Anda di halaman 1dari 8

LITERATUR REVIEW:APLIKASI MODEL SOSIAL DALAM

PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA IBU HAMIL DENGAN HIV/AIDS

Dian Pitaloka Priasmoro


POLTEKKES RS dr.SOEPRAOEN-MALANG

ABSTRAK
Tren gangguan kesehatan jiwa saat ini banyak dilatar belakangi oleh penyalahgunaan alkohol, zat adiktif,
dan beberapa kondisi penyakit seperti penyakit kronis maupun penyakit infeksi salah satunya adalah
HIV/AIDS. Dari sekian banyak penderita sebagian besar adalah pada kelompok ibu hamil dengan resiko
penularan pada janin hamper mencapai 91%. Kondisi tersebut akan berdampak kepada kesehatan jiwa
wanita, sehingga kelompok ini memerlukan suatu penanganan secara psikososial. Penelitian ini bertujuan
untuk mengumpulkan dan menganalisa artikel yang berhubungan dengan aplikasi model pelayanan
kesehatan jiwa pada ibu hail dengan HIV/AIDS. Desain yang digunakan adalah literature review, artikel
dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencari seperti EBSCO, Sciencedirect, dan Proquest .Kriteria
artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan tahun 2007-2015.Berdasarkan artikel yang dikumpulkan
didapatkan hasil bahwa situasi sosial dan menjadi faktor predisposisi gangguan jiwa.Karena kondisi ini
akhirnya individu mengalami ketidakmampuan mengkoping stes, ditambah lagi dukungan dari lingkungan
sangat sedikit menyebabkan individu mengembangkan koping yang patologis. Peran perawat dalam
memberikan terapi menurut model ini adalah pasien harus menyampaikan masalah menggunakan sumber
yag ada dimasyarakat melibatkan teman sejawat, atasan,keluarga atau suami istri. Dan berupaya menggali
sistem sosial klien seperti suasana dirumah, dikantor, disekolah, dimasyarakat atau tempat kerja.Saran
untuk dilakukan riset mendalam khususnya dengan latar belakang budaya di Indonesia yang beragam.
Kata Kunci: Aplikasi Model sosial, kesehatan jiwa pada ibu hamil, HIV/AIDS

Abstract
Trends in mental health disorders is currently a lot of background by alcohol abuse, addictive, and some
conditions such as chronic diseases and infectious diseases one of which is HIV / AIDS. Of the many patients
are mostly in groups of pregnant women with a risk of transmission to the fetus almost reached 91%. These
conditions will affect the mental health of women, so that this group requires a psychosocial treatment. This
study aims to collect and analyze articles related to the application model of mental health services in hail
mothers with HIV / AIDS. The design used is a literature review, articles were collected by using a search
engine such as EBSCO, ScienceDirect, and Proquest. The criteria used are articles published in 2007-2015.
Based on the collected articles showed that social situations and predispose the mental disorder. Since this
condition eventually individual disability mengkoping stes, plus the support of environmental causes very
few individuals develop coping pathological. The role of nurses in providing treatment according to this
model is that patients have to address the problem of using existing resources in the community yag involve
peers, employers, family or husband and wife. And seeks to explore the social system clients like atmosphere
at home, at the office, at school, in the community or workplace.Suggestions to do in-depth research,
especially with the background of diverse cultures in Indonesia.
Keyword: Application Model of social, mental health in pregnant women, HIV / AIDS

Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol:4, No.1 Mei 2016 ,; Korespondensi : Dian Pitaloka P. Program Studi
Keperawatan Poltekkes RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya Malang. Jl. SodancoSupriadi No.22
Malang 65147.Telp (0341) 351275,Fax.(0341) 351310 E-mail: priasmoro.pitaloka@gmail.com/
HP.081233199747
Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 4, No. 1 Mei 2016
12
PENDAHULUAN Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan secara
kumulatif sampai September 2011 adalah
Secara umum gangguan kesehatan jiwa dilatar-
28.041. Dari 28.041 kasus AIDS tersebut,
belakangi oleh penyalahgunaan alkohol, zat
proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi adalah
adiktif, dan beberapa kondisi penyakit seperti
pada kelompok umur 20-29 tahun (45,9%),
penyakit kronis maupun penyakit infeksi. Salah
diikuti kelompok umur 30-39 tahun (31,1%) dan
satunya adalah HIV/AIDS.HIV adalah retro virus
kelompok umur 40-49 tahun (9,9%). Dari
yang memiliki hubungan dengan virus leukemia
jumlah proporsi tersebut tertinggi diketahui
sel-T manusia dan retrovirus yang menginfeksi
pada kelompok umur 20-29 tahun , dan
hewan, termasuk primate nonmanusia.Telah
diantaranya adalah ibu hamil.(Kemenkes
teridentifikasi setidaknya dua tipe HIV, yaitu
RI,2011). Pada tahun 2014 dilaporkan oleh The
HIV-1 dan HIV-2.HIV-1 merupakan agen kausatif
Joint United Nations Programme on HIV/AIDS
sebagian besar penyakit terkait HIV; namun,
(UNAIDS) di Negara bagian Afirka mencapai
HIV-2 tampaknya menyebabkan jumlah infeksi
87% dari 1,5 juta wanita hamil hidup dengan
yang terus meningkat di Afrika.HIV terdapat
HIV/AIDS dan 91% anak yang dilahirkan hidup
dalam darah semen. Skret serviks dan vagina,
dengan HIV/AIDS (Ezeanolue et al,2015).
dan dalam jumlah yang lebih sedikit, pada
Tentunya kondisi tersebut akan berdampak
saliva, air mata, ASI, dan likuor serebrospinal
pada kesehatan jiwa wanita. Kesehatan jiwa
dari mereka yang terinfeksi HIV
wanita sangat mempengaruhi kesehatan
(Kaplan&Saddock,2014).
wanita. Pada usia produktif gangguan
Infeksi HIV telah tersebar hampir merata
kesehatan jiwa wanita sering berhubungan
diseluruh dunia yang menyebabkan dengan perannya sebagai ibu, istri, dan pekerja.
permasalahan masyarakat khususnya masalah Proses berduka, kemurungan , psikosa paska
kesehatan di negara berkembang. Indonesia melahirkan, bunuh diri merupakan reaksi
adalah negara dengan epidemi rendah HIV- negatif dari gangguan terhadap kesehatan jiwa
AIDS pada masyarakat umum, tapi (Hamid,2011). Brazil’s AIDS Treatment
terkonsentrasi pada populasi tertentu yang melaporkan penanganannya ibu hamil dengan
mempunyai faktor risiko penularan, seperti HIV/AIDS adalah penggunaan anti retroviral
masyarakat yang mempunyai perilaku seks (ARV), akses gratis pengobatan HIV sampai
berisiko tidak aman dan masyarakat tingkat pelayanan tertinggi kepada ibu hamil
penyalahguna Napza suntik (Penasun) dan anak yang dilahirkannya (Manenti et
(Kemenkes RI,2011). al,2011).

www.jik.ub.ac.id
13
Sedangkan di Indonesia Kementrian Kesehatan jiwa” yang diidentifikasi yang belum
juga melakukan upaya pencegahan penularan dieksplorasi relevansi dengan artikel untuk
dan penanganan ibu hamil positif yang meliputi dikompilasi. Dari jumlah tersebut hanya sekitar
4 kegiatan pokok, antara lain:mencegah 53 artikel yang dianggap relevan.Dari jumlah
penularan HIV pada wanita subur, mencegah artikel karena tidak ada 10 artikel yang memiliki
kehamilan yang tidak diinginkan pada wanita kriteria penuh, 8 artikel yang berkualitas
dengan HIV, mencegah penularan penularan menengah, dan dua artikel yang berkualitas
HIV dari ibu kepada bayinya, serta pemberian rendah.
dukungan psikososial bagi ibu dengan HIV dan
keluarganya (Kemenkes RI,2011).
HASIL
Berbagai model konseptual keperawatan jiwa
Berdasarkan hasil artikel yang dikumpulkan dan
dikembangakan dan diterapkan kepada pasien,
analisa penulis didapatkan bahwa situasi sosial
salah satunya model sosial dengan tujuan
dan menjadi faktor predisposisi klien
memberikan pelayanan holistik.Berdasarkan
mengalami gangguan jiwa, seperti kejadian
latar belakang di atas maka penulis tertarik
kemiskinan, masalah keluarga dan pendidikan
membahas “Pelayanan kesehatan jiwa pada
yang rendah.Karena kondisi ini akhirnya
wanita:aplikasi model sosial dalam pelayanan
individu mengalami ketidakmampuan
kesehatan jiwa pada ibu hamil dengan HIV-
mengkoping stes, ditambah lagi dukungan dari
AIDS”.
lingkungan sangat sedikit.Individu
mengembangkan koping yang patologis.Krisis
METODE juga bisa menyebabkan klien mengalami
perubahan perilaku.Koping yang selama ini
Metode yang digunakan dalam penulisan
dipakai dan dukungan dari lingkungan tidak
artikel ini adalah literature review.Yaitu sebuah
dapat dipakai lagi sehingga klien mengalami
pencarian literatur baik internasional maupun
penyimpangan perilaku. Stressor dari
nasional yang dilakukan dengan menggunakan
lingkungan diperparah oleh hubungan sosial
database EBSCO, ScienceDirect, dan Proquest.
seperti keluarga yang tidak memberikan
Pada tahap awal pencarian artikel jurnal
dukungan, suami yang tidak bertanggung
diperoleh 21.939 artikel dari 2007 sampai 2015
jawab, anak yang nakal, tetangga yang buruk,
menggunakan kata kunci "pelayanan kesehatan
atau teman sebaya yang jahat akan
jiwa pada ibu hamil", "HIV/AIDS pada ibu
memunculkan berbagai stressor dan
hamil", dan”model social dalam keperawatan
membangkitkan kecemasan. Prinsip proses

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 4, No. 1 Mei 2016


14
terapi yang penting dalam konsep model social wanita pada satu dekade ini menjadi fokus dan
ini adalah Environment Manipulation and Social kajian tersendiri (Kulkarni,2007).
Support (pentingnya modifikasi lingkungan dan Gangguan kesehatan jiwa yang umum meliputi
adanya dukungan sosial). Sebagai contoh depresi dan gangguan kecemasan. Di Amerika
dirumah harus teratur , bersih, harum tidak serikat, prevalensi gangguan kesehatan jiwa
bising, ventilasi cukup, penataan alat dan yang umum terjadi saat kehamilan telah
perabotan yang teratur. Lingkungan kantor diprediksi pada kisaran 8%-13%. Penyebab
yang asri , bersahabat ada taman , tata lampu gangguan kesehatan jiwa umumnya disebabkan
yang indah, hubungan kerja yang harmonis, karena posisi pada kehidupan sosial yang tidak
serta hubungan suami istri yang memuaskan. berharga, yang ditunjukkan dengan rendahnya
Peran perawat dalam memberikan terapi tingkat pendidikan, pendapatan yang rendah,
menurut model ini adalah pasien harus dan kehilangan atau tidak adanya dukungan
menyampaikan masalah menggunakan sumber sosial.Terlebih lagi gangguan ini dapat
yag ada dimasyarakat melibatkan teman disebabkan karena adanya faktor resiko yang
sejawat, atasan,keluarga atau suami istri. terjadi selama kehamilan atau kehamilan yang
Sedangkan terapis berupaya menggali sistem beresiko.Seperti gangguan penyakit penyerta
sosial klien seperti suasana dirumah, dikantor, saat hamil, HIV/AIDS, prematur ataupun berat
disekolah, dimasyarakat atau tempat kerja bayi saat lahir rendah. Kesemuanya itu akan
(Yosep,2009). menyebabkan konsekuensi negatif saat post
partum terutama kepada kesehatan psikologis
ibu, perilaku perkembangan anak, dan
PEMBAHASAN
perkembangan saraf (Ibanez,Blondel,et al
Wanita biasanya memiliki pengalaman dan
2015).
hasil yang berbeda tentang gangguan jiwa
Hampir 30% wanita hamil dengan riwayat
dibandingkan laki-laki. Meskipun masih belun
stress, depresi, atau kecemasan menunjukkan
dapat dipastikan apakah gender dalam
masalah kesehatan jiwa di masa mendatang. Di
perkembangan saat ini untuk gangguan jiwa
negara berkembang kebanyakan terjadinya
namun untuk wanita dengan scizofrenia,
gangguan selama kehamilan dan persalinan
depresi, gangguan kecemasan, agoraphobia,
bahkan dapat menyebabkan kematian setelah
panik, dan post traumatic disorder memiliki
periode perinatal.Lebih jauh lagi dua dekade
kemungkinan hasil perawatan yang lebih baik
Sehingga pelayanan kesehatan jiwa pada belakangan hasil penelitian menunjukkan
bahwa kesehatan jiwa pada kehamilan yang

