruh
dunia. 22 juta diantaranya meninggal dunia. Pada akhir tahun 2011,
jumlah orang yang hidup dengan HIV sekitar 34,2 juta. Pada tahun yang
sama, sekitar 2,5 juta 2 orang yang baru terinfeksi, dan 1,7 meninggal
karena AIDS, termasuk 230 anak-anak. Lebih dari 8 juta orang di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah yang menerima terapi ARV
(Antiretroviral) pada akhir 2011.
Persebaran penyakit dapat di gambarkan melalui Sistem Informasi
Geogrfis (Geographic Information System/GIS). SIG merupakan sistem
informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan
menyimpan data atau informasi geografis, analisa tersebut adalah analisis
spasial. Analisis spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis,
memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan
mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain,
yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (Atribute) yang
dijelaskan sebagai berikut: 1)
Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik
koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk
diantaranya informasi datum dan proyeksi. 2) Informasi deskrptif
(Atribute) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa
keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi, populasi,
luasan, kode pos, dan sebagainya (Prahasta, 2012). Menurut WHO (2012)
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam kesehatan adalah
Perencanaan Prasarana Kesehatan & Evaluasi, menganalisis distribusi dan
karakteristik populasi tangkapan dalam kaitannya dengan infrastruktur
kesehatan yang ada memberikan wawasan yang lebih dalam kecukupan
dan aksesibilitas dari fasilitas kesehatan di suatu daerah, Pengendalian dan
Surveilans Penyakit Infeksi/penyakit menular, Menentukan distribusi
geografis penyakit, Menganalisis secara spasial tren temporal penyakit,
Memetakan populasi berisiko, Menstratafikasi penyakit dan faktor risiko,
Menilai alokasi sumber daya kesehatan, Merencanakan dan
menargetkanintervensi kesehatan, Memperkirakan terjadinya wabah,
Memantauan perkembangan penyakit dan intervensi dari waktu ke waktu.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji analisis
spasial temporal persebaran kasus HIV/AIDS melalui pendekatan aplikasi
sistem informasi geografis (SIG) yang ditinjau dari aspek
karakteristiknya yaitu persebaran penyakit dan jarak pelayanan kesehatan.
Sehingga Dinas Kesehatan diharapkan dapat menunjukkan dukungan
sistem pelayanan dengan mutu dan kualitas yang baik yaitu dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara profesiona
.
B. DEFENISI HIV-AIDS
 HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup
dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh
manusia.
 AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan
gejal menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan
penyakit dari luar.

C. TANDA DAN GEJALA


1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas
sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus
lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal
penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda
dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap
mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan,
serta mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga
wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10%
dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy
didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk
juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan padasistem
pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan
lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central
yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah
berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota
gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan
menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki,
reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah
dan Impoten.
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan
virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan
berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada
jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut
pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar
retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali
mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal
terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit
syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak
jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah
penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan
rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory
disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur
(abnormal).

D. CARA PENULARAN HIV AIDS


1. Melalui seks bebas
2. Penggunaan jarum suntik tidak steril/bekas
3. Transfusi darah
4. Melalui ASI

E. CARA PENCEGAHAN HIV AIDS


1. Hindari seks bebas dan gonatak gantik pasangan
2. Gunakan kondom
3. Hindari penggunaan jarum suntik tidak steril
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha
untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan
penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat
tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui
seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster
yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media
massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau
informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh
masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha
menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus
AIDS.

F. PENGOBATAN HIV AIDS


Meskipun sampai saat ini belum ada obat umtuk menyembuhkan HIV
AIDS namun ada jenis obt yang dapat memperlambat perkembangan virus
. jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengsn
menghilsngksn unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan
diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa jenis
obatnya antara lain :
 Efavirenz
 Etravirine
 Nevirapine
 Lamivudin
 Zidovudi.
BAB III

PENUTUP

A. KEIMPULAN
1. HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup
dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh
manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah
kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari luar.
2. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus
HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan
gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3
sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat
kontak virus HIV tersebut.Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada
obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS
yang ada hanyalah pencegahannya saja.

A. SARAN
1. Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan
penulisan makalah mengenai program Keluarga Berencana ini.
2. Diharapkan hasil penulisan makalah ini bisa dijadikan sebagai
bahan bacaan.
DAFTAR PUSTAKA

 http://netsains.com/

 http://www.blogger.com/

 http://s2.wp.com/i

 http://id.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai