Anda di halaman 1dari 107

T APPING

REFRAMING
INTUISI

A.S. Laksana

Trance Formasi
Diterbitkan pertama kali dalam bentuk ebook, 2010
Karya-karya lain oleh A.S. Laksana:

Hipnosis dan EFT


1. EFT: Keajaiban di Ujung Jari Anda
2. Teknik Lanjutan EFT: Bagaimana Para Master Bekerja
3. EFT in Action – Dari Trauma,
Trauma, Depresi, hingga Kanker
4. Hipnosis Milton Erickson: Efektivitas Sugesti Tersamar
5. Beberapa Pertimbangan tentang Trance, Induksi, dan Resistensi:
Kumpulan Tulisan Milton Erickson (sebagai penerjemah)
penerjemah)

Karya-karya Fiksi dan Umum:


6. Bidadari yang Mengembara, Kumpulan Cerpen (2004)
7. Creative Writing: Tip dan Strategi Penulisan Cerpen dan Novel
8. Podium DeTIK, Kumpulan Kolom
9. Medan Perang (Cerita Bersambung di Koran Tempo)
10. Ular di Tapak Tangan (Cerita Bersambung di Suara Merdeka)

Terjemahan
11. Snow Country (Daerah Salju), oleh Kawabata Yasunari
12. The Godfather (skenario), oleh Francis Ford Coppola & Mario
Puzzo
13. Menulis Skenario dalam 21 Hari, oleh Vicky King
14. Dunia yang Bahagia, Kahlil Gibran
15. After the Affair, oleh Janis Abrahms Spring & Michael Spring
16. The Little Secret That Can Change Your Life, oleh Joann Davis
17. Yakuza Moon: Memoar Putri Yakuza, oleh Shoko Tendo

http://hipnobook.blogspot.com 2
Karya-karya lain oleh A.S. Laksana:

Hipnosis dan EFT


1. EFT: Keajaiban di Ujung Jari Anda
2. Teknik Lanjutan EFT: Bagaimana Para Master Bekerja
3. EFT in Action – Dari Trauma,
Trauma, Depresi, hingga Kanker
4. Hipnosis Milton Erickson: Efektivitas Sugesti Tersamar
5. Beberapa Pertimbangan tentang Trance, Induksi, dan Resistensi:
Kumpulan Tulisan Milton Erickson (sebagai penerjemah)
penerjemah)

Karya-karya Fiksi dan Umum:


6. Bidadari yang Mengembara, Kumpulan Cerpen (2004)
7. Creative Writing: Tip dan Strategi Penulisan Cerpen dan Novel
8. Podium DeTIK, Kumpulan Kolom
9. Medan Perang (Cerita Bersambung di Koran Tempo)
10. Ular di Tapak Tangan (Cerita Bersambung di Suara Merdeka)

Terjemahan
11. Snow Country (Daerah Salju), oleh Kawabata Yasunari
12. The Godfather (skenario), oleh Francis Ford Coppola & Mario
Puzzo
13. Menulis Skenario dalam 21 Hari, oleh Vicky King
14. Dunia yang Bahagia, Kahlil Gibran
15. After the Affair, oleh Janis Abrahms Spring & Michael Spring
16. The Little Secret That Can Change Your Life, oleh Joann Davis
17. Yakuza Moon: Memoar Putri Yakuza, oleh Shoko Tendo

http://hipnobook.blogspot.com 2
Daftar Isi Buku

4
Pengantar
6
Pendahuluan: Memadukan Dua Alat yang Sama-Sama Efektif
11
Reframing dalam EFT: Sebuah Tinjauan Sekilas
20
Cara Baru Menangani Rasa Sakit dengan EFT
Oleh: Patricia Carrington PhD
32
Waktu dan Reframing: Teknik Mudah dengan Hasil Cepat
Oleh: Tania Prince
38
Reframing untuk Masalah Kecanduan
Oleh: Tania Prince
44
Lebih Lanjut tentang EFT dan Reframing
Oleh: Tania Prince
52
Provocative Energy Techniques
Oleh: David Lake, PhD
66
Mendengarkan Keluhan Tubuh Anda
Oleh: Angie Muccillo
72
Mantra Tubuh
Oleh: Nancy Porter-Steele, PhD
74
Merasakan dan Menelisik Emosi
Oleh: Michelle Leuschen, MS

http://hipnobook.blogspot.com 3
Pengantar

uku ini sebelumnya tidak pernah saya niatkan untuk menjadi buku
yang terpisah. Beberapa pendekatan yang saya himpun di sini semula
dimaksudkan sebagai bagian dari buku lain yang berjudul “ Teknik
 Lanjutan EFT ”. Namun di tengah penulisan, tiba-tiba muncul begitu saja
keputusan untuk memisahkan beberapa teknik tertentu dan mengumpulkannya
dalam buku tersendiri. Maka buku inilah jadinya.
Keputusan itu saya ambil dengan pertimbangan bahwa salah satu hasil
yang bisa kita lihat setelah penotokan adalah perubahan dalam cara orang
memandang sesuatu yang semula menjadi masalah baginya. Ini sesuatu yang
 juga menjadi fokus pendekatan Reframing. Maka, begitulah, tiba-tba muncul
dorongan untuk memisahkan pendekatan-pendekatan yang berfokus pada
Reframing ke dalam buku tersendiri.
Apa yang terjadi ketika dua pendekatan yang sama-sama efektif
dipadukan dan digunakan bersama-sama dalam satu sesi penanganan? Apakah
penggabungan itu akan melipatgandakan keampuhan penanganan kita?

http://hipnobook.blogspot.com 4
Inilah yang akan kita lihat pada beberapa pendekatan yang terhimpun di
buku ini. Tak ada niat yang muluk-muluk kecuali menyatakan terus-terang
bahwa buku ini hanya diniatkan untuk menyajikan apa adanya beberapa
pendekatan alternatif yang ditawarkan oleh para Master yang berupaya
memadukan kedua pendekatan itu, dan itu semua bisa anda coba. Maka,
dengan tetap berpegang pada kenyataan bahwa EFT adalah teknik energi
sebagaimana yang diingatkan oleh David Lake, kita akan bersama-sama
melihat bagaimana kedua pendekatan ini dijalankan seiring.
Satu hal yang terpenting bagi kita adalah sikap untuk selalu menyadari
bahwa kita belajar dengan kerendahan hati dan kesediaan untuk membuka diri
terhadap tawaran-tawaran orang lain. Pengetahuan bisa berasal dari mana saja.
Dan dari setiap keping pengetahuan yang anda serap, anda akan menemukan
sendiri pendekatan yang paling efektif bagi anda. Buku ini akan memberikan
manfaat terbaiknya ketika kita bersedia memahami bahwa kita bisa banyak
belajar dari para pendahulu kita dan dari sejumlah kemungkinan yang mereka
tawarkan. Pada akhirnya tentu saja anda sendiri yang akan memilih dan
memilah mana yang terbaik, dan mendapatkan inti pemahaman yang akan
sangat berguna bagi peningkatan kecakapan anda sendiri.
Seorang koki perlu berbelanja segala bahan sebelum menyajikan
masakannya sendiri, bukan?
Selamat membaca.

Salam.
A.S. Laksana

http://hipnobook.blogspot.com 5
PENDAHULUAN

Memadukan Dua Alat yang Sama-


Sama Efektif

ita telah mempelajari EFT dan anda mungkin sudah


mempraktekkannya dengan ujung jari anda, dan mendapatkan hasil
seketika yang mencengangkan. Prinsip dasar EFT menyebutkan
bahwa penyebab segala bentuk emosi negatif adalah kekacauan dalam sistem
energi tubuh. Penotokan pada titik-titik meridian adalah bentuk intervensi
untuk membereskan kekacauan energi tubuh itu, dan dengan cara itulah kita
menyingkirkan emosi negatif yang menyebabkan kita dirundung masalah.
Dari sekian banyak orang yang berbagi cerita tentang keberhasilan
penanganan mereka, kita bisa mendapatkan gambaran betapa efektif EFT
sebagai sebuah pendekatan terapetik.
Keberesan energi tubuh memberikan hasil yang wujudnya bisa beberapa
macam. Ia bisa berupa kesembuhan orang dari penyakit fisik, bisa berupa
lenyapnya semua emosi negatif, bisa hilangnya fobia dalam waktu cepat jika
itu yang disasar dengan EFT, bisa dalam bentuk munculnya cara pandang baru
dalam menghadapi isu-isu yang semula begitu menekan dan terus-menerus

http://hipnobook.blogspot.com 6
menjadi masalah. Pada orang-orang yang memendam perasaan tertekan oleh
kejadian traumatik, misalnya, hasil penotokan bisa membuat orang itu
kehilangan intensitas emosionalnya ketika mengingat lagi kejadian tersebut—
sesuatu yang sebelumnya tak pernah bisa ia lakukan. Orang menjadi berani
menengok kembali bahkan kejadian yang paling traumatis baginya tanpa
guncangan emosi. Seperti ada cara pandang baru setelah penotokan
berlangsung. Seperti tiba-tiba ada jarak tertentu anda seseorang dan kejadian
traumatisnya di masa lalu.
Anda tahu, itu efek yang lazim pada pendekatan reframing yang berhasil.
Ketika cara berpikir seseorang menyebabkan berkembangnya berbagai
masalah, maka yang perlu anda lakukan adalah mengubah cara pandang itu
menjadi lebih konstruktif dan produktif. Dengan reframing kita membantu
orang lain mendapatkan wawasan baru dalam melihat sebuah kejadian, atau
isu tertentu, atau apa yang selama ini dianggap masalah.
Reframing adalah pendekatan komunikasi yang dijalankan dengan cara
enteng dan rileks, tetapi juga sangat licin dan cerdik, sehingga klien pada
momen tertentu tiba-tiba tak bisa lagi mempertahankan cara pandang lamanya
dan muncul kesadaran baru untuk menerapkan cara pandang yang lebih sehat.
Tiba-tiba saya melihat bahwa dalam beberapa bagian ada kesamaan antara
hasil yang didapat melalui EFT dan hasil yang dicapai melalui reframing.
Saya kira persinggungan inilah, dan efektivitas kedua pendekatan, yang
mengilhami munculnya beberapa pendekatan alternatif oleh para Master. Dan
sebagaimana yang saya sampaikan dalam pengantar, persinggungan ini
pulalah yang membuat saya memutuskan untuk menyajikan buku tersendiri

http://hipnobook.blogspot.com 7
yang membahas EFT dan Reframing. Apalagi, dalam upaya saya selama ini
untuk mendalami EFT, saya mendapati beberapa pendekatan yang ditawarkan
oleh para Master EFT yang secara langsung menyinggung-nyinggung dan
bahkan memadukan EFT dengan Reframing. Setidaknya reframing menjadi
bagian penting dari pendekatan-pendekatan ini.
Dalam banyak hal, sesuai dengan karakteristik dasar Reframing sebagai
teknik komunikasi terapetik, penguasaan terhadapnya akan meningkatkan
kecakapan kita dalam membawakan EFT. Sesungguhnya ada satu model lagi
yang bisa anda pelajari untuk mengasah kemampuan anda mendeteksi dan
mengangkat apa yang tersembunyi di lapisan bawah kesadaran orang, yakni
apa yang dalam Neuro Linguistic Programming di sebut dengan Meta Model.
Dengan penguasaan terhadap Meta Model, anda akan lebih cakap menguber
apa yang tersembunyi—sesuatu yang nantinya bisa anda totok dengan EFT.
Saya merekomendasikan anda mendalami Meta Model. Ini juga pendekatan
yang sangat efektif untuk merobohkan cara pandang yang
mengembangbiakkan masalah. Dan anda bisa mendapatkan bahan-bahannya
dalam buku-buku NLP.
Sebagai pendahuluan tentang bagaimana menerapkan prosedur NLP pada
praktek EFT anda, artikel yang ditulis oleh Dr. Alexander Lees, praktisi EFT
dan pakar NLP dari Kanada, saya kira sangat memadai. Anda juga akan
mendapatkan contoh bagaimana ia menerapkan prosedur NLP-nya pada
penanganan yang ia lakukan terhadap salah satu kliennya yang menderita
kanker.

http://hipnobook.blogspot.com 8
***

Saya menyertakan pendekatan selanjutnya yang agak berbeda ke dalam


buku ini, yakni pendekatan “mendengarkan keluhan tubuh” yang ditawarkan
oleh Master EFT Angie Muccillo dari Australia. Jika Reframing tampaknya
lebih dekat dengan pikiran, dengan cara pandang, dengan apa yang diyakini
seseorang (yang hendak kita ubah karena cara pandang lama klien kita
menyebabkan setumpuk masalah), maka pendekatan Angie Muccillo jelas
sekali lebih menekankan intuisi. Saya tidak berniat membuat perbandingan.
Lagi pula mungkin akan keliru jika kita beranggapan bahwa reframing hanya
mengandalkan pikiran. Master EFT Tania Prince dalam tulisan-tulisannya
tentang reframing dan EFT (saya memuat tiga tulisannya di buku ini) selalu
menyatakan bahwa reframing sangat mengandalkan intuisi.
“Reframing mensyaratkan kesediaan terapis untuk menyingkirkan
kehendaknya sendiri,” kata Tania Prince. “Anda hanya perlu mempercayai
intuisi anda dan mengikuti apa yang keluar begitu saja dari benak anda tanpa
anda merancang-rancang apa yang seharusnya terjadi.”
Memang intuisi dalam reframing dan intuisi dalam “mendengarkan
keluhan tubuh” agak berbeda dalam penerapannya. Pada pendekatan
reframing, ketepatan timing untuk menyusupkan cara pandang baru itulah
yang intuitif—artinya ia intuitif di pihak terapis. Sementara pada pendekatan
lainnya, terapis mengajari klien bekerja secara intuitif untuk mendengarkan
keluhan tubuhnya (sesuatu yang mungkin nyaris berada di luar pikiran sadar
klien).

http://hipnobook.blogspot.com 9
Namun, di luar perbedaan itu, saya ingin menyatakan bahwa tujuan
menyandingkan dua kecenderungan pada satu buku seperti sekarang ini
hanyalah sebuah upaya untuk memberi penegasan, sekali lagi, bahwa EFT
adalah perangkat yang sangat fleksibel. Anda bisa menggunakanya sesuai
dengan preferensi anda. Atau lebih tepatnya, anda bisa menggunakan
pendekatan yang mana pun dengan pertimbangan utamanya adalah
kenyamanan klien anda.
Mungkin suatu ketika anda menghadapi orang yang cenderung intuitif.
Pada kesempatan lainnya anda menghadapi orang yang sangat rasional. Dan
anda siap menghadapi menghadapi segala macam kecenderungan orang ketika
peralatan anda lengkap. Dalam tahap untuk melengkapi diri dengan pelbagai
perangkat, saya ingin mengingatkan anda bahwa pendekatan apa pun yang
ditawarkan di dalam buku ini bukanlah harga mati. Semuanya bisa saja anda
perlakukan sebagai panduan relatif yang anda pahami demi mematangkan
 jurus EFT anda sendiri.
Contoh terbaik dari ini saya kira adalah Gary Craig sendiri. Dengan
pendekatan apa ia bekerja? Saya kira ia bekerja dengan pendekatan apa saja:
dengan nalar, dengan intuisi, dan bahkan dengan cara yang kadang-kadang ia
sendiri sulit menjelaskannya.***

http://hipnobook.blogspot.com 10
Reframing dalam EFT:
Sebuah Tinjauan Sekilas

REFRAMING
uatu hari istri saya meledak tak tertahankan melihat 2 anak kami
bermain lompat-lompatan di tempat tidur dan tak bisa dihentikan sama
sekali. Teriakannya tidak digubris dan ketika ia betul-betul meledak,
anak-anak menghentikan sebentar, tetapi beberapa waktu kemudian akan
melompat-lompat lagi dan istri saya akan meledak lagi. “Kau kan tahu aku tak
suka tempat tidur jadi berantakan!” teriak istri saya.
Pada saat itu saya juga tak tahan mendengar teriakan istri saya. Maka
saya minta ia duduk tenang, saya ajak mengobrol, dan saya minta ia
memejamkan mata sebentar. “Bayangkan kau masuk ke kamar dan lihatlah
tempat tidurmu rapi, serapi yang kauinginkan,” kata saya. “Perasaanmu
senang karena keadaan ini yang kauinginkan?”
Ia mengangguk.

http://hipnobook.blogspot.com 11
“Oke, bayangkan keadaan seperti itu bertahan sehari... dua hari... tiga
hari... seminggu... sebulan... dua bulan.... Kau senang jika keadaan serapi itu
bertahan setahun? Atau dua tahun? Atau selamanya?”
Ia mengiyakan.
“Dan kau suka tempat tidurmu selalu rapi setiap hari? Dan selamanya
serapi yang kauinginkan?”
“Ya.”
“Perasaanmu senang?”
“Ya.”
“Jadi di mana anak-anak yang kaucintai? Kau pasti hidup sendirian dan
semua anak yang kaucintai meninggalkanmu. Mereka tak ada di rumah ini.”
Tiba-tiba ia menangis.
“Sekarang lihat lagi kamarmu. Beri kerutan sedikit pada seprai tempat
tidurmu, beri kerutan lebih banyak, dan lihatlah tempat tidurmu sedikit
berantakan, dan itu berarti anak-anak masih ada di rumah ini. Kau masih
bersama orang-orang yang kaucintai.”
Sekarang istri saya bisa lebih rileks melihat anak-anak bermain loncat-
loncatan di tempat tidur. Paling-paling ia hanya sedikit cemas kalau mereka
terlalu bersemangat meloncat-loncat dan jatuh dari tempat tidur.
Semudah itu mengubah kerangka berpikir orang?
Ya.
Semudah itu mendapatkan hasil terapetik?
Ya.

http://hipnobook.blogspot.com 12
Dan kurang lebih seperti itulah reframing bekerja: Ada sebuah kejadian.
Anda menyikapi kejadian itu dengan kerangka berpikir tertentu yang mungkin
menyebabkan pikiran anda kalut atau emosi anda meledak. Reframing tidak
mengubah kejadiannya; ia hanya menawarkan kerangka baru, yang lebih
sehat, dalam melihat kejadian itu. Ketika anda bekerja dengan reframing, satu
hal yang perlu anda ingat adalah bahwa orang merespons kejadian mengikuti
kerangka berpikirnya sendiri, dan itu bukan reaksi langsung terhadap realitas
eksternal. Ketika kita mengubah kerangka berpikir kita, maka respons kita
akan berubah sekalipun realitas eksternalnya tetap seperti itu.
“Reframing merupakan senjata terapetik ampuh yang bisa menjadikan
anda lebih efektif untuk meraih hasil memuaskan dengan EFT. Reframing
 juga menyenangkan baik bagi klien maupun terapis,” kata Master EFT Tania
Prince.
Reframing sangat ampuh dan sejarah terapi modern telah menyaksikan
keampuhan senjata terapetik ini ketika ia digunakan oleh orang-orang yang
tepat: Milton Erickson, Virginia Satir, dan Fritz Perl. Ketiganya adalah orang-
orang yang mengilhami John Grinder dan Richard Bandler untuk melahirkan
pendekatan baru yang kita kenal dengan nama Neuro Linguistic
Programming.
Milton Erickson, misalnya, menghadapi pasien yang mengidap fobia pada
ruangan tertutup dengan mengubah persepsi tentang pintu dan jendela sebagai
“sebuah rekahan pada dinding”. Dari sana ia bisa mengajukan pertanyaan
dengan enteng kepada pasiennya, “Bukankah kau harus menutupnya jika
dindingmu rekah?” Ia juga juga dengan enak menyingkirkan perasaan tertekan

http://hipnobook.blogspot.com 13
seorang gadis kecil yang mukanya penuh bercak dengan memberi sebutan
baru kepada anak itu “Si Muka Kayu Manis”. Lihatlah, ia tidak mengubah apa
pun pada wajah si gadis kecil; ia hanya memberi sebutan yang “dibutuhkan”
oleh gadis itu untuk merasa bangga pada apa yang semula ia anggap masalah.
Banyak terapis sekarang ini yang menggunakan reframing untuk
mendorong klien menemukan cara pandang alternatif ketika cara pandang
lamanya justru melahirkan masalah. Sebuah teknik untuk menginstalkan
pikiran positif? Tidak selalu begitu jika anda; setidaknya ia bukan melulu
teknik afirmasi. Reframing adalah teknik yang licin untuk menyusupkan
kerangka berpikir baru demi melumpuhkan kerangka berpikir lama. Dan pada
tingkatan tertentu anda harus licin juga dalam menyampaikannya. Milton
Erickson adalah orang yang sangat licin dan ia nyaris selalu berhasil
menundukkan simptom apa pun yang ia tangani.

KALIMAT SETUP EFT


Mengenai persinggungan EFT dan Reframing, saya ingin memulai
pembicaraan dari awal sekali, yakni dari kalimat setup yang biasa kita
nyatakan dan kita ulang tiga kali sebelum kita memulai putaran EFT. Upaya
beberapa master EFT untuk memadukan kedua pendekatan ini memang secara
langsung memberikan kesan bahwa EFT dan Reframing adalah dua
pendekatan yang terpisah. Sebagai label, begitulah kenyataannya. Tetapi jika
kita melihat hasil akhir dari kedua pendekatan itu, kita akan melihat jelas
persinggungan di antara keduanya. EFT bekerja untuk menotok energi,
reframing bekerja untuk mengubah cara pandang menjadi lebih konstruktif.

http://hipnobook.blogspot.com 14
Dan hasil akhir keduanya adalah munculnya wawasan baru dalam melihat
sebuah kejadian. Paling tidak, berkembangnya wawasan baru itu sering
merupakan salah satu efek yang kita rasakan setelah kita berhasil
menyingkirkan emosi negatif dengan EFT. Sementara Reframing memang
dimaksudkan untuk tujuan tersebut, maka tidak demikian dengan EFT.
Sebagai teknik energi, EFT lebih berurusan dengan keberesan energi di tubuh
kita. Lantas kenapa bisa muncul wawasan baru di benak kita pada saat kita
selesai menjalani penotokan?
Saya kira hal tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan, bukan pula
sebuah kebetulan. Sekarang, mari kita lihat momen ketika kita menotok titik
karate atau mengusap sore spot sambil mengucapkan kalimat setup:
“ Meskipun saya memiliki masalah_____, saya baik-baik saja dan saya
menerima diri saya apa adanya .”
Kita bisa mengatakan bahwa pada dasarnya kalimat setup yang kita
nyatakan itu mengandung formula reframing. Anda tahu, sebuah masalah
akan menyiksa anda jika anda tidak bisa menerima keadaan anda dan anda
terus dirundung kecemasan dengan masalah tersebut. Ketika anda bisa
menerima keadaan anda dan anda baik-baik saja meskipun anda sakit kepala,
misalnya, maka sakit kepala itu bukan lagi menjadi masalah. Artinya, masalah
sakit kepala itu menjadi hilang dengan sendirinya sebab anda baik-baik saja
dan tidak menganggap itu masalah. Hantu ada karena kita memikirkannya,
bukan?
Lalu, ketika para master EFT berupaya mengajukan pendekatan-
pendekatan alternatif mereka, melakukan modifikasi terhadap kalimat setup

http://hipnobook.blogspot.com 15
standar, kita tetap bisa melihat bahwa di dalam kalimat-kalimat itu tetaplah
terkandung formula reframing. Perhatikan beberapa kalimat setup berikut ini,
yang digunakan oleh David Lake dan Steve Wells dalam pendekatan yang
mereka populerkan dengan nama Provocative Energy Techniques (PET):
“Aku tidak menerima diriku (keadaanku) sama sekali... dengan sejumlah
alasan... tetapi aku menerima itu semua apa adanya.”
Atau,
“Aku benar-benar orang baik.... di mata hewan-hewan... tetapi bukan
bagiku sendiri.”
Ada paradoks yang sengaja dimunculkan. Dan paradoks yang kita jumpai
dalam kalimat-kalimat setup provokatif ini pada dasarnya tetap menggunakan
formula yang serupa dengan kalimat setup standar (yang juga sangat
paradoks): “Saya menderita masalah X, saya baik-baik saja.”
Dan tampaknya paradoks itulah yang menggerakkan berlangsungnya
proses reframing. Sebuah paradoks pada tingkat tertentu akan
mengembangkan kebingungan pada pikiran sadar klien. Dan kebingungan
tersebut akan membuka peluang bagi kita untuk menggoyahkan cara pandang
yang lama dan membuka kemungkinan ke arah cara pandang baru.
Saya pribadi merasa cukup nyaman menggunakan paradoks dan
pembesar-besaran masalah yang ditawarkan oleh David Lake dalam beberapa
penanganan yang saya pikir akan lebih efektif jika saya menggunakan cara
tersebut. Ini pendekatan yang cukup licin dan di luar dugaan bahkan sering
bisa diterapkan pada orang-orang yang merasa tidak sreg dengan kalimat
setup standar karena terdengar negatif. Salah satu contohnya adalah

http://hipnobook.blogspot.com 16
penanganan terhadap seorang perempuan yang mengatakan bahwa ia sudah
tidak tahan dengan perangai suaminya yang gemar berselingkuh. Kami
memulai dengan kalimat setup sesuai prosedur standar: “ Meskipun saya
memiliki suami yang gemar berselingkuh dan saya tersakiti oleh perilaku
suami saya, saya sepenuh hati menerima keadaan saya dan memaafkan suami
saya.” Ia mengikuti dengan terbata-bata.
“Saya tidak bisa menerima itu,” katanya.
“Oke. Meskipun saya tidak bisa menerima perilaku suami saya yang
gemar berselingkuh, saya bisa memahami diri saya sepenuhnya dan
menerima diri saya bahwa saya tidak bisa menerima perilaku suami saya. ”
Ia bisa menerima.
“ Meskipun saya lima belas tahun tersiksa sebagai istri lelaki bajingan,
saya sepenuhnya menerima diri saya bahwa saya tersiksa menjadi istri
seorang lelaki bajingan .”
“Dan apa yang membuat anda memilih lelaki bajingan sebagai suami?”
tanya saya.
Ia diam beberapa saat. Memandangi saya. Sesungguhnya ia memandangi
sesuatu yang jauh sekali, mungkin di masa awal-awal mereka menikah.
“Ia sangat baik pada waktu itu,” katanya.
“Dan menikah dengan anda menjadikannya bajingan?”
“Entahlah,” katanya.
Saya meminta ia menotok titik karate.

http://hipnobook.blogspot.com 17
“Sekarang.... Meskipun ia lelaki yang baik pada mulanya dan saya
menjadikannya bajingan setelah kami berumah tangga, saya memaafkan diri
saya dan saya tidak sudi memaafkannya. ”
Dengan setup-setup seperti itu, klien saya malahan bisa menerimanya.
Pekerjaan kami berjalan lancar dan kami menyelesaikan satu demi satu
pelbagai kejadian yang memberinya emosi negatif. Termasuk yang kami
selesaikan adalah ketidakmapuannya mengungkapkan diri dan
ketidakberdayaannya di hadapan sang suami. Itu sesuatu yang berakar dalam
sekali di masa kanak-kanak, yang tumbuh melalui pengalamannya dengan
ayah yang selalu “membungkam” suaranya.

MEMBERI RUANG BAGI INTUISI


Tawaran yang lebih “lembut” bisa anda dapati pada pendekatan yang
ditawarkan oleh Patricia Carrington. Kalimat setupnya memandu anda untuk
mendapatkan kesadaran bahwa dalam kondisi apa pun anda tetap memiliki
pilihan terbaik. Dan apa yang anda pilih itulah yang situasi baru yang hendak
anda wujudkan dengan penotokan EFT.
Kalimat setup yang ditawarkan oleh Pat juga bisa menjadi alternatif jika
anda menghadapi klien yang tidak nyaman dengan kalimat setup standar. Apa
yang ditawarkan oleh Pat terasa lebih mudah diterima dan lebih melayani
kebutuhan psikologis orang yang pada dasarnya menginginkan pilihan yang
lebih baik, jika mereka punya pilihan. Tujuan utamanya adalah memandu
klien untuk melihat rasa sakit dan simptom lainnay dengan cara berbeda—
cara yang lebih memberdayakan.

http://hipnobook.blogspot.com 18
Maka dalam pendekatan Pat, kita akan mendengar kalimat-kalimat setup
seperti berikut:
“ Meskipun saya menderita penyakit (tekanan, atau apa saja) ini, saya
memilih menyadari bahwa ia ada untuk penyembuhan saya .”
Atau,
“ Meskipun saya menderita penyakit_____, saya berterima kasih kepada
Semesta yang mengirimkan rasa sakit (atau tekanan, dan sebagainya) ini
sebagai jalan untuk penyembuhan diri saya .”
“Meskipun saya memiliki perasaan marah pada suami saya, saya
memilih mengekspresikan perasaan marah itu dalam cara yang memperkokoh
hubungan kami.”
Dan seperti apa bentuk ekspresi kemarahan yang memperkokoh
hubungan?
Menurut Pat, anda tidak perlu mendeskripsikan seperti apa bentuknya.
Biarkan saja semuanya berlangsung alamiah di tingkat bawah sadar dan
bawah sadar anda akan memiliki caranya sendiri untuk mewujudkan itu. Anda
hanya perlu memasukkan “kata kunci” dan menotoknya.
Mungkin kesembuhan itu akan muncul dalam bentuk transformasi fisikal,
cara pandang baru, gaya baru mengatasi penyakit, atau ia merupakan akibat
dari situasi berbeda yang mengubah hidup anda. Pokoknya anda tidak perlu
menduga-duga apa yang akan terjadi, tetapi penyembuhan itu akan terjadi dan
rasa sakit itu adalah sinyal ke arah sana.***

http://hipnobook.blogspot.com 19
Memadukan EFT dan NLP
Dr. Alexander R. Lees, Kanada

I. MENGGUNAKAN NLP UNTUK MEMBANGUN KEDEKATAN


Ketika Gary Craig mengadakan workshop EFT dan Penyakit Serius di
Bellevue, saya mendapatkan kesempatan istimewa untuk menjadi
asisten pada acara tersebut. Isu yang digarap di panggung bervariasi,
namun kehebatan demonstrasi tersebut meninggalkan pertanyaan mendasar di
benak saya, “Bagaimana cara Gary melakukan apa yang dilakukannya?”
Saya kira jawaban-jawabannya mudah saja:
• “Ia menciptakan EFT!”
• “Ia bertahun-tahun mempraktekkan dan memperbaikinya.”
• “Ia sekadar melemparkan sesuatu, dan memperhatikan apa yang
terjadi.”
• “Yah, ia seorang insinyur.”
• “Ia mempunyai bakat alamiah.”
• “Mungkin itu sudah bawaan lahir yang terus ia tingkatkan.”
Daftar kemungkinan itu tak akan ada habisnya. Kita bebas memilih satu
kemungkinan, atau memadukan beberapa, dan merasa puas dengan

http://hipnobook.blogspot.com 20
“wawasan” dan “pemahaman” baru kita. Beberapa dari anda mungkin tidak
akan puas sekadar memahami dan berniat untuk memeriksa lebih lanjut.
Bagi yang demikian, mereka akan menemukan pola tertentu yang tampak
dalam pendekatan Gary. Dan memahami sebuah pola bisa sama dengan
menemukan peta sebuah wilayah, yang tak lain adalah jalur menuju medan
pikiran. Semua perjalanan diawali dengan langkah pertama, dan setiap
langkah membawa ke langkah berikutnya, sampai ujung perjalanan. Variabel-
variabelnya hanya kapan dan bagaimana.
Untuk menguak bagaimana cara melakukan seperti yang Gary lakukan,
mari kita eksplorasi hal itu. Dengan demikian orang-orang lain bisa mulai
menciptakan peta mereka sendiri, jalur mereka sendiri untuk menjadi piawai.
Kita akan menemukan dalam pembelajaran ini bagian-bagian atau langkah apa
saja yang perlu kita lalui. Artikel ini akan menguak sedikit untuk anda.
Langkah pertama adalah membangun Kedekatan ( Rapport ). Ini sebuah
prasyarat. Kedekatan mengawali kepercayaan, atau menjadi perekat yang
mempersatukan. Metafora untuk kedekatan adalah “Benang Emas” yang
menjembatani perbincangan.
Kedekatan dengan klien bisa dibangun dalam banyak cara. Beberapa
buku tentang ini menganjurkan kita menyesuaikan bahasa tubuh, ekspresi
wajah, nada suara, irama, dan volume, dan pola ucap orang lain. Hal-hal ini
bisa dikombinasikan, atau digunakan sendiri-sendiri, dan anda akan kaget
mendapati bahwa teknik ini akan membuat percakapan dengan seseorang
mengalir lancar. Ini adalah contoh-contoh singkat, sekadar memberi gagasan
pada anda.

http://hipnobook.blogspot.com 21
• Orang yang anda tangani bicara dengan irama, dan irama ini muncul
dalam bentuk kelompok kata. Taruh kata, orang yang anda hadapi
cenderung menggunakan kalimat dengan lima atau enam kata.
Praktisi kemudian akan menjawab dengan cara yang sama, dengan
kalimat-kalimat yang terdiri dari lima atau enam kata.
• Contoh lain, mungkin nada bicara orang itu datar atau monoton. Praktisi
bisa membawakan dirinya dengan nada bicara yang seperti itu juga.
• Contoh lain lagi, mungkin orang itu cenderung duduk dengan
menyilangkan pergelangan kakinya. Praktisi bisa menyilangkan
tangannya di pergelangan atau menyilangkan kaki di pergelangan.
Pengembangan penting dari konsep rapport  ini adalah sebuah proses yang
disebut pacing dan leading. Melakukan langkah-langkah untuk mendekatkan
diri (rapport ) membuat praktisi bisa memasuki model dunia ( pacing) sang
klien dengan lebih mudah, yang pada gilirannya membawa pemahaman yang
lebih menyeluruh terhadap problem yang mengemuka.
Sekali tahap ini dicapai, praktisi kemudian bisa “menguji” dengan
menawarkan solusi, sebutlah penotokan untuk membuang emosi yang
menghambat, atau penotokan untuk “menyuntikkan” emosi positif yang
dibutuhkan ( leading).
Sebaliknya, pace dan lead  juga merupakan cara yang luar biasa untuk
“menguji” kedekatan (rapport ) itu sendiri. Mula-mula praktisi mencocokkan
diri dengan beberapa aspek dari bahasa tubuh klien dan sebagainya ( pace).
Kemudian secara halus ia membuat gerak tubuh atau mengubah kecepatan,
nada dan volume suara, dan kemudian memperhatikan apakah klien juga

http://hipnobook.blogspot.com 22
membuat perubahan serupa. Jika klien melakukannya, kedekatan ( rapport )
terbangun. Jika klien tidak membuat penyesuaian, ini merupakan masukan
bagi praktisi bahwa ia harus melanjutkan langkahnya untuk membangun
kedekatan dan mengujinya lagi.
 Rapport , pace, dan lead  bisa juga mengambil bentuk lain. Contohnya,
praktisi EFT mendengarkan kliennya, dan kemudian menyarikannya secara
ringkas dan jelas. Ini menunjukkan bahwa anda memahaminya. Setelah itu
anda bisa menambahkan, “Saya menduga di sinilah anda menginginkan
perubahan,” atau pernyataan-pernyataan lain yang mengisyaratkan, “Mari kita
tangani itu.”
Jika klien menunjukkan penerimaan, berarti rapport , pace, dan lead  anda
sukses. Jika klien menjawah, “Ya, tapi....” dan terus memberikan informasi,
praktisi bisa memutuskan untuk  pace (mendengar) lebih lanjut, dan menguji
lagi dengan cara yang sama: Yakni menyodorkan suatu pernyataan yang
ringkas dan jelas tentang masalah yang ada, dan permintaan lain untuk mulai
menggarap perubahan.
Apa yang disampaikan di atas adalah bagian kecil dari banyak faktor yang
mempengaruhi kualitas kita menjalankan EFT, dan semogalah membuat kita
sama-sama menyadari bahwa Seni EFT memiliki struktur, dan ia bisa
dipelajari.
Karena itu, untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana cara Gary
melakukan apa yang dilakukannnya?” mari kita mulai dengan memasukkan
informasi tentang bagaimana membangun kedekatan ke dalam aplikasi EFT
anda. Siapa tahu suatu hari nanti orang lain yang akan mengajukan pertanyaan

http://hipnobook.blogspot.com 23
kepada anda, “Bagaimana cara anda melakukan apa yang anda lakukan?”
Anda juga akan menjadi hebat dengan cara anda.

II. REFRAMING DAN NLP


Sebuah kisah Tao menceritakan tentang seorang petani di sebuah desa miskin.
Ia dianggap kaya raya karena memiliki seekor kuda yang biasa digunakan
untuk membajak sawah dan sebagai alat angkut. Suatu hari kudanya lari.
Semua tetangga mengatakan betapa sial kejadian ini, tetapi si petani hanya
menjawab, “Mungkin.”
Beberapa hari kemudian kuda itu kembali dan membawa dua kuda liar
bersamanya. Para tetangga ikut girang pada nasib baiknya, tetapi si petani
hanya mengatakan, “Mungkin.”
Hari berikutnya, anak si petani mencoba menunggangi salah satu kuda
liar; kuda itu melemparkannya dan kaki si anak patah. Para tetangga
menyampaikan simpati atas nasib naasnya, tetapi si petani lagi-lagi
mengatakan, “Mungkin.”
Minggu depannya, para prajurit militer datang ke desa itu untuk
mengambil para pemuda dalam program wajib militer. Mereka tidak
mengambil anak petani itu karena kakinya patah. Ketika para tetangga
mengatakan kepada si petani alangkah beruntungnya dia, si petani
mengatakan, “Mungkin.”
Makna setiap kejadian selalu tergantung pada “frame” yang kita gunakan.
Ketika kita mengubah  frame itu, kita mengubah maknanya. Mendapatkan dua
kuda liar adalah kemujuran, sampai muncul konteks baru di mana kaki si anak

http://hipnobook.blogspot.com 24
lelaki patah. Patah kaki merupakan kemalangan dalam konteks kehidupan
damai di desa itu, tetapi dalam konteks perekrutan wajib militer dan perang,
tiba-tiba ia menjadi kemujuran. Ini disebut reframing: mengubah  frame yang
biasa dipakai untuk mempersepsi kejadian-kejadian demi mengubah
maknanya. Ketika makna berubah, tanggapan seseorang dan perilakunya juga
berubah.
Reframing bukan hal baru. Banyak fabel dan dongeng melibatkan
perilaku atau kejadian-kejadian yang berubah artinya ketika frame tentang
mereka berubah. Seekor anak itik dianggap buruk rupa karena ia berbeda dari
yang lain-lainnya, tetapi ketika ia ternyata menjadi angsa—ia menjadi lebih
indah dibandingkan itik-itik lain yang dulu lebih indah darinya. Hidung merah
Rudolf si rusa kutub yang tampak konyol ternyata bermanfaat untuk
membimbing kereta Santa menembus malam berkabut.
Cerita-cerita ini adalah contoh dari konsep yang disebut Reframing. Jika
anda mau meluangkan waktu melakukannya, anda akan bisa menghadirkan
kondiri yang lebih nyaman bagi seseorang untuk menerima EFT. Gary Craig
sering menggunakannya, dengan sukses besar, dalam sesi EFT; ia
menyusupkan reframing terutama dengan cara guyon.
Maka, mulailah memahami konsep reframing. Dipadukan dengan teknik-
teknik NLP lainnya seperti rapport , pace, dan lead  yang sudah kita bicarakan
di atas, kita akan meningkatkan kemampuan EFT kita. Jika anda enggan
melakukannya, reframing saja akan sangat membantu pekerjaan anda.

http://hipnobook.blogspot.com 25
Contoh penggunaan reframing adalah pada kasus Ted yang saya tangani.
Ted mengidap kanker dan diramalkan umurnya paling banter tinggal dua
pekan lagi.
“Ted, kau pengusaha sukses, dan bateraimu selalu terisi penuh selama 40
tahun. Itu yang membuatmu begitu sukses. Kemudian kau mendapati dirimu
mengidap kanker, sebuah tantangan lain, dan bateraimu tiba-tiba menjadi
terkuras habis. Maka, ketimbang duduk ngobrol saja, meratapi bahwa kau
tidak punya kekuatan lagi, kenapa kita tidak mulai dengan mengisi dulu
bateraimu?”
Kami menotok kepusingan, rasa mual, dan kurangnya energi; melakukan
beberapa putaran untuk masing-masing isu itu, dengan berbagai variasi. Saat
saya meninggalkannya, Ted menanyakan, “Hai, bagaimana mungkin hal
beginian bisa membawa hasil hebat? Aku sebelumnya merasa seperti akan
mati hari ini, dan meminta Alice membatalkan pertemuan ini.”
Cerita selengkapnya, bisa anda baca pada artikel: “Kisah Ted” (hal. 42).

III. TIDAK MEMBACA PIKIRAN ORANG


Di awal tulisan ini, kita telah membicarakan beberapa komponen untuk
membangun rapport , melakukan pace dan lead . Pada dua langkah terakhir itu
( pace dan lead ) bisa saja muncul polisi tidur. Dan apa kerja polisi tidur?
Untuk memperlambat laju kita. Sedikit mengingatkan, pace dan lead  adalah
upaya kita untuk memasuki model dunia seseorang, atau proses untuk
memahami persepsi orang lain mengenai sebuah kejadian, keadaan, atau
situasi. Dalam proses ini, praktisi mungkin tiba-tiba menyadari bahwa ada

http://hipnobook.blogspot.com 26
yang keliru dengan yang telah ia lakukan. Selamat, anda menemukan polisi
tidur pertama anda.
Cara tercepat untuk merusak kedekatan adalah dengan berniat mengetahui
isi pikiran orang lain. Ini merujuk pada tindakan membaca pikiran. Tak
banyak orang di planet ini yang mempunyai kecakapan membaca pikiran
orang lain. Jadi, biarkan urusan ini di tangan mereka.
Bagi kita, ketika kita “menangkap sesuatu” selagi kita bekerja dengan
klien, sampaikan informasi itu dalam bentuk pertanyaan, dan tunggu
 jawabannya. Dalam istilah Gary, “Tunggu sampai ia mendarat.”
Pertanyaan yang jitu akan memicu proses reframing. Ia bisa memberikan
wawasan baru atau pemahaman yang mendalam, dan itu akan membuat sesi
berjalan mulus dan nyaman. Sebaliknya, jika anda mengatakan kepada
seseorang bahwa ia melakukan kekeliruan, hal itu serupa dengan mencemooh
orang yang terluka. Blunder semacam itu bisa menjebak praktisi ke arah
tindakan melabeli perilaku atau reaksi orang. Dan kemudian berkutat
mengurusi label itu.
Anda tak perlu repot-repot dengan label. EFT bekerja dengan prinsip
yang gamblang, yakni menemukan kejadian tertentu, menihilkan energi yang
membangkitkan “masalah” dan menetralisirnya. Sekali medan energi berhasil
dibereskan, ekspresinya (respons atau perilaku simptomatiknya) juga
menghilang.
Sebagai contoh, kita lihat orang yang fobia terhadap lift. Di sini anda
akan mendengarkan sebuah masalah dengan dua komponen:
1. Lift, dan

http://hipnobook.blogspot.com 27
2. Cerita tentang bagaimana ketakutan itu mengekspresikan diri.
Praktisi EFT bisa merespons dengan, “Jadi anda lebih suka menggunakan
lift tanpa dicekam ketakutan?”
Dengan persetujuan klien, praktisi kemudian menotok: “ Meskipun aku
menyimpan ketakutan ini setiap kali aku menggunakan lift.... ”
Kemudian totoklah seluruh titik dengan frase pengingat: “ Takut lift .”
Pendeknya, kita memulai sesi dengan lift plus respons fobianya , dan
mengakhirinya dengan lift minus respons fobia  itu. Mudah kelihatannya? Yah,
mungkin, atau setidaknya anda bisa belajar membuatnya lebih mudah. Karena
itu, jangan coba-coba membaca pikiran orang, memproyeksikannya, atau
melabelinya. Belajarlah untuk:
• Mendengarkan apa masalahnya,
• Membantu mengidentifikasi emosi yang tak diinginkan.
• Dan menotoknya.
Dengan cara itu anda tahu betul bagaimana caranya mewujudkan
kecakapan anda sebagai praktisi.

IV. PENGUMPULAN INFORMASI & EFT


Porsi pengumpulan informasi bisa menjadi sama penting dengan penotokan.
Dalam sebuah sesi, sebagian waktu kita gunakan untuk mengumpulkan
informasi yang tepat. Kita membicarakan hal-hal secara global dan spesifik
dengan klien.
“Saya terlukai,” adalah pernyataan global. Pertanyaan, “Sedalam apa luka
anda? Siapa yang melukai? Anda terluka karena apa?” akan membawa kita ke

http://hipnobook.blogspot.com 28
hal-hal spesifik. Harap diingat, semakin spesifik semakin mudah kita
menangani pekerjaan kita.
Generalisasi adalah sebentuk komunikasi global, yakni kita menggunakan
satu pengalaman untuk membuat kesimpulan besar. Penotokan terhadap
generalisasi bisa saja menghasilkan peningkatan; klien (atau kita sendiri) akan
merasa lebih baik. Namun, akan lebih memuaskan hasilnya jika kita
membantu klien untuk lebih spesifik. Itulah salah satu alasan kita melakukan
pengumpulan informasi.
Saya menyarankan anda mempelajari NLP untuk meningkatkan
kecakapan anda menggali hal-hal spesifik pada klien. Ada satu segmen khusus
yang kita pelajari dalam NLP, yakni Meta Model. Dengan Meta Model kita
akan mendalami bagaimana cara mengajukan pertanyaan untuk tujuan
pengumpulan informasi, agar kita lebih komplet dalam memahami masalah.
Penguasaan terhadap Meta Model akan membuat EFT kita lebih efektif dan
lebih kokoh.
Mari kita bandingkan contoh dua pembicaran antara praktisi dan klien di
bawah ini. Yang pertama tanpa memahami Meta Model, yang kedua dengan
pemahaman terhadap Meta Model.

Tanpa Meta Model:


Klien: “Ibuku tidak mencintaiku.”
Praktisi memperkenalkan EFT. Setelah satu putaran, ia menanyakan
bagaimana sekarang keadaan klien.
Klien: “Enak sekali. Saya merasa rileks.”

http://hipnobook.blogspot.com 29
 Dengan Meta Model:
Klien: “Ibuku tidak mencintaiku.”
Praktisi: “Bagaimana kau tahu bahwa ibumu tidak mencintaimu?”
Klien: “Hmm....”
Praktisi: “Apa tepatnya yang dilakukan oleh ibumu, atau tidak
dilakukannya, yang menyampaikan pertanda bahwa ia tidak mencintaimu?”
Klien: “Dia tidak pernah tersenyum padaku.”
Praktisi: “Apakah kau selalu tersenyum pada orang-orang yang kaucintai,
sepanjang waktu?”
Klien: “Yah, kukira tidak, sih.”
Praktisi: “Pernahkah kau mengalami situasi di mana kau tidak mencintai
seseorang, tetapi kau tersenyum padanya?”
Klien: “Tentu saja pernah.”
Praktisi: “Jadi, bagaimana kau tahu bahwa ibumu tidak tersenyum dan itu
berarti ia tidak mencintaimu?”
Klien: “Yah, kurasa aku tak bisa tahu.”
Praktisi: “Katakan, apakah kau merasa tidak nyaman ketika kau bertemu
dengan seorang perempuan, dan ia tidak tersenyum padamu?”
Klien: “Begitulah.”

Ringkasan:
Pada contoh kedua, kita membongkar generalisasi, atau lebih spesifik
lagi, menyingkirkan pengaruh merugikan dari sebuah generalisasi “negatif”.

http://hipnobook.blogspot.com 30
Klien (laki-laki) menjadi ragu pada keyakinannya semula, dan mulai
menyadari situasi dirinya, misalnya perempuan akan membuatnya tidak
nyaman ketika mereka tidak tersenyum padanya.
Menggunakan EFT dengan menggali informasi tersembunyi ini akan
lebih bermanfaat ketimbang sekadar menotok: “Ibuku tidak mencintaiku.”
Keduanya akan bekerja, tetapi contoh kedua akan lebih kokoh.
Ingatlah, anda sedang membantu, baik diri anda sendiri maupun orang
lain. Anda bisa menawarkan solusi hanya jika anda “memahami” situasi.
Begitupun klien anda; ia siap jika ia mengenali situasi dirinya. Pengumpulan
informasi adalah bagian penting proses ini, dan mengembangkan keterampilan
di wilayah ini akan memperkaya pengalaman anda. Stephen Covey, dalam
bukunya, The 7 Habits of Highly Effective People mengatakan, “Berusahalah
memahami, sebelum dipahami.”
Yah, tetapi silakan memahami bahwa kadang kita perlu melakukan
penotokan langsung. Di lain kesempatan, meluangkan waktu untuk
mengumpulkan informasi akan lebih penting. Dengan mengetahui dua
pendekatan itu, anda meningkatkan kesempatan anda untuk sukses melalui
berbagai kecakapan, dan itulah yang diinginkan oleh klien anda.

V. KEDEKATAN (RAPPORT) BAWAH SADAR


Ketika anda mempelajari NLP, anda akan belajar bahwa manusia berpikir
dalam “cara” tertentu atau dengan “saluran” tertentu. Dengan menyesuaikan
diri pada saluran klien, atau cara berpikir yang mereka gunakan, praktisi EFT
bisa lebih mudah mengembangkan kedekatan ( rapport ). Yang saya

http://hipnobook.blogspot.com 31
maksudkan adalah kedekatan atau situasi nyambung dengan bawah sadar
seseorang.
Ada tiga saluran utama, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Kita bisa
menggunakan ketiganya untuk mengembangkan strategi mewujudkan rapport .
Taruhlah anda dalam sebuah sesi dengan seseorang. Orang itu sedang
menjelaskan masalahnya kepada anda (tahap pengumpulan informasi).
Dengan pengetahuan tentang visual, auditori, dan kinestetik, anda bisa
menyimak pemaparan orang secara lebih cermat. Anda bisa mendapatkan
sinyal-sinyal yang menunjukkan dengan saluran yang mana orang itu
mengakses masalahnya.

Visual
Seorang visual, mungkin akan mengatakan,
“Saya akan  tunjukkan kepada anda kejadiannya.”
“Biar saya  gambarkan apa yang telah terjadi.”
Orang yang dominan visual memproses informasi seperti melihat film di
benak mereka dan dengan cara itulah mereka berbagi dengan anda. Ini sebuah
contoh dari file saya:
“Mary” sedang duduk di sofa dan tersengal-sengal setelah menyelesaikan
cerita kilatya tentang kecelakaan yang ia alami. Saya mencocokkan diri
dengan kecepatan bicaranya ketika saya mengatakan, “ Seperti sebuah film!
Sekarang, ketika anda tidak mampu  melihat diri anda sendiri bebas dari
situasi tersebut, anda tak akan bisa  melukiskan solusinya. Dan seluruh peta
 pikiran anda mengenai berbagai kemungkinan lantas menjadi kosong. ”

http://hipnobook.blogspot.com 32
Mary mengatakan, “ Astaga, Dok, kau paham!”
Aku lantas bilang, “Saya ingin  menunjukkan cahaya kepada anda.
 Apakah anda sudah pernah  menyaksikan demonstrasi EFT? ”
Demi tujuan mengumpulkan informasi, anda bisa meminta keterangan
lebih lanjut tentang satu hal (lebih rinci) dan anda memutuskan untuk
mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi. Penanganan anda harus cocok
dengan saluran yang digunakan oleh klien anda, sehingga meningkatkan
rapport .

Auditori
Konsep yang sama juga berlaku untuk pemrosesan auditori dan kinestetik.
Pada klien auditori, narasinya akan dipenuhi dengan predikat yang sesuai
dengan itu. Misalnya,
“ Dengar.”
“Biar kusampaikan kepadamu.”
“Apakah kedengarannya masuk akal?”
“Apakah cerita seperti ini menyakiti  telinga anda?”
“Ia bicara , dan aku bicara , dan ia bicara.”
Contoh dari file saya:
Jim berusia tujuh belas, bersandar dengan nyaman di kursi berbantalan
tebal, khas remaja, dan memulai ceritanya.
“ Akan kuceritakan kepada anda ayah tiriku. Ia benar-benar  pembual 
 ,
selalu mengatakan kepadaku apa yang harus dilakukan, bagaimana

http://hipnobook.blogspot.com 33
seharusnya aku  bicara dengannya, dan bahwa aku tidak  mendengarkan. Aku
muak mendengarkannnya terus berkecumik. ”
Aku menjawab: “Kedengarannya ia menganggap dirinya orang penting,
memberondongmu sepanjang waktu dengan berbagai perintah. Katakan
apakah ia juga menyalak pada ibumu?”
Kemudian saya menambahkan,“ Kedengarannya kejam sekali. Apakah
kau sudah  mendengar tentang EFT ?”

Kinestetik
Orang yang dominan kinestetik akan membumbui narasinya dengan
predikat yang tepat dengan kecenderungan kinestetik. Misalnya,
“Saya merasa sengsara.”
“Saja sekadar tidak mendapatkan  pegangan tentang bagaimana
menghadapi hal itu.”
Contoh dari file-ku:
“Ya, Dok, (suaranya dalam sekali di dada, ada jeda di antara kata-kata,
bicara sangat lambat—khas kinestetik)
 Aku tidak merasa bahwa istriku masih mencintaiku.
 Ia tidak lagi menggosok leherku atau menepuk-nepuk punggungku atas
setiap upaya yang kulakukan.
Kami sekarang  jalan sendiri-sendiri dan suaranya  terasa jauh sekali. ”
Saya menjawab:
“ Aku tahu sangat  menyakitkan bagi anda untuk  bersinggungan dengan
masalah seperti itu, tetapi memahami apa yang sedang berlangsung adalah

http://hipnobook.blogspot.com 34
langkah awal untuk memperoleh  pegangan bagi berbagai kemungkinan
solusi.”
Klien menjawab:
“Aku berharap begitu, karena seluruh upayaku sia-sia sampai saat ini. ”
Lantas saya berkata:
“Sebuah teknik yang disebut EFT adalah cara yang lembut untuk
 memijat seluruh perasaan itu agar mengendor dan hilang .”

Intinya, kita bekerja dengan “saluran pengolah informasi” yang sama.


Klien akan merasa tidak hanya didengarkan, tetapi juga dipahami.
Tentu saja ada isyarat-isyarat lain yang harus dipelajari, yang akan
memperkaya pengetahuan kita tentang bagaimana membantu orang lain
mengatasi masalahnya. Namun, tulisan ini saya kira cukup memadai sebagai
awalan. Lagipula, disajikan dengan cara bagaimanapun, EFT tetap alat yang
luar biasa. Dan ketika anda terus mengasah the art of delivery , kecakapan anda
niscaya akan meningkat pesat. Selamat mengembangkan pengetahuan.***

http://hipnobook.blogspot.com 35
Kisah Ted

Dr. Alexander R. Lees

Catatan: Kalimat-kalimat yang diberi warna biru adalah bagian-bagian yang


berhubungan dengan EFT: The Art of Delivery. Pembedaan ini diharapkan
akan membantu anda lebih mudah dalam meningkatkan kecakapan EFT anda.

eberapa waktu lalu seseorang datang ke kantor saya dan ia sangat


spesial. Namanya “Ted”. Saya tidak bisa menjelaskan kenapa kami
nyambung (kami sangat berbeda) tetapi kami nyambung. Berkenalan
dengannya sungguh istimewa. Saya akan menceritakan pertemuan kami
kepada anda.
Ted 60 tahun ketika kami pertama kali bertemu, akhir September 2004.
Penampilan fisiknya bagus dan ia mengatakan dengan bangga mengenai
ketaatannya pada olahraga teratur, makan yang benar, dan terus menjaga
ketajaman pikiran. Ia memberitahu saya bahwa ia mempunyai beberapa staf
yang memasoknya dengan informasi-informasi global yang berpengaruh pada
berbagai bisnisnya.
Masalahnya adalah penyalahgunaan alkohol, yang sudah berjalan 30
tahun. Saya menunjukkan penerimaan saya dan mencoba menariknya ke
dalam diskusi mengenai alasan orang menenggak alkohol (bahwa alkohol

http://hipnobook.blogspot.com 36
digunakan untuk mengobati tekanan emosional yang tak terselesaikan). Hal
itu rupanya tak terlalu memancing minatnya. Juga, setiap upaya yang saya
lakukan untuk mengajaknya bicara perihal hubungannya dengan istri dan
anak-anaknya, tak berhasil. Di luar hambatan-hambatan ini, kami menemukan
 jalan untuk melanjutkan pembicaraan.
“Sekarang,” katanya tiba-tiba. “Apa yang sesungguhnya dilakukan oleh
terapis?” Pada titik ini, saya tahu bahwa setidaknya ada satu hal yang
membuatnya menjadi pengusaha sukses. Sosoknya berubah dalam sepersekian
detik, sikapnya menjadi lebih kasar, dan saya merasa dua sinar laser menusuk
tulang tengkorak saya. Ia menunjukkan dirinya sangat berkuasa.
“Tergantung,” jawab saya, menatap matanya.
“Pada?” itulah jawaban lisannya, tetapi matanya (tak berkedip) tetap
menatap saya.
“Apa masalahnya,” jawab saya. Pada saat yang sama saya berpikir,
strategi tehku tidak jalan saat ini (kadang ketika saya perlu menenteramkan
diri, saya mencecap teh untuk pengalih perhatian). Saya juga berpikir bahwa
 jika saya bermain catur dengan orang ini, saya akan kalah, dan dalam tempo
cepat.
“Lakukanlah,” kata Ted setelah diam beberapa saat, dan sedikit rileks,
tatapannya beralih ke daftar kasusku. “Keluargaku mengatakan bahwa aku
terlalu banyak minum,” katanya setelah pandangan matanya melemah.
Ketika Ted mengatakan, “Keluargaku menganggap...” sesungguhnya ia
sedang membuat jarak. Artinya, ia menghilangkan satu langkah dan ini bisa
berarti banyak. Tetapi fokus utama saya pada saat ini adalah untuk

http://hipnobook.blogspot.com 37
menemukan apakah Ted sendiri “memiliki” masalah ini, atau ia sekadar
merasa keluarganya mengatakan begitu. Dari tanggapannya, saya mungkin
mendapatkan gambaran sejauh mana tingkat komitmennya, atau ia menemui
saya karena ingin menenteramkan istri dan keluarganya.
Ted melanjutkan, “Apakah, jika ada, yang bisa anda lakukan untuk itu?”
“Mendapatkan keluarga baru?” jawab saya.
Ia tertawa dan menyandarkan punggungnya di sofa. Saya melanjutkan,
“Kau berpikir begitu?”
“Mungkin,” jawabnya samar. “Dan apa yang anda tahu tentang bisnis?”
Menarik. Jawaban ini menyiratkan (sedikitnya) bahwa Ted setuju dengan
kerisauan keluarganya, tetapi juga menyarankan hal lain, yakni bahwa ia tidak
cukup nyaman untuk berurusan dengan itu. Karena itu ia mengalihkan
pembicaraan ke soal bisnis. Jika ia lebih kongruen, saya akan
memperkenalkan EFT pada saat ini juga. Tetapi karena terjadi perubahan
dalam pernafasannya (lebih pendek-pendek), saya memutuskan untuk  pacing
dengannya sedikit lagi.
Pacing berarti kita menghadapi klien dalam model dunia mereka dan cara
berpikir mereka tentang segala sesuatu. Kata lainnya, saya melanjutkan upaya
membangun kedekatan dengan Ted. Pada titik ini, saya tidak berupaya
mempengaruhi atau mengubah apa pun.
“Saya tahu, tak banyak untungnya mengecewakan keluarga, tak ada
faedahnya membeli pelepas stres yang sangat mahal, dengan hasil yang buruk,
dan jika anda bisa menemukan alternatif yang lebih menyenangkan, itulah

http://hipnobook.blogspot.com 38
yang perlu dikejar, anda mungkin akan meluangkan cukup waktu untuk
mengeksplorasinya.”
“Menarik,” jawabnya. “Orang terakhir yang kutemui ingin menelisik
masa kanak-kanakku. Kau tidak meributkan hal itu?”
Sampai di sini, Ted menggambarkan apa “yang diinginkan oleh orang
terakhir yang ditemuinya.... “ Frase ini mengisyaratkan bahwa Ted tidak ingin
melakukannya, tetapi sang konsultan melakukannya. Dan sekarang ia tetap
tidak ingin menempuh cara itu. Memaksakan Ted untuk mengingat-ingat masa
lalunya hanya akan menunjukkan kekakuan sang praktisi.
“Jika kau bisa mengingat apa kejadian yang menyebabkanmu menenggak
alkohol, aku tidak merasa perlu untuk membongkar gudang ingatanmu,” kata
saya.
Pernyataan tersebut berpihak kepadanya. Jika ia bisa menerimanya, kami
bisa terus maju untuk membereskan itu, ketimbang hanya mendiskusikan hal-
hal yang umum saja.
Setelah saya memberikan pemaparan singkat tentang “titik-titik pengusir
stres”, Ted menanyakan, “Bagus. Apa yang anda pikir?”
Saya memperkenalkan EFT dengan menyebutnya “titik-titik pengusir
stres” untuk menyesuaikan diri dengan model dunia Ted, cara pandangnya
tentang segala sesuatu. Ia bisa dengan mudah menerima kata stres, tetapi
menolak mendengar kata emosi. Juga, karena ucapan Ted ringkas-ringkas dan
to the point, saya mengubah gaya saya menjadi seperti itu saat
menanggapinya.

http://hipnobook.blogspot.com 39
Kemudan saya memintanya spesifik, seperti kapan  dan di mana
kebutuhan untuk minum itu muncul.
Ted berpikir sejenak dan kemudian mengatakan ia ingin minum
menjelang akhir pertemuan bisnis dan ia banyak menghadiri pertemuan
seperti itu dalam seminggu.
Putaran pertama EFT diarahkan pada “ Menjelang akhir pertemuan
bisnis.” Empat kali dalam seminggu. Maka, sambil menotok titik karatenya,
saya meminta Ted menirukan:
“Meskipun kebutuhan minum menguat menjelang akhir pertemuan
Hari Selasa, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya.”
Ia mengulang frase ini tiga kali. Saya kemudian menotok dengan frase
pengingat “Kebutuhan minum ini. ” Kami menggunakan pernyataan setup
yang sama untuk ketiga pertemuan lainnya, dan kemudian menggarap masing-
masing pertemuan itu dalam putaran sendiri-sendiri. Kemudian saya duduk
dan menunggu.
Tampak lebih rileks, Ted termangu beberapa saat, maka saya hanya
menunggu.
Sering sekali, dan biasanya ketika seseorang pertama kali mengalami
penotokan EFT, ada kecenderungan ia akan “termangu” setelah selesainya
penotokan Momen ini adalah bagian dari proses penyortiran, dan sebaiknya
praktisi tidak mengganggunya. Dengan begitu, klien mempunya kesempatan
untuk berefleksi dan memperhatikan perubahan yang sedang berlangsung. Ini
bisa membantu menyatukan dan memantapkan perubahan. Seringkali,
keadaan ini memunculkan sejumlah aspek ke permukaan.

http://hipnobook.blogspot.com 40
“Saya benar-benar tidak ingin pulang,” katanya beberapa saat kemudian.
“Saya dan istri saya menjadi asing satu sama lain, hanya kami tinggal di
rumah yang sama.”
Di sini, Ted membagikan aspek lain dari masalahnya sekarang; sepotong
puzzle, begitulah.
Saya merenung beberapa saat. Saya tidak melihat celah untuk
menanyakan apakah jadwal kerjanya dan jam kerjanya yang panjang ada
hubungannya dengan ini, dan tak ada kesempatan untuk menyatakan bahwa ia
telah menikahi gundik yang bernama cari uang, dan bahwa itulah prioritas
hidupnya. Saya merasa subjek ini telah ia kubur dalam-dalam selamanya,
tanpa penyelesaian apa pun, dan karena itu masing-masing menuntut
kompensasi dalam caranya masing-masing.
“Sekarang, bawa aku ke pintu rumahmu. Ketika kau di sana, apa yang
terjadi?” tanyaku.
Ted membayangkan dirinya melangkah keluar dari mobil, membuka
pintu depan rumahnya, saya memperhatikannya dengan teliti. Wajahnya mulai
berubah (bibirnya menipis, mata menyipit, dan tubuhnya menjadi agak
kaku—semua adalah indikator beban emosional). Saya menghentikan
ceritanya dan menanyakan kepadanya apa yang ia rasakan di dalam tubuhnya.
Setelah mengosongkan apa yang ia rasakan dalam beberapa menit saat ia
mencoba secara lisan merumuskan perasaannya terhadap istrinya, dan
kemudian ia mengatakan, “ Kemarahan.”
Saya mulai menotok titik PR, dan memintanya menirukan:

http://hipnobook.blogspot.com 41
“Meskipun saat aku pulang ke rumah setelah kerja seharian dan
melihat wajah istriku dan aku menjadi marah, aku menerima diriku
sepenuhnya dan apa adanya.” Ini diulang tiga kali, dan kami kemudian
menotok setiap titik dengan frase “ Kemarahan ini, kemarahan ini. ”
“Kau tahu, ini membuatku frustrasi. Biasanya aku menyingkir dan pergi
dan menenggak minuman.”
Kami melanjutkan apa yang muncul dengan satu putaran tentang
“Kebutuhan minum karena ia frustrasi. ” Dan kemudian satu putaran
dengan “ketidakadilan (unfairness)” dan “kurangnya keintiman .”
Kini saya ingin mempercepat waktu kunjungan yang dijadwalkan
sekurangnya sekali seminggu dalam waktu satu bulan atau lebih. Ted jelas
menunjukkan bahwa ia ingin bicara, melepaskan semua beban, dan ingin
“membeli waktuku”, jika aku mau mendengarkannya saja.
Aku mencoba “campur tangan” dan melakukan beberapa penotokan EFT
menjelang Desember, saat Ted mengatakan ia benar-benar memerlukan
alkohol untuk menikmati liburan. Ia mengatakan, keluarganya akan membuat
segala rencana dan mempersiapkan kumpul-kumpul tanpa dirinya, sekalipun
misalnya ia ada, dan menunjukkan kesan bahwa ia ingin bergabung.
Kami menotok perasaan terasing dan kesepian. Putaran pertama (tanpa
setup) dengan menggunakan frase pengingat “ Perasaan terasing ini ” tidak
banyak membawa hasil. Kami melakukan satu putaran lagi, kali ini diawali
dengan titik karate. Sambil menotok terus titik itu, saya meminta Ted berkata
keras-keras: “Meskipun aku benar-benar diasingkan oleh keluarga yang
kubela dengan bekerja keras, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa

http://hipnobook.blogspot.com 42
adanya.” Ini diulangi tiga kali, kemudian kami berpindah ke titik-titik lain
dengan frase pengingat: “Perasaan terasing ini ”.
Kami segera melanjutkannya dengan format yang sama, hanya kali ini
menggunakan frase “Meskipun aku merasa kesepian ketika keluargaku
membuat rencana tanpa melibatkan aku, aku menerima diriku
sepenuhnya dan apa adanya.”  Kali ini Ted keberatan mengatakan “ aku
menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya ”, maka kami menggantinya
dengan “Meskipun aku merasa kesepian ketika keluargaku membuat
rencana tanpa melibatkan aku, aku baik-baik saja, tetapi kesepian ini
menyiksaku.”
Frase baru ini dengan mudah diulangi dua kali lagi, sambil menotok titik
karate, dan kami kemudian menotok titik-titik lainnya dengan frase pengingat
“Perasaan kesepian ini, perasaan kesepian ini. ”
Dengan determinasi dan kesungguhannya, Ted berhasil dalam upayanya
meninggalkan alkohol. Dalam kesempatan ketika Ted terbuka untuk
menggunakan EFT, atau lebih khusus lagi, menerapkannya, ia tampak sangat
nyaman mengatakan, “EFT memudahkan kita bebas dari alkohol.”
Ketika stresnya menumpuk lagi, Ted akan dengan mudah melakukan
penotokan: “Meskipun aku membutuhkan alkohol dan ingin minum
sekarang, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya.” Ia
kemudian akan melakukan penotokan satu putaran dengan menggunakan frase
pengingat “kebutuhan minum ini, kebutuhan minum ini. ” Ada saat di
mana ia melakukannya berkali-kali dalam sehari; ada juga yang hanya satu
atau dua kali.

http://hipnobook.blogspot.com 43
Ted juga melaporkan bahwa, seiring waktu, dorongan untuk minum
sangat berkurang, dan begitu juga frekuensi munculnya perasaan ingin/butuh
minum yang ia rasakan. Akhirnya, yang menggembirakan adalah ketika ia
melaporkan bahwa beberapa hal yang dulunya menjadi “pemicu” kini tidak
lagi.
Salah satu yang membuat saya makin mengaguminya adalah bahwa orang
ini kokoh dan sering mengatakan, “Emosi tidak ada hubungannya dengan ini
semua. Kalian semua keliru. Totok-menotok ini bagaimanapun membuat
urusan menjadi lebih mudah, tetapi aku merasa sama saja.”

atal tahun 2004 adalah natal pertama Ted tanpa alkohol. Saya ingin
mendengar kabarnya setelah liburan karena saya tahu ia akan
berhasil. Ted punya keberanian, kehendak yang kuat, determinasi,
dan EFT yang membantunya (itu yang ia akui sendiri). Dan itu semua demi
mendapati... Natal yang Mengerikan!
Pada Natal 2004, telepon saya berdering. “Selamat hari natal,” kata saya.
Setelah beberapa saat sunyi, saya mendengar suara, “Tidak, saya mengidap
kanker.” Ganti saya yang diam, dan saya memberi isyarat pada istri saya
untuk menurunkan volume tape. Mungkin tampang saya kelihatan
menyedihkan saat itu, atau karena ia bisa membaca pikiran saya, ia bisa
membaca keinginan saya.
“Dari Ted?” tanyanya pelan.
Sebelum saya menyapa namanya, Ted melanjutkan, “Aku pusing sekali
kemain, aku akhirnya jatuh. Pandanganku kabur, tetapi kini aku di rumah

http://hipnobook.blogspot.com 44
sakit. Dokter mengatakannya kepadaku pagi tadi. Kelihatannya tidak terlalu
bagus.”
“Aku harus ke sana,” kata saya kepada istri saya setenang mungkin. Ia
menjawab, “Aku tahu, jaket dan kuncimu di dekat pintu. Kutaruh tehmu di
travel mug.”
Tak lama setelah saya tiba, Ted meminta waktu buat kami berdua. Dalam
suara tersendat ia mengatakan, “Ia menyebar di seluruh otakku. Ia ada juga di
tulang belakang. Pankreas dan lambung termasuk, dan ada dua benda hitam di
paru-paru kiriku. Mereka mengatakan kepadaku, paling lama mungkin dua
minggu.”
Perubahan pada semangat, sikap, dan nada bicaranya masih menyakitkan
untuk saya ingat, tetapi saya tahu satu hal, dinamo lelaki ini melemah, dan
prosesnya begitu cepat. Inilah momen di mana kalimat yang baik akan
menolong dan kalimat yang keliru akan membuat keadaan makin parah.
“Di luar itu, bagaimana hari-harimu?” tanya saya lemah.
Di antara nafasnya yang tersengal-sengal, saya bisa merasakan indikasi
bahwa ia belum ingin mati. Kami melakukan beberapa putaran lembut untuk
kabar yang mengejutkan ini, dan ketakutannya dan kegelisahannya terhadap
keluarganya. Dimulai dengan titik karate, saya mengucapkan untuk Ted:
“Meskipun aku mengidap kanker di seluruh tubuhku, yang merupakan
kabar buruk, aku memilih untuk ... menenangkan diriku. ”
Sering pendekatan ini berhasil, terutama jika praktisi memasukkan jeda
setelah untuk... dan kemudian menyampaikan kata-kata: “ menenangkan

http://hipnobook.blogspot.com 45
diriku” dengan sedikit berbeda. Perbedaannya bisa pada nada suara, volume,
dan sebagainya. Teknik ini disebut sebagai sugesti yang ditanamkan .
“Aku takut menjadi tenang,” begitulah responsnya. Kami segera
melakukan satu putaran menggunakan frase pengingat: ketakutan ini,
ketakutan ini.  “Apa yang akan dilakukan oleh keluargaku?” tanyanya
kemudian. Putaran selanjutnya: “Meskipun aku merisaukan keluargaku,
dan bagaimana mereka menangani segala sesuatu, aku menerima diriku
sepenuhnya dan apa adanya.”  Frase pengingatnya adalah “ Kerisauan
terhadap keluargaku. ”
Setelah beberapa saat, Ted menyampaikan penyesalan, untuk pertama
kalinya, “Seandainya aku sadar lebih awal, aku mungkin tahu semua ini....”
Saya meraih tangannya lagi, dan dengan lembut menotok titik karate dan Ted
menirukan, “Meskipun aku menyesal tidak lebih awal sadar, dan mungkin
bisa merasakan sesuatu yang tidak beres, aku menerima diriku
sepenuhnya dan apa adanya. ” Frase pengingatnya adalah “ Penyesalan ini ”.
Setelah kira-kira sepuluh menit, Ted menyampaikan berbagai
penyesalannya—salah satunya adalah kurangnya waktu untuk keluarga. Saya
menotok saja satu demi satu.
Perawat datang selagi saya memegang tangannya. “Lebih baik?” ia
menyelidik, yang membatalkan putaran lain untuk membereskan nafasnya
yang tersengal-sengal, tetapi rona wajahnya kembali segar, dan matanya
menunjukkan bahwa ia menikmati momen ini.
Kunjungan hari berikutnya sedikit lebih muram, Ted memiliki sebuah
agenda.

http://hipnobook.blogspot.com 46
“Dengar, Dok, aku perlu menjual rumahku. Istriku butuh bantuan untuk
itu. Cucu pertamaku akan lahir beberapa bulan lagi. Ada beberapa keputusan
bisnis yang harus kuambil. Aku perlu sedikit waktu. Aku harus mengubah
segala sesuatu sehingga mereka (keluarga) bisa menjalankan bisnis dengan
baik. Jika anda mau membantu, aku akan membayar anda saat itu juga. Ini
penting sekali bagiku.” Penting sekali bagi setiap orang yang membaca ini
untuk memahami kekuatan pribadi orang ini. Determinasinya, kemauannya,
dan keuletannya telah kembali, dan dari sudut pandangnya, ini merupakan
tantangan lain.
Ia perlu waktu. Ada banyak hal yang harus dilakukan dan diagnosa dua
minggu bukanlah waktu yang memadai. Ia dijadwalkan untuk penyinaran
pada hari Selasa. Setelah itu kemoterapi. Tim ahli yang terdiri dari para dokter
spesialis akan mengerjakan bagian-bagian mereka, dan apa yang ia butuhkan
sekarang adalah yang ia namakan dukungan mental. Ia jelas tidak ingin
membicarakan atau mendengar bahwa itu tidak mungkin, tetapi ia kongruen,
dan gigih untuk mendapatkan lebih banyak waktu.
Kami rutin bertemu, kadang beberapa hari berturut-turut. Kami menotok
rasa mual, kepusingan, dan ketiadaan energi. Setelah itu semua, polanya
menjadi seperti ini: Ted menolak efek samping penanganan medis, dan aku
akan menotoknya untuk itu. Kadang, kami mengulang satu putaran ketika ia
mengatakan, “Masih tetap ada”, atau “tidak hilang seluruhnya.” Selama sesi-
sesi intensif ini, kami menggunakan prosedur 9 gamut sebelum menotok isu
“Masih tetap.... ”

http://hipnobook.blogspot.com 47
Kami akan mengulang putaran, ketika diperlukan, sampai Ted merasa
lebih nyaman, atau mengatakan, “Aku ingin tidur sekarang.” Ia tampak
senang dengan hasilnya. Penyinaran dan kemoterapi terus dilanjutkan, begitu
 juga sesi kami. Ted melaporkan bahwa efek samping dari penanganan medis
ini tampaknya menurun intensitas dan durasinya. “Mungkin menjadi terbiasa,”
katanya suatu ketika.
Dengan alasan apa pun, Ted menolak menotok sendiri. Ia lebih suka saya
yang menotoknya. Jarang sekali saya bisa meyakinkannya untuk menotok diri
sendiri, kecuali ketika di telepon. Jadi, kami menotok ketika determinasinya
melemah, dan ketika ia “tidak ingin diteruskan lagi.” Kami menotok
penyesalannya (terutama untuk kurangnya waktu bagi keluarga selama
bertahun-tahun), menotok keyakinannya bahwa ia adalah ayah yang tak
pernah ada di rumah, dan bahwa ia melewatkan banyak sekali momen-momen
penting di dalam keluarganya.
Selera humornya biasanya sangat baik, tetapi suatu hari ia menelepon
dalam keadaan tertekan. Rumah duka menelepon, dan mulai membicarakan
rencana pemakamannya sebelum ia tahu siapa yang sedang bicara itu.
Setelah beberapa putaran EFT melalui telepon, humornya kembali dengan
sengit dan ia menanyakan, “Siapa yang pernah mengatakan, ‘Gosip tentang
kematianku terlalu dibesar-besarkan?’” Aku menjawab, “Mark Twain.” Ted
mengatakan, “Bagus. Aku akan mengutip kalimat itu ketika keluargaku
datang kemari. Pasti terdengar merdu sampai bermil-mil.” Kemudian ia
menutup telepon.

http://hipnobook.blogspot.com 48
Beberapa hari kemudian, saya menelepon untuk menanyakan
keadaannya.
“Penguburanku direncanakan hari ini,” katanya.
“Kau akan datang?” Aku balik mencandainya
“Tidak bisa,” jawabnya. “Aku sedang menonton film yang kaubelikan
untukku. Kemarilah.”
Saya datang menemuinya.
Pada Juni 2005, Ted merestrukturisasi sebagian besar urusan bisnisnya.
Rumah besarnya di pantai akhirnya terjual, dan ia membeli rumah yang lebih
cocok. Cucu pertamanya lahir pada bulan Juli. Ia menggendongnya, dan
meneteskan air mata. Tak sampai dua minggu setelah itu ia mengundang saya
ke rumah sakit. “Aku mengutip salah satu ucapanmu,” kataya, mencari-cari
buku catatannya, “Tetapi aku tidak bisa menemukannya... sesuatu mengenai
berlayar.”
“Ketika jangkar diangkat, semua utang terbayar?” tanyaku.
“Ya, itulah!” ia berbisik. Meskipun matanya terus berkedip, kami berdua
tahu saatnya sudah tiba.
“Aku akan berlayar segera. Keluargaku akan memerlukanmu beberapa
waktu. Tolong ingatkan mereka bahwa kita telah mengubah dua minggu
menjadi enam bulan plus dua minggu. Mereka benar-benar marah
kutinggalkan, karena itu katakan pada mereka. Beritahu mereka.”
Ted tertidur. Saya di sana beberapa waktu, merenungkan percakapan
kami dan waktu yang kami lalui berdua, dan di atas semua itu, hal-hal yang
kupelajari dari lelaki yang luar biasa ini.

http://hipnobook.blogspot.com 49
Ketika aku tiba di rumah, aku melihat catatan yang ia buat untukku:
“Sebuah perubahan yang agak mendadak—dengan kesadaran.”
Setelah pemakaman, salah seorang anaknya mendatangiku. “Kami akan
memerlukan bantuan untuk semua ini,” katanya, “Terutama ibu saya. Bisakah
saya datang kepada anda besok pagi?”
Dan itulah saat dimulainya perjalanan penyembuhan sebuah keluarga.***

http://hipnobook.blogspot.com 50
Cara Baru Menangani Rasa Sakit
dengan EFT

Patricia Carrington PhD, Master EFT, Australia

da tiga metode yang bisa anda coba di sini, yang ketiga-tiganya


berkaitan dengan kesadaran anda dalam melihat rasa sakit yang anda
hadapi. Ketiga metode itu adalah: Melakukan Reframing terhadap
Rasa Sakit, Mengalihkan Perhatian, dan “Mendengarkan” Rasa Sakit.

I. Melakukan Reframing terhadap Rasa Sakit


Jika anda membuka situs Gary Craig, anda akan tahu bahwa rasa sakit
atau rasa nyeri ( pain) adalah urusan yang paling banyak ditangani dengan
EFT. Tentu saja EFT tidak selalu berhasil mengurangi rasa sakit saat itu
 juga—tepatnya, kesembuhan tidak selalu terjadi seketika—tetapi ia hampir
selalu berhasil sehingga banyak orang berpaling ke EFT untuk mengatasi rasa
sakit mereka.
Saya tidak akan meninjau berbagai cara yang dilakukan orang untuk
mengatasi rasa sakit itu, tetapi saya menyarankan anda mencari cara anda
sendiri dengan penuh kesungguhan. Berdasarkan minat saya sendiri untuk
menggali cara baru penerapan EFT, saya ingin menawarkan beberapa cara

http://hipnobook.blogspot.com 51
mengendalikan rasa sakit yang mungkin tidak familiar bagi anda. Saya
mendorong anda untuk mencobanya dengan kesadaran bahwa kita sama-sama
sedang bereksperimen. Anda tahu, apa yang berhasil pada satu orang mungkin
tidak berhasil pada orang lain, dan sebaliknya.
Metode yang saya perkenalkan ini disebut “reframing” (pembingkaian
ulang). Ini mencakup pelenyapan pemikiran anda mengenai rasa sakit atau
ketidaknyamanan dalam konteks sekarang—biasanya dengan mengubah kata-
kata yang anda gunakan untuk melukiskan kondisi anda kepada diri sendiri—
dan menempatkan rasa sakit secara
s ecara keseluruhan dalam konteks baru dengan
melihatnya melalui cara pandang yang sepenuhnya berbeda.
Saya akan memberikan contoh bagaimana cara ini bekerja. Dalam hal ini,
yang paling saya ingat adalah cerita yang dituturkan oleh pemimpin workshop
yang saya datangi beberapa tahun lalu. Lelaki ini memeragakan bagaimana
kita mengarahkan cara pandang kita dan meminta kami memahami hubungan
kuat antara pikiran dan tubuh dan efek dari reframing terhadap rasa sakit atau
stres. Ia menceritakan pengalamannya sendiri setelah ia menjalani operasi
tumor otak yang hampir fatal.
Pada saat usianya menginjak pertengahan 30-an, ia mendapati kenyataan
yang begitu memukul. Dokter menyatakan bahwa ia mengidap “tumor otak
yang mustahil dioperasi”. Kecil sekali kemungkinannya bagi dia untuk
menyelamatkan nyawa di meja operasi. Namun ia tetap menyetujui operasi.
Karenanya, operasi yang berisiko fatal itu pun dilakukan.
Ia ingat sekali bagaimana ia berbaring di rumah sakit setelah operasi. Ia
merasa sunyi dan tanpa harapan, mendengarkan komentar para dokter di

http://hipnobook.blogspot.com 52
sekelilingnya mengenai keadaannya yang “tak mungkin tertolong” dan “tidak
ada apa pun yang bisa dilakukan terhadapnya”. Ia merasa betul-betul sendirian
dan begitu tercampakkan.
Selama di rumah sakit, ia berturut-turut mengembangkan gejala yang
aneh dan merisaukan. Beberapa kali sehari ia merasa seperti ada “seberkas
kilat” menyambarnya dan melemparkannya ke lantai (atau dari lantai ke
tempat tidur lagi). Ini sangat mengerikan dan ia merasa sedang mendekati
saat-saat kematian.
Kemudian suatu hari sesuatu yang tidak lazim terjadi. Dalam dirinya
muncul suara—semacam ilham—yang memberitahu apa yang harus ia
lakukan. Sejak itu ia segera memutuskan bahwa kilat yang mengguncang-
guncangnya itu adalah cahaya baru.
Ia memutuskan untuk memberi label baru kepada cahaya ini sebagai
pertanda penyembuhan. Karena itu, setiap kali datang kilat mengguncangnya
ia akan mengatakan kepada tubuhnya, “Terima kasih. Aku tahu engkau
sedang menyembuhkanku.” Setelah ia menyambut guncangan itu sebagai
pertanda “penyembuhan”, dokter kemudian mengatakan sesuatu yang belum
pernah ia dengar. Kondisinya membaik. Ia selamat.
Cerita ini bukan melulu soal transformasi yang dialami oleh lelaki itu
ketika dia di rumah sakit, tetapi
t etapi juga bagaimana ia secara misterius
membuktikan bahwa prediksi-prediksi dokter mengenai dirinya keliru. Ia bisa
keluar dari rumah sakit lebih cepat, dengan proses yang tidak
ti dak terjelaskan.
Itu lebih dari 30 tahun lalu. Tumor otaknya tak pernah muncul lagi sejak
itu. Ia waktu itu tidak mengenal EFT yang bisa membantunya melakukan
melakukan

http://hipnobook.blogspot.com 53
“reframing”, tetapi sekarang ia bisa menerapkan strategi yang sama. Dengan
strategi inilah anda menggunakan EFT untuk memandang rasa sakit dan
simptom fisik lainnya dalam cara yang berbeda.
Mula-mula anda perlu mengenali rasa sakit fisik, stres, atau
ketidaknyamanan yang ingin anda sembuhkan, dan sebutlah ia “rasa sakit......
ini” atau “tekanan berat.......... ini”. Kemudian tulis penjelasan rinci tentang
penyakit tersebut, atau katakan dengan jelas jika anda tidak punya pena dan
kertas. Misalnya, anda mungkin melukiskan kondisi anda seperti ini:
“Rasa sakit di sebelah kanan tangan kiri saya”, dan menambahkan
beberapa detail untuk menjelaskannya. Buatlah deskripsi anda serinci
mungkin. Kemudian, ketika menerapkan EFT, anda hanya akan
mengatakannya secara simpel “rasa sakit ini” dan anda akan tahu apa maksud
frase itu.
Ukurlah skala rasa sakit anda dari 0-10 dan buatlah pernyataan sebagai
berikut (untuk me- reframe) penyakit anda:
“ Meskipun saya menderita penyakit
penyakit (tekanan, atau apa saja) ini,
ini, saya
memilih menyadari bahwa ia ada untuk penyembuhan saya .”
Atau,
“ Meskipun saya memiliki penyakit ini, saya berterima
berterima kasih kepada
Semesta yang mengirimkan rasa sakit ini sebagai jalan untuk penyembuhan
diri saya .”
Kemudian kerjakan satu putaran EFT seperti biasa, yakni dengan
menggunakan frase negatif dalam setup anda (misalnya rasa sakit ini .... rasa
sakit ini.... dan sebagainya) sebagai pengingat pada tiap titik totokan.

http://hipnobook.blogspot.com 54
Selanjutnya, lakukan satu putaran EFT dengan frase positif  (misalnya
“saya berterima kasih kepada Semesta yang menyembuhkan saya melalui
rasa sakit ini .”)
Atau,
"Saya berterima kasih kepada Semesta yang mengizinkan rasa sakit ini
membawa perubahan penting bagi saya selamanya .”
Kemudian periksalah skala intensitas anda lagi dan catat berapa angka
rasa sakit (tekanan) anda sekarang. Terus ulangi putaran EFT sampai anda
merasakan perubahan besar. Harapannya, anda akhirnya bisa merasakan
bahwa simptom yang tidak mengenakkan itu kini adalah “sahabat” anda, yang
membawa pesan baik kepada anda.
Lalu, ambil kertas dan pena dan tulislah, satu demi satu, setiap “pesan”
positif yang mungkin disampaikan kepada anda. Biarkan imajinasi anda
berkembang seliar mungkin. Jangan hiraukan pernyataan anda logis atau
tidak, tulis saja, misalnya seperti ini:
“ Rasa sakit ini mengatakan kepada saya bahwa saya bisa selamat dari
kondisi yang mengerikan, dan tetap hidup dan penuh harapan .”
Atau,
“ Ia menyampaikan kepada saya bahwa saya jauh lebih kokoh (cerdas)
ketimbang yang saya duga selama ini .”
Atau.,
“ Ia menyampaikan kepada saya bahwa ada banyak jalan untuk
mengatasinya yang selama ini tidak saya sadari .”
Atau,

http://hipnobook.blogspot.com 55
“ Ia mengingatkan saya tentang daya hidup—kehendak tubuh saya untuk
membantu kesembuhan saya .”
Dan sebagainya.
Tidak ada batasan mengenai pesan apa yang mungkin masuk ke dalam
pikiran anda jika anda mau melakukan eksperimen.
Anda mungkin ingin melakukan lagi satu putaran EFT dengan frase
positif yang berisi salah satu pesan di atas (misalnya “ daya hidup.... daya
hidup....” atau “kemampuan ajaib bawah sadarku untuk menyembuhkan .”)
pada setiap titik totokan.
Kemudian, anda bisa mengulangi putaran positif ini jika dibutuhkan.
Kemudian ukur lagi level intensitas anda dan lihatlah berapa tingkat
ketidaknyamanan anda sekarang.
Metode ini bisa sangat transformatif sehingga saya betul-betul
menyarankan anda mencobanya lain kali ketika anda ingin mengurangi
tekanan fisik dalam diri anda. Ia akan membawa kabar baik kepada anda
tentang kemampuan anda menyembuhkan diri sendiri.

II. Mengalihkan Perhatian (Refocusing)

Kita akan membicarakan proses Mengalihkan Perhatian sekarang.


Prinsipnya, kita menurunkan perhatian kita terhadap rasa sakit (tekanan) yang
hendak kita sembuhkan dan lebih berfokus pada peningkatan..
Hal ini sudah lama sekali dipraktekkan secara intuitif oleh orang-orang
sebelum kita. Perhatikan bagaimana cara orang dewasa mengalihkan perhatian

http://hipnobook.blogspot.com 56
anaknya yang jatuh atau terbentur atau terluka karena sebuah kecelakaan
kecil. Saat anak-anak jatuh, orang dewasa akan bilang, “Wah, kodoknya lari.
Ayo kita cari.” Atau yang semacam itulah untuk mengalihkan perhatian si
anak dari rasa sakitnya.
Dengan demikian, si anak tidak lagi memikirkan rasa sakit yang
dialaminya, dan tiba-tiba perhatiannya terpusat pada kodok yang lari. Dan
sering ia berhenti menangis seketika. Ini bisa cocok dengan EFT, misalnya
 jika anda menotok anak anda yang terluka dengan menggunakan kalimat:
“Sakit rasanya.... sakit rasanya.... sakit rasanya... ” dan diikuti dengan
menotok satu putaran, “Peluk si (boneka) beruang... peluk si beruang... peluk
si beruang.... ” atau “Si beruang mencintaimu.... ” dan sebagainya.
Anda bisa menggunakan prinsip ini untuk membantu diri sendiri dengan
EFT ketika anda mengalami rasa sakit atau tekanan fisik. Inilah langkahnya:
LANGKAH 1: Pusatkan pikiran anda pada rasa sakit/tekanan fisik, dan
lukiskan secara rinci. Akan lebih baik jika anda menuliskannya.
LANGKAH 2: Lakukan pemindaian (scan) mental terhadap tubuh anda
sampai anda menemukan bagian tubuh mana yang anda rasakan nyaman atau
normal, lebih baik satu bagian yang agak jauh dari rasa sakit atau nyeri itu.
Perhatikan sensasi di bagian tubuh anda yang tidak sakit itu.
Pemindaian bisa dilakukan seperti ini.
Jika anda sakit gigi, setelah melakukan satu putaran EFT dengan frase
negatif, “Sakit gigi ini”, anda kini akan memindai tubuh anda untuk
menemukan bagian tubuh yang tidak merasakan sakit.

http://hipnobook.blogspot.com 57
Anda bisa menemukan banyak bagian tubuh anda yang tidak merasakan
sakit. Ingatlah bahwa tubuh tersusun atas triliunan sel, dengan berbagai
komponen, bisa kita sejajarkan dengan sebuah negara dengan sekian juta
penduduknya. Beberapa daerah di “negara” tubuh ini, keadaannya baik-baik
saja, bahkan seandainya banyak daerah lain menjerit karena merasa berada
dalam bahaya.
Bayangkan bahwa tangan kiri anda merasa sangat sehat sekalipun gigi
anda sakit. Jika demikian, anda akan memindahkan perhatian pada tangan
anda untuk melihat apakah anda bisa menemukan apa yang terasa nyaman
pada tangan anda. Bukankah ia bisa memegang apa saja? Mungkin meja
tempat anda meletakkan tangan anda? Perhatikan apakah tangan anda merasa
nyaman bersentuhan dengan permukaan meja. Tangan suka merasakan apa
saja yang ia sentuh, sebab itulah salah satu fungsi utamanya. Mereka seperti
pemandu, merangsek maju dan berhubungan dengan lingkungan sehingga
mereka bisa mengirimkan pesan balik kepada anda. Anda bagaimanapun
merasa sangat suka jika tangan anda bersentuhan dengan permukaan yang
nyaman. Jika anda bisa mengenali perasaan nyaman ini, anda akan
menggunakannya dalam bagian selanjutnya pernyataan EFT anda.
Anda sekarang bisa menotok dengan pernyataan kira-kira seperti ini:
“ Meskipun gigiku sakit, aku memilih menaruh perhatian pada tanganku
 yang merasa nyaman saat ia menyentuh permukaan meja  (atau apa saja yang
anda sentuh).”

http://hipnobook.blogspot.com 58
Setelah membuat pernyataan pada titik Karate Chop, lakukan satu putaran
EFT, ulangi frase negatifnya saja, seperti “sakit gigi ini... sakit gigi ini...” pada
setiap titik.
Teruskan dengan satu putaran menggunakan frase positif saja, seperti
“tanganku merasa nyaman menyentuh meja.... tanganku merasa nyaman
menyentuh meja....” pada tiap titik.
Kemudian ukur lagi tingkat intensitasnya dan perhatikan bagaimana sakit
gigi anda. Mungkin intensitas rasa sakitnya sudah turun. Jika tidak ada
perubahan sama sekali pada rasa sakit gigi anda (atau rasa sakit apa pun yang
anda derita) setelah melakukan tindakan ini, maka pilih bagian lain di tubuh
anda yang anda anggap baik-baik saja. Pikirkan hal-hal yang nyaman bagi
bagian tubuh itu, dan fokuskan dengan menggunakan EFT.
Di samping kegunaannya, teknik ini bisa mengembangkan kebiasaan
yang berharga—bahwa anda nantinya akan spontan untuk mengarahkan
perhatian anda pada bagian tubuh yang nyaman ketika anda merasa sakit di
satu bagian tubuh yang lain. Ini membuat perasaan positif anda menurunkan
tekanan rasa sakit dan mungkin mendorong kesembuhan. Tentu saja kebiasaan
baik seperti ini pantas dikembangkan.
Jika anda menggunakan teknik ini, anda akan menemukan bahwa kita
sesungguhnya merasakan berbagai perasaan bersama-sama dengan rasa sakit
atau tekanan itu, dan anda akan menyadari bahwa anda bisa menentukan
pilihan: perasaan mana yang akan anda prioritaskan—rasa sakit atau rasa
nyaman. Ini akan membebaskan anda dari rasa sakit.

http://hipnobook.blogspot.com 59
III: “Mendengarkan” Rasa Sakit anda demi Mempercepat
Penyembuhan
Kita akan bicara tentang ‘memberi kasih sayang” kepada rasa sakit
melalui EFT. Metode ini berhasil karena rasa sakit (atau berbagai bentuk
ketidaknyamanan fisik) selalu menyerukan teriakan yang menghendaki
tindakan kita. Rasa sakit bertingkah seperti bayi yang menjerit, dan kita harus
melakukan sesuatu untuk memberinya perhatian sekalipun kita merasa malas
melakukannya. Sebab jika kita tidak memberinya perhatian, dia akan menjerit
semakin keras.
Menghadapi bayi yang menjerit-jerit, anda tahu, kita tidak mungkin balas
berteriak kepadanya. Maka, jika kita tidak tahu apa yang membuatnya
menjerit-jerit, kita secara intuitif akan mencurahkan kasih sayang kita agar ia
reda.
Hebatnya, ini sering berhasil, dan si bayi pelan-pelan tenang kembali saat
ia menyadari bahwa “panggilannya” didengarkan, dan bahwa seseorang yang
ia percayai telah datang memberi pertolongan.
Perhatian instingtif yang kita berikan kepada bayi ini bisa kita terapkan
pada rasa sakit (tekanan) fisik yang kita alami—rasa sakit itu adalah “bayi
yang menjerit” minta kasih sayang.
Misalkan perut anda melilit tidak karuan, dan tidak ada yang bisa anda
lakukan untuk meredakan sakitnya, dan anda memutuskan untuk
menggunakan EFT. Maka, inilah langkah “menunjukkan kasih sayang”
kepada rasa sakit anda.
Buatlah pernyataan kira-kira seperti di bawah ini:

http://hipnobook.blogspot.com 60
“ Meskipun perut saya (atau apa pun sakit anda) menjerit meminta
 perhatian, saya memilih menunjukkan kasih sayang kepadanya, ketika ia sakit
atau sehat. ”
Bayi, perut, atau bagian tubuh mana pun yang sakit—atau pikiran anda—
butuh dicintai “seperti apa pun keadaannya”, cinta tanpa syarat yang diberikan
kepadanya akan membuatnya merasa “lebih baik” dan ia akan benar-benar
merasa lebih baik. Suatu saat ia membutuhkan kasih sayang kita, perhatian
penuh kita, dan bukan kegelisahan dan kebingungan atau bentakan kita
(“Tutup mulutmu!”). Ia akan menjadi tenang tatkala menyadari bahwa dirinya
disayangi dan diterima apa adanya.
Ketika menghadapi rasa sakit atau gejala fisik akut, penanganan lembut
dan kasih sayang yang luar biasa bisa kita tunjukkan dengan mengatakan,
sembari menotok, seperti ini misalnya:
“ Meskipun aku menderita sakit ini, aku memilih memberinya perhatian
dan kasih sayang .”
Atau,
“ Meskipun saya menderita sakit ini, saya memilih mendengarkan
tangisnya dan memberinya kasih sayang .”
Atau,
“ Meskipun saya menderita sakit ini, saya memilih menyadari bahwa itu
adalah tangisan yang meminta kenyamanan dan saya dengan tulus hati akan
memberinya kenyamanan .”
Cara untuk menyampaikan pernyataan kasih sayang anda tak ada
batasnya. Intinya adalah anda memahami prinsip yang mendasari pernyataan

http://hipnobook.blogspot.com 61
tersebut. Lalu totoklah setiap titik dengan frase negatif (“saya menderita sakit
ini.” Atau “Sakit ini.... sakit ini...” dan sebagainya) dan kemudian lakukan lagi
satu putaran dengan frase positif (“Saya memilih mendengar tangisnya dan
menunjukkan kepadanya bahwa saya ada di sampingnya, membuatnya
nyaman dan membantu kesembuhannya.”
Saya menyarankan anda mencoba EFT dengan cara ini kelak ketika anda
atau siapa pun mengalami sakit. Ini mungkin salah satu jalan yang bisa anda
tempuh untuk membantu penyembuhan.***

http://hipnobook.blogspot.com 62
Waktu dan Reframing:
Teknik Mudah dengan Hasil Cepat

Tania Prince, Master EFT

Pendahuluan
enguasai keterampilan reframing akan memberi kita senjata ampuh
yang menjadikan EFT kita semakin efektif. Reframing juga
menyenangkan baik bagi terapis maupun klien. Dengan
pertimbangan itu, saya menuliskan artikel ini, untuk berbagi informasi tentang
reframing yang menakjubkan dan menyenangkan. Saya biasa
menggunakannya.

Apa itu Reframing?


Reframing adalah seni dan kecakapan untuk membantu orang mengubah
perspektif dan pandangan tentang isu-isu mereka. Reframing merupakan
sarana terapetik yang bisa menciptakan perubahan cepat dan mendasar. EFT
dan reframing pada dasarnya bisa dikombinasikan. Ada banyak macam
reframing yang bisa kita gunakan. Saya menekankan pada artikel ini metode
khusus yang sangat simpel dan biasa saya gunakan. Hasilnya selalu

http://hipnobook.blogspot.com 63
menakjubkan. Dan metode ini mudah sekali digunakan dan mudah juga bagi
anda untuk meningkatkan kecakapan dengan cara ini.

Contoh: Menghadapi Kecanduan Alkohol


Ini kasus ketika saya menangani Carmen (bukan nama sebenarnya), klien
saya yang memiliki masalah kecanduan alkohol. Ketika artikel ini saya tulis,
Carmen sudah mengalami kemajuan yang luar biasa. Ia telah terbebas dari
kecanduan dan sekarang hanya minum sedikit-sedikit untuk keperluan sosial.
Carmen tinggal serumah dengan pacarnya. Ketika kami bertemu, saya
menanyakan bagaimana ia mulai menenggak minuman. Ia menjelaskan bahwa
itu hanya terjadi pada saat pacarnya keluar. Kapan pun pacarnya keluar
rumah, ia merasa takut bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada
lelaki itu dan mungkin ia tidak akan kembali. Selanjutnya ia menjelaskan
bahwa perasaan semacam ini terus ada sepanjang hidupnya. (Pernyataan ini
menyiratkan bahwa ada kejadian tertentu di masa kecilnya yang memberinya
perasaan seperti ini.)

Menemukan Kejadian Kunci


Segera saya meminta Carmen untuk merasakan perasaan tersebut, yang
biasa ia alami saat pacarnya keluar rumah.
Ketika ia merasakan perasaaannya itu, saya menanyakan di mana letak
perasaan itu dalam tubuhnya dan memintanya untuk memberi perhatian pada
perasaan tersebut. Kami mulai mengetuk titik karate dan saya memintanya
untuk terus memberi perhatian pada perasaan-perasaan yang muncul dan

http://hipnobook.blogspot.com 64
mengingat kapan kali pertama ia merasakan hal itu dalam hidupnya. Ini salah
satu teknik yang saya gunakan untuk menemukan isu utama.
Ketika ditanya kejadian apa yang terlintas dalam benaknya, Carmen
menceritakan kejadian ketika ia berumur tiga tahun. Ia menangis di tangga
rumahnya. Ibu dan Ayahnya pergi ke luar dan ia bangun dan berjalan
menuruni tangga rumahnya. Di tengah-tengah ia berhenti dan terisak-isak.

Pergeseran Dulu dan Sekarang


Titik Karate: “ Meskipun aku baru tiga tahun dan tidak ada seorang pun
di sana, aku sendirian, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Titik Karate: “Meskipun tidak ada satu orang pun di sana dan aku
ketakutan, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Titik Karate: “ Maka, meskipun mereka meninggalkan aku dan tidak ada
seorang pun di sana, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Ujung Alis: “ Aku sendirian. ”
Samping Mata: “Tak ada seorang pun di sana. ”
Bawah Mata: “Mereka pergi, ibu dan ayah tidak pernah kembali.”
Bawah Hidung : Saya mengubah nada suara dan menanyakan kepada
klien saya:
“Berapa lama waktunya ketika mereka kembali lagi?”
Ia tertawa dan mengatakan, “ Kupikir hanya beberapa menit, tidak lama. ”
Dagu: Saya mengubah nada suara menjadi seperti sebelum saya
mengajukan pertanyaan, dan melanjutkan, “ Saya sendirian. ”
Selangka: “ Mereka tidak akan kembali lagi.”

http://hipnobook.blogspot.com 65
Kata-kata yang saya gunakan ketika mengatakan, “Saya sendirian”,
mewakili pandangan Carmen 3 tahun.
Ketika kami selesai, Carmen terheran-heran. Ia mengalami suatu
perubahan. Ia tidak merasakan lagi emosi seperti sebelumnya.

Bagaimana Reframing ini Bekerja?


• Reframing bekerja pertama-tama dengan mengidentifikasi apa yang
saat itu tidak terlihat oleh klien.
Jelas pada waktu kejadian itu berlangsung, Carmen kecil tidak pernah
tahu bahwa kedua orang bahwa kedua orang tuanya akan kembali lagi. Ia
melihat dalam perspektif dirinya waktu itu dan merasakan ketakutan yang luar
biasa. Waktu seperti berhenti saat itu.
• Langkah kedua adalah memutuskan
memutuskan bagaimana menyampaikan
informasi dalam cara efektif tanpa kesan memaksa.
Ada banyak cara untuk mengkomunikasikan bahwa masalah tersebut
sudah selesai dan sudah menjadi masa lalu. Anda bisa menyatakannya
langsung sambil menotok: “Itu sudah
s udah selesai.” Namun, dalam pandangan
saya, mengajukan pertanyaan kepada klien, “Berapa lama waktunya ketika
mereka kembali lagi?” merupakan cara yang lebih halus, yang bisa diterima
oleh klien tanpa penolakan.

Contoh Lain untuk Reframing yang Serupa


Contoh lain penggunaan reframing ini adalah ketika saya menghadapi
orang-orang yang takut bicara di depan umum. Pada umumnya mereka merasa

http://hipnobook.blogspot.com 66
gelisah menunggu giliran bicara. Saya biasa meminta mereka merasakan
kembali munculnya perasaan tersebut ketika kami bertemu untuk penanganan.
Dan, sebagaimana dalam teknik terdahulu, saya meminta mereka mengingat
kapan pertama kali perasaan yang sama muncul.
Ketika mereka bisa menyampaikan kapan dan apa yang terjadi saat itu
dan pada usia berapa kejadian itu berlangsung, saya kemudian memulai
penanganan. Yang saya lakukan hanya mengulang masalah mereka pada
kejadian pertama dan menggunakannya sebagai kalimat setup:
“ Meskipun aku memiliki perasaan gelisah saat itu (kejadian pertama yang
membangkitkan
membangkitkan perasaan itu), aku menunggu dan tidak tahu apa yang akan
terjadi, aku takut, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Pada dasarnya saya selalu berusaha memasuki dunia klien, dan hal itu
akan membantu kita menciptakan kedekatan ( rapport ) dengan klien. Rapport
merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan terapi.
Selanjutnya melakukan penotokan seperti biasa.
Ujung Alis : “Saya menunggu”
Samping Mata: “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi.”
Bawah Mata: “Dan saya tetap menunggu.”
Kemudian saya mengubah nada bicara dan bertanya langsung ke klien
sambil menotok titik Bawah Mata: “Sudah berapa lama kejadian itu
berlalu?”
Sering klien menyampaikan jawaban seperti ini:
“30 tahun lalu.”
Dan saya meneruskan penotokan.

http://hipnobook.blogspot.com 67
Bawah Hidung : “Saya masih menunggu, tiga puluh tahun kemudian.”
Dagu: “Apakah baik-baik saja menyingkirkan masalah itu
sekarang?Atau mungkin anda ingin mempertahankannya beberapa tahun
lagi?”
Klien sering tertawa mendengar pertanyaan ini dan bersamaan dengan itu
masalah mereka sering sudah tersingkir saat itu juga.
Namun saya kadang masih melanjutkannya dengan menotok, “ Oh, tidak,
saya tidak akan melepaskannya, saya akan mempertahankannya tiga puluh
tahun lagi. ”

Poin-Poin Teknis Reframing


Reframing bekerja sempurna ketika disampaikan pada waktu yang tepat.
Dan kapan waktu yang tepat? Itu sangat intuitif dan anda akan mengetahui itu
dengan ketekunan anda menggunakan EFT. Karena itu persistensi menjadi hal
yang sangat penting.
Pada Carmen, yang menjadi penenggak alkohol ketika pacarnya di luar
rumah, reframing bekerja cepat selagi penotokan berlangsung dan
menciptakan perubahan mendasar pada cara pandangnya. Meskipun kejadian
di masa kecil itu sangat menyiksa bagi Carmen,
C armen, sesi untuk menyingkirkannya
benar-benar sangat rileks, enteng, dan kami berdua menikmatinya. Kami
sering ketawa-ketawa sepanjang sesi. Begitulah, reframing bekerja efektif dan
kita bisa bersenang-senang
bersenang-senang dengannya.***

http://hipnobook.blogspot.com 68
Reframing untuk Masalah Kecanduan

Tania Prince, Master EFT

eframing adalah teknik komunikasi dengan tujuan membantu orang


lain melihat masalah mereka dalam cara pandang yang berbeda. Anda
tahu, cara anda memandang setiap masalah yang anda hadapi
mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan dan kebugaran anda.
Ketika dikombinasikan dengan EFT, kedua teknik ini akan bekerja bersama-
sama untuk mewujudkan hasil yang cepat—dalam cara yang enak dinikmati.
Sungguh menyenangkan bekerja dengan reframing.
Proses reframing yang ditampilkan dalam tulisan ini bekerja demikian
sederhana. Ia mudah juga dipelajari dan digunakan. Saya sudah menggunakan
pendekatan ini berkali-kali di klinik saya selama bertahun-tahun dan hasilnya
selalu mengesankan.
Contoh berikut ini adalah penanganan yang saya lakukan terhadap klien
yang kecanduan alkohol. Namun pendekatan yang sama bisa juga digunakan
untuk masalah-masalah lain.

http://hipnobook.blogspot.com 69
Strategi Pendorong Perilaku Kecanduan
Sering ketika orang menenggak alkohol atau merokok, dan sebagainya
yang membikin kecanduan, mereka hanya berpikir tentang kesenangan semata
tanpa memikirkan konsekuensi yang harus mereka tanggung di masa
mendatang.
Hanya mengasosiasikan tindakan-tindakan itu dengan kesenangan, itulah
bagian dari strategi yang mendorong mereka untuk menjadi seorang pecandu.
(Strategi-strategi pendorong ini adalah proses berpikir yang kita gunakan
untuk mengembangkan perasaan yang mendorong kita pada perilaku
kecanduan tersebut.) Me-reframe konsekuensi-konsekuensinya bisa sangat
efektif untuk kasus-kasus seperti ini.

Contoh: Kasus Kecanduan


Pada awal sesi klien saya menyebut bahwa alkohol mempengaruhi
kehidupannya dan pada kenyataannya ia benar-benar tak bisa lepas darinya—
sesuatu yang tak pernah ia perkirakan pada mulanya. Ia hanya menyebut
mabuk, tanpa menyebut muntah-muntah.
Sebelum melakukan reframing, kami menggali beberapa trauma yang
terjadi sepanjang pengalaman hidupnya. Sebagian penanganan di bawah ini
berlangsung setelah kami menyingkirkan beberapa trauma itu.

Me- reframe Konsekuensi
Saya mulai sesi dengan membawa klien mengingat kembali bagaimana ia
telah memotivasi dirinya untuk minum. Pertanyaan saya adalah:

http://hipnobook.blogspot.com 70
“Aku ingin kau memikirkan apa pun yang kau ingin memikirkan dan
mencoba dan menjadikan dirimu ingin minum.”
Klien saya tercenung beberapa saat: Oke, katanya.
“Apa yang kaupikirkan?”
“Aku berpikir sedang berada di kebun.”
Ia lantas merinci jawabannya.
“Ketika aku selesai mengerjakan urusan-urusan rumah dan berbelanja
dan bekerja seharian, minum adalah hadiah untuk itu semua.”
Kami memulai EFT sebagai berikut:
Titik Karate: “Jadi meskipun aku ingin minum ketika aku memikirkan
berada di kebun, itu adalah hadiah untukku, aku sepenuhnya menerima apa
 pun perasaanku.”
Titik Karate: “Jadi meskipun minum adalah hadiah untuk bekerja dan
bersih-bersih seharian, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Titik Karate: “Jadi meskipun aku ingin minum ketika aku berpikir
sedang berada di kebun, itu adalah hadiah bagiku, aku sepenuhnya menerima
diriku.”
Ujung Alis: “Aku ingin minum, ketika aku berpikir sedang berada di
kebun, itu hadiah bagiku.”
Samping Mata: “Aku ingin minum, ketika aku berpikir sedang berada
di kebun, itu hadiah untuk seluruh pekerjaanku.”
Bawah Mata: “ Minum adalah hadiah. ”
Bawah Hidung : “Ya, minum dan muntah-muntah adalah hadiah.”
Dagu: “Apakah benar kau muntah-muntah?”

http://hipnobook.blogspot.com 71
“Ya,” jawab klien.
“Yap, minum dan muntah-muntah adalah hadiah untukku.”
Selangka: “Ya, minum dan muntah-muntah adalah hadiah untuk kerjaku
seharian.”
Sebagaimana yang sering terjadi pada reframing, bahasa tubuh klien
berubah secara dramatis ketika reframing disodorkan. Pada saat itu kami
berhenti menotok.

Menguji Hasil
Menguji hasil adalah bagian penting dari terapi. Untuk menguji kasus ini
saya mengajukan pertanyaan:
“Kapan kau berpikir mengenai minum sebagai hadiah, kapan itu
terjadi?”
Wajahnya merengut dan ia mengatakan:
“Aku baru saja melihat dalam benakku kejadian di kebun dan aku
melihat diriku sendiri muntah-muntah.”
Ini reaksi yang khas. Strategi motivasionalnya semula adalah hanya
melihat dirinya di kebun, menikmati pengalaman menyenangkan di sana.
Sekarang ia melihat sebuah film yang melibatkan konsekuensi tindakan
minum alkohol yang ia lakukan, muntah-muntah. Tidak ada lagi perasaan
menyenangkan berkaitan dengan minum di kebun yang ada dalam pikirannya.
Ketika saya menanyakan apa yang terpikir olehnya ketika ia berada di
kebun, ia menjawab bahwa ia melihat dirinya sendiri “sedang berkebun dan
membaca.” Minum tidak lagi ada di dalam benaknya.

http://hipnobook.blogspot.com 72
Titik-Titik Penting dalam Reframing
Perubahan cara pandang dimulai dengan membuat pernyataan simpel
tentang masalah klien:
“Meskipun minum adalah hadiah untuk pekerjaan dan bersih-bersih
rumah yang saya lakukan seharian....”
Ini membuat saya di pihak klien, menerima kenyataan sebagaimana yang
ia lihat. Anda bisa membangun kedekatan dengan cara seperti itu.
Membangun dan memelihara kedekatan merupakan bagian penting dari terapi
dan juga faktor penting bagi keberhasilan terapetik. Pada awal-awal sesi
penotokan, saya terus menempatkan diri pada cara pandang klien. Anda akan
lebih mudah melakukan reframing ketika anda bisa memahami dan memasuki
cara pandang klien.
Ketika anda me-reframe konsekuensi, ia berhasil dengan cara yang
sepele. Tak ada ceramah, tak ada upaya untuk membicarakan masalah, hanya
menambahkan kata “muntah-muntah” ke dalam frase pengingat.
Dengan menanyakan: “ Apakah benar kau muntah-muntah ?”, saya
memangkas kemungkinan bahwa apa yang saya sampaikan berbenturan
dengan cara pandang klien dan itu juga membantu saya mempertahankan
kedekatan dengannya. Dan itu juga mendorong klien berpikir tentang muntah-
muntah.
Orang-orang yang kecanduan alkohol dan rokok sering mendatangi
terapis dan menyampaikan efek zat-zat adiktif itu dalam diri mereka. Tetapi
mereka tetap minum dan merokok. Alasan untuk itu adalah, paling tidak

http://hipnobook.blogspot.com 73
sebagian, bahwa mereka hanya melihat kesenangan dan perasaan nyaman dan
tidak melihat konsekuensi perilaku kecanduan mereka.
Reframing bekerja sempurna ketika apa yang disodorkan itu tidak pernah
terpikirkan sebelumnya oleh mereka tetapi terjadi spontan pada saat itu.
Bagaimanapun reframing sungguh menyenangkan. Saya berharap anda bisa
menikmati reframing sebagaimana saya menikmatinya.
***

http://hipnobook.blogspot.com 74
Lebih Lanjut tentang EFT &
Reframing

Tania Prince, Master EFT

ebagaimana saya sampaikan pada tulisan terdahulu, reframing adalah


senjata fantastis bagi anda untuk membantu klien menyingkirkan
masalahnya dan membuat sesi terapetik anda menjadi rileks dan
menyenangkan. Ia bisa mewujudkan perubahan cepat secara mudah.
Dalam tulisan ini saya menggarisbawahi dua reframing yang saya
gunakan dengan klien-klien saya. Keduanya bekerja seketika, melumpuhkan
emosi negatif saat itu juga ketika sesi sedang berlangsung.
Meskipun reframing bisa terlihat kompleks, pada kenyataannya ia sangat
mudah dipelajari. Saya menyertakan juga beberapa tip untuk memudahkan
anda mempelajari teknik reframing.

Contoh 1: Menguak Bawah Sadar


Contoh di bawah ini menunjukkan kasus di mana reframing memberikan
hasil seketika. Menariknya, klien/peserta pelatihan saya menggunakan
reframing yang sama pada kliennya tak lama setelah sesi ini dan juga

http://hipnobook.blogspot.com 75
mendapatkan hasil yang sama persis, misalnya intensitas emosional terhadap
satu isu turun ke tingkat 0 begitu dilakukan reframing.

Kasus: Kemarahan selama 16 Tahun Pernikahan yang Buruk

Latar Belakang
Saat saya mengadakan pelatihan EFT level 3, dua peserta pelatihan
berkutat menangani isu kemarahan, yang sialnya tak pernah bisa diturunkan
intensitasnya ke tingkat nol dan justru terus meningkat layaknya gunung api
yang siap meletus.
Salah seorang memendam kemarahan yang disebabkan oleh perkawinan
yang penuh pelecehan selama 16 tahun. Meskipun perkawinannya sudah
berakhir, ia masih menyimpan kemarahan yang tak menemukan penyelesaian
berkaitan dengan kejadian-kejadian di sepanjang waktu itu. Pada
kenyataannya, ia terlalu banyak memendam kemarahan dan emosi-emosi lain
mengenai perkawinannya dan enggan menyinggung-nyinggung masalah itu.
Dengan kata lain, “Kau tak ingin membicarakannya sama sekali .” (Itu kata-
katanya sendiri.) Akhirnya ia memutuskan bahwa sudah waktunya
menyelesaikan masalah ini. Dalam sesi praktek dengan peserta pelatihan lain,
ia mulai menotok masalah ini.
Begitulah, mereka menotok dan kemarahan itu makin meningkat. Mereka
sudah menotok langsung kemarahan itu dan juga dengan setup: “Tidak mau
menyingkirkan kemarahan itu.” Kedua pendekatan itu tidak membawa hasil.

http://hipnobook.blogspot.com 76
Mengidentifikasi Alasan di Balik Alotnya Kemarahan
Ketika saya mendekati keduanya, saya meminta mereka menotok titik
karate selagi saya mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut.
Pertanyaan pertama saya adalah:
“Apa yang akan terjadi jika kau menyingkirkan masalahmu?”
Pertanyaan ini mengidentifikasi apa saja keuntungan yang didapat oleh
klien dengan mempertahankan masalahnya. Klien mengatakan:
“Itu berarti perkawinan selama 16 tahun itu sia-sia.”
Saya menjawab enteng, “Oke”, menerima pernyataannya itu, dan
membangun kedekatan dengannya karena saya bisa memahaminya.
Kemudian, sambil melanjutkan penotokan di titik karate, saya meminta klien
mengatakan:
“Meskipun saya merasa BENAR-BENAR MARAH, (menggunakan nada
suara benar-benar marah), saya sepenuhnya menarima dan menyayangi diri
saya.”
Kami mengulangi pernyataan itu tiga kali dan kemudian mulai menotok
titik-titik meridian, dimulai dari ujung kepala, lalu ujung alis, dan seterusnya.
Saat kami menotok, saya mengubah frase pengingatnya dengan frase yang
mewakili alasannya mempertahankan kemarahan.
“Jika saya melepaskan kemarahan saya, itu berarti 16 tahun perkawinan
saya hanyalah sia-sia.” Pernyataan itu diterima oleh klien (itu pernyataannya
sendiri, bukan?).
Kemudian saya me-reframe pernyataan itu dengan mengatakan:
“Jadi mempertahankan kemarahan itu sangat membawa manfaat.”

http://hipnobook.blogspot.com 77
Kemarahan menyingkir seketika. Sebagaimana biasa setelah terjadinya
reframing, klien melanjutkan ke aspek-aspek masalahnya yang di antaranya
adalah perasaan tolol untuk bertahan selama 16 tahun dalam perkawinan yang
seperti itu.

Perspektif Klien
Saya pikir ketika anda menganalisa bagaimana reframing bekerja,
sangatlah berguna untuk memahami apa yang ada di dalam diri klien saat itu.
Informasi berikut ini disampaikan oleh klien/peserta pelatihan:
Ia mengatakan, “Kemarahan itu menghambat saya. Aneh sekali saya
terus mempertahankan itu. Sekarang semua kemarahan yang ditimbulkan
oleh 16 tahun perkawinan itu lenyap.”
Selanjutnya ia mengatakan, “Ia menjadi bagian dari diri saya dalam
waktu lama, sehingga sungguh mengejutkan bahwa sekarang ia tak ada lagi.”
Setelah penanganan itu, seluruh kemarahannya yang berkaitan dengan 16
tahun perkawinan melenyap. Sepekan berikutnya ia mengatakan, “Saya
mencoba mengembalikan kemarahan itu... sekadar ingin tahu.” Dan ia tak bisa
lagi mengembalikannya.

Titik Balik yang Mendorong Perubahan


Klien mengatakan bahwa menyingkirkan kemarahan itu berarti mengakui
bahwa 16 tahun perkawinannya sia-sia belaka. Maka saya menyetujui dan
membuat persamaannya: “ Jadi mempertahankan kemarahan itu adalah
tindakan yang penuh manfaat ?”

http://hipnobook.blogspot.com 78
Maka, anda tahu, mendekati masalah dari sudut pandang klien merupakan
cara yang sangat efektif untuk me-reframe cara pandang mereka.

Contoh 2: Menggunakan Contoh Tandingan untuk Melakukan


Reframing terhadap Pecandu Alkohol
Dalam kasus ini, perubahan cara pandang klien terjadi sebelum sesi
berakhir. Tepatnya, ketika kami mengevaluasi apa tujuan klien menjalani
terapi, dan di tahap mana keadaan dirinya sekarang.
Sebelum sesi dimulai, klien mengatakan kepada saya bahwa ia memiliki
masalah fisik berkaitan dengan kebiasaannya minum, yakni ia biasa muntah
darah dan ada masalah dengan livernya. Kendati demikian ia tidak bisa
menghentikan kebiasaannya.
Saya memulai Eft dengan menanyakan seburuk apa yang ia rasakan
sekiranya ia “tidak pernah bisa lagi menenggak alkohol dalam hidupnya.” Ia
bilang itu memberinya angka 10 dalam skala intensitas, yang berarti itu adalah
kondisi terburuk.
Kami menotok jawabannya:
“Meskipun saya merasa hidup ini buruk sekali jika saya tidak pernah
bisa lagi menenggak alkohol...”
Setelah satu putaran, intensitasnya turun menjadi sembilan—perubahan
yang tidak berarti. Kami menotok lagi dan tidak ada penurunan.
Pada putaran ketiga, saya memintanya menotok titik karate dengan
kalimat setup:

http://hipnobook.blogspot.com 79
“Meskipun saya merasa tidak ada artinya hidup saya jika saya tidak bisa
menenggak alkohol lagi...”
Saya memintanya terus menotok titik karate dan memintanya
menjelaskan makna “hidup yang tidak ada artinya”.
“Apakah itu semacam perasaan kehilangan sesuatu?”
Saya mengubah nada suara saya saat mengajukan pertanyaan tersebut.
Klien menyetujui kata “kehilangan” itu. Kemudian saya melanjutkan:
“Apakah itu kehilangan kesenangan?”
Ia membenarkan lagi.
Kami menotok satu putaran.
“Jadi meskipun saya merasa hidup ini sia-sia, saya merasa tak punya
lagi kesenangan hidup jika tidak menenggak alkohol....”
Kami mengulangi kalimat itu tiga kali dan kemudian mulai menotok
seluruh titik meridian, dan mengulangi:
“Tak ada artinya, kehilangan kesenangan hidup jika tidak lagi
menenggak alkohol.”
Saat menotok Bawah Mata, saya bertanya:
“Bukankah kau bilang kau muntah darah karena menenggak alkohol?”
Reaksinya begitu cepat. Ia tergelak dan berhenti menotok. Perasaannya
pada isu spesifik ini sepenuhnya hilang.

Titik Balik yang Mendorong Perubahan


Pada awal sesi, klien jelas menyimpan cara pandang:

http://hipnobook.blogspot.com 80
Alkohol sama dengan kesenangan hidup. Reframing bekerja dengan
menyodorkan informasi bahwa alkohol bukanlah kesenangan hidup baginya.
Pendekatan ini juga berhasil karena dibawakan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan. Saat klien menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, ia sekaligus
terbawa masuk ke situasi di mana alkohol sama sekali bukan kesenangan
hidup baginya.
Dan ia berhasil karena ketepatan timing. Sekali lagi, itu masalah intuisi
yang akan anda dapatkan dengan ketekunan menggunakan EFT.

Tip-tip Reframing
1. Totoklah apa saja yang menghambat reframing.
2. Baca artikel dan buku-buku tentang Reframing
Reframing mensyaratkan kesediaan terapis untuk menyingkirkan
kehendaknya sendiri. Anda hanya perlu mempercayai intuisi dan mengikuti
apa saja yang muncul begitu saja di benak anda tanpa merancang-rancang apa
yang seharusnya terjadi. Untuk melakukan ini, sangat bermanfaat sekiranya
anda menggunakan EFT utnuk menyingkirkan apa yang mungkin
menghambat anda dalam melakukan reframing, seperti “Ini terlalu sulit,” atau
“Saya tidak akan pernah bisa melakukannya.” Gampangnya, taruh saja setiap
hambatan mental anda ke dalam kalimat setup EFT dan totoklah itu semua
sampai anda bisa menyingkirkan semua hambatan itu.
Dan anda hanya perlu rileks dalam menjalankan EFT dan reframing anda,
 juga dalam mematangkan penguasaan anda tentang reframing. Pikiran kita

http://hipnobook.blogspot.com 81
akan bekerja lebih baik ketika kita rileks, dan pada saat rileks itu juga kita
akan belajar lebih baik dan dengan mudah bisa meningkatkan kecakapan kita..

***

http://hipnobook.blogspot.com 82
Provocative Energy Techniques

David Lake, PhD (Australia)

David Lake, bersama-sama dengan Steve Wells, mengembangkan pendekatan


gabungan yang mereka namakan Provocative Energy Therapy (PET). Mereka
mengambil gaya komunikasi provokatif yang diperkenalkan oleh Frank
Farrelly (Provocative Therapy) dan memadukannya dengan teknik energi
EFT. Terapi Provokatif Frank Farrelly pada intinya adalah membesar-
besarkan masalah, menantang agar klien jangan pernah berubah, dan dengan
penuh humor menunjukkan kemungkinan paling ekstrem dengan itu semua.
Disampaikan secara cerdik, tantangan untuk tidak berubah justru akan
mendorong klien mewujudkan perubahan. Teknik yang sama juga sering
digunakan oleh Milton Erickson; ia membuat pernyataan tentang klien,
sehingga klien terdorong untuk membuktikan bahwa Erickson keliru. Pada
saat itulah klien justru mewujudkan perubahan terapetik, yang sesungguhnya
diarahkan –secara tersamar—oleh Erickson. Lihatlah bagaimana Erickson
mendorong anaknya agar makan sayur bayam ketika anak itu menolak makan
sayur. Ia menyetujui penolakan anaknya sembari mengatakan, “Ya, tidak
usah. Kau belum cukup dewasa, kau belum cukup besar, kau belum cukup
kuat.” Dan ketika anaknya membuktikan bahwa ia sudah cukup besar dengan
menyantap sayur bayam, Erickson (yang terbukti keliru) lantas menggerutu,
“Kau lebih besar dan lebih kuat dari yang kuduga.”

Dalam tulisan berikut ini, anda akan menikmati bagaimana EFT dipadukan
dengan provokasi. David Lake menyampaikan strategi penggabungan itu dan
bagaimana menerapkan pendekatan gabungan itu dalam sesi terapetik yang
dilakukannya bersama klien.

http://hipnobook.blogspot.com 83
Penyatuan Teknik Energi dengan gaya Terapi Provokatif

“Kita tidak menjadi tercerahkan dengan membayangkan selarik cahaya,


tetapi dengan menerima kegelapan.”
-- C.G. Jung

endekatan campuran ini didasarkan pada efektivitas masing-masing


teknik. Dari Terapi Provokatif kita mendapatkan elemen-elemen gaya
komunikasi. Kita bisa menggabungkan hal ini dengan efektivitas EFT
dalam mengatasi berbagai masalah.
Teknik ini kami jalankan dengan “merangsang” berkembangnya
keyakinan negatif melalui penggunaan humor dan paradoks (sembari
menggunakan EFT secara cermat). Kami mendapati hasil yang kurang
maksimal ketika kita hanya berfokus pada satu cara, misalnya hanya menggali
hal-hal positif dalam kehidupan seseorang. Begitupun ketika hanya
menggunakan ironi—tolong dibedakan dari sinisme—yang memberi apresiasi
konstruktif terhadap kekeliruan cara pandang dan keterbatasan keyakinan.
Menggunakan keduanya akan membawa kita ke arah rekonsiliasi dan
keutuhan diri.
Pada akhirnya kami meyakini bahwa memberikan dorongan pada hal-hal
negatif akan sangat bermanfaat untuk memunculkan isu-isu tersembunyi yang
bisa ditangani dengan EFT.
Adapun esensi gaya Provokatif adalah:
1. Penggunaan humor.

http://hipnobook.blogspot.com 84
2. Mengembangkan kedekatan (rapport), rasa kasih dan empati dalam
setiap sesi.
3. Instruksi yang paradoksal, menyangkut “masalah” yang dihadapi
klien.
4. Kesediaan untuk berurusan dengan “sisi gelap”, dan segala
pertentangan, untuk memusatkan konsentrasi pada hal-hal yang
“tidak terpikirkan, tidak terkatakan, dan tidak bisa dilakukan” oleh
klien.
Teknik energi yang kami gunakan adalah EFT. Yang kami lakukan di
antaranya:
1. Memperkenalkan gaya Provokatif dalam kalimat setup dan setiap
pernyataan—ini merupakan seni Terapi Provokatif.
2. Menggunakan sebanyak mungkin penotokan dan sebanyak
mungkin sekuen dalam waktu yang tersedia.
3. Bernafas panjang pada akhir tiap-tiap sekuen.
Hasil yang didapat dari penyatuan kedua teknik ini bagi klien biasanya
berupa:
1. Mereka segera bisa berurusan dengan hal-hal yang tidak
diinginkan dan tidak disadari.
2. Perubahan
3. Lebih bisa menerima diri sendiri.
4. Sikap yang lebih rileks.
Hasil bagi terapis adalah:
1. Bekerja leluasa dengan masalah riil.

http://hipnobook.blogspot.com 85
2. Tidak pernah “mentok”
3. Memperkuat keyakinan kita mengenai seperti apa dan di tingkat
mana perubahan bisa diwujudkan.
4. Menikmati sesi.

Terapi Provokatif
Terapi Provokatif adalah pendekatan terapetik yang didasarkan pada gaya
komunikasi yang jenaka dan paradoksal, diperkenalkan oleh Frank Farrelly
dan terus diperbaiki selama 4 dekade. Esensi dari pendekatan ini mencakup
tindakan “memainkan secara jenaka peran sebagai devil’s advocate  bagi klien,
menempatkan diri pada sisi negatif klien yang mengalami kebimbangan untuk
membuat perubahan, berusaha menunjukkan bagaimana kenegatifan itu
muncul dalam situasi tertentu, dan melakukan apa saja yang bisa
meningkatkan kesadaran dan kapasitas klien untuk berubah.” (F.F).
Dalam Terapi Provokatif, terapis berusaha “memasuki” dunia
fenomenologis dan pengalaman klien, memantulkan gambarannya kepada
klien, dan (secara jenaka dan cerdik) membesar-besarkan dan memperluas
aspek-aspek negatifnya. Dengan menegaskan dan membesar-besarkan
“malapetaka dan kesuraman”, menyebutkan seluruh alasan kenapa ia “tidak
perlu berubah”, dan kenapa perubahan membawa keburukan, terapis bisa
menyusup langsung ke isu-isu tersembunyi, yang menjadi sasaran bagi terapi
energi.
Terapi Provokatif menggunakan penolakan klien terhadap perubahan
untuk menawarkan perubahan—dan mendorong klien untuk

http://hipnobook.blogspot.com 86
mempertimbangkan aspek-aspek positif perubahan. Dengan berfokus begitu
rupa pada malapetaka dan kesuraman, terapis memprovokasi klien untuk
mempertimbangkan sisi positif masalahnya, dan mengumpulkan keberanian
untuk bersikap tegas dan penerimaan diri.

"Yah, pada hari aku dilahirkan, Tuhan sedang sakit.”


--penyair Cesar Vallejo

Kami mendapati bahwa ketika klien menyampaikan keyakinan dan


masalahnya, dan kami membesar-besarkannya sedemikian rupa, mereka
sering tertawa pada hal itu. Mereka tahu bahwa dalam saat-saat paling gelap
mereka mungkin sekali akan terpikir jalan eskrem seperti itu.

Gaya Provokatif 
Dengan gaya provokatif terapis menyampaikan pesan terselubung kepada
klien untuk melakukan perubahan, yang disampaikan dalam bentuk dorongan
aneh untuk mempertahankan sistem keyakinan negatif dan masalah yang
dihadapi klien.

Provocative Energy Techniques


Kemampuan humor yang baik merupakan persyaratan bagi terapis untuk
menerapkan pendekatan ini, juga kesediaan untuk “memainkan” seperangkat
ekspektasi dan keyakinan negatif klien yang dibesar-besarkan dan dicerca
oleh terapis. Dengan humor yang baik terapis bisa mengembangkan suasana

http://hipnobook.blogspot.com 87
rileks saat menawarkan “saran terbalik” kepada klien untuk terus
mempertahankan masalah dan keyakinan terbatasnya. Unsur-unsur kerileksan
ini sering tidak muncul dalam terapi tradisional, bahkan dalam praktek-
praktek terapi energi, di mana keseriusan sering disamakan dengan kebenaran
universal.
Humor dan kerileksan, yang dibarengi dengan penotokan, sering bisa
membuat situasinya bisa tertahankan, bahkan ketika klien harus berurusan
dengan isu-isu emosional yang sangat berat dan mendalam. Dalam hal ini
humor dan penotokan memungkinkan permrosesan informasi secara cepat
untuk menghasilkan cara pandang baru yang lebih berjarak dalam melihat
masalah.

Kedekatan (Rapport)
Ini sesungguhnya prinsip penting dalam setiap pendekatan terapetik.
Dalam PET terapis membangun kedekatan dengan klien tidak hanya di tingkat
fisik, tetapi juga di tingkat konseptualisasi masalah. Terapis “memasuki”
dunia klien dan kemudian menyuarakannya keras-keras dalam sesi apa saja
yang perlu disuarakan. Itu akan membuat klien tahu bahwa “ seseorang
memahami betapa buruknya aku. ” Kesediaan terapis untuk “menyuarakan apa
yang tak bisa disuarakan” oleh klien akan membawa kedekatan dengan
kliennya.

http://hipnobook.blogspot.com 88
Memainkan Polaritas
Dalam PET, aspek-aspek emosional yang saling bertentangan dari dua
sisi diangkat ke permukaan untuk “dibereskan”. Terapis energi provokatif
dengan penuh humor membawa klien untuk “mondar-mandir” dari satu sisi
emosional ke sisi lainnya (atau keduanya). Hal ini memungkinkan klien untuk
membuat keputusan pada pilihan yang valid tanpa dibutakan oleh intensitas
emosional yang sejauh ini menyiksa mereka.

Ringkasan Strategi Paradoksal


 Hukum Perubahan Paradoksal: Kita melakukan sesuatu untuk membuat
perubahan, dengan cara meningkatkan hal itu ketimbang mencoba
menurunkannya. Jika perhatian sudah menyusut, buatlah lebih menyusut lagi;
perbesar respons emosional yang problematis ketimbang berupaya
menurunkannya. (Wolinsky, 1991, Trances People Live )

Reframing
Banyak terapis menggunakan reframing untuk mendorong klien
mempertimbangkan makna-makna alternatif atas masalahnya. Dalam PET,
suatu bentuk reframing yang lebih provokatif dan paradoksal bisa ditawarkan
dengan cara menyisipkannya pada kalimat setup dan frase pengingat .
Contohnya adalah dengan membalik masalah itu dan menjadikannya aset
yang membawa manfaat. Ini mempunyai efek terciptanya perspektif baru dan
membangkitkan hal-hal emosional yang mungkin ditekan atau tidak diakui.

http://hipnobook.blogspot.com 89
Reframing di sini bersifat asosiatif dan tidak selalu positif—tetapi selalu
 jenaka.
(Catatan ASL: Mengenai strategi membalik masalah menjadi aset yang
berfungsi terapetik, selain oleh Frank Farrelly, anda bisa menjumpai hal yang
sama sering dilakukan oleh Milton Erickson. Anda masih ingat “Si Wajah
Kayu Manis” yang saya contohkan pada bab pertama buku ini? Semacam
itulah reframing bekerja.)

Mendorong Simptom
Dengan teknik ini anda mendorong atau menyarankan klien anda untuk
melanjutkan saja perilaku simptomatiknya saat ini. Cara ini adalah sebuah
“therapeutic double binds ” yang aman dari kegagalan. Dengan kata lain, klien
seperti makan buah simalakama. Katakanlah klien anda memiliki simptom
kecemasan (dan orang dengan simptom ini memiliki semua alasan untuk
cemas). Mungkin ketika terus didorong untuk memunculkan simptomnya,
klien justru tidak berhasil memperlihatkan kecemasannya ketika ia mencoba
melakukannya secara sengaja. Di sini perilaku simptomatiknya menjadi tidak
lagi spontan. Atau jika di hadapan anda ia berhasil memperlihatkan
simptomnya, maka itu menunjukkan bahwa ia mampu mengendalikan
perilaku tersebut. Simptom itu tidak lagi menguasainya karena sekarang ia
bisa mengendalikannya. Ia berada di atas simptom.

http://hipnobook.blogspot.com 90
Menahan
Ini sebuah provokasi yang dilakukan dengan menghambat terjadinya
perubahan. Model penahanan yang lebih lunak melibatkan penggunaan
sugesti agar “pelan-pelan saja”, atau meminta klien untuk mempertimbangkan
konsekuensi negatif perubahan, atau melihat nilai positif sekiranya klien terus
mempertahankan situasinya. Secara paradoksal, pendekatan ini akan
membantu klien mengatasi kegelisahan, memberi mereka kemungkinan untuk
memandang perubahan secara lebih realistis, dan juga memprovokasi
munculnya isu penting yang perlu penanganan dengan teknik penotokan demi
mewujudkan perubahan.

Penempatan Posisi
Di sini terapis menyetujui dan bahkan melebih-lebihkan posisi negatif
dan simptom klien demi mendorong klien untuk menggeser posisinya. Ketika
terapis menyetujui simptom klien dan melebih-lebihkannya, klien
kemungkinan besar justru terdorong untuk merespons sebaliknya (misalnya,
“Aku tidak seburuk itu!”). Penempatan posisi semacam ini oleh terapis, atau
bahkan dengan cara jenaka ia mencerca simptom kliennya (dengan kedekatan
yang sudah terjalin baik) sering bisa membuat klien mampu melihat absurditas
masalah mereka.
Dalam PET, pernyataan yang mewakili posisi negatif klien langsung
dimasukkan dalam pernyataan setup, dan pernyataan deskriptif dan asosiatif
menyangkut posisi negatif itu (sering keyakinan identitas diri) ditotok pada

http://hipnobook.blogspot.com 91
tiap titik meridian. (misalnya, klien yang merasa putus asa bisa didorong
untuk menotok, “Meskipun aku putus asa... dan hidupku berantakan... dan
sebagainya.”) Semakin dekat pernyataan asosiatif itu pada keyakinan negatif
klien, semakin kuat daya penyembuhannya melalui penotokan untuk
meyingkirkan emosi yang melekat.

Utilisasi (Pemanfaatan)
Intinya, utilisasi melibatkan penerimaan atas apa pun perilaku klien, dan
memanfaatkan apa saja perilaku yang tampak dan keyakinan klien tersebut.
Dengan menerima perilaku simptomatik klien, terapis sekaligus melihat
perilaku tersebut sebagai potensi untuk mewujudkan perubahan. Utilisasi
diawali oleh Milton Erickson, yang menekankan pemanfaatan:
a. Bahasa klien;
b. Minat dan motivasi klien;
c. Keyakinan dan kerangka referensi klien;
d. Perilaku klien;
e. Simptom klien; dan
f. Resistensi klien.
Jika mereka membawa resistensi, anda mendorong klien untuk
memperlihatkan resitensi mereka ketimbang melawannya. Resistensi pada
tingkat tertentu menunjukkan ambivalensi klien terhadap perubahan, dan
penerimaan terhadap keraguan itu akan membuat klien bisa merasa lega.
Keuntungan lain, penerimaan terapis terhadap perilaku simptomatik klien
akan sangat bermanfaat untuk membangun kedekatan (rapport). Menotok

http://hipnobook.blogspot.com 92
ambivalensi itu—sembari menunjukkan penerimaan atau “kebenaran” posisi
negatifnya—bisa membawa banyak perubahan pada klien menyangkut
penyingkiran emosi negatif mereka.
(Catatan ASL: Salah satu contoh kasus yang paling masyhur oleh
Erickson adalah ketika ia menangani pasien yang merasa bahwa dirinya
Yesus. Pasien ini mengatakan kepada orang-orang bahwa dirinya adalah
Yesus dan kemudian menyampaikan ceramahnya. Ketika menghadapi orang
itu, Erickson mengatakan, “Ya, aku tahu itu. Dan aku tahu betul sejarahmu.
Kau adalah tukang kayu yang hebat sebelum ini.” Dan pasien itu dilibatkan
dalam pekerjaan pertukangan. Ia sembuh dari masalahnya dan sekaligus
mendapatkan pekerjaan. Tentang bagaimana Erickson melakukan pekerjaan-
pekerjaan “ajaib”-nya, anda bisa membacanya pada ebook Sugesti
Terselubung: Mempelajari & Memahami Hipnosis Milton Erickson .)

Beberapa Setup EFT/PET (contoh ringkas):

General EFT
"Aku menerima diriku meskipun aku tidak menerima diriku.”

Penanganan Kreatif 
Mempergunakan setup EFT untuk penanganan kreatif atas masalah,
diikuti dengan sugesti paradoksal—sebagai variasi tema—selagi menotok
titik-titik.
" Itu bukan aku—itu adalah kembaran jahatku yang melakukannya.”

http://hipnobook.blogspot.com 93
Pembesar-besaran dan Ironi
“Empat puluh tahun pertama adalah yang terberat....”

Pendekatan Paradoksal atas Masalah Paradoksal


"Meskipun aku tidak bisa menerima diriku, aku menerima bahwa aku
tidak bisa menerima diriku, dan paling tidak aku bisa menerima bahwa aku
tidak bisa menerima diriku apa adanya.”
--Terima kasih kepada Dr Alexander Lees untuk sumbangan setup
ini.

Pernyataan ini menunjukkan kebenaran dan keabsahan untuk


menyandingkan positif dan negatif bersama-sama. Ada perbedaan antara
menjadi seimbang dan menjadi sempurna.

Pernyataan yang saling Bertentangan


Kita memanfaatkan cara pikiran bekerja dengan menyatakan ide-ide
negatif yang diyakini, dan menambahkan pertentangan positifnya, ketika
menggunakan EFT secara paradoksal:
“Aku tidak menerima diriku sama sekali... dengan sejumlah alasan...
tetapi aku menerima itu semua apa adanya.”
Atau dengan cara lain (positif ke negatif)
“Aku benar-benar orang baik.... bagi hewan-hewan... tetapi bukan
bagiku sendiri.”

http://hipnobook.blogspot.com 94
Menotok dengan frase-frase yang saling bertentangan:
Titik pertama: “Aku orang baik.”
Titik kedua: “Tidak selamanya.”
Titik ketiga: “Aku melakukan sebaik-baiknya.”
Titik keempat: “Hal-hal yang tidak terlalu baik.”
Titik kelima: “Tetapi aku terus melakukannya” ... dsb

Teknik Provokatif bisa sangat berguna pada tahap-tahap terapi


sebagai berikut:
(i) Sebelum penotokan:  Terapis menyusupkan asosiasi ke dalam benak
klien untuk memprovokasi keyakinan dan harapan—terutama yang sangat
menyakitkan. Dalam tahap ini, terapis bisa menggunakan kalimat provokatif
yang mengulir dan mengembangkan kebingungan.
Misalnya, klien membawa anak perempuannya yang dianggap
berperilaku buruk. Terapis, memahami ketakutan sang ibu, mengatakan, “Jadi
kau sudah melahirkan seorang bajingan?”
Ketika respons seperti ini tepat menyentuh ketakutan dan asumsi yang tak
terucapkan pada diri klien, ia menghasilkan sebuah dorongan yang memaksa
klien untuk “mengalami” hal itu. Klien merasa sangat memahaminya—tapi
goyah. Pendekatan ini bisa sangat cepat mengangkat ke permukaan materi-
materi untuk ditotok.
Faktanya, sangatlah bermanfaat untuk melibatkan keyakinan negatif klien
dalam setup—biasanya dalam bentuk yang dilebih-lebihkan . Misalnya:

http://hipnobook.blogspot.com 95
“ Meskipun akulah penyebab semua masalah ini dan istriku mungkin
meninggalkan aku karena ketololanku.... ”
(ii) Selama penotokan:  Terapis meminta klien mengulangi pernyataan
provokatif itu (misalnya, pernyataan yang membangkitkan respons
emosional). Hal ini bisa sangat produktif dibandingkan dengan menggunakan
“frase pengingat” konvensional.
Saat melakukan penanganan, semakin menyatu kita dengan klien,
semakin baik materi yang kita asosiasikan, dan semakin baik hasil yang
didapatkan.
(iii) Setelah penotokan:  Kita bisa menguji hasilnya, baik dengan cara
memprovokasi klien. Gary Craig beberapa kali mendemonstrasikan provokasi,
yang meluncur spontan dari mulutnya, kepada klien yang baru saja ia tangani.
(Baca buku Teknik Lanjutan .) Respons klien terhadap provokasi tersebut akan
memperlihatkan sejauh mana kualitas penanganan yang kita lakukan.
***

http://hipnobook.blogspot.com 96
Mendengarkan Keluhan Tubuh Anda

Angie Muccillo, EFT-CC

Jika Bahu yang Sakit bisa Bicara, Apa yang ia katakan?


nda mengeluhkan tubuh anda—bahu keparat ini, lutut kaku ini, leher
karatan ini—tetapi bagaimana jika anda memberi kesempatan kepada
tubuh anda untuk mengeluhkan anda? Saya tertarik untuk mengetahui
apa yang akan mereka katakan.
Latihan ini bertujuan memberi kesempatan kepada bagian-bagian tubuh
anda untuk menyuarakan pendapat mereka, menyatakan rasa sakit mereka,
dan anda benar-benar mendengarkan dan memperhatikan keluhan mereka.
Inilah latihan mengasah “intuisi”. Anda perlu menghayati tubuh anda dan
mencermati apa yang mereka inginkan dengan cara mendengarkan bagaimana
ia merasakan penderitaannya.
Dengan cara ini anda bisa membangun kembali atau menguatkan
hubungan anda dengan tubuh anda. Kadang kita menghabiskan banyak waktu
untuk mengeluhkan rasa sakit (meringis diam-diam atau berteriak-teriak)
sehingga kita lupa diam sejenak dan mendengarkan pesan yang dikandung

http://hipnobook.blogspot.com 97
oleh rasa sakit itu. Ketika anda memahami apa yang membuat bahu anda
marah, misalnya, maka anda bisa membebaskan kemarahan bahu anda itu
dengan EFT.
Mari kita lihat apa yang biasanya dinyatakan oleh bahu. Jika anda
mendapati bahu anda mengeluh, maka perlakukan ia dengan baik dan
totoklah. Totok saja titik-titik EFT terus-menerus saat anda membaca tulisan
ini. Anda bisa menarik manfaat dari menotok contoh skrip tentang bahu yang
gelisah di bawah ini.

Keluhan Bahu Anda


Hai, ini aku, bahumu, kau ingat aku, kan? Senang sekali akhirnya
keluhanku didengar. Dari mana memulainya? Aku telah mencoba terus-
menerus untuk mendapatkan perhatianmu, tetapi kau tidak pernah
mendengarku. Aku telah berulang-ulang mengirimkan kepadamu tanda-tanda
dan pesan-pesan sakit, tetapi kau mengabaikan semua peringatanku dan tak
mengindahkan semua itu sama sekali. Tentang apa semua itu? Aku tidak
paham kenapa aku harus menjadi merah sekali dan mengamuk lebih dulu
sekadar untuk didengar. Inilah satu-satunya kesempatan engkau menyadari
kehadiranku—dan ketika kau menyadarinya, yang kudapat hanya kutukan.
“Bahu keparat!” teriakmu. Aku lebih suka meringkuk setiap kali kau
melontarkan makian kepadaku. Bagaimana menurutmu perasaanku?
Kau mengeluh tentang aku, alangkah kejamnya. Aku sedikit mengeluh
tentang keadaanku. Aku memikul bebanmu dan kesusahanmu bertahun-tahun
belakangan ini dan apa penghargaan yang kudapat? Tak ada! Jujur saja, aku

http://hipnobook.blogspot.com 98
 jengkel dan marah padamu karena telah memperlakukanku sedemikian buruk.
Aku sudah mendukungmu bertahun-tahun tetapi aku remuk dan hancur di
bawah tekanan. Yang kuinginkan hanya dipahami bahwa aku melakukan
tugasku dengan baik. Hanya sedikit pemahaman sudah cukup bagiku. Sedikit
minat positif untuk berubah akan sangat menyenangkan.
Tetapi kau tetap bilang ‘ya’, ketika seharusnya bilang ‘tidak’. Aku bosan
dan muak dengan itu. Aku berharap kau mengikuti suara hatimu demi
perubahan. Tetapi karena kau tidak mengikuti suara hatimu, kau selalu
memaksakan dirimu sendiri dan bekerja terlalu keras dan panjang dan kau
bahkan tidak menikmatinya. Kemudian kau membebankan semuanya padaku
dan tak putus-putusnya mengeluhkan bahwa aku menyusahkanmu dan
alangkah sakitnya aku sekarang dan aku menghentikanmu dari tindakan-
tindakan yang perlu kaulakukan. Aku makin mengkerut setiap kali kau
mengatakan ‘ya’ untuk sesuatu yang kau tidak berminat melakukannya atau
tidak ingin memilikinya. Aku bosan dan muak jadi mengkerut sepanjang
waktu.
Jika kau terus-menerus memikul beban itu dan tidak belajar mengatakan
‘tidak’, ketika kau seharusnya mengatakan tidak, maka sudah selayaknya aku
yang mewakilimu mengatakannya dengan caraku sendiri—dengan
mengembangkan dan mengobarkan rasa sakit untuk mengingatkanmu. Aku
mungkin bahkan menjadi kaku sehingga kau tidak bisa bergerak dan
kemudian kau terpaksa menyetop apa yang kaulakukan. Aku tahu bahwa
mungkin terlihat sedikit kasar tetapi hanya itulah cara untuk menyampaikan
kepadamu bahwa aku terlalu banyak bekerja dan terlalu lelah dan berhak

http://hipnobook.blogspot.com 99
mendapatkan liburan. Mari kita bikin kesepakatan. Aku akan memberimu
kenyamanan, dengan demikian kau bisa rileks dan memberiku istrirahat.
Sepakat?

Panduan Menulis Skrip Anda Sendiri—Bagaimana Mendengarkan


Keluhan-Keluhan Anda.
Langkah 1. Pilihlah keluhan fisik, dan mintalah keluhan anda itu untuk
menyatakan dirinya sendiri.
Langkah 2. Undanglah bagian tubuh anda yang sakit untuk berterus
terang. Mintalah untuk membuat komplain keras demi mendapatkan
gambaran yang jelas dan membuat kesepakatan.
Langkah 3. Fokuskan pada bagian tubuh anda yang ingin anda
sembuhkan—bahu, leher, punggung, perut—dan mintalah ia menyampaikan
kepada anda perasaan mereka. Doronglah bagian tubuh itu untuk menyatakan
setiap keluhan dan kejengkelannya; mintalah ia jujur dan tidak usah menahan
diri. Dengarkan baik-baik dan tulis segala sesuatu yang anda ‘dengar’, catat
setiap keluhan, setiap permintaan yang diabaikan, dan setiap bentuk
gangguan. Di sini anda sedang melayani tubuh anda. Tugas anda sekadar
mencatat. Silakan kreatif dalam proses ini.
Langkah 4. Ketika anda sudah menyelesaikan skrip anda, bacalah kuat-
kuat dan dibarengi dengan penotokan pada titik-titik EFT atau usap-usaplah
sore spot sampai anda selesai membaca skrip dan kemudian gunakan frase
pengingat pada setiap titik, “Keluhan (nama bagian tubuh anda) ini.”

http://hipnobook.blogspot.com 100
Langkah 5. Tulislah jawaban atas keluhan itu dalam bentuk Rencana
Perawatan Diri Sendiri. Inilah giliran anda untuk menanggapi keluhan tubuh
anda. Tulis keluhan anda atau sampaikan saja secara lisan niat anda untuk
menanggapi kegelisahannya. Anda mungkin ingin mulai dengan memahami
keluhan-keluhannya dan menunjukkan empati terhadap apa yang telah ia
alami. Anda kemudian bisa menjelaskan rencana tindakan anda demi
menanggapi keluhan-keluhan ini. Contohnya, Rencana Perawatan Diri Sendiri
untuk masalah bahu di atas bisa berbentuk surat seperti di bawah ini. Totoklah
sekali lagi untuk mendapatkan manfaat darinya.
Bahu Sayang,
Ya, aku bisa mendengarmu dengan jelas dan jernih sehingga aku sudi
meluangkan waktu dari jadwalku yang padat untuk mencatat bagaimana yang
kaurasakan. Aku akhirnya tahu bahwa aku menjalani hidupku dengan rasa
sakit, tetapi segalanya akan berubah sekarang. Meskipun di masa lalu aku
melakukan kesalahan tidak mendengarmu, sekarang aku berjanji untuk
merasakan apa yang kaurasakan dan melakukan apa yang perlu kulakukan
untuk menenteramkanmu. Segera ketika aku merasakan tanda-tanda sakit
darimu, aku berjanji akan berhenti dan melihat apa tindakanku yang
membuatmu keberatan. Aku berjanji merawatmu, menghargaimu,
menghormatimu dan mengapresiasi semua kerja kerasmu.
Ya, aku tahu kau telah mendukungku sepanjang waktu dan kini aku
meluangkan waktu untuk menunjukkan penghargaanku. Bagaimana kalau
begini—aku akan pergi pijat sekurangnya dua minggu sekali (atau seminggu
sekali jika keluhanmu terlalu keras). Aku akan mengikuti nasihatmu untuk

http://hipnobook.blogspot.com 101
mulai mengatakan tidak ketika aku ingin mengatakan tidak.  Meskipun aku
bersalah telah mengatakan ‘ya’ pada saat aku ingin bilang ‘tidak’, aku
memilih untuk mengikuti kata hatiku sejak sekarang . Aku akan
mempertimbangkan benar-benar apa yang kulakukan dan apakah itu baik
buatku. Aku peduli kepadamu dan fokus untuk menyeimbangkan kembali
hidupku sehingga aku tidak harus bekerja terlalu memaksakan diri. Lihat apa
yang kulakukan. Aku baru saja menemui bosku dan mengajukan cuti selama 6
minggu. Bukankah ini Rencana Merawat Diri Sendiri?

Apakah anda memerlukan bantuan ekstra untuk  tuning in?


Jika anda kesulitan berempati pada tubuh anda dan tidak bisa
“mendengar” pesan yang disampaikannya, cobalah tune up EFT ini:
 Meskipun aku tidak bisa berempati pada apa yang hendak disampaikan
oleh tubuhku, aku memilih untuk mendengarkan apa pesan pada rasa sakit
 yang dideritanya.
 Meskipun aku tak bisa memahami kebutuhan tubuhku, aku memilih untuk
mencoba mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan oleh tubuhku.
 Meskipun sampai sekarang aku menyia-nyiakan dan mengabaikan pesan
dari tubuhku, aku memilih memberi perhatian sejak sekarang.

Rekomendasi
Teknik ini bisa digunakan untuk mengendalikan rasa sakit, apakah itu
sakit kronis atau cedera yang sudah menahun, sakit, atau nyeri pasca-operasi.

http://hipnobook.blogspot.com 102
Semakin banyak anda mencatat keluhan tubuh anda dan menotok
keluhan-keluhan itu, semakin melemah keluhan tubuh anda. Anda bisa
menerapkan proses ini pada seluruh keluhan tubuh anda, mulailah dari yang
paling parah.
Menggunakan teknik ini secara rutin bisa mengurangi rasa sakit. Ia juga
bisa digunakan untuk tindakan preventif dengan membuat diri anda
menghayati tubuh anda dan memberinya apa yang ia butuhkan untuk menjadi
betul-betul bugar, menyingkirkan beban-beban tertentu, mengurangi jam
kerja, menambah waktu rekreasi, meningkatkan upaya kreatif, dan
sebagainya.

Ada tambahan menarik dari Nancy Porter-Steele, PhD

Mantra Tubuh

erhubungan dengan artikel menarik dari Angie Muccillo di atas, yakni


mendengarkan tubuh, aku menawarkan sesuatu yang kukembangkan,
dan yang kunamakan “Mantra Tubuh”.
Mantra ini bisa diucapkan keras-keras atau dalam hati, sembarang waktu,
dan terutama ketika duduk atau berbaring, ketika tubuh mulai melepaskan
aktivitasnya, inilah seringkali momen ketika rasa sakit membetot perhatian.

http://hipnobook.blogspot.com 103
Mantra ini adalah, “Terima kasih, tubuh. Terima kasih, tubuh. Terima kasih,
tubuh.” Ulangi berkali-kali.
Jika ada bagian tertentu tubuh kita yang terasa tidak nyaman, arahkan
mantra ke sana. Contohnya, “Terima kasih, punggung, atas apa yang sudah
kaulakukan untukku. Terima kasih atas semua yang kauberikan kepadaku.”
Saya sudah berbicara kepada tubuh saya bertahun-tahun, kadang
menyampaikan penghargaan, kadang meminta maaf telah membuat tubuh
saya menderita. Tubuh kita menyukainya, sungguh menyukainya.
Semoga ini bermanfaat bagi tubuh-tubuh yang lain. ***

http://hipnobook.blogspot.com 104
Merasakan dan Menelisik Emosi

Michelle Leuschen, MS

adang kita bisa menggunakan EFT untuk merasakan, mengalami, dan


menggali emosi. Fokus utamanya adalah merasakan dan menerima,
dan bukan melepaskan emosi. Tersingkirnya emosi bisa merupakan
akibat saja, tanpa kita mengarahkannya ke sana.
Contoh: Josh menotok kemarahannya demi membebaskan diri dari
kemarahan itu. Hasilnya terbatas (setidaknya bagi dia). Segala sesuatu
menjadi berubah ketika saya meminta Josh mengalami kemarahannya selama
ia menotok. Saya bahkan menyarankan untuk sepakat tidak menyingkirkan
kemarahan, untuk belajar hidup damai bersama kemarahan. Menerima
kemarahan. Mungkin bahkan memandang kemarahan sebagai sekutu.
Josh sangat ragu untuk merasakan kemarahannya, ia biasa menekan,
menyangkal, dan memeranginya. Seperti banyak orang, Josh memiliki
keyakinan irasional bahwa jika ia secara terang-terangan menunjukkan
kemarahannya, itu akan menghancurkannya atau membuat dia kepayahan.

http://hipnobook.blogspot.com 105
Untuk berempati pada perasaan-perasaan ini, kita menggunakan pernyataan
setup seperti ini:
 Meskipun aku memiliki kemarahan ini, aku bukanlah kemarahan itu, dan
aku tetap bisa menyayangi diriku sendiri.
 Meskipun aku merasakan kemarahan ini, ia tidak mengalahkan aku. Ia
tidak lebih kuat dibandingkan aku dan aku bisa mempercayai diriku sendiri
untuk merasakan kemarahan itu.
 Meskipun aku orang yang melampiaskan kemarahan, aku tetap bisa
mencintai dan menerima diriku sepenuhnya.
Bagi para klien yang sulit merasakan emosinya, praktisi bisa
menanyakan, “Bisakah anda membiarkan diri anda merasakannya?”
Praktisi bisa juga meminta klien menjadi pengamat bagi emosi yang
dialaminya. Klien hanya pengamat dan bukan perwujudan dari emosi itu
sendiri. Misalnya, jika ada kesedihan dalam diri anda, mula-mula anda hanya
perlu menyadari keberadaannya dan kemudian melihat kesedihan itu secara
akurat. Ada beda antara mengatakan “saya sedih” dan “ada kesedihan dalam
diri saya.” Anda bukanlah kesedihan itu sendiri. Anda hanya mengalami
perasaan atau emosi itu, atau lebih tepatnya vibrasi dari kesedihan itu. Dan
anda terpisah dari semua perasaan itu. ***

http://hipnobook.blogspot.com 106

Anda mungkin juga menyukai