www.jik.ub.ac.id
15
buruk berhubungan dengan kelahiran dan kehidupannya. Dimensi inilah yang pada
perkembangan anak yang selalu bermusuhan perkembangannya menjadi fokus kebijakan
(Kingston,Austin,et al 2015). pelayanan kesehatan Internasional terutama
bagi wanita misalnya di Kanada dan Amerika
Gangguan kesehatan jiwa pada wanita hamil
Serikat. Pelayanan kesehatan promotif menjadi
dengan HIV/AIDS sering dihubungkan dengan
penekanan utama pelayanan dibandingkan
adanya stigma lingkungan terkait penderita
dengan upaya pengobatan penyakit.
penyakit HIV, dimana penyakit ini identik
Kesejahteraan individu merupakan hal yang
dengan multi sexual partner,wanita perokok
sifatnya subyektif dan disana terdapat
atau riwayat konsumsi alkohol maupun
beberapa ciri pengukuran diri
penyalahgunaan zat.Pengucilan sosial atau
(Ibanez,Blondel,Prunet et al 2015).
isolasi sosial terhadap penderita sering
menyertai kondisi ini(Manenti, 2011). Umumnya beberapa tema digabungkan dan
diperoleh hasil yang merupakan kombinasi
Hal ini serupa dengan teori sosial yang
beberapa kunci mendasar dan
disampaikan Szass dalam Kaplan&Saddock,
mengembangkan berbagai rekomendasi untuk
2014 yang menyatakan bahwa situasi sosial
meningkatkan kesehatan jiwa dan
dapat menjadi faktor predisposisi dari
menyediakan pelayanan HIV yang
gangguan jiwa.Berdasarkan pendekatan model
lengkap(Duffy et al,2015). Pelayanan prenatal
sosial ini kondisi sosial besar pengaruhnya
terdiri keikutsertaan dalam pencatatan
terhadap penyimpangan perilaku. Szass juga
kehamilan setiap trimester, khususnya awal
berpendapat bahwa lingkungan sosial dapat
dan sebelum trimester akhir, jumlah kunjungan
menjadi tidak menyenangkan denagn
selama prenatal( di Perancis ditetapkan 7
memberikan suatu label pada individu. Individu
kali),jumlah USG (idealnya 3kali) selama
yang diberikan label tersebut biasanya tidak
kehamilan untuk memantau perkembangan
mampu menolak dan menyesuaikan diri
janin. Serta keaktifan kehadiran dalam kelas
dengan norma sosial dan tingkah laku mereka
prenatal utamanya pada ibu yang baru pertama
biasanya akan cenderung mengisolasi diri.
hamil dan yang sudah berkali-kali hamil.Kelas
Dimensi kesehatan jiwa ini hanya sedikit yang
prenatal ditujukan untuk pemberian terapi
mengetahui dan memahami merupakan bagian
psikososial. Dimana klien akan dibantu
dari pelayanan kesehatan profesional. Terlebih
menemukan sumber-sumber dukungan dari
lagi kesehatan jiwa ini merupakan aspek
lingkungan (Ibanez,Blondel,et al 2015).
penting karena mencerminkan kognitif dan
Sedangkan menurut Duffy et al, 2015
emosional seseorang dalam siklus

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 4, No. 1 Mei 2016


16
pelayanan kesehatan jiwa dan HIV yang penyembuhan klien secara menyeluruh.
terintegrasi terdiri dari 3 tahap, tahap pertama Intervensi secara khusus pada wanita sebagai
merupakan tahap screening kesehatan jiwa, seorang ibu difokuskan pada kebutuhan khusus
perawat melakukan identifikasi terjadinya wanita. Sehingga wanita yang telah menjalani
depresi atau ansietas. Ada beberapa alat ukur pengobatan dan pemulihan emosional dapat
yang digunakan misalnya SSQ(Shona Symptom kembali bekerja maupun menjalankan
Questionare) yang dapat mengetahui gangguan perannya sebagai ibu.
misalnya ide tentang bunuh diri, Sedangkan menurut Purwanto (2015) proses
penyalahgunaan obat-obat. Tahap kedua terapeutik klien dibantu untuk menghadapi
merupakan tahap intervensi terapeutik, dari sistem sosialnya dengan menggunakan
data yang terkumpul pada tahap pertama, klien pendekatan primer, krisis intervensi,manipulasi
menerima intervensi terapeutik untuk lingkungan dan sistem pendukung sosial,
kesehatan jiwa yang positif. Beberapa terapi keluarga dan masyarakat yang titik pusatnya
kelompok diterapkan seperti Focus Group adalah kesehatan jiwa masyarakat. Peran klien
Discussion untuk menggali informasi khusus dan terapis aktif menyampaikan masalahnya
dalam merencanakan intervensi terapeutik dan bekerja sama untuk memperoleh resolusi.
terintegrasi. Perawat melaporkan klien lebih Terapis menggali atau mengeksplorasi sistem
percaya diri dan tetap memiliki harapan dengan sosial klien dan membantu pasien menggali
adanya ketersediaan konseling, serta sistem yang sesuai dan menciptakan sumber
memahamkan klien tentang “bagaimana hidup baru. Sebagai hasil akhir pada tahap intervensi
setelah terdiagnosis HIV”. Termasuk terapeutik ini menurut Duffy et al (2015) adalah
memberikan pemahaman kepada anggota adanya dukungan dan keterlibatan anggota
keluarga dan teman-teman klien bahwa keluarga maupun teman-teman klien dalam
konseling serta dukungan menjadi strategi yang proses konseling. Keterlibatan atau dukungan
sangat berguna.(Duffy, 2015). Dalm intervensi sekitar dan laki-laki sebagai pasangannya
ini perawat dapat menerapkan berbagai
menunjukkan menjadi faktor yang krusial pada
konseptual model keperawatan jiwa salah wanita dalam menerima kehamilannya yang
satunya ‘model sosial’. Dijelaskan tentang telah terdeteksi HIV/AIDS(Ezeanolue,2015)
penerpan model ini oleh beberapa ahli.
Tahap ketiga atau tahap penerimaan adalah
Menurut Kulkarni, 2007 hubungan terapeutik tahap dimana perawat menginisiasi dan
antara perawat dan klien dalam hal ini memfasilitasi klien berdasarkan penerimaan
berperan sangat penting dalam bagian klien terhadap diri dan kondisinya.Penerimaan

www.jik.ub.ac.id
17
ini sering terjadi secara internal dari dalam diri tersendiri bagi wanita. Ditambah lagi stressor
klien. Sedangkan secara eksternal dapat terjadi lingkungan disekitar individu.Untuk itu
karena konseling, perawat , penyedia layanan penenganan yang holistik meliputi penangan
kesehatan seperti rumah sakit maupun secara fisik dan jiwa perlu dilakukan oleh semua
pendekatan agama pihak.Pemberian anti retroviral (ARV) serta
pemberian dukungan psikososial sangat
Sehingga secara umum proses kunci yang perlu
penting dilakukan. Perawat dalam
diperhatikan dalam proses tersebut adalah
hubungannnya dengan klien perlu menjalin
adanya latihan dan supervisi dalam
kerja sama dan tentunya klien berperan aktif
pelaksanaan kesehatan jiwa oleh tenaga
dalam mengungkapkan masalahnya dalam
kesehatan, hambatan dalam penyediaan
rangka menyusun intervensi yang tepat.
dukungan pelayanan psikososial untuk
menanggapi klien memerlukan dukungan dari Model sosial merupakan salah satu contoh
level masyarakat, serta adanya kebijakan yang model konseptual khususnya dikeperawatan
menerima dan berorientasi terhadap pelayanan jiwa yang dapat diterapkan kepada pasien.
klien HIV yang terintegrasi(Duffy, et al 2015). Fokus model ini adalah focus penanganan
khususnya melalui lingkungan sosial yang dapat
berpengaruh terhadap individu dan
KESIMPULAN
pengalaman hidupnya.
Kesehatan jiwa merupakan aspek penting
SARAN
dalam indikator kesejahteraan wanita.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
Utamanya pada wanita hamil, berbagai macam
sampel ibu hamil dengan HIV/AIDS di Indonesia
penyulit dan kondisi fisik sebagai penyerta
terutama dengan latar belakang sosial budaya
dalam kehamilan akan menyebabkan stressor
Indonesia yang beraneka ragam.

DAFTAR PUSTAKA Ezeanolue, Echezona et al. (2015). Effect of a


congregation-based intervention on
Duffy, Malia et al. (2015). Integrating jiwa
uptake of HIV testing and linkage to care
health and HIV Services in Zimbabwean
in pregnant women in Nigeria(Baby
communities: anurse and community-
shower):a cluster randomised trial. Tha
led approach to reach the most
lancet journal, 3, 692-700.
vulnerable.Journal of the association of
nurse in AIDS care, 1-13.

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 4, No. 1 Mei 2016


18
Hamid, Achir Yani S. (2011).Kesehatan jiwa predominates.Braz J infect Dis, 15(4),
wanita usia produktif: suatu kajian 359-355.
masalah. O'Brien, Patricia, Kennedy, Winifred Z, &
Ibanez,G.Blondel,B et al(2015). Prevalence and Ballard, Karen A. (2013).Keperawatan
characteristics of women reporting poor kesehatan jiwa psikiatrik. Jakarta: EGC.
mental health during pregnancy:finding Purwanto, Teguh. (2015). Buku ajar
from the 2010 French National Perinatal keperawatan jiwa. Yogyakarta: Pustaka
Survey.J revue d’epidemiologic atde Pelajar.
sante publique.63.85-95
Saddock, Benjamin J. (2014).
Kulkarni, Jayashri.(2007).Women’s mental
Kaplan&Saddock:buku ajar psikiatri
health.Journal pshychiatric,6(9).377-380 klinis. Jakarta: EGC.
Manenti, Sandra Aparccida et al. (2011). Sedyaningsih, Endang Rahayu dkk.(2011).
Epidemiologic and clinical characteristic Menuju masyarakat sehat yang mandiri
of pregnant women living with HIV/AIDS dan berkeadilan. Jakarta: Kemenkes RI.
in a region of Southern Brazil where the
Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa.
sub type C of HIV-1 infection
Bandung: PT Refika Aditama.

www.jik.ub.ac.id
19

Anda mungkin juga menyukai